Anda di halaman 1dari 6

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARETUR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

I. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

II. Hakekat Pelayanan Publik

Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan perwujudan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.

III. Asas Pelayanan Publik

a. Transparansi

Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan
disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

Di IPDN Kampus Kalimantan Barat, kami rasakan sudah cukup transparansi. Baik dari segi
administrasi maupun informasi yang kami perlukan. Semuanya sudah tertera pada kalender
akademik untuk jadwal kegiatan praja sendiri. Selain itu IPDN juga memiliki website yang
bisa diakses oleh semua kalangan yang membutuhkan informasi mengenai IPDN.

b. Akuntabilitas.
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Mengenai asas akuntabilitas di dalam IPDN sudah sangat jelas dapat dipertanggungjawabkan
berdasarkan peraturan tata kehidupan praja yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri
maupun Rektor IPDN. Sehingga dalam berjalannya proses pendidikan praja memiliki
pedoman dan ketentuan yang jelas. Peraturan tersebut bukan hanya bagi praja saja, melainkan
seluruh civitas akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Baik yang ada di kampus
pusat, Jatinangor maupun kampus regional lainnya.

c. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap
berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

Tentu saja asas kondisional sangat diutamakan dalam pendidikan di IPDN. Karena tujuan
IPDN adalah mencetak kader pemimpin masa depan yang siap pakai untuk ditempatkan di
bidang pemerintahan. Mereka diharapkan dapat berhasil guna dan berdaya guna setelah
menjadi purna praja.
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

Dapat diketahui bahwa dalam pendidikan di IPDN ada semacam organisasi yang disebut
Wahana Wyata Praja dimana praja sendiri merupakan aktor utama dalam menampung aspirasi
serta menyampaikan aspirasi tersebut kepada pejabat IPDN. Organisasi yang berperan dalam
hal tersebut adalah Dewan Perwakilan Praja atau yang disingkat DPP. Sehingga kami
merasakan bahwa aspirasi kami dapat tersalurkan dan kami pun dapat berperan serta dalam
penyelenggaraan kegiatan pengajaran, pelatihan dan pengasuhan.

e. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, dan agama, golongan, gender dan
status ekonomi.

Sangat jelas sekali bahwa di IPDN tidak membedakan suku, ras, dan agama, golongan,
gender dan status ekonomi. Karena walaupun kami berasal dari daerah yang berbeda-beda
tetapi kami tidak merasakan adanya diskriminasi. Terbukti dari pakaian, makanan, fasilitas,
dan segala bentuk sarana maupun prasarana yang lembaga berikan kepada kami. Semuanya
mendapatkan hak yang sama. Melalui kesamaan tadi sehingga dapat tercipta rasa
kebersamaan atau jiwa korsa di dalam diri kami.

f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban


Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing
pihak.

Di dalam peraturan kehidupan praja sudah tertuang jelas apa yang menjadi hak dan
kewajiban praja serta apa yang menjadi hak dan kewajiban lembaga sebagai penyedia
pelayanan bagi praja.

IV. Kelompok Pelayanan Publik

a. Kelompok Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk


dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat
kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya. Dokument-
dokumen ini antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Pernikahan, Akte Kelahiran,
Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan/ Pengusaan Tanah dan sebagainya.

b. Kelompok pelayanan barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/ jenis
yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telpon, penyediaan tenaga listrik, air bersih
dan sebagainya.

c. Kelompok Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos dan sebagainya.
V. Penyelenggaraan Pelayanan publik

Penyelenggaraan Pelayanan Publik perlu memperlihatkan dan menerapkan prinsip, standar


pelayanan.

A. Prinsip

1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.

Kami merasa prinsip kesederhanaan disini dapat dirasakan. Terbukti dari aturan dan prosedur
tersebut tidak begitu berbelit-belit. Sebagai contoh, kami dapat dengan mudah untuk
mengurus surat izin berobat keluar ketika sakit.

2. Kejelasan
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;
b. Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
dan penyelesaian keluhan/ persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;
c. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran.

Dalam lembaga IPDN ada terdapat pengajaran, pelatihan dan pengasuhan yang dimana
bagian-bagian tersebut memiliki pejabat yang berwenang masing-masing di setiap
bagiannya. Sehingga tidak ada tupoksi mereka yang tumpang tindih. Kami pun dapat dengan
jelas mengetahui persyaratan teknis maupun adminstrasi yang ada di kampus ini. Jika ingin
mengurus masalah pengajaran maka kami harus ke bagian akademik. Dan untuk pelatihan ke
bagian pelatihan, pengasuhan ke bagian administrasi keprajaan. Sedangkan mengenai biaya
segala kegiatan pelayanan di kampus ini, kami tidak dipungut biaya apapun.

3.Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaiakn dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Pelayanan ataupun kegiatan di kampus ini memiliki kepastian waktu yang jelas, yaitu
berdasarkan kalender akademik yang dikeluarkan kampus IPDN.

4. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

Kami merasakan apa yang kami terima disini sudah tepat sasaran. Kami dididik oleh tim
pengajar yang kompeten di bidangnya serta berkualitas. Kami juga memiliki tenaga pelatih
dan pengasuh yang dapat membimbing dan melatih kami secara baik.

5. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

Dalam proses pelayanan di kampus ini kami rasakan sudah sangat aman. Terbukti dari adanya
pengamanan di lingkungan kampus oleh Pamdal (pengamanan dalam) yang berjaga 24 jam.
Selain itu kami juga memiliki kontribusi dalam menjaga keamanan di kampus ini yaitu
dengan berjaga di serambi wisma secara bergantian.

6. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan
pelayanan publik.

Dalam hal ini pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab di kampus ini adalah Direktur
Kampus IPDN Kalimantan Barat. Pertanggungjawabannya adalah kepada atasannya di
kampus pusat, yaitu Rektor IPDN. Adapun bentuk pertanggungjawabannya adalah rapat
koordinasi maupun rapat anggaran.

7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana


Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

Mengenai kelengkapan sarana dan prasarana kami tahu bahwa kampus IPDN Regional
Kalimantan Barat adalah kampus yang masih baru. Sehingga masih terdapat beberapa
kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan yang diberikan kepada kami.
Sebagai contoh adalah penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika
(telematika) yang belum ada di kampus ini.

8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat,
dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

Kampus IPDN Kalimantan Barat terletak di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
Raya. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Pontianak. Dan untuk aksesnya pun
hanya memerlukan waktu 30 menit. Dari fakta di lokasi, kampus ini tidak sulit untuk diakses
maupun dijangkau. Terbukti dari kemudahan dalam pengiriman barang kebutuhan praja yang
dikirim dari Jatinangor melalui Pos maupun Tiki.

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan


Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ihklas.

Dalam memberikan pelayanan kepada praja adalah bersifat situasional. Kami memiliki aturan
main berupa reward and punishment. Jadi apabila kami bertindak sesuai aturan, maka
lembaga akan memberi reward serta bersikap ramah dan penuh ikhlas kepada kami. Tetapi
apabila kami melakukan deviasi maka kami akan mendapatkan punishment berupa tindakan
disiplin praja sesuai dengan yang tercantum dalam perdupra. Ketika hal itu terjadi, maka
tidak ada keramahan disana karena merupakan kegiatan koreksi.

10. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih,
rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,
seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain- lain.

Lingkungan disini cukup tertib dan teratur. Sehingga memberikan lingkungan yang kondusif
bagi praja. Kami disediakan wisma yang memadai bagi kami, selain itu fasilitas lain yang
kami terima di lingkungan kampus ini adalah berupa tempat ibadah, ruang kelas, aula, klinik,
kantin, dll. Mengenai kebersihan dan kerapian adalah menjadi tanggung jawab bersama.
B. Standar Pelayanan Publik

Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan


dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Standar
pelayanan merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
wajib ditaati oleh pemberi dan atau penarima pelayanan.

Standar pelayanan, sekurang- kurangnya meliputi :

Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk
pengaduan.

Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan samapi dengan
penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

Biaya Pelayanan
Biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian
pelayanan

Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Sarana dan Prasarana


Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan
publik.

Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan


Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan.

Mengenai Standar Pelayan Publik di Kampus IPDN Kalimantan Barat sudah terdapat
penjelasannya di atas yaitu di dalam asas-asas dan prinsip-prinsip pelayanan publik.
KESIMPULAN

Pelayanan yang diberikan oleh lembaga IPDN menurut kelompok kami secara umum
yang diberikan sudah baik dimana setiap kebutuhan praja IPDN sudah mulai dipenuhi
walaupun pemenuhannya secara bertahap. Kami memahami itu karena proses pembangunan
dimana kampus IPDN yang ada di Kalimantan Barat belum sepenuhnya siap dan lengkap
baik itu dari segi sarana maupun prasarana. Kami juga merasakan hak-hak dasar kami sebagai
praja IPDN sudah kami dapatkan, dimana kami disediakan makan, mendapat uang saku, dan
klinik kesehatan. Kemudian wisama yang disediakan sangatlah baik, disamping itu semua
memang masih ada kekurangan dimana penyediaan air cukup sulit karena selama ini
penyediaan air untuk kebutuhan sehari hari bergantung pada PDAM.

Di lembaga IPDN dikenal dengan 3 pola pembinaan yaitu pengajaran, pelatihan dan
pengasuhan dimana pengajaran itu untuk memberikan pengetahuan dan ilmu untuk bekal
kerja nantinya, begitu juga dengan pelatihan dimana praja IPDN diharapkan dapat terampil,
siap sedia dan berpengalaman. Di pelatihan sendiri tidak terlalu banyak untuk belajar teori
tetapi lebih penekanannya kepada praktek. Selain itu ada juga pengasuhan dimana fungsi
pengasuhan tersebut membentuk mental, sikap dan disiplin praja. Kemudian di bidang
pengasuhan juga terdapat pengembangan diri praja IPDN melalui hobi, minat, bakat dan
potensi yang dimiliki melali ekskul. Ketiga bentuk pola pembinaan praja IPDN tersebut
tentunya tidak akan bisa direalisasikan jika tidak terdapat sarana dan prasarana serta orang-
orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing, mengingat praja IPDN disiapkan menjadi
kader pemimpin pemerintahan.

Di IPDN Regional Kalimantan Barat sendiri kami merasakan semua pihak sangat
mendukung segala bentuk kegiatan praja yang dilaksanakan, bahkan lembaga siap untuk
menfasilitasi jika ada kegiatan keluar kampus. Di bagian pengajaran lembaga IPDN bekerja
sama dengan pihak Universitas Tanjungpura (UNTAN). Kami merasakan para dosen yang
mengajar kami adalah orang-orang khusus dan pilihan.

Disamaping itu kami merasakan pelayanan yang diberikan kepada praja IPDN
khususnya IPDN Regional Kalimantan Barat sudah baik dimana semua ada kejelasan. Karena
semua kegiatan yang ada sesuai dengan kalender akademik.

Anda mungkin juga menyukai