Anda di halaman 1dari 12

A. TEORI MENURUT KURT LEWIN.

( 1951 )
1. PENGERTIAN
Perubahan adalah: Suatu proses penyadaran tentang perlunya atau adanya kebutuhan
untuk berubah. Dan kebutuhan untuk berubah ini harus dilaksanakan dengan tindakan
nyata. Dalam teori Kurt Lewin ini maka dalam sebuah perubahan ada 3 tahap yang harus
dilalui yaitu:
a. Tahap pencarian.
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya
keseimbangan yang ada, merasa perlu untuk berubah dan berusaha untuk
berubah,menyiapkan diri dan siap untuk berubah atau melakukan perubahan.
b. Tahap bergerak.
Bergerak maju kekeadaan yang baru atau tahap perkembangan baru karena memiliki
cukup informasi serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah
yang dihadapi, dan mengetahui langkah langkah yang harus dilakukan, kemudian
melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru.
c. Tahap pembekuan.
Motivasi telah mencapai tingkat atau tahap baru atau mencapai keseimbangan baru,
tingkat baru yang telah dicapai harus tetap dijaga agar tidak mengalami kemunduran
atau bergerak mundur pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu
harus selalu ada upaya untuk mendapatkan yang baik
d. Action Research ( Tahap Penelitian Tindakan )
Tahap penelitian tindakan menjelaskan bahwa hasil penelitian yang ada langsung
diaplikasikan ke kegiatan-kegiatan yang ada. Kemudian, lebih fokus menaruh
penelitian terhadap suatu tindakan yang berfokus pada masalah yang nyata. Penelitian
itu dikembangakan dari pengetahun atau teori dan logat yang dapat di ambil.
2. FAKTOR FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN.
a. Kebutuhan dasar manusia.
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hirakhi kepentingan.
Kebutuhan yang belum terpenuhi akan memotivasi perilaku manusia sesuai dengan
b. kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan dasar interpersonal. Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar interpersanal
yang melandasi dasar perilaku seseorang.
a) Kebutuhan untuk berkumpul bersama
b) Kebutuhan untuk mengendalikan kontrol.
c) Kebutuhan untuk dikasihi, kedekatan dan emosional.
Kebutuhan tersebut dalam keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk
ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kesehatan juga perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

3. FAKTOR PENGHAMBAT.
Faktor penghambat terjadinya suatu perubahan disebabkan oleh:
a. Adanya ancaman terhadap kepentingan pribadi.
b. Adanya persepsi yang kurang tepat.
c. Reaksi psikologis.
d. Toleransi untuk suatu perubahan rendah.
4. ALASAN PERUBAHAN.
Kurt lewin mengidentifikasi beberapa hal dan alasan yang harus dilaksanakan oleh
seseorang adalah :
a. Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik.
b. Perubahan harus secara bertahap.
c. Semua perubahan harus terencana dan tidak mendadak.
d. Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan
B. TEORI MENURUT ROGERS. E. ( 1962 )
1. PENGERTIAN.
Menurut ROGERS. E.,perubahan adalah merupakan DIFUSI INOVASI. Difusi inofasi
adalah sebuah proses dimana difusi inofasi dikondusikan dalam kurun waktu tertentu.
Tingkat adopsi yang dijelaskan menurut ROGERS. E,.adalah : berpengaruh pada
pengikutnya.
a) Innovators
Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal hal baru.
Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya.

b) Early Mojority.
Seseorang yang cerdas, terbuka terhadap hal hal yang bary tapi tibak terlalu berpikir
kritis dan mempertimbangkan segala sesuatunya, ia hanya berpikir sisi positifnya saja
dan selalu mengikuti tren terbaru, ia bukan pemimpin tapi pengikut yang selalu
mengikuti hal hal yang baru.
c) Late Majority.
Seseorang yang selalu diikuti dengan rasa curiga, selalu memikirkan kesulitan
kesulitan suatu inovasi, mereka tergolong orang orang yang telat terhadap munculnya
inovasi, jika sudah banyak masyarakat yang telah menggunakan inovasi tersebut dan
bermanfaat baru orang tersebut akan ikut menggunakannya.
d) Langgards / Avoiders.
Seseorang yang bersikap tertutup terhadap hal hal yang baru, dapat dikatakan
seseorang yang fanatik terhadap hal hal yang sudah ada sebelumnya atau senang
dengan hal hal yang lama. Terlalu kritis Inovator.
Seseorang yang menyukai hal hal baru senang bereksperimen, biasanya
inovator mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat, atau biasanta seorang
pemimpin yang memiliki pengaruh terhadap masyarakat.
e) Early Adopters.
Seseorang yang cepat menerima suatu inovasi, ia merupakan seseorang yang
selalu mempertimbangkan sebuah keputusan berpikir kritis setelah ia telah
memutuskan sesuatu keputusan, maka keputusannya itu sudah benar benar diyakini
dengan mantap dan siap diaplikasikannya. Early adopters ini memiliki pimpinan yang
memiliki tanggung jawab penuh atas semua keputusannya karena hal ini dapat
terhadap hal hal yang baru, tidak antusias menggunakan teknologi yang baru, dan ia
akan menggunakan suatu inovasi jika ada suatu tekanan dan semua orang sudah lama
mengikutiny.
2. TEORI PERUBAHAN
Menurut ROGERS. E. Ada lima tahap dalam teori perubahan.
Langkah-langkah untuk mengadakan perubahan menurut Rogers antara lain:
1) Tahap Awareness
Tahap awal yang menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan diperlukan
adanya kesadaran untuk berubah.
2) Tahap Interest
Tahap ini menyatakan untuk mengadakan perubahan harus timbul perasaan suka /
minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan mendorong dan menguatkan
kesadaran untuk berubah
3) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak ditemukan
hambatan selama mengadakan perubahan.
4) Tahap Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap hasil perubahan dengan harapan sesuatu
yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi yang ada.
5) Tahap adoption
Tahapan terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang baru setelah ada uji
coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu mempertahankan hasil
perubahan.
3. MOTIFASI DALAM PERUBAHAN.
Motifasi ini timbul karena kebutuhan dasar manusia. Sedangkan kebutuhan dasar yang
dimaksud antara lain :
1. Kebutuhan fisiologis
Berdasarkan kebutuhan tersebut maka manusia akan selalu ingin mempertahankan
hidupnya dengan jalam memenuhi kebutuhannya atau mengadakan suatu perubahan.
2. Kebutuhan keamanan
Kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia agar dapat memenuhi kebutuhan
keamanannya agar dapat menjamin keamanan atau perlindungan dari berbagai
ancaman yang ada.
3. Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini mutlak karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan dihargai
Setiap manusia selalu ingin mendapatkan penghargaan dimata masyarakat. Untuk itu
manusia termotifasi untuk mengadakan suatu perubahan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan perwujudan diri agar dia diakui masyarakat akan kemampuan dan potensi
yang dia miliki.
6. Kebutuhan interpersonal
Kebutuhan interpersonal ini meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk
melakukan kontrol dalam melakukan pengaruh dari lingkungannya.
4. TINGKAT DALAM PERUBAHAN
a. Pengetahuan.
Merupakan perubahan yang peling mudah dibuat karena dapat merupakan akibat dari
membaca dan mendengar.
b. Sikap.
Biasanya digerakan oleh emosi dengan cara yang positif dan atau negatif. Karena itu
perubahan sikap adalah lebih sulit dari perubahan pengetahuan.
c. Perilaku individu.
Misalnya seorang manejer mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh
lebih baik dibandingkan beberapa metode asuhan keperawatan nlainnya, tetapi tetap
tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan yang ada pada
dirinya.
d. Perilaku kelompok.
Merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena melibatkan banyak orang.
Disamping kita harus merubah sifat banyak orang kita juga harus merubah kebiasaan
adat istiadat atau tradisi. Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul
Maka perubahan dapat kita tinjau dari dua sudut yaitu perubahan partisipasi dan
perubahan yang diarahkan.
5. STRATEGI PERUBAHAN MENURUT ROGERS. E.
Ada beberapa strategi perubahan antara lain :
a. Strategi rasional empiris.
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki
sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Strategi ini juga dapat
dilakukan pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki, sehingga semua perubahan akan menjadi lebih efektif dan efesien.
b. Strategis redukatif normative.
Strategis ini dilaksanakan berdasarkan standart normal yang diadakan dimasyarakat
dan dilaksanakan dengan melibatkan individu, kelompok dan masyarakat dan
penyusunan rencana dalam suatu perubahan.
c. Strategi paksaan atau kekuatan.
Dikatakan strategi paksaan atau kekuatan karena adanya kekuatan yang dilaksanakan
secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral atau politik.
6. MODEL PERUBAHAN MENURUT RUGERS.E.
a. Model penelitian dan pengembangan.
Model ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam pengembangan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menggunakan metode ini dapat dilakukan
dengan cara identifikasi atas perubahan yang dilakukan, menjabarkan atau
mengembangkan komponen yang akan dilakukan dalam perubahan.
b. Model interaksi sosial.
Model ini menggunakan langkah langkah diantaranya, menyadari adanya perubahan,
adanya minat dalam perubahan, melakukan evaluasi tentang hal hal yang dilakukan
dalam perubahan, melakukan uji coba sesuatu hal yang akan dilakukan perubahan
serta menerima perubahan tersebut.
c. Model penyelesaian masalah.
Model ini menekankan pada penyelesaian masalah dengan menggunakan langkah
dengan mengidentifikasi kebutuhan yang menjadi masalah, mendiaknosa masalah,
menemukan cara penyelesaian masalah yang akan digunakan dalam perubahan.
7. HAMBATAN PERUBAHAN MENURUT ROGERS. E.
Perubahan tidak selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi ada banyak hambatan yang
akan diterimanya, baik hambatan itu dari dalam atau dari luar. Adapun hambatan itu
antara lain :
1) Ancaman kepentingan pribadi.
2) Persepsi terhadap perubahan yang kurang tepat.
3) Reaksi psikologis
4) Toleransi terhadap perubahan sangat rendah
5) Kebiasaan.
6) Ketergantungan.
7) Perasaan tidak aman.
8) Norma yang berlaku daklam masyarakat.
C. TEORI MENURUT LIPPIT ( 1973 )
1. PENGERTIAN.
Perubahan adalah suatu usaha yang sistimatik untuk mendesein ulang suatu organisasi
dengan cara melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi dilingkungan eksternal
maupun internal saran baru.
2. FUNGSI PERUBAHAN.
a) Perubahan ditujukan untuk menyelesaikan masalah.
b) Perubahan ditujukan untuk membuat proses kerja lebih efesien.
c) Perubahan bertujuaqn untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting
3. TEORI LIPPIT TENTANG PERUBAHAN.
Lippit mengidentifikasi perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau tidak
direncanakan dalam suatu individu, dalam perencanaan perubahan yang
direncanakan,disusun oleh individu atau kelompok atau organisasi yang mempengaruhi
secara langsung perubahan tersebut.
4. PROSES PERUBAHAN.
Menurut Lippit dalam perubahan maka ada beberapa proses yang harus diperhatikan
antara lain :
1) Menentukan masalah.
2) Mengkaji motifasi dan kapasitas perubahan.
3) Mengkaji sasaran yang tersedia.
4) Menyeleksi tujuan perubahan.
5) Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen pembaharu
6) Mempertahankan perubahan yang telah dimulai.
7) Mengakhiri bantuan.

Menurut Lippit perbandingan perubahan didasarkan pada tiga teori perubahan antara
lain :

1. Pencairan.
Membuat perubahan pada kebutuhan menjadi nyata sehingga individu, kelompok atau
organisasi siap menerima bahwa perubahan harus terjadi.
2. Pengubahan.
Menemukan dan mengadopsi sikap, nilai dan tingkah laku baru, dengan agen
perubahan terlatih yang memimpin individu, kelompok atau organisasi melewati
proses tersebut.
Anggota organisasi akan menyesuaikan diri dengan nilai, sikap dan tingkah laku dari
agen perubahan, menyerapnya setelah mereka menyadari keefektifan dalam reaksi
kerja.
3. Pemantapan.
Transformasi pola tingkah laku baru menjadi norma lewat pengetahuan dan dukungan
mekanisme.
5. METODE PERUBAHAN.
Dalam metode perubahan ini, maka ada beberapa langkah perubahan yang harus diikuti
menurut teori Lippit antara lain :
1) Mulai dari diri sendiri.
Perubahan dan membenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupun profesi
merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi perawat tidak
akan pernah berubah dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme jika semua itu
tidak dimulai pada dirinya sendiri. Selalu mengintrospeksi dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan yang ada akan sangat membantu terlaksananya
pengelolaan perubahan keperawatan dimasa depan.
2) Mulai dari hal hal yang kecil.
Perubahan yang besar untuk mencapai profesionbalisme manejer keperawatan
indonesia tidak akan pernah berhasil jika todak dimulai dari hal hal yang kecil. Hal
hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat indonesia adalah menjaga
citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati masyarakat dengan tidak
merusakkannya sendiri. Mulailah sekarang dan jangan menunggu nunggu.
Manfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen keperawatan saat
ini dan masa yang akan datang, kesempatan tidak datang dua kali dengan tawaran
yang sama jadi mulailah dari sekarang dan jangan menunggu nunggu.
6. HAMBATAN PERUBAHAN.
Adapun hambatan dalam suatu perubahan adalah :
1) Kepentingan pribadi.
2) Persepsi yang kurang tepat.
3) Reaksi psikologis.
4) Kebiasaan.
5) Ketergantungan.
6) Perasaan tidak aman. Dan
7) Norma.
D. TEORI MENURUT HAVELOCK.
1. PENGERTIAN.
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap ( Statis ) menjadi sesuatu yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang ada.
2. TEORI HAVELOCK.
Teori ini merupakan suatu modifikasi dari teori lewin yang menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan. Dalam teori ini maka ada enam tahap perubahan
menurut Havelock adalah :
1) Membangun suatu hubungan.
2) Mendiaknose masalah.
3) Mendapatkan sumber sumber yang berhubungan.
4) Memilih jalan keluar.
5) Meningkatkan penerimaan.
6) Menstabilisasi dan memperbaiki diri sendiri.

Perubahan dapat terjadi setiap saat dan merupakan prodses yang dinamik serta
tidak dapat dielakan. Perubahan berarti dapat beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa
berubah maka tidak ada pertumbuhan dan dorongan, namun dengan berubah terjadi
ketakutan, kebingungan, kegagalan bahkan kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan
perubahan pada orang lain.

3. SIFAT PERUBAHAN.
1) Perubahan spontan.
- Sebagai respons kejadian alami yang terkontrol.
- Perubahan yang terjadi tanpa dapat diramalkan./
2) Perubahan pada perkembangan.
Perkembangan atau kemajuan yang terjadi pada individu, kelompok atau organisasi
dalam pertumbuhan perkembangan.
3) Perubahan yang direncanakan
Sebagai upaya untuk dapt mencapai tingkat yang lebih baik dan perubahan ini sangat
terkointrol.
4. MOTIFASI DALAM PERUBAHAN.
Motivasi ini timbul karena adanya kebutuhan dasar manusia dan kebutuhan dasar
manusia yang dimaksud adalah :
1) Kebutuhan fisiologis.
2) Kebutuhan keamanan.
3) Kebutuhan sosial.
4) Kebutuhan penghargaan atau dihargai.
5) Kebutuhan aktualisasi diri.
6) Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul bersama untuk
melakukan kontrol dalam mendapatkan pengaruh dari lingkungan.
5. TINGKAT DALAM PERUBAHAN
Ada empat tingkat dalam perubahan antara lain :
a. Pengetahuan
b. Sikap.
c. Perilaku individu.
d. Perilaku kelompok.
6. STRATEGI UNTUK PERUBAHAN.
Ada beberapa cara strategi untuk memecahkan suatu masalah dalam perubahan antara
lain :
1) Strategi rasional empiris.
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam perubahan memiliki
sifat rasional untuk kepentingan diri dalam berperilaku. Strategi ini juga dilakukan
pada penempatan sasaran yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki
sehingga semua perubahan akan menjadi efektif dan efisien, selain itu juga
menggunakan analisa dalam memecahkan masalah yang ada.
2) Strategi redukatif normatif.
Strategi ini didasarkan pada standart normal yang diadakan di masyarakat dan
dilaksanakaqn dengan cara melibatkan individu, kelompok dan masyarakat yang ada
dan proses penyusunan rancangan untuk perubahan.
3) Strategi paksaan atau kekuatan.
Dikatakan strategi paksaan atau kekuatan karena adanya penggunaan kekuatan atau
paksaan yang dilaksanakan secara paksa dengan menggunakan kekuatan moral atau
politik.
7. MODEL PERUBAHAN.
1) Model penelitian dan pengembangan.
Model ini didasarkan atas penelitian dan perencanaan dalam pengembangan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Model interaksi sosial.
Model ini menggunakan langkah langkah sebagai berikut, seperti menyadari akan
perubahan, adanya minat dan perubahan, melakukan evaluasi tentang hal hal yang
akan dilakukan dalam perubahan dan nmenerima perubahan tersebut.
3) Metode penyelesaian masalah.
Metode ini menekankan pada penyelesaian masalah dengan menggunakan lengkah
mengidentifikasi kebutuhan yang menjadi masalah, dan melakukan hasil evaluasi dari
uji coba untuk digunakan dalam perubahan.
8. HAMBATAN DALAM PERUBAHAN.
Menurut teori Havelock hambatan dalam suatu perubahan badalah sebagai berikut :
1) Kepentingan pribadi.
2) Persepsi yang kurang tepat.
3) Reaksi psikologis.
4) Kebiasaan.
5) Ketergantungan
6) Perasaan tidak aman. Dan
7) Norma.
E. TEORI SPRADLY
1) PENGERTIAN.
Perubahan adalah sesuatu yang terencana dan harus secara konstan dipantau untuk
mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen perubahan dan sistim
perubahan.
2) TEORI SPRATLY
Perubahan dapat terjadi setiap saat,dan merupakan proses yang dinamik serta tidak dapat
dielakan, berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada
pertumbuhan dan dorongan, kenyataan ini penting khususnya dalam kepemimpinan dan
menejemen. Pemimpin secara konstan mencoba menggerakan sistim dari satu titik ke
titik lainnya untuk memecahkan masalah.
3) LANGKAH DASAR MODEL SPRADLY
1. Mengenali gejala.
2. Mendiaknosis masalah.
3. Menganalisa jalan keluar.
4. Memilih perubahan.
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perubahan.
7. Mengevaluasi perubahan.
8. Menstabilkan perubahan.
4) RESPONS TERHADAP PERUBAHAN.
Bagi sebahagian individu perubahan dapat dipandang sebagai sesuatu motifator dalam
meningkatkan prestasi atau penghargaan tapi kadang kadang perubahan juga dipandang
sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan hilangnya penghargaan
yang selama ini didapat. Faktor faktor yang dapat merangsang penolakan terhadap
perubahan misalnya adalah :
a. Kebiasaan.
b. Kepuasan akan diri sendiri.
c. Ketakutan yang melibatkan ego.
5) KETAKUTAN PERUBAHAN
1. Takut karena tidak tahun
2. Takut karena kehilangan kemampuan, katrampilan atau keahlian yang terkait dengan
pekerjaannya.
3. Takut karena hilangnya kepercayaan atau kedudukan.
4. Takut karena kehilanbgan imbalan.
5. Takut karena kehilangan penghargaan, dukungan dan perhatian dari orang lain.
6) STRATEGI PERUBAHAN.
Ada beberapa cara strategi dalam menyhelesaikan mnasalah masalah dalam perubahan.
Antara lain.
a. Strategi persahabatan.
Penakanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara mengenal
kelompok, membangun ikatan sosial diantara anggotanya. Strategi ini cocok
diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi.
b. Strategi politis.
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah strutur ini di
identifekasi, baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi mereka yang
berada pada kekuasaannya.
c. Strategi ekonomis.
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya materi,
apapun dan siapapun dapat membeli atau menjual. Pelibatan hal ini kedalam
kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber sumber daya
yang dapat dijual.
d. Strategi akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan atau pendalaman pengetahuan yang
merupakan pengaruh primer, anggapan dasarnya adalah logis, rasional dan objektif,
Bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh penelitian adalah
jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi. Jika mengusulkan
cara ini maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang dapat mendukung
tujuannya.
e. Strategi teknis.
Metode ini tepat bagi orang orang yang mengabaikan subyek subyek dengan
memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis
dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.
f. Strategi militer.
Metode ini didasarkan peda kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi atau
kekuasaannya digunakan juga dalam bentuk ancaman bila keinginan pimpinan tidak
dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.
g. Strategi konfrontasi.
Pendekatan ini mengunakan konflik non kekerasan dan non fisik diantara orang,
Dengan melakukan ini seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar dan
melihat apa yang terjadi selanjutnya akan menjasi perubahan, orang sering terbagi
kedalam kelompok atau geng sebagai akibat dari strategi ini. Bila kelompok merasa
bahwa apa yang diserukan mereka tidak didengar maka strategi ini sering dipilih.
Contohnya pemogokan kerja

Anda mungkin juga menyukai