Anda di halaman 1dari 5

Percobaan Destilasi

Sebelum kita melakukan percobaan tentang materi destilasi, mari kita kenal dulu apa
sih itu destilasi. Sebenarnya destilasi sama halnya dengan penyulingan. Yang dimana
merupakan metode pemisahan bahan kimia berdasar perbedaan kecepatan penguapan. Atau
dalam bahasa sainsnya adalah volatilitas. Juga banyak yang mengatakan bahwa destilasi
adalah metode atau teknik pemisahan campuran bahan kimia berdasar perbedaan titik didih.
Sudah paham kan? Jika sudah ayo kita pelajari lebih lanjut dengan melakukan percobaan. Di
buku ini disajikan 3 percobaan yang akan membuat anda lebih memahami lagi tentang apa itu
destilasi.
1. Memisahkan campuran metanol dan kloroform dengan destilasi

sederhana
Alat : - Labu alas bulat (1 buah)
- Thermometer 1000C (1 buah)
- Kondensor (1 buah)
- Beaker Glass 400 mL (1 buah)
- Labu Erlenmeyer 250 mL (2 buah)
- Gelas Ukur 50 mL (2 buah)
- Stell Head (1 buah)
- Receiver Adaptor (1 buah)
- Heat Mantel (1 buah)
- Ember (1 buah)
- Aerator (1 buah)
- Selang air (2 buah)
- Statif (2 buah)
- Klem (2 buah)
- Botol Semprot (1 buah)

Bahan : - Aqua destilata (Aquadest)


- Larutan campuran Metanol dan Kloroform (CH 3OH : CHCl3) 385
mL
- Batu Didih
- Tissue
- Es Batu
Proses Praktikum
1. Rangkailah alat untuk destilasinya.
2. Masukkan larutan campuran metanol dan kloroform ke dalam labu alas bulat.
3. Masukkan batu didih ke dalam labu alas bulat yang sudah terisi larutan campuran
metanol dan kloroform.
4. Pasang labu alas bulat pada heat mantel.
5. Panaskan larutan dengan menggunakan heat mantel itu tadi sampai terjadi
penguapan. Biasanya untuk kloroform sudah mulai menguap pada suhu 510C.

1
6. Tampunglah hasil destilat yang pertama (kloroform) di labu erlenmeyer sampai
suhu heat mantel 610 C.
7. Tampunglah hasil destilat yang kedua (metanol) di labu erlenmeyer lainnya pada
suhu diantara 61,20C sampai 64,70C.
8. Ukurlah volume masing-masing destilat yang sudah tertampung di labu erlemeyer
dengan menggunakan gelas ukur.
9. Matikan heat mantel. Lalu ukurlah volume pengotor (residu) yang ada dalam labu
alas bulat.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan melakukan destilasi pada campuran metanol dan
kloroform sebanyak 385 mL, didapat larutan metanol (CH3OH) dengan titik didih
64,70C sebanyak 44 mL. Sedangkan untuk larutan kloroform (CHCL3) dengan titik
didih 61,20C sebanyak 224 mL. Dan sisanya sebanyak 85 mL adalah residu, atau biasa
orang kenal dengan sebutan pengotor.

Soal Essay
1. Jelaskan secara terperinci prinsip dasar dari pemisahan secara destilasi sederhana?
2. Apa perbedaan dasar pada pemisahan secara destilasi dan penguapan?
3. Buatlah skema alat destilasi sederhana!
4. Bagaimana proses untuk memisahakan metanol dan kloroform yang sudah
tercampur?
5. Tuliskan fungsi-fungsi dari setiap komponen pada alat destilasi sederhana!
6. Apakah destilasi sederhana bisa dipakai untuk memisahkan campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya? Jelaskan alasannya.
7. Apakah destilasi sederhana bisa memurnikan senyawa cair, yang dimana zat
pecampurannya berupa senyawa cair yang titik didihnya tidak berbeda jauh
dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan? Jelaskan alasannya.
8. Bagaimana komposisi uap yang seimbang dengan cairan yang berkomposisi 54%
mol zat A dan 46% mol zat B pada titik didihnya. Diketahui titik didih cairan itu
800C, P0 zat A 1050 torr dan P0 zat B 427 torr, pada suhu dan tekanan tersebut.
(1 torr = 1 mmHg)

2. Memisahkan alkohol dari air tape singkong dengan destilasi sederhana


Alat : - Sendok (1 buah)
- Spatula (1 buah)
- Corong gelas 5 mm (1 buah)
- Gelas ukur 25 mL (1 buah)
- Labu alas bulat (1 buah)
- Beaker glass 500 mL (1 buah)
- Labu Erlemeyer 250 mL (1 buah)
- Termometer (1 buah)

2
- Alat destilasi lengkap (1 set)
- Penyaring (1 buah)
- Blender

Bahan : - Aqua destilata (Aquadest)


- Air tape singkong (700 mL)
- Tissue (secukupnya)
- Balsam atau vaselin (secukupnya)
Proses Praktikum
1. Ambil tape singkong, lalu tambahkan sedikit air.
2. Setelah langsung masukkan ke mesin blender untuk dihancurkan.
3. Hasilnya langsung didiamkan selama semalam penuh.
4. Tape singkong yang sudah didiamkan, disaring.
5. Ambil hasil saringannya sebanyak 700 mL.
6. Masukkan ke labu alas bulat.
7. Ukur suhu awal ekstrak tape singkong yang ada dalam labu alas bulat.
8. Rangkai alat destilasi secara lengkap beserta labu alas bulat tadi.
9. Nyalakan alat destilasi selama 1 jam.
10. Ukur suhu akhir ekstrak tape singkong setelah alat destilasi dimatikan.
11. Ukur volume destilat yang didapat.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan melakukan destilasi pada air tape singkong
sebanyak 700 mL, didapat suhu awal 250C dan suhu akhir 830C. Sedangkan untuk volume
alkohol yang didapat adalah 12 mL dengan warna bening.

Soal Essay
1. Apa guna menambahkan sedikit air ketika tape singkong akan diblender? Bukankah
nanti airnya akan mempengaruhi banyaknya destilat yang terbentuk?
2. Mengapa harus didiamkan selama semalaman? Apa yang terjadi jika didiamkan 2
malam atau bahkan 1 minggu?
3. Untuk apa mengamati suhu awal dan suhu akhir? Bukankah yang kita cari adalah
volume alkohol yang didapat?
4. Mengapa alat destilasi hanya dinyalakan 1 jam? Bagaimana kalau kurang dari 1 jam
atau bahkan lebih?
5. Mengapa yang dipakai harus aquadest (aqua destilata)? Bagaimana jika air tanah atau
air dari PDAM?
6. Setelah alkohol didapat 12 mL dari proses pemisahan ini, apakah di dalam ekstrak
tape itu sudah benar-benar bebas alkohol?
7. Apakah bisa pemisahan alkohol dari tape singkong ini menggunakan teknik
penguapan?
8. Jelaskan secara terperinci cara melakukan pemisahan alkohol dari tape singkong
menggunakan destilasi sederhana!

3
3. Memisahkan gula pereduksi dari madu
Alat : - Termometer (1 buah)
- Kondensor (1 buah)
- Labu Erlenmeyer (1 buah)
- Selang pendingin (1 buah)
- Labu alas bulat (1 buah)
- Statif (1 buah)
- Klem (1 buah)
- Gelas ukur (1 buah)
- Gelas beaker (1 buah)
- Elektromantel (1 buah)

Bahan : - Madu
- Tissue (secukupnya)
- Balsam atau vaselin (secukupnya)

Proses Praktikum
1. Pasang dan rangkai alat destilasinya.
2. Masukkan 100 mL madu ke dalam labu alas bulat.
3. Labu alas bulat pasang pada heat mantel.
4. Hidupkan mesin destilasinya.
5. Panaskan sampai suhunya kurang lebih 1000C.
6. Tampung hasil destilat yang keluar dalam labu Erlenmeyer.
7. Lakukan destilasi sampai destilat tidak keluar lagi pada suhu 1000C.
8. Ukur volume destilat dalam labu Erlemeyer.
9. Tentukan persentasenya dengan volume madu.

Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan melakukan destilasi pada madu sebanyak 100 mL,
yang dipanaskan hingga kurang lebih 1000C didapat volume gula pereduksi sebanyak 4
mL. Sehingga persentase destilat dalam madunya adalah sebanyak 4%.

Soal Essay
1. Apa fungsi dari labu alas bulat? Mengapa harus labu alas bulat? Kenapa tidak dengan
labu yang lain? Labu Erlenmeyer misalnya.
2. Apa saja komponen yang ada pada proses destilasi sederhana? Jelaskan secara singkat
fungsi komponen tersebut.
3. Apakah syarat utama dalam proses pemisahan suatu campuran senyawa dengan cara
destilasi?
4. Bagaimanakah proses kondensor hingga bisa merubah uap menjadi cairan kembali?
5. Apakah jadinya jika dalam rangkaian alat destilasi sederhana, destilat yang terbentuk
tidak ditampung dalam labu Erlemeyer? Jelaskan.

4
6. Jelaskan bagaimana cara merancang dan memasang setiap komponen hingga alat
destilasi sederhana bisa dipergunakan!
7. Apa hasilnya jika suhu dibiarkan di atas 100 0C? Apakah ada pengaruhnya terhadap
madu atau hasil destilat tersebut?
8. Sebenarnya apa manfaat balsam atau vaselin pada rangkaian alat destilasi sederhana?

Anda mungkin juga menyukai