Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan, kesehatan dan lain-lain, sehingga makalah Program
Kesehatan Masyarakat ini telah selesai disusun dengan pokok pembahasan mengenai
Climate action, Life Below Water dan Life On Land. Makalah ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini dan sebagai bahan
wacana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang Sustainable Development
Goals (SDGs).

Makalah ini disusun dengan menggunakan ragam bahasa sederhana. Agar isi,
maksud dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah. Penyusun
telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini. Namun
demikian tentunya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
penyempurnaan isi makalah ini untuk masa yang akan datang.
Demikian makalah ini disusun dengan harapan semoga bermanfaat bagi para
pembacanya. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-
Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal alamin.

Pontianak, Maret 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................3

C. Tujuan penulisan................................................................................................3

D. Manfaat penulisan..............................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................5

A. Millennium Development Goals (MDGs)..........................................................5

B. Sustainable Development Goals (SDGs)...........................................................5

C. Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)...............................................6

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................................9

A. Climate Action....................................................................................................9

B. Life Below Water..............................................................................................12

C. Life On Land....................................................................................................16

BAB IV PENUTUP...................................................................................................19

A. Kesimpulan......................................................................................................19

B. Saran.................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pembangunan


berkelanjutan sebagai agenda pembangunan global baru untuk periode 2016
hingga 2030 meneruskan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs)
yang telah berakhir pada tahun 2015. Tujuan SDGs yang ke 13,14 dan 15
yaitu Aksi Terhadap Iklim, Kehidupan Bawah Laut dan Kehidupan di Darat
Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan
dampaknya Tidak ada satu pun negara di dunia yang tidak mengalami dampak
dramatis secara langsung dari perubahan iklim. Buangan gas rumah kaca terus
meningkat, dan saat ini levelnya berada pada 50 persen lebih tinggi
dibandingkan pada tahun 1990. Lebih jauh lagi, pemanasan global
mengakibatkan perubahan berkepanjangan pada sistem iklim kita, dan
konsekuensi yang terjadi tidak akan bisa diubah kecuali kita melakukan
tindakan. Kerugian rata-rata tahunan akibat gempa bumi, tsunami, badai
tropis dan banjir terhitung sekitar ratusan miliar dolar, dan ini membutuhkan
investasi sebesar US$6 miliar per tahun untuk biaya pengelolaan risiko
bencana saja. Tujuan ini berusaha mengumpulkan US$100 miliar per tahun
pada 2020 untuk memenuhi kebutuhan negara-negara berkembang dan
membantu mengurangi bencana akibat perubahan iklim. Memperkuat
kegigihan dan kapasitas adaptasi wilayah-wilayah yang lebih rentan, seperti
negara-negara di tengah benua dan negara kepulauan, harus berjalan
beriringan dengan usaha meningkatkan kesadaran dan memasukkan langkah-
langkahnya pada kebijakan dan strategi nasional. Dengan adanya kehendak
politik dan penggunaan langkah teknologi secara luas, masih mungkin bagi
kita untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata secara global pada dua derajat

1
Celcius di atas level masa pra-industri. Ini membutuhkan tindakan bersama
dengan segera.
Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya
kelautan secara berkelanjutan samudera dunia-suhu, unsur kimia, arus, dan
kehidupan di dalamnyaadalah penggerak sistem global yang membuat
Bumi bisa dihuni oleh manusia. Cara kita mengelola sumber daya vital ini
sangat penting bagi kehidupan manusia secara keseluruhan, dan untuk
mengimbangi dampak dari perubahan iklim. Lebih dari 3 miliar orang
menggantungkan mata pencaharian pada laut dan keanekaragaman hayati
pantai. Tetapi saat ini kita melihat bahwa 30 persen simpanan ikan dunia
mengalami eksploitasi berlebih, jauh di bawah level di mana mereka bisa
memproduksi hasil yang berkelanjutan. Samudera juga menyerap sekitar 30
persen karbon dioksida yang dihasilkan manusia, dan kita melihat kenaikan
pengasaman samudera hingga 26 persen sejak dimulainya revolusi industri.
Polusi laut yang mayoritas bersumber dari darat telah mencapai level yang
mengkhawatirkan, dengan rata-rata 13.000 bagian sampah plastik ditemukan
di setiap kilometer persegi lautan. SDG menciptakan kerangka kerja
berkelanjutan untuk mengatur dan melindungi ekosistem laut dan pantai dari
polusi yang berasal dari darat, juga untuk menyadarkan akan dampak
pengasaman samudera. Memperkuat pelindungan dan penggunaan sumber
daya laut yang berkelanjutan melalui hukum internasional juga akan
membantu mengatasi tantangan yang dihadapi samudera kita.
Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan
menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan,
menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati. Kehidupan manusia
bergantung pada tanah sama seperti kita bergantung pada laut untuk bahan
makanan dan mata pencaharian. Tumbuhan menyediakan 80 persen bahan
makanan untuk manusia, dan kita bergantung pada pertanian sebagai sumber
penting perekonomian dan alat pembangunan. Hutan meliputi 30 persen

2
permukaan bumi, dan merupakan habitat bagi jutaan spesies serta menjadi
sumber air dan udara bersih, dan juga sangat penting untuk melawan
perubahan iklim. Belum pernah kita melihat penurunan kualitas tanah seperti
saat ini, dan hilangnya tanah yang bisa ditanami mencapai 30 hingga 35 kali
jumlah rata-rata dalam sejarah. Kemarau panjang dan perubahan lahan
menjadi gurun juga meningkat tiap tahun, mencapai 12 juta hektar dan
memengaruhi komunitas miskin di seluruh dunia. Dari 8.300 hewan yang
diketahui, 8 persen telah punah dan 22 persen berada di ambang kepunahan.
SDG berusaha melindungi dan memperbaiki penggunaan ekosistem darat
seperti hutan, rawa, lahan dan gunung pada 2020. Mempromosikan
pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menghentikan penebangan hutan
juga sangat penting untuk menghentikan dampak perubahan iklim. Harus
segera dilakukan tindakan untuk mengurangi hilangnya habitat alami dan
keanekaragaman hayati yang merupakan bagian dari warisan kita bersama.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah SDGs dalam climate action ?
2. Bagaimanakah SDGs dalam life below water ?
3. Bagaimanakah SDGs dalam life on land ?
C. Tujuan penulisan
1 Tujuan penulisan umum
Untuk mengetahui program berkelanjutan dari SDGs agar program
dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan berkelanjutan dari tahun
2015-2030.
2 Tujuan penulisan khusus
1. Untuk mengetahui tujuan climate action
2. Untuk mengetahui tujuan life below water
3. Untuk mengetahui tujuan life on land

4. Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan memiliki
manfaat bagi pihak-pihak yang harus mengetahui perkembangan program
pembangunan khususnya dalam bidang kesehatan. pembangunan yang

3
semakin berkembang merupakan dasar dalam pelaksanaan tugas yang
berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Millennium Development Goals (MDGs)


Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris
MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan
perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai
dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai
pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada 2015. Target ini merupakan tantangan utama
dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium,
dan diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut..

Deklarasi berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas


internasional untuk mencapai 8 buah tujuan pembangunan dalam Milenium
ini (MDG), sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan
pengentasan kemiskinan. Penandatanganan deklarasi ini merupakan komitmen
dari pemimpin-pemimpin dunia untuk mengurangi lebih dari separuh orang-
orang yang menderita akibat kelaparan, menjamin semua anak untuk
menyelesaikan pendidikan dasarnya, mengentaskan kesenjangan jender pada
semua tingkat pendidikan, mengurangi kematian anak balita hingga 2/3 , dan
mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak memiliki akses air bersih
pada tahun 2015.

B. Sustainable Development Goals (SDGs)


SDGs adalah sebuah kesepakatan pembangunan global baru pengganti
MDGs yang terdiri dari lima elemen, yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan, untuk mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030
berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi
perubahan iklim. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan
SDGs adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur yang telah

5
ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan
manusia dan planet bumi. Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara
lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015
sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Tujuan ini
merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium
yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai
Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku
lagi sejak akhir 2015.

C. Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)

Saat ini tlah ditetapkanlah sebuah sistem pembangunan baru yang


dikenal dengan SDGs yang memiliki 17 Goals dan 169 Target. Adapun 17
Goals SDGs adalah sebagai berikut:
1 Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target]
2 Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan
gizi, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
3 Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia [13 target]
4 Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]

6
5 Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan [9 target]
6 Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang [8 target]
7 Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan
modern bagi semua orang [5 target]
8 Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan
yang layak bagi semua orang [11 target]
9 Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi
yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]
10 Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]
11 Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan
dan berkelanjutan [10 target]
12 Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]
13 Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya [5 target]
14 Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
15 Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem
daratan yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan,
memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi
tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
16 Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan [12 target]
17 Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan [19 target]

7
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Climate Action
Aksi terhadap iklim merupakan tujuan ketigabelas (5 target) yakni
mengambil tindakan mendesak untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
Perubahan iklim sekarang mempengaruhi setiap negara di setiap benua.
Hal ini mengganggu ekonomi nasional dan mempengaruhi kehidupan, biaya
orang, masyarakat dan negara mahal. Orang mengalami dampak signifikan
dari perubahan iklim, yang meliputi perubahan pola cuaca, naiknya
permukaan laut dan peristiwa cuaca ekstrim. Emisi gas rumah kaca dari
aktivitas manusia mengemudi perubahan iklim dan terus meningkat. orang
miskin yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim. Suhu naik, perubahan
pola curah hujan dan kejadian cuaca ekstrim menimbulkan ancaman nyata
untuk produksi pangan global, tetapi pertanian memiliki peran besar untuk
bermain dalam menanggapi perubahan iklim. Investasi di semua sektor
pertanian secara bersamaan dapat mendukung adaptasi perubahan iklim dan
mitigasi sementara meningkatkan mata pencaharian masyarakat pedesaan.
Adaptasi perubahan iklim adalah informasi-intensif sebagai petani,
penggembala, nelayan dan rimbawan perlu kemampuan untuk memahami
dampak iklim lokal dan kerentanan, yang menentukan siklus penanaman dan
intervensi manajemen lainnya.
Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah
mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat
dengan permukaan bumi. Pemanasan global ini disebabkan oleh
meningkatnya gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-
industri. Gas-gas rumah kaca yang meningkat ini menimbulkan efek
pemantulan dan penyerapan terhadap gelombang panjang yang bersifat panas
(inframerah) yang diemisikan oleh permukaan bumi kembali ke permukaan
bumi.

9
Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya
perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan
iklim. Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata
temperatur hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005.
Temperatur rata-rata global ini diproyeksikan akan terus meningkat
sekitar 1.8-4.0oC di abad sekarang ini, dan bahkan menurut kajian lain dalam
IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1- 6.4oC.
Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis atmosfer
kian tak stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali terhadap
parameter cuaca yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-
anomali parameter cuaca tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan
iklim.
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut
diantaranya adalah :
Semakin banyak penyakit (Tifus, Malaria, Demam, dll.)
Meningkatnya frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim (tanah longsor,
banjir, kekeringan, badai tropis, dll.)
Mengancam ketersediaan air
Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan
Menurunkan produktivitas pertanian
Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan
Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati
Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen dan kerusakan
infrastruktur di daerah
pantai

Terdapat dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan


perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka
laut yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai.
Dampak lain yang diakibatkan oleh naiknya muka laut adalah erosi pantai,
berkurang.
Climate action yang sedang digalakkan sekarang itu apa saja?
Berika pendapat jika dikaitkan dengan tujuan SDGs.

10
Meskipun tidak memiliki kewajiban untuk menurunkan emisi Gas
Rumah Kaca, namun Indonesia sangat berkepentingan untuk berperan aktif
dalam upaya global untuk menghambat laju penurunan kondisi biosfer karena
perubahan iklim. Indonesia meratifikasi Konvensi Kerangka PBB mengenai
Perubahan Iklim lewat UU No. 6 tahun 1994. Sepuluh tahun kemudian
Indonesia meratifikasi Protokol Kyoto lewat UU No. 17 tahun 2004.
Komitmen tersebut saat ini membutuhkan usaha dan tindakan nyata yang
menyeluruh, mencakup seluruh sektor pengemisi gas rumah kaca. Komitmen
tersebut harus pula secara serentak diterapkan dengan usaha perbaikan
pemenuhan syarat kualitas hidup rakyat dan kualitas lingkungan hidup, dan
tercermin dalam pengelolaan sektor-sektor produksi dan konsumsi prioritas
untuk tindakan mitigasi dan adaptasi.

Target
a. Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya
terkait dan bencana alam di semua Negara
b. Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan
nasional, strategi dan perencanaan
c. Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas
perorangan dan institusi tentang mitigasi perubahan iklim, adaptasi,
pengurangan dampak dan peringatan dini.

Means Of Implementation:
a. Mengimlementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani
oleh kelompok Negara-negara maju pada the United National
Frameword Convention on Climate Change (konvensi kerangka
kerja PBB untuk perubahan iklim) untuk tujuan mobilisasi
bersama $100 milyar setia tahun pada tahun 2020 dari semua
sumber untuk mengatasi kebutuhan Negara-negara berkembang
pada konteks aksi mitigasi bermakna dan transparan dalam

11
implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund
(dana iklim hijau) melalui kapitalisasi nya dengan segera.
b. Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk
rencana dan tata kelola yang efektif terkait perubahan iklim di
Negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita,
generasi muda, lokal, dan komunitas yang
marjinal/terpinggirkan.

B. Life Below Water


Tujuan keempat belas (10 target) yaitu melestarikan dan menggunakan
samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk
pembangunan berkelanjutan.
Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudera, laut dan
sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan lautan dunia - suhu
mereka, kimia, arus dan kehidupan - mendorong sistem global yang membuat
Bumi layak huni bagi manusia. Bagaimana kita mengelola sumber daya vital
ini sangat penting untuk umat manusia secara keseluruhan, dan untuk
melawan menyeimbangkan dampak perubahan iklim.
UU Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan. Yang dimaksud dengan
kelautan dalam undang-undang ini adalah hal yang berhubungan dengan Laut
dan/atau kegiatan di wilayah Laut yang meliputi dasar Laut dan tanah di
bawahnya, kolom air dan permukaan Laut, termasuk wilayah pesisir dan
pulau-pulau. Untuk melindungi laut indonesia Pemerintah melakukan upaya
pelindungan lingkungan Laut melalui konservasi Laut, pengendalian
Pencemaran Laut, penanggulangan bencana Kelautan, dan pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, kerusakan dan bencana.
Undang undang ini terdiri dari beberapa bab. Bab kesatu mengatur
tentang Ketentuan umum, kedua tentang asas dan tujuan, ketiga tentang ruang
lingkup, keempat tentang wilayah laut, kelimaPembangunan Kelautan,
Keenam Pengelolaan Kelautan, ketujuh Pengembangan Kelautan, kedelapan

12
pengelolaan ruang laut dan pelindungan lingkungan laut, kesembilan
Pertahanan, keamanan, penegakan hukum, dan keselamatan di laut.

Lebih dari tiga miliar orang bergantung pada keanekaragaman hayati


laut dan pesisir untuk mata pencaharian mereka. Namun, saat ini kita melihat
30 persen dari stok ikan dunia dieksploitasi secara berlebihan, mencapai di
bawah tingkat di mana mereka dapat menghasilkan hasil yang berkelanjutan.
menyerap sekitar 30 persen dari karbon dioksida yang dihasilkan oleh
manusia, dan kita melihat kenaikan 26 persen pada pengasaman laut sejak
awal revolusi industri. pencemaran laut, mayoritas dari yang berasal dari
sumber daratan, mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan rata-rata
13.000 buah sampah plastik dapat ditemukan pada setiap kilometer persegi
lautan.
The SDGs bertujuan untuk mengelola secara berkelanjutan dan
melindungi ekosistem laut dan pesisir dari polusi, serta alamat dampak
pengasaman laut. Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan
sumber daya berbasis laut melalui hukum internasional juga akan membantu
mengurangi beberapa tantangan yang dihadapi lautan kita.
Melindungi lautan kita adalah salah satu dari 17 sasaran global yang
membentuk 2030 agenda pembangunan kelanjutan

Target
a. Pada 2025, mencegah dan menurun kan secara signifikan/nyata segala
macam polusi laut, khususnya dari aktivitas daratan, termasuk puing-
puing/serpihan dari laut, dan polusi nutrien

b. Pada 2025, secara bekelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem


laut dan pantai untuk menghindari dampak yang merugikan, termasuk
dengan memperkuat daya tahan dan mengambil tindakan restorasi
untuk mencapai samudera yang sehat dan produktif

13
c. Meminimalisir dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk
melalui meningkatan kerjasama ilmiah pada semua tingkat
d. Pada2020, secara efektif mengatur pemanenan dan mengakhiri
penangkapan ikan yang berlebihan, ilegal, tidak terlaporkan, dan
penangkapan ikan yang tidak diatur/tidak ada aturannya dan praktik
penangkapan ikan yang merusak/destruktif, serta melaksanakan
manajemen rencana yang berbasis ilmiah, dalam rangka
mengembalikan stok ikan dalam waktu yang paling singkat,
setidaknya sampai pada tahap mampu memproduksi hasil maksimal
yang berkelanjutan, ditentukan dari karakteristik biologisnya
e. Pada 2020, melestarikan sedikitnya 10 % area pantai dan laut, sesuai
dengan hukum nasional dan internasional dan berdasar pada informasi
ilmiah terbaik yang tersedia
f. Pada2020, mencegah beberapa bentuk tertentu dari subsidi perikanan
yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih dan penangkapan ikan
yang berlebihan, menghapus subsidi yang berkontribusi terhadap
ionpenangkapan ikan yang ilegal, tidak terlapor dan tidak diatur dan
menahan diri untuk tidak memperkenalkan subsidi baru sejenis,
dengan mengetahui bahwa perlakukan special dan berbeda yang tepat
dan efektif untuk negara maju dan negara berkembang harus menjadi
bagian yang terintegrasi dari negosiasisubsi di perikanan WTO
g. Pada 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi kepulauan kecil
dan negara berkembang dari penggunaan sumber daya laut yang
berkelanjutan, termasuk manajemen yang berkelanjutan dari peikanan,
perairan dan pariwisata.

Means Of Implementation:

14
a. Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas
penelitian dan ahli teknologi kelautan, mempertimbangkan the
Intergovermental Oceanograpic Comission Criteria (komisi
kriteria antar pemerintah untuk kelautan) dan Guidelines on the
Transfer of Marine Tecnology (pedoman ahli teknologi kelautan),
dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan untuk
meningkatkan kontribusi keragaman hayati kelautan untuk
pembangunan negara-negara berkembang, khususnya kepulauan
kecil dan Negara-negara yang belum maju.
b. Menyediakan akses sumber daya laut dan pasar untuk nelayan
kecil.
c. Meningkatkan konversi dan penggunaan lautan serta sumber
dayanya secara berkelanjutan dengan menerapkan hukum
internasional sebagaimana tercermin dalam konvensi hukum
kelautan PBB yang menyediakan kerangka hukum untuk konversi
dan pengunaan laut dan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Sebagaimana disebutkan pada paragraph 158 mengenai The
Future WeWant/ Masa Depan yang kita inginkan (pada naskah
deklarasi).

C. Life On Land
Melindungi, memulihkan dan mempromosikan pemanfaatan
berkelanjutan dari ekosistem darat, mengelola hutan secara lestari, memerangi
penggurunan, dan menghentikan dan membalikkan degradasi lahan dan
menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati.
Kehidupan manusia tergantung pada bumi sebanyak laut untuk rezeki
dan mata pencaharian kami. tanaman hidup memberikan 80 persen dari diet
manusia, dan kami mengandalkan pertanian sebagai sumber ekonomi yang
penting dan berarti pembangunan. akun hutan untuk 30 persen dari permukaan

15
bumi, menyediakan habitat penting bagi jutaan spesies dan sumber penting
untuk udara bersih dan air; serta menjadi penting untuk memerangi perubahan
iklim. Hari ini kita melihat degradasi lahan belum pernah terjadi sebelumnya,
dan hilangnya lahan di 30 sampai 35 kali tingkat historis. Kekeringan dan
penggurunan juga meningkat setiap tahun, sebesar hilangnya 12 juta hektar
dan mempengaruhi masyarakat miskin secara global. Dari 8.300 keturunan
hewan yang dikenal, 8 persen sudah punah dan 22 persen berada pada risiko
kepunahan.
The SDGs bertujuan untuk melestarikan dan mengembalikan
penggunaan ekosistem darat seperti hutan, lahan basah, lahan kering dan
pegunungan 2020. Deforestasi Menghentikan juga penting untuk mengurangi
dampak perubahan iklim. aksi mendesak harus diambil untuk mengurangi
hilangnya habitat alam dan keanekaragaman hayati yang merupakan bagian
dari warisan.

Target
a. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan
berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat beserta
penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan
kering, sejalan dengan kewajiban-kewajiban untuk kesepakatan
internasional.
b. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan seluruh
jenis hutan, memperlambat penggundulan hutan, merestorasi hutan
terdegradasi dan secara substansial meningkatkan peghutanan dan
reboisasi secara global.
c. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang
terdegradasi, termasuk daratan yang terkena dampak penggurunan,
kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai dunia yang bebas dari
degradasi daratan.

16
d. Pada 2030,memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk
keanekaragaman hayatinya,dalam rangka meningkatkan kapasitasnya
untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi pembangunan
berkelanjutan.
e. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi
degradasi habitat alami, menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan species-
spesies yang terancam kepunahan.
f. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata bersumber
penggunaan sumber daya genetik dan mempromosikan akses
semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana kesepakatan
internasional.
g. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-beli
spesies flora dan fauna yang dilindungi serta menangani permintaan
dan suplai ilegal untuk produk alam liar.
h. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan
secara signifikan mengurangi dampak invasi spesies asing pada
ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas.
i. Pada tahun 2020, mengintergrasikan nilai-nilai ekosistem dan
keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan, pembangunan, strategi
dan perhitungan pengentasan kemiskinan di tangkat nasional dan lokal.

Means Of Implementation:
a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya
finansial dan berbagai sumber untuk konservasi dan penggunaan
keanekaragaman hayati dan ekosistem secara berkelanjutan.
b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan
seluruh tingkatan untuk membiayai pengelolaan hutan yang
berkelanjutan dan menyediakan insentif yang cukup kepada

17
negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut,
termasuk konservasi dan penghijauan kembali.
c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi
perburuan dan jual beli spesies-spesies dilindungi, termasuk
dengan meningkatkan kapasitas komunitas lokal untuk meraih
peluang kehidupan berkelanjutan.

18
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Sustainable Development Goals (SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang
akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan
negara-negara di dunia. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka
pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca
2015-MDGS. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun
2000.
The SDGs bertujuan untuk mengelola secara berkelanjutan dan
melindungi ekosistem laut dan pesisir dari polusi, serta alamat dampak
pengasaman laut. Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan
sumber daya berbasis laut melalui hukum internasional juga akan membantu
mengurangi beberapa tantangan yang dihadapi lautan kita.

B. Saran
Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi
habitat alami, menghentikan kerugian keanekaragaman hayati, dan pada 2020,
melindungi dan mencegah kepunahan species-spesies yang terancam kepunahan.

19
DAFTAR PUSTAKA
4muda.2015.Mengenal 17 Tujuan Global (Global Goals) Sebagai Kelanjutan Dari
Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Diambil
dari: http://4muda.com/mengenal-17-tujuan-global-global-goals-sebagai-
kelanjutan-dari-tujuan-pembangunan-millenium-millenium-development-
goals/. (17 Maret 2017)

Balia, Dr. Lobo.2007.Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim.


Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Diambil dari
https://xa.yimg.com/kq/groups/23922958/1648582015/name/023_RAN
%2520PI-Indonesia.pdf. (19 Maret 2017)

Kementrian PN/bappenas.2017.Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Diambil dari:


http://sdgsindonesia.or.id/index.php/sdgs/itemlist/category/29-sdgs?start=3. (17
Maret 2017)

Susandi, Armin. 2008.Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di


Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol.12 Nomor 2 2008
diambil dari http://blog.umy.ac.id/ghea/files/2011/12/Dampak-Perubahan-
Iklim-Terhadap-Ketinggian-Muka-Laut-Banjarmasin.pdf. (19 maret 2017)

UNDP in Indonesia.2016. United Nations Development Programme. Diambil dari:


http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/post-2015/sdg-
overview/goal-13.html. (16 Maret 2017)

UNDP in Indonesia.2016. United Nations Development Programme. Diambil dari:


http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/post-2015/sdg-
overview/goal-15.html. (17 Maret 2017)

20
UNDP in Indonesia.2016. United Nations Development Programme. Diambil dari:
http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/post-2015/sdg-
overview/goal-14.html. (16 Maret 2017)

21

Anda mungkin juga menyukai