Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah suatu kelompok individu yang hidup bersama, baik
yang memiliki hubungan darah, persetujuan hokum, dan ataupun adanya
tanggung jawab social. Dalam sistem kesehatan keluarga memiliki peranan
penting baik untuk kesembuhan ataupun keberhasilan terapi. Dengan
dilibatkannya keluarga dalam penanganan kesehatan individu, diharapkan
dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan menurunkan angka
kesakitan.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, khususnya kota
Jakarta maka kebutuhan akan pelayanan kesehatan semakin meningkat pula.
Sedangkan seperti kita ketahui bahwa jumlah institusi pelayanan kesehatan
dirasakan masih kurang. Terutama sebuah klinik-klinik yang berprinsip pada
kedokteran keluarga, padahal sesuai dengan hal yang telah disinggung
sebelumnya bahwa keluarga memegang peranan penting dalam keberhasilan
suatu pelayanan kesehatan.
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar
dan/atau spesialistik. (Pasal 1 Permenkes No 9/2014). Dengan adanya
peraturan Menteri Kesehatan itu dibuat maka tatacara dalam berbisnis dan
memiliki klinik akan lebih teratur dan bermanfaat bagi banyak orang termasuk
penyelenggara/provider klinik ataupun pengguna/user dari klinik tersebut.
Adapun pembagian jenis klinik berdasarkan pelayanan medic yang
diselenggarakan di dalam klinik tersebut, antara lain :
a. Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medic
dasar yang dilayani oleh dokter umum dan dipimpin oleh seorang dokter
umum. Berdasarkan perijinannya klinik rawat jalan dapat dimiliki oleh badan
usaha ataupun perorangan, namun jika Klinik Pratama Rawat Inap
kepemilikannya merupakan Badan Usaha baik CV maupun PT.
b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medic
spesialistik atau pelayanan medic dasar dan spesialistik. Spesialistik berarti
mengkhususkan pelayanan pada suatu bidang tertentu berdasarkan disiplin
1
ilmu, golongan umur, organ, atau jenis penyakit tertentu. Klinik ini dipimpin
seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan
perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh Badan usaha berupa CV
ataupun PT.
Untuk membuat sebuah klinik adapun tahapannya sebagai berikut
agar pemilik dapat lebih memperhatikan diberbagai aspek antara lain :
a. Pilih lokasi dan bangunan yang strategis
b. Perhatikan dokumen tanah dan bangunan memiliki ijin yang lengkap
berupa IMB dan HO
c. Perhatikan kelengkapan surat ijin sumber daya manusianya berupa
SIP, STR dan SIK
d. Perhatikan peluang pasar dan kompetisi
e. Perhatikan Surat Perijinan Klinik dan Ajukan izin klinik Kantor
Kecamatan, BPPT dan Pemkot serta Suku Dinas Kesehatan
f. Survei lapangan dilakukan oleh Tim Perijinan
Kesehatan sebagai kebutuhan essensial dasar bagi manusia menjadi
memiliki arti penting ketika salah satu anggota keluarganya atau dirinya
sendiri yang sakit. Artinya, kita membutuhkan suatu tempat pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Oleh
sebab itu kami bermaksud membangun sebuah klinik dokter keluarga di
kawasan Ciracas Jakarta Timur, dimana dengan dibangunnya klinik dokter
keluarga sehat ini akan meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas
masyarakat khususnya kota Jakarta Timur.

B. Manfaat
Adapun manfaat dan tujuan pendirian Klinik Keluarga Sehat ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang menitik beratkan pada
permasalahan kesehatan keluarga. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya pencegahan penyakit yang bermula dari keluarga sehingga
mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di masyarakat.

2
C. Visi dan Misi Klinik Keluarga Sehat
Visi :
Menjadi Klinik Keluarga Sehat yang terbaik dan terpercaya di wilayah
Jakarta Timur sehingga mampu menciptakan keluarga yang berprilaku sehat,
sehingga terciptanya keluarga yang shat, sejahtera, dan bahagia.

Misi :
1. Mempromosikan gaya hidup sehat untuk keluarga
2. Mengutamakan langkah preventif dalam hal mencegah kesakitan di dalam
keluarga
3. Melakukan pendekatan holistic, berkesinambungan, dan komprehensif
dalam menangani pasien dengan sudut pandang pasien sebagai bagian
dari suatu keluarga
4. Memandang keluarga sebagai satu kesatuan unit pelayanan kesehatan
keluarga
5. Memberi pelayanan kesehatan prima dan berkualitas.
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan teknologi yang
terstandardisasi.
7. Mengembangkan jaringan kerjasama dan perluasan konsumen.
8. Melakukan riset berkelanjutan untuk pelayanan yang lebih baik.

D. Tujuan
Sebagai penjabaran visi dan misi, maka tujuan yang ingin dicapai pada
periode 2017-2020 yaitu:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada konsumen.
2. Peningkatan kinerja tim yang kompeten, profesional, dan berdedikasi tinggi.
3. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan alat-alat medis.
4. Pemeliharaan aset-aset klinik secara berkesinambungan.
5. Peningkatan jaringan kerjasama yang efektif.
6. Peningkatan daya saing klinik.
7. Perluasan akses pasar di wilayah Jakarta Timur.
8. Pengembangan riset berkelanjutan yang produktif, inovatif, dan solutif.

3
E. Syarat-Syarat Pengajuan Izin Klinik
Memenuhi syarat perizinan klinik, yaitu :
1. Surat Permohonan
2. Surat Pernyataan Dokter Penanggung Jawab
3. Daftar Riwayat Hidup dokter penanggung jawab
4. Surat izin Praktek (SIP) DOkter Penanggung Jawab
5. Surat Rekomendasi Puskesmas setempat
6. Foto copy Izasah Dokter, Paramedis, dan Non Medis
7. Fotocopy Akte Notaris (bila pemohon Berbadan Hukum)
8. Fotocopy KTP Pemilik klinik
9. Pas Foto pemilik klinik ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar
10. Fotcopy Surat Izin Gangguan (HO) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
11. Fotocpy status bangunan dan tanah
12. Gambar denah situasi dan denah lokasi
13. Gambar Denah Tempat usaha skala 10 : 100 atau 10 : 200
14. Gambar daerah tindakan dan ruang tindakan
15. Gambar alur pemeriksaan kesehatan di klinik
16. Daftar ketenagakerjaan tenaga medis dan non medis
17. Struktur Organisasi Klinik
18. Surat Perintah/Penunjukkan dan kesanggupan semua tenaga
19. Daftar peralatan medis dan non medis
20. Daftar Peralatan Mesin Kantor dan Alat Inventaris klinik
21. Daftar Tarif pelayanan dan tindakan pasien
22. Daftar sediaan obat yang digunakan
23. Surat pernyataan tunduk peraturan yang berlaku bermaterai Rp. 6.000,-
24. Surat pernyataan mampu membina peran serta masyarakat setempat
dalam pembangunan kesehatan di lingkungannya.
25. Fotocopy surat kerjasama pengelolaan limbah medis
26. Surat Penyataan IPAL dan Dokumen AMDAL
27. Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir atau keterangan dari instansi
yang berwenang apabila tidak terkena PBB.
28. Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan atau ketentuan yang
telah ditetapkan dan ditandatangani di atas materai cukup.
29. Advis dari Tim Teknis/Dinas Teknis dari Suku Dinas Kesehatan Kota.
4
BAB II
ASPEK PEMASARAN

A. Gambaran Umum Pasar


1. Segmen Pasar
Klinik Keluarga Sehat ini didirikan guna memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Salah satu hambatan dari
pemenuhan kebutuhan kesehatan adalah terpisahnya pelayanan jasa
kesehatan, laboratorium dan juga apotek. Sehingga Klinik Keluarga Sehat
ini didirikan dengan semua fasilitas tersebut untuk memudahkan
konsumen untuk mendapatkan pengobatan secara lengkap dengan
teknologi yang canggih dan dengan menggunakan sistem informasi
kesehatan yang akurat dan efisien pelayanan kesehatan sejenis ini biasa
disebut One Stop Care.

2. Target Pasar
Target pasar dari Klinik Keluarga Sehat ini adalah seluruh warga
kecamatan Ciracas Jakarta Timur khususnya dan Masyarakat Kota
Jakarta Timur pada umumnya.

3. Positioning Klinik
Kelebihan dari Klinik Keluarga Sehat ini dibandingkan beberapa klinik lain
yang ada di kecamatan Ciracas adalah kelengkapan dari fasilitasnya,
sehingga konsumen akan lebih menghemat waktu. Pembiayaan secara
Umum dan Kapitasi untuk warga Ciracas dan sekitarnya akan terasa lebih
mudah dan lebih murah bagi konsumen.

4. Penawaran
Berdasarkan hasil survey kami pada institusi pelayanan kesehatan daerah
Ciracas, terdapat 5 klinik dan 1 Laboratorium kesehatan. Klinik ini masih
melayani pasien sebagai personal, belum menerapkan pendekatan
kedokteran keluarga. Di Klinik Keluarga Sehat, kami menawarkan
pelayanan kesehatan yang melakukan pendekatan pasien sebagai bagian
dari keluarga dengan sistem jemput bola sehingga konsumen akan
5
merasa dimudahkan dengan adanya sistem ini dan dapat lebih dini
melakukan tindakan preventif atau pencegahan terhadap penyakit kea rah
lebih lanjut atau kronis. Dan diharapakan dapat tercapai pelayanan
kesehatan yang berkualitas, profesional, dan handal yang dapat
meningkatkan kesehjateraan kesehatan masyarakat khususnya di daerah
Kecamatan Ciracas Jakarta Timur dan sekitarnya.

B. Stategi Pemasaran
1. Produk/Jasa
Jasa yang kami berikan adalah pelayanan kedokteran yang
menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. Di sini tersedia
pelayanan dokter umum, dokter gigi, farmasi, laboratorium sederhana,
imunisasi, keluarga berencana dan persalinan.
Pelayanan dokter keluarga yang akan kami berikan adalah pelayanan
yang bermutu, yaitu sesuai standard an aman, dapat dijangkau
masyarakat dan dapat mengurangi angka kesakitan, kecacatan, kematian
dan malnutrisi.

2. Price (Biaya)
Sistem pembiayaan yang kami pilih untuk penyelenggaraan klinik kami
adalah sistem kapitasi dan sistem umum. Di mana sistem pembiayaan ini
dilakukan dengan iuran wajib peserta yang diambil setiap bulannya dan
didapat dari pembayaran langsung oleh pasien umum. Adapun dana
kapitasi perbulan yang kami terima adalah sebesar Rp. 10.000,0 per
orang dalam satu bulan setiap keluarga dari BPJS Kesehatan.
Dari dana pasien umum yang berkunjung untuk melakukan
pengobatan maupun pemeriksaan laboratorium kisarannya harganya
bervariasi tergantung jenis pelayanan, jenis tindakan dan jenis obat yang
diberikan harga yang kami berikan snagat variatif dan tentunya masih
terjangkau oleh kalangan masyarakat.

6
3. Promosi
Untuk memperkenalkan klinik kami, kami melakukan promosi melalui
media cetak yakni dengan Koran local daerah, pembuatan brosur-brosur
yang akan diberikan di awal pendirian klinik keluarga sehat ini serta
dengan menggunakan media social dan sistem internet (website klinik).

4. Placement
Jasa pelayanan kesehatan yang kami berikan akan didistribusikan secara
langsung kepada pasien di Klinik Keluarga Sehat.

5. People (SDM)
Adapun tenaga medis dan non medis yang terlibat dalam peranan
pelayanan kesehatan klinik kami adalah dokter umum, dokter gigi,
perawat, apoteker, analis kesehatan, tenaga administrasi, petugas
kebersihan dan keamanan.

6. Proses
Sistem pelayanan yang kami tawarkan adalah One Stop Care, dengan
sistem ini kami mengharapkan pasien akan nyaman dan dipermudah
karena di sini pasien akan memperoleh pelayanan diagnostic dan farmasi
pada satu tempat secara efisien dan cepat.

7. Physical Evidence
Klinik kami menyediakan ruang tunggu yang nyaman dengan AC dan
televise, sehingga ruangan terasa dingin dan sejuk juga pasien terasa
nyaman berada di dalam klinik kami. Ruang pemeriksaan dan konsultasi
yang bersih dan sehat serta tidak sempit yang dibuat senyaman mungkin
untuk pasien. Klinik kami berada di tempat yang mudah dijangkau
masyarakat dengan mudah.

7
E. Sasaran dan Target
Dari tujuan dapat dirumuskan sasaran dan target sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada
konsumen:
a. Meningkatnya tingkat kepuasan konsumen dengan indikator hasil riset
kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun. Target yang ingin
dicapai adalah peningkatan angka kepuasan konsumen tiap tahun.
b. Adanya sistem manajemen yang menjamin mutu layanan pada
konsumen dengan indikator sertifikasi ISO yang ditargetkan dicapai
pada tahun 2019, dan terus dipertahankan dan ditingkatkan hingga
tahun 2025.

2. Peningkatan kinerja tim yang kompeten, profesional, dan berdedikasi


tinggi:
a. Meningkatkan kualitas SDM secara berkala dengan indikator jumlah
tenaga kesehatan yang tersertifikasi pelatihan dan partisipasi dalam
forum ilmiah (seminar, workshop, dll). Target yang ingin dicapai adalah
klinik mengadakan dan berpartisipasi dalam 3 even
pelatihan/seminar/workshop dengan jumlah SDM minimal 10 orang
tiap tahun.
b. Bertambahnya kuantitas dan kualitas SDM profesional dengan
indikator jumlah dokter spesialis, perawat , dan tenaga lain dengan
kualifikasi minimal D3.
c. Meningkatnya loyalitas dengan indikator tingkat keluar masuk
karyawan (turn over) rendah. Target yang ingin dicapai adalah tingkat
turn over berkisar pada 10%-20% tiap tahun.

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan alat-alat medis:


a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas alat-alat medis modern dan
canggih dengan indikator jumlah pembelian alat-alat medis modern
dan canggih. Terget pembelian adalah satu alat baru dalam 2 tahun
(2017 dan 2018), dan satu alat baru tiap tahun selanjutnya (2019-
2020).

8
b. Pemanfaatan gedung secara optimal dengan indikator frekuensi
renovasi interior dan eksterior gedung untuk memberi kenyamanan
pada petugas dan pasien.

4. Pemeliharaan aset-aset klinik secara berkesinambungan:


Aset-aset klinik terawat dengan baik dengan indikator jumlah aset yang
berfungsi optimal dan rusak ringan tiap tahun. Target angka kerusakan
alat tidak lebih dari 5% tiap tahun dan memiliki perawatan yang baik dan
teratur setiap bulannya.

5. Peningkatan jaringan kerjasama yang efektif:


a. Meningkatnya kerjasama dengan indikator jumlah kerjasama dengan
RS dan klinik lain, supplier alat-alat medis, pemerintah, dan pihak
asuransi kesehatan yang meningkat dari tahun ke tahun.
b. Meningkatnya efektifitas jaringan dengan indikator perbandingan
jumlah jaringan dan jumlah konsumen. Ditargetkan peningkatan jumlah
jaringan seiring dengan pertambahan jumlah konsumen.

6. Perluasan akses pasar di wilayah Ciracas Jakarta Timur :


a. Meningkatnya pengguna jasa klinik keluarga di Jakarta Timur dengan
indikator petambahan jumlah pasien dari luar Kota Jakarta Timur
minimal naik 5% setiap tahun.
b. Meningkatnya kepopuleran Klinik Keluarga Sehat dengan indikator
tingkat pengetahuan masyarakat tentang klinik berdasarkan hasil riset.
Ditargetkan tingkat kepopuleran klinik meningkat tiap tahun.

7. Peningkatan riset berkelanjutan yang produktif, inovatif, dan solutif.


a. Menyelenggarakan riset untuk menjawab permasalahan dan
mengembangkan kualitas layanan. Indikatornya adalah jumlah riset
dan inovasi yang dihasilkan. Target pada tahun 2017-2020 yaitu dua
riset dan dua inovasi tiap tahun, dan tahun 2021-2022 tiga riset dan
tiga inovasi tiap tahun.

9
b. Mengembangkan kerjasama dengan peneliti atau institusi riset lain
sebagai forum transfer pengetahuan. Indikatornya adalah peneliti klinik
berpartisipasi aktif dalam forum ilmiah. Ditargetkan peneliti
berpartisipasi minimal dalam dua forum tiap tahun.

F. Analisis Strategi
Berdasarkan matriks SWOT, dapat dirumuskan analisis strategi sebagai
berikut:
1. Strategi S-O Strength Opportunities ( Kekuatan Peluang )
a. Memiliki struktur organisasi dan sistem manajemen yang jelas
dijadikan kekuatan untuk menangkap peluang sertifikasi sistem
manajemen mutu (ISO)
b. Memiliki peralatan modern, canggih, dan baru, SDM berkualitas,
menyediakan layanan metode rawat luka modern yang bersifat holistik
merupakan kekuatan untuk menangkap peluang meningkatnya jumlah
kasus bedah, kecelakaan, hipertensi dan diabetes mellitus (gangren),
meningkatnya tingkat pendidikan, maka kesadaran terhadap
kesehatan semakin meningkat, dan Kota Jakarta Timur sebagai
tempat RS rujukan di wilayah Propinsi DKI Jakarta.
c. Ada unit khusus untuk riset dan pemasaran, memiliki website resmi
merupakan kekuatan untuk menangkap peluang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan perluasan dan peningkatan
mutu layanan klinik, jumlah penduduk yang besar merupakan
konsumen potensial
d. Klinik Keluarga Sehat dengan pendekatan kepada keluarga pertama di
Kota Ciracas, lokasi strategis, terletak di tengah kota dan mudah
diakses merupakan kekuatan untuk menangkap peluang investasi oleh
investor.

10
2. Strategi S-T Strength Threaths ( Kekuatan Ancaman )
a. Memiliki struktur organisasi dan sistem manajemen yang jelas dapat
dimanfaatkan untuk memperkecil ancaman kondisi sosial, politik,
ekonomi tidak stabil
b. Klinik keluarga sehat pertama di Kota Ciracas, memiliki peralatan
modern, canggih, dan baru, SDM berkualitas, menyediakan layanan
metode rawat luka modern yang bersifat holistik merupakan kekuatan
untuk memperkecil ancaman RS umum dan swasta yang telah eksis,
dengan dana besar, kualitas dan kuantitas SDM unggul berkualitas
c. Ada unit khusus untuk riset dan pemasaran, memiliki website resmi,
lokasi strategis, terletak di tengah kota dan mudah diakses dapat
dijadikan kekuatan untuk memperkecil ancaman promosi gencar dari
RS dan klinik pesaing

3. Strategi W-O Weaknesses Opportunities ( Kelemahan Peluang )


a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, jumlah peralatan modern
dan canggih untuk menangkap peluang meningkatnya jumlah kasus
bedah, kecelakaan, dan diabetes mellitus (gangren) mengindikasikan
peningkatan kebutuhan terhadap perawatan luka, meningkatnya
tingkat pendidikan, maka kesadaran terhadap kesehatan semakin
meningkat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
memungkinkan perluasan dan peningkatan mutu layanan klinik
b. Meningkatkan kinerja tim untuk menangkap peluang sertifikasi sistem
manajemen mutu (ISO)
c. Meningkatkan dana pengembangan untuk menangkap peluang Kota
Jakarta Timur sebagai tempat RS rujukan di Jakarta Timur dan
peluang investasi oleh investor
d. Meningkatkan kerjasama dengan pihak asuransi kesehatan untuk
menangkap peluang jumlah penduduk yang besar merupakan
konsumen potensial

11
4. Strategi W-T Weaknesses Threaths ( Kelemahan Ancaman )
a. Meningkatkan pemerataan kualitas dan kuantitas SDM dan kinerja tim
untuk memperkecil ancaman kondisi sosial, politik, ekonomi tidak stabil
b. Meningkatkan jumlah peralatan modern dan canggih dan dana
pengembangan untuk memperkecil ancaman RS umum dan swasta
yang telah eksis, dengan dana besar, kualitas dan kuantitas SDM
unggul berkualitas
c. Meningkatkan kerjasama luas dengan pihak asuransi kesehatan untuk
memperkecil ancaman promosi gencar dari RS dan klinik pesaing

G. Strategi
Dari analisis strategi, dirumuskan strategi sebagai berikut:
1. Memantapkan struktur organisasi dan sistem manajemen untuk meraih
sertifikasi ISO.
2. Mengoptimalkan kinerja tim dan pelayanan prima untuk meraih
kepercayaan konsumen.
3. Meningkatkan pemerataan kualitas dan kuantitas SDM dengan pelatihan,
partisipasi aktif dalam forum ilmiah, dan rekruitmen tenaga baru.
4. Meningkatkan citra klinik untuk memperbesar daya saing dan meraih dana
pengembangan melalui investasi oleh investor.
5. Memberdayakan unit pemasaran dalam mempromosikan layanan klinik
untuk meraih pangsa pasar di Kota Ciracas dan Jakarta Timur.
6. Meningkatkan efektifitas jaringan kerjasama yang telah ada dan
mengembangkan jaringan kerjasama baru untuk memperluas pasar.
7. Memberdayakan unit riset untuk melakukan riset produktif, inovatif, dan
solutif untuk pengembangan layanan dan menghadapi tantangan
globalisasi.
8. Memantapkan stabilitas klinik untuk menghadapi kondisi sosial, politik, dan
ekonomi yang tidak stabil.

12
H. Kebijakan
1. Meningkatkan kualitas manajemen organisasi
2. Meningkatkan kualitas layanan klinik
3. Meningkatkan kualitas, kuantitas SDM, dan kinerja tim
4. Meningkatkan pencitraan, jaringan, dankegiatan pemasaran
5. Meningkatkan inovasi dengan pemberdayaan unit riset
6. Meningkatan pemanfaatan sarana-prasarana, dan pemenuhan alat-alat
kesehatan standar dan canggih

I. Program
1. Administrasi perkantoran
2. Administrasi klinik
3. Informasi dan Teknologi (IT)
4. ISO
5. Klinik spesialis
6. Homecare
7. Layanan online
8. Laboratorium
9. Apotek
10. Peningkatan mutu SDM
11. Rekruitmen tenaga baru
12. Outbond dan rekreasi
13. Promosi klinik
14. Jaringan asuransi
15. Jaringan pemerintah, swasta, dan masyarakat
16. Riset klinik
17. Perpustakaan
18. Pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana
19. Peningkatan dan pemeliharaan alat-alat kesehatan
20. ATK

13
J. Kegiatan
1. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
2. Penyediaan biaya pemeliharaan meja, komputer
3. Pembaharuan sistem pengarsipan dan surat menyurat
4. Inventarisasi aset-aset klinik
5. Pembayaran gaji pegawai
6. Alokasi dana insentif pegawai dan biaya perjalanan
7. Penyempurnaan SOP
8. Peningkatan sistem pelaporan kegiatan (harian, mingguan, bulanan,
tahunan)
9. Pengadaan dan pemeliharaan sistem informasi berbasis komputer
10. Diseminasi informasi sistem IT pada seluruh staf
11. Pelatihan sistem IT
12. Peningkatan kualitas website
13. Membentuk tim ISO
14. Penyiapan sistem ISO
15. Monitoring pelaksanaan ISO
16. Pelayanan praktek dokter spesialis bedah dan penyakit dalam
17. Penyediaan layanan rawat luka dengan metode modern
18. Pembentukan tim Homecare
19. Penyediaan transportasi
20. Penyediaan fasilitas konsultasi dan informasi kesehatan melalui website
21. Pengadaan akses jadwal layanan rawat luka melalui website
22. Penyediaan reagen kimia dan fasilitas kultur untuk darah, pus, dan urin.
23. Perbaikan sistem dokumentasi
24. Pengadaan obat-obatan
25. Perbaikan sistem inventarisasi dan penyimpanan obat
26. Pengadaan pelatihan/seminar oleh pihak klinik
27. Pengiriman perawat dan tenaga lain untuk mengikuti seminar/workshop
28. Pengadaan kuliah bersama setiap bulan untuk penyegaran informasi
29. Pemasangan iklan lowongan kerja
30. Pengadaan fit dan proper tes
31. Training tenaga baru untuk perawat dan tenaga lain selama 3 bulan
32. Survey lokasi
14
33. Pengadaan transportasi dan akomodasi
34. Pengadaan kegiatan outbond
35. Pengadaan rekreasi sekali per tahun
36. Pengadaan baliho dan leaflet klinik
37. Penyediaan informasi klinik di website
38. Pendataan konsumen potensial
39. Tour ke luar kota untuk mempromosikan klinik
40. Pembaruan kerjasama dengan pihak asuransi
41. Pengadaan kerjasama baru dengan asuransi kesehatan
42. Pengadaan kerjasama program perawatan luka dengan RS lain
43. Pengadaan kerjasama dengan organisasi Diabetisi
44. Perluasan kerjasama dengan investor
45. Pengadaan dengar pendapat dengan masyarakat sekitar RS
46. Pengadaan dengar pendapat dengan Pemerintah Daerah untuk
menyalurkan aspirasi terkait kebijakan yang mempengaruhi klinik.
47. Pengadaan logistik riset
48. Riset rawat luka
49. Penyediaan jurnal dan referensi ilmiah lainnya
50. Dokumentasi riset
51. Pengadaan buku-buku tentang rawat luka
52. Langganan majalah ilmiah
53. Renovasi interior dan eksterior gedung
54. Pengadaan peralatan rumah tangga klinik
55. Pemeliharaan alat komunikasi
56. Penyediaan jasa kebersihan klinik
57. Pemeliharan berkala kendaraan klinik
58. Pembelian alat-alat rawat luka standar
59. Pembelian peralatan canggih untuk perawatan luka
60. Pemeliharaan dan kalibrasi alat medis
61. Penyediaan alat tulis
62. Penyediaan barang cetakan

15
E. Sasaran dan Target
Dari tujuan dapat dirumuskan sasaran dan target sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang berorientasi pada
konsumen:
a. Meningkatnya tingkat kepuasan konsumen dengan indikator hasil riset
kepuasan konsumen yang dilakukan tiap tahun. Target yang ingin
dicapai adalah peningkatan angka kepuasan konsumen tiap tahun.
b. Adanya sistem manajemen yang menjamin mutu layanan pada
konsumen dengan indikator sertifikasi ISO yang ditargetkan dicapai
pada tahun 2019, dan terus dipertahankan dan ditingkatkan hingga
tahun 2025.

2. Peningkatan kinerja tim yang kompeten, profesional, dan berdedikasi


tinggi:
a. Meningkatkan kualitas SDM secara berkala dengan indikator jumlah
tenaga kesehatan yang tersertifikasi pelatihan dan partisipasi dalam
forum ilmiah (seminar, workshop, dll). Target yang ingin dicapai adalah
klinik mengadakan dan berpartisipasi dalam 3 even
pelatihan/seminar/workshop dengan jumlah SDM minimal 10 orang
tiap tahun.
b. Bertambahnya kuantitas dan kualitas SDM profesional dengan
indikator jumlah dokter spesialis, perawat , dan tenaga lain dengan
kualifikasi minimal D3.
c. Meningkatnya loyalitas dengan indikator tingkat keluar masuk
karyawan (turn over) rendah. Target yang ingin dicapai adalah tingkat
turn over berkisar pada 10%-20% tiap tahun.

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana dan alat-alat medis:


a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas alat-alat medis modern dan
canggih dengan indikator jumlah pembelian alat-alat medis modern
dan canggih. Terget pembelian adalah satu alat baru dalam 2 tahun
(2017 dan 2018), dan satu alat baru tiap tahun selanjutnya (2019-
2020).

16
b. Pemanfaatan gedung secara optimal dengan indikator frekuensi
renovasi interior dan eksterior gedung untuk memberi kenyamanan
pada petugas dan pasien.

4. Pemeliharaan aset-aset klinik secara berkesinambungan:


Aset-aset klinik terawat dengan baik dengan indikator jumlah aset yang
berfungsi optimal dan rusak tiap tahun. Target angka kerusakan alat tidak
lebih dari 5% tiap tahun.

5. Peningkatan jaringan kerjasama yang efektif:


a. Meningkatnya kerjasama dengan indikator jumlah kerjasama dengan
RS dan klinik lain, supplier alat-alat medis, pemerintah, dan pihak
asuransi kesehatan yang meningkat dari tahun ke tahun.
b. Meningkatnya efektifitas jaringan dengan indikator perbandingan
jumlah jaringan dan jumlah konsumen. Ditargetkan peningkatan jumlah
jaringan seiring dengan pertambahan jumlah konsumen.

6. Perluasan akses pasar di wilayah Ciracas Jakarta Timur :


a. Meningkatnya pengguna jasa klinik keluarga di Jakarta Timur dengan
indikator petambahan jumlah pasien dari luar Kota Jakarta Timur
minimal naik 5% setiap tahun.
b. Meningkatnya kepopuleran Klinik Keluarga Sehat dengan indikator
tingkat pengetahuan masyarakat tentang klinik berdasarkan hasil riset.
Ditargetkan tingkat kepopuleran klinik meningkat tiap tahun.

7. Peningkatan riset berkelanjutan yang produktif, inovatif, dan solutif.


a. Menyelenggarakan riset untuk menjawab permasalahan dan
mengembangkan kualitas layanan. Indikatornya adalah jumlah riset
dan inovasi yang dihasilkan. Target pada tahun 2017-2020 yaitu dua
riset dan dua inovasi tiap tahun, dan tahun 2021-2022 tiga riset dan
tiga inovasi tiap tahun.

17
b. Mengembangkan kerjasama dengan peneliti atau institusi riset lain
sebagai forum transfer pengetahuan. Indikatornya adalah peneliti klinik
berpartisipasi aktif dalam forum ilmiah. Ditargetkan peneliti
berpartisipasi minimal dalam dua forum tiap tahun.

18
BAB III
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN KLINIK

1. Informasi dan data kepegawaian di klinik


Nama Klinik : Klinik Keluarga Sehat
Alamat Klinik : Jl. Haji Baping Gg. Pule No.97 Ciracas Jak-Tim
No. Telp : 0812.9323.2853

2. Data Kepegawaian
Pemilik klinik : Bd. Sri Indrawatiningsih, Amd. Keb, SKM
Kepala Klinik : dr. Rita Diahastuti
Wakil Kepala Klinik : drg. Nevi Triningsih
Sekertaris Klinik : Hermawatiningsih, S. Sos
Bendahara Klinik : Popi Herawati, S. Komp

3. Anggota Klinik
Dokter Umum : dr. Rita Diahastuti
Dokter Gigi : drg. Nevi Triningsih
Bidan : 1. Bd. Sri Indrawatiningsih, Amd. Keb, SKM
: 2. Bd. Ida Ayu Tri Kusumawardhani
Perawat : 1. Mamat Rahmat, Amd, Kep
: 2. Krishana, Amd. Kep
: 3. Harta Ryadi Ginting, Amd. Kep
Apoteker : Robby Agusryadi
Analis Kesehatan : Esty Desilia Sari
Petugas Administrasi : Hermawatiningsih, S. Sos
Petugas Keamanan : Bondan Tri Suwarno
Petugas IT : Amin, ST
Petugas Kebersihan : Fajar Saputra

19
4. Gaji Kepegawaian
No Pegawai Jumlah Gaji Pokok Total
1 Dokter Umum 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
2 Dokter Gigi 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
3 Bidan 2 Rp 3,500,000 Rp 7,000,000
4 Perawat 3 Rp 3,500,000 Rp 10,500,000
5 Apoteker 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
6 Analis 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
7 Administrasi 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
8 Petugas IT 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000
9 Office Boy 1 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000
Total Rp. 40.000.000

20
BAB V
ASPEK KEUANGAN KLINIK

1. Sumber Pendanaan Klinik


a. Dana kapitasi BPJS Kesehatan
b. Pendapat dari pasien umum
c. Pemilik usaha klinik
d. Investor
2. Kebutuhan pembiayaan dan modal kerja klinik
a. Pembiayaan Klinik bersumber dari seluruh pendapatan klinik
b. Modal kerja klinik diperoleh dari Pemilik Usaha klinik dan Investor
3. Analisa Usaha Klinik
c. Analisa Biaya Investasi
d. Analisa Biaya tetap
e. Analisa Biaya Variabel
4. Analisa Jumlah Pengeluaran Tetap
Jumlah pengeluaran klinik yang dikeluarkan secara rutin setiap bulannya yakni
biaya operasional dimana biaya tetap ditambah dengan biaya variable.
5. Analisa Keuntungan
Keuntungan klinik didapatkan dari Jumlah pendapatan setiap bulannya
dikurangi dengan jumlah pengeluaran atau biaya operasional klinik setiap
bulannya.
6. Analisa Pay back Periode
Merupakan hasil perhitungan dimana Seluruh biaya investasi dibagi dengan
keuntungan kemudian dikalikan 30 hari maka akan terlihat Pay Back Periode
usahanya. Disini dijelaskan berapa lama modal investasi klinik dapat
dikembalikan secara penuh yakni dalam kurun waktu 5 bulan 8 hari hal ini
menandakan bahwa jenis usaha klinik Keluarga Sehat ini merupakan jenis
usaha yang sehat dan bagus karena waktu Pay Back Periodenya kurang
daripada 1 tahun.

21
37
BAB VI
PENUTUP

Demikian sekilas Analisis Usaha Klinik Keluarga Sehat dan Penawaran untuk
mendirikan sebuah Klinik Keluarga Sehat untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di wilayaha Ciracas Jakarta Timur dan sekitarnya khususnya
berorientasi kepada kesehatan keluarga.

Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :


Bd. Sri Indrawatiningsih, Amd. Keb
Hp. : 0812.9323.2853
Email : sriindrawatiningsih24@gmail.com
atau
dr. Rita Diahastuti
Hp. : 0811.9699.810
Email : bunda-lisa18@gmail.com

22
38
DAFTAR PUSTAKA

Adrianingsih, Tri Erri Astoeti. 2000. Perencanaan Strategik Pengembangan Klinik


Gigi Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti 2000-2004. Tesis
Program Pascasarjana IKM UI.

David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis. Salemba Empat: Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang


Kesehatan 2005-2025. Depkes RI: Jakarta.

Kementrian Perdagangan RI. 2010. Rencana Strategis Kementrian Perdagangan


Periode 2010-2014. Kemendag RI: Jakarta.

23
39

Anda mungkin juga menyukai