Anda di halaman 1dari 5

CA COLON

A. Konsep Dasar Penyakit

I Definisi
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon.
Kanker colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah
kanker paru-paru ( ACS 1998 ). Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan
dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker, 2001 : 72)
Tumor terjadi ditempat yang berada dalam colon, kira-kira pada bagian :
26 % pada caecum dan ascending colon
10 % pada transfersum colon
15 % pada desending colon
20 % pada sigmoid colon
30 % pada rectum

II Epidemiologi
Kira-kira 152.000 orang di amerika serikat terdiagnosa kanker Colon pada
tahun 1992 dan 57.000 orang meninggal karena kanker ini pada tahun yang
sama (ACS 1993). Sebagian besar klien pada kanker Colon mempunyai
frekuensi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Kanker pada colon
kanan biasanya terjadi pada wanita dan Ca pada rektum biasanya terjadi pada
laki-laki. Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien
yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan
riwayat keluarga yang mengalami kanker kolon.

III Penyebab
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi faktor
resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon atau
polip dalam keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis, dan diet tinggi
lemak, protein, dan daging serta rendah serat (Smletzer,2002). Kelebihan
lemak diyakini mengubah flora bakteri dan mengubah steroid menjadi
senyawa yang mempunyai sifat karsinogen.

IV Patofisiologi
Kanker kolon dan rektum terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari
lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas
dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam struktur
sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke
bagian tubuh yang lain (paling sering ke hati). Karsinoma Colon sebagian
besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh tidak
terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara perlahan dan tampak
membahayakan. Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode. Tumor
mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di
perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.Kemudian tumor mulai melekat
pada organ yang ada disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus
besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini
langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar
melalui limpa, setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi, biasanya sel
bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian
metastase ke paru-paru. Tempat metastase yang lain termasuk :
- Kelenjar Adrenalin
- Ginjal
- Kulit
- Tulang
- Otak
Penambahan untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui limpa dan
sistem sirkulasi, tumor colon juga dapat menyebar pada bagian peritonial
sebelum pembedahan tumor dilakukan. Penyebaran terjadi ketika tumor
dihilangkan dan sel kanker dari tumor pecah menuju ke rongga peritonial

V Manifestasi Klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi
segmen usus tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah
perubahan kebiasaan defekasi. Pasase darah dalam feses adalah gejala paling
umum kedua. Gejala dapat juga mencakup anemia yang tidak diketahui
penyebabnya, anoreksia, penurunan berat badan, dan keletihan. Gejala yang
sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen
dan melena. Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kiri adalah
yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen, dan kram, penipisan
feses, konstipasi dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses.
Gejala yang dihubungkan dengan lesi rektal adalah evakuasi yang tidak
lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare yang bbergantian, serta feses
berdarah (Smletzer, 2002). Selain itu hal pertama yang ditunjukkan oleh Ca
Colon adalah, teraba massa, pembuntuan kolon sebagian atau seluruhnya,
perforasi pada karakteristik kolon dengan distensi abdominal dan nyeri.

VI Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai hemaglobin dan Hematocrit biasanya turun dengan indikasi anemia.
Hasil tes Gualac positif untuk accult blood pada feces memperkuat
perdarahan pada GI Tract. Pasien harus menghindari daging, makanan
yang mengandung peroksidase (Tanaman lobak dan Gula bit) aspirin dan
vitamin C untuk 48 jam sebelum diberikan feces spesimen. Perawat dapat
menilai apakah klien pada menggumakan obat Non steroidal anti
peradangan (ibu profen) Kortikosteroid atau salicylates. Kemudian
perawat dapat konsul ke tim medis tentang gambaran pengobatan lain.
Makanan-makanan dan obat-obatan tersebut menyebabkan perdarahan.
Bila sebenarnya tidak ada perdarahan dan petunjuk untuk kesalahan hasil
yang positif.
Dua contoh sampel feses yang terpisah dites selama 3 hari berturut-turut,
hasil yang negatif sama sekali tidak menyampingkan kemungkinan
terhadap Ca Colon. Pemeriksaan Carsinoma embrionik antigen (CEA)
dapat juga dilakukan, meskipun CEA mungkin indikator yang dapat
dipercaya dalam mendiagnosa kanker kolon karena tidak semua lesi
mensekresi CEA. Pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar CEA dapat
dipercaya dalam diagnosis prediksi. Pada eksisis tumor komplet, kadar
CEA yang meningkat harus kembali ke normal dalam 48 jam.
Peningkatan CEA pada tanggal selanjutnya menunjukkan kekambuhan.
b. Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan dengan enema barium mungkin dapat memperjelas keadaan
tumor dan mengidentifikasikan letaknya. Tes ini mungkin
menggambarkan adanya kebuntuan pada isi perut, dimana terjadi
pengurangan ukuran tumor pada lumen. Luka yang kecil kemungkinan
tidak teridentifikasi dengan tes ini. Enema barium secara umum
dilakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy. Biopsi massa juga
dapat dilakukan saat sigmoid dan colonoscopy.
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa dan
luas dari penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat
menemukan tempat yang jauh yang sudah metastasis.

VII Komplikasi
Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.
Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar
kolon yang menyebabkan hemoragi. Perforasi dapat terjadi, dan
mengakibatkan pembentukan abses. Peritonitis dan atau sepsis dapat
menimbulkan syok

VIII Penatalaksanaan
Pasien dengan gejala obstruksi usus diobati dengan cairan IV dan pengisapan
nasogastrik. Apabila terdapat perdarahan yang cukup bermakna, terapi
komponen darah dapat diberikan.
a. Penatalaksanaan non bedah
Tim medis dapat menilai kanker tiap pasien untuk menentukan rencana
pengobatan yang baik dengan mempertimbangkan usia, komplikasi
penyakit dan kualitas.
- Terapi radiasi
Persiapan penggunaan radiasi dapat diberikan pada pasien yang
menderita Ca kolorektal yang besar, walaupun ini tidak dilaksanakan
secara rutin. Radiasi dapat digunakan post operatif sampai batas
penyebaran metastase. Sebagai ukuran nyeri, terapi radiasi
menurunkan nyeri, perdarahan, obstruksi usus besar atau metastase ke
paru-paru dalam perkembangan penyakit. Terapi radiasi sekarang
digunakan pada periode pra, intra dan post operatif untuk memperkecil
tumor, mencapai hasil yang lebih baik dari pembedahan, dan untuk
mengurangi resiko kekambuhan.
- Kemoterapi
Obat non sitotoksik memajukan pengobatan terhadap Ca kolorektal
kecuali batas tumor pada anal kanal. Bagaimanapun juga 5
fluorouracil (5-FU,Adrucil) dan levamisole (ergamisol) telah
direkomendasikan terhadap standar terapi untuk stadium khusus pada
penyakit (contoh stadium III) untuk mempertahankan hidup.
Kemoterapi juga digunakan sesudah pembedahan untuk mengontrol
gejala-gejala metastase dan mengurangi penyebaran metastase.
Kemoterapi intrahepatik arterial sering digunakan 5 FU yang
digunakan pada klien dengan metastasis liver.

b. Penatalaksanaan bedah
Pembedahan adalah tindakan primer untuk kebanyakan kanker kolon dan
rektal. Pembedahan dpat bersifat kuratif atau paliatif. Kanker yang
terbatas di satu sisi dapat diangkat dengan kolonoskop. Kolostomi
laparoskopik dengan polipektomi, dapat meminimalkan luasnya
pembedahan dalam beberapa kasus. Laparoskop digunakan sebagai
pedoman dalam membuat keputusan di colon. Reseksi kolon dengan atau
tanpa kolostomi dan reseksi perineal abdomen adalah prosedur umum
pembedahan terhadap Ca kolorektal.
- Reseksi kolon
Tipe khusus terhadap reseksi dan keputusan untuk membuat
kolostomi sementara atau permanen tergantung pada :
- Lokasi dan ukuran tumor
- Tingkat komplikasi (contoh obstruksi atau perforasi)
- Kondisi klien
Reseksi kolon melibatkan pemotongan pada bagian kolon dengan
tumor dan meninggalkan batas area dengan bersih.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
4. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai