Anda di halaman 1dari 20

Prosedur Pengelasan dan

Pembakaran
Rambu Peringatan | Semua operasi pengelasan, pemotongan,
pembakaran, pematrian dan penyolderan harus dilaksanakan pada kondisi
yang memenuhi prosedur ijin kerja, dan semua kondisi yang telah
disebutkan dalam ijin tersebut beserta surat pendukung lainnya, harus
diikuti antara lain:

Gas test harus dilaksanakan sebelum bekerja di seluruh area tempat


kerja.
Semua peralatan proses dan peralatan lainnya harus sudah dilakukan
penyekatan (isolated), sudah didrain, sudah bebas gas, dibersihkan
dan aman, memenuhi persyaratan sesuai ijin kerja panas.

Semua pengelasan, pemotongan dan pembakaran harus dilaksanakan oleh


orang yang berpengalaman dan memiliki sertifikat yang cocok, dengan
menggunakan peralatan yang tipenya telah mendapat persetujuan dan
kondisinya dapat digunakan.
Peralatan keselamatan kerja dan pakaian kerja harus dipakai sesuai dengan
pekerjaan yang sedang ditangani.

Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa semua operasi pengelasan,


pemotongan dan pembakaran dilaksanakan oleh orang yang mempunyai
kualifikasi yang tepat dengan cara yang aman dan dapat dikendalikan.
POTENSI BAHAYA YANG AKAN TIMBUL
Risiko Asap
Pengelasan yang dilakukan di dalam area produksi merupakan pekerjaan
yang membutuhkan perhatian besar dan prosedur yang sangat berhati-hati.
Gas beracun dan asap yang dihasilkan dalam operasi pengelasan
menimbulkan bahaya yang besar.
Asap yang mengandung zat lemas dapat terjadi jika ada kemungkinan
oksi-asetilin dibiarkan bertumburan mengenai logam yang massanya besar
untuk jangka waktu yang panjang selama proses pengelasan gas (gas
welding). Kekurangan udara selama pekerjaan berlangsung juga dapat
menghasilkan karbon monooksida.
Pengelasan busur-listrik yang dilakukan pada besi atau baja akan dikuti
oleh terjadinya evolusi sejumlah asap yang terdiri dari partikel-partikel
oksida besi yang sangat halus. Pengelasan pada kuningan, perunggu, dan
baja campuran mangan akan menghasilkan karbon monooksida dalam
jumlah besar dan gas karbon dioksida yang membutuhkan ventilasi yang
cukup atau penggunaan aparatus yang cocok untuk memberikan
perlindungan yang efektif pada hidung dan mulut.
Asap yang membahayakan dapat dihasilkan oleh busur api atau nyala api
las karena adanya sejenis cat atau cat pelindung yang terbakar pada logam
yang sedang dilas. Pengelasan dan pemotongan material yang ada cat
pelindungnya, hanya dapat dilaksanakan jika memiliki peralatan yang
cukup untuk membuang asap atau disediakan alat bantu pernafasan yang
cukup.
Cat berbahan dasar timbal dan pelat dari timah akan mengeluarkan asap
yang berbahaya pada waktu dilakukan pengelasan atau pemotongan.
Mengisap asap yang dihasilkan oleh pengelasan dan pemotongan logam
berlapis galvanis seng mengakibatkan serangan demam akibat asap logam,
yang ditandai dengan naiknya suhu badan, peregangan otot, menggigil dan
mengeluarkan keringat. Gejala ini akan timbul dalam beberapa jam setelah
pemaparan asap dan akan hilang setelah 24 jam.
Pengelasan material yang mengandung minyak gemuk dapat
menghasilkan asap, oleh karena itu material tertentu harus dibersihkan dari
minyak gemuk sebelum dilas. Bagian-bagian yang sudah bersih dari
minyak gemuk harus kering sebelum dilas.
Pelindung pernafasan yang cocok harus dipakai dalam hal ada pemakaian
material yang memakai galvanis, cat, cat pelindung timbal atau kadmium.
Bila kedapatan ada deposit yang keras pada material, tidak boleh dimulai
pengelasan atau pemotongan sampai dengan keadaan alami dari deposit
tersebut dapat diketahui. Batasan mengenai perlindungan yang efektif
harus ditentukan, bila asap yang berbahaya diperkirakan akan timbul pada
waktu dilaksanakan pemotongan.
Pengelasan material yang digunakan pada servis freon dapat menghasilkan
asap yang beracun, meskipun material kelihatannya bersih, dan kering.
Pengelasan dan pemanasan awal harus dilaksananakan dengan
menggunakan masker yang memberikan udara masuk (air fed mask).
Kebakaran / Peledakan
Tukang las dan setiap pembantunya harus tanggap terhadap terjadinya
bahaya kebakaran dan peledakan. Tidak boleh dilaksanakan pekerjaan
pengelasan atau pemotongan tanpa ijin kerja panasa dan kondisi yang ada
dalam ijin tersebut harus benar-benar diperhatikan.
Pekerjaan harus menggunakan tirai (screen) untuk mencegah bunga api
dan logam panas yang beterbangan di dekat area. Tutup lapis tahan api
harus digunakan untuk membatasi lokasi tempat kerja dengan peralatan.
Kamar (booth) untuk pengelasan dan tirai harus:

Tidak dapat terbakar


Mempunyai permukaan interior yang mengurangi pantulan radiasi
yang membahayakan.
Ventilasi udara dapat mengalir dengan bebas

Semua material yang dapat terbakar harus dibuang atau diberi pelindung
yang memadai jika kondisinya berbahaya karena dapat menyala.
Bila bekerja pada tempat yang tinggi, harus diambil tindakan pencegahan
untuk melindungi kawat las dan puntungnya agar tidak jatuh.
Di semua operasi pengelasan, harus disediakan alat pemadam kebakaran
portable yang selalu siap untuk dipakai, diletakkan dekat dengan
pekerjaan.
Pemadam yang digunakan untuk pekerjaan tersebut, bukan pemadam yang
diperuntukkan bagi penanggulangan keadaan darurat.
Kabel pentanahan harus dipasang di tempat kerja, jika hal ini tidak
mungkin dilakukan, boleh dalam jarak 3 meter dan harus selalu dapat
dilihat oleh pengamat kebakaran.
Tukang las tidak boleh menggulung selang atau kabel melingkari
badannya pada waktu mengerjakan pekerjaan las atau membakar.
Setiap peralatan untuk pengelasan, pemotongan atau pemanasan torch
harus dimatikan pada waktu tidak digunakan, dan dinyalakan kembali jika
akan dipergunakan.
Torch dan selang tidak boleh ditinggal di dalam bejana atau ruang tertutup
pada waktu tidak digunakan, misalnya setelah selesai dipakai, selama
istirahat makan siang atau malam. Setiap ada bocoran kecil gas khususnya
dari torch asetilin dalam periode tertentu, dapat mengakibatkan udara di
dalam bejana menjadi sangat berbahaya.
Pengamat Kebakaran
Fungsi dari pengamat kebakaran secara rinci dijelaskan dibawah ini.
Dalam hal tidak ada yang perlu dipertanggung jawabkan pengamat
kebakaran harus terlibat untuk melakukan pekerjaan apa saja.
Pengamat kebakaran harus selalu berada ditempat kerja dimana ada
operasi pengelasan, pembakaran, dan penggerindaan sedang dilaksanakan.
Selanjutnya pengamat kebakaran harus ditempatkan di SEMUA tingkatan
dibawah tempat kerja panas, dimana bunga api dapat jatuh mengenai
tingkat tersebut.
Setiap pengamat kebakaran harus mempunyai alat pemadam didekatnya.
Alat pemadam kebakaran tersedia dalam jumlah yang cukup untuk operasi
pengelasan, pemotongan dan penggerindaan. Barang-barang ini harus
dikembalikan ke gudang setelah digunakan.
Tugas pengamat kebakaran adalah melakukan pengecekan nyala api
kebakaran, atau material yang terbakar, termasuk mengamati perubahan
cahaya penerangan, memberikan peringatan kepada personil yang
melewati bahaya bunga api, menghentikan pekerjaan panas yang
memugkinkan terjadinya insiden.
Pengamat kebakaran harus melakukan pengecekan secara berkala di area
pekerjaan terhadap kemungkinan adanya kebakaran dan material yang
terbakar, dan pengecekan secara menyeluruh terhadap adanya bahaya
kebakaran, seperti benda-benda panas dan lain-lain, setelah pekerjaan
selesai dilakukan, yang masih ada di area pekerjaan sampai dapat
diyakinkan dengan benar bahwa tidak ada lagi tertinggal sumber-sumber
yang dapat menyala.
PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN:

Kebutuhan untuk alat pelindung diri berikut ini harus diterapkan:

Kaca mata las (goggles), pelindung tirai las (screen), topi


keselamatan (helmet), baju pelindung (protective clothing) harus
dipakai semua operasi pengelasan. Setiap orang yang berada di
dekatnya, yang dapat terkena paparan radiasi dan nyala api adri tipe
pekerjaan ini juga harus terlindung.
Gunakan sarung tangan atau sarung tangan panjang yang terbuat dari
kulit atau material lain yang tidak dapat menyala untuk melindungi
tangan dan lengan dari radiasi bunga api dan dari busur api istrik.
Gunakan selubung tangan dari bahan yang serupa sebagai tambahan
sarung tangan jika tidak memakai sarung tangan panjang. Ingat
bahwa sarung tangan kulit dan sarung tangan panjang sedikit saja
dapat membuat insulasi terhadap bahaya listrik.
Keperluan untuk mengenakan baju pelindung untuk perlindungan
terhadap bunga api dan benda kerja logam panas, tergantung posisi
dari busur listrik terhadap tubuh tukang las. Untuk beberapa kelas
tukang las, berlaku misalnya bila tukang las berdiri pada bangku,
pelindung tirai untuk kepala dan sarung tangan panjang sudah cukup
baik untuk memberikan perlindungan.
Perlindungan pernafasan [Bagian PPE]
Apron tebal terbuat dari kulit atau terbuat dari material lain yang
sesuai, diperlukan bila tukang las bekerja pada posisi duduk, dimana
logam yang mencair dapat jatuh pada pada bagian paha kakinya. Bila
busur api listrik berada diatas permukaan pundak atau di atas kepala,
pelindung kepala yang lengkap, pelindung lengan dan bagian atas
badan perlu disediakan.
Penyebab cedera pada mata yang biasa terjadi, adalah karena
terperciknya kotoran (slag) yang menutup lasan dan membugkus
elektroda yang dipakai. Di lingkungan pekerjaan seperti ini
keselamatan dengan pelindung tirai las ganda tidak perlu digunakan.
Goggle grade 1 pada BS 2092 harus dipakai sesuai Bagian PPE
Standar ini.

VENTILASI DAN PERLINDUNGAN PERNAFASAN UNTUK


PENGELASAN DENGAN GAS (GAS WELDING)

Bila bejana tekan dan tangki sedang dilas atau dilakukan pembakaran pada
bagian luarnya, ada bahaya gas beracun atau gas tidak terbakar yang dapat
mengumpul di dalamnya. Perhatian khusus dapat diberikan dengan
meyakinkan ventilasi yang cukup untuk perlindungan pernafasan. Hal ini
sangat berkaitan erat dengan ruang terbatas atau adanya vapor beracun dan
mengandung nox yang mungkin dapat ditimbulkan oleh operasi pekerjaan
pemotongan, pembakaran pipa dan lain-lain yang diberi cat pelindung
khusus.
Bila mungkin, lakukan pembersihan terhadap cat pelindung, pada jarak 10
mm dari tempat yang dilas atau dipotong.
Penggunaan setiap nyala api oksi-asetilin terhadap lembaran material yang
diberi cat pelindung dengan logam timbal, seng, cat dengan bahan dasar
timbal, atau bahan-bahan lain yang dapat menimbulkan cedera, dapat
meningkatkan jumlah vapor yang sangat beracun, khususnya pada
pekerjaan pemotongan dimana sangat diperlukan jumlah oksigen yang
berlebih. Untuk jenis pekerjaan ini harus memakai alat bantu pernafasan
yang cocok.
Kalau tidak ada ventilasi yang baik, harus menggunakan alat masker
pernafasan yang menggunakan saluran udara bila sedang melaksanakan
pekerjaan pemotongan dengan menggunakan oksi-asetilin atau pengelasan
di ruang tertutup.
Oksigen bertekanan tidak boleh dipakai untuk tujuan ventilasi atau untuk
ditiupkan kedalam pipa asetilin
Silinder gas bertekanan harus selalu dijaga berada di luar modul atau di
luar ruang terbatas dimana ada pekerjaan pengelasan dan pemotongan.
Ketika dilakukan metal spraying, akan mengeluarkan debu logam yang
sangat halus dan harus selalu memakai pelindung pernafasan yang cocok.
PENGELASAN, PEMBAKARAN DAN PEMOTONGAN DENGAN
GAS

Peralatan
Untuk pemakaian peralatan tekanan tinggi, torch yang boleh dipakai hanya
dari jenis torch tekanan tinggi.
Semua torch harus dilepas dan bagian dalamnya dibersihkan secara reguler.
Hanya pembersih tip yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat yang
boleh dipakai untuk membersihkan atau merubah torch tip, dan bukan
reamer dari logam keras. Kotoran yang terakumulasi harus sering
dibersihkan selama dipakai. Torch tip tidak boleh dimasukkan kedalam
logam yang mencair, kalau tidak akan menjadi buntu.
Torch harus dikoneksi dengan suplai oksigen dan asetilin dengan selang
yang yang dlengkapai dengan penguat kanvas tebal dan kuat, diikat kuat,
selang merah digunakan untuk asetilin dan gas dapat terbakar lainnya dan
selang biru digunakan untuk oksigen. Selang harus dilakukan pengujian
secara barkala dan selang rusak tidak boleh digunakan.
Suplai kedua gas ini harus ditutup sebelum mengganti torch atau silinder.
Selang oksigen dan asetilin yang baru perlu sering di coating dengan
French chalk selama penyimpanan. Selang harus ditiup dengan udara
sebelum dikoneksikan ke silinder dan torch, untuk mencegah adanya
kebuntuan dari peralatan.
Pengetesan kebocoran dan fittings dilakukan dengan memekai cairan
sabun atau dengan deteksi audibel.
Spark ignititor harus dari tipe perlengkapan yang telah disetujui untuk
mencegah terjadinya kecelakan dalam pekerjaan. Dari mana spark ignitor
itu berasal harus dapat dikontrol.

Pengendalian Spark Ignitor

1. Semua ignitor disimpan di gudang.


2. Ignitor harus tercatat keluar masuknya darimana barang tersebut
didapat.
3. Tidak boleh ada ignitor yag dikeluarkan dari gudang bila tidak ada
Ijin pekerjaan panas yang berlaku.
4. Ignitor tidak boleh dibawa dengan dikantongi.
5. Ignitor tidak boleh ditaruh di tempat yang berbahaya. Ijin kerja panas
untuk penggunaan ignitor di tempat yang berbahaya selama situasi
S/D pelu diberikan penjelasan pada Ijin tersebut bahwa ada
digunakan ignitor.
6. Ignitor yang tidak dipakai harus selalu terjaga bersama folder Ijin
kerja.
7. Ignitor dikembalikan untuk disimpan pada akhir kerja shift.
Penyalaan pembakaran (Lighting Up)
Bahan bakar gas harus mengalir dari nozzle atau perlengkapan lainnya
dengan cukup sebelum sebelum dapat dinyalakan untuk pembakaran.
Personil harus menggunakan prosedur dibawah ini:

Set regulator pada tekanan kerja yang direkomendasikan.


Nozzle torch dijauhkan dari semua sumber yang dapat menyala
sampai dengan gas dapatmengalir secara bebas dri nozzle.
Pergunakan korek api yang telah disetujui untuk menyalakan.
Korek api (spark guns) harus ditinggalkan d tempat dalam folder ijin
dan tidak boleh dibawa ke tempat yang berbahaya.

Bila torch terjadi flash back pada saat dinyalakan, bisa jadi disebabkan
oleh regulator yang tidak diset pada tekanan yang benar atau korek api
menyala sebelum bahan bakar gas mengalir dengan tepat. Terjadinya flash
back harus dilaporkan kepada pengawas sebelum pekerjaan dilanjutkan.

Bila nyala api tiba-tiba padam pada saat torch digunakan, mungkin
disebabkan oleh:

tekanan regulator dan atau aliran gas tidak benar, mungkin terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
nozzle rusak
nozzle terlalu dekat dengan benda kerja
nozzle panas berlebihan
Bila terjadi nozzle panas berlebihan segera tutup kedua kerangan pada
torch. Masukkan nozzle dan torch kedalam air. Yakinkan bahwa
nozzlenya terpasang kenceng sebelum torch dinyalakan kembali.
Periksa setting regulator dan tekanan silinder dan nyalakan lagi mengikuti
prosedur diatas.
Persiapan
Persiapan dibawah ini harus dilakukan sebagai berikut:

Periksa seluruh tangki, bejana dan peralatannya dimana dilakkan


pekerjaan pengelasan, pemotongan, pembakaran, pematrian dan
penyolderan, bahwa bebas dari adanya gas atau vapor yang dapat
menyala, minyak ataupun endapan. Jangan menggunakan sembarang
lampu yang terbuka sebelum diterbitkan ijin kerja panas sesuai
dengan prosedur ini.
Dalam situasi apapun tidak dibenarkan menggunakan oksigen
bertekanan untuk ventilasi atau untuk meniup selang asetilin. Hal ini
dapat menimbulkan kebakaran bila gas asetilin berada dalam udara
yang mempunyai perbandingan volume antara 2.5% and 80%.
Periksa ruang antara dua buah pelat atau dinding pelat, dimana
kemungkinan terdapat material yang dapat terbakar sebelum
pekerjaan pengelasan atau pembakaran dimulai.
Sebelum pemotongan tangki atau pipa saluran dilakukan, buat lubang
pengetesan dan ambil gas untuk diperiksa dan yakinkan bahwa tangki
atau pipa saluran dalam keadaan aman.
Periksa bahwa kedua sisi dari dinding yakin tidak ada bahaya
sebelum melakukan pekerjaan.
Yakinkan bahwa peralatan las dan peralatan pembakaran terpelihara
dengan baik dan ditaruh dengan pencahayaan terang. Periksa bahwa
ventilasinya cukup. Jaga kebersihan area di seluruh tempat kerja agar
tetap bersih.
Jangan menggunakan barrel atau drum yang sudah tua untuk dipakai
sebagai ganjel untuk bekerja, karena dapat meledak atau posisinya
tidak stabil.
Pergunakan hanya korek api yang telah disetujui saja yang digunakan
untuk menyalakan oksi-asetilin atau propan.

PERBAIKAN TERHADAP KONTENER KECIL


Meliputi pekerjaan pengelasan, pematrian, penyolderan atau pemotongan
drum atau kontener (drum 40 galon, tangki bahan bakar untuk kendaraan)
yang berisi bahan bakar minyak, material dapat menyala atau material lain
yang dapat terbakar. Sebelum pekerjaan dilakukan drum atau kontener
harus tidak ditutup dan di drain, di uap panas secara menyeluruh atau
direndam dalam air mendididh dan dibiarkan pada titik didih paling tidak
satu jam. Sesudah di uap panas, drum atau kontener di tiup dengan udara
bertekanan sampai dengan vapor benar-benar tebuang (yakinkan bahwa
udara dapat bebas keluar sehingga tekanan tidak mengalami kenaikan).
Sebelum pekerjaan panas dilaksanakan, drum dan kontener harus
dinyatakan bebas gas dan ijin kerja panas yang dimaksud dapat
dikeluarkan.
Pada saat pekerjaan pembakaran atau pengelasan terhadap bejana kecil
sedang berlangsung, gas yang tidak terbakar dapat terkumpul didalamnya
dan membentuk campuran yang dapat meledak. Nitrogen bertekanan harus
ditiupkan kedalam bejana, harus dengan hati-hati, diyakinkan bahwa gas
atau udara cukup dapat keluar. Oksigen yang bertekanan tidak boleh
dipakai untuk pembilasan.
Metode berikut termasuk pekerjaan persiapan yang tidak memadai untuk
perbaikan sebuah bejana tekan:

Pencucian dengan air panas atau dingin dalam air yang mengalir
Pembilasan dengan udara bertekanan
Pembersihan dengan menggunakan solvent seperti misalnya
trichloroethylene.

Semua bejana tekan yang dikirimkan ke bengkel untuk diperbaiki harus


dinyatakan dengan sertifikat bebas gas dan bebas dari material yang
korosif.
PENGELASAN BUSUR LISTRIK DAN PEMBAKARAN (Electric
ARC WELDING AND BURNING)

Bahaya dan Pencegahannya


Peraturan keselamatan secara umum dan pencegahan terhadap bahaya
untuk semua pekerjaan las dapat dterapkan sebagai tambahan persyaratan
dari Bagian Manual Cara Kerja Aman ini.
Pegaruh yang dapat menimbulkan cedera dari adanya busur api pada
pengelasan terhadap mata dan kulit adalah sama seperti terkena arus listrik
searah atau arus bolak-balik. Pengaruh dari melihat busur api tanpa
memakai screen, meskipun pada jarak yang cukup atau hanya beberapa
detik saja, dapat menyebabkan cedera mata sementara atau permanen yang
mungkin tidak jelas dalam waktu empat sampai delapan jam kemudian.
Pelindung mata harus digunakan sebagaimana ditulis pada Bagian PPE,
pada manual ini.
Kulit tidak boleh terkena busur api las, dimana dapat mengakibatkan
terbakar karena radiasi.
Pekerjaan pengelasan harus dibuatkan tirai (screen) yang secara efektif
dapat melindungi para pekerja yang ada disekitarnya.
Dalam kondisi basah, tukang las harus berdiri diatas material insulasi yang
kering seperti misalnya papan kayu.
Suplai Tenaga Listrik dan Koneksinya (Electrical Supply and
Connections)
Semua unit mesin las, kabel, konektor, dan terminator harus dirawat dalam
keadaan baik.
Suplai listrik dan koneksi pentanahan ke transformer las dan generator set
harus dibuat dan dipelihara dan dalam kondisi dapat dipakai, yang
dilakukan oleh tenaga spesialis listrik yang ditunjuk. Semua trailing leads
dipelihara oleh tenaga spesialis listrik yang ditunjuk dan selalu dalam
kondisi dapat digunakan. Semua trailing leads dari mesin ke benda kerja
harus diinspeksi secara reguler.
Semua suplai untuk peralatan las harus dibuat dengan kotak plug dan
kabel yang telah disetujui dan harus dikontrol terhadap sirkit termasuk
perlindungan pentanahan yang sensitif.

Bila transformer stasioner atau generator set sedang digunakan, harus


dipasang swich yang cocok dekat dengan peralatan, untuk mengisolasi
peralatan tersebut dengan suplai utama.

Transformer portabel atau generator set yang mempunyai trailing leads


harus dilengkapi dengan interlocked fused switch sockets dan plugs yang
dapat melindungi kabel trailing dan peralatan.
Semua welding leads dan returns dibuat dari kabel fleksibel yang kuat dan
tertutup, bila diperlukan, dengan cable couplers yang disetujui. Semua
ujung leads harus dalam keadaan baik dan lead cable couplers beserta
termination harus dari kapasitas arus yang cukup.

Untuk menghindari kabel tenaga listrik yang panjang, mesin harus


diletakkan sedekat mungkn dengan titik suplai tenaga listrik.

Welding return lead harus tersedia dari terminal netral masing-masing fasa
dari tranformaer las AC atau dari terminal negatif generator DC ke benda
kerja. Diperlukan lead tambahan untuk bonding ke tanah.

Koneksi pada benda kerja harus dibuat dari sambungan baut atau diikat
dengan clamp dengan kuat sedekat mungkin dengan titik dimana
pekerjaan las dilakukan.

Bila operator yang bekerja pada satu mesin jumlahnya lebih dari satu
orang, kutub tiap welding lead dan welding return harus sama.

Bila welding lead yang sedang dipakai di ruang terbatas jumlahnya ada
dua atau lebih, lead harus terpisah sejauh mungkin, persilangan antara lead
yang satu dengan yang lainnya atau dengan lead yang tunggal lainnya
harus dihindari.
Bila welding leads trail berada dekat tangki atau paritan yang mengandung
hidrokarbon, perlu penambahan panjang dari kabel ke sirkit untuk
menghindari area yang berbahaya.

Lead runs dari transformer ke tempat kerja bila memungkinkan harus


berada diatas permukaan deck, untuk menghindari kerusakan terhadap
lead dan bahaya kesandung terhadap personil.

Earthing dan Bonding


Semua transformer AC untuk pengelasan, sisi gulungan tegangan
rendahnya tidak boleh dihubungkan dengan tanah tetapi kotak transformer
harus dibonded secara efektif dengan sistem pentanahan dekat dengan
peralatan.
Untuk semua generator yang digerakkan dengan listrik AC, tidak
diperlukan hubungan pentanahan dan juga tidak diperlukan hubungan
pentanahan pada kutub pengelasan output DC. Kerangka mesin harus
dibonded secara efektif dengan tanah.
Benda kerja harus dibonded dengan tanah menggunakan konduktor yang
kuat yang diclamp dengan baik atau disambung dengan sambungan baut.
Untuk semua generator las DC yang digerakkan dengan mesin, terminal
outputnya tidak perlu dikoneksi dengan tanah.

Pentanahan harus dihubungkan dengan struktur utama. Bila tidak ada


struktur utama harus dapat digunakan pipa saluran atau struktur sekunder.

Arus Liar (Stray Current)


Dalam segala hal dimana pengelasan tirus (butt welding) dua buah
permukaan misalnya tirus ujung pipa yang telah selesai dikerjakan, tidak
boleh ada benda apapun yang menempel permanent pada stuktur
konstruksi, keduanya harus dikoneksi ke welding return. Bonding dapat
dilakukan dengan menggunakan penjepit clamp atau dipasang capit clips.
Persyaratan ini sangat penting untuk mencegah arus liar yang dapat
menimbulkan bunga api diluar titik pengelasan dimana ada kemungkinan
ada udara yang dapat menyala.

Sekian prosedur pengelasan ini kami bagikan untuk anda, semoga


bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pekerjaan
ditempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai