Anda di halaman 1dari 6

Tugas Lesson Plan Blok MEU

Yohanes Deni Brianto (2012-060-233)

TUGAS LESSON PLAN BLOK ILMU BIOMEDIK DASAR II


(NEUROMUSKULOSKELETAL DAN SISTEM INDERA)

Topik: KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN TUBUH


Subtopik: Fisiologi Koordinasi dan Keseimbangan Tubuh
Blok: Ilmu Biomedik Dasar II
Jumlah Mahasiswa: 200 orang (Dibagi dalam 4 kelompok)
Waktu: 120 Menit per kelompok

Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum: membantu mahasiswa dalam memahami mekanisme koordinasi dan
keseimbangan pada tubuh.
Tujuan khusus:

- Mengetahui organ vestibuler, jenis-jenis ransangan, serta lintasan persarafannya.


- Memahami jawaban terhadap rangsangan percepatan linier, horizontal, dan vertikal,
serta rotatoil selama dan sesudah gerakan.
- Memahami mekanisme terjadinya nistagmus opokinetik serta jenis-jenis nistagmus yang timbul
pada post rotatorik.
- Memahami refleks vestibuler statis serta dinamis.

Metode:
Dalam mempelajari topik ini, mahasiswa akan menggunakan tiga metode belajar yakni
tugas kreatif, kuliah, dan praktikum demo. Tiga metode ini merupakan suatu rangkaian proses
belajar mengenai satu topik.

1. Tugas Kreatif

Metode ini merupakan salah satu metode yang mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dan
dengan mengalami sendiri dalam pembuatan alat peraga ini, mahasiswa diharapkan dapat
memahami secara mendalam struktur organ-organ dan juga fisiologisnya. Tugas ini dilakukan
dalam kelompok yang membuka ruang untuk berdiskusi bersama dalam kelompok.

2. Kuliah

Pada topik ini, metode kuliah dilakukan secara singkat yang bertujuan untuk memberi
pemahaman yang merata pada mahasiswa terkait topik yang dibahas. Kuliah ini juga bertujuan
untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendalam terkait topik yang dibahas.

3. Praktikum

Pada praktikum ini, mahasiswa melakukan demo kursi barany. Demo ini akan menunjukan
fenomena yang terjadi seperti yang disebutkan dalam tujuan khusus seperti nistagmus dan
refleks vestibular. Dalam demo ini, mahasiswa dapat mengalami langsung apa yang mereka
pelajari. Praktikum ini diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk mengalami experential
learning yang dalam banyak teori merupakan ciri dari transformative learning.

Setelah melakukan demo, mahasiswa melakukan diskusi mengenai apa yang mereka alami dan
saksikan. Dengan pengetahuan awal, mahasiswa mampu menjelaskan secara fisiologis dan
anatomis mekanisme yang terjadi. Alat peraga yang dibuat memudahkan mahasiswa dalam
memvisualisasikan proses yang terjadi.

9 Prinsip Gagne:

No Event Strategi Metode Media


1 Gain attention - Mahasiswa diminta interaksi Power point
membuat prakarya dosen-
dari bahan apa saja mahasiswa
yang bisa dijadikan
sebagai alat peraga.
- Prakarya tersebut
menyerupai organ-
organ keseimbangan
terutama kanalis
semisirkularis.
2 Inform learners of - Mahasiswa - Diskusi
objective mengetahui learning kelompok
objectives yang akan
dibahas dalam kuliah
dan praktikum
3 Prior knowledge - Mahasiswa akan Diskusi
mencari sumber untuk kelompok
membuat alat peraga
tersebut dan
memahami konsepnya
4 Present the stimulus - Mahasiswa Interaksi dosen-
menunjukkan hasil mahasiswa dan
karya mereka. praktikum demo
- Mahasiswa
melakukan Demo
kursi barani.
5 Provide learning - Dosen memberikan Interaksi dosen-
guidance kuliah singkat mahasiswa
mengenai fisiologi
koordinasi dan
keseimbangan dan
menjelaskan
fenomena yang terjadi
saat demo kursi
barani.
6 Elicit performance - Mahasiswa berdiskusi Diskusi
(practice) dalam kelompok kelompok
mengenai mekanisme
keseimbangan dibantu
dengan menggunakan
alat peraga yang telah
dibuat.
7 Provide feedback - Dosen memberikan Interaksi dosen-
masukan terhadap mahasiswa
diskusi yang sedang
berjalan.
8 Assess performance - Tim blok akan menilai Penilaian tugas Summative
hasil tugas kreatif assessment
mahasiswa sebagai
nilai tugas
9 Enhance retention and - Mahasiswa
transfer to the job merangkum hasil
diskusi, kuliah, dan
demo yang sudah
dilakukan

Work Plan:

1. Tugas kreatif mulai diumumkan dan dijelaskan pada awal blok kepada mahasiswa.
Mahasiswa diminta untuk membuat alat peraga untuk organ-organ keseimbangan dan
koordinasi. Dengan tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat mengenali dengan baik
organ-organ yang terlibat dan mekanismenya.
2. Tugas ini dilakukan dalam kelompok kecil berisi lima orang. Selama pembuatan,
mahasiswa diharapkan menjadi active learners dalam mendalami tugas yang mereka
kerjakan sehingga pada saat kuliah dan praktikum mahasiswa sudah mempunyai prior
knowledge.
3. Sebelum melakukan demo praktikum kursi barany, mahasiswa mendapat kuliah tentang
fisiologi keseimbangan dan koordinasi. Kuliah singkat ini bermaksud terutama
menjelaskan mengenai anatomi dari sistem keseimbangan dan organ-organ yang
terlibat serta aspek klinis terkait topik tersebut.
4. Setelah mendapat kuliah singkat, mahasiswa melakukan demo praktikum kursi barany.
Dalam demo ini, mahasiswa dikenalkan dengan fenomena-fenomena terkait topik ini.
5. Setelah melakukan demo, mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok membahas
mengenai penjelasan terhadap fenomena-fenomena yang dilihat dalam demo. Dengan
prior knowledge dan pengetahuan dari kuliah singkat, mahasiswa diharapkan mampu
mendiskusikan tentang perubahan-perubahan dalam organ keseimbangan yang
mencetuskan adanya fenomena tadi.
6. Dalam diskusi, alat peraga sebagai hasil tugas kreatif mahasiswa dapat menjadi alat
bantu untuk memvisualisasikan proses yang terjadi.
7. Para dosen sebagai fasilitator membantu jalannnya diskusi dalam kelompok dan
membantu menerangkan jika ada mahasiswa yang bertanya atau kurang mengerti
mengenai bahan yang diajarkan.
8. Fasilitator akan menilai tugas kreatif dan menjadi nilai tugas tersebut berdasarkan pada
kekreatifan, praktis, dan menunjang tujuan pembelajaran.
Daftar Pustaka:

1. Pai KM, Rao KR, Punja D, Kamath A. The effectiveness of self-directed learning
(SDL) for teaching physiology to first-year medical students. Australas Med J.
2014;7:44853.
2. Slavich GM, Zimbardo PG. Transformational teaching: theretical underpinnings, basic
principles, and core methods. Educational Psychology Review. 2012;24;569-608
3. Oriol NE, Hayden EM, Mowschenson JJ, Gordon JA. Using immersive healthcare
simulation for physiology education: initial experience in high school, college, and
graduate school curricula. Aps Journals. 2011;35:252-9.
4. Martin SI et al. The impact of lecture attendance and other variables on how medical
students evaluate faculty in a preclinical program. Acad Med. 2013 Jul;88(7):972-7

Anda mungkin juga menyukai