Anda di halaman 1dari 3

Mulut Mencong

Anatomi
1. Susunan N. VII/n. fasial (UMN)
Gerakan otot wajah terbagi atas gerakan psikomotorik (lobus frontalis) dan
gerakan volunter (korteks somatosensorik; area 4).
Gerakan psikomotorik adalah gerakan-gerakan otot wajah untuk menunjukkan
emosinya.
Gerakan volunter oleh otot-otot wajah diperantarain oleh N. VII/ n. fasialis.
Otot-otot wajah sendiri terbagi menjadi otot wajah atas dan otot wajah bawah:
Otot wajah atas (mendapat inervasi dari ipsilateral korteks somatosensorik, inti
atas N. VII)
o M. frontalis
o M. korugator superior
o M. orbicularis oculi
Otot wajah bawah (mendapat inervasi dari kontralateral korteks
somatosensorik, inti bawah N. VII)
o M. buccinator
o M. zigomatikus
o M. kaninus
o M. triangularis
Karena inervasinya, jika terjadi lesi UMN dari N. VII (lesi kortikal), maka otot wajah
bawah akan terlihat jelas mengalami lumpuh sementara otot wajah atas tidak jelas
lumpuh. Sementara jika terjadi lesi LMN dari N. VII (lesi intranuklear), maka otot
wajah atas dan bawah akan terlihat jelas lumpuh.
2. Susunan N. VII/n. fasial (LMN)
Pada bagian peralihan pons ke medula oblongata, terdapat dua buah inti N. VII yang
mutlak motorik. Serat-serat saraf N. VII akan keluar dari kedua inti tersebut,
mengitari N. VI lalu keluar ke bagian lateral dinding pons dan akan bergabung dengan
serat-serat n. intermedius yang keluar dari nukleus salivatorius superior yang punya
komponen motorik dan sensorik. Jadi, N. VII memiliki komponen sensorik dari n.
intermedius dan komponen motorik dari N. VII.

Komponen Sensorik
o 2/3 depan lidah
Komponen Motorik
o Otot wajah
o Fungsi sekretomotorik (n. petrosus supersisialis mayor dari
n. intermedius): gl. lakrimalis, gl. salivatorius, gl. submandibularis.
N. VII akan masuk ke kanalis fasialis melalui meatus akustikus internus yang berada
dalam tulang os petrosum. Kanalis akan berjalan horizontal lalu vertikal saat os
petrosus berlanjut sebagai os temporal dan os mastoid (genu kanalis fasialis). Lalu N.
VII akan keluar melalui foramen stilomastoideus.

Lokasi Lesi dan Outcome


A. Lesi Kortikal lesi vaskuler, infeksi (ensefalitis), neoplasma, degeneratif
1. Lesi di korteks lobus frontalis: gerakan psikomotoriknya terganggu.
2. Lesi di korteks somatosensorik: gerakan volunter otot wajah bawah terlihat
jelas mengalami paresis, sedangkan gerakan otot wajah atas hanya sedikit
paresis. Gerakan psikomotorik otot wajah tidak terganggu.
B. Lesi Nuklearis lesi vaskuler
3. Lesi nuklearis: yang mutlak motorik dengan gejala-gejala LMN.
4. Lesi di radiks N. VII dekat inti N. VI: paresis N. VI dan N. VII, dengan gejala
adanya deviasi konjugat dan paresis otot wajah atas dan bawah.
C. Lesi sepanjang Kanalis Fasialis (Meatus Akustikus Internus Foramen
Stilomastoideus) neoplasma, herpes zoster, aneurisma, tuberkulosis, otitis interna
5. Lesi N. VII di sekitar MAI sampai genu kanalis fasialis: paresis otot wajah
atas dan bawah, gangguan pendengaran, keseimbangan, pengecapan dan
sekresi air liur di rongga mulut.
6. Lesi N. VII di kanalis fasialis sekitar tebing lateral os petrosum: paresis otot
wajah atas dan bawah, gangguan pengecapan, hiperakusis tetapi fungsi
keseimbangan dan pendengaran masih intak.
7. Lesi N. VII di sekitar mastoid dan membran timpani: paresis otot wajah atas
dan bawah dan gangguan pengecapan.
8. Lesi N. VII di sekitar foramen stilomastoideus (di dalam kanalis fasialis,
setelah keluar dari kanalis fasialis): paresis otot wajah atas dan bawah.

Anda mungkin juga menyukai