Hi Alert

1
BAB
1.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1.
High alert medications memiliki risiko yang lebih tinggi dalam menyebabkan komplikasi, efek
samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikarenakan adanya rentang dosis terapeutik dan keamanan
yang sempit atau karena insidens yang tinggi akan terjadinya kesalahan.4
2.
Metode untuk meminimalisasi kesalahan ini meliputi beberapa strategi seperti :

a)
Menyediakan akses informasi mengenai high alert medications.
b)
Membatasi akses terhadap high alert medications.
c)
Menggunakan label dan tanda peringatan untuk high alert medications.
d)
Menstandarisasi prosedur instruksi / peresepan, penyimpanan, persiapan, dan

P emberian high alert medications.
e)
3.
Melakukan prosedur pengecekan gandauntuk obat-obat tertentu.1
Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan ditinjau
ulang dalam audit dan revisi high alert medications oleh Komite Farmasi dan
Terapi.5
B.
DEFINISI
Bila obat obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien, maka
penerapan manajemen yang benar penting / krusial untuk memastikan keselamatan
pasien. Obat obatan yang perlu diwaspadai (High-alert medications) adalah obatobatan yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan terjadi kesalahan / error atau
bahaya signifikan / kesalahan serius (Sentinel event) atau menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula obat obat yang tampak mirip / ucapan mirip.
Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

Mayapada Hospital Jakarta Selatan
Page 1
Obat-obatan yang sering disebutkan dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian elektrolit
konsentrat secara tidak sengaja.
Larutan elektrolit konsentrasi tinggi adalah larutan yang mengandung
elektrolit dengan konsentrasi yang jauh lebih tinggi dari konsentrasi fisiologis
elektrolit tersebut di darah. Larutan elektrolit konsentrasi tinggi seperti Kalium Klorida dan
NaCl hipertonik adalah larutan yang dapat menimbulkan risiko kematian bila diberikan dengan
cara yang salah (misalnya, kalium klorida 2meq/ml atau yang lebih pekat, natrium klorida lebih
pekat dari 0.9%, dan magnesium sulfat = 50% atau lebih pekat). Kesalahan ini bisa terjadi bila
perawat tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau bila
perawat kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebagai mana mestinya
sebelum ditugaskan terhadap unit asuhan pasien, atau pada keadaan gawat darurat /
emergensi. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu
diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke
farmasi.
Obat Look alike, sound alike (LASA) atau Nama Obat Rupa Ucapan Mirip
(NORUM) merupakan obat yang memiliki kemiripan satu sama lain, baik
penamaan atau terdengar (baik nama dagang atau nama generik), maupun bentuk
tampilannya, sehingga sering kali menimbulkan kerancuan dan kebingungan yang
dapat menyebabkan medication error di seluruh dunia. LASA merupakan kesalahan
obat yang terjadi karena kebingungan terhadap nama obat,kemasan dan
etiket/labeling. Dilaporkan sekitar 25% medication error disebabkan oleh
kebingungan nama obat karena memiliki kemiripan satu sama lain, baik penamaan
atau terdengar (baik nama dagang atau nama generik) maupun bentuk tampilannya.
Tahun 2005, terdapat lebih dari 33.000 obat nama dagang dan9.000 obat dengan
nama generik (AHFS Drug Information). Lebih dari 3.000 pasang obatmemiliki
LASA (USP DI). LASA juga yang diistilahkan menjadi SALAD (sound-alike lookalike drugs) dan dengan versi bahasa Indonesianya adalah NORUM (nama obat
rupa dan ucapan mirip), istilah ini ada di permenkes. Obat-obat LASA ini dapat
berbahaya, ini dikarenakan bentuknya yang mirip atau namanya yang mirip jika
dituliskan atau diucapkan.Dimana jika mirip dituliskan (orthographic) maka
interpretasi resep bisa keliru. Jika bunyinya mirip (phonetic) lalu obat di order via
lisan makan bisa menimbulkan kekeliruan, dan apalagi jika kemasannya mirip dan
Page 2
kembar, jika keadaan emergensi bisa gawat. Karena kemirip-miripannya inilah bisa
salah tafsir dan bisa salah obat, dimana dapat berakibat fatal.
Medication error adalah setiap kejadian yang bisa dicegah yang dapat
menyebabkan pengobatan yang tidak tepat atau menciderai pasien ketika berada
dalam pengawasan tenaga kesehatan, pasien atau konsumen.
C.
TUJUAN
1.
Menyediakan panduan untuk rumah sakit / fasilitas kesehatan lainnya mengenai kebijakan
manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori high alert medications
(obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi).1
2.
Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medications sehingga meningkatkan

keselamatan pasien.
3.
Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya

kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risiko terhadap pasien.2
2
BAB

Page 3
2.
Menurut
Permenkes
RI
RUANG LINGKUP
No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011
Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, LASA masuk ke dalam obat-obatan yang perlu
diwaspadai (high-alert medications).
Beberapa faktor yang berkontribusi menyebabkan terjadinya kesalahan yaitu :
1. Tulisan tangan yang tidak jelas
2. Nama obat tidak lengkap
3. Produk baru
4. Kemasan atau label yang mirip
5. Penggunaan klinis yang sama
6. Kekuatan obat, dosis, dan frekuensi pemberian sama
7. Order tidak jelas
8. Order lisan yang tidak tepat
9. Kurangnya pemeriksaan/verifikasi kembali
10. Banyaknya jumlah obat
11. Lingkungan kerja yang buruk
Persoalan ini menjadi sorotan dari badan akreditasi dunia Joint Commision on Accreditation of
Healthcare Organizations (JCAHO) untuk meningkatkan keselamatan pasien (Patient safety) dengan
merekomendasikan strategi-strategi kepada unit-unit pelayanan kesehatan untuk membantu mencegah
medication error karena bingung dalam nama obat. Rumah
sakit
MHJS
secara
kolaboratif
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang
perlu diwaspadai (high alert medications) berdasarkan data yang ada di rumah sakit..
Kebijakan dan/atau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan
elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi, serta pemberian label secara benar
pada elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses,
untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja/kurang hati-hati mengakibatkan medication
error.
A. Daftar nama obat High Alert Medication di MHJS sebagai berikut :

Page 4
No
Kategori Obat
Nama Generik
Nama Dagang
ADRENALIN/ EPHINEPRINE
ADRENALIN/ EPINEFRIN INJEKSI
2
3
CARDIOTONE 250 MG/5 ML INJ

DOBUJECT 250 MG / 5 ML
4
5
DOBUTAMINE
I. Adrenergic
agonist
6
7
8
NOREPINEPHRINE
BITARTRATE
10
11
12
INOTROP 250 MG/10 ML INJEKSI

DOPAMINE
METOPROLOL
II. Adrenergic
antagonist
DOBUTAMIN GIULINI 250 MG/5 ML

INJEKSI
DOPAMIN 200 MG INJ

DOPAMET 250MG TAB
LEVOSOL 8 MG INJ
VASCON 1 MG /ML INJEKSI 4 ML
LOPRESOR 100 MG TABLET
SELOKEN 50 MG TABLET
PROPANOLOL 10 MG TABLET GENERIK
PROPANOLOL
13
PROPANOLOL 40 MG TABLET GENERIK
14
15
KETAMINE
IVANES INJEKSI
KETALAR 100 MG/ ML INJ
16
LIDOCAINE INJEKSI 2% 2ML GENERIK
17
18
XYLOCAIN JELLY 10 G
XYLOCAIN 2% INJEKSI 20 ML
19
LIDOCAINE
XYLOCAIN TOPICAL SPRAY 10% 50ML
III. Anesthetic
agents
20
XYLOCARD 100 OR 200 MG/ML

INJEKSI 5 ML
21
22
23
24
25
26
RECOFOL 2 % 50 ML
RECOFOL-N (20MG) INJ
TRIVAM 1% INJEKSI 20 ML
DIPRIVAN 10 % INJEKSI 20 ML
PROPOFOL-LIPURO 20 ML
CORDARONE 200 MG TABLET
27
28
29
30
31
32
33
PROPOFOL
IV. Arrhythmic
AMIODARONE
V. Antithrombotic
DABIGATRAN ETEXILATE
ENOXAPARIN NA

CORDARONE INJ 150 MG / 3 ML

KENDARON INJ 150 MG / 3 ML
KENDARON 200 MG
PRADAXA 75 MG KAPSUL
PRADAXA 110 MG TABLET
LOVENOX 20MG/0.2ML INJEKSI
Page 5
34
LOVENOX 40MG/ 0.4ML INJEKSI
35
LOVENOX 60MG/ 0.6ML INJEKSI
36
37
EPTIFIBATIDE
HEPARIN NA
INTEGRILIN IV INFUS 100 ML

INVICLOT 5000 IU
38
PARNAPARIN
FLUXUM 4250 AXA IU/0.4 ML INJEKSI
39
40
41
42
43
44
45
46
47
WARFARIN NA
CAPECITABINE
CARBOPLATIN
SIMARC 2 MG TABLET
XELODA 500 MG TABLET
CARBOPLATIN 450MG INJ
ENDOXAN 500MG INJ
ENDOXAN INJ 1 G
TAXOTERE 20 MG INJ
TAXOTERE 80 MG INJ
DOXORUBICIN 10MG/5ML INJ
CYCLOPHOSPHAMIDE
DOCETAXEL
DOXORUBICIN
48
HYDROXYCARBAMIDE
HYDROXYUREA MEDAC 500MG
49
LEUPRORELIN ASETAT
TAPROS DEPOT 3,75MG INJEKSI
METHOTREXATE
METHOTREXATE 2,5 MG TABLET
50
VI. Oncologic
Agents
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
PEMETREXATED DISODIUM
MITOMYCIN C
TAMOXIFEN CITRATE
LETROZOLE
MEGESTROLE ACETAT
BEVACIZUMAB
GEFITINIB
ERLOTINIB
KALIUM CHLORIDE INJ >=
2MEG/ML
63
64
65
VII. Concentrated
Injectables
electrolytes
66
67
68
VIII. Dextrose >=

20 % INJ
ALIMTA 100 MG INJEKSI

ALIMTA 500 MG INJEKSI
MITOMYCIN-C 10 MG INJEKSI
TAMOFEN 10 MG TABLET
TAMOFEN 20 MG TABLET
FEMARA 2.5 MG FILM COATED
MEGACE 160 MG TABLET
TRACETATE SUSPENSI 200 ML
AVASTIN 100 MG INJ
IRESSA 250 MG FILM COATED
TARCEVA 100 MG TABLET
TARCEVA 150 MG TABLET
KCL 25cc INJ OTSUKA
MAGNESIUM SULFAT 20% INJ 25 CC
MAGNESIUM SULFATE INJ

MAGNESIUM SULFAT 40% INJ 25 CC
SODIUM BICARBONATE INJ
SODIUM CHLORIDE >= 0.9%
MEYLON INJ 8,4% 25ML

NACL 3% 500 cc INFUS
DEXTROSE >= 20 % INJ
DEXTROSE 40% 25CC OTSUKA

Page 6
69
IX. Dialysis
solution
ACID CONCENTRATE FOR

DIALYSIS
70
71
72
73
74
75
76
DIGOXIN 0.25MG TABLET NOVARTIS

X. Inotropic drug
XI. Agen
radiokontras IV
IOPAMIDOL
INSULIN GLULISINE (RAPID
ACTING INSULIN)
BOLUS HUMAN INSULIN/
SHORT-ACTING INSULIN:
REGULAR SOLUBLE HUMAN
INSULIN (RECOMBINANT
DNA ORIGIN)
78
79
81
DIGOXIN
MILRINONE
77
80
CONC ACT PAR A FRES F HEMASOL
XII. Insulin (SC

dan IV)
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
XIII. Obat
97 hipoglikemik (oral)
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
REGULAR SOLUBLE HUMAN

INSULIN 30% & ISOPHANE
HUMAN INSULIN SUSP 70%
ISOPHANE HUMAN INSULIN
(RECOMBINANT DNA
ORIGIN)
INSULIN GLARGINE
INSULIN DETEMIR
METFORMIN
GLIMEPIRIDE
GLIQUIDONE
GLIBENCLAMID
GLICAZIDE
GLIPIZIDE
PIOGLITAZONE
ACARBOSE
SITAGLIPTIN
VILDAGLIPTIN

DIGOXIN 0.25MG TABLET GENERIK

FARGOXIN 0,5 MG/2 ML INJ
INOVAD INJEKSI
IOPAMIRO 300/ 50 ML
IOPAMIRO 370/ 100 ML
IOPAMIRO 300/ 30 ML
APIDRA SOLOSTAR INJ
HUMULIN R 100 UI INJ
HUMULIN R CATR 3ML 100IU INJ
HUMULIN.30/70 UI INJ
HUMULIN 30/70 CATR 3ML 100 UI INJ
HUMULIN N 100 UI INJ
HUMULIN N CATR 100UI 3ML INJ
LANTUS SOLOSTAR INJ
LEVEMIR INJ
METFORMIN 500 MG TABLET
METFORMIN 850 MG TABLET
GLUCOTIKA TABLET
GLUCOPHAGE XR TABLET
GLUCOPHAGE 500 TABLET
GLUCOPHAGE 850 MG TABLET
AMARYL 1 MG TABLET
AMARYL 2 MG TABLET
AMARYL 3 MG TABLET
AMARYL 4 MG TABLET
AMADIAB 2MG TABLET
AMADIAB 4 MG TABLET
GLURENORM 30 MG TABLET
GLIBENCLAMID 5 MG TABLET
DIAMICRON MR 60MG TABLET
GLUCOTROL 5 MG XL TABLET
ACTOS 15 MG TABLET
ACTOS 30 MG TABLET
GLUCOBAY 50 MG TABLET
JANUVIA 100 MG TABLET
GALVUS TABLET
Page 7
108
109
110
111
112
113
114
115
116
DEXMEDETOMIDINE
XIV. Agen sedasi

moderat / sedang
IV
117
XV. Agen sedasi

moderat / sedang
oral, untuk anak
118
119
120
121
122
MIDAZOLAM
CHLORAL HYDRAT
CHLORAL HYDRAT
CODEIN
123
124
125
CODEIN 10MG TABLET

CODEIN 15MG TABLET
CODEIN 20 MG TABLET
CODIPRONT CAPSUL
CODIPRONT SYRUP
CODEIN.
PHENYLTOLOXAMINE
CODIPRONT CUM EXP CAPSUL
CODEIN, PARASETAMOL
CODIPRONT CUM EXP SYRUP

CODITAM TABLET
126
127
PRECEDEX INJEKSI
MILOZ 5MG INJEKSI
DORMICUM 15 MG/3 ML INJ
HIPNOZ 15 MG/3 ML INJ
HIPNOZ 5 MG/5 ML INJ
SEDACUM 15 MG / 3 ML INJ
SEDACUM 5 MG / 5 ML INJ
FORTANEST 5 MG/5 ML INJ
FORTANEST 15 MG/3 ML INJ
DUROGESIC 12,5 MCG/HR PATCH

XVI. Opioid /
narkose
FENTANYL
DUROGESIC 25 MCG/HR PATCH
128
129
FENTANYL 2 ML INJ
FENTANYL 0,05 MG INJ 10 ML
130
MST CONTINOUS 10 MG TABLET

MORPHINE SULFATE
131
MST CONTINOUS 15 MG TABLET
132
MORPHIN INJEKSI 10 MG
133
134
135
136
XVII. Agen blok

neuromuscular
PETHIDIN
PETHIDIN HCL 100 MG/2 ML INJ
ROCURONIUM BR
ROCULAX 50 MG/5 ML INJ

ECRON INJ 10 MG
ECRON INJ 4 MG
VECURONIUM BR
B. Daftar obat LASA di MHJS beserta pasangannya, sebagai berikut :

1. Obat Tablet / Kapsul
NO.
NAMA
1 3 TC-150MG TABLET
PASANGAN LASA
3TC -HBV 100 MG FILM-COATED TAB

Page 8
2
3
3TC -HBV 100 MG FILM-COATED TAB

ABBOTIC 500 MG FILM TABLET
4
5
6
ABBOTIC XL 500 MG FILM TABLET

ABBOTIC 500 MG FILM TABLET
ACCOLATE 20 MG FILM-COATED TABLET ADALAT
ACRAN FC 300 MG CAPLET
ACRAN FC 150 MG TABLET
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
ACRAN FC 150 MG TABLET

ACTONEL
ACTOS
ACTOS 15 MG TABLET
ACTOS 30 MG TABLET
ADALAT 10 MG TABLET
ADALAT 5 MG TABLET
ADALAT OROS 20 MG TABLET
ADONA AC 17 10 MG TABLET
ADONA FORTE 30 MG TABLET
AERIUS 5 MG FILM-COATED TABLET
AERIUS D-12 TABLET
ALDACTONE 100 MG TABLET
AMADIAB 2 MG CAPLET
AMADIAB 4 MG CAPLET
AMARYL 1 MG TABLET
AMARYL 2 MG TABLET
AMARYL 3 MG TABLET
AMARYL 4 MG TABLET
AMARYL-M 2MG/500 MG CAPSUL
AMOXIL 250 MG TABLET
AMOXIL 500 MG CAPSUL
AMOXSAN 250 MG CAPSUL
APROVEL 150 MG TABLET
ARCOXIA 120 MG FILM-COATED TAB
ARCOXIA 60 MG FILM-COATED TAB
ARCOXIA 90 MG FILM-COATED TABLET
ARICEPT 5 MG TABLET
ARICEPT 10 MG ORODISPERSIBLE
TABLET
ARTRODAR 50 MG CAPSUL
ASCARDIA 160 MG ENTERIC-COATED
TABLET
TABLET
ASPAR SUGAR-COATED TABLET
ASPAR-K 300 MG FILM-COATED TABLET
ATOFAR
ATORSAN
ATORSAN 10 MG TABLET
AUGMENTIN 1 G FILM-COATED TABLET
AUGMENTIN 500 MG TABLET
AVODART 0,5 MG CAPSUL
BANADOZ 100 MG TABLET
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
3 TC-150MG TABLET
ABBOTIC XL 500 MG FILM TABLET
ACRAN FC 300 MG CAPLET

ACTOS
ACTONEL
ACTOS 30 MG TABLET
ACTOS 15 MG TABLET
ADALAT (BEDA DOSIS)
ADALAT (BEDA DOSIS)
ADALAT (BEDA DOSIS)
ADALAT (BEDA DOSIS)
ADALAT (BEDA DOSIS)
ADONA FORTE 30 MG TABLET
ADONA AC 17 10 MG TABLET
AERIUS D-12 TABLET
AERIUS 5 MG FILM-COATED TABLET
AMADIAB 4 MG CAPLET
AMADIAB 2 MG CAPLET
AMARYL (BEDA DOSIS)
AMARYL (BEDA DOSIS)
AMARYL (BEDA DOSIS)
AMARYL (BEDA DOSIS)
AMARYL (BEDA DOSIS)
AMOXIL 500 MG CAPSUL
AMOXIL 250 MG TABLET
ARCOXIA (BEDA DOSIS)
ARICEPT 10 MG ORODISPERSIBLE TABLET
ARICEPT 5 MG TABLET
AVODART 0.5 MG CAPSUL
TABLET
TABLET
ASPAR-K 300 MG FILM-COATED TABLET
ASPAR SUGAR-COATED TABLET
ATORSAN
ATOFAR
ATORSAN (BEDA DOSIS)
AUGMENTIN 500 MG TABLET
AUGMENTIN 1 G FILM-COATED TABLET
ARTRODAR 50 MG CAPSUL

Page 9
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71

BAQUINOR 250 MG TABLET
BAQUINOR FORTE FC 500 MG CAPLET
BETASERC 24 MG TABLET
BICROLID FC 250 MG CAPLET
BIOTHICOL 250 MG CAPSUL
BLOPRESS 16 MG TABLET
BLOPRESS 8 MG TABLET
BLOPRESS PLUS (16 MG,12.5 MG) TABLET
BRAINACT 500 MG TABLET
BRAINACT O-DIS 500 MG TABLET
BUSCOPAN 10 MG DRAGEE
BUSCOPAN PLUS TABLET
CANDERIN 16 MG TABLET

BAQUINOR FORTE FC 500 MG CAPLET
BAQUINOR 250 MG TABLET
BLOPRESS (BEDA DOSIS)
BRAINACT O-DIS 500 MG TABLET
BRAINACT 500 MG TABLET
BUSCOPAN PLUS TABLET
BUSCOPAN 10 MG DRAGEE
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
CARDACE 2,5 MG TABLET
CARDACE 5 MG TABLET
CATAFLAM 25 MG TABLET
CATAPRES 150 MCG TABLET
CAVIT D3 TABLET
CEDOCARD 10 MG TABLET
CEFAT 250 MG CAPSUL
CEFAT 500 MG CAPSUL
CEFSPAN 100 MG CAPSUL
CEFSPAN 200 MG TABLET
CELEBREX 100 MG CAPSUL
CEPTIK 100 MG CAPSUL
CIALIS 10 MG TABLET
CIALIS 20 MG TABLET
CIPROXIN 500 MG TABLET
CIPROXIN XR 1000 MG TABLET
CIPROXIN XR 500 MG TABLET
CLAVAMOX 250 MG TABLET
CLIMADAN 150 MG CAP
CLIMADAN 300 MG CAPSUL
CO DIOVAN 160 MG
COBAZIM 1000 MCG CAPSUL
COBAZIM CAPSUL 3000MCG
CO-DIOVAN 80/12,5 MG TABLET
CONCOR 2.5MG TABLET*
CONCOR 5 MG TABLET
COTEN 100 MG LIQD-FILLED CAPSUL
COTEN LICAPS 30MG
CRAVIT
CRAVIT 250MG TABLET
CRAVIT 500MG TABLET
CRAVOX
CRESTOR 10 MG TABLET
CARDACE 5 MG TABLET
CARDACE 2,5 MG TABLET
CATAPRES TABLET 150 MCG
CRAVIT
CEFAT 500 MG CAPSUL
CEFAT 250 MG CAPSUL
CEFSPAN 200 MG TABLET
CEFSPAN 100 MG CAPSUL
CIALIS 20 MG TABLET
CIALIS 10 MG TABLET
CIPROXIN (BEDA DOSIS)
CLIMADAN 300 MG CAPSUL
CLIMADAN 150 CAP
CO-DIOVAN 80/12,5 MG TABLET
COBAZIM CAPSUL 3000MCG
COBAZIM 1000 MCG CAPSUL
CO DIOVAN 160 MG
CONCOR 5 MG TABLET
CONCOR 2.5MG TABLET*
COTEN LICAPS 30MG
COTEN 100 MG LIQD-FILLED CAPSUL
CRAVOX
CRAVIT 500MG TABLET
CRAVIT 250MG TABLET
CRAVIT
CRESTOR (BEDA DOSIS)

Page 10
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
DALACIN C 150MG CAPSUL
DALACIN C 300 MG CAPSUL
DEPAKOTE 250 MG TABLET
DEPAKOTE ER 250 MG TABLET
DEPAKOTE ER 500 MG TABLET
DIFLAM 50 MG TABLET
DIFLUCAN 150 MG CAPSUL
DIGOXIN 0,25 MG TABLET NOVARTIS
DIOVAN 160
DIOVAN 40MG TAB
DIOVAN 80 MG TABLET
DIVASK 10 MG TABLET
DIVASK 5 MG TABLET
DOGMATIL 50 MG CAPSUL
DOGMATIL FORTE 200 MG TABLET
DUMOCALCIN CHOKLAT TAB ISI 30
DUMOCALCIN PEPERMINT ISI 30
EFISOL TABLET LOZENGES
EFLAGEN 25 MG TABLET
ELZAR 150 MG TABLET
ELZAR 300 MG TABLET
EPEXOL 30 MG TABLET
ERGOTIKA 1 MG TABLET
ERGOTIKA 4,5 MG TABLET
ERYSANBE 200 MG TABLET CWEW
ERYSANBE 500 MG TABLET
ETAPHYLLINE 250 MG TABLET
EUPHYLLIN RETARD MITE TAB SALUT
SELAPUT 125 MG
EUPHYLLIN RETARD TAB SALUT
SELAPUT 250 MG
EXFORGE 10 MG/160 MG TABLET
FAMOCID 20 MG TABLET
FLAMAR 25 MG ENTERIC COATED
TABLET
FLAMAR 50 MG ENTERIC COATED
TABLET
FLUCORAL 150 MG CAPSUL
FLUIMUCIL 600 EFFERVESENT TAB
FLUIMUCIL CAPSUL 200 MG
FLUIMUCIL GRANUL 100 MG
FLUIMUCIL GRANUL 200 MG
FOLAMIL GENIO SOFTCAPS
FOLAMIL KAPSUL
GLUCOPHAGE 500 MG
GLUCOPHAGE 850 MG

DALACIN C 300 MG CAPSUL
DALACIN C 150MG CAPSUL
DEPAKOTE (BEDA DOSIS)
DIFLAM 25MG TABLET
DIGOXIN 0,25 MG TABLET NOVARTIS
DIOVAN (BEDA DOSIS)
DIOVAN (BEDA DOSIS)
DIOVAN (BEDA DOSIS)
DIVASK 5 MG TABLET
DIVASK 10 MG TABLET
DOGMATIL FORTE 200 MG TABLET
DOGMATIL 50 MG CAPSUL
DUMOCALCIN PEPERMINT ISI 30
DUMOCALCIN CHOKLAT TAB ISI 30
EPEXOL 30 MG TABLET
ELZAR 300 MG TABLET
ELZAR 150 MG TABLET
EFISOL TABLET LOZENGES
ERGOTIKA 4,5 MG TABLET
ERGOTIKA 1 MG TABLET
EUPHYLLIN
EUPHYLLIN RETARD TAB SALUT SELAPUT
250 MG
EUPHYLLIN RETARD MITE TAB SALUT
SELAPUT 125 MG
EXFORGE (BEDA DOSIS)
FLAMAR 50 MG ENTERIC COATED TABLET
FLAMAR 25 MG ENTERIC COATED TABLET
FLUIMUCIL (BEDA DOSIS)
FOLAMIL KAPSUL
FOLAMIL GENIO SOFTCAPS
GLUCOPHAGE (BEDA DOSIS)

Page 11
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
GLUCOPHAGE XR 500 MG TABLET

GRISEOFULVIN 125 MG TABLET ( GEN )
HARNAL D 0,2 MG TABLET
HARNAL OCAS 0,4 MG TABLET
HERBESER 30 MG TABLET
HERBESER CD 100
HERBESER CD 200
HERBESSER 60 MG TABLET*
HERBESSER 90 SR TABLET*
HEXILON 16 MG TABLET
HEXILON 4 MG TABLET
HEXILON 8 MG TABLET
HISTRINE FT 10 MG TABLET
HP PRO BIOLIFE CAPSUL
HP PRO PLUS CAPSUL
HYPERCHOL 100MG
HYPERCHOL 300 MG
HYPERIL 10 MG TABLET
HYPERIL 2,5 MG TABLET
HYPERIL 5 MG TABLET
HYTRIN 1 MG TABLET
HYTRIN 2 MG TABLET
IBERET 500 MG TABLET
IBERET FOLIC 500
INH 400 MG + VIT B6 CIBA
INH CIBA 300 MG TABLET
INH TABLET 300 MG GENERIK
INTERPRIL 10 MG TABLET
ISOPTIN 80 MG TABLET
ISOPTIN SR 240 MG TABLET
JANUMET
JANUMET 50 MG/1000 MG TABLET
JANUVIA
KALNEX 250 MG CAPSUL
KALNEX 500MG TABLET
KALTROFEN 50 MG TABLET
KALTROFEN OD 200 MG TABLET
LAMESON 16 MG TABLET
LAMESON 4 MG TABLET
LAMESON 8 MG TABLET
LAPIBAL 250 MG CAPSUL
LASAL 2 MG CAPSUL
LASAL 4 MG CAPSUL
LESCOL
LESICHOL
LESICHOL 300 MG CAPSUL
LETONAL 100 MG TABLET
LIPANTHYL 200 MG CAPSUL
LIPANTHYL PENTA
LIPANTHYL SUPRA 160 MG

GRISEOFULVIN 500MG TABLET
HARNAL OCAS 0,4 MG TABLET
HARNAL D 0,2 MG TABLET
HERBESER (BEDA DOSIS)
HEXILON (BEDA DOSIS)
HP PRO PLUS CAPSUL
HP PRO BIOLIFE CAPSUL
HYPERCHOL 300 MG
HYPERCHOL 100MG
HYPERIL (BEDA DOSIS)
HYTRIN 2 MG TABLET
HYTRIN 1 MG TABLET
IBERET FOLIC 500
IBERET 500 MG TABLET
INH 400 MG + VIT B6 CIBA
INH TABLET 300 MG GENERIK
ISOPTIN SR 240 MG TABLET
ISOPTIN 80 MG TABLET
JANUVIA
JANUMET
KALNEX 500MG TABLET
KALNEX 250 MG CAPSUL
KALTROFEN OD 200 MG TABLET
KALTROFEN 50 MG TABLET
LAMESON (BEDA DOSIS)
LASAL 4 MG CAPSUL
LASAL 2 MG CAPSUL
LESICHOL
LESCOL
LIPANTHYL (BEDA DOSIS)

Page 12
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
LIPITOR 10 MG TABLET
LONGATIN 25 MG CAPSUL
MEDIXON 16 MG TABLET
MEDIXON 4 MG TABLET
MEFINAL 250 MG CAPSUL
MEFINAL 500 MG TABLET
MEPTIN 0,05 MG TABLET
MEPTIN MINI 0,025 MG TABLET
MERISLON 12 MG TABLET
METHYCOBAL 250 MCG CAPSUL
METFORMIN
METRONIDAZOL
MICARDIS 40 MG TABLET (ISI 20)
MICARDIS 80 MG TABLET (ISI 20)
MICARDIS PLUS 80MG TABLET
MOVICOX 15 MG TABLET
MOVICOX 7.5 MG TABLET
MUCOPECT 30 MG TABLET
MUCOPECT RETARD TABLET
MUCOS
MUCOSTA
NARFOZ 4 MG TABLET
NARFOZ 8 MG TABLET
NATUR-E CAPSUL
NATURE'S PLUS D3
NEUROBION 5000 TABLET
NEUROBION CAPLET
NEUROSANBE PLUS CAPLET
NEUROSANBE TABLET
NEUROTAM 1200 MG TABLET
NEXIUM 20 MG TABLET
NEXIUM 40 MG TABLET
NORVASK 10 MG TABLET
NORVASK 5 MG TABLET
OSFIT DHA CAPSUL
OSFIT TABLET
PANTOZOL 20 MG TABLET
PARIET 10 MG TABLET
PARIET 20 MG TABLET
PERSANTIN 25 MG TABLET
PIRABRAIN 1200 MG TABLET
PIRABRAIN 400 MG CAPSUL
PRADAXA 110 MG TABLET
PRADAXA 150 MG CAPSUL
PRAVINAT 10 MG TABLET
PRIMPERAN 10MG TABLET
LIPITOR (BEDA DOSIS)

MEDIXON 4 MG TABLET
MEDIXON 16 MG TABLET
MEFINAL 500 MG TABLET
MEFINAL 250 MG CAPSUL
MEPTIN MINI 0,025 MG TABLET
MEPTIN 0,05 MG TABLET
METRONIDAZOL
METFORMIN
MICARDIS (BEDA DOSIS)
MOVICOX 7.5 MG TABLET
MOVICOX 15 MG TABLET
MUCOPECT RETARD TABLET
MUCOPECT 30 MG TABLET
MUCOSTA
MUCOS
NARFOZ 8 MG TABLET
NARFOZ 4 MG TABLET
NATURE'S PLUS D3
NATUR-E CAPSUL
NEUROBION CAPLET
NEUROBION 5000 TABLET
NEUROSANBE TABLET
NEUROSANBE PLUS CAPLET
NEUROTAM (BEDA DOSIS)
NEXIUM 40 MG TABLET
NEXIUM 20 MG TABLET
NORVASK 5 MG TABLET
NORVASK 10 MG TABLET
OSFIT TABLET
OSFIT DHA CAPSUL
PARIET 20 MG TABLET
PARIET 10 MG TABLET
PIRABRAIN 400 MG CAPSUL
PIRABRAIN 1200 MG TABLET
PRADAXA (BEDA DOSIS)
PRIMPERAN 5 MG TABLET

Page 13
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
PRIMPERAN 5 MG TABLET
PROLIC 150MG CAPSUL
PROLIC 300MG CAPSUL
PROLLACTA BABY
PROLLACTA WITH DHA FOR MOTHER
PROVERA
PROVERA 10 MG TABLET
PROVERA 100 MG TABLET
PROZAC CAPLET
PROZA CAPLET
PROZAC
RANTIN 150 MG TABLET
RIFASTAR 4 FDC*
RIMACTANE 450 MG TABLET
RIMACTANE 600 MG TABLET
RIMACTANE CAPSUL 300 MG
RIMACTAZID PAED 75/50
RIMACTAZIDE 450 MG/300 MG TABLET
RIMSTAR 4 FCD TABLET
SALOFALK 250 MG TABLET
SANPRIMA FORTE CAPLET
SANPRIMA TABLET
SANTIBI 500MG TABLET
SANTIBI PLUS TABLET
SIFROL 0,125 MG TABLET
SIFROL 0.25MG TABLET*
SOMEROL 16 MG TABLET
SOMEROL 4 MG TABLET
SPORETIK 100MG CAPSUL
STARCEF 100MG CAPSUL
STARCEF 200MG TABLET
SURBEX T TABLET
SURBEX Z TABLET
TAMOFEN 10MG TABLET
TAMOFEN 20MG TABLET
TANAPRES 10 MG TABLET
TEBOKAN 40 MG TABLET
TEBOKAN SPECIAL TAB 80 MG
TEGRETOL 100MG TABLET
TEGRETOL 200 MG TABLET
TEGRETOL CR 200 MG TABLET
TELFAST HD 180 MG TABLET
TELFAST OD 120 MG TABLET
TELFAST PLUS TABLET
TENACE 10 MG TABLET *
TENACE 5 MG TABLET
TENSICAP 12,5MG TAB
TENSICAP 25 MG TAG
TENSIVASK 10 MG TABLET
THIAMYCIN 500 MG CAPSUL
THIAMYCIN CAPSUL 250 MG
TRANSAMIN 250 MG CAPSUL
PRIMPERAN 10MG TABLET

PROLIC 300MG CAPSUL
PROLIC 150MG CAPSUL
PROLLACTA WITH DHA FOR MOTHER
PROLLACTA BABY
PROZAC CAPLET
PROVERA 10 MG
PROVERA 10 MG
PROVERA
PROZAC
PROZA CAPLET
RIMSTAR 4 FCD TABLET
RIMACTANE (BEDA DOSIS)
RIMACTAZIDE 450 MG/300 MG TABLET
RIMACTAZID PAED 75/50
RIFASTAR 4 FDC*
SANPRIMA TABLET
SANPRIMA FORTE CAPLET
SANTIBI PLUS TABLET
SANTIBI 500MG TABLET
SIFROL 0.25MG TABLET*
SIFROL 0,125 MG TABLET
SOMEROL 4 MG TABLET
SOMEROL 16 MG TABLET
STARCEF 200MG TABLET
STARCEF 100MG CAPSUL
SURBEX Z TABLET
SURBEX T TABLET
TAMOFEN 20MG TABLET
TAMOFEN 10MG TABLET
TEBOKAN SPECIAL TAB 80 MG
TEBOKAN 40 MG TABLET
TEGRETOL (BEDA DOSIS)
TELFAST (BEDA DOSIS)
TENACE 5 MG TABLET
TENACE 10 MG TABLET *
TENSICAP 25 MG TAG
TENSICAP 12,5MG TAB
THIAMYCIN CAPSUL 250 MG
THIAMYCIN 500 MG CAPSUL

Page 14
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366

TRIATEC 10 MG TABLET
TRIATEC 2,5 MG TABLET
TRIATEC 5 MG TABLET
UNALIUM 10 MG TABLET
UNALIUM 5 MG TABLET
VASCUPRAX 100 MG
VASCUPRAX 200 MG
V-BLOC 25 MG TABLET
V-BLOC 6,25 MG TABLET
VESICARE 10MG TABLET
VESICARE 5MG TABLET
VIAGRA 100 MG TABLET
VIAGRA 50 MG TABLET
VITAMIN A 20000 UI K F
VITAMIN A 6000 IU
VOLTAREN 25 MG TABLET
VOLTAREN RETARD 100 MG
VOLTAREN SR 75 MG TABLET
VOMCERAN 4MG TAB
VOMCERAN 8 MG TABLET
XANAX
XENICAL
XELODA
YASMIN
YAZ
ZANTAC
ZITHROMAX 250 MG TABLET
ZYLORIC 100 MG TABLET

TRIATEC (BEDA DOSIS)
UNALIUM 5 MG TABLET
UNALIUM 10 MG TABLET
VASCUPRAX 200 MG
VASCUPRAX 100 MG
V-BLOC 6,25 MG TABLET
V-BLOC 25 MG TABLET
VESICARE 5MG TABLET
VESICARE 10MG TABLET
VIAGRA 50 MG TABLET
VIAGRA 100 MG TABLET
VITAMIN A 6000 IU
VITAMIN A 20000 UI K F
VOLTAREN (BEDA DOSIS)
VOMCERAN 8 MG TABLET
VOMCERAN 4MG TAB
ZANTAC
XELODA
XENICAL
YAZ
YASMIN
XANAX
2. Obat Injeksi
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
NAMA
PASANGAN LASA
ADRENALIN/EPHINEPRINE
EPHEDRINE
BRAINACT 1000 MG/8 ML INJEKSI
BRAINACT 250 MG INJEKSI
BRAINACT 250 MG INJEKSI
BRAINACT 1000 MG/8 ML INJEKSI
CARBOPLATIN
CISPLATIN
CEDANTRON 4 MG/2 ML INJEKSI
CEFIR 1 GRAM INJEKSI
CEFRIN 1 GRAM INJEKSI
CEFRIN 1 GRAM INJEKSI
CEFIR 1 GRAM INJEKSI
CISPLATIN
CARBOPLATIN
CISPLATIN 10 MG/10ML INJ KALBE
CISPLATIN 50 MG 100ML INJ
CISPLATIN 50 MG 100ML INJ
CISPLATIN 10 MG/10ML INJ KALBE
CURACIL 250 ML
CURACIL 500MG INJ
CURACIL 500MG INJ
CURACIL 250 ML
DEPO MEDROL
SOLU MEDROLL
DOBUTAMIN GIULINI 250 MG/5 ML INJEKSI DOPAMIN 200 MG/5 ML INJEKSI
DOPAMIN 200 MG/5 ML INJEKSI
DOBUTAMIN GIULINI 250 MG/5 ML INJEKSI
ECRON 10 MG INJEKSI
ECRON 4 MG INJEKSI
ECRON 4 MG INJEKSI
ECRON 10 MG INJEKSI
ELOXATIN 100 MG INJ
ELOXATIN 50MG INJ*
ELOXATIN 50MG INJ*
ELOXATIN 100 MG INJ

Page 15
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
ENDOXAN 500MG INJ

ENDOXAN INJ 1 GR
ENDOXAN INJ 1 GR
ENDOXAN 500MG INJ
EPHEDRINE HCL INJEKSI
EPHINEPHRINE
EXTRACE 1000 MG INJ
EXTRACE (BEDA DOSIS)
EXTRACE 200 MG INJ
EXTRACE 500 MG INJ
FOSMICIN 1 GR INJ
FOSMICIN 2 GR INJ
FOSMICIN 2 GR INJ
FOSMICIN 1 GR INJ
FRAXIPAREN 9500 anti XA IU/ML 0,4 ML
INJEKSI
INJEKSI
INJEKSI
INJEKSI
GENTAMICYN
GENTIAN VIOLET
GENTIAN VIOLET
GENTAMICYN
GRAMET 1 ML INJEKSI
GRAMET 3 ML INJEKSI
GRAMET 3 ML INJEKSI
GRAMET 1 ML INJEKSI
GRANON 1 MG INJEKSI
GRANON 3 MG INJEKSI
GRANON 3 MG INJEKSI
GRANON 1 MG INJEKSI
KALFOXIM 0,5 GRAM INJEKSI
KALFOXIM 1 GR INJEKSI
KALFOXIM 1 GR INJEKSI
KALFOXIM 0,5 GRAM INJEKSI
KALMETHASON 4 MG/1 ML INJEKSI
KALNEX 250 MG/5 ML INJEKSI
KETOROLAC TROMETAMOL 10 MG INJEKSIKETOROLAC TROMETAMOL 30 MG INJEKSI
KETOROLAC TROMETAMOL 30 MG INJEKSIKETOROLAC TROMETAMOL 10 MG INJEKSI
LEUCOGEN
NEUPOGEN
LOVENOX 20MG/0.2ML INJEKSI
LOVENOX (BEDA DOSIS)
LOVENOX 40MG /0.4ML INJEKSI
LOVENOX 60MG/0.6ML INJEC.
MEDIXON 125 MG INJEKSI
MERONEM 0,5 GRAM INJEKSI
MERONEM 1 GRAM INJEKSI
MERONEM 1 GRAM INJEKSI
MERONEM 0,5 GRAM INJEKSI
MEROPENEM 1 GR
MEROPENEM 500 MG INJEKSI
MEROPENEM 500 MG INJEKSI
MEROPENEM 1 GR
METHYLPREDNISOLON 125 MG INJEKSI
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75

MIKASIN 250 MG INJ
MIKASIN 500 MG INJEKSI
NARFOZ 4 MG/2 ML INJEKSI
NEUPOGEN
NEUROTAM 1 GRAM INJEKSI
NEUROTAM 3000 MG/15 ML INJEKSI
ONDANSETRON 4MG/2ML INJEKSI
ONDANSETRON 8MG INJEKSI GENERIK
PIRACETAM 1 GRAM INJEKSI
PIRACETAM 3 GRAM/15 ML INJEKSI
RONEM 0,5 GRAM INJ
RONEM 1 GRAM INJ
SOLU MEDROLL
SOLU MEDROLL 125 MG/2 ML INJ
TAXEGRAM 0,5 GRAM INJEKSI
32

MIKASIN 500 MG INJEKSI
MIKASIN 250 MG INJ
LEUCOGEN
NEUROTAM 3000 MG/15 ML INJEKSI
NEUROTAM 1 GRAM INJEKSI
ONDANSETRON 8MG INJEKSI GENERIK
ONDANSETRON 4MG/2ML INJEKSI
PIRACETAM 3 GRAM/15 ML INJEKSI
PIRACETAM 1 GRAM INJEKSI
RONEM 1 GRAM INJ
RONEM 0,5 GRAM INJ
DEPO MEDROL
TAXEGRAM 1 GRAM INJEKSI

Page 16
76
77
78
79
80
81
82
TAXEGRAM 1 GRAM INJEKSI

TRAMAL 100 MG/2 ML INJEKSI
TRAMAL 50 MG/ML INJEKSI
VITAMIN K 1 INJ/PHYTOMENADION
VITAMIN K3 INJEKSI 10 MG/ML GENERIK
VOMCERAN 4 MG/2 ML INJEKSI
VOMCERAN 8MG/4ML INJ
TAXEGRAM 0,5 GRAM INJEKSI

TRAMAL 50 MG/ML INJEKSI
TRAMAL 100 MG/2 ML INJEKSI
VITAMIN K3 INJEKSI 10 MG/ML GENERIK
VITAMIN K 1 INJ/PHYTOMENADION
VOMCERAN 8MG/4ML INJ
VOMCERAN 4 MG/2 ML INJEKSI
3. Obat Luar
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
NAMA
AFRIN 0,025% PAED NASAL DROP 10 ML
AFRIN 0,05% ADULT NASAL SPRAY 15 ML
AgNO3 15% 30ML
AgNO3 30% 30ML
ALBOTHYL 90 MG OVULA/VAGINAL
OVULA
ALBOTHYL CONCENTRATE 10 ML
PASANGAN LASA
AFRIN 0,05% ADULT NASAL SPRAY 15 ML
AFRIN 0,025% PAED NASAL DROP 10 ML
AgNO3 30% 30ML
AgNO3 15% 30ML
ALBOTHYL CONCENTRATE 10 ML
ALBOTHYL 90 MG OVULA/VAGINAL
OVULA
APOLAR CREAM 0,5 MG/G 10 GRAM
APOLAR N CREAM 10 GR
APOLAR N CREAM 10 GR
APOLAR CREAM 0,5 MG/G 10 GRAM
BACTROBAN 2% OINT 10 GRAM
BACTROBAN (BEDA SEDIAAN)
BACTROBAN 2% OINT 5 GRAM
BACTROBAN CREAM 10GR
BACTROBAN CREAM 5GR
BENOSON CREAM 15 GRAM
BENOSON (BEDA SEDIAAN)
BENOSON CREAM 5 GRAM
BENOSON N CREAM 5 GRAM
BENOSON N CREAM 15 GRAM
BENOSON V CREAM 5 GRAM
BEPANTHEN 5% OINT 20 GRAM
BEPANTHEN CREAM 10 GRAM
BEPANTHEN CREAM 10 GRAM
BEPANTHEN 5% OINT 20 GRAM
BETADIN SKIN CLEANSER 7,5% 100 ML
BETADIN (BEDA SEDIAAN)
BETADIN SKIN CLEANSER 7,5% 60 ML
BETADIN SOL 10% 30 ML
BETADIN V.D KIT 100 ML + ALAT
BORRAGINOL-N RECTAL OINT 15 GRAM
BORRAGINOL-S RECTAL OINT 15 GRAM
BORRAGINOL-N SUPP
BORRAGINOL-S SUPP
BORRAGINOL-S RECTAL OINT 15 GRAM
BORRAGINOL-N RECTAL OINT 15 GRAM
BORRAGINOL-S SUPP
BORRAGINOL-N SUPP
BURNAZIN CREAM 35 GRAM
BURNAZIN (BEDA SEDIAAN)
CANESTEN CR 10 GR
CANESTEN CR 5 GR
CANESTEN CR 5 GR
CANESTEN CR 10 GR
CENDO CARPIN TETES MATA 1% 5 CC
CENDO CARPINE TETES MATA 2% 5CC
CENDO CARPINE TETES MATA 2% 5CC
CENDO CARPIN TETES MATA 1% 5 CC
CENDO GENTAMYCIN 0,3% EYE DROP 5 MLCENDO GENTAMYCIN EYE OINTMENT 3,5
GRAM
CENDO GENTAMYCIN EYE OINTMENT 3,5 CENDO GENTAMYCIN 0,3% EYE DROP 5
GRAM
ML
CENDO MYDRIATYL 1% 5ML EYE DROP
CENDO MYDRIATYL TTS MATA 0.5% 5 CC
CENDO MYDRIATYL TTS MATA 0.5% 5 CC CENDO MYDRIATYL 1% 5ML EYE DROP
CENDO PANTOCAIN 0,5% EYE DROP*
CENDO PANTOCAIN 2% EYE DROP 5 ML
CENDO PANTOCAIN 2% EYE DROP 5 ML
CENDO PANTOCAIN 0,5% EYE DROP*

Page 17
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
CENDO POLYGRAN EYE DROP 5 ML

CENDO POLYGRAN EYE OINTMENT
CENDO STATROL EYE DROP 5 ML
CENDO STATROL EYE OINT 3,5 GR
CENDO TIMOLOL MALEAT/TIMOL 0,5%
EYE DROP 5 ML
CENDO TIMOLOL MALEAT/TIMOL 0.25%
EYE DROP 5 ML
CENDO TONOR 0,25 % MINI DOSE
CENDO TONOR 0,5% MINI DOSE
CENDO VASACON 0,5% EYE DROP 15 ML
CENDO VASACON A EYE DROP 15 ML
CENDO XITROL EYE DROP 5 ML
CENDO XITROL EYE OINTMENT 3,5 GRAM
CHLORAMFECORT CREAM 10 GRAM
CHLORAMFECORT H CREAM 10 GRAM
CINOLON CREAM 10 GRAM
CINOLON N CREAM 10 GR
COUNTERPAIN CREAM 15 GRAM
COUNTERPAIN CREAM 30 GR
COUNTERPAIN PXM GEL 15 GRAM
CYGEST SUP ( 200MCG ) *
CYGEST SUP (400MCG)
DAKTARIN 2% CREAM 5 GRAM
DAKTARIN 2% ORAL GEL 10 GRAM
DAKTARIN 2% POWDER 20 GRAM
DAKTARIN CREAM 20 GR
DAKTARIN DIAPERS 10 GR
DECUBAL CREAM 20 GRAM
DIGENTA CREAM 10 GRAM
DIPROGENTA CREAM 10 GRAM
DIPROGENTA OINTMENT 10 GRAM
DIPROGENTA OINTMENT 5 GRAM
DIPROSONE OV 0,05% CREAM 10 GRAM
CENDO POLYGRAN EYE OINTMENT

CENDO POLYGRAN EYE DROP 5 ML
CENDO STATROL EYE OINT 3,5 GR
CENDO STATROL EYE DROP 5 ML
CENDO TIMOLOL MALEAT/TIMOL 0.25%
EYE DROP 5 ML
CENDO TIMOLOL MALEAT/TIMOL 0,5%
EYE DROP 5 ML
CENDO TONOR 0,5% MINI DOSE
CENDO TONOR 0,25 % MINI DOSE
CENDO VASACON A EYE DROP 15 ML
CENDO VASACON 0,5% EYE DROP 15 ML
CENDO XITROL EYE OINTMENT 3,5 GRAM
CENDO XITROL EYE DROP 5 ML
CHLORAMFECORT H CREAM 10 GRAM
CHLORAMFECORT CREAM 10 GRAM
CINOLON N CREAM 10 GR
CINOLON CREAM 10 GRAM
COUNTERPAIN (BEDA SEDIAAN)
CYGEST SUP (400MCG)
CYGEST SUP ( 200MCG ) *
DAKTARIN (BEDA SEDIAAN)
DIPROGENTA CREAM
DIPROGENTA (BEDA SEDIAAN)
DIPROSONE OV 0,05% OINTMENT 10
GRAM
DIPROSONE OV 0,05% OINTMENT 10 GRAM DIPROSONE OV 0,05% CREAM 10 GRAM
DULCOLAX SUPP CHILD 5 MG
DULCOLAX SUPP DEWASA 10 MG
DULCOLAX SUPP DEWASA 10 MG
DULCOLAX SUPP CHILD 5 MG
DUMIN RECTAL 125 MG/2,5 ML
DUMIN RECTAL 250 MG/4 ML
DUMIN RECTAL 250 MG/4 ML
DUMIN RECTAL 125 MG/2,5 ML
ELOCON CREAM 10 GRAM
ELOCON (BEDA SEDIAAN)
ELOCON LOTION 10 ML
ELOCON OINTMENT 10 GRAM
ESPERSON 0,25% CREAM 15 GRAM
FLAGYL 0,5 GR SUPPOSITORIA
FLAGYSTATIN VAGINAL SUPPOSITORIA
FLAGYSTATIN VAGINAL SUPPOSITORIA
FLAGYL 0,5 GR SUPPOSITORIA
GARAMYCIN CREAM 15 GR
GARAMYCIN (BEDA SEDIAAN)
GARAMYCIN CREAM 5GR
GARAMYCIN OINTMENT 15 GRAM
GARAMYCIN OINTMENT 5 GRAM
GENTAMICIN 0,1% OINTMENT 5 GRAM
GENTIAN VIOLET SOLUTION
GENTIAN VIOLET SOLUTION
GENTAMICIN 0,1% OINTMENT 5 GRAM
HYDROCORTISON 1% CREAM 5 GRAM
HYDROCORTISON (BEDA SEDIAAN)
(KALBE)
HYDROCORTISON 2,5 % CREAM 5 GRAM HYDROCORTISON (BEDA SEDIAAN)
(GEN)

Page 18
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
HYDROCORTISON 2,5% CREAM 5 GRAM

(KALBE)
ILIADIN 0,025% NASAL DROP 10 ML
ILIADIN 0,05% NASAL SPRAY 10 ML
KALCINOL N CREAM 10 GRAM
KLODERMA 0,05% CREAM 10 GRAM
KLODERMA OINT 0.05% 5 GRAM
KY JELLY 50 GRAM
KY JELLY 82 GR
LACTACYD BIRU ANAK SOLUTION 60 ML
LACTACYD FH SOLUTION 60 ML
NEBACETIN OINTMENT 5 GRAM
NEBACETIN POWDER 5 GRAM
NERISONA COMBI 0,1% CREAM 10 GRAM
NERISONA FATTY 0,1% OINTMENT 10
GRAM
PHYSIOGEL AI CREAM 50ML
PHYSIOGEL CREAM 75 ML
PHYSIOGEL LOTION 200ML
PULMICORT RESPULES 0,5mg / 2ml
PULMICORT RESPULES 1mg / 2 ml
RETIN A 0,025% CREAM 20 GRAM
SERETIDE 125 DOSE INHALER
STERIMAR FOR BABY NASAL HYGIENE
STERIMAR NASAL HYGIENE
SYMBICORT 160/4,5Mcg 120 DOSIS
TURBUHALER
SYMBICORT 160/4.5Mcg 60 DOSIS
TURBUHALER
SYMBICORT PED 80/4,5 UG 60 DOSE
TURBUHALER
TARIVID 0,3% EYE DROP/SOLUTION
TARIVID OTIC 3 MG/ML DROP
VOLTAREN 1% EMULGEL 20 GRAM
HYDROCORTISON (BEDA SEDIAAN)

ILIADIN 0,05% NASAL SPRAY 10 ML
ILIADIN 0,025% NASAL DROP 10 ML
KLODERMA OINT 0.05% 5 GRAM
KLODERMA 0,05% CREAM 10 GRAM
KY JELLY 82 GR
KY JELLY 50 GRAM
LACTACYD FH SOLUTION 60 ML
LACTACYD BIRU ANAK SOLUTION 60 ML
NEBACETIN POWDER 5 GRAM
NEBACETIN OINTMENT 5 GRAM
NERISONA FATTY 0,1% OINTMENT 10
GRAM
NERISONA COMBI 0,1% CREAM 10 GRAM
PHYSIOGEL (BEDA SEDIAAN)
PULMICORT RESPULES 1mg / 2 ml
PULMICORT RESPULES 0,5mg / 2ml
STERIMAR NASAL HYGIENE
STERIMAR FOR BABY NASAL HYGIENE
SYMBICORT (BEDA SEDIAAN)
TARIVID OTIC 3 MG/ML DROP
TARIVID 0,3% EYE DROP/SOLUTION
4. Obat Syrup / tetes oral

NO.
NAMA
1
ABBOTIC GRANULE 125 MG/5 ML DRY SYR
60 ML
2
60 ML
3
ACTIFED DM/MERAH PLUS SYR 60 ML
4
ACTIFED EXPEC/HIJAU SYR 60 ML
5
ACTIFED KUNING SYRUP 120ML
6
ALCO 7,5 MG/0,8 ML DROP
7
ALCO PLUS DMP SYR 100 ML
8
ALCO PLUS SYR 100 ML
9
ALLERIN EXPECTORANT SYR 120 ML
10
11
AMOXSAN 125 MG/5 ML DRY SYRUP 60 ML
PASANGAN LASA
60 ML
60 ML
ACTIFED (BEDA DOSIS)
ALCO SYRUP
ALCO PLUS SYR 100 ML
ALCO PLUS DMP SYR 100 ML
AMOXSAN FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR
60 ML

Page 19
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
AMOXSAN FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR 60 AMOXSAN 125 MG/5 ML DRY SYRUP 60 ML
ML
AMOXSAN PAED 100 MG/ML DROP 15 ML AMOXAN SYRUP
ANCEFA 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
ANCEFA FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR 60
ML
ANCEFA FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR 60 ANCEFA 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
ML
APIALIS SYR 100 ML
APIALYS DROP 10 ML
APIALYS DROP 10 ML
APIALIS SYR 100 ML
AUGMENTIN (125 MG,31.25 MG)/5 ML SYR AUGMENTIN FORTE (250 MG,62.5 MG)/5 ML
60 ML
SYR
AUGMENTIN FORTE (250 MG,62.5 MG)/5 ML AUGMENTIN (125 MG,31.25 MG)/5 ML SYR
SYR
60 ML
BIO-STRATH 100ML ELIXIR
BISOLVON 4 MG/5 ML ELIXIR 125 ML
BUFECT FORTE 200 MG/5 ML SYR 50 ML
BUFECT SYRUP 60ML
BUFECT SYRUP 60ML
BUFECT FORTE 200 MG/5 ML SYR 50 ML
CANDISTIN SUSPENSI ORAL DROP 12 ML MYCOSTATIN SUSPENSI 12 ML
CEFAT 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
CEFAT FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
CEFAT FORTE 250 MG/5 ML DRY SYR 60 ML CEFAT 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
CLANEKSI (125 MG, 31.25 MG)/5 ML DRY
CLANEKSI FORTE (250 MG, 62.5 MG)/5 ML
SYR 60 ML
DRY SYR 60 ML
CLANEKSI FORTE (250 MG, 62.5 MG)/5 ML CLANEKSI (125 MG, 31.25 MG)/5 ML DRY
DRY SYR 60 ML
SYR 60 ML
CLORACEF 250 MG/5 ML DRY SYR 60 ML CLORACEF 125 MG/5 ML SYR 60 ML
CLORACEF 125 MG/5 ML SYR 60 ML
CLORACEF 250 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
COHISTAN EXPECTORANT 100ML SYRUP COHISTAN EXPEXTORANT 60ML SYRUP
COHISTAN EXPEXTORANT 60ML SYRUP
COHISTAN EXPECTORANT 100ML SYRUP
CURVIT CL 175 ML EMULSION
CURVIT SYRUP
CURVIT SYR 120 ML
CURVIT SYRUP 60 ML
CURVIT SYRUP 60 ML
CURVIT SYR 120 ML
EPEXOL 15 MG/5 ML SYR 120 ML
EPEXOL FORTE SYR
EPEXOL FORTE SYR
EPEXOL 15 MG/5 ML SYR 120 ML
FIXIPHAR 100 MG/5 ML DS 30ML
FIXIPHAR 100 MG/5 ML DS 60 ML
FIXIPHAR 100 MG/5 ML DS 60 ML
FIXIPHAR 100 MG/5 ML DS 30ML
HISTRINE 10 MG/ML DROP 20 ML
HISTRINE 5 MG/5 ML SYR 60 ML
HISTRINE 5 MG/5 ML SYR 60 ML
HISTRINE 10 MG/ML DROP 20 ML
IKADRYL DMP SIRUP 100 ML
IKADRYL SYRUP 60 ML RASA APEL
IKADRYL SYRUP 60 ML RASA APEL
IKADRYL DMP SIRUP 100 ML
IMBOOS SYRUP 60ML
IMBOOS (BEDA SEDIAAN)
IMBOOST FORCE SYRUP 120 ML
IMBOOST FORCE SYRUP 60 ML
IMBOOST SYRUP 120ML
LACTULAX SYRUP 120ML
LACTULAX (BEDA SEDIAAN)
LACTULAX SYRUP 200ML
LACTULAX SYRUP 60ML
LAPICEF 125 MG/5 ML SYR 60 ML
LAPICEF FORTE 250 MG/5 ML SYR 60 ML
LAPICEF FORTE 250 MG/5 ML SYR 60 ML
LAPICEF 125 MG/5 ML SYR 60 ML
LASAL 2 MG/5 ML SYR 100 ML
LASAL EXP SYR 100 ML
LASAL EXP SYR 100 ML
LASAL 2 MG/5 ML SYR 100 ML
LAXADIN SYR 60 ML
LAXADIN SYRUP 110 ML
LAXADIN SYRUP 110 ML
LAXADIN SYR 60 ML
LONGCEF 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
LONGCEF 250 MG 60ML
LONGCEF 250 MG 60ML
LONGCEF 125 MG/5 ML DRY SYR 60 ML
MUCOPECT ADULT ELIXIR 60 ML
MUCOPECT (BEDA SEDIAAN)
MUCOPECT DROPS 20 ML

Page 20
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
MUCOPECT PEDIATRIC ELIXIR 60ML

MYCOSTATIN SUSPENSI 12 ML
NAPREX 250 MG/5 ML SYR 60 ML
NAPREX 60 MG/ML DROP 15 ML
OBH 200CC GENERIK IKAPHARMINDO
OBH COMBI PLUS SYRUP 100 ML
OBH NELLCO SYRUP 100 ML
OZEN DROP
OZEN SIRUP
PAMOL 60 MG/0,6 ML DROP 15 ML
PAMOL SYR 60 ML
POLYCROL FORTE GEL 100 ML
POLYCROL FORTE SYR 180 ML
POLYCROL GEL 100 ML
POLYSILANE SYR 100 ML
PRIMPERAN DROPS 10 ML
PRIMPERAN SYRUP 50 ML
PRORIS 100 MG/5 ML SYR 60 ML
PRORIS FORTE SYRUP 50 ML
RHINOS JUNIOR SYRUP 60 ML
RHINOS NEO ORAL DROPS 15 ML
RIMACTANE SYRUP 100ML
RIMACTANE SYRUP 50 ML
RYVEL SYRUP
RYZEN 5 MG/5 ML SYR 100 ML
RYZEN ORAL 10 MG/ML DROP 20 ML
SANADRYL DMP SYRUP 60 ML
SANADRYL EXPECTORAN SYR 60 ML
SANADRYL EXPECTORANT 120 ML SYRUP
SANADRYL PLUS/DMP 120 ML SYRUP
SANMOL 120 MG/5 ML SYR 60 ML
SANMOL 60 MG/0,6 ML DROP 15 ML
SUPRAMOX 100 MG/ML DROP 20 ML
SUPRAMOX 125 MG/5 ML SYR 60 ML
TEMPRA DROP 15 ML
TEMPRA FORTE 250 MG/5 ML SYR 60 ML
TEMPRA SYRUP 100 ML
THIAMYCIN 125 MG SYR 60 ML
THIAMYCIN 250MG SYRUP
VENTOLIN 2 MG/5 ML SYR 100 ML
VENTOLIN EXPECT SYR 100 ML
VOMETA 1 MG/ML SYR 60 ML
VOMETA 5 MG/ML DROP 10 ML

CANDISTIN SUSPENSI ORAL DROP 12 ML
NAPREX 60 MG/ML DROP 15 ML
NAPREX 250 MG/5 ML SYR 60 ML
OBH 200CC GENERIK IKAPHARMINDO
OZEN SIRUP
OZEN DROP
PAMOL SYR 60 ML
PAMOL 60 MG/0,6 ML DROP 15 ML
POLYCROL (BEDA SEDIAAN)
PRIMPERAN SYRUP 50 ML
PRIMPERAN DROPS 10 ML
PRORIS FORTE SYRUP 50 ML
PRORIS 100 MG/5 ML SYR 60 ML
RHINOS NEO ORAL DROPS 15 ML
RHINOS JUNIOR SYRUP 60 ML
RIMACTANE SYRUP 50 ML
RIMACTANE SYRUP 100ML
RYZEN SYR
RYZEN ORAL 10 MG/ML DROP 20 ML
RYZEN 5 MG/5 ML SYR 100 ML
SANADRYL (BEDA SEDIAAN)
SANMOL 60 MG/0,6 ML DROP 15 ML
SANMOL 120 MG/5 ML SYR 60 ML
SUPRAMOX 125 MG/5 ML SYR 60 ML
SUPRAMOX 100 MG/ML DROP 20 ML
TEMPRA SYRUP
TEMPRA SYRUP 100 ML
TEMPRA FORTE 250 MG/5 ML SYR 60 ML
THIAMYCIN 250MG SYRUP
THIAMYCIN 125 MG SYR 60 ML
VENTOLIN EXPECT SYR 100 ML
VENTOLIN 2 MG/5 ML SYR 100 ML
VOMETA 5 MG/ML DROP 10 ML
VOMETA 1 MG/ML SYR 60 ML

Page 21
BAB
3. TATA LAKSANA
Departemen Farmasi MHJS telah mengidentifikasi obat-obatan yang tergolong dalam High Alert
Medications pada area penyimpanan, berikut strategi yang akan dilakukan untuk menangani obat-obatan
tersebut meliputi :
1. Semua tempat penyimpanan obat di Mayapada Hospital terutama: Farmasi Rawat Inap, Farmasi Rawat
Jalan, Farmasi UGD dan Troli emergensi harus memiliki daftar obat yang termasuk obat high alert
medication.
2.
Obat high alert medication disimpan di dalam rak obat yang dilengkapi dengan stiker peringatan
High Alert .
3.
Penyimpanan Narkotika terpusat di Farmasi dan obat narkotika tertentu juga tersedia di unit khusus
seperti: OT, IGD, ICU, ICCU, NICU, PICU dan penyimpanan dalam lemari double lock. Diluar unit
tersebut, jika memerlukan narkotika/psikotropika harus menyertakan resep dokter.
4. Elektrolit pekat yang tersedia di Instalasi Farmasi MHJS meliputi: KCl 7,46%, NaCl 3%, MgSO4 20
%, MgSO440%, Meylon 8,4%.
5. Elektrolit pekat disimpan di dalam rak obat terpisah yang dilengkapi dengan stiker peringatan Cairan
Elektrolit Pekat, Harus melalui Pengenceran pada bagian belakang obat.
6. Penyimpanan elektrolit pekat terpusat di Farmasi dan disimpan di unit tertentu seperti : LDR, OT, IGD,
ICU, ICCU, NICU, PICU. Diluar unit tersebut, jika memerlukan elektrolit pekat harus menyertakan
resep dokter.
Penatalaksanaan Obat-obatan yang tergolong dalam LASA / NORUM sebagai berikut :

1.
Menyimpan obat LASA / NORUM secara berjauhan / tidak berdekatan / tidak di satu akrilik
penyimpanan.
2.
Menempelkan stiker LASA pada obat di tempat penyimpanan dan wadah / kemasan obat.
3.
Melakukan verifikasi bertahap / pemeriksaan ganda pada proses dispensing dan administering,
meliputi :
Nama dan tanggal lahir pasien
Nama, kekuatan dan kadaluwarsa obat.
Dosis dan cara pemberian
4.
Merubah tampilan obat LASA pada label obat, tampilan komputer, ataupun label rak, dengan
memperjelas bagian nama yang berbeda (contoh: starCEF, starCLAF).
5.
Memberikan edukasi kepada staf dan pasien terhadap resiko tercampurnya Obat.

Page 22
A.
PRINSIP5
1. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan
a. Mengurangi jumlah high alert medications yang disimpan di suatu unit
b. Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia
c. Hindarkan penggunaan high alert medications sebisa mungkin
2. Lakukan pengecekan ganda
3. Minimalisasi konsekuensi kesalahan
a. Misalnya: kesalahan fatal terjadi di mana injeksi vial 50 ml berisi lidokain 2%tertukar dengan
manitol (kemasan dan cairan obat serupa). Solusinya: sediakan lidokain 2% dalam vial 10 ml,
sehingga kalaupun terjadi salah pemberian, jumlah lidokain yang diinjeksikan kurang
berdampak fatal.
b. Pisahkan obat-obat dengan nama atau label yang mirip
c. Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
d. Batasi akses terhadap high alert medications
e. Gunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan berdasarkan berat
badan / fungsi ginjal, di mana rentan terjadi kesalahan).
B.
TATA LAKSANA
Lakukan prosedur dengan aman dan hati-hati selama memberikan instruksi, mempersiapkan,
memberikan obat, dan menyimpan high alert medications.3
1. Peresepan
a. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai high alert medications.1
b. Instruksi ini harus mencakup minimal:
i.
Nama pasien dan nomor rekam medis
ii. Tanggal dan waktu instruksi dibuat

iii. Nama obat (generic), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap
obat
iv. Kecepatan dan atau durasi pemberian obat6
c. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap high alert
medications secara tertulis
d. Sistem instruksi elektronik akan memberikan informasi terbaru secara periodik
mengenai standar pelayanan, dosis, dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh Komite
Farmasi dan Terapi), serta informasi yang dibutuhkan untuk
mengoptimalisasi keselamatan pasien.
e. Jika memungkinkan, peresepan high alert medications haruslah terstandarisasi
dengan menggunakan instruksi tercetak.
Page 23
f. Instruksi kemoterapi harus ditulis pada Formulir Pelayanan Pencampuran Obat Kemoterapi
dan ditandatangani oleh spesialis onkologi, informasi ini termasuk riwayat alergi pasien, tinggi
badan, berat badan, dan luas permukaan tubuh pasien. Hal ini memungkinkan ahli farmasi dan
perawat untuk melakukan pengecekan ganda terhadap penghitungan dosis berdasarkan berat
badan dan luas permukaan tubuh.4
2. Persiapan dan Penyimpanan
a. High alert medications disimpan di ruang obat di dalam troli atau lemari yang memiliki kunci.
b. Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan dengan obatobatan rutin lainnya. Jika high alert medications harus disimpan di area perawatan pasin,
kuncilah tempat penyimpanan dengan diberikan label HI ALERT berwarna kunign pada tutup
luar tempat penyimpanan
c. Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan high alert medications, berikanlah
pesan pengingat di tutup cabinet agar perawat menjadi waspada dan berhati-hati dengan high
alert medications. Setiap kotak /tempat yang berisi high alert medications harus diberi label.
d. Infus intravena high alert medications harus diberikan label yang jelas dengan menggunakan
huruf / tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.
3. Pemberian obat
a. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check)
terhadapsemua high alert medications sebelum diberikan kepada pasien.1
b. Pengecekan Ganda Terhadap High Alert Medications
i.
Tujuan :
Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh
petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum memberikan obat dengan
tujuan meningkatkan keselamatan dan akurasi.
ii.
Kebijakan :
Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert medications tertentu
/ spesifik dan di saat pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien.
Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau pada catatan
pemberian medikasi pasien.
Pengecekan
pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang

untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat-obatan, antara
lain: perawat, ahli farmasi, dan dokter.
Pengecekan
kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang,

teknisi, atau perawat lainnya. (petugas tidak boleh sama dengan pengecek
pertama)
Kebutuhan
minimal untuk melakukan pengecekan ganda/ verifikasi

oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
o Setiap akan memberikan injeksi obat

Page 24
o Untuk infus :
Saat terapi awal
Saat terdapat perubahan konsentrasi obat
Saat pemberian bolus
Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
Setiap terjadi perubahan dosis obat
Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.3
iii. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan ganda:
High alert medications yang Memerlukan Pengecekan Ganda untuk Semua Dosis
Termasuk Bolus.3
Obat-obatan
Kemoterapi
Heparin
Insulin
Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric
Infuse kateter saraf epidural dan perifer
*abciximab
argatroban
Bivalirudin
*eptifibatide
Lepirudan
Citrate ACD-A
Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)
*obat-obatan yang sebaiknya tidak diberikan sebagai bolus dari kantong infuse/ vial
Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Kantong Infus.3
Obat-obatan
Infuse benzodiazepine
Kemoterapi
Infuse opioid
Infuse epidural
Infuse kateter saraf perifer
Obat-obatan yang Memerlukan Pengecekan Ganda jika Terdapat Perubahan Dosis / Kecepatan
Pemberian.3
Obat-obatan
Epoprostenol
Kemoterapi
Treprostinil
Infuse bensodiazepin
Infuse opioid, epidural
Heparin
4. Prosedur
Page 25

Untuk dosis inisial atau inisiasi infuse baru
a. Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua :
Obat-obatan pasien dengan label yang masih tertera.
Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep / instruksi tertulis
dokter
Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
b. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah sesuai
dengan instruksi dokter.
Obat memenuhi 5 persyaratan.
Membaca label dengan suara lantang kepada perawat untuk memverifikasi kelima
persyaratan ini:
1)
Obat tepat
2)
Dosis
atau
kecepatannya
tepat,
termasuk
pengecekan
ganda
mengenai
penghitungan dan verifikasi pompa infuse

3)
Rute pemberian tepat
4)
Frekuensi / interval tepat
5)
Diberikan kepada pasien yang tepat
c. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk memastikan bahwa obat
yang disiapkan adalah obat yang benar, misalnya: dosis insulin
d. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua petugas puas
bahwa obat telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis / catatan pemberian
medikasi pasien.
e. Petugas kedua harus menulis dicek oleh: dan diisi dengan nama pengecek.
f. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
g. Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan /cairan infuse, pompa, hingga tempat insersi selang.
d. Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat, termasuk ketepatan
data berat badan pasien.
Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien :
a. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan.
Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat sebelumnya
untuk memverifikasi kelima persyaratan (seperti yangtelah disebutkan di atas).
b. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai, lakukanlah
pencatatan pada bagianpengecekan oleh perawatdi rekam medis pasien.3
Page 26
c. Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan kepada
pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien dapat juga berperan
sebagai pengecek, jika menungkinkan).
d. Semua pemberian high alert medications intravena dan bersifat kontinu harus diberikan
melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada pasien di Ruang Rawat Intensif
Neonatus (Neonates Intensive Care Unit NICU), atau pada pasien risiko tinggi mengalami
kelebihan cairan (volume over-load).4 Setiap selang infus harus diberi label dengan nama obat
yang diberikan di ujung distal selang dan pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah
verifikasi danmeminimalkan kesalahan)
e. Pada situasi gawat darurat, di mana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat
menghambat / menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien, perawat atau
dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa kondisi klinis pasien benarbenar bersifat gawat darurat dan perlu ditatalaksana segera sedemikian rupa sehingga
pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan
lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.1
f. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi / apotek, dan dilakukan peninjauan
ulang oleh ahli farmasi atau apoteker apakah terjadi kesalahan obat yang belum diberikan.
g. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker untuk mengetahui indikasi
penggunaan dosis ekstra.5

Page 27
BAB
4.
A.
HIGH ALERT MEDICATIONS
Pemberian High Alert Medications pada pasien Dewasa6

1.
Alkaloid Vinca (Vincristine, vinblastine, vinorelbine)

a.
Semua dosis vinkristin dan vinblastin disiapkan dan disimpan dalam larutan 10ml NaCl
0,9% (injeksi)
b.
Vinorelbine disiapkan dan disimpan dalam larutan 20ml NaCl 0,9% (injeksi)
c.
Spuit harus diberi label dengan peringatan:
fatal jika diberikan intratekal
hanya untuk penggunaan IV
perlu pengecekan ganda
d. Setiap spuit harus disertai tutup dan harus tetap intak hingga waktu pemberian obat tiba.
2.
Pemberian obat melalui intratekal

a. Lakukan pengecekan ganda setelah persiapan dosis obat intratekal untuk memastikan obat
dan pelabelan benar.
b.
Pelabelan meliputi peringatan:

perhatian: hanya untuk penggunaan intratekal
perlu pengecekan ganda
c. Obat-obatan kemoterapi intratekal akan disimpan dan disiapkan dalam sediaan spuit 10 ml
atau lebih kecil.
d.
Tidak boleh ada obat-obatan sitotoksik lainnya di sebelah tempat tidur pasien selama
proses pemberian obat kemoterapi intratekal.
e.
3.
Lakukan pengecekan ganda
Agonis Adrenergik IV (epinefrin, fenilefrin, norepinefrin, isoproterenol)

a.
Instruksi medikasi harus meliputi kecepatan awal.
b.
Saat titrasi obat, haruslah meliputi parameternya
c.
Konsentrasi standar untuk infuse kontinu:
d.
Epinefrin: 4 mg/250ml
Norepinefrin: 8 mg/250ml
Fenilefrin: 50 mg/250ml
Pada kondisi klinis di mana diperlukan konsentrasi infuse yang tidak sesuai standar,
spuit atau botol infuse harus diberi label konsentrasi yang digunakan adalah .

Page 28
e.
4.
Gunakan monitor kardiovaskular pada semua pasien dengan pemasangan vena sentral
Antagonis adrenergic (propanolol, esmolol, metoprolol, labetalol)

Konsentrasi standar esmolol:
vial 100 mg/10ml
ampul 2,5 g/10ml
5.
Dopamine dan dobutamin8

a.
Sering terjadi kesalahan berupa obat tertukar karena namanya yang

mirip, konsentrasi yang mirip, dan indikasinya yang serupa. Gunakan label yang dapat
membedakan nama obat (misalnya: DOBUTamin, DOPamin)
6.
b.
Gunakan konsentrasi standar
c.
Beri label pada pompa dan botol infuse berupa nama obat dan dosisnya.
Kalsium Intravena (sebagai gluceptate, gluconate, atau chloride)9

a.
CaCl tidak boleh diberikan melalui IM karena bersifat sangat iritatif terhadap jaringan
b.
Faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium dalam darah adalah kadar fosfor
serum dan albumin serum
c. Efek samping yang dapat terjadi:
Interaksi
obat
dengan
digoksin
(injeksi
cepat
kalsium
dapat
menyebabkanbradiaritmia, terutama pada pasien yang mengkonsumsi digoksin)
Antagonis terhadap CCB (calcium-channel blocker) dan peningkatan tekanan

darah
Hipokalsemia atau hiperkalsemia akibat pemantauan kadar kalsium yang tidak

efisien
Rasio kalsium-fosfor yang tidak tepat dalam larutan IV dan menyebabkan

presipitasi dan kerusakan organ
7.
Nekrosis jaringan akibat ekstravasasi kalsium klorida
d.
Instruksikan pemberian kalsium dalam satuan milligram.
e.
Agen Kemoterapi (intravena, intraperitoneal, intraarterial, intrahepatik, dan

intrapleural)7
a.
Dalam meresepkan obat kemoterapi, perlu dilakukan sertifikasi dan verifikasi secara
tepat sebelum meresepkan dan memberikan obat.
b.
Instruksi kemoterapi harus ditulis di formulir pelayanan pencampuran obat kemoterapi

dan ditandatangani oleh spesialis onkologi.
c.
Tidak diperbolehkan memberikan instruksi obat kemoterapi hanya dalam bentuk verbal
(harus tertulis)
d.
Singkatan u untuk unit tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan singkatan.

Page 29
e.
Jangan menggunakan pompa IV jika hanya perlu dosis bolus
f.
Kapanpun memungkinkan, gunakan instruksi yang dicetak (print) dalam meresepkan

obat.
g.
Saat meresepkan obat kemoterapi IV, instruksi harus tertulis dengan dosis individual,
bukan jumlah total obat yang diberikan sepanjang program terapi ini.
h.
Instruksi lengkap mengenai pemberian obat ini harus mencakup:
Nama pasien dan nomor rekam medis
Tanggal dan waktu penulisan instruksi
Semua elemen yang digunakan untuk menghitung dosis inisial atau perubahan
tatalaksana kemoterapi harus dicantumkan dalam resep (tinggi
badan, berat badan, dan atau luas permukaan tubuh)
Indikasi dan inform consent
Alergi
Nama obat kemoterapi, dosis, rute pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat
Jumlah siklus dan atau jumlah minggu pemberian regimen pengobatan, jika
memungkinkan
j.
Berikan label yang jelas dan kemasan berbeda-beda untuk membedakan dengan obat
lainnya.
k.
Semua dosis obat harus disertai dengan tulisan: Perhatian: agen kemoterapi
l.
Adanya dosis obat yang hilang harus diselidiki segera oleh ahli farmasi dan
dosis pengganti sebaiknya tidak diberikan sebelum disposisi dosis pertama
diverifikasi.
m.
Obat
kemoterapi
akan
diberikan
berdasarkan
pada
instruksi
dokter
dan
dilakukansesuai dengan prosedur yang berlaku.

n.
Berikan label pada setiap alat / benda spesifik milik pasien yang berhubungandengan
kemoterapi, misalnya: Peringatan: materi / bahan anti-neoplastik.Perlakukan dengan
baik dan hati-hati.
o.
Obat kemoterapi akan dikemas dengan 2 lapisan untuk meminimalisasi kemungkinan

tercecer atau tersebar.
q. Semua obat kemoterapi yang telah dipersiapkan akan menjalani pengecekanganda

r.
Lakukan pengecekan dalam perhitungan dosis sebanyak 2 kali oleh 2 orang yangberbeda
s.
Lakukan pengecekan pengaturan pompa kemoterapi sebelum memberikan obat.
t.
Hanya perawat yang memiliki kompetensi dalam pemberian kemoterapi yang boleh
memberikan obat.
8.
Infuse kontinu Heparin, Lepirudin, Argatroban, Warfarin IV 5

a.
Protokol standar indikasi adalah untuk thrombosis vena dalam (Deep VeinThrombosis
DVT), sakit jantung, stroke, dan ultra-filtrasi.
b.
c.
Standar konsentrasi obat untuk infuse kontinu:

Page 30
heparin: 25.000 unit/500ml dekstrosa 5% (setara dengan 50 unit/ml)
lepirudin: 50 mg/250ml dan 100 mg/250ml
argatroban: 250 mg/250ml
d.
gunakan pompa infuse
e.
lakukan pengecekan ganda
f.
berikan stiker atau label pada vial heparin dan lakukan pengecekan ganda terhadap
adanya perubahan kecepatan pemberian.
9.
g.
Untuk pemberian bolus, berikan dengan spuit (daripada memodifikasi kecepatan infus)
h.
Obat-obatan harus diawasi dan dipantau
i.
Warfarin harus diinstruksikan secara harian berdasarkan pada nilai INR / PT harian.
Insulin IV9
a.
b.
Infuse insulin: konsentrasi standar = 1 unit/ml, berikan label high alert , ikuti protokol
standar ICU
c.
Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa dalam 30 hari setelah dibuka.
d.
Vial insulin disimpan pada tempat terpisah di dalam kulkas dan diberi label.
e.
Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar)
f.
Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U100di dalam spuit 1 cc,
selalu gunakan spuit insulin (khusus)
g.
h.
Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan diberikan suntikan
insulin/
i.
Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang tepat
Semua vial insulin harus dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka (injeksi
jarum suntik). Tanggal dibuka / digunakannya insulin untuk pertama kali harus
dicatat pada vial.
10.
Konsentrat elektrolit: injeksi NaCl > 0,9% dan injeksi Kalium (klorida, asetat, dan fosfat) 0,4
Eq/ml10
a.
Jika KCl diinjeksi terlalu cepat ( misalnya pada kecepatan melebihi 10

mEq/jam) atau dengan dosis yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan henti jantung.
b.
KCl tidak boleh diberikan sebagai IV push / bolus.
c.
Hanya disimpan di apotek, ICU, ICCU, dan kamar operasi
d.
Standar konsentrasi pemberian infuse NaCl: maksimal 3% dalam 500ml.
e.
Berikan label pada botol infuse: larutan natrium hipertonik 3% (Tulisan berwarna
merah)
f.
Protokol untuk KCl:
Indikasi infuse KCl

Page 31
Kecepatan maksimal infuse
Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor kardiovaskular
Penentuan bahwa semua infuse KCl harus diberikan via pompa
Larangan untuk memberikan larutan KCl multipel secara berbarengan (misalnya:

tidak boleh memberikan KCl IV sementara pasien sedang mendapat infuse KCl di
jalur IV lainnya)
Diperbolehkan untuk melakukan substitusi dari KCl oral menjadi KCl IV, jika
diperlukan
g.
11.
Infuse narkose / opiat, termasuk infuse narkose epidural11

a.
Opiate dan substansi lainnya harus disimpan dalam lemari penyimpanan yang terkunci di
apotik / unit farmasi dan di ruang perawatan pasien.
b.
Kapanpun memungkinkan, instruksi yang dicetak (print) sebaiknya tersedia dalam

meresepkan obat.
c.
Berikan label high alert: untuk infuse kontinu dengan konsentrasi non-standar yang
diberikan /diantarkan ke unit rawat, jika dperlukan sewaktu-waktu.
d.
Konsentrasi standar:
Morfin: 1 mg/ml
Meperidin: 10 mg/ml
Hidromorfin: 0,2 mg/ml (lima kali lebih poten dibandingkan morfin)
Fentanil (penggunaan ICU): 10 mcg/ml
e. Konsentrasi tinggi: (berikan label konsentrasi tinggi)
Morfin: 5 mg/ml
Hidromorfin: 1 mg/ml (lima kali lebih poten dibandingkan morfin)
Fentanil (penggunaan ICU): 50 mcg/ml
f.
Instruksi penggunaan narkose harus mengikuti Kebijakan Titrasi.
g.
Pastikan tersedia nalokson atau sejenisnya di semua area yang terdapat

kemungkinan menggunakan morfin
h.
Tanyakan kepada semua pasien yang menerima opiate mengenai riwayat alergi
i.
Hanya gunakan nama generik
j.
Jalur pemberian epidural :
Semua pemberian infuse narkose / opiate harus diberikan dengan pompa
Infus yang terprogram dan diberikan label pada alat pompa
Gunakan tabung infuse yang spesifik (misalnya: wana: kuning bergaris) tanpa
portal injeksi
Berikan label pada ujung distal selang infuse epidural dan selang infus IV untuk
membedakan.

Page 32
12.
k.
Jika diperlukan perubahan dosis, hubungi dokter yang bertanggungjawab
l.
Agen sedasi IV (lorazepam, midazolam, propofol)12

a.
b.
Setiap infuse obat sedasi kontinu memiliki standar dosis, yaitu:
Lorazepam: 1 mg/ml
Midazolam: 1 mg/ml, efek puncak: 5-10 menit
Propofol: 10 mg/ml
Lakukan monitor selama pemberian obat (oksimetri denyut, tanda vital, tersedia
peralatan resusitasi)
13.
Infus Magnesium Sulfat13

a.
Tergolong sebagai high alert medications pada pemberian konsentrasi melebihistandar,

yaitu > 40 mg/ml dalam larutan 100 ml (4 g dalam 100 ml larutan
14.
b.
isotonic / normal saline).
c.
Perlu pengecekan ganda (perhitungan dosis, persiapan dosis, pengaturan pompainfuse)
Infuse Alteplase (t-PA, activase) IV7

a.
Semua infuse alteplase yang digunakan di rumah sakit harus disiapkan oleh ahlifarmasi.
b.
Untuk penggunaan dalam kondisi emergensi, saat ahli farmasi tidak ada di tempat untuk
mempersiapkan obat, 1 sediaan alteplase akan disimpan di Instalasi GawatDarurat
(IGD). Saat obat ini hendak digunakan, lakukanlah pencatatan yang sesuai dan lengkap
berisi identifikasi pasien dan alasan / indikasi pemberian obat. Pencatatan ini harus
ditransmisikan ke farmasi / apotek sebelum dosis obat berikutnya diberikan.
c.
Siapkan alteplase dengan dosis spesifik untuk setiap pasien.
d.
Tidak diperbolehkan adanya obat ekstra / berlebih di container obat final yang akan
diberikan kepada pasien (contohnya: hanya obat dengan dosis spesifik dantepat yang
diletakkan di wadah obat ).
e.
Beri label pada setiap dosis obat yang digunakan (di spuit dan container infus), dan harus
meliputi minimal:
Nama pasien
Nomor rekam medis pasien
Lokasi pasien
Nama generik dan paten obat yang digunakan
Konsentrasi obat yang dinyatakan dalam mg/ml
Kuantitas total obat / volume total larutan yang terkandung di dalam sediaan
Tanggal kadaluarsa obat
Kecepatan pemberian infuse

Page 33
f. Pemberian obat tidak boleh diinterupsi dan dilakukan di area / tempat yang bebas
gangguan /distraksi
g. Perlu pengecekan ganda
15.
Injeksi Tenecteplase IV
a.
Pada tempat penyimpanan obat, berikan label yang jelas, untuk dapat membedakan
dengan alteplase dan meminimalisasi kemungkinan obat tertukar
b.
16. Agen blok neuromuscular(Suksinilkolin, rokuronium, vekuronium, atrakurium, pankuronium)8

a.
Harus disimpan di area khusus dan spesifik, seperti: kamar operasi, Ruang Rawat
Intensif (Pediatric Intensive Care Unit / Neonates Intensive Care Unit / Intensive
Care Unit), IGD, Cath Lab.
b.
Berikan label yang terlihat jelas dan dapat dibedakan dengan obat-obatan lainnya.
Farmasi akan memberikan label pada semua vial untuk penyimpanan obat di luar kamar
operasi.
c.
Penyimpanan harus dipisahkan dari obat-obatan lainnya, misalnya dengan kotak

berwarna, penyekatan, dan sebagainya.
d.
e.
Untuk setiap wadah obat baru yang disediakan oleh farmasi (misalnya: vial,spuit, dan
sebagainya), pengecekan ganda harus dicatat oleh kedua petugas direkam medis pasien.
f.
Catatlah jika ada perubahan instruksi, termasuk perubahan kecepatan infus dan
pengaturan pompa infus
g.
Kapanpun memungkinkan, instruksi yang dicetak (print) sebaiknya tersedia.Instruksi

juga harus menyatakan Pasien harus terpasang ventilator.
h.
Jangan pernah menganggap obat-obatan ini sebagai relaksan
o.
Harus dihentikan pemberiannya pada pasien yang di-ekstubasi dan tidak menggunakan
ventilator lagi
17.
Obat-obatan inotropik IV (digoksin, milrinone)

a.
Obat-obatan ini memiliki rentang terapeutik yang sempit dan memiliki sejumlahinteraksi
obat.
b.
Pasien-pasien yang harus mendapatkan pengawasan ekstra adalah: lansia (geriatri) yang
mendapat dosis tinggi obat inotropik dan juga mengkonsumsi quinidine.
c.
Dalam penggunaan obat, berikan edukasi kepada pasien mengenai pentingnya kepatuhan
pasien dalam hal dosis, perlunya pemeriksaan darah perifer secara rutin, dan tanda-tanda
peringatan akan terjadinya potensi overdosis
d.
Tingkatkan pemantauan pasien dengan memperbanyak kunjungan dokter dan

pemeriksaan laboratorium

Page 34
e.
Lakukan pemeriksaan digoksin darah secara rutin
f.
Monitor penggunaan Digibind dan kembangkan suatu protokol mengenai indikasi

penggunaan Digibind
18.
Garam fosfat (natrium dan kalium)5

a.
Sebisa mungkin, berikan terapi pengganti fosfat melalui jalur oral
b.
Berikan dalam bentuk natrium fostat, kapanpun memungkinkan
c.
Pemberian kalium fosfat berdasarkan pada level / kadar fosfat inorganic pasien dan
faktor klinis lainnya.
d.
Dosis normal kalium fosfat: tidak melebihi 0,32 mmol/kgBB dalam 12 jam. Dosis dapat
diulang hingga serum fosfat > 2 mg/dl.
e.
B.
Selalu berikan via pompa infus
Pemberian High Alert Medications pada Pediatrik dan Neonatus. 6

1. High alert medications pada neonatus dan pediatric serupa dengan obat-obatan pada dewasa, dan
obat-obatan di bawah ini:
a. Regicide (semua jalur pemberian)
b. Chloral hydrate (semua jalur pemberian)
c. Insulin (semua jalur pemberian)
d. Digoksin (oral dan IV)
e. Infuse dopamine, dobutamin, epinefrin, norepinefrin
2. Pemberian chloral hydrate untuk sedasi:
a. Kesalahan yang sering terjadi:
Dosis tertukar karena terdapat 2 sediaan: 250 mg/5ml dan 500 mg/5ml.
Instruksi sering dalam bentuk satuan volume (ml), dan bukan dalam dosis mg.
Pasien agitasi sering mendapat dosis multipel sebelum dosis yang pertama mencapai efek
puncaknya sehingga mengakibatkan terjadinya overdosis.
b. Tidak boleh untuk penggunaan di rumah
c. Monitor semua anak yang diberikan chloral hydrate untuk sedasi pre-operatif
sebelum dan setelah prosedur dilakukan. buatlah rencana resusitasi dan pastikan
tersedianya peralatan resusitasi.
3. Prosedur pemberian obat :
a. Lakukan pengecekan ganda oleh 2 orang petugas kesehatan yang berkualitas (perawat, dokter,
ahli farmasi)
b. Berikut adalah konsentrasi standar obat-obatan untuk penggunaan secara
kontinu infuse intravena untuk semua pasien pediatric yang dirawat, PICU,
dan NICU. Berikan label konsentrasi . untuk spuit atau botol infuse dengan konsentrasi
Modifikasi.

Page 35
Tabel Konsentrasi Standar Obat-obatan untuk Pediatric, PICU, dan NICU 6

Obat
Konsentrasi 1
Konsentrasi 2
KCl
0,1 mEq/ml
0,2 mEq/ml
(10 mEq/100ml)
(20 mEq/100ml),
Konsentrasi 3
hanya untuk infus vena sentral
Spesifik untuk pediatric / PICU

Dopamin
1600 mcg/ml
3200 mcg/ml
Dobutamin
(400 mcg/250ml)
200 mcg/ml
(800 mcg/250ml)
4000 mcg/ml
Epinefrin
(500 mcg/250ml)
16 mcg/ml
(1 mg g/250ml)
64 mcg/ml
Norepinefrin
(4 mg/250ml)
16 mcg/ml
(16 mg/250ml)
32 mcg/ml
64 mcg/ml
(4 mg/250ml)
Insulin, regular 0,5 unit/ml
(8 mg/250ml)
1 unit/ml
(16 mg/250ml)
Spesifik untuk NICU

Dopamine
400 mcg/ml
Dobutamin
500 mcg/ml
Epinefrin
20 mcg/ml
Insulin,
0,1 unit/ml
800 mcg/ml
1000 mcg/ml
40 mcg/ml
0,5 unit/ml
1600 mcg/ml
2000 mcg/ml
regular
Fentanil
12,5 mcg/ml
4 mcg/ml
c. Hanya staf yang berpengalaman dan kompeten yang diperbolehkan

memberikan obat.
d. Simpan dan instruksikan hanya 1 (satu) konsentrasi
e. Harus memberikan instruksi dalam satuan milligram, tidak boleh
menggunakan satuan milliliter
f. Jangan menginstruksikan penggunaan obat-obatan ini sebagai rutinitas / jika perlu.
g. Jika diperlukan pemberian obat secara pro re nata (jika perlu), tentukan dosis maksimal yang
masih diperbolehkan (misalnya: dosis maksimal 500 mg perhari).

Page 36
5
BAB
5. PENUTUP
Semakin mudahnya akses informasi disegala bidang terutama bidang pelayanan

kesehatan sehingga dituntut pelayanan yang diberikan selain memuaskan juga harus
kepastian keamanan dan keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan.
Pelayanan yang diberikan dalam peningkatan keselamatan pasien dimana dari
International Patient Safety Goal (IPSG) salah satunya adalah meningkatkan keamanan
obat yang perlu diwaspadai.
Page 37
Mayapada Hospital Jakarta Selatan sangat peduli akan keamanan dan

keselamatan pasien terutama dalam pemberian obat High Alert Medications kepada
pasien. Hal ini memerlukan panduan dalam memberikan pelayanan farmasi serta
prosedur dalam pemberian obat LASA, Narkotika, elektorlit pekat dan obat resiko tinggi
lainnya .
Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian maka dilakukan
pelabelan dengan menggunakan stiker bertuliskan Hi-Alert, LASA dan Cairan
Elektrolit Pekat serta pengecekan ganda.
Semua pelayanan yang dilakukan di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dipantau
pelaksanaannya oleh komite mutu dan keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wisconsin Patient Safety Institute. Model high-alert medications policy & procedures.Wisconsin:
WPSI; 2004.
2. Institute for Safe Medication Practices (ISMP). ISMPs list of high-alert medications. ISMP; 2012.
3.
The University of Kansas Hospital. High alert medication double-check. Dalam :

Medication management. Corporate Policy Manual. Volume 2. Kansas; 2010.
4.
John Dempsey Hospital-Department of Pharmacy. High alert medications. Dalam:

Pharmacy practice manual. Connecticut: University of Connecticut Health Center; 2008.
5.
Cohen M, Kilo C. High-alert medications: safeguarding against errors. Dalam: Cohen M, Medication
errors. USA: American Hospital Association, Health Research & Educational Trust, Institute for Safe
Medication Practices; 2002.
6.
Regional Pharmacy Nursing Committee. Regional high-alert medication safety practices. Regional
Pharmacy and Terapeutic Committee; 2010.
7.
Koczmara C. High alert medications: no room for errors. Kanada: ISMP; 2003.
8.
Graham S, Clopp MP, Kostek NE, Crawford B. Implementation of a high-alert

medication program. The Permanente Journal. 2008;12:15-22.
9.
Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO). High-alert medications

and patient safety. Int J Qual Health Care. 2001;13:339-40.
10.
Cabral K, Wendler L. High alert medications, polypharmacy & avoidable

Page 38
hospitalizations: Practice Improvement Series Meeting (PRISM). 2011.

11.
Kane J. High alert medications policy. The University of Toledo Medical Center. 2011.
12.
Colorado Foundation for Medical Care. Campaign intervention fact sheet: high alert medications.
13. Medication Use Quality Committee. High alert medications: identification, double-check and labeling.
Saskatoon Health Region; 2009.

Page 39

Hi Alert

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Hi Alert

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

1

Metode untuk meminimalisasi kesalahan ini meliputi beberapa strategi seperti :

Menyediakan akses informasi mengenai high alert medications.

Membatasi akses terhadap high alert medications.

Menggunakan label dan tanda peringatan untuk high alert medications.

Menstandarisasi prosedur instruksi / peresepan, penyimpanan, persiapan, dan

Melakukan prosedur pengecekan gandauntuk obat-obat tertentu.1

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medications sehingga meningkatkan

Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

ADRENALIN/ EPINEFRIN INJEKSI

CARDIOTONE 250 MG/5 ML INJ

INOTROP 250 MG/10 ML INJEKSI

DOBUTAMIN GIULINI 250 MG/5 ML

DOPAMIN 200 MG INJ

PROPANOLOL 40 MG TABLET GENERIK

LIDOCAINE INJEKSI 2% 2ML GENERIK

XYLOCAIN TOPICAL SPRAY 10% 50ML

XYLOCARD 100 OR 200 MG/ML

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

CORDARONE INJ 150 MG / 3 ML

LOVENOX 40MG/ 0.4ML INJEKSI

LOVENOX 60MG/ 0.6ML INJEKSI

INTEGRILIN IV INFUS 100 ML

FLUXUM 4250 AXA IU/0.4 ML INJEKSI

HYDROXYUREA MEDAC 500MG

TAPROS DEPOT 3,75MG INJEKSI

METHOTREXATE 2,5 MG TABLET

VIII. Dextrose >=

ALIMTA 100 MG INJEKSI

MAGNESIUM SULFATE INJ

MEYLON INJ 8,4% 25ML

DEXTROSE >= 20 % INJ

DEXTROSE 40% 25CC OTSUKA

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

ACID CONCENTRATE FOR

DIGOXIN 0.25MG TABLET NOVARTIS

CONC ACT PAR A FRES F HEMASOL

XII. Insulin (SC

REGULAR SOLUBLE HUMAN

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

DIGOXIN 0.25MG TABLET GENERIK

XIV. Agen sedasi

XV. Agen sedasi

CODEIN 10MG TABLET

CODIPRONT CUM EXP CAPSUL

CODIPRONT CUM EXP SYRUP

DUROGESIC 12,5 MCG/HR PATCH

DUROGESIC 25 MCG/HR PATCH

MST CONTINOUS 10 MG TABLET

MST CONTINOUS 15 MG TABLET

XVII. Agen blok

PETHIDIN HCL 100 MG/2 ML INJ

ROCULAX 50 MG/5 ML INJ

B. Daftar obat LASA di MHJS beserta pasangannya, sebagai berikut :

Panduan Obat Dengan Kewaspadaan Tinggi

3TC -HBV 100 MG FILM-COATED TAB

ABBOTIC XL 500 MG FILM TABLET

ACRAN FC 150 MG TABLET

ACRAN FC 300 MG CAPLET