Disusun Oleh :
JTD 2A
2017
Anggota Kelompok
1
A Fikri Kurniahadi Al Jufri Cahya Briliansyah
DAFTAR ISI
1. KIPAS ANGIN...............................................................................................................................4
2
a. KOMPONEN KIPAS ANGIN DAN FUNGSINYA...............................................................5
b. BAGIAN-BAGIAN KIPAS ANGIN......................................................................................7
c. PRINSIP KERJA KIPAS ANGIN...........................................................................................9
2. SETRIKA....................................................................................................................................10
a. Komponen pada setrika........................................................................................................10
b. PRINSIP KERJA SETRIKA................................................................................................12
3. MAGIC JAR / RICE COOKER...................................................................................................13
a. KOMPONEN PADA MAGIC JAR......................................................................................13
b. CARA KERJA MAGIC JAR................................................................................................14
4. KULKAS.....................................................................................................................................15
a. KOMPONEN KULKAS......................................................................................................15
b. PRINSIP KERJA KULKAS.................................................................................................18
5. AC (AIR CONDITIONER).........................................................................................................22
a. KOMPONEN AC (AIR CONDITIONER)...........................................................................22
b. PRINSIP KERJA..................................................................................................................24
6. MESIN CUCI..............................................................................................................................26
a. KOMPONEN MESIN CUCI................................................................................................26
b. KOMPONEN KELISTRIKAN MESIN CUCI.....................................................................27
c. RANGKAIAN KELISTRIKAN MESIN CUCI...................................................................29
d. DIAGRAM KELISTRIKAN MESIN CUCI........................................................................29
7. VACUM CLEANER....................................................................................................................30
A. BAGIAN BAGIAN VACUM CLEANER............................................................................30
B. PRINSIP KERJA VACUM CLEANER................................................................................30
8. PENERANGAN JALAN UMUM...............................................................................................31
a. KOMPONEN PADA PENERANGAN JALAN UMUM.....................................................31
b. PRINSIP KERJA PJU SEDERHANA..................................................................................37
9. MICROWAVE OVEN.................................................................................................................38
A. BENTUK FISIK...................................................................................................................39
B. KOMPONEN MICROWAVE OVEN...................................................................................39
C. CARA KERJA......................................................................................................................42
D. TIPE MICROWAVE OVEN.................................................................................................44
LAMPIRAN (SLIDE SHOW)...................................................................................................46
1. KIPAS ANGIN
3
Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah
untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya
memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot
debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas angin biasanya
membutuhkan daya sebesar 60 Watt.
Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain
kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga
listrik.
4
a. KOMPONEN KIPAS ANGIN DAN FUNGSINYA
a. Motor penggerak
Jenis motor listrik yang dipakai umumnya motor induksi fasa belah yaitu motor
kapasitor. Motor ini mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu yang
diseri dengan kapasitor. Rotornya jenis rotor sangkar. Untuk kipas angin yang
kecil, dipakai motor penggerak jenis kutub bayangan (shaded pole).
b. Bagian Kipas
Kipas yang berbentuk baling-baling adalah bagian yang berputar dan satu poros
dengan rotor motor. Bagian kipas dilindungi oleh rumah kipas berbentuk kisi-
kisi atau tralis.
c. Rumah motor
Rumah motor adalah tempat dudukan untuk meletakkan motor dan komponen-
komponen lainnya dan dibuat dari bahan ebonite.
5
Untuk lebih jelasnya lihat gambar bagian-bagian konstruksi kipas angin di bawah.
1. Blade (balingbaling)
Blade adalah suatu benda yang berputar yang
menghasilkan angin pada kipas angin.
2. Front Guard
Fungsinya sebagai pelindung blade agar tidak di
sentuh saat blade berputar.
3. Rear Guard
Fungsinya sebagai pelindung motor.
7
4. Motor Cover
Ini juga sebagai pelindung motor.
5. Penyangga Motor
Sebagai penyangga pada motor.
6. Swicth
sebagai pengendali motor.
7. Has
Ini yang ada didalam motor, tapi ini lah yang
dapat berputar dalam motor.
8
9. Gear Motor
Ini benda yang dapat membuat kipas angin
dapat berputar ke kiri ke kanan.
2. Dalam kipas angin terdapat suatu motor listrik, motor listrik tersebut
mengubah energy listrik menjadi energi gerak.
3. Dalam sebuah motor listrik terdapat suatu kumparan besi pada bagian yang
bergerak beserta sepasang pipih berbentuk magnet U pada bagian yang diam
(Permanen).
4. Ketika listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, hal ini
membuat kumparan besi menjadi sebuah magnet.
5. Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua kutubnya maka
gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi dan sepasang magnet
tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut.
6. Oleh karena itu baling - baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan
tersebut. Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan menjadi gaya
kemagnetan ditujukan untuk memperbesar hembusan angin pada kipas angin.
9
2. SETRIKA
Setrika listik biasanya membutuhkan daya sebesar 300 Watt, sehingga menghasilkan
arus 1,36A dikarenakan hampatan pada bagian pemanas sebesar 161ohm. Secara
umum, ada 6 komponen dari setrika listrik dengan fungsinya masing-masing.
Elemen pemanas berfungsi sebagai sumber panas setrika listrik, yaitu menggunakan
kawat berbahan nikelin dengan bentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika,
dibentuk sedemikian rupa hingga cocok dengan bentuk alas setrika. Jadi panas yang
dihasilkan dapat tersebar secara merata.
Elemen pemanas ini tidak terhubung dengan badan setrika. Pada setrika model lain,
kawat nikelin digulung menyerupai spiral dan dimasukkan ke dalam pipa sebagai
pelindung. Supaya arus listrik tidak mengalir masuk ke badan setrika, antara pipa
dengan spiral nikelin diisolasi dengan bahan berupa oksida magnesium.
Pada setrika model jadul, spiral nikelin diberi selongsong dari batu tahan api sebagai
pelindung, sekaligus sebagai isolator.
10
Komponen kedua adalah Besi Pengumpul Panas (alas). Komponen ini, yang
sekaligus berperan sebagai bagian alas/dasar dari setrika, berbentuk rata yang dilapisi
oleh bahan anti lengket dan anti karat. Bagian ini harus selalu dalam keadaan bersih
karena langsung berhubungan dengan objek yang dipanasi (pakaian).
Komponen selanjutnya adalah Besi Pemberat. Pada setrika model lama dilengkapi
dengan komponen besi pemberat, karena faktor daya rata-rata setrika #listrik yang
sekitar 350 watt, sedangkan objek yang disetrika kebanyakan berupa berbahan jenis
katun, dimana proses pelicinannya membutuhkan tekanan yang cukup kuat.
Pada setrika listrik model baru tidak lagi dilengkapi dengan komponen ini, karena
bahwa objek yang disetrika mayoritas sudah berasal dari bahan sejenis sintetis dan
bertekstur lebih lembut.
Untuk itu, bagian komponen ini biasanya terbuat dari ebonit, kayu, atau karat.
Selanjutnya adalah Terminal dan Kabel Penghubung. Komponen ini berfungsi
sebagai penghubung rangkaian dalam setrika dengan sumber tegangan melalui kabel
penghubung. Beberapa model setrika menggunakan terminal sebagai tempat
persambungan antara ujung kawat elemen yang tersambung dengan steker, dengan
kabel penghubung dari luar yang tersambung dengan kontra steker. Jadi saat setrika
tidak digunakan, kabel penghubung dapat disimpan terpisah dari setrikanya.
Komponen terakhir adalah Pengatur Panas. Setrika dengan pengatur panas otomatis
memakai komponen tambahan berupa thermostat yang bermaterikan bahan bimetal,
yaitu satu lempengan yang disatukan dari lempeng dua logam yang berlainan
koefisien muai panjangnya.
11
Jika lempengan ini dikenai panas, maka salah satu jenis logamnya akan memuai
terlebih dahulu, sehingga lempengan gabungan tadi membengkok, yang arah
bengkoknya dimanfaatkan untuk menghubungkan kontak. Jadi saat panas berlebihan,
kontak akan memutus dan elemen pemanas tidak dialiri arus listrik lagi, namun saat
panasnya mulai rendah lagi kontak akan terhubung kembali dan arus listrik mengalir
lagi melalui elemen pemanas. Sehingga, kondisi panas dapat dipertahankan sesuai
dengan suhu yang diinginkan.
Setrika jenis ini lebih baik dibandingkan jenis kedua. Terutama dengan adanya
pengatur suhu yang dapat mengatur tersambung tidaknya sumber listrik pada
setrika. Keadaan ini menjamin terhindarnya pengguna dari kemungkinan panas
setrika yang berlebihan. Suhu setrika dapat diatur berdasarkan kebutuhan panas
jenis kain yang akan disetrika. Posisi pengatur suhu umumnya terletak di bawah
gagang setrika.
12
Setrika ini merupakan jenis setrika yang paling sederhana. Setelah kabel
disambungkan pada sumber listrik, maka arus listrik akan mengalir menuju
elemen, lalu setrika perlahan-lahan menjadi panas. Keadaan yang dibiarkan terjadi
terus-menerus akan menyebabkan kerusakan pada setrika karena terlampau panas.
Bila setrika listrik dihubungkan kesembur tegangan listrik dan dihidupkan (ON),
maka arus listrik mengalirmelalui elemen pemanas (Heater), sehingga timbulah
panas dari elemen pamanas tersebut. Panas tersebut dialirkan secara kondusi pada
permukaan dasar setrika (alas sterika).
Perlu diketahui, bahwa panas dari elemen pemanas setrika akan terus meningkat bila
arus listrik tetap mengalir. Oleh karena itu bila seterika tidak dilengkapi dengan
pengatur suhu sebagai pencegah terjadinya panas berlebih, seterika harus diputus
dari sumber ristriknya (stop kontak) dan hubungkan kembali bila panas seterika
sudah menurun.
Oleh karena itu pengatur suhu dibuat. Pengatur suhu dapat memutus aliran listrik
secara otomatis, bila suhu pada elemen pemanas setrika sudah maksimal
Sebaliknya, bila suhu dari setrika menurun, maka pengatur suhu akan secara
otomatis menghubungkan pada arus listrik sehingga seterika kembali panas yang
stabil.
13
a. KOMPONEN PADA MAGIC JAR
Cast Heater
Heater ini menyatu dengan logam. Menghasilkan daya 300-400 watt, tergantung
jenis cookernya. Apabila kerusakan pada bagian ini, sudah tidak memungkinkan
untuk diperbaiki.
Mica heater / termistor
Heater jenis ini tertutup oleh semacam kertas (mica) yang berfungsi pada waktu
warming. Heater ini juga berfungsi sebagai termistor, yaitu tahanan makin besar bila
bertambah panasnya. Makin besar tahanan maka tegangan yang masuk berkurang
sehingga mengurangi daya panas yang dihasilkan heater. Sehingga mampu
mengontrol panas cooker saat warming supaya panasnya tetap di kisaran 70-80
celcius.
Thermostat
Dalam thermostat terdapat magnet dan pegas, pada suhu ruang gaya magnet lebih
besar dari gaya pegas. Bagian metal thermostat (bagian yang kontak langsung
dengan panci tempat nasi) menyensor panas dari panci apakah panasnya sudah
mencapai sekitar 134 derajat celcius. Metal bila terkena panas maka daya magnet
berkurang sehingga gaya pegas lebih besar dari gaya magnet. Akibatnya pegas
terlepas dari magnet (menjauh) sehingga menekan tuas dan tuas menekan saklar.
Thermal Fuse
Thermal fuse berfungsi memutus arus bila panasnya melebihi kewajaran akibat
adanya kerusakan dari rice cooker.
Saklar
14
saklar berfungsi untuk memindah dari posisi cooking ke warming maupun
sebaliknya. Tombol saklar ditekan oleh tuas yang digerakkan otomatis oleh
thermostat maupun secara manual melalui tombol panel.
Pada posisi cooking, saklar (swicth) terhubung. Arus listrik dari L langsung ke cast
heater dan led cooking. Lampu led cooking menyala, dan cast heater menghasilkan
panas secara maksimal. Bila tegangan listrik 220 volt maka cast heater juga
mendapat tegangan 220 volt. Pada panas 100 celcius (titik didih air), air dalam panci
sudah menguap semua. Panas dilanjutkan hingga pada 134 celcius thermostat trip
(pegas lepas dari magnet), selanjutnya menekan tuas dan menggerakkan saklar
menjadi off (putus), masuk ke mode warming. Saat warming, arus listrik dari L
melalui mica heater (termistor) dan led warming. Tegangan yang keluar dari mica
heater kurang dari 25 volt. Posisi warming, cast heater hanya mendapat tegangan
kurang dari 25 volt, tegangan yang masuk ke cast heater dikontrol oleh termistor
(mica heater) sehingga didapat panas yang stabil (sekitar 70-80 celcius) untuk
menjaga nasi tetap hangat.
4. KULKAS
15
a. KOMPONEN KULKAS
1. Thermostat
2. Defrost Timer
Suatu alat yang berfungsi untuk mengatur lamanya kerja kompresor dan
mengatur proses pencairan bunga es di Evaporator (defrost cycle). Kompresor
diatur umumnya bekerja sekitar 6 jam setelah itu harus dilakukan pencairan
bunga es yang menggumpal di Evaporator dan bak penampung air yang terdapat
dibawahnya. Lamanya proses defrost tergantung ketebalan es di Evaporator,
semakin tebal semakin lama.
3. Defrost Thermo
4. Plate Heater
5. Defrost Heater
6. Thermo Fuse
16
memanaskan ruangan sekitar Evaporator. Akibatnya temperatur di ruangan
Evaporator akan naik terus dan jika dibiarkan akan sangat berbahaya, selain
heater bisa rusak, juga interior dari kulkas tesebut kemungkinan besar akan
meleleh karena pemanasan yang tidak terkontrol tersebut. Thermo Fuse akan
putus jika temperaturnya mencapai 72C (beberapa manufaktur ada yang
membatasi sampai 70 atau 71C).
7. Kompresor Motor
9. PTC Starter
Salah satu jenis starter yang digunakan saat Kompresor mulai bekerja.
17
Sebuah saklar yang dipasang di bagian pintu Refrigerator, berfungsi
untuk mematikan kipas evaporator saat pintu dibuka, sehingga bisa mengurangi
keluarnya udara dingin dari ruangan refrigerator.Selain itu saklar ini juga
berfungsi untuk menghidupkan lampu penerangan dalam ruang refrigerator.
Sebuah lampu penerangan yang akan hidup jika pintu refrigerator dibuka.
18
1. POWER SOURCE ON DAN THERMOSTAT OFF
19
Sistem masih dalam
keadaan mati. Jika kita
mengukur dengan
menggunakan Voltmeter
di kedua kaki kontak
Thermostat maka akan
terbaca tegangan sesuai
tegangan input, misalnya
220VAC. Dalam posisi ini
hanya satu komponen
yang bisa aktif, yaitu
lampu penerangan ruang
refrigerator. Jika pintu
dibuka maka lampu akan
menyala karena mendapat supply tegangan penuh sebesar 220VAC seperti
terlihat pada gambar di samping.
20
4. KONTAK DEFROST THERMO TERHUBUNG
21
arus yang melalui rangkaian Start Capacitor, karena torsi yang dibutuhkan
sekarang tidak terlalu besar (Start Capacitor sudah tidak diperlukan lagi ketika
motor sudah mencapai 75% putaran maksimumnya). Tetapi kumparan bantu
(lilitan start) masih mendapat arus yang melalui Running Capacitor dengan
torsi yang lebih kecil. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di samping.
Ketika Kompresor
bekerja, temperatur
dalam ruangan
pelahan-lahan akan
turun dari 30C
menuju temperatur
yang sesuai dengan
penyetelan. Ketika
temperatur ruang
refrigerator turun
perlahan2 posisi
damper pada
thermostat mulai
menutup saluran
udara yang masuk ke ruang refrigerator, dan akan menutup sempurna ketika
temperatur ruangnya mencapai +2C maka damper akan menutup sempurna.
Tidak ada aliran udara lagi yang masuk ke ruang refrigerator.
22
Dengan terhubungnya
kontak pada defrost
thermo, tidak akan
memberi pengaruh
apa-apa pada sistem.
Menutupnya kontak ini
hanya sebagai
persiapan jika waktu
untuk proses defrost
tercapai maka Defrost
Heater bisa bekerja
untuk mencairkan es di
Evaporator.
23
7. PROSES DEFROST BERAKHIR (KONTAK DEFROST THERMO
PUTUS)
24
Saat kontak Defrost Thermo memutus, Timer Motor mulai bekerja lagi.
Ketika Timer Motor mulai bekerja, kontak pada Timer tidak langsung
berpindah, ada perlambatan (delay) sekitar 7 menit. Delay ini bertujuan untuk
membiarkan seluruh air jatuh ke bak penampungan dan memberi waktu agar
temperatur Heater tidak terlalu tinggi. Sehingga ketika Fan Motor bekerja
mensirkulasikan udara tidak membawa panas heater ke dalam ruangan. Setelah
delay time tercapai, kontak Defrost Timer akan kembali ke posisi 3-4 dan
Kompresor bekerja kembali untuk mendinginkan ruangan.
5. AC (AIR CONDITIONER)
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Orifice Tube
4. Katup ekspansi
25
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini
dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang
merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup
pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin
5. Evaporator/pendingin
26
b. PRINSIP KERJA
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor
dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari
refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu
kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang
dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan
dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa
evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap
ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini
27
refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke
fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent
akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan
karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati
katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada
dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada
kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi
yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang
berada di dalam substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan
maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya
enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun.
Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan
keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau
menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi
cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui
teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari
cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil,
refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke
cooling coil. Sebuah thermostat mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu
ruangan.
28
Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom
Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari
fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol,
dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini,
freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan
menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya,
produksi fluorocarbon mulai dikurangi.
6. MESIN CUCI
29
Komponen dasar dari mesin cuci adalah agitator, tabung pencuci dan pengering,
agitator dan motor penggerak. Sebuah mesin cuci otomatis dilengkapi dengan
control module yang berfungsi untuk mengatur semua proses kerja dari mesin
cuci.
2. AGITATOR
Agitator terbuat dari bahan plastik diposisikan di tengah bawah tabung.
Umumnya, agitator mempunyai bentuk bersirip. Struktur bersirip yang membantu
dalam fungsinya. Fungsi agitator adalah untuk memindahkan pakaian atas,
bawah, bolak-balik sehingga pakaian bercampur dengan baik dengan sabun dan
air. Inner Wash Tube juga bergerak bersama dengan agitator. Gerakan ini diulang
untuk periode yang ditentukan waktu yang diatur oleh control module. Siklus ini
dikenal sebagai siklus mencuci.
30
Pada proses pembilasan air bilasan dari Inner wash Tube (tabung dalam)
mengalir keluar ke Outer Wash Tube (tabung luar). Setelah air bilas mengalir ke
tabung luar, tabung dalam diisi lagi dengan air bersih, kemudian Agitator
(pengaduk) berputar. Pada proses ini berulang ulang sesuai setting control
module. Pada siklus ini disebut siklus bilas. Tujuan dari siklus ini adalah untuk
melepaskan partikel deterjent yang terjebak dalam proses pencucian.
5. SPIN TUBE
Dalam proses pengeringan air dikeluarkan sebanyak mungkin dari pakaian
basah, pengeringan ini dilakukan oleh Spin Tube (tabung pengering). Motor
listrik memutar spin tube dengan kecepatan tinggi, sehingga menimbulkan Gaya
sentripetal yang mengakibatkan air keluar dari pakaian, kemudian air mengalir ke
drain hose menuju tempat pembuangan.
6. KOPLING
Motor listrik pemutar dapat mencapai kecepatan tinggi dengan cepat. Untuk
meredam getaran dan memperlancar efek start-up, motor dikopel dengan kopling.
Prinsip kerja kopling ini mirip dengan kopling pada mobil karena memiliki
standar yang sama drum-and-pad konstruksi. Pada beberapa model mesin cuci
menggunakan metode sederhana yaitu membuat kopel dengan belt.
1. FUSE
Fuse berfungsi memutuskan sumber tegangan karena adanya arus
bocor dan short circuit sehingga akan mencegah bahaya kebakaran yang
menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan membahayakan manusia
sebagai pemakai.
31
3. MOTOR PENGGERAK & CAPASITOR
Motor listrik penggerak berfungsi menggerakkan agitator
(pengaduk) dan tabung pada mesin cuci. Pada motor mesin cuci dirangkai
dengan sebuah capasitor start, bila capasitor rusak maka motor tidak akan
berputar.
4. DRAIN MOTOR
Drain motor berfungsi untuk membuka/menarik valve pembuangan, dan
menghubungkan komponen mekanis dari mode pencucian ke mode
pengeringan.
7. LID SWITCH
Lid Switch digerakkan oleh cover penutup mesin cuci. Tujuan dari
pemasangan Lid Switch adalah untuk safety, bila pada saat pengoperasian
mesin cuci cover terbuka maka proses pengeringan dan pencucian tidak
dapat berfungsi, hal ini untuk menghindari pakaian terlempar keluar dari
mesin cuci bila cover petutup terbuka.
8. SAFETY SWITCH
Safety Switch (Stop Switch) pada pengoperasiannya digerakkan oleh
mekanis tabung mesin cuci. Prinsip dari Safety Switch bila tabung mesin
cuci pada saat proses pencucian dan pengeringan menimbulkan getaran
yang berlebihan maka secara mekanis akan menggerakkan safety switch,
kemudian control circuit akan menghentikan semua operasi. Hal ini
bertujuan untuk menghindari kerusakan mekanis pada mesin cuci.
32
c. RANGKAIAN KELISTRIKAN MESIN CUCI
Keterangan Gambar:
F : Fuse/Pengaman
S : Saklar On-Off
C : Kapasitor
T, T1, T2 : Timer
W.M : Motor untuk bak pencucian (wash)
S.M : Motor untuk bak pengering/pemeras (Spin)
33
wash timer.selain mengatur waktu pencucian, tugas timer adalah membuat
motor bisa berputar bolak-balik. Sementara itu, spin motor memiliki satu
arah putaran dan lama waktu kerjanya diatur oleh spin dry timer. Timer ini
juga dihubungkan seri dengan sakelar pintu sehingga ketika pintu pengering
dibuka aliran listrik ke motor akan terputus. Selanjutnya, instalasi mesin cuci
ini diamankan dengan sekering dan hantaran grounding.
7. VACUM CLEANER
1. Penyedot (intake port), saluran keluar (exhaust port), motor listrik, kantong
debu (dust bag).
2. Penyedot merupakan bagian yang akan kita bersihkan atau tempat debu
dihisap ke vacuum cleaner.
3. Salauran keluar merupakan tempat udara yang dihisap keluar keatmosfir
setelah dibersihkan melalui penyaring. Sedangkan debu ditampung dalam
kantong debu.
4. Motor listrik berfungsi untuk memutar kipas (fan). Perputaran fan ini yang
mengakibatkan penurunan tekanan didalam vacuum cleaner (ruang hampa)
sehingga debu terhisap.
Secara garis besar prinsip kerja dari teknologi vacuum cleaner ini adalah:
Prinsip kerja dari vacuum cleaner ini dengan cara memanfaatkan perbedaan
tekanan
34
Fan (kipas) akan mengurangi tekanan didalam vacuum cleaner sehingga
terjadi vacuum (ruang hampa)
Ketika vacuum cleaner tersambung dengan aliran listrik maka arus listrik
akan mengoperasikan motor listrik sehingga kipas yang berada satu poros
dengan motor listrik juga akan ikut berputar .
Kipas yang berputar ini akan memaksa udara dan partikel debu terhisap ke
exhaust port melalui intake port karena baling-baling pada kipas ini di
desain untuk menghisap, hal ini cukup berbeda dengan baling baling pada
kipas angin yang biasa Anda gunakan untuk mendinginkan Anda yang di
desain untuk menghembuskan udara.
Ketika udara dan partikel debu tersebut terhisap maka kepadatan partikel
akan meningkat di depan kipas dan menurun di belakang kipas karena
tekanan udara.
Penurunan tekanan pada bagian belakang kipas pada exhaust port akan
menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan udara luar dengan exhaust
port sehingga udara dan debu tersebut terhisap karena tekanan pada vacuum
cleaner lebih rendah daripada tekanan udara luar. Dan sekarang pertanyaan
nya adalah bagaimana caranya untuk menangkap debu-debu tersebut?
Aliran Udara dan debu-debu yang terhisap melalui intake port ke exhaust
port akan melewati kantong debu (dust bag) terlebih dahulu. Kantong debu
ini terbuat dari bahan berpori anyaman (biasanya kain atau kertas) yang
bertindak sebagai filter udara . Lubang-lubang kecil di kantong tersebut
cukup besar untuk membiarkan partikel udara lewat, tetapi terlalu kecil
untuk sebagian besar partikel debu agar tertangkap pada kantong debu.
1. Tiang Lampu
Tiang merupakan komponen yang digunakan untuk menopang lampu. Ada
beberapa jenis tiang yang digunakan untuk lampu jalan yaitu tiang besi
dan tiang oktagonal.
35
2. Rumah Lampu Penerangan
Rumah lampu penerangan (lantern) berfungsi untuk melindungi lampu
beserta komponen lainnya pelindung terhadap air, debu dan benda lainnya.
36
4. Ballast
- Ballast sebagai komponen penting pada sistem penyalaan lampu
pelepas gas (gas discharge) berfungsi untuk membatasi arus melalui
lampu yang dilayani.
- ballast induktif (inductive ballast) yang berfungsi sebagai pembatas
arus.
- Konstruksi harus sedemikian hingga dapat terkunci pada dudukan
komponen dan mudahdirakit/prosespenyambungan.
- Pada tiap ballast harus diengkapi dengan marking petunjuk wiring,
merk, model, arus nominal.
- Ballast dilengkapi dengan perlindungan terhadap panas (heat) berlebih
yang dapat mencegah terbakarnya sirkuit
5. Ignitor
- Digunakan pada sistem tegangan 220 V - 50 Hz dengan toleransi
tegangan +/- l0% untuk keperluanlampupelepas gas seperti Sodium,
tegangan pulsa awal antara 2.8 5 KV.
- Fungsi ignitor adalah sebagai super posisi dari satu atau lebih tegangan
pulsa yang diberikan padasuatulampu dengan tegangan beban nol
sebelum lampu tersebut bekerja/menyala.
37
- Untuk lampu dengan katode dingin maka penyalaannya (ignitor)
setelah tegangan pulsa terjadi.Untuk lampu dengan katoda panas bila
lampu telah menyala dan kemudian tiba-tiba kehilangan daya listrik
makalampuakan padam, selanjutnya percepatan penyalaan (ignitor)
akan terjadi setelah lampu menjadi dingin.Contoh: lampu sodium
tekanan tinggi memerlukan waktu setelah +/- 5 menit.
6. Kapasitor
- Berfungsi sebagai perbaikan faktor daya listrik yang disebabkan oleh
ballast.
- Digunakan pada sistem tegangan maksimal 400 V
- Bahan pembungkus terbuat dari aluminium atau plastik.
- Frekuensi nominal 50Hz batas toleransi nominal +/- l0%
- Besar dan jumlah kapasitansi kapasitor tidak ditentukan sepanjang
dapat menghasilkan cos-phiminimal 0.85dalam suatu rangkaian listrik
luminer.
7. Panel
Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi
listrik.
1. Penel distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi dari
pusat/gardu induk step down.
2. Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan
energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel distribusinya.
8. Box Panel
38
Box panel adalah bagian luar dari panel yang berfungsi sebagai tempat
dari rangkaian-rangkaian panel itu sendiri. Box panel ini terbuat dari
bahan logam, oleh karena itu dalam rangkaian panel diberi ground agar
aman bagi pengguna
9. Busbar
Busbar merupakan komponen penghantar listrik yang dapat memadai arus
dan tegangan listrik kaoasitas besar. Busbar memang sudah lazim dipakai
untuk perakitan panel terbuat dari tembaga, dipilih tembaga karena
tembaga memiliki tingkat korosi yang sangat kecil atau bahkan 0% korosi,
akan tetapi ada yang lebih baik dari tembaga yaitu emas. Emas merupakan
penghantar yang paling bagus karena tingkat karat yang lebih rendah atau
sama sekali tidak memiliki tingkatan karat.
10. Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi tegangan, kontaktor dirancang untuk
menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak beban-
beban tersebut.
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open (NO)
dan beberapa Normally Close (NC).
39
11. TDR
TDR singkatan dari Time Delay Relay berfungsi untuk mengatur waktu
bagi peralatan yang dikendalikan. Timer ini dimaksudkan untuk mengatr
waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistim dalam
delay waktu tertentu.
12. KWH
KWH meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk
menghitung besar pemakaian daya konsumen. Bagian utama dari sebuah
KWH adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium,
magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah putaran piringan
aluminium.
13. MCB
MCB adalah singkatan dari Miniature Circuit Breaker, fungsi MCB adalah
sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban
40
lebih yang mana akan memutskan secara otomatis apabila melebihi dari
arus nominalnya, dan MCB biasanya dipakai PLN untuk pembatas daya
pada pelanggan.
Pada gambar dijelaskan bahwa arus dimulai dari Power suplay yang
bila dalam Lampu penerangan jalan terhubung ke Solar cell. Arus dari
Power suplay ke MCB diteruskan masuk ke Kontak NC (terhubung)
kontaktor magnet yaitu pada nomor 21 dan 22 dan diteruskan ke Timer.
Karena tujuan dari rangkaian pertama ini untuk menghidupkan timer 2
maka, arus masuk pada kontak hubung Nomor 2 pada Timer 2 sebagai
penggerak Koil pada Timer delay relay
Bila arus masuk dari power suplay dan MCB di On kan, maka Timer 2
akan bekerja. Ketika waktu Timer 2 telah tepat pada yang sebelumnya
disesuaikan, maka kontak NC pada Timer 2 berpindah ke kontak NO dan
akan Otomasis menghidupkan Kontaktor magnet. Karena arus pada
41
kontaktor magnet telah dikunci maka pengaruh dari Timer 2 akan hilang
dan Otomastis akan memutus Timer 2 karena Timer 2 terhubung dengan
kontak NC (terhubung) pada kontaktor yang berubah menjadi kontak NO
(terputus)
Ketika waktu Timer 1 tepat dan sesuai pada yang sebelumnya di atur,
maka kontak NC pada Timer 1 akan berpindah ke kontak NO yang otomatis
akan memutus arus pada koil A1 pada kontaktor magnet karena arus untuk
koil sebelumnya terhubung paad kontak NC timer. dan karena kontak NO
pada Kontaktor magnet berubah lagi mejadi NC (terhubung) maka Timer 2
akan kembali menerima arus dan otomatis akan menghidupkan Timer
2.Begitulah seterusnya, Karena lampu dikopel dengan Timer 2 maka akan
Otomatis Hidup bila Timer 2 hidup
9. MICROWAVE OVEN
1. Gelombang mikro akan dipantulkan oleh bahan logam seperti baja atau
besi.
42
A. BENTUK FISIK
Microwave Oven
43
1. Transformator
2. Magnetron
44
Skema Magnetron
3. Waveguide
45
4. Microwave Stirrer
Microwave Stirrer
5. Meja putar
Memutar makanan yang akan dipanaskan, dilengkapi dengan piringan
sehingga bisa berputar dan penyebaran panas merata
6. Ruang pemanasan
7. Panel Operasi
unit yang bertindak selaku pengendali daya keluaran alat agar sesuai
dengan kebutuhan yang terdiri atas timer (elektronik atau
elektromekanik) dan sistem kontrolnya serta tomboltombol operasi;
C. CARA KERJA
Berikut adalah cara kerja dari sebuah microwave oven dalam memanaskan
sebuah objek:
1. Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah
dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah.
46
2. Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro
dengan frekuensi 2,45 GHz.
3. Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas
magnetron ke dalam sebuah waveguide.
4. Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang
menyerupai kipas, disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan
gelombang mikro di dalam ruang oven.
5. Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven
dan diserap oleh molekul-molekul makanan.
6. Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan
negatif, molekul-molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang
selama 2 kali kecepatan frekuensi gelombang mikro, yaitu 4,9 juta kali
dalam setiap detik.
1. Konduksi
Terjadi karena adanya kontak langsung dengan sumber panas, contoh papan
pengorengan yang menjadi panas setelah bersentuhan dengan sumber api
pada kompor.
2. Konveksi
47
Konveksi terjadi ketika uap panas naik atau uap berputar di dalam ruangan
tertutup seperti oven. Panas uap ini akan memanaskan bagian luar makanan
dan diteruskan sampai bagian dalam makanan tersebut.
3. Radiasi
1. Compact Microwave
Microwave jenis ini empunyai ukuran lebih besar dari compact microwave.
Untuk tenaga listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan oven jenis ini
sekitar 1000-1500 watt. Jenis microwave ini mempunyai kemampuan untuk
memasak dan menghangatkan makanan lebih cepat dibanding dengan
compact microwave.
Jenis oven ini adalah jenis yang terbesar dengan ukuran lebih besar daripada
medium microwave. Tenaga listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan
oven jenis ini mencapai 2000 watt. Large microwave cocok digunakan untuk
restoran ataupun tempat-tempat yang membutuhkan makanan dalam jumlah
yang besar.
48
Range frekuensi microwave dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Ultra High Frequency (UHF) : 0,3 3 GHz
- Super High Frequency (SHF) : 3 30 GHz
- Extra High Frequency (EHF) : 30 300 GHz
Kegunaan
1.Pemanasan
Gelombang mikro mempunyai energi yang sangat besar, karena frekuensinya yang
sangat besar. Maka dari itu kita dapat memanfaatkan nya untuk memanaskan makanan.
Microwave oven menggunakan gelombang mikro dalam band frekuensi sekitar 2.45 GHz.
Prinsip Dasar Microwave adalah sebuah gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang antara 1 milimeter sampai 1 meter dan berfrekuensi antara 300 megahertz sampai
300 gigahertz.
2. Telekomunikasi
Bagi yang senang memanfaatkan fasilitas hotspot tentunya tidak asing dengan WiFi yang
menggunakan band frekuensi ISM. Begitu juga yang gemar menggunakan bluetooth untuk
transfer file antara handphone atau handphone dnegan komputer. Operator telekomunikasi
juga memanfaatkan gelombang mikro untuk komunikasi antara BTS ataupun antara BTS
dengan pelanggannya. di Eropa khususnya di Jerman sudah jarang terlihat penggunaan
gelombang mikro untuk komunikasi dengan metode WDM antara BTS dengan BSC. Jaringan
backbone komunikasi sudah memakai jarinagn fiber optis. Untuk komunikasi ke end user
pada sistem selular tetap menggunakan gelombang mikro. Untuk di indonesia pada tower2
operator telekomunikasi sangat sering kita jumpai antena directional untuk komunikasi antara
BTS . Untuk komunikasi ke end user operator GSM di indonesia memakai frekuensi di
sekitar 800 MHz, 900MHz dan 1800MHz.
3. Radar
Radar merupakan pemanfaatan gelombang mikro pada rentang frekuensi 3 GHz.
Radar adalah singkatan dari Radio Detection and Ranging. Antena radar dapat bertindak
sebagai pemancar dan penerima gelombang elektromagnetik. Waktu antar transmit dan
receive itu yang dipergunakan untuk mengitung jarak objek tersebut. pada sistem radar,
pengolahan sinyal memainkan peranan yang penting untuk mengurangi interferens. Radar
memancarkan dan menerima sinyal pantulan secara bergantian dengan sistem switch. Sisem
kerja radar ini diterapkan pada sistem GPS. Setiap satelit secara periodis mengirimkan pesan
yang isinya adalah waktu pengiriman pesan dan informasi orbit satelit. Receiver GPS akan
menghitung jarak receiver dengan setiap satelit yang mengirimkan pesan pesan tersebut.
Dengan membandingkan jarak antara beberapa satelit ini dapat ditentukan letak GPS receiver
tersebut.
49
50
51
52
53
54