Anda di halaman 1dari 4

PEMESENAN OBAT DI

PEDAGANG BESAR FARMASI


(PBF)
No .Dokumen :
No .Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS MARJONO SKM.MPH


MALAWEI NIP.19730923 199610 1001
KOTA SORONG

1. Pengertian Prosedur ini mengatur penyediaan obat yang tidak tersedia


di Gudang Farmasi Dinkes.
2. Tujuan Untuk mengisi dan menyediakan obat yang tidak terlayani
atau disediakan di Gudang Farmasi Dinas Keseatan Kota.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Malawei No: P-
MLW/VIII/SK/APT/2/2017/002 tentang Penyediaan Obat
Yang Menjamin Ketersediaan Obat di Puskesmas Malawei.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
Departemen Kesehatan RI Ditjen Binfar dan Alkes, Dit.
Bina Obat Publik dan Perbekes, Pedoman Obat Publik,
dan Bahan Medis Habis Pakai, 2005.
5. Prosedur 1. Petugas apotek mencatat obat yang tidak tersedia di
Gudang Farmasi Dinkes
2. Petugas apotek membuat perencanaan kebutuhan obat
untuk 1 (satu) bulan berjalan.
3. Petugas apotek membuat Surat Pesanan Barang
sebanyak 3 rangkap yang ditujukan kepada PBF resmi
yang di tuju.
4. Untuk pemesanan obat psikotropika dan narkotika,
petugas apotek membuatkan SP khusus.
5. Surat Pesanan Barang di tanda tangani oleh Apoteker
Penanggung Jawab Apotek dan di ketahui oleh Kepala
Puskesmas dan Kepala Instalasi Gudang Farmasi Dinkes
kemudian diberi stempel puskesmas.
6. Petugas apotek memberikan Surat Pesanan Barang
kepada PBF yang di tuju.
6. Dokumen Surat Pesanan Barang Apotek
terkait
7. Unit terkait 1. Gudang Farmasi Dinkes
2. Pedagang Besar Farmasi
3. Gudang Farmasi Puskesmas

Tanggal
Rekaman histori Isi
No Yang di ubah mulai di
perubahan perubahan
berlakukan
1.
2.
3.
4.
5.
PEMESENAN OBAT DI PEDAGANG BESAR
FARMASI (PBF)
No.Kode :
Terbitan :
DAFTAR TILIK No.Refisi :
Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman :

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
berlaku
1. Apakah petugas apotek mencatat obat yang tidak
tersedia di Gudang Farmasi Dinkes?

2. Apakah petugas apotek membuat perencanaan


kebutuhan obat untuk 1 (satu) bulan berjalan?

3. Apakah petugas apotek membuat Surat Pesanan


Barang sebanyak 3 rangkap yang ditujukan kepada
PBF resmi yang di tuju?

4. Untuk pemesanan obat psikotropika dan narkotika,


Apakah petugas apotek membuatkan SP khusus?

5. Apakah Surat Pesanan Barang di tanda tangani oleh


Apoteker Penanggung Jawab Apotek dan di ketahui
oleh Kepala Puskesmas dan Kepala Instalasi Gudang
Farmasi Dinkes kemudian diberi stempel
Puskesmas?

6. Apakah petugas apotek memberikan Surat Pesanan


Barang kepada PBF yang di tuju?

CR: %.

Sorong,..
Pelaksana/Auditor

()

Anda mungkin juga menyukai