Penyakit Sistem Kardiovaskuler
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
07 Agu
Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas
sehari-hari yang dijalani si pelaku yang tidak memperhatikan kesehatan.
SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada pada organisme. Sistem
kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas cairan yang ada di
dalam tubuh agar tetap homeostatis.
Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat pompa utama,
pembuluh darah, serta darah. Sistem kardiovaskuler yang sehat ditandai dengan proses
sirkulasi yang normal, apabila sirkulasi terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ
penyusun sistem kardiovaskuler ini maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan
bisa mematikan.
1. Cor
2. Pembuluh darah, yang mencakup aorta beserta cabang-cabangnya, arteri pulmonalis dari
truncus pulmonalis beserta cabang-cabangnya, vena cava superior dan inferior
Diastole terjadi saat ventrikel berelaksasi sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan
intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventricularis terbuka dan darah dari
atrium masuk ke ventrikel, sedangkan valvula semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup.
( Anonim, 2009 )
Daya pompa jantung pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali
semenit dan memompa 70 ml setiap denyut ( volume denyutan adalah 70 ml ). Jumlah darah
yang setiap menit di pompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume
denyut lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
( Pearce, 2004 )
C. Tekanan Darah
Tekanan darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan
yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Cara mengukur tekanan darah adalah dengan menggunakan alat yang disebut
spygmomanometer.
Darah dari ventrikel dexter akan di pompa melalui katub semilunaris pulmonalis ke dalam
arteri pulmonalis menuju ke paru- paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil ( kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru- paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya di hembuskan.
Selanjutnya, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari pulmo, mengalir di dalam vena
pulmonalis menuju ke atrium sinister. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-
paru dan atrium sinister disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium sinister akan di dorong ke dalam ventrikel sinister melalui valvula
bicuspidalis. Selanjutnya ventrikel sinister akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh) menuju ke suluruh
bagian tubuh. Darah kaya oksigen ini di sediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru- paru.
( Sherwood, 2001 )
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa
elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Homeostasis penting bagi
kelangsungan hidup sel- sel. Sel- sel akan membentuk sistem tubuh. ( Sherwood, 2001 )
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai
dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu
arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan
besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah
bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
Penyebab
Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi
ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor
penting dalam gaya hidup seseorang.
Secara spesifik, faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit arteri koroner
adalah:
b. Merokok
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa
tindakan berikut:
1. Berhenti merokok
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak
sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak.
Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol,
Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke
dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food,
fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara
bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat
menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian
atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
1/3 sisanya > mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita
terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya
mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang
ditimbulkan setelah diserang stroke.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang
generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang
berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba
keterbatasan.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh
pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung
berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg
atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi
tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan
menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Penyebab
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal
sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
4. Serangan Jantung
Definisi
Serangan Jantung (infark miokardial), (myocard infarct),(miokard infark) adalah suatu
keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung,
yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.
Penyebab
Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan
terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung.
Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit,
maka jaringan jantung akan mati.
Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan
dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark).
Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat
berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya tidak luas,
jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok.
a. Suatu bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di
dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner.
b. Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa
disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak
diketahui.
Gagal jantung atau Heart Failure merupakan penyakit jantung yang paling menakutkan, yaitu
jantung penderita berdetak tidak normal atau tidak berdetak sebagaimana mestinya. Penyakit
ini diakibatkan rusaknya katup jantung. Katup jantung ini berfungsi sebagai pengatur aliran
darah yang masuk searah menuju jantung, biasanya terjadi setelah adanya serangan jantung.
Definisi
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang
terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan
kekuatan denyut jantung).
Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu
menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen.
Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi
kebutuhan jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
Penyebab
Biasanya angina merupakan akibat dari penyakit arteri koroner.
Penyebab lainnya adalah: Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta), Regurgitasi katup
aorta (kebocoran katup aorta), Stenosis subaortik hipertrofik, Spasme arterial (kontraksi
sementara pada arteri yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat.
Gejala
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina
disebut silent ischemia.
Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak menyebabkan angina.
Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa sakit di bawah tulang
dada (sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
punggung
tenggorokan, rahang atau gigi
lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan bukan
nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina:
dipicu oleh aktivitas fisik
berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
akan menghilang jika penderita beristirahat.
Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan
tertentu.
Unstable Angina
Merupakan angina yang pola gejalanya mengalami perubahan.
Ciri angina pada seorang penderita biasanya tetap, oleh karena itu setiap perubahan
merupakan masalah yang serius (msialnya nyeri menjadi lebih hebat, serangan menjadi lebih
sering terjadi atau nyeri timbul ketika sedang beristirahat).
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang
disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Gejala
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang meradang.
Biasanya gejala timbul beberapa minggu setelah nyeri tenggorokan akibat streptokokus
menghilang.
Penyakit jantung banyak sekali macamnya. Para penderitanya juga seringkali terkena lebih
dari satu gangguan (komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis penyakit jantung yang perlu
diketahui :
1. Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak
ateromatus (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan
menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian
tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner
(coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Atherosclerosis mengacu pada istilah proses pembentukan zat lemak, kolesterol, produk
buangan seluler, kalsium, dan fibrin (zat penggumpal di dalam darah) pada dinding dalam
pembuluh darah arteri. Zat-zat yang terbentuk tersebut dinamakan plaque.
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otot-
otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
3. Kardiomiopati
4. Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang
dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat.
6. Fibrilasi Atrial.
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan
impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah
secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah
menuju ke serambi (ventrikel).
7. Inflamasi Jantung.
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti
jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan
oleh racun maupun infeksi. Pericarditis Adalah penyakit radang yang mengitari lapisan
jantung yang umumnya diakibatkan infeksi. Namun gangguan ini jarang terjadi.
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup
jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis),
kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat
terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
KOLESTEROL
Kolesterol adalah senyawa yang berisi lemak di dalam darah, beredar dalam keadaan terikat
dengan protein. Maka kolesterol ini bisa disebut juga lipoprotein. Lipoprotein dikelompokan
dalam tiga: densitas (kepadatan) tinggi, densitas rendah, atau densitas sangat rendah,
bergantung pada perbandingan jumlah protein dibandingkan dengan lemak.
LDL juga dinamakan kolesterol buruk merupakan sumber utama pembentukan dan
penyumbatan arteri. Makin banyak LDL dalam darah, makin besar risiko penyakit jantung.
Trigliserida merupakan jenis lemak lain dalam darah yang terbawa oleh lipoprotein dengan
densitas sangat rendah. VLDL sama dengan kolesterol LDL yang kebanyakan mengandung
lemak tapi tidak banyak protein. Kadar trigliserida yang tinggi, bersamaan dengan kolesterol
LDL yang tinggidapat meningkatkan risiko serangan jantung.
3. DL (High density lipoproteins) cholesterol
HDL juga disebut kolesterol baik, membantu tubuh mengeluarkan kolesterol buruk dalam
darah. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik.