Oleh :
Rizky Wulandari*, I Wayan Weta**, Moh. Ali Imron***
ABSTRAK
Kata kunci : Cerebral Palsy Spastik Diplegi, Latihan Hidroterapi, Terapi Bobath
25
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
ABSTRACT
26
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
27
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
Dalam konsep bobath, kontrol postural Tujuan Penelitian ini adalah untuk
adalah pondasi sebab kontrol postural dapat Membuktikan penambahan latihan
mempengaruhi pola gerak dimana pasien Hidroterapi pada terapi Bobath lebih
mulai mengembangkan keterampilan mereka meningkatkan kecepatan berjalan pada
sehingga dapat meningkatkan mobilitas Cerebral Palsy Spastik Diplegia.
postural dan mengontrol gerakan abnormal
yang timbul pada penderita Cerebral Palsy6. METODE PENELITIAN
Pendekatan terapi latihan selain bobath
yaitu pendekatan terapi latihan yang bisa A. Rancangan Penelitian
dilakukan di dalam air yang dikenal dengan
Penelitian ini menggunakan metode
hidroterapi. Penambahan hidroterapi dapat
eksperimental murni. Dengan menggunakan
mengurangi spastisitas dengan mekanisme
rancangan penelitian pre and post test control
Reflex-Inhibiting-Posture7.
group design dengan jumlah sampel 16 anak.
Pengaruh air pada hidroterapi adalah
Kedua kelompok dilakukan pengukuran awal
adanya buoyancy atau daya apung. Daya
dengan 10 metre walk test. Pada Kelompok
apung ini berfungsi mengurangi jumlah berat
perlakuan I adalah penambahan latihan
badan dengan cara menurunkan kekuatan
Hidroterapi dan Kelompok perlakuan II
yang dihasilkan oleh tekanan pada sendi.
adalah Terapi Bobath.
Viscosity atau sifat kental yang dihasilkan air
merupakan sumber tahanan terbaik yang
B. Tempat dan Waktu Penelitian
dapat memudahkan program latihan. Tahanan
tersebut digunakan untuk penguatan otot Penelitian ini bertempat di YPAC
tanpa membutuhkan beban. Menggunakan Surakarta dilakukan pada 11 Maret 2015 18
double tahanan yang dimiliki air (buoyancy April 2015.
dan viscosity) untuk menguatkan grup otot
yang apabila dilaksanakan diluar air tidak bisa C. Populasi dan Sampel
atau bahkan tidak mungkin tetapi ketika
Populasi penelitian ini adalah populasi
dilaksanakan di air penguatan grup otot ini
terjangkau yaitu pasien Cerebral Palsy yang
dapat dilaksanakan8.
bisa mengikuti program yang dilakukan oleh
Rumusan masalah adalah Apakah
peneliti. Jumlah sample yang diambil : 1)
penambahan latihan hidroterapi pada terapi
Pasien anak CP Spastik Diplegi berjenis
bobath lebih baik dalam meningkatkan
kelamin laki-laki maupun perempuan, 2)
kecepatan berjalan pada terapi bobath pada
Berusia 9 12 tahun. 3) Bersedia mengikuti
cerebral palsy spastik diplegia ?
28
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
29
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
sesudah perlakuan pada masing-masing dimana umur paling muda 9 tahun dan paling
kelompok tersebut, karena data bersifat tua 12 tahun.
rasio maka menggunakan Paired t test. b. Jenis kelamin
2. Uji hipotesis atau uji beda data terhadap Responden pasien cerebal palsy yang
nilai post-test sesudah perlakuan dari datang ke YPAC Surakarta, pada kelompok
kedua kelompok yaitu kelompok perlakuan perlakuan sebagian besar responden berjenis
I (Penambahan latihan hidroterapi) dan kelamin laki-laki sejumlah 6 orang (75,0%)
kelompok perlakuan II (terapi Bobath) dan perempuan sejumlah 2 orang (25,0%).
bertujuan untuk membandingkan rerata Sedangkan pada kelompok perlakuan kontrol
hasil peningkatan kecepatan berjalan pada sebagian besar responden juga berjenis
masing-masing kelompok tersebut, karena kelamin laki-laki sejumlah 6 orang (75,0%)
data bersifat rasio maka menggunakan dan perempuan sejumlah 2 orang (25,0%).
Independent t test.
2. Uji analisis kelompok I dan kelompok
HASIL PENELITIAN II.
30
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
31
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
Hasil deskriptif data kecepatan berjalan meningkatkan posisi kesadaran sendi atau
pada kelompok perlakuan yang tercantum propioseptif. Tekanan hidrostatik
pada Tabel 5.2 menunjukan peningkatan menghasilkan tekanan yang tegak lurus
kecepatan berjalan dengan nilai kemampuan dengan permukaan tubuh pasien. Tekanan ini
berjalan dari buruk meningkat ke sedang. membuat sendi lebih menyadari di posisi
Kesimpulan tersebut didukung dengan mana dia berada, sehingga hasilnya terjadi
penelitian Dong Koog Noh, Jae Young Lim, peningkatan propioseptif ( rasa gerak sendi
Hyung Ik Shin dan Nam Jong Paik (Seoul )10.
National University College of Medicine, Daya apung pada hidroterapi berfungsi
Seoul National University Bundang Hospital, mengurangi jumlah berat badan dengan cara
Gyeonggi-do, korea) tahun 2008 menurunkan kekuatan yang dihasilkan oleh
menyimpulkan bahwa hidroterapi tekanan pada sendi. Viscosity atau sifat kental
menunjukkan efek signifikan terhadap yang dihasilkan air merupakan sumber
postural control. tahanan terbaik yang dapat memudahkan
Dijelaskan bahwa penambahan latihan program latihan. Tahanan tersebut digunakan
Hidroterapi menguntungkan pergerakan untuk penguatan otot tanpa membutuhkan
motorik karena melibatkan multi stimulasi beban. Menggunakan double tahanan yang
input sensoris. Hal ini terjadi melalui dimiliki air (buoyancy dan viscosity) untuk
serangkaian proses yang terorganisasi melalui menguatkan grup otot yang apabila
sistem saraf pusat. Sistem ini menerima input dilaksanakan diluar air tidak bisa atau bahkan
sensori dari reseptor-reseptor ekteroseptif tidak mungkin tetapi ketika dilaksanakan di
(yaitu reseptor penglihatan, pendengaran, air penguatan grup otot ini dapat
pengecapan, bau dan suhu), dari propioseptif dilaksanakan.
(reseptor yang terdapat pada otot, tendon, Gerakan yang diberikan pada hidroterapi
ligamen, sendi dan selaput otot), serta dari secara pasif pada jaringan otot akan
sistem vestibular (informasi diterima melalui mempengaruhi myofibril pada otot yang
telinga bagian dalam mengenai berfungsi kontraksi dan rileks. Pada
keseimbangan, pergerakan dan gravitasi)9. persarafan (afferen), gerakan dan sentuhan
Latihan hidroterapi dapat mengurangi yang diberikan akan merangsang spindle cells
spastisitas dengan mekanisme reflek sehingga memunculkan mekanisme autogenic
inhibiting posture. Temperature air inhibition11.
berpengaruh terhadap postural kontrol dan Autogenic inhibition mengakibatkan
efek rileksasi. Latihan hidroterapi inhibisi pada otot agonis dan menimbulkan
memanfaatkan tekanan hidrostatik kontraksi pada otot antagonis. Sehingga
32
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
aplikasi secara langsung pada otot yang potensial. Apabila local potensial
mengalami spastisitas akan mengakibatkan menghasilkan depolarisasi yang cukup, aksi
inhibisi dari aktivitas alfa dan gama motor potensial akan muncul dan secara aktif akan
neuron pada otot agonis, dan menimbulkan menyebar sepanjang akson. Mekanisme yang
fasilitasi pada alfa dan gama motor neuron sama akan terjadi pada neuron-neuron
pada otot antagonis tersebut. selanjutnya sampai menuju ke posterior horn
Stimulus yang diterima oleh cell (PHC).
mechanoreceptor, diharapkan akan memicu Perjalanan impuls dari reseptor menuju
terjadinya aksi potensial. Aksi potensial medulla spinalis pada bagian PHC melewati
diawali dengan munculnya local potensial first-order neuron. Selanjutnya impuls
pada peripheral end-receptor sebagai akibat diteruskan dari medulla spinalis menuju
dari penggunaan aktivasi GTOs sehingga thalamus melalui traktus spinotalamikus.
modality-gated terbuka kemudian Impuls yang masuk ke dalam PHC menyilang
menyebabkan aliran ion dan munculnya dan berlanjut ke kaudal menuju brain stem
reseptor potensial sehingga terdepolarisasi dan selanjutnya menuju ke thalamus. Neuron
kemudian mengakibatkan eksitasi12. Jika local yang terlibat dalam perjalanan impuls dari
potensial mencapai threshold, maka akan medulla spinalis menuju thalamus dinamakan
memicu terjadinya aksi potensial, kemudian second-order neuron. Selanjutnya impuls dari
informasi ditransmisikan sepanjang neuron. thalamus dipancarkan menuju kortek serebri
Threshold terjadi ketika sebuah terutama area somatosensoris lobus parietalis,
membrane di depolarisasi oleh stimulus, yakni area 1, 2 dan 3 menurut topografi
ketika mencapai suatu titik akan Broadman. Untuk stimulus yang diterima oleh
menyebabkan terbukanya ion channel Na+ anggota gerak bawah, akan direpresentasikan
yang banyak13. Ketika informasi mencapai pada permukaan medial hemisfer.
membrane pre synaptic, akan mengakibatkan Input dari kortek sensorik akan
terlepasnya neuron transmitter acetylcoline, dikirimkan ke area otak yang lain dan
acetylcoline (Ach) kemudian menuju selanjutnya dikirim ke medulla spinalis
synaptic-cleft dan akhirnya menuju ke melalui beberapa jalur. Informasi pada kortek
membrane post-synaptic. Di membrane post- sensomotoris diharapkan akan mempengaruhi
synaptic, Ach akan berkaitan dengan reseptor system motorik di otak dengan pelepasan
pada post-synaptic cell menyebabkan neurotransmitter gamma-aminobutyric acid
terbukanya ion channel ligand-gate. (GABA).
Terbukanya channel ligand-gate akan Neurotransmitter gamma-aminobutyric
menyebabkan synaptic potential atau local acid berfungsi sebagai neurotransmitter
33
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
inhibitor, sehingga akan menginhibisi pada fasilitasi dan inhibisi gerakan. Salah
aktivitas dari otak pada direct activation satu komponen yang bertujuan untuk inhibisi
pathways, control circuit dan indirect gerakan adalah dengan passive stretching.
activation pathways. Pada direct activation Dengan passive stretching diharapkan terjadi
pathways akan mempengaruhi kerja dari penurunan spastisitas. Penurunan spastisitas
sistem kortiokospinal, hal ini mengakibatkan terjadi karena mekanisme autogenic
penurunan eksitasi dari alfa motor neuron dan inhibition dengan manifestasi penurunan
gama motor neuron sehingga akan aktivitas Passive stretching dari alpha motor
menurunkan aktivitas stretch reflex dan tonus neuron pada otot agonis dengan eksitasi pada
otot. otot antagonis.
Inhibisi dari direct activation pathways Otot agonis akan menginhibisi kontraksi
juga akan menginhibisi aktivitas dari gama otot dengan jalan menurunkan aktivitas alpha
motor neuron dari tingkat perifer, sehingga motor neuron pada serabut ekstrafusal dan
kan terjadi penurunan tonus otot. Gamma pada otot antagonis yang akan meningkatkan
amino-butyric acid juga akan mempengaruhi aktivitas alpha motor neuron sehingga
control circuit pada striatum dan substansia memfasilitasi otot antagonis untuk
nigra, sehingga akan menginhibisi efek berinteraksi14.
hipokinesia dan peningkatan tonus. Akibatnya Hasil studi pada manusia bahwa latihan
akan mempermudah adaptasi tonus postural motorik menghasilkan perubahan fungsional
di dalam otak, antara lain (1) perubahan
Peningkatan Kecepatan Berjalan pada aktivasi di level cortical, (2) meningkatkan
Kelompok Terapi Bobath pada Cerebral vaskularisasi, otak juga adaptif dan plastis
Palsy Spastik Diplgi. serta dapat mengadakan perubahan struktural
dan fungsional apabila diberikan stimulasi
Hasil yang diperoleh sebelum dan lingkungan. Adanya cross modal plasticity
sesudah perlakuan kelompok II menunjukan yang meliputi: (1) penggunaan jalur
peningkatan kecepatan berjalan. ipsilateral, (2) aktivasi bilateral sistem
Sesuai penelitian tahun 2010 oleh Shaffer motorik, (3) perekrutan area motorik
dengan o.randomized controlled pilot trial, tambahan15.
mendapatkan hasil bahwa passive streching
pada pengukuran skala kualitatif terdapat Kelompok Penambahan Latihan Pada
penurunan spastisitas. Terapi Bobath Lebih Meningkatkan
Hal ini dapat dijelaskan bahwa gerakan Kecepatan Berjalan Pada Cerebral Palsy
yang diberikan pada terapi bobath mengacu Spastik Diplegi.
34
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016
35
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 4, No.1 : 25-36, April 2016