KEBERSIHAN UMUM
RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS
DISUSUN OLEH :
1611040091
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Tujuan
1. TujuanUmum
Setelah melakukan praktik Manejemen Keperawatan di Ruang Kanthil RSU
Banyumas, mahasiswa mampu menyelesaikan masalah-masalah manajemen yang
ditemukan di ruang Kanthil khususnya tentang kebersihan umum yang ada
diruangan. Dengan menggunakan konsep manajemen keperawatan dan
kepemimpinan untuk menghasilkan kualitas pelayanan professional yang
berkualitas tinggi.
2. TujuanKhusus
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di ruangan diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Melaksanakan POA
b. Menyelesaikan masalah yang ada di ruangan dengan menggunakan konsep
manajemen keperawatan.
D. Penanggung Jawab
Penanggung jawab yaitu Gumilang Bayu,S.Kep dan dibantu oleh teman-teman yaitu:
a. Nur Apri Setyaningsih, S.Kep
b. Muhammad Lukman Azizi, S.Keo
c. Fitria Rahmawati, S.Kep
d. Cahyo Nugroho, S.Kep
e. Maya Mulyana, S.Kep
f. Ummy Apita Ningrum, S.Kep
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kebersihan adalah suatu keadaan atau kondisi yang bebas dari kotoran,
termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis
Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,
kebersihan juga bererti bebas dari virus, bakteriapatogen, dan bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang baik. Manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak berbau,
tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri
mahupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti
mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan menggunakan air
dan sejenis sabun atau detergen. Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan
produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan
influenza dan batuk.
B. Tujuan
1. Pencegahan infeksi nosokomial (WHO (dalam Depkes RI,2007))
2. Sterilisasi dan desinfeksi
3. Mencegah penularan mikroorganisme (Uliyah (2006))
PERENCANAAN
Dari hasil pengkajian yang dilakukan di Ruang Kanthil pada tanggal 11-13
April 2017 didapatkan masalah yaitu belum optimalnya pelaksanaan kebersihan
secara umum dengan dengan rencana keperawatan sebagai berikut Tabel 2.47
Tabel 2.48
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa di ruang Kanhil secara umum untuk
pengelolaan monev untuk pengendalian dan pencegahan infeksi (PPI) dapat dikategorikan
cukup dengan nilai sebanyak 69,12%, Dari pengamatan tersebut menunjukan bahwa masih
ada yang perlu diperbaiki tentang kebersihan alat kesehatan/keperawatan yang prosentase
hanya 11,12%, pembuangan sampah dan limbah yang masih belum bisa optimal dengan
prosentase 46,67% karena 2 monitoring tersebut dalam kategori yang masih kurang dan juga
aspek lain yang seharusnya bisa diperbaiki bersama karena standar penilaian dikategorikan
baik apabila nilai sudah mencapai >75%.Pengecualian untuk PPI itu sendiri yang membuat
kategori nilai PPI<100% sehingga mutlak ada masalah pada PPI di ruang rawat Kanthil.
Untuk Kelompok kami mengenai masalah pada PPI laporan berfokuskan pada
kebersihan Ruang rawat meliputi pengelolaan sampah limbah hanya 46,67% dan kebersihan
ruang rawat hanya 64,10% atau rata rata 55,38% yang berdasarkan POA dibawah :
2. Melankutkan X
kerja sama dalam
kebersihan ruang
dengan petugas
terkait (cleaning
service)
3. Mensosiolasikan X
tentang
kebersihan secara
umum dengan
perawat dan
petugas
kebersihan
4. Meroleplaykan X
kegiatan
kebersihan ruang
dan penempatan
sampah yang
seharusnya
5. Mengikutsertaka X X X X
n perawat dan
petugas
kebersihan untuk
meningkatkan
kebersihan
6. Evaluasi tentang X X X
kebersihan
ruangan dan
dokumentasi
Keterangan :
1. X : perencanaan
2. : Dilakukan
Tabel 2.48
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas setelah dilakukan implementasi menunjukan bahwa di
ruang Kanhil secara umum untuk pengelolaan monev PPI khusus untuk kebersihan ruang
rawat dan Pembuangan sampah dari rata rata sebelumnya adalah 55,38% menjadi 80,29%
sehingga sudah memenuhi kriteria untuk kategori baik dan ada kemauan dari puhak ruang
rawat dan kerja sama dengan CS berjalan dengan lancar.Pengecualian untuk PPI itu sendiri
yang membuat kategori nilai PPI<100% sehingga mutlak ada masalah pada PPI di ruang
rawat Kanthi;
B. Faktor Pendukung
1. Adanya Kemauan dari Pihak Ruang Kanthil (Perawat, CS, Mahasiswa Praktik)
untuk membantu membersihkan ruangan
2. Adanya kerja sama yang baik antara perawat dengan CS untuk membantu
mentertibkan sampah atau limbah kotor
3. Terdapat Tim PPI di RSUD Banyumas
C. Faktor Penghambat
1. Kurangnya kesempatan bagi perawat untuk menyempatkan waktu luangnya untuk
kebersihan dikarenakan kesibukan
D. Kesinambungan
Adanya dukungan dari perawat pelaksana dan dukungan dari kepala tim untuk
mereview kembali kebersihan peralatan ataupun ruangan pasien di dalam meting
morning,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan salah satu masalah yaitu belum
optimalnya kebersihan secara umum sebesar 55,38% dan sudah disosialisasikan
dengan nilai 80,29%.
2. Rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah belum
optimalnya kebersihan secara umum adalah dengan mengajak seluruh perawat
ruangan membersihkan ruangan bersama-sama. Dengan target menjadi 100%
3. Selama pelaksanaan kegiatan kami mengalami berbagai kendala dan masalah, tetapi
semua sudah teratasi dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
B. Saran
1. Perawat di Ruang Kanthil hendaknya mengoptimalkan pelaksanaan kebersihan
ruangan agar tidak terjadi penyebaran infeksi bagi pasien dan perawat.
2. Perawat hendaknya lebih mengerti tentang pentingnya kebersihan ruangan
3. Adanya komunikasi antara perawat dan CS untuk kebersihan ruang
DAFTAR PUSTAKA