Metode:
Dalam mempelajari topik ini, mahasiswa akan menggunakan tiga metode belajar yakni
tugas kreatif, kuliah, dan praktikum demo. Tiga metode ini merupakan suatu rangkaian proses
belajar mengenai satu topik.
1. Tugas Kreatif
Metode ini merupakan salah satu metode yang mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dan
dengan mengalami sendiri dalam pembuatan alat peraga ini, mahasiswa diharapkan dapat
memahami secara mendalam struktur organ-organ dan juga fisiologisnya. Tugas ini dilakukan
dalam kelompok yang membuka ruang untuk berdiskusi bersama dalam kelompok.
2. Kuliah
Pada topik ini, metode kuliah dilakukan secara singkat yang bertujuan untuk memberi
pemahaman yang merata pada mahasiswa terkait topik yang dibahas. Kuliah ini juga bertujuan
untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendalam terkait topik yang dibahas.
3. Praktikum
Pada praktikum ini, mahasiswa melakukan demo kursi barany. Demo ini akan menunjukan
fenomena yang terjadi seperti yang disebutkan dalam tujuan khusus seperti nistagmus dan
refleks vestibular. Dalam demo ini, mahasiswa dapat mengalami langsung apa yang mereka
pelajari. Praktikum ini diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk mengalami experential
learning yang dalam banyak teori merupakan ciri dari transformative learning.
Setelah melakukan demo, mahasiswa melakukan diskusi mengenai apa yang mereka alami dan
saksikan. Dengan pengetahuan awal, mahasiswa mampu menjelaskan secara fisiologis dan
anatomis mekanisme yang terjadi. Alat peraga yang dibuat memudahkan mahasiswa dalam
memvisualisasikan proses yang terjadi.
9 Prinsip Gagne:
Work Plan:
1. Tugas kreatif mulai diumumkan dan dijelaskan pada awal blok kepada mahasiswa.
Mahasiswa diminta untuk membuat alat peraga untuk organ-organ keseimbangan dan
koordinasi. Dengan tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat mengenali dengan baik
organ-organ yang terlibat dan mekanismenya.
2. Tugas ini dilakukan dalam kelompok kecil berisi lima orang. Selama pembuatan,
mahasiswa diharapkan menjadi active learners dalam mendalami tugas yang mereka
kerjakan sehingga pada saat kuliah dan praktikum mahasiswa sudah mempunyai prior
knowledge.
3. Sebelum melakukan demo praktikum kursi barany, mahasiswa mendapat kuliah tentang
fisiologi keseimbangan dan koordinasi. Kuliah singkat ini bermaksud terutama
menjelaskan mengenai anatomi dari sistem keseimbangan dan organ-organ yang
terlibat serta aspek klinis terkait topik tersebut.
4. Setelah mendapat kuliah singkat, mahasiswa melakukan demo praktikum kursi barany.
Dalam demo ini, mahasiswa dikenalkan dengan fenomena-fenomena terkait topik ini.
5. Setelah melakukan demo, mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok membahas
mengenai penjelasan terhadap fenomena-fenomena yang dilihat dalam demo. Dengan
prior knowledge dan pengetahuan dari kuliah singkat, mahasiswa diharapkan mampu
mendiskusikan tentang perubahan-perubahan dalam organ keseimbangan yang
mencetuskan adanya fenomena tadi.
6. Dalam diskusi, alat peraga sebagai hasil tugas kreatif mahasiswa dapat menjadi alat
bantu untuk memvisualisasikan proses yang terjadi.
7. Para dosen sebagai fasilitator membantu jalannnya diskusi dalam kelompok dan
membantu menerangkan jika ada mahasiswa yang bertanya atau kurang mengerti
mengenai bahan yang diajarkan.
8. Fasilitator akan menilai tugas kreatif dan menjadi nilai tugas tersebut berdasarkan pada
kekreatifan, praktis, dan menunjang tujuan pembelajaran.
Daftar Pustaka:
1. Pai KM, Rao KR, Punja D, Kamath A. The effectiveness of self-directed learning
(SDL) for teaching physiology to first-year medical students. Australas Med J.
2014;7:44853.
2. Slavich GM, Zimbardo PG. Transformational teaching: theretical underpinnings, basic
principles, and core methods. Educational Psychology Review. 2012;24;569-608
3. Oriol NE, Hayden EM, Mowschenson JJ, Gordon JA. Using immersive healthcare
simulation for physiology education: initial experience in high school, college, and
graduate school curricula. Aps Journals. 2011;35:252-9.
4. Martin SI et al. The impact of lecture attendance and other variables on how medical
students evaluate faculty in a preclinical program. Acad Med. 2013 Jul;88(7):972-7