PADANG
Tanrido Victor (412016019)
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Kristen Krida Wacana
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan penelitian tentang analisis sistem antrian di rumah makan
padang dengan menggunakan kasus nyata, yakni kasus antrian di umah Makan Padang Sederhana
yang berada di Jalan Otista, Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui rata-rata waktu
tunggu untuk dilayani, rata-rata jumlah orang yang mengantri untuk dilayani, berapa peluang Rumah
makan akan sepi (tidak melayani pelanggan), dan rata-rata pelanggan yang akan dilayani selama satu
jam. Model antrian yang digunakan pada warung tegal adalah model antrian FIFO (First In First Out)
yang artinya setiap pelanggan yang datang lebih dahulu akan dilayani terlebih dahulu. Di Rumah
Makan Padang Sederhana hanya terdapat satu tempat untuk melayani pelanggannya, jadi dapat
dikatakan notasi model antrian yang kita gunakan adalah M/M/1.
PENDAHULUAN
Di Jakarta banyak sekali rumah makan yang dapat kita kunjungi, seperti restaurant mewah,
warung tegal (warteg), dan rumah makan lainnya. Pastinya saat kita tiba di suatu rumah makan, kita
ingin langsung mendapatkan pelayanan sehingga kita dapat langsung makan disana. Namun pada
kenyataan yang sering kita hadapi adalah kita harus mengantri untuk mendapatkan pelayanan.
Pada penelitian ini akan menganalisis sistem antrian yang terdapat di rumah makan khusus
nya di Rumah makan Padang Sederhana menggunakan model antrian FIFO (First In First Out) dan
notasi model antrian M/M/1 karena hanya terdapat satu tempat untuk melayani pelanggan, sehingga
kita dapat memperoleh gambaran tentang rata-rata waktu tunggu untuk dilayani, rata-rata jumlah
orang yang mengantri untuk dilayani, berapa peluang Rumah Makan Padang akan sepi (tidak
melayani pelanggan), dan rata-rata pelanggan yang akan dilayani selama satu jam.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem Antrian
Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A. K. Erlang, seorang ahli matematikawan
Denmark pada tahun 1913 dalam bukunya Solution of some Problems in the Theory of
Probability of Significance in Automatic Telephone Exchange. Teori antrian adalah teori yang
menyangkut studi matematis dari antrian-antrian atau baris-baris penungguan. Struktur dasar
teori antrian adalah sebagai berikut :
Objek penelitian ini adalah Rumah Makan Padang yang terletak di Jalan Otista, Jakarta
Timur. Alat ukur yang digunakan adalah teori antrian Single Channel-Single Phase yang artinya kapan
saja satu fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah (1) waktu kedatangan pelanggan dan (2) lama pelanggan dilayani. Model antrian yang
digunakan adalah FCFS (First Come First Served) atau FIFO (First In First Out). Rata-rata orang yang
datang ke Rumah makan Padang () didapatkan dari rata-rata jarak datang antar pelanggan dan rata-
rata lama pelayanan di warteg () didapatkan dari rata-rata lama pelayanan disana. Data yang
diperlukan untuk penelitian ini, didapatkan dengan mengumpulkan sampel yang berupa waktu
pelanggan datang ke Rumah makan padang, lama pelayanan di rumah makan tsb. Namun sebelum
mengumpulkan sampel, kita harus mengetahui bagaimana sistem antrian yang ada di rumah
makmakan padang berikut ini diagram alir nya (Flowchart) :
Setelah kita mengetahui sistem antrian yang ada di Rumah makan Padang kita akan
mengumpulkan sampel yang diharapkan dapat mewakili semua pelanggan yang membeli makanan di
Rumah Makan Padang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang didapatkan dari pengumpulan sampel (gambar 4 kiri) dan hasil pengembangan
data sampel (gambar 4 kanan) adalah sebagai berikut :
Tbar 4. Data
Sampel
Berdasarkan data yang kita dapat diatas, dapat kita ketahui bahwa rata-rata orang yang datang
ke Rumah Makan Padang adalah 6 menit/orang atau = 10 orang/jam dan rata-rata lama pelayanan di
Rumah makan Padang adalah 5 menit/orang atau = 12 orang/jam dan karena hanya terdapat satu
tempat untuk melayani pelanggan maka bersistem M/M/1.
Peluang yang dimiliki Rumah Makan Padang sepi (tidak melayani pelangaan) dapat kita
hitung dengan rumus :
Kita masukkan ke dalam rumus tersebut sesuai dengan data yang kita miliki :
Jadi peluang Rumah Makan Padang untuk sepi (tidak melayani pelanggan) adalah 10/12 atau setara
dengan 83.33%.
Rata-rata jumlah pelanggan yang mengantri untuk dilayani di Rumah Makan Padang dapat
kita hitung dengan rumus :
Kita masukkan ke dalam rumus tersebut sesuai dengan data yang kita miliki :
(10)2 100
Lo= = 04 pelanggan
12 1210
( ) 24
Jadi rata-rata jumlah pelanggan yang mengantri untuk dilayani di Rumah makan Padang adalah 0
sampai 4 orang.
Rata-rata lama setiap pelanggan harus menunggu sampai mendapatkan pelayanan di Rumah
makan Padang dapat kita hitung dengan rumus :
Kita masukkan ke dalam rumus tersebut sesuai dengan data yang kita miliki :
1 1
W= = jam=30 menit
1210 2
Jadi rata-rata lama setiap pelanggan harus menunggu sampai mendapatkan pelayanan di Rumah
makan Padang adalah 30 menit.
Berdasarkan informasi yang sudah kita dapatkan diatas, maka rata-rata pelanggan yang
dilayani selama satu jam adalah :
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan yang diberikan
belum memadai. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya antrian yang terjadi (0-4 pelanggan). Jadi harus
ada penambahan pelayanan agar bisa mengoptimalisasi antrian .
DAFTAR PUSTAKA
Taha, Hamdy A. 2007. OPERATION RESEARCH AN INTRODUCTION EIGHTH EDITION.
New Jersey : Pearson Education, Inc.
Edwin B, Jemmy dan Wenseslaus Angwarmasse. 2012. MODEL ANTRIAN FIFO (FIRST-IN
FIRST-OUT) PADA PELAYANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
JANABADRA BERBASIS MULTIMEDIA. Yogyakarta : Universitas Janabadra.
Ahse, Nur Susila, Panji Deoranto, dan Wike Agustin Prima Dania. 2014. ANALISIS
SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PELAYANAN YANG
OPTIMAL PADA KASIR (SERVER) RUMAH MAKAN KOBER MIE SETAN
MALANG DENGAN METODE SIMULASI. Malang: Universitas Brawijaya.