Periode Mudigah
Periode mudigah, atau periode organogenesis, penyebab ventralisasi ektoderm dan mesoderm,
berlangsung dari minggu ketiga hingga kedelapan menyebabkan induksi lempeng saraf. Sinyal FGF
perkembangan dan adalah waktu ketika masing- mungkin mendorong terbentuknya suatu jalur saraf
masing dari ketiga lapisan germinativum, ektoderm, melalui mekanisme yang belum jelas sekaligus
mesoderm, dan endoderm, menghasilkan sejumlah menekan transkripsi BMP dan meningkatkan ekspresi
jaringan dan organ spesifik. Pada akhirmasamudigah kordin (chordin) dan noggin yang menghambat
ini, sistem-sistem organ utama telah terbentuk aktivitas BMP. Jika terdapat BMP4, yang merembes
sehingga pada akhir bulan kedua gambaran utama ke mesoderm dan ektoderm mudigah dalam fase
bagian-bagian eksternal tubuh sudah dapat dikenali. gastrulasi, ektoderm menjadi epidermis, dan me-
soderm membentuk mesoderm intermediat dan
TU RU NAN LAPISAhI Gf, RAAI hIATI\f TJAA lempeng lateral. Jika BMP4 tidak ada atau diinaktif-
EKTCIDERtv{ kan, ektoderm mengalami neuralisasi. Sekresi tiga
Pada awal minggu ketiga perkembangan, lapisan molekul lain, noggin, kordin, dan folistatin, meng
germinatir,'um ektoderm memiliki bentuk seperti inaktifkan protein ini. Ketiga protein ini terdapat di
cakram yang lebih besar di bagian sefalik daripada organizer (nodus primitif), notokord, dan mesoderm
kaudal (lihat Gambar 6.1). Kemunculan notokord prekordal. Ketiganya menetralkan ektoderm dan
dan mesoderm prekordal menginduksi ektoderm di menyebabkan mesoderm menjadi notokord dan
atasnya untuk menebal dan membentuk lempeng mesoderm paraksial (mendorsalisasi mesoderm).
saraf (neural plate) (lihat Gambar 6.2A,8). Sel-sel Namun, molekul-molekul penginduksi saraf ini hanya
lempeng saraf ini membentuk neuroektoderm, dan menginduksi tipe jaringan otak depan dan otaktengah.
induksinya mencerminkan proses awal neurulasi. Induksi struktur-struktur lempeng saraf kaudal (otak
belakang dan korda spinalis) bergantung pada dua
Regulasi MoNekular lnduksi Saraf protein lain, WNT3a dan FGF. Selain itu, asam
Peningkatan sinyal faktor pertumbuhan fibroblas retinoat tampaknya berperan dalam meng-
(fibroblast growth factor, FGF) disertai oleh inhibisi organisasikan sumbu kranial-ke-kaudal karena zat ini
aktivitas protein morfogenetik tulang 4 (bone
menyebabkan respesifikasi segmen-segmen kranial
4,BMP4), suatu anggota famili
morphogenetic protein menjadi segmen yang lebih kaudal dengan mengatur
transforming growth factor B (TGFB) merupakan ekspresi gen-gen homeobox (lihat hlm. 96).
79
80 Bagian Satu i. Embriologi Umum
1B hari
Gambar 6.1 A. Pandangan dorsal mudigah presomit 16 hari.Tampak garis primitif dan nodus primitif. B. Pandangan dorsal
mudigah presomit 18 hari. Mudigah tampak seperti buah pir, dengan regio sefalik agak lebih lebar daripada ujung kaudalnya. C.
Pandangan dorsal mudigah manusia 18 hari. Perhatikan nodus primitif, dan berjalan ke arah depan, notokord.Yolk sactampak agak
berbercak. Panjang mudigah adalah 1,25 mm, dan lebar terbesarnya 0,68 mm.
Jika induksi telah dimulai, lempeng saraf yang 6.2, 6.3A,8, dan 6.4). Secara bertahap, lipatan saraf
memanjang seperti sandal secara bertahap meluas saling mendekati di garis tengah tempat keduanya
ke arah garis primitlf (primitiue streak) (Gambar menyatu (Gambar 6.3C). Penyatuan dimulai diregio
6.2C,D). Pada akhir minggu ketiga, tepi lateral servikal (somit kelima) dan meluas ke arah kranial
lempeng saraf meninggi untuk membentuk lipatan dan kaudal (lihat Gambar 6.5). Akibatnya terbentuk
saraf (neuralfold), dan bagian tengah yang cekung tabung saraf (neural tube). Sampai penyatuan
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 8t
Lempeng saraf
(lipatan kepala)
Lempeng
saraf
Alur saraf
Nodus
primitif
Garis primitif
Garis
primitif
A
19 hari 1 t hari
Lipatan saraf
Alur
saraf
Somit
Regio gaiis
primitif
C
20 hari 20 hari
Gambar 6.2 A. Pandangan dorsal mudigah presomit tahap lanjut (sekitar 19 hari).Amnion telah diangkat,dan lempeng saraf
tampak jelas. B. Pandangan dorsal mudigah manusia pada 19 hari. C. Pandangan dorsal mudigah pada sekitar 20 hari yang
memperlihatkan somit dan pembentukan alur saraf dan lipatan saraf. D. Pandangan dorsal mudigah manusia pada 20 hari'
82 Bagian Satu .l Embriologi Umum
Ganglion
radiks dorsal
Ganglion
simpatis
Kelenjar
suprarenal
yang sedang Ganglion
terbentuk pre-aorta
Ganglion
enterik
Urogenital
ridge
Tonjolan perikardium
Plakoda otika
A
22hari 22hari
Neuroporus anterior
Neuroporus anterior
Tonjolan perikardium
Neuroporus posterior
Neuroporus posterior
C
23 hari t hari
23
Gambar 6.5 A. Pandangan dorsal mudigah pada sekitar hari 22.Tampak tujuh somit di masing-masing sisi tabung saraf. B.
Pandangan dorsal mudigah manusia pada hari 21. C. Pandangan dorsal mudigah pada sekitar hari 23. Perhatikan tonjolan
perikardium di kedua sisi garis tengah di bagian sefalik mudigah. D. Pandangan dorsal mudigah manusia pada hari 23.
tersebut tuntas, ujung sefalik dan kaudal tabung saraf Penutupan neuroporus kranialis terjadi pada sekitar
berhubungan langsung dengan rongga amnion hari ke-25 (stadium 1 8 - sampai 2O-somit), sedangkan
masing-masing melalui neuroporus (lubang sara-f ) neuroporus posterior menutup pada hari ke-27
kranialis dan kaudalis (lihat Gambar 6.5 dan 6.6A). (stadium 25-somit). Dengan demikian, neurulasi
Bagian Satu .1. Embriologi Umum
Tepi sayatan
Tonjolan jantung
amnion
Duktus vitelinus
Hubungan
dengan Korda
yolk sac
Tangkai
penghubu
25 hari 28 hari
,r,r,,i .:rir,r.*t dt,6 A. Pandangan lateral mudigah 14-somit (sekitar 25 hari). Perhatikan tonjolan perikardium serta arkus faring pertama
dan kedua. B. Sisi kiri mudigah 25-somit berusia sekitar 28 hari.Tampak tiga arkus faring pertama serta plakoda lentis dan plakoda
otika.
menjadi tuntas, dan sistem saraf pusat diwakili oleh separuh anterior masing-masing somit untuk
suatu struktur tubular tertutuP dengan bagian kaudal menjadi ganglion sensorik, neuron enterik dan
sempit, korda spinalis, dan bagian sefalik yang jauh simpatis, sel Schwann, dan sel medula adrenal
lebih lebar dan ditandai oleh sejumlah dilatasi, (Gambar 6.3 ). Sel-sel krista neuralis juga membentuk
vesikel otak (lihat Bab 17). dan bermigrasi dari lipatan saraf kranial, meninggal-
Sewaktu lipatan sarafmeninggi dan menyatu, sel- kan tabung saraf sebelum penutupan regio ini
sel di batas lateral krista neuroektoderm mulai (Gambar 6.4). Sel-sel ini ikut membentukkerangka
memisahkan diri dari sel sekitarnya. Populasi sel ini, kraniofasiaf serta neuron untuk ganglion kranial,
krista neuralis (Gambar 6.3 dan 6.4), akan sel glia, melanosit, dan tipe sel lain (lihat Tabel 6.1,
mengalami transisi epitel-meniadi-mesenkim hlm. 35). Induksi sel-sel krista neuralis memerlukan
sewaktu meninggalkan neuroektoderm melalui interaksi antara ektoderm saraf di dekatnya dan
migrasi dan pergeseran aktif untuk masuk ke ektoderm di atasnya. Perbedaan konsentrasi protein
mesoderm di bawahnya (Mesoderm merujuk morfogenetik tulang (nUn) yang disekresikan
kepada sel yang berasal dari epiblas dan jaringan oleh ektoderm non-saraf, bersama dengan FGF,
ekstraembrional. Mesenkim merujuk kepada memulai proses induksi ini. Karena itu, nasib seluruh
jaringan ikat embrional yang tersusun longgar dari ektoderm bergantung pada konsentrasi BMP: kadar
manapun asainya). Sel-sel krista neuralis dari regio tinggi menyebabkan terbentuknya epidermis, kadar
badan meninggalkan lipatan saraf setelah tabung yang lebih rendah di batas lempeng saraf dan
saraf menutup dan bermigrasi di sepanjang satu dari ektoderm non-saraf menginduksi krista neuralis,
dua jalur: ( t ) I alur dorsal melalui dermis, tempat sel- dan inhibisi BMP ikut berperan dalam induksi
sel ini akan masuk ektoderm melalui lubang-lubang lempeng saraf. Sel-sel krista neuralis menghasilkan
di lamina basalis untuk membentuk melanosit di beragam jaringan, seperti ditunjukkan oleh Tabel
kulit dan folikel rambut, dan (z) jalur ventral melalui 6.r.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 85
Pada saat tabung saraf menutup, dua penebalan TURUNAN LAPISAN GERMINATIVUM
ektoderm bilateral, plakoda otika (lempeng MESODERM
telinga) dan plakoda lentis (lempeng lensa), mulai Pada awalnya, sel-sel lapisan germinativum meso-
tampak di bagian kepala mudigah (Gambar 6.68). derm membentuk suatu lembaran tipis anyaman
Selama perkembangan lebih lanjut, plakoda otika ini jaringan yang longgar di kedua sisi garis tengah (lihat
mengalami invaginasi dan membentuk vesikula Gambar 6.7) . Namun, pada sekitar hari ke- 17, sel-sel
otika (vesikel telinga) yang akan berkembang yang terletak dekat dengan garis tengah berproli-
menjadi struktur-struktur yang diperlukan untuk ferasi dan membentuk suatu lempeng jaringan tebal
pendengaran dan menjaga keseimbangan (lihat Bab yang dikenal sebagai mesoderm paraksial (Gambar
tB). Pada sekitar waktu yang sama, plakoda lentis 6.7).I{e arah lateral, lapisan mesoderm tetap tipis
muncul. Lempeng ini juga mengalami invaginasi dan dan dikenal sebagai lempeng lateral. Dengan ke-
membentuklensa mata selama minggu kelima (lihat munculan dan penyatuan rongga-rongga antarsel di
Bab 19). lempeng lateral maka jaringan ini terbagi menjadi
Secara umum, lapisan germinativum ektoderm dua lapis an (G ar.r'bar 6.7 B,C) : (a) suatu lapis an yang
menghasilkan organ dan struktur yang mem- bersambungan dengan mesoderm yang menutupi
pertahankan kontak dengan dunia luar: (a) sistem amnion yang dikenal sebagai lapisan mesoderm
sarafpusat; (b) sistem saraftepi; (c) epitel sensorik parietal atau somatilg dan (b) suatu lapisan yang
telinga, hidung, dan mata; dan (d) epidermis, bersambungan dengan meso derm yang melapisiyolk
termasuk rambut dan kuku. Selain itu, lapisan ini sac yangdikenal sebagaflapisan mesoderm viseral
juga menghasilkan kelenjar subkutis, kelenjar ma- atau splanknik (lihat Gambar 6,7C,D dan 6.8).
maria, kelenjar hipofisis, dan email gigi. Bersama-sama, lapisan-lapisan ini melapisi suatu
rongga yang baru terbentuk, rongga intraembri-
onal yang bersambungan dengan rongga ekstra-
embrional di kedua sisi mudigah. Mesoderm
TABEL 6. I Turunan Krista Neuralis intermediat menghubungkan mesoderm lempeng
lateral dan paraksial (Gambar 6,78,D dan 6.8).
Turunan Krista Neuralis
Jaringan ikat dan tulang wajah dan tengkorak
Mesoderm Faraksial
Ganglion saraf kranial (llhatTabel 17.2)
Pada awal minggu ketiga, mesoderm paraksial mulai
Sel C kelenlar tiroid
tersusun membentuk segmen-segmen. Segmen-
Septum konotnunl<al di jantung
segmen ini, dikenal sebagai somitomer, mula-mula
Odontoblas
muncul di bagian kepala mudigatr, dan pembentukan
Dermis di wajah dan leher
segmen ini berlangsung dengan arah sefalokaudal.
Ganglion spinalis (radik dorsal)
Setiap somitomer terdiri dari sel-sel mesoderm yang
Rantai simpatis dan ganglion pre-aorla
tersusun dalam gulungan konsentrik mengelilingi
Ganglion parasimpatis saluran cerna bagian tengah unit tersebut. Di daerah kepala,
Medula adrenal somitomer bersama dengan segmentasi lempeng
Sel Schwann saraf membentuk neuromer dan ikut berperan
Sel glia dalam pembentukan mesenkim kepala (lihat nab
lYeningen (otak depan) 16). Dari daerah oksipital ke kaudal, somitomer
Melanosit tersusun menjadi somit-somit. Pasangan pertama
Sel otot polos pembuluh dar ah wajah dan otak depan somit timbul di bagian oksipital mudigah pada
86 Bagian Satu * Embriologi Umum
Notokord Mesoderm
intermedrat
Rongga
Mesoderm antarsel di
Aoda
Iempeng
dorsalis lateral
Lapisan
mesoderm
viseral
Rongga
tubuh
intraembrional i
Endoderm
c D
I i:. ,:: : :',, Potongan melintang yang memperlihatkan perkembangan lapisan germinativum mesoderm.A.HarilT.B.Hari 19.
C. Hari 20. D. Hari 21. Lembaran tipis mesoderm menghasilkan mesoderm paraksial (bakal somit), mesoderm intermediat (bakal unit
ekskretorik), dan lempeng lateral yang terpisah menjadi lapisan mesoderm parietal dan viseral yang melapisi rongga
intraembrional.
Potongan melintang melalui somit dan tabung saraf yang memperlihatkan pembentukan mesoderm paraksial
menjadi somit serta mesoderm intermediat dan lempeng lateral.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 87
sekitar hari ke-20 perkembangan (Gambar 6.zC,D) . TABEL 5.2 Hubungan Jumlah Somit dengan
Dari sini, somit-somit baru muncul berurutan dari Perkiraan Usia dalam Hari
kranial ke kaudal (lihat Gambar 6.9) dengan Perkiraan Usia (hari) lumlah Somit
kecepatan sekitar tiga pasangan somit per hari 70 t,4
sampai, pada akhir minggu kelima, terdapat 42 )t 4-7
sampai 44 pasang somit (Gambar 6.68 dan 6.9). )) 7-t0
Terdapat 4 pasang somit oksipital, 8 pasang servikal, 23 t0* t3
12 pasang torakal, 5 pasang lumbal, 5 pasang sakral, 74 t3 t7
dan 8 sampai 10 pasang koksigeal. Somit oksipital 25 t7-20
pertama dan lima sampai tujuh somit koksigeal 26 20-23
terakhir kemudian lenyap, sedangkan sisanya )7 73-26
membentuk kerangka sumbu badan (lihat nab l). )8 26 29
Karena somit muncul dengan periodisitas yang 30 34 35
spesifik, usiamudigah dapat ditentukan secara akurat
selama periode awal ini dengan menghitung jumlah
somit (lihat Tabel 6.2).
Tabung saraf
Ektoderm
Gambar 6.9 Pandangan dorsal somit yang terbentuk di sepanjang tabung saraf (ektoderm sebagian diangkat). Somit-somit
terbentuk dari mesoderm paraksial presomit nonsegmental ke arah kaudal dan menjadi segmental di regio yang terletak lebih
kranial.
88 Bagian Satu * Embriologi Umum
Pembentukan somit bersegmen dari mesoderm gen pembentukan pola segmen yang mengatur
presomit (paraksial) nonsegmental (Gambar 6,9) pembentukan somit. Batas untuk ekspresi gen-gen
bergantung pada segmentation clock (i"- penentu pola somit di dalam regio pembentuk-somit
segmentasi) yang dibentuk oleh "gen-gen siklik'i mesoderm presomit diatur oleh asam retinoat (RA)
Gen-gen siklik tersebut mencakup anggota jalur dan FGF8. RA diekspresikan dalam suatu gradien
sinyal Notch dan WNT yang diekspresikan dalam rostrokaudal, sedangkan F GF B diekspresikan dalam
pola osilasi di mesoderm presomit. Sebaliknya, gradien kaudorostral, sedemikian sehingga RA me-
sinyal-sinyal ini secara berkala mengaktifkan gen- ningkatkan gen-gen penentu pola somit sementara
Alur saraf
Notokord
Aorta dorsalis
Tabung saraf
Sklerotom
Dermatom
Dermomiotom
Sklerotom , *li
Gambar 6.10 Tahap-tahap pembentukan somit. A.Sel mesoderm tersusun melingkari suatu rongga kecil. B.Sel-sel dinding
ventral dan medial somit kehilangan susunan epitelnya dan bermigrasi ke arah notokord. Sel-sel ini secara kolektif membentuk
sklerotom. 5el-sel di bagian dorsolateral somit bermigrasi sebagai prekursor untuk otot dinding tubuh dan ekstremitas. Sel-sel
dorsomedial bermigrasi di bawah epitel dorsal somit yang tersisa untuk membentuk miotom. C.Sel-sel yang membentuk miotom
terus meluas di bawah epitel dorsal. D. Setelah miotom meluas ke arah ventral, sel-sel dermatom kehilangan konfigurasi epitelnya
dan menyebar di bawah ektoderm yang menutupinya untuk membentuk dermis.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 89
FGFB menekan aktivitas RA dan menghambat saraf, menginduksi bagian ventromedial somit untuk
pematangan mesoderm presomit menjadi somit. menjadi sklerotom. Setelah terinduksi, sel-sel
Pada awal minggu keempat, sel-sel yang mem- sklerotom mengekspresikan faktor transkripsi PAXI
bentuk dinding ventral dan medial somit kehilangan yang memulai rangkaian gen pembentuk tulang
susunannya yang kompak, menjadi polimorf, dan rawan dan tulang untuk membentuk vertebra.
bergeser posisinya untuk mengelilingi notokord Ekspresi PAX3 yang diatur oleh protein WNT dari
(lihat Gambar 6.L0A,8). Sel-sel ini, yang secara tabung saraf dorsal, menandai regio dermomiotom
kolektif dikenal sebagai sklerotom, membentuk somit. Protein \A/1\IT dari tabung saraf dorsal juga
anyaman j aringanyanglonggar, mesenkim. Sebagian membidik bagian dorsomedial somit, menyebab-
dari sel-sel ini membentuk tendon, sedangkan sisa- kannya memulai ekspresi gen spesifik-otot MllFS
nya mengelilingi korda spinalis dan notokord untuk dan menjadi otot epaksial. Hubungan timbal-balik
membentuk kolumna vertebralis (lihat Bab q)' Sel- antara protein penghambat BMP4 (dan mungkin
sel di bagian dorsolateral somit juga bermigrasi FGF) dari mesoderm lempeng lateral dan produk
sebagai prekursor otot dinding tubuh dan ekstremitas pengaktivasi fArNT dari epidermis mengarahkan
(Gambar 6.108). Setelah migrasi sel otot dan sel bagian dorsolateral somit mengekspresikan gen
sklerotom ini, sel-sel di bagian dorsomedial somit sp esifi k- o to t y anglain, IvIYO D, dan m e mb e ntuk o to t
berproliferasi dan bermigrasi menuruni sisi ventral dinding tubuh dan ekstremitas. Bagian tengah epitel
epitel dorsal somit yang masih ada untuk membentuk dorsal somit diarahkan oleh neurotrofin 3 (NT-3)
suatu lapisan baru, miotom (Gambar 6'L0B,C). yang dikeluarkan oleh bagian dorsal tabung saraf
Epitel dorsal yang tersisa membentuk dermatom, untuk membentuk dermis.
dan bersama-sama lapisan-lapisan ini membentuk
dermomiotom (Gambar 6.10C). Masing-masing Mesoderm Intermediat
miotom yang tersusun secara segmental ikut mem- Mesoderm intermediat yang untuk sementara meng-
bentuk otot-otot Punggung (otot epaksial; lihat Bab hubungkan mesoderm paraksial dengan lempeng
10), sedangkan dermatom menyebar untuk mem- lateral (Gambar 6.7D dan 6.8), berdiferensiasi
bentuk dermis dan jaringan subkutis pada kulit (lihat menjadi struktur urogenital. Di daerah servikal dan
Bab 20). Selain itu, setiap miotom dan dermatom torakal atas, bagian ini membentuk kelompok-
mempertahankan persarafannya dari segmen asal- kelompok sel segmental (bakal nefrotom), se-
nya, ke manapun sel bermigrasi. Karena itu, setiap dangkan di bagian yang lebih kaudal, mesoderm ini
somit membentuk sklerotom-nya (komponen membentuk massa jaringan tidak bersegmen, korda
tulang dan tulang rawan tendon) sendiri, miotom- nefrogenik. Unit ekskretorik sistem urinarium dan
nya (membentukkomponen otot segmental) sendiri, gonad berkembang dari mesoderm intermediat yang
dan dermatom-nya sendiri, yang membentuk sebagian bersegmen dan sebagian tidak ini (lftat
dermis punggung. Setiap miotom dan dermatom Bab 15).
juga memiliki komponen saraf segmental sendiri.
Mesoderm Lempeng Lateral
Regulasi Molekular Diferensiasi Somit Mesoderm lempeng lateral terpisah menjadi
Sinyal untuk diferensiasi somit berasal dari struktur lapisan parietal dan viseral yang masing-masing
di sekitarnya, termasuk notokord, tabung saraf, melapisi rongga intraembrional dan mengelilingi
epidermis, dan mesoderm lempeng lateral (lihat organ-organ (lihat Gamb ar 6.7C,D,6.8, dan 6.12A).
Gambar 6.11). Produk protein yang disekresikan Mesoderm dari lapisan parietal, bersama dengan
dari gen noggin dan sonic heilgehog (SrIIr) yang ektoderm di atasnya, akan membentuk dinding
dihasilkan oleh notokord dan lempenglantai tabung tubuh lateral dan ventral. Lapisan viseral dan
90 Bagian Satu * Embriologi Umum
Gambar 6.11 Pola ekspresi gen-gen yang mengatur diferensiasi somit.Sonrchedgehog (SHH) dan noggin yang dikeluarkan oleh
notokord dan lempeng lantai tabung saraf, menyebabkan bagian ventral somit membentuk sklerotom dan mengekspresikan PAXI
yang pada gilirannya mengontrol kondrogenesis dan pembentukan vertebra. Protein WNT dari tabung saraf dorsal mengaktifkan
PAXj yang membatasi dermomiotom. Protein WNT juga mengarahkan bagian dorsomedial somit untuk membentuk otot epaksial
(punggung) dan mengekspresikan gen spesifik-ototM)/F5.Bagian middorsalsomit diarahkan untuk menjadidermis oleh neurotrofin
3 (NT-3)yang diekspresikan oleh tabung saraf dorsal.Otot hipaksial (ekstremitas dan dinding tubuh) berasaldari bagian dorsolateral
somit di bawah kombinasi pengaruh protein penggiat WNT dan protein penghambat BMP4 yang bersama-sama mengaktifkan
ekspresi MYOD.
Rongga amnion
Mesenterium
Ektoderm dorsal
Mesonefros
Lapisan
mesoderm
Dinding tubuh viseralis
Lapisan
Lapisan mesoderm
parietalis
mesoderm
parietalis
Dinding usus Membran serosa
(peritoneum)
A B
Gambar 6.12 A. Potongan melintang melalui mudigah 2'l hari di regio mesonefros yang memperlihatkan lapisan mesoderm
parietalis dan viseralis. Rongga intraembrional berhubungan dengan rongga ekstraembrional (rongga korion). B. Potongan pada
akhir minggu keempat. Mesoderm parietalis dan ektoderm di atasnya membentuk dinding tubuh ventral dan lateral. Perhatikan
membran peritoneum (serosa).
Bab 6 * Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 9l
endoderm embrional akan membentuk dinding usus Setelah proses vaskulogenesis membentuk laring-
(Gambar 6.128). Sel mesoderm lapisan parietal yang an vaskular primer yang mencakup aorta dorsalis dan
mengelilingi rongga intraembrional akan mem- vena-vena kardinalis, pembentukan pembuluh darah
bentuk membran tipis, membran mesoteliaf atau selanjutnya dilakukan oleh angiogenesis, yaitu pem-
membran serosa yang akan melapisi rongga bentukan tunas pembuluh baru (Cambar 6.13).
peritoneumr pleura, dan perikardium, serta me- Proses ini juga diperantarai oleh VEGF yang me-
nyekresikan cairan serosa (Gambar 6.128)' Sel me- rangsang proliferasi sel endotel di titiktitik tempat
soderm lapisan viseral akan membentuk membran pembentukan pembuluh darah baru. Maturasi dan
serosa tipis yang membungkus semua organ (lihat pembentukan pembuluh darah diatur oleh faktor
Bab 11). pertumbuhan lairy termasuk platelet-derived growth
factor (nOCf) dan transforming growth factor
p
(TGFp) sampai pola dewasa terbentuk. Spesifikasi
Darah dan Pembuluh Darah sistem arteri, vena, dan limfe terjadi segera setelah
Pembuluh darah terbentuk dalam dua cara: induksi angioblas. Sonic hedgehog yang dikeluarkan
vaskulogenesis, yaitu pembentukan pembuluh oleh notokord menginduksi mesenkim di sekitarnya
darah dari pulau-pulau darah (lihat Gambar 6.8), untuk mengekspresikan \EGF. Sebaliknya, ekspresi
dan angiogenesis, yaitu pembentukan tunas dari IEGF menginduksi i alur Notch (suatu j alur reseptor
pembuluh darah yang sudah ada. Pulau-pulau darah transmembran) yang menentukan pembentukan ar-
pertama muncul di mesoderm yang mengelilingi teri melalui ekspresi efrinB2 (efrin adalah ligan yang
yolksac pada mingguke-3 perkembangan dan sedikit mengikat reseptor Eph dalam suatu jalur yang
lebih lambat di mesoderm lempeng lateral dan melibatkan sinyal tirosin kinase). Selain menentu-
bagian lain (lihat Gambar 6.14). Pulau-pulau ini kan pembentukan arteri, ekspresi eJrinB2 menekan
berasal dari sel-sel mesoderm yang terinduksi untuk pembentukan vena. Sinyal Notch juga meningkatkan
membentuk hemangioblas, suatu prekursor umum ekspresi EPHB4, suatu gen spesi-fik-vena, tetapi be-
untuk pembentukan pembuluh dan sel darah. lum diketahui bagaimana gen ini dan gen-gen lain
Hemangioblas diinduksi oleh faktor pertumbuhan menentukan pembentukan vena. Di pihak lain,
endotel vaskular (vascular endothelial growth PROXI, suatu faktor transkripsi yang mengandung
factor, \IEGF), yang disekresikan oleh sel-sel homeodomain, tampalaya menjadi gen utama untuk
mesoderm di sekitarnya. Sinyal yang memerintahkan diferensiasi pembuluh limfe. Pembentukan tunas
ekspresi VEGF mungkin adalah HOXBS yang pembuluh merupakan proses yang berpola, bukan
meningkatkan ekspresi reseptor VEGF, yaitu FLKL acak, dan tampaknya melibatkan faktor-faktor
(Gambar 6.13). Hemangioblas di bagian tengah pengarah serupa yang terjadi pada sistem saraf.
pulau darah membentuk sel tunas hematopoietik, Seperti telah disebutkary sel-sel darah pertama
prekursor bagi semua sel darah, sedangkan terbentuk di pulau-pulau darah yolk sac, tetapi
hemangioblas perifer berdiferensiasi menjadi populasi sel ini bersifat sementara' Sel tunas
angioblas, prekursor pembuluh darah' Angioblas hematopoietik definitif berasal dari mesoderm yang
ini berproliferasi dan akhirnya terinduksi untuk mengelilingi aorta di suatu tempat yang disebut
membentuksel endotel olehVEGF yang dikeluarkan regio aorta-gonad-mesonefros (eCU). Sel-sel ini
oleh sel mesoderm sekitar (Gambar 6.13). Faktor akan mengoloni hati yang menjadi organ hemato-
yang sama ini kemudian mengatur penyatuan sel-sel poietik utama pada janin' Kemudian, sel-sel tunas
endotel ini membentuk pembuluh darah primitif dari hati akan mengoloni sumsum tulang, jaringan
yang pertama. pembentuk darah yang definitif.
92 Bagian Satu * Embriologi Umum
ffi
ii,i::::l
ii_:::3! ::.,r:r:
c,- L:{.:r,;i'r}i.,i
TG&UEig
(Frk1) (Fri1)
I I
I
tI
V
*%.
+
=w
" a
r:];fr::
*a L+::,:1:;:r:j
rY/*Uliltrz
(Frt1)
I
V
'
\
..r'. Vena
Gambar 6.13 Pembuluh darah terbentuk melalui dua cara: vaskulogenesis (atas), yaitu pembentukan pembuluh darah dari
pulau-pulau darah, dan angiogenesis (bawah), yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru dari pembuluh lama. Sewaktu
vaskulogenesis, faktor pertumbuhan fibroblas 2 (FGF2) berikatan dengan reseptornya pada subpopulasi sel mesoderm dan
menginduksi sel-sel tersebut untuk membentuk hemangioblas. Kemudian, di bawah pengaruh faktor pertumbuhan endotel
vaskular (VEGflyang bekerja melalui dua reseptor berbeda,sel-sel ini menjadi endotel dan menyatu membentuk pembuluh darah.
Angiogenesis juga diatur oleh VEGF yang merangsang proliferasi sel endotel di titik-titiktempat pembuluh baru akan tumbuh dari
pembuluh lama. Pembentukan dan stabilisasi akhir pembuluh darah dilaksanakan oleh platelet-derived growth factor (PDGF) dan
transforming growth factor B.
KorelasiKlinis
Vilus
Rongga amnion
Pembuluh
darah
Jantung
Alantois
Rongga
perikardium Tangkai
Pembuluh darah
Gambar 6.14 Pembentukan pembuluh darah ekstraembrional di vilus, korion,tangkai penghubung,dan dinding yolksac pada
mudigah presomit dengan usia sekitar 19 hari.
Gambar 6.1 5 A. Hemangioma kapilaris fokal. B. Hemangioma kapilaris difus yang mengenai rongga mulut.
94 Bagian Satu * Embriologi Umum
Usus belakang
Membrana \
bukofaringealis
kloakalis
A
Membrana
kloakalis Tunas paru
Tunas
hati
Usus
tengah
Tabung
jantung Sisa
membrana
bukofaringealis
Duktus viielinus
Yolk sac
G D
Gambar 6.16 Potongan sagital mudigah melalui garis tengah pada berbagai tahap perkembangan untuk memperlihatkan
pelipatan sefalokaudal dan efeknya pada posisi ronggayang dilapisi oleh endoderm.A.Mudigah presomit.B.Mudigah dengan 7
somit. C. Mudigah dengan '14 somit. D. Akhir bulan pertama.
Mesoderm
somatik
Hubungan Rongga
Mesoderm antara tubuh Mesenterium
splanknik usus dan yolk sac intraembrional USus dorsal
Yolk sac
A B c
Gambar 6.17 Potongan melintang melalui mudigah pada berbagai tahap perkembangan untuk memperlihatkan efek pelipatan
lateral pada rongga yang dilapisi oleh endoderm. A. Pelipatan dimulai. B. Potongan melintang melalui usus tengah untuk
memperlihatkan hubungan antara usus dan yolk sdc. C. Potongan tepat di bawah usus tengah untuk memperlihatkan dinding
abdomen ventral yang tertutup dan usus yang tergantung di dinding abdomen dorsal oleh mesenteriumnya.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 95
Akibat pelipatan sefalokaudal, semakin banyak Akibat pertumbuhan pesat somit, diskus
bagian rongga yang dilapisi endoderm yang masuk embrional yang semula datar juga melipat ke arah
ke dalamtubuh mudigah (Gambar 6. I 6 C). Di bagian lateral, dan mudigah tampak bulat (Gambar 6.17).
anterior, endoderm membentuk foregut (usus Secara bersamaan, dinding tubuh ventral mudigah
depan); di bagian ekor, endoderm membentuk terbentuk sempurna, kecuali di sebagian kecil di
hindgut (usus belakang). Bagian antara usus depan regio abdomen ventral tempat duktus yolk sac dan
dan usus belakang adalah miilgut (usus tengah). tangkai penghubung melekat.
Usus tengah untuk sementara berhubungan dengan Sementara usus depan dan usus belakang sedang
yolk sac melalui suatu tangkai lebar, duktus vitelinus dibentulg usus tengah tetap berhubungan dengan
( Gambar 6.1 6D) . Duktus ini mula-mula lebar, tetapi yolk sac.Pada awalnya, hubungan ini lebar (Gambar
dengan tumbuhnya mudigah, duktus ini menjadi 6.17A), tetapi akibat pelipatan tubuh, hubungan
semakin sempit dan panjang (lihat Gambar 6.I6D tersebut secarabertahap menjadi paniang dan sempit
dan6.17B; lihat juga Gambar 6.20). untuk membentuk duktus vitelinus (lihat Gambar
Di ujung sefaliknya, usus depan untuk sementara 6.178 dan 6.18). Baru setelah beberapa lama
diikat oleh suatu membran ektoderm-endoderm kemudiary saat duktusvitelinus mengalamiobliterasi,
yang disebut membrana bukofaringealis (Gambar usus tengah kehilangan hubungannya dengan rongga
6.16A,C). Pada minggu keempat, membrana buko- semula yang dilapisi endoderm dan memperoleh
faringealis pecah untukmembentuk suatu hubungan posisi bebasnya dalam rongga abdomen (Gambar
langsung antara rongga amnion dan usus primitif 6.17C).
( Gambar 6D). Usus belakang juga b erakhir untuk
6. I Hasil penting lain dari pelipatan sefalokaudal dan
sementara di suatu membran ektoderm-endoderm, lateral adalah masuknya sebagian alantois ke dalam
membrana kloakalis (Gambar 6.I6C),yang pecah tubuh mudigah, tempat struktur ini membentuk
pada minggu ketujuh untuk membentuk lubang kloaka (Gambar 6.18A). Bagian distal alantois tetap
anus,
Usus faring
Tunas paru
Tonjolan
jantung
usus
primitif Kandung kemih
Gambar 6.18 peleng6n sagital melalui mudigah yang memperlihatkan turunan lapisan germinativum endoderm'A.Kantong
faring, lapisan epitel pada puru dan trakea, hati, kandung empedu, dan pankreas. B. Kandung kemih berasal dari kloaka dan,
tuiu,
pada tahap ini, berhubungan langsung dengan alantois.
95 Bagian Satu .1. Embriologi Umum
Gambar 5.20 A. Pandangan lateral mudigah manusia 28 somit. Gambaran eksternal utama adalah arkus faring dan somit.
Perhatikan tonjolan perikardium-hati. B. Mudigah yang sama yang diambil dari sudut berbeda untuk memperlihatkan ukuran yolk
sac.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 97
Gambar 6.21 Mudigah manusia (PPB 13 mm, minggu keenam) yang memperlihatkan yoiksdc dalam rongga korion.
segmentasi dan pembentukan sumbu. Banyak gen Gen-gen ini mengalami konservasi (tidak ber-
homeobox terkumpul menjadi kelompok homeotik, ubah selama evolusi) pada manusia, terdapat dalam
namun gen-gen lain juga mengandunghomeodomain. empat salinan, HOXA, HOXB, HOXC, dan HOXD,
Suatu kelompok penting gen yang menentukan yang tersusun dan diekspresikan seperti di Droso'
sumbu kraniokaudal adalah kompleks gen homeotik phila. Karena itu, setiap kelompok terletak di
Hom-C pada Drosophila. Gen-gen ini yang kromosom yang berbeda, dan gen di setiap kelompok
mengandung kelas Antennap edia dan Bithorax gen' diberi nomor 1 sampai 13 (Gambar 6.22). Gen-gen
gen homeotik, tersusun pada sebuah kromosom dengan nomor yang sama, tetapi berasal dari
sebagai satu kesatuan fungsional. I(arena itu, gen-gen kelompok berbeda, membentuk kelompok para'
yang menspesifikasi struktur yang terletak lebih logaus, misalnya HOXA4, HOXB4, HOXC4, dan
kranial berada di ujung 3' DNA dan diekspresikan HOXD4. Pola ekspresi gen-gen ini, bersama dengan
pertama kali, sementara gen-gen yang mengontrol bukti dari eksperimen-eksperimen knockout yang
perkembangan bagian posterior diekspresikan secara menciptakan mencit yang tidak memiliki satu atau
sekuensial dan terletak semakin ke arah ujung 5' (lihat lebih gen-gen ini, mendukung hipotesis bahwa gen-
Gambar 6.22). gen tersebut berperan dalam pembentukan pola
98 Bagian Satu * Embriologi Umum
A13
Hox-A
81 82 83 B4 85 86 B7 88 89
Hox-B
3'
Anterior 3' Posterior
Dini Belakangan
ResponsAR tinggi ResponsAR rendah
Gambar 6.22 Gambar yang memperlihatkan susunan gen-gen homeobox kelas Antennapedia (ANT-O dan Bithorax (BX-O dari
Drosophila dan gen-gen homolognya dari kelas yang sama pada manusia. Sewaktu evolusi, gen-gen ini mengalami duplikasi,
sedemikian sehingga manusia memiliki empat salinan yang tersusun dalam empat kromosom berbeda. Homologi antara gen-gen
Drosophila dan yang terdapat di masing-masing kelompok gen manusia ditandai oleh warna. Gen-gen dengan nomor yang sama.
tetapi terletak di kromosom yang berbeda, membentuk kelompokparalogous. Ekspresi gen adalah dalam arah kranial ke kaudal
dari ujung 3'(diekspresikan awal) ke 5'(diekspresikan belakangan) seperti ditunjukkan pada diagram lalat dan mudigah mencit.
Asam retinoat memodulasi ekspresi gen-gen ini sehingga gen-gen di ujung 3'lebih responsif terhadap senyawa ini.
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah 99
sesudahnya di kaki, karena ekStremitas atas ber- khas seperti dewasa (lihat Gamb ar 6.24).
kembang sedikit lebih cepat daripada ekstremitas
bawah. Selagi jari tangan dan kaki terbentuk (lihat RINGKASAN
Gambar 6.8), terbentuk konstriksi kedua yang Periode mudigah yang berlangsung dari
membagi bagian proksimal tunas menjadi dua minggu ketiga sampai minggu kedelapan
perkembangan, adalah periode di saat ketiga
lapisan germinativum, ektoderm, mesoderm, dan
TABEL 5.3 Hubungan Paniang Puncak Kepala' endoderm, membentuk jaringan dan sistem organ
Bokong dengan Perkiraan Usia dalam Minggu masing-masing. Dengan terbentuknya organ-organ,
(b) sistem saraftepir (c) epitel sensorik telinga, paraksial, dan intermediat. Mesoderm paraksial
hidung, dan mata; (d) kulit, termasukrambut dan membentuk somitomer yang menghasilkan me-
kuku; dan (e) hipofisis, keleniar mamaria, dan senkim kepala dan tersusun menj adi somit di segmen
keleniar keringat serta email gigi. Induksi lempeng oksipital dan kaudal. Somit menghasilkan miotom
saraf diatur oleh inaktivasi faktor pertumbuhan (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan
BMP4. Di regio kranial, inaktivasi disebabkan oleh tulang), dan dermatom (jaringan subkutis kulit)
noggin, kordin, dan folistatin yang disekresikan oleh yang semuanya adalah iaringan penuniang tubuh.
nodus, notokord, dan mesoderm prekordal. In- Sinyal untuk diferensiasi somit berasal dari struktur
aktivasi BMP4 di daerah otak belakang dan korda sekitar, termasuk notokord, tabung saraf dan
spinalis dilakukan oleh VtrNT3a dan FGF. Tanpa epidermis. Notokord dan lempeng lantai tabung
inaktivasi, BMP4 menyebabkan ektoderm menjadi saraf mengeluarkan sonic hedgehog yang memicu
epidermis dan mesoderm mengalami ventralisasi slderotom. Protein WNT dari tabung saraf dorsal
untuk menjadi mesoderm lempeng lateral dan inter- menyebabkan bagian dorsomedial somit untuk
mediat. membentuk otot epaksial, sementara BMP4, FGF,
I(omponen-komp onen penting lapisan germina- dari mesoderm lempeng lateral, dan WNT dari
til'um mesoderm adalah mesoderm lempeng lateral, epidermis menyebabkan bagian dorsolateral untuk
Bab 6* Minggu Ketiga Hingga Kedelapan: Periode Mudigah t0t
membentuk otot ekstremitas dan dinding tubuh. Pembentukan pola kraniokaudal sumbu mudigah
Bagian tengah dorsal somit berubah menjadi dermis dikendalikan oleh gen-gen homeobox. Gen-gen ini,
di bawah pengaruh neurotrofin 3, yang disekresikan yang dikonservasi darr Drosophila, tersusun dalam
oleh tabung saraf dorsal (Gambar 6.11). Mesoderm empat kelompok, IJOXA, HOXB, HOXC, dan
juga menghasilkan sistem vaskular, yaitu jantung, HOXD, di empat kromosom yang berbeda. Gen-gen
arteri, vena, pembuluh limfe, dan semua sel darah di arah ujung 3' kromosom mengontrol perkem-
dan limfe. Selain itu, mesoderm juga menghasilkan bangan struktur-struktur yang terletak lebih kranial;
sistem urogenital: ginjal, gonad, dan saluran- gen-gen yang terletak lebih ke ujung 5' mengatur
salurannya (tetapi bukan kandung kemih). Yang diferensiasi struktur yang lebih posterior. Bersama-
terakhir, limpa dan korteks kelenjar suprarenal sama, gen-gen tersebut mengatur pembentukan pola
juga merupakan turunan mesoderm. otakbelakang dan sumbu mudigah (Gambar 6.22).
Lapisan germinativum endoderm membentuk Akibat pembentukan sistem organ dan per-
lapisan epitel untuk bagian dalam saluran cerna, tumbuhan pesat sistem sarafpusat, diskus embrional
saluran napas, dan kandung kemih. Lapisan ini yang semula datar mulai melipat secara sefalo-
juga membentuk parenkim tiroid, paratiroid, hati, kaudal, membentuk lipatan kepala dan ekor.
dan pankreas. Yang terakhir, lapisan epitel kavitas Diskus juga melipat secara transversal (lipatan
timpani dan tuba auditiva berasal dari lapisan lateral) sehingga tubuh berbentuk bulat. Hubung-
germinativum endoderm. an dengan yolk sac dan plasenta masing-masing
dipertahankan melalui duktus vitelinus dan tali
pusat.
102 Bagian Satu .f. Embriologi Umum
50-56 2t,0-3I,0 6.74 Ekstremitas panjang, melengkung di siku, lutut; jari tangan
dan kaki bebas; wajah semakin mirip manusia; ekor lenyap;
herniasi umbilikalis menetap hingga akhir bulan ketiga