Oleh:
Sabino Abrao M.F.(410015029),Yovie Adhitya P.(410015047),Kalapinus Jawame
(410015085),M.Raja Doli Siregar (410015102),Andre Setyo Prabowo (410015127),Swain
Gustin R.P(410015128),Gentha Satria Sudjawardi(410015134),Ferry D. Golap
(410015150),Alfin Julian Kristian(410015161),D.A Inten
Yogiswari(410015168),Sugianto(410015172),Eko Nainggolan(4110013 )
Abstrak
Gunung Lawu secara geomorfologis berada di zona tengah Jawa Tengah. Zona ini
merupakan suatu depresi yang diisi oleh endapan vulkanik muda dan termasuk dalam deretan
Gunungapi Kuarter dengan bentuk strato. Aktivitas gunungapi pada zona ini umumnya
menghasilkan batuan berkomposisi andesitik sampai basaltik, baik berupa batuan lepas dalam
bentuk remah-remah gunungapi berbutir halus sampai kasar (piroklastik), maupun batuan
padu dalam bentuk aliran maupun kubah lava (Pannekoek, 1949).
Gunung Lawu memiliki ketinggian 3265 meter, dengan koordinat geografis 7.625o LS dan
111.192 BT. Tipe volcanonya adalah stratovolcano. Gunung Lawu terakhir meletus pada
tahun 1885 (Anonim, 2006).
Sejarah Letusan Gunung Lawu letusan 28 November 1885, tak ada jejak
letusan lain lagi. Sehingga sejak letusan
Gunung Lawu yang berada di
1885, Gunung Lawu tak pernah dilaporkan
perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur
meletus lagi hingga 2014 ini.Dengan kata
termasuk gunung yang cukup tinggi.
lain, Gunung Lawu sudah "tidur" cukup
Gunung yang memiliki ketinggian 3.265
lama. Kendati demikian,bukan berarti
meter dari permukaan laut tersebut tercatat
Gunung Lawu tidak akan bisa meletus
meletus terakhir pada tanggal 28
lagi. Keterangan Kepada Balai
November 1885. Demikian catatan sejarah
Penyelidikan dan Pengembangan
dari Smithsonian Institution dengan
Teknologi Kebencanaan Geologi
merujuk beberapa referensi (yakni;
(BPPTKG) Yogyakarta, Subandriyo,
IAVCEI, 1973-80. Post-Miocene
membenarkan hal itu. Menurut
Volcanoes of the World. IAVCEI Data
Subandriyo, dalam ilmu kegunungapian,
Sheets, Rome: Internatl Assoc Volc
tak ada jaminan gunung berapi akan mati,
Chemistry Earth's Interior; Neumann van
termasuk Gunung Lawu
Padang M, 1951. Indonesia. Catalog of
Active Volcanoes of the World and
Solfatara Fields, Rome: IAVCEI, 1: 1-271;
Taverne N J M, 1926. Vulkanstudien op
Java. Vulk Meded, 7: 1-132; van
Bemmelen R W, 1949b. The Geology of
Indonesia. The Hague: Government
Printing Office, v 1, 732 p). Menurut
Smithsonian Institution , pada tanggal 1
Mei 1752 Gunung Lawu konon
diperkirakan pernah meletus. Namun data
pendukung mengenai letusan tanggal 1
Mei 1752 itu kurang kuat sehingga dicoret
dari catatan sejarah. Karena itu, selain Gambar hasil letusan gunung lawu
Produk batuan gunung lawu Lahar lawu terdiri dari komponen andesit,
basal, dan sedikit batuapung beragam
Lawu, yang termasuk dalam jalur ukuran dan bercampur dengan pasir
gunungapi kuarter yang masih aktif. gunungapi. Lava Sidoramping bersusunan
Perbukitan di utara sungai Tirtomoyo andesit berwarna kelabu tua, porfiritk
merupakan perbukitan lipatan terdiri dari plagioklas, kuarsa dan felspar.
Sidoramping dan batuan gunungapi Lawu. Batuan gunungapi Lawu terutama terdiri
dari tuf dan breksi vulkanik bersisispan lempung dan klorit. Selain itu dijumpai
dengan lava. Tuf berbutir kasar hingga boulderboulder (bongkah batuan) ukuran
sangat kasar, mengandung kepingan kecil sampaibesar sebagai hasil pelapukan
andesit, batuapung, kuarsa, felspar. breksi vulkanik.
Sebagian felsparnya lapuk menjadi