Pembakaran
Rambu Peringatan | Semua operasi pengelasan, pemotongan,
pembakaran, pematrian dan penyolderan harus dilaksanakan pada kondisi
yang memenuhi prosedur ijin kerja, dan semua kondisi yang telah
disebutkan dalam ijin tersebut beserta surat pendukung lainnya, harus
diikuti antara lain:
Semua material yang dapat terbakar harus dibuang atau diberi pelindung
yang memadai jika kondisinya berbahaya karena dapat menyala.
Bila bekerja pada tempat yang tinggi, harus diambil tindakan pencegahan
untuk melindungi kawat las dan puntungnya agar tidak jatuh.
Di semua operasi pengelasan, harus disediakan alat pemadam kebakaran
portable yang selalu siap untuk dipakai, diletakkan dekat dengan
pekerjaan.
Pemadam yang digunakan untuk pekerjaan tersebut, bukan pemadam yang
diperuntukkan bagi penanggulangan keadaan darurat.
Kabel pentanahan harus dipasang di tempat kerja, jika hal ini tidak
mungkin dilakukan, boleh dalam jarak 3 meter dan harus selalu dapat
dilihat oleh pengamat kebakaran.
Tukang las tidak boleh menggulung selang atau kabel melingkari
badannya pada waktu mengerjakan pekerjaan las atau membakar.
Setiap peralatan untuk pengelasan, pemotongan atau pemanasan torch
harus dimatikan pada waktu tidak digunakan, dan dinyalakan kembali jika
akan dipergunakan.
Torch dan selang tidak boleh ditinggal di dalam bejana atau ruang tertutup
pada waktu tidak digunakan, misalnya setelah selesai dipakai, selama
istirahat makan siang atau malam. Setiap ada bocoran kecil gas khususnya
dari torch asetilin dalam periode tertentu, dapat mengakibatkan udara di
dalam bejana menjadi sangat berbahaya.
Pengamat Kebakaran
Fungsi dari pengamat kebakaran secara rinci dijelaskan dibawah ini.
Dalam hal tidak ada yang perlu dipertanggung jawabkan pengamat
kebakaran harus terlibat untuk melakukan pekerjaan apa saja.
Pengamat kebakaran harus selalu berada ditempat kerja dimana ada
operasi pengelasan, pembakaran, dan penggerindaan sedang dilaksanakan.
Selanjutnya pengamat kebakaran harus ditempatkan di SEMUA tingkatan
dibawah tempat kerja panas, dimana bunga api dapat jatuh mengenai
tingkat tersebut.
Setiap pengamat kebakaran harus mempunyai alat pemadam didekatnya.
Alat pemadam kebakaran tersedia dalam jumlah yang cukup untuk operasi
pengelasan, pemotongan dan penggerindaan. Barang-barang ini harus
dikembalikan ke gudang setelah digunakan.
Tugas pengamat kebakaran adalah melakukan pengecekan nyala api
kebakaran, atau material yang terbakar, termasuk mengamati perubahan
cahaya penerangan, memberikan peringatan kepada personil yang
melewati bahaya bunga api, menghentikan pekerjaan panas yang
memugkinkan terjadinya insiden.
Pengamat kebakaran harus melakukan pengecekan secara berkala di area
pekerjaan terhadap kemungkinan adanya kebakaran dan material yang
terbakar, dan pengecekan secara menyeluruh terhadap adanya bahaya
kebakaran, seperti benda-benda panas dan lain-lain, setelah pekerjaan
selesai dilakukan, yang masih ada di area pekerjaan sampai dapat
diyakinkan dengan benar bahwa tidak ada lagi tertinggal sumber-sumber
yang dapat menyala.
PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN:
Bila bejana tekan dan tangki sedang dilas atau dilakukan pembakaran pada
bagian luarnya, ada bahaya gas beracun atau gas tidak terbakar yang dapat
mengumpul di dalamnya. Perhatian khusus dapat diberikan dengan
meyakinkan ventilasi yang cukup untuk perlindungan pernafasan. Hal ini
sangat berkaitan erat dengan ruang terbatas atau adanya vapor beracun dan
mengandung nox yang mungkin dapat ditimbulkan oleh operasi pekerjaan
pemotongan, pembakaran pipa dan lain-lain yang diberi cat pelindung
khusus.
Bila mungkin, lakukan pembersihan terhadap cat pelindung, pada jarak 10
mm dari tempat yang dilas atau dipotong.
Penggunaan setiap nyala api oksi-asetilin terhadap lembaran material yang
diberi cat pelindung dengan logam timbal, seng, cat dengan bahan dasar
timbal, atau bahan-bahan lain yang dapat menimbulkan cedera, dapat
meningkatkan jumlah vapor yang sangat beracun, khususnya pada
pekerjaan pemotongan dimana sangat diperlukan jumlah oksigen yang
berlebih. Untuk jenis pekerjaan ini harus memakai alat bantu pernafasan
yang cocok.
Kalau tidak ada ventilasi yang baik, harus menggunakan alat masker
pernafasan yang menggunakan saluran udara bila sedang melaksanakan
pekerjaan pemotongan dengan menggunakan oksi-asetilin atau pengelasan
di ruang tertutup.
Oksigen bertekanan tidak boleh dipakai untuk tujuan ventilasi atau untuk
ditiupkan kedalam pipa asetilin
Silinder gas bertekanan harus selalu dijaga berada di luar modul atau di
luar ruang terbatas dimana ada pekerjaan pengelasan dan pemotongan.
Ketika dilakukan metal spraying, akan mengeluarkan debu logam yang
sangat halus dan harus selalu memakai pelindung pernafasan yang cocok.
PENGELASAN, PEMBAKARAN DAN PEMOTONGAN DENGAN
GAS
Peralatan
Untuk pemakaian peralatan tekanan tinggi, torch yang boleh dipakai hanya
dari jenis torch tekanan tinggi.
Semua torch harus dilepas dan bagian dalamnya dibersihkan secara reguler.
Hanya pembersih tip yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat yang
boleh dipakai untuk membersihkan atau merubah torch tip, dan bukan
reamer dari logam keras. Kotoran yang terakumulasi harus sering
dibersihkan selama dipakai. Torch tip tidak boleh dimasukkan kedalam
logam yang mencair, kalau tidak akan menjadi buntu.
Torch harus dikoneksi dengan suplai oksigen dan asetilin dengan selang
yang yang dlengkapai dengan penguat kanvas tebal dan kuat, diikat kuat,
selang merah digunakan untuk asetilin dan gas dapat terbakar lainnya dan
selang biru digunakan untuk oksigen. Selang harus dilakukan pengujian
secara barkala dan selang rusak tidak boleh digunakan.
Suplai kedua gas ini harus ditutup sebelum mengganti torch atau silinder.
Selang oksigen dan asetilin yang baru perlu sering di coating dengan
French chalk selama penyimpanan. Selang harus ditiup dengan udara
sebelum dikoneksikan ke silinder dan torch, untuk mencegah adanya
kebuntuan dari peralatan.
Pengetesan kebocoran dan fittings dilakukan dengan memekai cairan
sabun atau dengan deteksi audibel.
Spark ignititor harus dari tipe perlengkapan yang telah disetujui untuk
mencegah terjadinya kecelakan dalam pekerjaan. Dari mana spark ignitor
itu berasal harus dapat dikontrol.
Bila torch terjadi flash back pada saat dinyalakan, bisa jadi disebabkan
oleh regulator yang tidak diset pada tekanan yang benar atau korek api
menyala sebelum bahan bakar gas mengalir dengan tepat. Terjadinya flash
back harus dilaporkan kepada pengawas sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Bila nyala api tiba-tiba padam pada saat torch digunakan, mungkin
disebabkan oleh:
tekanan regulator dan atau aliran gas tidak benar, mungkin terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
nozzle rusak
nozzle terlalu dekat dengan benda kerja
nozzle panas berlebihan
Bila terjadi nozzle panas berlebihan segera tutup kedua kerangan pada
torch. Masukkan nozzle dan torch kedalam air. Yakinkan bahwa
nozzlenya terpasang kenceng sebelum torch dinyalakan kembali.
Periksa setting regulator dan tekanan silinder dan nyalakan lagi mengikuti
prosedur diatas.
Persiapan
Persiapan dibawah ini harus dilakukan sebagai berikut:
Pencucian dengan air panas atau dingin dalam air yang mengalir
Pembilasan dengan udara bertekanan
Pembersihan dengan menggunakan solvent seperti misalnya
trichloroethylene.
Welding return lead harus tersedia dari terminal netral masing-masing fasa
dari tranformaer las AC atau dari terminal negatif generator DC ke benda
kerja. Diperlukan lead tambahan untuk bonding ke tanah.
Koneksi pada benda kerja harus dibuat dari sambungan baut atau diikat
dengan clamp dengan kuat sedekat mungkin dengan titik dimana
pekerjaan las dilakukan.
Bila operator yang bekerja pada satu mesin jumlahnya lebih dari satu
orang, kutub tiap welding lead dan welding return harus sama.
Bila welding lead yang sedang dipakai di ruang terbatas jumlahnya ada
dua atau lebih, lead harus terpisah sejauh mungkin, persilangan antara lead
yang satu dengan yang lainnya atau dengan lead yang tunggal lainnya
harus dihindari.
Bila welding leads trail berada dekat tangki atau paritan yang mengandung
hidrokarbon, perlu penambahan panjang dari kabel ke sirkit untuk
menghindari area yang berbahaya.