Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS HASIL UJI EMISI

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah ADVANCE AUTOMOTIVE FAULT


DIAGNOSIS

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Sukoco, M.Pd.

Oleh :

Dwiki Muda Yulanto


16702251026

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEI

2017
1. Lulus dan Valid
Mobil yang masuk katagori ini adalah
a. X-OVER AB8924
b. FREED AB1336QA
c. BRIO AB1312AY
d. CRV AB1956XS
e. FREED A1832
f. LIVINA AA9305KD
g. TERIOS B1549NFK
h. AVANZA AB1247YT
i. INNOVA AA9048TH
j. INNOVA AB1810ML
k. VIOS B8567FK
Analisisnya sebagai berikut :
Sebagai sampel dari katagori ini mobil SUZUKI X-OVER (AB8924)
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar 0,01%.
Artinya kandungan CO di gas buang mobil tersebut masih aman karena dibawah
batas maksimal yaitu 1,5%. Hal itu disebabkan oleh AFR ideal dilihat dari besar
lamdanya yaitu 1,007 (AFR ideal = lamda 1).
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar 39 ppm.
Artinya kandungan HC di gas buang mobil tersebut masih aman karena dibawah
batas maksimal yaitu 50 ppm dengan catalyc converter dan 300 tanpa catalyc
converter.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar 15,5%.
Artinya kandungan CO2 di gas buang mobil tersebut masih aman karena aturanya
kandungan CO2 sebesar 12%-16%. Kandungan CO2 dipengaruhi oleh AFR.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar 0,2.
Artinya kandungan O2 di gas buang mobil tersebut masih aman karena dibawah batas
maksimal yaitu 2%.
Validasi
Hasil uji emisi mobil tersebut dikatakan valid karena antara CO dan CO correction
sama yaitu CO sebesar 0,01% dan CO correction juga sebear 0,01%.
2. Lulus dan Tidak Valid
Mobil yang masuk katagori ini adalah:
a. ERTIGA B1447VYK
b. XENIA R9121FH
c. LIVINA AB1588NH
d. HRV AB1825VY
e. KIJANG AB1682WQ
f. MOBILIO AA8742MA
g. ERTIGA AB1157CN
h. LIVINA AB1190WN
i. AVANZA B1742NVG
j. AVANZA AB1625AY
k. AVANZA AB1378FH
l. XENIA AB1074CY
m. YARIS A9277FI
n. GRANDMAX AB8936
o. XENIA AB1582N
p. XENIA B1564
q. GO PANCA AB1796ZN
r. CRV AB1111EY
s. YARIS B1074WKJ
t. RUSH AB1302DE
u. JAZZ AD8538LK
v. KIJANG B2227DB
w. GRANDMAX AA1692RK
x. XENIA AA9026FK

Analisisnya sebabgai berikut:


Mobil tersebut masuk katagori lulus tapi hasil uji emisi dinyatakan tidak valid. Hal itu dilihat
adanya perbedaan antara CO dengan CO correction.
3. Tidak Lulus dan Valid
Mobil yang masuk katagori ini adalah:
a. TARUNA AB1215QS
Analisisnya sebagai berikut:
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar
6,588%. Hal itu sangat jauh dari kriteria lulus yaitu 2-2,5% . Artinya AFR
mobil tersebut tidak ideal atau memiliki AFR kaya yang menyebabkan
kandungan CO menjadi naik. Hal itu bisa diihat juga diilihat dari lamda yang
didapatkan yaitu 0,284 . Hal itu disebabkan oleh filter yang kotor, setelan
karburator yang salah, mainjet/slow jet ada masalah, karburator kotor, dan
masih banyak faktor lain.
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar
215 ppm. Kandungan HC sebesar itu bisa dikatakan terlalu tinggi, hal itu
disebabkan campuran kaya pada karburator, busi rusak, setelan timing tidak
tepat, dan lain-lain.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar
9,89%. Hal itu jauh dari kriteria lulus yaitu 12-16% . CO rendah dipengaruhi
oleh AFR yang terlalu kaya.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar
0,5%. Normalnya konsentrasi O2 pada gas buang adalah 1,2%. Jika
kandunganya semakin kecil atau bahkan 0% maka itu menandakan AFR kaya.
Validitas
Hasil uji emisi mobil tersebut dikatakan valid karena antara CO dan CO
correction sama yaitu CO sebesar 6,558% dan CO correction juga sebesar
6,558%.
b. AVANZA AB1791OK
Analisisnya sebagai berikut:
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar
3,08%. Hal itu sangat jauh dari kriteria lulus yaitu 0,5-1% . Artinya AFR
mobil tersebut tidak ideal atau memiliki AFR kaya yang menyebabkan
kandungan CO menjadi naik. Hal itu bisa diihat juga diilihat dari lamda yang
didapatkan dibawah 1 . Hal itu disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada
injektor, ada sensor yang rusak, ECU terjadi masalah dan masih banyak faktor
lain.
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar
213 ppm. Kandungan HC sebesar itu bisa dikatakan terlalu tinggi (normal =
50 ppm), hal itu disebabkan pemilihan busi yang tidak tepat, ada masalah pada
sensor pengapian dan lain-lain.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar
13,1%. Hal itu masih dalam kriteria lulus yaitu 12-16% . Kadar CO belum
tentu menentukan kesempurnaan pembakaran.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar
0,5%. Normalnya konsentrasi O2 pada gas buang adalah 1,2%. Jika
kandunganya semakin kecil atau bahkan 0% maka itu menandakan AFR kaya.
Validitas
Hasil uji emisi mobil tersebut dikatakan valid karena antara CO dan CO
correction sama yaitu CO sebesar 3,08% dan CO correction juga sebesar
3,08%.
4. Tidak Lulus dan Tidak Valid
Mobil yang masuk katagori ini adalah:
a. AVANZA H8961LG
Analisisnya sebagai berikut:
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar
0,12%. Hal itu sangat jauh dari kriteria lulus yaitu 0,5-1% . Artinya AFR
mobil tersebut tidak ideal atau memiliki AFR kurus yang menyebabkan
kandungan CO menjadi turun. Hal itu bisa diihat juga diilihat dari lamda yang
didapatkan yaitu 1,248 . Hal itu disebabkan oleh adanya kerusakan pada
sensor dan bisa juga kerusakan pada ECU.
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar
226 ppm. Kandungan HC sebesar itu bisa dikatakan terlalu tinggi (normal =
50 ppm), hal itu disebabkan pemilihan busi yang tidak tepat, ada masalah pada
sensor pengapian, catalyc converter tidak bekerja, kompresi rendah dan lain-
lain.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar
11,6%. Hal itu masih dalam kriteria lulus yaitu 12-16% . Kadar CO belum
tentu menentukan kesempurnaan pembakaran.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar
4,5%. Normalnya konsentrasi O2 pada gas buang adalah 1,2%. Jika
kandunganya sangat besar maka ada kemungkinan ada kebocoran di knalpot.
Validitas
Mobil tersebut masuk katagori lulus tapi hasil uji emisi dinyatakan tidak valid.
Hal itu dilihat adanya perbedaan antara CO dengan CO correction.
b. KIJANG AB1371CZ
Analisisnya sebagai berikut:
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar
0,32%. Hal itu dibawa kriteria lulus yaitu 0,5-1% . Bisa dikatakan AFR mobil
tersebut tidak ideal atau memiliki AFR sedikit lebih kurus yang menyebabkan
kandungan CO menjadi turun. Hal itu bisa diihat juga diilihat dari lamda yang
didapatkan yaitu 1,033 . Meskipun campurannya mendekati ideal, mungkin
bisa disebabkan oleh faktor lain seperti adanya kerusakan pada sensor dan
bisa juga kerusakan pada ECU.
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar
213 ppm. Kandungan HC sebesar itu bisa dikatakan terlalu tinggi (normal =
50 ppm), hal itu disebabkan pemilihan busi yang tidak tepat, ada masalah pada
sensor pengapian, catalyc converter tidak bekerja, kompresi rendah dan lain-
lain.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar
13,9%. Hal itu masih dalam kriteria lulus yaitu 12-16% . Kadar CO belum
tentu menentukan kesempurnaan pembakaran.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar
1,1%. Normalnya konsentrasi O2 pada gas buang adalah 1,2%.
Validitas
Mobil tersebut masuk katagori lulus tapi hasil uji emisi dinyatakan tidak valid.
Hal itu dilihat adanya perbedaan antara CO dengan CO correction.

c. XENIA AB1576BB
Analisisnya sebagai berikut:
CO
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO sebesar
0,5%. Hal itu masih dalam kriteria aman yaitu 0,5-1% . Hal itu bisa diihat juga
diilihat dari lamda yang didapatkan yaitu 1,018.
HC
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan HC sebesar
244 ppm. Kandungan HC sebesar itu bisa dikatakan terlalu tinggi (normal =
50 ppm), hal itu disebabkan pemilihan busi yang tidak tepat, ada masalah pada
sensor pengapian, catalyc converter tidak bekerja, kompresi rendah dan lain-
lain.
CO2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan CO2 sebesar
14,1%. Hal itu masih dalam kriteria lulus yaitu 12-16% . Kadar CO belum
tentu menentukan kesempurnaan pembakaran.
O2
Mobil tersebut setelah diuji emisi mendapatkan hasil kandungan O2 sebesar
0,9%. Normalnya konsentrasi O2 pada gas buang adalah 1,2%.
Validitas
Mobil tersebut masuk katagori lulus tapi hasil uji emisi dinyatakan tidak valid.
Hal itu dilihat adanya perbedaan antara CO dengan CO correction.

Anda mungkin juga menyukai