Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH EPTIK

CYBER SABOTAGE AND EXTORATION

Disusun oleh :

Darsini (11140384)
Listiyani (11140523)
Rini Widiani (11140048)
Eva Maulidianah (11140096)
Nurazizah Fauziyah (11140901)

Program Studi Komputerisasi Akuntansi


AMIK Bekasi
Bekasi
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan segala karunia, rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah Etika
Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (EPTIK) ini dapat
diselesaikan.EPTIK merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
Mahasiswa Bina Sarana Informatika jurusan Komputerisasi Akuntansi semester 6
(enam), dengan bobot 3 (tiga) SKS.Penilaian dalam mata kuliah ini di lihat
dengan pengerjaan makalah dan blog lalu di persentasikan melalui power point
yang di CD-kan.
Makalah mengenai Cybercrime ini disusun sebagai salah satu
pelengakap tugas perkuliahan EPTIK. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih
lanjut mengenai contoh cybercrime dan akibat yang ditimbulkan. Masalah ini
penting utuk diketahui bahwa dengan adanya perkembangan teknologi tidak selalu
membawa dampak baik bagi para penggunanya namun ada dampak positif yang
dapat ditimbulkan dari perkembangan teknologi tersebut.
Kami menyadari belum banyak hal yang dapat disampaikan dai makalah
ini dan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
akan sangat bermanfaat sebagai sebuah koreksi untuk kami di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini kamo sampaikan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca.

Bekasi, 22 Mei 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Judul ...i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah . 2

1.3. Tujuan Penyusunan Makalah 2

BAB II PEMBAHASAN . 3

2.1. Pengertian Cyber Sabotage And Exortion 3

2.2. Contoh kasus Cyber Sabotage And Exortion 3

2.3. Analisa Penyelesaian . 7

2.4. Penanggulangan tentang Cyber Sabotage And Exortion .. 7

2.5. Ketentuan Hukum Pidana . 8

BAB III PENUTUP . 10

3.1. Kesimpulan . 10

3.2. Saran ... 10

SCRENSHOOT BLOG 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan pesat dari teknologi telekomunikasi dan teknologi komputer

menghasilkan internet yang multifungsi.Perkembangan ini membawa kita ke

ambang revolusi keempat dalam sejarah pemikiran manusia bila ditinjau dari

konstruksi pengetahuam umat manusia yang dicirikan dengan cara berfikir yang

tanpa batas.

Cyber Sabotage adalah masalah yang semakin umum untuk klien di seluruh

dunia. Pakar industri mengatakan kejahatan cyber dan cyber sabotage ketakutan

terbesar untuk 2012 berdasarkan kompleksitas dan keberhasilan kejahatan cyber

yang dilakukan pada tahun 2011.

Siapapun bisa menjadi korban dari cyber sabotage, dan dapat mengambil

berbagai bentuk. Investigasi cyber sabotage dapat dilakukan untuk berbagai

tindakan, dari pos jaringan berbahaya dan memfitnah sosial, sepanjang jalan

sampai ke informasi konsumen hacking dan bocor dari perusahaan seperti nomor

kartu kredit atau rahasia industri.

Berikut adalah beberapa cara yang merusak maya sabotase dapat digunakan:

Mengirimkan palsu, informasi negatif, atau berbahaya melalui website, jejaring

sosial, atau blog.

1
1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal :

1) Apa pengertian Cyber Sabotage And Exortion ?

2) Isi penjelasan tentang Cyber Sabotage And Exortion ?

3) Bagaimana cara penanggulangan dari Cyber Sabotage And Exortion?

1.3.Tujuan Penyusunan Makalah

Adapun maksud penulisan makalah ini adalah :

1. Memenuhi tugas mata kuliah ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI

& KOMUNIKASI (EPTIK).

2. Mengetahui secara jelas pengertian Cyber Sabotage And Exortiondalam dunia


teknologi.
2. Membentuk pola mahasiswan dalam menjadi pribadi dan wawasan
pengetahuan yang kuat dalam hal apa saja yang tidak boleh di lakukan dalam
dunia teknologi.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dalam dunia teknologi informasi dan
komunikasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Cyber Sabotage And Exortion

Cyber Sabotage And Exortion adalah jenis kejahatan yang dilakukan dengan

membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program

komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus

komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau

sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan sebagaimana

mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku.

Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku kejahatan

tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data, program

komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase tersebut, tentunya

dengan bayaran tertentu.Kejahatan ini sering disebut sebagai cyberterrorism.

Cyber Sabotage And Exortiondigunakan untuk mengganggu atau menyesatkan

publik atau pihak berwenang tentang identitas

seseorang, baik untuk menyakiti reputasi mereka atau untuk menyembunyikan

seorang kriminal.

2.2. Contoh Kasus Cyber Sabotage And Exortion

A. Hacker Remaja Ini Sukses Bobol Situs Tiket.com di Server Citilink,

Kerugian Ditaksir Rp 4,1 Miliar

3
Dilansir oleh Tribunnews.com pada hari Kamis, tanggal 30 Maret 2017 pada

pukul 18:25 WIBpetugas Bareskrim Polri mengiring tiga remaja pelaku

pembobolan situs tiket.com, di Mabes Polri Jakarta (30/03/2017),

Kelompok peretas atau hacker berusia remaja pimpinan Haikal alias SH

(19 tahun) berhasil membobol akun situs jual beli tiket online Tiket.com di server

Citilink.Akibatnya, Tiket.com mengalami kerugian Rp 4,1 miliar dan Citilink rugi

sekitar Rp 2 miliar.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri,

Brigjen Pol Rikwanto didampingi Kanit I Subdit III Direktorat VI Tindak Pidana

Siber (Dittipidsiber) Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Rikwanto menerangkan, kasus ini terungkap setelah pihak tiket.com, PT

Global Network, melaporkan adanya pembobolan situs jual beli online-nya ke

Bareskrim Polri pada 11 November 2016.Pelaku meretas akun situs jual beli tiket

online tiket.com pada server maskapai PT Citilink Indonesia, www.citilink.co.id

pada 11 hingga 27 Oktober 2016.

Pihak tiket.com mengalami kerugian sebesar Rp 4.124.000.982 karena

pelaku meretas, memgambil serta menjual jatah deposito tiket pesawat pada server

Citilink Indonesia.

Pihak Citilink juga mengaku rugi Rp1.973.784.434 karena ada sejumlah

orang yang membeli tiket dari sindikat peretas tersebut melakukan pembatalan

dan refund.

4
Menurut Rikwanto, dari hasil pemeriksaan, rupanya sindikat peretas

pimpinan SH ini menjual tiket yang dicurinya dari tiket.com dengan potongam

harga atau diskon 30 sampai 40 persen.Mereka meraup keuntungan sekitar Rp 1

miliar.

Dari pembobolan tiket.com ini, mereka bisa meraib sekitar Rp 1 miliar,

ujar Rikwanto.

Tiga anggota sindikat peretas remaja ini ditangkap petugas Dittipidsiber

Bareskrim Polri di sebuah rumah di Jalan Siaga Dalam, Gang Kemuning nomor

12, Kelurahan Damai, Kota Balikpapan, pada Selasa, 28 Maret 2017.

Ketiganya adalah MKU (19), AI (19), dan NTM (27).Dari hasil

pemeriksaan, MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat dengan akun

facebook Hairul Joe.

Dia mempunyai akun user name dan password untuk masuk ke server

Citilink yang didapat dengan cara meretas situs Tiket.com bersama tersangka SH

(19).AI bertugas meng-input data permintaan tiket pesawat Citilink dari pembeli

ke aplikasi jual beli tiket online Citilink yang sudah dibuka oleh MKU.

Setelah kode booking tiket pesawat didapat, kode booking tersebut

dikirimkan ke pembeli.Dan NTM berperan mencari pembeli tiket pesawat

Citinlink dengan akun facebook Nokeyz Dhosite Kashir. Setelah calon pembeli

tiket didapat, data order pembelian dikirimkan kepada AI.

5
Selanjutnya, AI melaksanakan tugasnya sebagai peng-input data ke

aplikasi jual beli tiket online Citilink dan mengirimkan kode booking tiket

pesawat yang didapat ke pembeli.

Adapun Haikal alias SH yang menjadi pelaku pretetas dan otaku tama

pembobolan situs.com tidak ada di tempat pada saat penangkapan.

Dalam aksinya, SH melakukan peretasan di sebuah tempat di Jakarta.Setelah

situs tiket.com berhasil diretas, SH menyerahkan akun dan passwordsitus

pemesanan tiket online tiket.com kepada MKU.Jelas Rikwanto salah satu dari

bagian mereka Bisa dikatakan bos mereka adalah SH, yang membuka situs-

situs.Dan mereka kertiga yang meneruskan.Kalau berhasil, hasinya dibagi dua.

B. Anti virus palsu

Beberapa waktu terakhir, banyak bermunculan tentang Antivirus Palsu yang

bisa berbahaya jika terinstal di komputer.Penyebaran virus saat ini sudah

mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

terutama dari metode penyebaran yang saat ini sudah tidak hanya memanfaatkan

piranti removable media seperti USB Flash atau HDD eksternal.

Antivirus palsu adalah malware yang menyamarkan dirinya sebagai program

keamanan seperti antivirus. Antivirus palsu dirancang untuk menakut-nakuti user

dengan menampilkan peringatan palsu yang menginformasikan bahwa komputer

terinfeksi program berbahaya, biasanya sering terjadi ketika sedang menggunakan

komputer atau sedang browsing lalu muncul iklan pop up tentang software

antivirus yang menyatakan bahwa komputer anda telah terinfeksi virus dan

kemudian anda diperintahkan untuk men-download software tertentu.

6
Penyebaran antivirus palsu ini dilakukan dengan sengaja dan secara otomatis

apabila seorang user yang tanpa sengaja men-download sebuah program yang

apabila program tersebut kemudian dijalankan antivirus palsu akan langsung aktif

di komputernya, sehingga menyebabkan program komputer tidak berfungsi

sebagaimana mestinya. Antivirus palsu biasanya bersifat trial sehingga untuk

mendapatkan versi Full, user harus melakukan registrasi dengan mengirimkan

sejumlah uang ke alamat yang sudah ditentukan.

2.3. Analisa Penyelesaian


Menggunakan antivirus atau anti spyware untuk pengamanan terhadap

serangan virus-virus komputer yang sengaja disebarkan dengan maksud untuk

perusakan dari sebuah sistem atau jaringan komputer.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Cyber Sabotage yaitu :

Faktor Politik

Faktor Ekonomi

Faktor Sosial Budaya

B. Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya yaitu:

Kemajuan Teknologi Informasi

Sumber Daya Manusia

Komunitas Baru

2.4.Penanggulangan Tentang Cyber Sabotage And Exortion

The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) telah

membuat guidelines bagi para pembuat kebijakan yang berhubungan dengan

7
computer-related crime, dimana pada tahun 1986 OECD telah memublikasikan

laporannya yang berjudul Computer-Related Crime : Analysis of Legal Policy.

Menurut OECD, beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara

dalam penanggulangan cybercrimeadalah :

1. Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum.

2. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer.

3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai

upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang

berhubungan dengan cybercrime.

4. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta

pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.

5. Meningkatkan kerjasama antarnegara, baik bilateral, regional maupun

multilateral, dalam upaya penanganan cybercrime.

2.5.Ketentuan Hukum Pidana

Pemerintah tidak tinggal diam dalam mengatasi kejahan di dunia maya ada

berapa Ketentuan hukum pidana di Indonesia yang berlaku. Saat ini telah lahir

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi

Elektronik (selanjutnya disebut Undang-Undang ITE) yang di dalamnya

mengatur berbagai aktivitas yang dilakukan dan terjadi di dunia maya

(cyberspace), termasuk pelanggaran hukum yang terjadi. Namun demikian

belum dapat memadai dalam kaitannya dengan pembuktian pada kasus-kasus

cybercrime. Ada beberapa masalah yang muncul antara lain bagaimana proses

pembuktian dan kekuatan hukum pembuktian secara elektronik dihubungkan

8
dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana juncto Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Berdasarkan analisis hukum, ditarik simpulan bahwa Proses pembuktian

yang dapat dilakukan atas perkara cybercrime sama dengan pembuktian pada

perkara pidana biasa, menggunakan alat-alat bukti elektronik di samping alat-

alat bukti lainnya yang diajukan memiliki keabsahan secara hukum, dalam hal

ini didasarkan ketentuan hukum acara pidana yang berlaku saat ini, yakni Pasal

183 dan Pasal 184 KUHAP serta Pasal 5 ayat (1) dan (2) Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pembuktian secara elektronik menggunakan alat-alat bukti elektronik seperti

informasi dan atau dokumen elektronik, yang dilakukan pada perkara-perkara

cybercrime memiliki kekuatan hukum yang sama dengan proses pembuktian

pada perkara pidana biasa, berdasarkan ketentuan hukum acara pidana

khususnya Pasal 183 dan Pasal 184 KUHAP serta Pasal 5 ayat (1) dan (2)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Di dunia ini banyak hal yang memiliki dualisme yang kedua sisinya saling

berlawanan.Seperti teknologi informasi dan komunikasi, hal ini diyakini sebagai

hasil karya cipta peradaban manusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena

keberadaannya yang bagai memiliki dua mata pisau yang saling berlawanan, satu

mata pisau dapat menjadi manfaat bagi banyak orang, sedangkan mata pisau

lainnya dapat menjadi sumber kerugian bagi yang lain, banyak pihak yang

memilih untuk tidak berinteraksi dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Sebagai manusia yang beradab, dalam menyikapi dan menggunakan teknologi

ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi

sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kebaikan

terhadap sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan merugikan

bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika hal

itu ada di hadapan kita.

3.2. Saran

Cyber Sabotage adalah bentuk kejahatan yang mestinya kita hindari atau kita

berantas keberadaannya. Cyberlaw adalah salah satu perangkat yang dipakai oleh

suatu negara untuk melawan dan mengendalikan kejahatan dunia maya cyber

sabotage khususnya dalam kasus cyber sabotage yang sedang tumbuh di wilayah

negara yang disabotase. Demikian makalah ini kami susun dengan usaha yang

10
maksimal dari tim kami, kami mengharapkan yang terbaik bagi kami dalam

penyusunan makalah ini maupun bagi para pembaca semoga dapat mengambil

manfaat dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan baru setelah membaca

tulisan yang ada pada makalah ini. Namun demikian, sebagai manusia biasa kami

menyadari keterbatasan kami dalam segala hal termasuk dalam penyusunan

makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik atau saran yang membangun

demi terciptanya penyusunan makalah yang lebih sempurna di masa yang akan

datang.

11
SCREENSHOOT BLOG

12
http://cybersabotageandextort.blogspot.co.id/

13

Anda mungkin juga menyukai