Anda di halaman 1dari 6

Daftar masalah:

1. Organobiologik
Pasien mengalami obesitas
2. Psikologik
Riwayat perkembangan: hiperaktif
Penampilan tidak sesuai usia, perawatan diri kurang baik
Perilaku dan aktivitas psikomotor: manik
Gangguan persepsi: halusinasi auditorik dan visual
Proses pikir: flight of ideas
Isi pikiran: waham bizzare, preokupasi
Pengendalian impuls: terganggu
Daya nilai realita terganggu
Tilikan derajat 1
3. Lingkungan dan sosial
Pasien sulit bersosialisasi dan tidak memiliki teman
Hubungan pasien dan kakaknya kurang harmonis
Rencana Tatalaksana:
1. Rawat dalam bangsal
2. Farmakologis
a. Lithium carbonate tablet 300 mg 1 dd 1 selama 1 minggu naikkan menjadi
550 mg 1 dd 1 selama seminggu (naikkan 250 mg untuk setiap hari tiap
minggu) ukur serum lithium hingga mencapai 0.8-1.2 mEq/l (maksimum
1000-1500 mg/hari) pertahankan 2-3 bulan jika serum lithium sudah
tercapai turunkan ke dosis maintenance (serum lithium 0.5-0.8 mEq/l)
setelah gejala mereda lanjutkan obat sampai >6 bulan tapering off bila
indikasi (-)
b. Risperidone 2 x 2 mg PO (1-1-0)
c. Clozapine 1 x 25 mg PO (0-0-1)
3. Non-farmakologis
Psikoedukasi
Psikoedukasi merupakan sebuah upaya untuk proses pemberdayaan. Kegiatan
ini ditujukan untuk :
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarganya tentang penyakitnya
serta tatalaksananya.
Mengedukasi pasien tentang penyakitnya, pengobatan, efek samping obat
dan bagaimana mengatasinya saat halusinasinya kambuh, contohnya, bila
pasien terganggu dengan suara-suara di telinganya, ia dapat melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengalihkan perhatiannya seperti
berolahraga, mendengarkan lagu, atau bersosialisasi dengan orang lain.
Mengedukasi keluarga pasien tentang:
Penyakit pasien termasuk gejala-gejala penyakit, perjalanan penyakit,
prognosis penyakit, serta cara dan efek samping pengobatan. Keluarga
diharapkan mengerti bahwa penyakit pasien bersifat kronik dan
membutuhkan pengobatan jangka lama sehingga jangan sampai terjadi
putus obat. Setelah pasien pulang keluarga diharapkan dapat
mengakses pengobatan dengan kontrol minimal sebulan sekali,
sehingga dapat dilakukan pemantauan perbaikan gejala.
Keluarga diberi pengetahuan mengenai efek samping obat, sehingga
dapat dilakukan tatalaksana dini.
Membangun relasi dengan pasien dan penyakitnya sehingga
keluarganya dapat bersikap benar saat pasien kambuh, contohnya
jangan beradu argumen saat pasien memberitahukan tentang waham
atau halusinasinya, tetapi keluarga harus bersikap sabar dan
mengadakan koreksi bertahap terhadap pasien.
Membangun sistem dukungan antar pasien, antar keluarga, pasien dan
professional penyedia layanan
Meningkatkan keterampilan untuk komunikasi, menyelesaikan masalah,
dan mengelola gejala
Topik-topik psikoedukasi dapat meliputi pemahaman penyakit, pengenalan
gejala dini dari penyakit, ketaatan terhadap terapi, mengelola stress, mengatur
pola hidup, keterampilan sosial dan interpersonal.
FOLLOW UP

Tanggal Subjective Planning


22 Januari 2017 Pasien masih sangat agresif Remital 1 x 10 mg PO
sehingga pasien dirawat di ruang Haloperidol 2 x 1 mg PO
isolasi. Pasien terus berusaha Hexymer 2 x 2 mg PO
melepas tali fiksasi dan berusaha Depakote ER 2 x 250 mg PO
untuk kabur pulang.Pasien Stesolid 1 amp IM
berteriak-teriak minta pulang.
23 Januari 2017 Agresivitas pasien mulai Remital 1 x 10 mg PO
berkurang. Pasien mulai Haloperidol 2 x 1 mg PO
menggambar. Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
24 Januari 2017 Pasien mulai kooperatif sehingga Remital 1 x 10 mg PO
dipindahkan ke ruang perawatan Haloperidol 2 x 1 mg PO
biasa. Pasien masih sering Hexymer 2 x 2 mg PO
berteriak-teriak dan tertawa Depakote ER 2 x 250 mg PO
dengan suara keras. Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
25 Januari 2017 Pasien mulai dapat berinteraksi Remital 1 x 10 mg PO
dengan pasien lain. Pasien mulai Haloperidol 2 x 1 mg PO
meminta pulang kembali, tetapi Hexymer 2 x 2 mg PO
bisa dibujuk untuk mengalihkan Depakote ER 2 x 250 mg PO
keinginannya untuk pulang Stesolid 1 amp IM, jika perlu
dengan menggambar. Lodomer 1 amp IM, jika perlu
26 Januari 2017 Pasien tiba-tiba kembali agresif Remital 1 x 10 mg PO
dan menangis sambil berteriak- Haloperidol 2 x 1 mg PO
teriak minta pulang. Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
27 Januari 2017 Pasien tenang kembali. Remital 1 x 10 mg PO
Haloperidol 2 x 1 mg PO
Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
28 Januari 2017 Pasien merasa sedih karena tidak Remital 1 x 10 mg PO
bisa merayakan Imlek di rumah. Haloperidol 2 x 1 mg PO
Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
29 Januari 2017 Pasien mengamuk sampai subuh Remital 1 x 10 mg PO
dan berteriak-teriak di kamar Haloperidol 2 x 1 mg PO
mandi. Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Clorilex 1 x 50 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
30 Januari 2017 Pasien sudah tenang kembali. Remital 1 x 10 mg PO
Pasien meminta pulang. Haloperidol 2 x 1 mg PO
Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
31 Januari 2017 Pasien tenang dan menggambar Remital 1 x 10 mg PO
sampai subuh. Waktu tidur hanya Haloperidol 2 x 1 mg PO
2-3 jam. Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO
Stesolid 1 amp IM, jika perlu
Lodomer 1 amp IM, jika perlu
1 Februari 2017 Pasien diizinkan pulang atas Pasien dipulangkan dengan obat
permintaan keluarga. pulang:
Remital 1 x 10 mg PO
Haloperidol 2 x 1 mg PO
Hexymer 2 x 2 mg PO
Depakote ER 2 x 250 mg PO

Anda mungkin juga menyukai