Toponimi daerah
Mesopotamia berasal
dari akar kata Yunani
Kuno (mesos)
"tengah" dan
(potamos) "sungai" dan
secara harfiah berarti
"(negeri) di antara
sungai-sungai". Toponimi
ini digunakan dalam
Septuaginta yang
berbahasa Yunani itu (ca. 250 SM) sebagai terjemahan dari
padanannya dalam bahasa Ibrani Naharaim. Toponimi ini bahkan
sudah lebih awal lagi digunakan oleh bangsa Yunani sebagaimana
yang dibuktikan dengan Anabasis Alexandri, yang ditulis pada
akhir abad ke-2 Masehi, namun secara khusus mengacu pada
sumber-sumber dari zaman Alexander Agung. Dalam Anabasis,
Mesopotamia digunakan untuk menyebut wilayah yang
membentang di timur Sungai Efrat di utara Suriah. Istilah Aram
biritum / birit Narim berhubungan dengan konsep geografis
serupa. Kemudian, istilah Mesopotamia itu lebih umum diterapkan
untuk semua tanah antara sungai Efrat dan Tigris, sehingga
menggabungkan tidak hanya bagian dari Suriah tetapi juga
hampir semua Irak dan Turki tenggara. Dataran stepa di sebelah
barat sungai Efrat dan bagian barat Pegunungan Zagros juga
sering termasuk dalam istilah yang lebih luas Mesopotamia.
Perbedaan lebih lanjut biasanya dibuat antara atas atau Utara
Mesopotamia dan dataran yang rendah atau Selatan
Mesopotamia. Atas Mesopotamia, juga dikenal sebagai Jezirah,
adalah daerah antara Efrat dan Tigris dari sumber-sumber mereka
ke Baghdad. Lebih rendah, bagian Mesopotamia terdiri dari
selatan Irak, Kuwait, dan Iran bagian barat. Dalam penggunaan
akademis modern, istilah Mesopotamia sering juga memiliki
konotasi kronologis. Hal ini biasanya digunakan untuk menunjuk
daerah sampai penaklukan Muslim, dengan nama-nama seperti
Suriah, Jezirah, dan Irak yang digunakan untuk menggambarkan
wilayah tersebut setelah tanggal tersebut. Telah dikemukakan
bahwa eufemisme kemudian adalah istilah Eurosentris dikaitkan
dengan daerah di tengah-tengah berbagai abad ke-19 oleh
perambahan Barat.
SEJARAH MESOPOTAMIA
SENI RUPA
Seni rupa Mesopotamia menyaingi Seni rupa Mesir Kuno baik dari
segi kemegahan, kecanggihan, maupun tingkat kerumitannya di
kawasan barat Eurasia sejak milenium ke-4 SM sampai wilayah itu
ditaklukkan Kekaisaran Akhemeniyah Persia pada abad ke-6 SM.
Peninggalan seni rupa Mesopotamia sebagian besar berupa
berbagai jenis patung batu dan tanah liat yang sangat tahan lama
sifatnya; hanya sedikit peninggalan berupa lukisan yang mampu
menyintasi zaman, namun peninggalan-peninggalan itu
menyiratkan bahwa lukisan-lukisan Mesopotamia umumnya
berupa pembubuhan warna pada pola-pola hiasan geometris dan
tumbuh-tumbuhan, meskipun sebagian besar patung-patung juga
diwarnai.
ARSITEKTUR