Anda di halaman 1dari 4

Program Kesatuan Pengelolaan Hutan Dampelas Tinombo

Tanaman Jabon:
Penyelamat Lingkungan
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Dampelas Tinombo sebagai KPH Model yang dibentuk
Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah memprogramkan rehabilitasi lahan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat yang berada sekitar kawasan hutan yang dikelolanya. Upaya tersebut juga merupakan wujud
kesiapan Sulawesi Tengah untuk mengimplementasikan REDD+ (penurunan emisi akibat deforestasi &
degradasi hutan plus).Tanaman yang dipilih untuk program tersebut adalah jabon dan karet. Program ini
dilaksanakan dengan cara bagi hasil antara masyarakat yang mengelola dan KPH. Informasi berikut ini
adalah tentang tanaman jabon.

D alam beberapa dekade terakhir ini, hasil


kayu alam (kayu hutan) semakin menurun,
sementara kebutuhan terhadap bahan baku
terserang penyakit dan perlu perawatan berupa
penebangan ranting. Jabon merupakan salah
satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat
kayu terus meningkat. Keadaan ini tentu cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis
mengkhawatirkan dengan makin menipisnya dengan ketinggian 01000 meter di atas
lahan hutan, sekaligus mengancam lingkungan permukaan laut.
hidup. Namun, jika dilihat secara positif, situasi Dengan situasi kebutuhan kayu yang
tersebut merupakan peluang usaha untuk meningkat, sementara pemerintah melarang
membudidayakan kayu. Tentu saja yang dilirik penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan
adalah jenis tanaman kayu keras berbatang alam, di masa mendatang, harga kayu jabon
besar dan cepat tumbuh. Salah satu yang akan makin menjanjikan pendapatan.
sedang dikembangkan dan menjadi andalan
industri kayu saat ini adalah jabon (Anthoceph-
alus cadamba). Tanaman ini Keunggulan Jabon
memiliki karakteristik self- Pohon Jabon dikenal
pruning atau cabang akan juga dengan sebutan kayu
rontok dengan sendirinya kadamba. Di Sulawesi,
seiring dengan bertambah jabon dikenal berbagai nama
tingginya batang pohon antara lain bance, pute,
sehingga log yang didapatkan loeraa, pontua, sugi manai,
akan berbentuk lurus nyaris pekaung, atau toa. Tanaman
tanpa mata. ini mampu beradaptasi
dengan berbagai jenis lahan
Jabon mudah dipelihara
tanah. Dari kunggulannya
dan lebih tahan terhadap
itu, jabon dimanfaatkan
serangan hama. Itulah
sebagai tumbuhan perintis
sebabnya tanaman jabon
untuk menghijauan pada
mulai menggantikan posisi
lahan kritis atau bekas
sengon yang lebih mudah
sebab bibit Jabon sangat diminati dan
banyak dicari.
Sebagai gambaran, saat ini rata-rata
harga bibit jabon dengan tinggi 50 sampai
dengan 70 cm dapat dijual dengan harga
Rp 900,- s.d. Rp 1400,-. Sementara
itu, harga kayu jabon setinggi 12 meter
dengan diameter 30 hingga 40 sentimeter,
dihargakan sekitar satu juta rupiah per
pohon.
Jabon merupakan jenis kayu yang
memiliki tekstur kayu yang lebih halus
dibanding kayu lainnya. Bentuknya silinder
pertambangan. Jadi tanaman ini berpotensi lurus dengan warna putih kekuningan.
untuk menyelamatkan lingkungan dan Karena teksturnya yang halus, kayu jabon
menjadi penyimpan cadangan air. mudah direkatkan dan memiliki permukaan
yang mengkilap. Kayu jabon juga tidak
Jabon memiliki nilai ekonomis yang
cepat keropos sehingga tahan lama (awet).
tinggi karena masa penebangan tidak
Keunggulan lain dari tanaman ini meliputi:
memakan waktu yang lama. Tanaman
ini kayunya sudah bisa ditebang di usia 4 Usia tanam yang relatif singkat (sekitar
sampai 5 tahun. Pada usia ini, jabon bisa 4-5 tahun).
mencapai tinggi 12 meter dengan diameter Dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah
30 sentimeter; atau bisa menghasilkan kayu seperti tanah liat, lempung, maupun
sekitar 1,5 kubik per pohon. tanah berbatu.
Untuk mendapatkan bibit jabon Pemeliharaan tidak terlalu rumit.
juga tidak sulit. Pohon jabon selalu Tidak memerlukan pemangkasan karena
berbuah setahun sekali. Setiap buah akan pada masa pertumbuhan cabang dan
menghasilkan biji yang siap disemaikan daun akan rontok sendiri.
sebagai bibit tanaman Jabon. Pembibitan Memiliki batang berbentuk silinder dan
jabon juga merupakan suatu peluang usaha, lurus.
Tahan terhadap penyakit tanaman
(tumor karat). dari polybag, lalu timbun dengan
Banyak dibutuhkan industri kayu lapis, mengunakan campuran tanah dan
meubel, pulp (bubur kertas) dan bahan kompos setinggi 20 cm sehingga akar
bangunan kayu. benar-benar tertimbun. Penimbunan
jangan terlalu padat supaya lubang
memiliki kantong air dan bibit mudah
Cara Budidaya
menyerap air.
Penyemaian Bibit Pada tahun pertama lakukan
Tebarkan benih yang pemupukan dengan NPK
berasal dari biji sekitar 0-100 gram (sebaiknya
pada media pasir dilakukan di musim hujan).
halus. Pembenihan Pada usia 1-2 tahun,
dilakukan dengan dilakukan pemupukan dengan
menggunakan wadah campuran kompos atau pupuk
bak plastik yang kandang sekitar 0,5 kg dengan
telah dilubangi bagian NPK sekitar 2,5 ons.
bawahnya. Hal ini untuk
Pada usia 2-3 tahun
memudahkan penyiraman
pemupukan dengan campuran kompos
benih. Penyiraman dilakukan
atau pupuk kandang 10 kg dengan NPK
dengan cara memasukkan bak yang berisi
5 ons.Pemupukan pada usia itu dapat
benih ke bak lain yang berisi air sehingga
dengan pupuk kandang atau kompos
air merembes dari bagian bawah bak
sekitar 20 kg.
benih.
Pemupukan ditebarkan di sekeliling
Lakukan pengamatan dan pemberantasan
batang pangkal pohon supaya tidak
hama penyakit.
mengenai batang pangkal pohon.
Setelah daun berukuran 1 cm, benih
dipindahkan ke dalam polybag yang telah
diisi dengan tanah dan kpmpos dengan
perbandingan 2 : 1.

Penanaman
Penaman bibit jabon dapat dilakukan
pada berbagai keadaan tanah. Namun
alangkah baik jika ditanam di tanah yang
subur dengan penataan drainase yang baik.
Adapun cara menanamnya:
Buat lubang tanam dengan berukuran 30
x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm.
Jarak tanam antar pohon bisa bervariasi
yaitu 3 x 2 m, 4 x 4 m dan yang paling
dianjurkan adalah jarak 4 x 5 m.
Masukan campuran kompos dan pupuk
NPK 2,5 gram ke dasar lubang sebagai
pupuk dasar diendapkan dilubang
setinggi 30 cm. Setelah 3-7 hari,
tanam bibit yang tekah dikeluarkan
Perawatan
Saat tanaman masih muda dapat dilakukan
penyemprotan dengan pestisida untuk
membunuh ulat-ulat pemakan daun. Ulat
ini tidak mematikan tumbuhan, tetapi hanya
menghambat pertumbuhan jabon.
Penyemprotan bisa dilakukan secara aktif 1-2
minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung
keadaan gangguan, agar daun tidak
dimakan ulat. Setelah daun cukup banyak,
penyemprotan ini tidak perlu dilakukan lagi.
Bersihkan gulma dan rumput sekitar pohon
dari tumbuhan lain supaya tidak mengganggu
pertumbuhan, sekaligus unsur hara bisa
terserap maksimal oleh pohon.
yang dihasilkan. Maka diperlukan penanganan
Sampah dan serasah dikumpulkan pemanenan yang tepat supaya memberi hasil
membentuk lingkaran mengelilingi yang memuaskan. Waktu penebangan yang baik
pohon dengan radius 1 meter, supaya dilakukan saat pohon benar-benar berumur
terdekomposisi menjadi unsur hara yang dewasa (sekitar usia 5 tahun), kecuali pada saat
dibutuhkan dalam pertumbuhan pohon. penjarangan pohon pada usia 3 tahun. Pilih
Perawatan ini dilakukan minimal sampai usia pohon yang diameternya layak terbang (sekitar
1 tahun. 35 - 40 cm). Penebangan dilakukan pada saat
musim kemarau, supaya kualitas kayu yang
Penghasilan Tambahan dihasilkan tidak mengandung air terlalu tinggi.
Untuk mengoptimalkan hasil dari lahan Amati arah tebangan agar tidak menimpa
sebelum panen pohon jabon bisa dimanfaatkan pohon lain ketika pohon yang ditebang rubuh.
dengan melakukan tumpang-sari yang tidak Sebelum menebang sebaiknya dilakukan pe-
mengganggu pertumbuhan pohon jabon seperti mang kasan cabang dan ranting pohon untuk
palawija (kacang-kacangan), kunyit, cabe, dan mengurangi kerusakan yang akan ditimbulkan
lain-lain. oleh jatuhnya pohon jabon. Potonglah pohon
yang telah ditebang dan dibersihkan sesuai
Pemanenan atau Penebangan ukuran, untuk memudahkan pengangkutan dan
Proses pemanenan atau penebangan akan pengolahan.
berpengaruh besar pada kualitas kayu jabon Tulisan dan gambar diolah dari berbagai sumber.
Dicetak di atas kertas daur ulang

UN-REDD Programme Indonesia merupakan kerja sama kemitraan antara UN-REDD Programme Indonesia
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Food and Agriculture Organiza- Gedung Manggala Wanabakti Ruang 525C, Blok IV, 5th Floor
tion (FAO), United Nations Development Programme (UNDP), dan United Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 1070
Nations Environment Programme (UNEP). Program ini mendukung upaya pe- Telp. 62-21-57951505, 57902950, 5703246 Ext. 5246 Faks. 62-21-5746748
merintah Indonesia menurunkan kadar emisi akibat deforestasi dan degradasi Email: info@un-redd.or.id
hutan (Deforestation and Forest Degradation)

Anda mungkin juga menyukai