Hasni Hanifah
Iriana Cahya Amalia
Dokter Pembimbing :
dr. Nangti Komarudin, Sp.B
Kepanitraan Klinik
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
DEFINISI
oksigen dari • Terdapat katup vena yang merupakan struktur penting dari sistem
seluruh tubuh aliran vena., berfungsi untuk mencegah refluks aliran darah vena
tungkai.
kembali ke
jantung.
ANATOMI
Anatomi
VENA-VENA EKSTREMITAS BAWAH
Vena superfisialis : terletak di
dalam subkutan, tepatnya pada • Vena Safena Magna (VSM): vena terpanjang di tubuh, mulai dari kaki sampai ke fossa ovalis
fascia otot dan merupakan dan mengalirkan darah dari bagian medial kaki serta kulit sisi media tungkai
tempat berkumpulnya darah • Vena Safena Parfa (VSP) : terletak diantara tendon achilles dan malleolus lateralis. Bermuaraa
ke vena popliteal. Vena ini mengalirkan darah dari bagian lateral kaki.
dari kulit setelah melalui cabang
kecil.
Vena perforantes (penghubung) : Vena yang menghubungkan vena superficialis ke vena profunda,
yaitu dengan cara langsung menembus fascia. Mempunyai katup yang mengarahkan aliran darah
dari vena superficialis ke vena profunda
• Vena iliaka
• Vena poplitea
Vena profunda • Vena femoralis
• Vena tibialis
Epidemiologi
Trauma langsung
Kerusakan
Aktivasi sel endotel oleh sitokin yang dilepaskan sebagai akibat
Pembuluh Darah kerusakan jaringan dan proses peradangan
Nyeri dan
menjalar,
Functio laesa
berkurang
jika berbaring
Diagnosis
Anamnesis :
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik • Edema, Nyeri, perubahan
warna kulit / phlegmasia
• Faktor Resiko
• Riwayat trombosis
Laboratoriu
Penunjang sebelumnya
m
Radiologi
Lainnya • Skor Wells : untuk membagi
risiko ringan, sedang, atau
tinggi
Skor Wells
Skor 0 / (-) :
DVT rendah
Skor 1 / 2 :
DVT sedang
Skor 3 :
DVT tinggi
Pemeriksaan Fisik
• Homan’s Sign
• Tungkai yang terkena teraba hangat pada palpasi
• Bengkak pada daerah tungkai yang terkena
Pemeriksaan Penunjang
ELISA: peningkatan D-dimer & penurunan antitrombin
(positif tidak spesifik untuk DVT)
Venografi
Flestimografi Impedans
USG Doppler
USG Doppler
• Non invasif
• Sensitivitas 97% - spesifisitas 96%
Bed rest
• Unfractionated Heparin
Diberikan berdasarkan nilai APTT yang
diinginkan 1.5-2.5 kontrol.
• Mekanisme kerja :
1. Meningkatkan kerja antitrombin III (inhibitor
pembekuan darah)
2. Melepaskan tissu factor pathway inhibitor
(TFPI) dari dinding pembuluh darah
• Low-Molecular-Weight Heparins
(LWMH)
– Lebih menguntungkan karena waktu paruh
biologis lebih panjang
– Tidak perlu pemantauan laboratorium
– Kombinasi dengan warfarin selama 4-5 hari
• Warfarin
– Obat pilihan untuk antikoagulasi akut
– Dosis : 5 mg/hari
Terapi trombolitik
Post operative :