BULAN NO. INSIDEN JENIS INSIDEN DAMPAK (D) PROBABILITAS (P) SKOR RISIKO(D X P) BANDS
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 L M H E
1 Pasien Jatuh di Klinik Fisioterapi KTD 3 4 12 H
2 Kesalahan Penulisan Identitas pada Gelang Kuning Post Op KPC 1 2 2 L
3 Kesalahan Pemberian Identitas pada Rekam Medis Rawat Jalan KPC 1 5 5 M
4 Kesalahan Pemberian Rekam Medis Pasien Rawat Jalan KPC 1 5 5 M
5 Penempatan Rekam Medis Rawat Jalan dalam Rekam Medis Pasien Lain KPC 1 3 3 L
Desember
6 Kesalahan Pemberian Rekam Medis Pasien Rawat Jalan KPC 1 5 5 M
7 Kesalahan Penulisan Diagnosa pada Amprahan Jadwal Operasi KPC 1 5 5 M
8 Kesalahan Mengidentifikasi Pasien Alergi yang Sudah Terpasang Gelang KPC 1 3 3 L
9 Pemberian Alkes dari IF Tidak Sesuai Resep KPC 1 4 4 M
10 Pemberian Obat Oral dari IF Tidak Sesuai Resep KPC 1 4 4 M
Grafik Jenis Insiden Keselamatan Pasien Periode Desember 2016 Grafik Risk Grading
Insiden Keselamatan Pasien
Periode Desember 2016
10
8 6
9 5
6
4 6
4 3
3
2 1 2
0 0 1
1 0
0 0
KPC KNC KTC KTD Low Moderate High Extreme
INTERPRETASI TABEL DAN GRAFIK
Kasus insiden keselamatan pasien yang terlapor kepada tim KPRS periode Desember 2016 tercatat sebanyak 10 kasus. Dari 11 kasus tersebu
didominasi oleh kasus KPC, dan dengan risk grading Low (Biru) dan Moderate(Hijau)., dan satu kasus KTD dengan risk grading High. Semua ka
grading Low dan Moderate tersebut telah dilakukan investigasi sederhana oleh kepala unit yang melaporkan insiden. Berdasarkan Ranking R
yang menempati urutan pertama adalah kasus pasien jatuh di klinik . Tim KPRS selanjutnya memberikan feedback kepada masing-masing un
menjadi penanggung jawab setiap insiden dan melakukan monitoring terhadap tindak lanjut yang diambil. Untuk kasus pasien jatuh di klinik
fisioterapi, RCA sedang dikerjakan bersama Tim KPRS dan jajaran manajemen terkait untuk menentukan tindak lanjut.
Dari jumlah laporan insiden, dapat dianggap konstan dari periode sebelumnya. Kecenderungan jenis insiden masih didominasi KPC. Hal ini
menujukkan sudah mulai ada peningkatan kesadaran terhadap insiden yang sifatnya potensial yang dapat menyebabkan cedera pada pasien
nantinya. Kejadian KTD juga ditemukan, hal ini perlu diantisipasi agar tidak terulang ke depannya., mengingat banyak kerugian yang harus
ditanggung. Tim KPRS beserta seluruh jajaran menejemen perlu menggiatkan lagi sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran melaporkan insi
keselamatan rumah sakit, pemahaman tentang pentingnya pelaporan insiden, mengurangi ketakutan akan adanya blaming culture dalam
pelayanan kesehatan. Hal tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien.
Dari penyebab yang sudah teridentifkasi, mayoritas penyebab bersumber dari kelalaian akibat kurangnya kedisipinan petugas dalam menjala
rincian SPO pekerjaan. Selain itu, faktor volume pekerjaan yang pada saat itu meningkat, yang belum diimbangi dengan jumlah SDM yang
memadai, sehingga ada faktor kelelahan fisik yang menyebabkan kurangnya konsentrasi petugas.
2. Money
-
3. Material
-
4. Method
Beberapa SPO juga belum tersedia sehingga prosedur pekerjaan yang dilakukan belum terarah. Beberapa kendala SPO antara lain belum ada
ketentuan maupun SPO yang memuat tata cara penulisan pada pengantar rawat inap dan amprahan jadwal operasi, mulai dari Unit Rawat Ja
customer care, sampai ke Unit Bedah Sentral dan SPO terapi belum dilengkapi dengan pengawasan terhadap pasien di klinik fisioterapi.
5. Machine
Fasilitas rumah sakit juga perlu dibenahi, antara bed ang digunakan di klinik fisioterapi belum dilengkapi pengaman sehingga tidak dapat
3. Material
-
4. Method
Beberapa SPO juga belum tersedia sehingga prosedur pekerjaan yang dilakukan belum terarah. Beberapa kendala SPO antara lain belum ada
ketentuan maupun SPO yang memuat tata cara penulisan pada pengantar rawat inap dan amprahan jadwal operasi, mulai dari Unit Rawat Ja
customer care, sampai ke Unit Bedah Sentral dan SPO terapi belum dilengkapi dengan pengawasan terhadap pasien di klinik fisioterapi.
5. Machine
Fasilitas rumah sakit juga perlu dibenahi, antara bed ang digunakan di klinik fisioterapi belum dilengkapi pengaman sehingga tidak dapat
memproteksi pasien resiko jatuh.
6. Environment
Lingkungan rumah sakit yang perlu dipertimbangkan untuk dilakukan perubahan antara lain kapasitas ruangan klinik fisioterapi yang kurang
menempatkan 2 bed dan alat-alat, sehingga kurang leluasa untuk ruang gerak pasien dan petugas.
sk Grading
amatan Pasien
sember 2016
1
0
High Extreme
Dari 11 kasus tersebut
ading High. Semua kasus
erdasarkan Ranking Resiko,
ada masing-masing unit yang
pasien jatuh di klinik
10
6 9
4
2 1
0 0
0
KPC KNC KTC KTD
Low 3
Moderate 6
High 1
Extreme 0
Grafi
Insiden K
Period
6
5
4 6
3
3
2
1
0
Low Moderate
selamatan Pasien Periode Desember 2016
KTD
3
1
0