Anda di halaman 1dari 30

S T R U K T U R H I FA D A N

REPRODUKSI
fungionline.org.uk
Februari 2017
STRUKTUR HIFA

Septum

Vesicles

Plasma Membrane
HIFA
Struktur filamen yang menunjukkan pertumbuhan
apikal dan yang merupakan unit perkembangan
miselium.
Bentuk dasarnya tabung - terdiri dari dinding yang
kaku dan mengandung protoplasma
Ujung runcing wilayah pertumbuhan aktif (yaitu zona
ekstensi)
SEPTA
Sekat pada hifa jamur (Hifa ada yg memiliki/tidak)
Jika ada, biasanya dapat diamati bawah mikroskop cahaya
Beberapa jamur memiliki septa dengan interval teratur
sepanjang pertumbuhan hifa
Septa terbentuk hanya untuk mengisolasi daerah tua atau rusak
dari hifa atau untuk mengisolasi struktur reproduksi.
Beberapa septa memiliki satu/ lebih pori-pori
Septa seperti membagi hifa menjadi serangkaian kompartemen
hifa yang saling berhubungan, bukan terpisah, sel diskrit.
Setiap sel hifa atau kompartemen biasanya
mengandung satu atau lebih inti.
Pada spesies yang ber-septa, septa memiliki pori
sentral berukuran besar, jumlah inti dalam
kompartemen hifa tidak akan tetap karena inti
mampu melewati antara kompartemen yang
berdekatan, melalui pusat pori septa.
MEMBRAN PLASMA
Membran Plasma berhubungan erat dengan dinding
hifa
Pada beberapa bagian hifa, membran plasma bahkan
mungkin melekat sangat erat hifa tidak mudah
mengalami plasmolisis
VAKUOLA

Vakuola dapat terlihat dalam kompartemen


sub-apikal hifa.
Meskipun kecil pada awalnya, kemudian akan
dapat tumbuh lebih besar dan bergabung
antara satu dengan yg lain; mereka
menyimpan dan mendaur ulang metabolit
seluler, misalnya enzim dan nutrisi.
Organel Sitoplasma Lainnya ialah Yang Biasa Ditemukan Di Semua
Sel Eukariotik
UJUNG HIFA
Ujung hifa (tip) berkembang secara struktural dan
fungsional yang sangat berbeda dengan tubuh hifa,
diantaranya ialah;
1. Sitoplasma muncul lebih padat
2. Tidak ada organel utama di ujung hifa
3. Pada ujung hifa terjadi akumulasi dari vesikel
membran yang terikat dengan APICAL VESICULAR
CLUSTER (COMPLEX) (AVC) - yang memainkan peran
penting dalam pertumbuhan APIKAL.
PERTUMBUHAN APICAL
APICAL VESICULAR CLUSTER (AVC)

Dinding Prekursor - sub-unit atau blok bangunan


dari dinding polimer- misal: uridin difosfat N-
asetilglukosamin, sub-unit kitin.

Enzim LYTIC- yang membantu mengurai dan memisahkan


komponen penyusun dinding sel - misal: kitinase, glucanase
Ensim SYNTHASE - yang membantu merakit komponen
dinding sel baru dan meningkatkan ukuran dinding sel- mis
synthase kitin, synthase glukan.
MODEL PERTUMBUHAN HIFA
Dua model pertumbuhan hifa telah diusulkan untuk
menjelaskan mekanisme pertumbuhan apikal -
keduanya berbeda dalam hal apakah enzim litik dinding
sel diperlukan ataukah tidak:
Model 1 keterlibatan enzim lytic dinding sel:
Model 2 - steady state (pendapat yang kuat):
MODEL 1 KETERLIBATAN ENZIM LYTIC
Menurut model ini, jika hifa akan mem-perpanjang
ujungnya, maka harus ada:

1. Aktivitas pelunakan (lisis) dinding sel, dan


2. Sintesis dan penggabungan bahan dinding baru.

Tapi proses ini harus seimbang - jika tidak, dinding dapat


menjadi terlalu lemah atau terlalu kaku untuk
pertumbuhan lebih lanjut
1

5
MODEL 2 STEADY STATE
Enzim litik tidak terlibat dalam pertumbuhan apical
Dinding yang baru terbentuk di ujung depan hifa
adalah viskoelastik (pada dasarnya cair)
Sehingga sebagai komponen baru pada dinding sel
pada ujung hifa, aliran dinding mengarah keluar dan
ke belakang.
Dan dinding kemudian berkembang menjadi kaku di
belakang ujung hifa karena adanya pembentukan
senyawa2 kimia tambahan.
Pada bagian tertua dari hifa, protoplasma
mungkin saja mengalami kerusakan
sepenuhnya, karena berfungsi sebagai
autolisis (pencernaan diri) atau HETEROLYSIS
(degradasi karena kegiatan mikroorganisme
lainnya).
PERCABANGAN HIFA

Meskipun masing-masing hifa menunjukkan pertumbuhan


apikal (yaitu meluas di ujungnya), hifa tidak terus tumbuh
hanya sebagai filamen tunggal - pada akhirnya hifa akan
bercabang
PERCABANGAN HIFA
Diperlukan untuk efisiensi kolonisasi dan
pemanfaatan substrat di mana jamur tumbuh.
Sebuah cabang muncul ketika titik pertumbuhan baru
dimulai pada dinding lateral hifa - ini disertai dengan
AKUMULASI Vesikula
Pembentukan cabang hampir pasti melibatkan enzim
dinding litik, karena cabang akan muncul melalui
daerah dinding lateral hifa.
PERCABANGAN HIFA

Cabang biasanya memperpanjang diri jauh


dari satu sama lain, mengisi kesenjangan
antara hifa yang ada.
REPRODUKSI JAMUR

Reproduksi Seksual
Reproduksi Aseksual
KARAKTER UMUM SPORA

Mikroskopik
Sebagai sarana penyebaran/kelangsungan
hidup
Dihasilkan oleh sebagian besar jamur
Berperan utama dalam penyebaran jamur
konidia/sporangiospora
Berperan utama dalam pertahanan diri
Oospora dan Zygospora
DORMANSI SPORA

Spora Seksual
Spora Aseksual
SPORA SEKSUAL

Spora mungkin gagal berkecambah bahkan


ketika kondisi lingkungan menguntungkan
bagi pertumbuhan.
Beberapa mungkin memerlukan jangka waktu
penuaan atau pemicu aktivasi tertentu,
seperti heat-shock atau cold-shock.
Misal: uredospores Puccinia graminis
Penyebab penyakit karat pada tanaman
serealia.
SPORA ASEKSUAL
Dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang
menguntungkan
Faktor-faktor yang mempengaruhi dormansi
termasuk ketersediaan air dan nutrisi, serta
suhu dan pH.
Spora berkecambah hanya jika dan ketika
kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi
pertumbuhan.
Misalnya: konidia spesies Aspergillus.
FUNGISTASIS (MYCOSTASIS):
Dormansi yang terkait dengan kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan
Merupakan penghambatan pertumbuhan jamur tanpa efek pada
kelangsungan hidup jamur.
Spora mungkin gagal berkecambah dalam lingkungan alam (mis
tanah atau daun permukaan) karena kegiatan mikro-organisme
lainnya.
Penghambatan ini mungkin karena INHIBITORY METABOLIT yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan / atau PERSAINGAN untuk
jumlah nutrisi yang terbatas.
PENGARUH REVERSIBLE - sekali zat penghambat hilang (atau
menjadi encer) atau nutrisi tambahan menjadi tersedia spora
akan berkecambah (atau miselium akan melanjutkan
pertumbuhan).
GERMINASI SPORA
Setiap spora yang layak pada akhirnya harus
berkecambah.
Jika spora berasal dari miselium biasanya akan
memproduksi satu atau lebih tabung kecambah.
Tapi sebelum munculnya tabung kecambah banyak
spora akan memerlukan pasokan nutrisi yang
tersedia, kemudain akan terjadi hidrasi dan bengkak,
dan akan mengalami peningkatan aktivitas metabolik.
KETERSEDIAAN NUTRISI UNTUK PERKECAMBAHAN

Beberapa spora dapat berkecambah meski tidak


adanya nutrisi di lingkungan karena mereka memiliki
CADANGAN nutrisi (dalam spora) yang cukup untuk
melakukan pertumbuhan awal dari tabung germinasi.
Sementara dalam kejadian lainnya, harus tersedia
satu atau lebih nutrisi di lingkungan (misalnya sumber
karbohidrat) sebelum mereka dapat berkecambah.
HIDRASI (PENYERAPAN AIR)
Keberadaan air atau kelembaban relatif yang tinggi
sangat penting untuk perkecambahan spora pada
sebagian besar spesies jamur - beberapa spora
mampu berkecambah di kelembaban relatif rendah.
Karena sebagian besar spora memiliki kandungan air
rendah, hidrasi merupakan langkah pertama yang
penting dalam proses perkecambahan.
Serapan air adalah PROSES ACTIVE dan memerlukan
perubahan permeabilitas dinding spora.
PEMBENGKAKAN DINDING SEL

Terjadi karena Hidrasi


Pengendapan material baru pada dinding
bagian dalam spora - beberapa di antaranya
diperuntukkan untuk membentuk dinding
yang mengelilingi dan mengembangkan
tabung kecambah.
GERMINASI SPORA

Anda mungkin juga menyukai