Anda di halaman 1dari 21

KUALIFIKASI TENAGA DAN

PENETAPAN KEWENANGAN
No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004
1. Pengertian Penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan adalah kegiatan menilai
kualifikasi petugas menggunakan instrumen penilaian serta menetapkan
wewenang dan tanggung jawab sesuai kualifikasinya.
2.Tujuan Sebagai pedoman acuan penerapan langkah-langkah untuk menilai kualifikasi
tenaga atau petugas sesuai ketetapan serta menetapkan kewenangan masing-
masing tenaga.
3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Onekore Nomor
Tentang Kebijakan Penilaian Kualifikasi Tenaga Dan Penetapan Kewenangan.
4.Referensi Pedoman Kualifikasi Tenaga Klinis Puskesmas.

5.Prosedur/ Langkah- 1. Petugas Tim Mutu Puskesmas merencanakan penilaian kualifikasi tenaga,
Langkah 2. Petugas Tim Mutu Puskesmas menentukan metode penilaian
menggunakan instrumen penilaian kualifikasi tenaga,
3. Petugas Tim Mutu Puskesmas menentukan jadwal atau waktu pelaksanaan
penilaian,
4. Petugas Tim Mutu Puskesmas menyiapkan instrumen penilaian kualifikasi
tenaga,
5. Petugas Ketua Tim Mutu Puskesmas melakukan pembagian tugas
terhadap masing-masing anggota,
6. Petugas Masing-masing anggota Tim Mutu Puskesmas menilai setiap
tenaga yang ada di Puskesmas sesuai jadwal yang telah ditentukan,
7. Petugas Masing-masing anggota mengisi instrumen penilaian kualifikasi
tenaga sesuai dengan kualifikasi petugas yang dinilainya,
8. Petugas Masing-masing anggota mencatat kegiatan penilaian di dalam
buku kerja harian,
9. Petugas Masing-masing anggota mengumpulkan instrumen penilaian yang
telah diisi kepada Ketua Tim Mutu Puskesmas,
10. Petugas Ketua Tim Mutu Puskesmas menganalisa hasil penilaian
kualifikasi tenaga sesuai dengan instrumen yang telah terkumpul,
11. Petugas Ketua Tim Mutu Puskesmas membuat laporan tertulis mengenai
hasil penilaian kualifikasi tenaga untuk Kepala Puskesmas,
12. Petugas Ketua Tim Mutu Puskesmas menyerahkan laporan kepada Kepala
Puskesmas,
13. Petugas Kepala Puskesmas menganalisa laporan yang diberikan Tim Mutu
Puskesmas,
14. Petugas dan Kepala Puskesmas bersama Tim Mutu Puskesmas
menentukan kewenangan sesuai dengan kualifikasi masing-masing tenaga,
15. Petugas dan Kepala Puskesmas memanggil yang mengalami perubahan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
16. Petugas dan Kepala Puskesmas memberitahukan mengenai perubahan
kewenangan kepada petugas yang bersangkutan,
17. Petugas dan Kepala Puskesmas mengumumkan tentang perubahan
kewenangan tenaga kepada seluruh petugas Puskesmas Onekore,
6.Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, Ruang Tindakan, Ruang Laboratorium,Poli KB, Ruang
Bersalin,Poli KIA.
PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ONEKORE

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

NOMOR : ........./............/........./2017

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM KREDENSIAL PUSKESMAS ONEKORE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

Menimbang :
a. bahwa masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bermutu dari tenaga
kesehatan yang profesional dan berkompeten;
b. bahwa untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga kesehatan di
Puskesmas Onekore, maka perlu dilakukan kredensial dan rekredensial dengan
mengacu pada panduan yang sudah ditetapkan;
c. bahwa berdasarkan point a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas Onekore;

Mengingat :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 603;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Bidan;
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ONEKORE TENTANG


PEMBENTUKAN TIM KREDENSIAL PUSKESMAS ONEKORE.

KESATU : Susunan Tim Kredensial Puskesmas Onekore sebagaimana tercantum pada


lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang bersangkutan untuk


diketahui dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

KETIGA : Tim Kredensial Puskesmas Onekore memiliki uraian tugas sebagai berikut :

1. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih;


2. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial;
3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga kesehatan;
4. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis;
5. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan;
6. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Kepala Puskesmas;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

ARKADIUS DOMINGGO

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

NOMOR :

TANGGAL : 15 SEPTEMBER 2015

SUSUNAN TIM KREDENSIAL PUSKESMAS ONEKORE

Pengarah : Kepala Puskemas Onekore

Ketua :

Anggota :
KREDENSIAL

No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004

1.Pengertian Adalah tatacara penyeleksian anggota staf medis baru yang dilaksanakan oleh
panitia kredensial yang berlaku di lingkungan Puskesmas Limbur Tembesi.
2.Tujuan 1. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan;
2. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga keperawatan
yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan memiliki kompetensi
dan Kewenangan Klinis yang jelas;
3. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada di
semua level pelayanan
3.Kebijakan keputusan kepala puskesmas Nomor tentang
4.Referensi PerMenkes RI No.75 Tahun 2015 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
5.Prosedur/ Langkah- 1. Perawat/Bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan
Langkah melalui kasie keperawatan untuk memperoleh kewenangan klinis, yang
dilengkapi dengan verifikasi dari SDM yang meliputi:
a. Ijazah;
b. SuratTandaRegistrasi (STR);
c. Sertifikatkompetensi;
d. Logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
e. Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi RumahSakit
atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub komite Kredensia
luntuk melakukan proses kredensial.
3. Sub komite Kredensial membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan metode porto folio, assesmen kompetensi
4. Sub komite Kredensia lmemberikan laporan kepada Ketua Komite
Keperawatan hasil kredensial sebagai bahan rapat menentukan kewenangan
klinis.
5. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis
selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh sub komite kredensial kepada
Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan
bahan rekomendasi kepada Direktur.
6. Direktur mengeluarkan Surat Penugasan Klinis terhadap Perawat/Bidan
bersangkutan
6.Unit terkait
1. Poli Gigi
2. Poli KB
3. Ruang Tindakan
4. Ruang bersalin
5. Ruang laboratorium
6. Poli KIA
PENINGKATAN KOMPETENSI
No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004
1. Pengertian a. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan
b. Peningkatan kompetensi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi yang sudah ada di Puskesmas Pangkalan Kasai
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan dan manajemen di Puskesmas onekore
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas no.TahunTentang

4. Referensi

5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas menganalisa kebutuhan tiap-tiap personil untuk meningkatkan


kompetensi dengan menyebarkan forum kebutuhan pelatihan.
Langkah 2. Petugas membuat rekapitulisi kebutuhan pelatihan.
3. Petugas memberikan rekomendasi kepada Kepala Puskesmas untuk
mengirimkan personil yang benar-benar membutuhkan pelatihan agar
peningkatan kompetensi yang tepat sasaran.
4. Petugas mengikuti pelatihan secara internal harus dilengkapi dengan,
pengumuman dengan adanya pelatihan, daftar hadir pelatihan.
5. Petugas mengikuti pelatihan yang diadakan secara internal/ (pemerintah atau
lembaga lainnya) harus dilengkapi dengan adanya sertifikat,adanya surat tugas
mengikuti pelatihan.
6. Petugas mengumpulkan Sertifikat yang didapat dari pelatihan eksternal, di
fotocopy oleh personil yang mengikuti dan diserahkan kepada bagian tata
usaha.
7. Kepala Puskesmas mengevaluasi setiap personil yang mengikuti pelatihan.
6. Unit terkait 1.Poli Umum
2.Ruang tindakan
3.poli gigi
4.Ruang laboratorium
5.Loket
6.Poli KB
7.Ruang bersalin
8.Apotik ,

PENILAIAN KINERJA TENAGA KLINIS


No Dok umen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004
1. Pengertian Proses menilai hasilkerja tenagaklinis di Puskesmasmelalui instrument
penilaiankinerja.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas dan mutu pelayanan keseh
atan di Puskesmas
2. Terwujudnya pengembangan karier baik tenagaklinis di Puskesmas dan
terwujudnyatransparansibagipelaksanaanpemberianinsentifbagisumberdayam
anusiakesehatan di Puskesmas
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No..... Tahun....... tentang pelayanan klinis
4. Referensi Kepmenkes Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009
tentan, Pedoman PenilaianKinerjaSumberDayaManusiaKesehatan di
Puskesmas
5.Prosedur/ Langkah- 1. Membentuk tim Penilai kinerjatenagaklinis
Langkah 2. Membangunkomitmenpetugas.
3. Pelaksanaan Penilaian kinerja berdasar variabel : Penilaian yang
meliputivariabelkelompoktenagaklinis, variabelpendidikan,
variabelmasakerja,variable kehadiran, variabelpengurang, variabelpenambah,
variabelproduktivitas.
4. Tim Mutumelaksanakanklarifikasi
5. Tim MutumelaksanakanEvaluasi

6.Unit terkait 1. Tata usaha dan kepegawaian

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ONEKORE

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

NOMOR : ........./............/........./2017

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS

DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan
pasien puskesmas, perlu disusun aturan tentang kewajiban tenaga
klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka perlu


menetapkan Surat Keputusan Kepala PUSKESMAS GUNUNGPATI
tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis
dan Keselamatan Pasien;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3495);

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara 3637);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/Menkes/Per/II/1998
tentang Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia Nomor


1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ONEKORE TENTANG


KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ONEKORE

KESATU :
Setiap Tenaga Klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis;
KEDUA :
Setiap Tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien dalam
memberikan pelayanan kesehatan;

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di :

Pada Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

ARKADIUS DOMINGGO

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT BAGI


PETUGAS YANG MENGIKUTI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004
1.Pengertian Evaluasi dan tindak lanjut bagi petugas yang mengikuti pendidikan pelatihan
adalah Suatu penilaian terhadap petugas yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan
2.Tujuan Untuk mengembangkan SDM para pegawai di puskesmas dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan
3.Kebijakan SK kepala puskesmas nomor......... tentang

4.Referensi

5.Prosedur/ Langkah- 1. Pegawai mendapat tugas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
Langkah dengan membawa surat tugas.
2. Setelah mengikuti Diklat pegawai melaporkan hasil pendidikan dan
pelatihan secara tertulis kepada tim peningkatan mutu
3. Tim peningkatan mutu mendokumentasi hasil pendidikan dan pelatihan
dan melaporkan kepada kepala puskesmas
4. Tim peningkatan mutu melakukan evaluasi hasil mengikuti pendidikan
dan pelatihan

Pegawaimendapattug SetelahmengikutiDiklatpe
asuntukmengikutipen gawaimelaporkanhasilpen
didikandanpelatihand didikandanpelatihansecar
enganmembawasuratt atertuliskepadatimpening
ugas. katanmutu

Tim
Tim peningkatanmutumendok
peningkatanmutumelak umentasihasilpendidikan
ukanevaluasihasilmeng danpelatihandanmelapor
ikutipendidikandanpela kankepadakepalapuskes
tihan mas
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA


No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halama: 1/1
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004

1.Pengertian Setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan bahan dan limbah berbahaya
dalam lingkup UPT Puskesmas Onekore
2.Tujuan 1 Untuk memastikan pelaksanaan penanganan bahan dan limbah berbahaya
tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan lingkungan sekitar
sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat ditelusuri
penyebabnya.
.
3.Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu klinik dan
keselamatan pasien
4.Referensi PP RI No.101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
6.Unit terkait
1. Poli Gigi
2. Poli KB
3. Ruang Tindakan
4. Ruang bersalin
5. Ruang laboratorium
6. Poli KIA

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ONEKORE

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE

NOMOR : ........./............/........./2017

TENTANG
PENANGGUNGJAWAB PENGELOLAAN KEAMANAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS
ONEKORE
Menimbang : a. bahwa puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan tingkat pertama merupakan tempat umum yang
harus terjamin keselamatan dan keamanan bagi pasien, staf
dan pengunjung
b. bahwa untuk memelihara dan meningkatkan keselamatan dan
keamanan lingkungan fisik di puskesmas perlu adanya
petugas penanggungjawab pengelolaan keamanan lingkungan
fisik di puskesmas Onekore

Mengingat 1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kampili tentang


penanggungjawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik
Puskesmas Onekore

Kesatu : Melaksanakan pengelolaan keamanan lingkungan fisik


Puskesmas Onekore

Kedua : Pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas Onekore


dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas
Onekore

Ketiga :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terjadi kekeliruan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :
Pada tanggal : Desember 2015

KEPALA PUSKESMAS ONEKORE,


ARKADIUS DOMINGGO

MONITORING DAN EVALUASI


TERHADAP PROGRAM KEAMANAN
LINGKUNGAN
No Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
Puskesmas Onekore Arkadius Dominggo
NIP :19760113 1997031 004
7. Pengertian Keamanan lingkungan Puskesmas merupakan keadaan terciptanya kondisi yang
aman untuk seluruh penghuni Puskesmas, baik staf/pegawai Puskesmas, pasien,
maupun pengunjung dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya, kerusakan,
kecelakaan

Monitoring program keamanan lingkungan adalah suatu proses pengumpulan dan


menganalisis informasi dari penerapan suatu program keamanan lingkungan
Puskesmas termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat
/ditemui dapat diatasi
8. Tujuan Sebagai panduan didalam melakukan monitoring program keamanan lingkungan
Puskesmas agar upaya kesehatan/ kegiatandilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun dan panduan mengelola resiko dilingkungan dimana pasien
dirawat dan staf bekerja.
9. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas no.TahunTentang pemeliharaan

sarana dan prasarana

10. Referensi Peraturan MenKes No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat

11. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas Sanitarian melakukan monitoring dan evaluasi keamanan lingkungan
Langkah Puskesmas
2.Petugas sanitarian melakukan monitoring dan evaluasi keamanan lingkungan
setiap 3 bulan
3.Petugas sanitarian melaporkan kepada koordinator UKP tentang hasil
Monitoring dan evaluasi keamanan lingkungan Puskesmas.
4.Koordinator UKP melaporkan kepada Kepala Puskesmas hasil monitoring
dan evaluasi keamanan lingkungan.
5.Kepala Puskesmas mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi
keamanan
Lingkungan kepada seluruh staf Puskesmas
1. Unit terkait 1.Poli Umum
2.Ruang tindakan
3.poli gigi
4.Ruang laboratorium
5.Loket
6.Poli KB
7.Ruang bersalin
8.Apotik ,

Anda mungkin juga menyukai