Anda di halaman 1dari 10

SIRKULASI SIRKUIT BALAPAN MOTOR

MUHAMMAD HASPI ALI


A. Latar belakang

Balap motor satu diantara sedikit olahraga yang terkenal karena


beresiko tinggi. Di lintasan balap, dengan adanya fasilitas olah raga dibidang
otomotif ini seperti sirkuit balap bertaraf internasional menjadi nilai tersendiri,
dilihat dari keberadaan negara tetangga kita yang sama sebagai negara
berkembang yaitu malaysia,dengan adanya sirkuit ini yang menjadikan salah
satu kebanggaan malasyia yaitu sepang internasional cicuit,dengan demikian
negara tersebut terangkat dalam skala inter nasional untuk mengelar kejuaraan
balapan motor paling bergensi di dunia yaitu MotoGP.

Terjadinya kecelakaan ada saat perlombaan balapan motor sudah sering


terjadi. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan di arena balap yaitu
kondisi motor, lingkungan dan sirkuit. Faktor kondisi motor meliputi kelayakan
motor yang di gunakan dalam dunia balapan, faktor lingkungan meliputi desain
jalan dan permukaan jalan yang tidak rata dan bergelombang serta faktor sirkuit
meliputi jarak arena balap dan penonton yang terlalu sempit.

Melihat kondisi lintasan ataupun sirkulasi yang bagus pada arena balap,
akan memperkecil resiko terjatuh. Setiap jenis lintasan atau sirkulasi
memerlukan teknik berkendara yang berbeda, hal ini menuntut pengendara
MotoGP memerlukan teknik yang lebih banyak dibandingkan mengendarai
kendaraan jenis lain. Sirkulasi kendaran biasanya di buat harus mengikuti karater
dari sirkuit yang terdapat banyak fariatif tikungan yang disertai kemiringan jalan.
Dalam mendesain sirkulasi atau lintasan balap perlu memperhatikan standar
standar konseptual sirkuit yang telah di tetapkan oleh pihak FIA misalnya
perencanaan lintasan,lebar lintasan,tanjakan dan turun,starting grid,dan
tikungan.

B. Rumusan masalah

Dari uraian di atas muncul permasalahan sebagai berikut

1. bagai mana cara mendesain sirkulasi yang baik pada sirkuit dan pusat
pelatihan balapan motor ?

2. bagai mana mengolah sirkulasi pada sirkut dan pusat pelatihan balapan motor?
C. Variabel judul

Sirkulasi sirkuit adalah hubungan antara ruang satu dengan ruang yang
lainnya yang bisa di hubungkan baik secara horizontal maupun secara
vertikal

Balapan motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor

D. Tujuan penelitian
Dimana tujuan penelitian sirkulasi sirkuit balapan motor tersebut adalah:
1. Menciptakan sirkulasi sirkuit yang berstandar internasional
2. Menciptakan sirkulasi sirkuit yang aman dan nyaman bagi pembalap
maupun penontonnya serta memiliki fasilitas fasilitas yang lengkap
3. Menjadikan sirkuit menjadi salah satu sarana promosi kepariwisataan
indonesia terhadap dunia internasional
E. Kajian pustaka
1. Tinjauan umum

Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda


motor. Balap motor khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir
tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even balap motor
diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup sering
diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport. Sirkuit
Internasional Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul,
kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Sirkuit ini sering digunakan untuk menyelenggarakan balap motor serta ajang
Asian F3 dan tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga akhir
tahun 1997.Usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu kedua di Asia
setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar 15 tahun yang lalu ketika Hutomo
Mandala Putra - putra presiden Republik Indonesia kala itu H.M. Soeharto -
mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Sentul. Dengan panjang 4,12
kilometer, Sirkuit International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya
pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi
tidak mungkin dilaksanakan.
Pengertiansirkuit(circuit)menurutfederationinternationaledelautomobile
(FIA0 dalam buku tahunannya, yearbook of automobile sport 2002 diartikan
sebagai berikut : A circuit is a closed course, permanent or temporary,
beginning and ending at the same point, built or adapted specifically for motor
car racing. Jadi sirkuit adalah suatu arena tertutup, baik permanen maupun
temporer, dimana permulaan atau start dan pengakhiran atau finish terletak
pada satu titik tangkap yang sama dan dibangun atau disesuaikan secara
khusus untuk balapan mobil dan motor. Sedangkan pengertian balap (race)
menurut FIA adalah an event held on a closed circuit between two or more
vehicles, running at the same time on the same course, in which speed or the
distance covered in a given time is the determining factor. Balap atau race
diartikan sebagai sebuah even yang diselenggarakan di sebuah sirkuit antara
dua atau lebih kendaraan pada saat yang bersamaan atau berlainan dalam
sebuah arena yang menggunakan waktu dan jarak sebagai acuan. Pada
dasarnya sirkuit untuk balap mobil maupun motor hampir tidak memiliki
perbedaan yang menonjol, tetapi yang membedakan adalah karakter trek
atau lintasannya. Misalnya untuk lintasan balap motor tidak memiliki
kerbstone atau semacam gundukan yang terdapat pada setiap pinggiran yang
berfungsi sebagai pembatas antara lintasan dengan hamparan kerikil (gravel
bed).

2. Tinjauan khusus tentang sirkulasi lintasan sirkuit


a. Sistem pengaman lintasan pada sirkulasi sirkuit

untuk keamana dan keselamatan bagi pembalap,pengawas


,offisial tim,maupun penonton yang berada di sepanjang lintasan ,maka
lintasan harus di beri pengaman atau penahan (barries ). Pada
dasaranya penahan digunakan untuk menghilangkan energi yang
terbawa kendaraan sebelum menabrak penahan .energi tersebut harus
di hilangkan tanpa memberi mobil atau motor beban yang bisa
menyebabkan struktur pelindung pembalap rusak dan mencederai
pembalap ,atau memberi beban pada pembalap akibat perlambatan
yang menyebabkan luka dalam atau membuatnya menghantam safety
cell, terutama bagian kepala . tiap penahan memiliki karkter yang
berbeda tergantung dari karakter lintasan atau pola sirkulasi. sistem
penahan (barriers) terbagi menjadi dua maca yaitu lintasan lurus dan
penahan pada belokan.
b. Sistem penahan lintasan lurus

Lintasan lurus merupakan kasusu tersendiri,karena


kemungkinan rusaknya komponenen pada kecepataan tinggi
meningkat dan kesempatan untuk menyusul (dan karenanya menabrak
pengendara lain )sangat tinggi, kecalakaan sering terjadi disana .
sebagian besar kecepata dan energi di hilangkan sepanjang
pengaman bahkan jika mempunyai percepatan yang melintasi trek,
pengendara akan menghantam pengaman dengan komponenen
kecepatan tegak lurus kurang lebih 80 km/jam.

c. Sistem penahan pada belokan

Memagari pinggiran trek dengan tembok menjadi percuma jika


geometri sirkuit menyebabkan kecepatan benturan tegak lurus diatas
60 -80 km/jam, sebagai contoh lintasan lurus yang menuju tikungan
yang membuat kendaraan harus di rem keras untuk mengurangi
kecepatan masuk tikungan.

Daerah run off disediakan agar muncul perlambatan dalam


tingkat rendah dan agar pembalap bisa kembali ke trek (lintasan
sirkuit ) dan daerah tersebut di pagari pengaman yang spesifikasinya di
tentukan oleh kecepatan dan arah benturan.

Ketebalan pengaman merupakan salah satu pramater penting


yang menentukan kinerjanya, makin besar jarak yang tersedia untuk
mengurangi laju kendaraan, makin rendah tingkat gaya gravitasi
perlambatan dan makin lunak pengaman yang di buat. Kendaraan bisa
masuk terlalu dalam sehingga permukaan pengaman mencapai kokpit
dan mencedeai pembalap,atau membuat pembalap terjebak dan
menyulitkan tim penolong.

d. Pengenbangan sirkulasi sirkuit

Pengembangan sirkuit dapat di tinjau dari

1. Panjang lintasan sirkuit


Panjang lintasan sirkuit maksimum yang di ijinkan pada
lintasan lurus oleh FIA adalah sepanjang 2km dan panjang lintasan
sirkuit baru tidak boleh melibihi dari 7km. Kriteria dalam
menentukan panjang lintasan yang lurus maupun untuk tikungan, di
dapat dari kendaraan yang mempunyai performa yang tinggi dan
tidak berdasarkan pada bentuk geometri dari layout sirkuit tersebut

2. Lebar lintasan sirkuit

Untuk lebar lintasan bagi sirkuit permanen FIA menetapkan


lebar minimum sebesar 12 m, sedangkan FIM menetapkan lebar
lintasan tidak boleh kurang dari 10 m. Apa bila lintasannya
mempunyai lebar yang sempit , maka di haruskan mempunyai
lengkung peralihan +1m dari 20 m panjang total. Menurut FIA lebar
lintasan pada garis star, harus mempunyai lebar minimum 15 m,
sedangkan FIM lebar lintasan minimum 12 m dan harus konstan
setidak tidaknya 250 m setelah garis star.

3. Lintasan star
Menurut FIA, garis star harus mempunyai jarak +6m dari tiap
tiap grid dalam even perlombaan balapan .sedankan FIM
menetapkan pole posittion berada 1m di belakang garis star dan
lintasan tiap baris adalah 9 m
4. Batasan lintasan, tepi lintasan, dan area samping
Menurut FIA semua tepi,batas lintasan dan area samping
harus mempunyai elevasi yang sama di semua lintasan sirkuit .
5. Batas lintasan, tepilintasan dan area run off
Menurut FIA sebuah sirkuit permanen harus harus di batasi
di keseluruhan lintasannya dan di kedua sisi lintasan sampingnya
dengan batas lintasan yang kompak.

Area run off adalah sebuah area antara batas lintasan


dengan garis pertama dari perlindungan. area run off harus rapat
dengan batas lintasannya.

6. Fasilitas pelengkap lintasan sirkuit

a. Jalan layanan
Jalan layanan adalah jalan yaag berada di belakang garis
pertama pelindung sebagai layanaan darurat yang memiliki
ruang yang cukup untuk melewatkan jumlah kendaraan yang
mengalami kecelakaan beserta para pembalap untuk keluar
secepatnya dari lintasan. Jalan layanan ini menjadi titik akses
lintasan kepusat kesehatan. Jalan kesehatan harus
memepunyai permukaan yang halus dan terjaga dari kerusakan
b. Pos pengawas
Bangunan ini ditempatkan di sepanjang lintasan dengan jarak
tiap-tiap pos pengawas tidak boleh melebihi 200 m. Pos
pengawas ini terletak dibelakang pagar pengaman ataupun
guard rail setidak-tidaknya 1 m. Bangunan ini merupakan pos
pengawas bagi marshall yang bertugas sebagai :
- Pengawas yang memperingatkan kepada para pembalap
melalui sinyal
apabila terjadi hal-hal yang berbahaya ataupun kecelakaan di
lintasan sirkuit
- Pengawas yang membersihkan area lintasan untuk
menghilangkan genanganoli atau hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapat membahayakan parapembalap, para penonton,
offisial tim maupun marshall sendiri selamabalapan
berlangsung.
c. Pagar pengaman
Pagar pengaman di sini berupa guard rail, pagar beton dan
pagar yang terbuat dari wire mesh. Guard rail terpasang
mengelilingi keseluruhan lintasan sirkuit dan di kedua sisi
lintasannya. Guard rail berfungsi sebagai pagar pengaman
lintasan terhadap bangunan fasilitas di sekitarnya utamanya
terhadap para penonton, para pembalap, offisial tim dan para
marshall selama balapan berlangsung.. Sedangkan pagar dari
wire mesh yang terpasang di atas guard rail setinggi 1,8 m dan
pagar beton mempunyai fungsi yang sama seperti guard rail.
d. Pelebaran tikungan (kerbstone)
Kerbstone digunakan pada semua tikungan yang ada di lintasan
sirkuit. Kerbstone ini digunakan untuk membantu para pembalap
melewati bagian tikungan agar tidak keluar dari jalur
lintasannya. Kerbstone ini sering disebut sebagai lintasan
peralihan. Panjang Kerbstone ini didasarkan pada panjang
tikungan yang dianggap membutuhkan lintasan peralihan.
Sedangkan lebarnya + 100 cm dari tepi luar sisi lintasan
sirkuitnya. Kerbstone ini dipasang pada satu sisi lintasan saja,
yaitu pada tikungan sebelah dalam lintasan.
e. Hamparan kerikil
Hamparan kerikil ataupun gravel bed merupakan fasilitas
pengaman lintasan. Hamparan kerikil ini berfungsi sebagai
ruang peralihan antara lintasan sirkuit dengan pagar pengaman
dan ban pengaman pada saat terjadi kecelakaan. Sehingga
mobil ataupun motor tidak secara langsung menabrak pagar
pengaman lintasan ataupun ban pengaman (tyre barriers).
Elevasi permukaan hamparan kerikil harus sama dengan area
run off.
e. Perencanaan tikungan

Dalam perencanaan tikungan dikenal 2 bentuk lengkung dasar


yang sering digunakan, yaitu : lengkung lingkaran (circle) dan lengkung
spiral. Lengkung spiral sering digunakan sebagai lengkung peralihan.
Penggunaan kedua lengkung dasar tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan dan persyaratan teknis. Untuk itu dikenal beberapa bentuk
tikungan yang digunakan dalam perancangan, yaitu : lingkaran penuh
(full circle), spiral-spiral (S-S), dan spirallingkaran-spiral (S-C-S).

i. DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian di lakukan dengan dua tahap, yaitu teknik pengumpulan


data dimana data-data yang memiliki implikasi ke dalam rancangangan
nantinya dikumpulkan dan teknik pengolahan data yang mana data yang telah
terkumpul dilakukan analisis dan sintesis data yang nantinya diharapkan dapat
memenuhi persayaratan terhadap perancangan sirkulasi sirkuit balapan motor.
a. Teknik pengumpulan data
Data yang di kelompokkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer
dan data sekunder
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumbernya serta semua keterangan yang pertama kalinya untuk di
amati dan dicatat oleh peneliti. Data prmer di peroleh melalui :
Interview atau wawancara

Teknik wawancara dilakukan dengan mengumpulkan


data/informasi mengenai keadaan lokasi dan hal-hal lainnya
yang berhubungan dengan arena sirkuit balapan motor.
Adapun pihak-pihak yang diwawancarai diantaranya yaitu:
a. Orang yang hobi menonton balapan motor (mahasiswa)
Untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau tingkat
kenyamanan dari Sudut pandang penonton serta
menganalisa sirkulasi dan zona area sirkuit.
b. Orang yang tidak hobi menonton balapan motor
(mahasiswa)
Untuk mengetahui bagaimana tanggapan terhadap
sirkulasi pada arena balapan motor.
Observasi atau Studi Banding
Observasi/studi banding merupakan teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan
atau objek sejenis untuk mendapatkan informasi mengenai
aktifitas dan kebutuhan ruang yang dihasilkan oleh kegiatan
yang diwadahi di dalamnya. Studi banding objek sejenis juga
dilakukan untuk mengetahui upaya-upaya yang nantinya
akan dilakukan dan diterapkan dalam kaitannya pada
Perancangan sirkulasi sirkuit balapan motor.
2. Data sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, artinya data
tersebut tidak diusahakan sendiri pengumpulannya.
3. Data literatur
Studi literatur dilkukan untuk mengumpulkan data dan teori yang
terkait dengan penelitian sirkulasi sirkuit melalui studi kepustakaan.
Studi literatur atau kepustakaan dilakukan dengan cara meninjau
dan mendapatkan informasi dari sumber sumber yang memiliki
otoritas, seperti : hasil penelitian, buku buku, yang memiliki
pengetahuan mengenai masalah yang berhubungan dengan
perencanaan dan perancangan sirkulasi sirkuit balapn motor.
b. Teknik pengolahan data
Pada teknik pengolahan data dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. Kompilasi
Pada data yang telah dikumpulkan baik dari interview ,
wawancara, studibanding ataupun dari Buku literature
dikelompokkan dengan kriteria data masing masing yang
kemudian di cari kaitannya antara satu dengan lainnya
2. Analisis data
Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis data dengan
beberapa pertimbangan untuk mendapatkan hasil kualitatif
berdasarkan pertimbangan terhadap kondisi yang ada dengan
beberapa landasan teori.
3. Sintesis
Data yang telah diuraikan menjadi penjelasn yang lebih kecil,
kemudian disusun kembali untuk mendapatkan kesimpulan dengan
cara mengkaitkan satu aspek dengan aspek lainnya.

Anda mungkin juga menyukai