ANALISA SPASIAL
Geoprocessing merupakan tools untuk semua orangyang berkaitan dengan ArcGIS, baik
pemula ataupun seorang professional. Tujuan mendasar dari Geoprocessing adalah untuk
memungkinkan dalam mengotomatisasi pekerjaan SIG dan menjalankan analisa spasial serta
pemodelan.
Di dalam ArcGis 10, beberapa fungsi Geoprocessing sudah tersedia di dalam toolbar
walaupun tools tersebut masih bisa di akses dari ArcToolbox.
9.1 Extract
v Clip
v Select
Digunakan untuk membuat feature baru berdasarkan seleksi dari Query Builder
(SQL). Misalnya pada satu feature penutupan lahan terdapat 13 penutupan lahan.
Kita ingin membuat satu feature baru (misalnya feature Hutan Lahan Kering Primer)
berdasarkan kelas penutupan lahan tersebut, maka cara seperti gambar di atas yang
dikerjakan.
v Split
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-2
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
9.2 Overlay
v Erase
Digunakan untuk membuat feature dari hasil menghapusan suatu feature polygon
(input) berdasarkan bentuk feature polygon penhapusnya (erase feature).
v Identity
Membuat feature baru dengan bentuk yang sama dengan feature input, tapi dengan
attribute baru dari hasil tumpang tindih (terbentuk batas baru).
v Intersect
Membuat feature baru hasil tumpang tindih dari dua feature yang berbeda.
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-3
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
v Spatial Join
v Symmetrical Difference
Membentuk feature baru dengan bentuk luar hasil gabungan kedua feature
sebelumnya dan bagian dalam yang terhapus karena tumpang tindih.
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-4
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
v Union
Menggabungkan dua feature / lebih. Hanya bisa untuk feature polygon. Batas-batas
antar polygon dalam feature output akan dipertahankan sesuai dengan feature
inputnya.
v Update
Menggabungkan dua feature / lebih. Hanya bisa untuk feature polygon. Batas- batas
antar polygon dalam feature output akan berubah sesuai dengan feature inputnya.
9.3 Proximity
v Buffer
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-5
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
v Multiple Buffer
Digunakan untuk membuat lebih dari satu buffer secara berurutan. Tool ini biasanya
digunakan untuk mengetahui distance pada jarak-jarak terentu secara sistematis.
v Dissolve
Menciptakan fitur kelas keluaran baru yang berisi fitur dari poligon Input dengan
beberapa bagian atau lubang dengan ukuran tertentu yang dihapus
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-6
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
v Eliminate
9.5 Interpolation
Interpolasi merupakan suatu cara untuk mencari atau menentukan suatu nilai yang
terletak diantara nilai-nilai lainnya yang sudah diketahui. Biasanya nilai-nilai tersebut
disimbolkan dengan titik. Interpolasi dapat digunakan untuk memperkirakan suatu
fungsi, yang mana fungsi tersebut tidak terdefinisi dengan suatu formula, tetapi
didefinisikan hanya dengan data-data atau tabulasi, misalnya data dari pengukuran
curah hujan di suatu titik stasiun pengukuran, atau data ketinggian di suatu titik
lokasi. Interpolasi dapat juga diaplikasikan untuk pengolahan citra digital, membuat
peta ketinggian, dan curah hujan.
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-7
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
Dalam analisis spasial, metode IDW dan Kringing merupakan metode yang sering
digunakan. Metode IDW dan Kringing bekerja dengan cara menentukan interpolasi nilai-
nilai sel menggunakan kombinasi linier berbobot dari serangkaian titik sample. Dalam
tulisan ini terdapat contoh interpolasi data curah hujan dari beberapa stasiun
pengamatan curah hujan menjadi peta curah hujan. Data yang perlu disiapkan untuk
melakukan interpolasi ini ialah data titik lokasi stasiun pengukuran curah hujan beserta
attribute data curah hujannya.
processing
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-8
Modul Pelatihan ArcGis
Bab IX Analisa Spasial
hasil interpolasi
erikoeu@icloud.com
facebook/eurikoetama
IX-9