Pemba Has An
Pemba Has An
Theodolit E1 B1 09 035
BAB I
PENDAHULUAN
d
a
e
b
f
g
c
Gambar 1.1
Theodolit dan Bagiannya
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Rambu (Bak Ukur)
6. Payung
Berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari maupun hujan
karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.
Gambar 1.4
Payung
7. Kompas
Berfungsi untuk menentukan arah utara dari titik yang diukur. Kompas
selalu digunakan pada saat perhitungan azimuth untuk setiap patok.
Gambar 1.5
Kompas
8. Patok
Berfungsi sebagai tanda dimana tempat kita meletakkan rambu ukur untuk
mengukur suatu titik dilapangan yang terbuat dari kayu atau bambu yang
panjangnya 50 cm.
Gambar 1.6
Patok
Gambar 1.7
Alat-alat penunjang
BAB II
TEORI DASAR DAN PROSEDUR KERJA
Gambar 2.1
Pengukuran jarak mendatar
Dimana:
D = Jarak horizontal HA = Tinggi Pesawat
A
B
Gambar 2.2
Sudut arah
Dimana:
A = Letak titik pengukuran A
B = Letak titik pengukuran B
= Sudut arah yang terbentuk
Sudut jurusan atau sudut azimuth yaitu sudut yang terbentuk berdasarkan
sumbu Y atau sudut yang dibentuk searah putaran jarum jam sampai sudut
yang ditentukan.
Y
A A
Gambar 2.3
Sudut Jurusan ()
Dimana:
Y = Arah utara
A = Letak patok A
= Sudut jurusan
1 3 5
Gambar 2.4
Poligon Lepas
Poligon terikat, yaitu apabila titik awal dan akhir diketahui akhir
kordinatnya.
U 2 4
1 3 5
Gambar 2.5
Poligon Terikat
Poligon terikat sempurna, yaitu apabila 2 titik awal dan akhir diketahui
akhir kordinatnya.
2 4
U
1 3 5
Gambar 2.6
Poligon Terikat Sempurna
b. Poligon Tertutup
Pada bentuk geometri sebetulnya poligon tertutup sama dengan poligon
terbuka. Hanya titik akhir merupakan titik awal poligon tersebut.
P1
P0 Ket : = Sudut luar
30
= Sudut dalam
P3
20
P2
0
Gambar 2.7
Poligon Tertutup
U P5 P4
0
P3
P0
P1 P2
Gambar 2.8
Poligon memanjang tertutup
U
P1 P3
P0 P2 Pn
Gambar 2.9
Poligon memanjang terbuka
Pesawat A
P0
C B
Gambar 2.10
Sistem Tachimetri
Gambar 2.11
Sistem Kisi (Grid)
dibuat dengan skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami
pengecilan sesuai skala peta.
Gambar 2.12
Garis Kontur
Kesalahan dapat diperkecil dengan melakukan observasi dan mengambil nilai rata-
rata sebagai hasil.
Syarat pengukuran/pengaturan:
- Garis nivo I sumbu I.
- Sumbu II harus mendar.
- Garis bidik.
- Keadaan sempurna
sumbu I telah
vertikal.
sumbu II sudah
mendatar
garis bidik telah tegak
lurus I sumbu II
Perjalanan garis bidik pada dinding melalui garis lurus ATB sedemikian
sehingga PA QB.
- Keadaan garis mistar salah
Keadaan alatnya:
sumbu I telah
vertikal.
sumbu II belum
mendatar
garis bidik belum
tegak lurus I dengan sumbu II
Perjalanan garis bidik pada dinding melalui garis lengkung CTD dgn PC QD
dimana C dan D terletak sama dari garis unting-unting. Jarak PC = QD = Y
adalah benar kesalahan tidak tegak lurus garis bidik pada sumbu II. Untuk
menghilangkan dikoreksi dgn sekrup koreksi diafragma.
- Keadaan sumbu II dan garis bidik salah
Keadaan alatnya:
sumbu I telah
vertikal.
sumbu II belum
mendatar
garis bidik belum
tegak lurus I terhadap sumbu II
Hasil ini adalah kombinasi dari keadaan (b) dan keadaan (c), tanda adanya
kesalahan sumbu II, dan garis bidik adalah bahwa garis bidik ke bawah titik
H mendapat PG tidak sama dengan QH dan mungkin pula titik G dan H
terletak disebelah yang sama terhadap garis unting-unting PTQ. Jika
membantu pada mistar a (dihitung dari P) dan pembantu pada mistar b
(dihitung dari Q), maka:
a=X+Y
b=Y+X
sehingga didapat besar kesalahan:
X = (a + b)
Y = (a b)
Rumus:
= 1 + 2 + 3 + + n
Dimana:
= Jumlah Sudut Horizontal
n = Sudut Horizontal
n = n-1 n 180o:
Dimana:
DYn = Jarak Vertikal Yang Ditinjau (m)
DPn = Jarak Proyeksi Titik Yang Ditinjau (m)
n = Azimuth Benar Sudut Yang Telah Dikoreksi
(Dx )2 (D y )2
L =
DP
Dimana:
L = Koreksi Linier (m)
Dx = Jumlah Jarak Sudut Horizontal (m)
Dy = Jumlah Jarak Sudut Vertikal (m)
DP = Jumlah Jarak Proyeksi (m)
Dimana:
Yndet = Yn DYndet
Dimana:
Yndet = Koordinat Detail Terhadap Sumbu Vertikal (m)
Yn = Koordinat Sumbu Vertikal Patok Utama (m)
DYndet = Jarak Vertikal Detail Yang Ditinjau (m)
BAB III
ANALISA DATA
=137+ (59/60)+(40/3600)
=293,781944
Demikian perhitungan selanjutnya,dengan menggunakan cara yang tertera
diatas,dalam perhitungan sudut horizontal maupun sudut Vertikal.
= 293.7819444+184.4847222+188.6111111+139.9763889+236.1541667+
K = 3246.022222-(16+2) 180
= 3246.022222-3240
=6.02222
K
=
n
6.022222
=
16
= -0.37639
0 = 293.7819
(Dx )2 (D y )2
L =
DP
447,42230142
L =
790.5266708
= 0,75231643
X0 = 121.0119
X1 = 121.0119 + -54.9034409 - 1.558651934 = 64.5498
X2 = 64.54980716 + -48.42792954 - 1.423415365 = 14.6985
Y0 = -3.31017
Y1 = -3.31017 + 24.19463828 - 0.386295528 = 20.49817275
Y2 = 20.49817275 + 25.63074856 - 0.352778563 = 45.77614275
Y3 = 45.77614275 + 41.85616224 - 0.457111356 = 87.17519364
Y4 = 87.17519364 + -3.689260257 - 0.318648034 = 83.16728535
Y5 = 83.16728535 + 27.65014854 - 0.227467186 = 110.5899667
Y6 = 110.5899667 + 40.55058462 - 0.280064258 = 150.8604871
Y7 = 150.8604871 + 42.72461169 - 0.347658775 = 193.23744
Y8 = 193.23744 + -8.999406311 - 0.302572689 = 183.935461
Y9 = 183.935461 + -7.224088892 - 0.241414506 = 176.4699576
Y10 = 176.4699576 + -17.17410801 - 0.43132725 = 158.8645223
Y11 = 158.8645223 + 11.667547 - 0.331784718 = 170.2002846
Y12 = 170.2002846 + -1.060143851 - 0.266677174 = 168.8734636
Y13 = 168.8734636 + -37.50095826 - 0.241955244 = 131.1305501
Y14 = 131.1305501 + -32.52996867 - 0.235713212 = 98.36486819
Y15 = 98.36486819 + -43.70371321 - 0.299359095 = 54.36179589
Y0 = 54.36179589 + -57.30301442 - 0.368951468 = -3.31017
- 0,217752545
H =
16
= 0,013609534
P0 = 28
P1 = 28 + -1.430331904 + 0.013609534 = 26.58327763
P2 = 26.58327763 + -0.467806405 + 0.013609534 = 26.12908076
P0 A = 28 + -0.2042 = 27.7958
B = 28 + 0.4504 = 28.4504
C = 28 + 0.1545 = 28.1545
D = 28 + -2.5477 = 25.4523
E = 28 + -1.5566 = 26.4434
F = 28 + -1.6552 = 26.3448
P1 A = 26.58327763 + 1.4762 = 28.0595
B = 26.58327763 + 1.8972 = 28.4805
C = 26.58327763 + 1.1728 = 27.7561
D = 26.58327763 + -0.1474 = 26.4359
E = 26.58327763 + -2.0100 = 24.5733
F = 26.58327763 + -1.5069 = 25.0764
P2 A = 26.12908076 + 1.2737 = 27.4028
B = 26.12908076 + 1.0824 = 27.2114
C = 26.12908076 + 0.8704 = 26.9995
D = 26.12908076 + -1.0718 = 25.0573
E = 26.12908076 + -0.3349 = 25.7942
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengukuran theodolit pada areal kampus baru, kita dapat
mengetahui dengan pasti perbedaan kemiringan tanah pada daerah tersebut dan dari
itu pula diketahui bahwa pengukuran theodolit sangatlah diperlukan dalam atau untuk
mengetahui perbedaan tinggi antara daerah yang curam atau terjal dengan daerah
datar. Serta dapat juga digunakan untuk mengetahui seberapa besar luas areal yang
diukur.
Dari hasil olah data hasil pengukuran kita melihat kondisi daerah pengukuran
dengan melihat gambar, baik itu peta situasi, profil memanjang maupun peta kontur.
Melalui peta situasi kita dapat melihat keadaan atau posisi daerah pengukuran,
dengan profil memanjang kita dapat melihat perbedaan tinggi titik melalui grafik,
sedang kontur memuat gambar perbedaan tinggi dalam bentuk garis kontur.
4.2 S a r a n
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan besar yang terjadi sebaiknya dalam menjalankan praktikum, kita harus
memperhatikan dengan baik apa yang diajarkan oleh pembimbing mengingat ini
merupakan hal yang baru.