Anda di halaman 1dari 43

1

TUGAS TEORI SOSIAL PEMBANGUNAN DAN KEMISKINAN

1. Pendapat saya mengenai Tujuan sebuah Negara dibentuk di manapun adalah

dalam rangka menciptakan masyarakat Negara tersebut menjadi lebih sejahtera,

makmur dan selalu aman disepanjang waktu.

a. Menurut pendapat saya mengenai pernyataan tersebut adalah Istilah

kesejahteraan erat kaitannya dengan tujuan Negara Indonesia. Negara didirikan,

dipertahankan dan dikembangkan untuk kepentingan seluruh rakyat yaitu untuk

manjamin dan memajukan kesejahteraan umum. Dengan melihat pembukaan UUD

1945 dapat dikemukakan bahwa tujuan Negara Indonesia adalah melindungi seluruh

bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Oleh karenanya

Negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya.

Sebagaimana dinyatakan oleh Aristoteles bahwa Negara dibentuk untuk

menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warganya . Pembangunan masyarakat

pada hakekatnya bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruh

agar lebih baik, lebih menyenangkan dan mengenakkan masyarakat dari keadaan

sebelumnya. Kesejahteraan, itulah yang menjadi tujuan pembangunan masyarakat.

Pembangunan masyarakat selalu dikaitkan dengan masalah kemiskinan, yang dialami

oleh sebagian masyarakat. Saat ini kemiskinan bukan hanya menjadi masalah

Indonesia tapi sudah menjadi masalah dunia. Negara Indonesia identik dengan

kemiskinan warga negaranya, namum di dalamnya negara Indonesia menginginkan

negaranya ini berkembang dan maju. Masalah kemiskinan di Indonesia ditandai oleh

rendahnya mutu kehidupan masyarakat yang ditunjukan oleh indeks pembangunan


2

masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat tergantung

pada peranan pemerintah dan masyarakatnya. Tanpa melibatkan masyatakat,

pemerintah tidak akan mencapai hasil pembangunan secara optimal. Masyarakat tidak

hanya diperlakukan sebagai objek akan tetapi harus dilibatkan secara langsung dalam

rangkaian pembangunan, seperti perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembangunan. Pembangunan sosial menuju masyarakat sejahtera tidak lagi lewat

pendekatan sosial yang hanya menangani korban pembangunan. Kedepan paradigma

pembangunan harus menuju pemberdayaan dan perlindungan sosial, yang ditujukan

pada keluarga dan penduduk secara keseluruhan. Strategi mengatasi kemiskinan

dengan cara pendekatan sosial entrepreneurship yang bertumpu pada semangat

kewirausahaan.

b. Yang dilakukan oleh sebuah Negara agar maksud tersebut diatas bisa terealisir

adalah negara bertugas untuk menciptakan suasana atau keadaan yang

memungkinkan rakyat dapat menikmati hak-haknya sebagai warga Negara dan

mencapai kesejahteraan mereka semaksimal mungkin. Dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan tersebut komponen utama yang harus dipenuhi adalah adanya kepastian

hukum dan tersedianya barang dan jasa kebutuhan hidup bagi semua warga Negara.

Kepastian hukum menjadi penting dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum di

Indonesia mengingat Indonesia adalah Negara berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)

bukan berdasar pada kekuasaan belaka (machtsstaat). Terciptanya Negara hukum

berarti juga ditaatinya peraturan hukum atau rule of law dalam seganap aktivitas

Negara dan warga negaranya. Unsur-unsur rule of law meliputi ;

(1) Keutamaan aturan-aturan hukum atau supremasi hukum;

(2) Kedudukan yang sama dihadapan hukum;


3

(3) Terjaminnya hak-hak asasi manusia.

Keserasian dan keseimbangan antara kepastian hukum dan keadilan sosial atau

kesejahteraan umum mutlak diperlukan dalam menjamin hak-hak warga Negara.

Keserasian keduanya dapat terwujud manakala memenuhi persyaratan ;

a. Kaidah-kaidah hukum serta penerapannya mendekati citra masyarakat;

b. Pelaksana penegakan hukum dapat mengemban tugas sesuai tujuan dan

keinginan hukum;

c. Masyarakat dimana hukum itu berlaku taat dan sadar akan pentingnya hukum

bagi keadilan dan kesejahteraan.

langkah-langkah nyata untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Di antaranya adalah:

1. Pemberantasan Korupsi

Koruptor merampas uang negara yang harusnya untuk rakyat jadi beralih ke

kantong segelintir para koruptor. Meski para koruptor banyak ditangkap, namun

jarang sekali harta kekayaannya yang berasal dari uang rakyat disita dan

dikembalikan kepada rakyat. Para koruptor tersebut dalam beberapa tahun saja

kemudian hidup bebas. Jika seorang koruptor korupsi Rp 100 milyar, kemudian dia

hanya dihukum 10 tahun, berarti pendapatannya Rp 10 milyar/tahun atau Rp 833 juta

per bulan (833 kali UMR). Tak heran banyak orang yang tertarik untuk korupsi.

2. Pendidikan yang Murah dan Terjangkau oleh Rakyat

APBN 2008 untuk Pendidikan Nasional Rp 48,2 trilyun lebih. Artinya jika ada

40 juta siswa Sekolah Negeri, setiap siswa bisa dapat subsidi Rp 1,2 juta per tahun

atau Rp 100 ribu/bulan. Harusnya ini bisa menjadikan pendidikan di sekolah negeri

gratis/murah mengingat banyak sekolah swasta yang bisa bertahan hidup dengan iuran
4

sebesar itu. Tapi mengapa untuk masuk SMU Negeri biayanya sampai jutaan rupiah

dan iurannya sampai ratusan ribu rupiah?

Untuk itu semua Departemen harus membuat laporan keuangan yang rinci dan

transparan yang bisa diakses publik. Kemudian BPK dan jika perlu KPK harus

memeriksa laporan keuangan berikut transfer bank ke sekolah/guru untuk memeriksa

apakah ada dana/tunjangan sekolah/guru yang dipotong sehingga sekolah negeri

sampai lebih mahal dari swasta biayanya.

Pemeriksaan kekayaan Kepala Sekolah dan Pejabat Diknas serta pembuktian

terbalik harus dijalankan agar korupsi di Diknas bisa dicegah/dihilangkan dengan

demikian pendidikan yang murah/gratis bisa dijalankan.

3. Reformasi Tanah untuk Petani

Separuh dari rakyat Indonesia adalah petani. Jika para petani miskin, maka

separuh rakyat Indonesia juga miskin. Menurut Bank Dunia, mayoritas petani hanya

punya tanah 0,4 hektar. Bahkan para petani di Jawa yang terkena kasus padi Super

Toy tanahnya hanya kurang dari 0,25 hektar. Jika untuk 1 hektar menghasilkan 12 ton

beras dan 1 kg beras harganya Rp 2.500, maka untuk 1 hektar petani bisa mendapat

Rp 30 juta/bulan atau Rp 2,5 juta per bulan (kotor). Tapi jika cuma hektar, maka

para petani hanya mendapat Rp 625 ribu/bulan. Belum dipotong dengan biaya untuk

pembelian bibit, pupuk, pestisida, dan sebagainya.

Oleh karena itu Reformasi Tanah perlu dilakukan. Tiap keluarga petani harus

mendapat 2 hektar tanah lewat program Reformasi Tanah sehingga para petani bisa

dapat Rp 60/juta per tahun dan Indonesia bisa swasembada pangan. Luas Indonesia
5

sekitar 200 juta hektar. Sementara jumlah petani sekitar 120 juta atau 30 juta keluarga

petani.

Selain itu privatisasi bibit padi, pestisida, dan pupuk yang mengakibatkan

harga mahal dan mencekik para petani harus dihentikan. Pemerintah lewat IPB dan

Balai Penelitian harus menyediakan bibit padi yang murah serta pestisida dan pupuk

alami yang lebih terjangkau sehingga kesejahteraan petani meningkat.

4. Mengatasi Krisis Energi/Listrik dengan Energi Terbarui (Renewable Energy)

Saat ini Indonesia mengalami krisis energi/listrik karena terlalu bertumpu pada

energi fosil yang mahal dan mencemarkan seperti minyak dan gas. Sering diberitakan

rakyat antri BBM, minyak tanah, atau gas karena produk tersebut langka atau

menghilang. Sering pula listrik mengalami pemadaman sehingga industri tidak

berjalan karena kantor-kantor dan pabrik-pabrik tidak bisa beroperasi. Energi fosil itu

diperkirakan dalam waktu 10-20 tahun lagi akan habis.

Untuk itu Indonesia perlu beralih ke Energi Terbarui berupa Air, Angin,

Matahari, Panas Bumi yang harganya lebih stabil, tidak akan habis, dan ramah

lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Air seperti PLTA baik berupa bendungan

besar atau pun mikro dan ombak harus dikembangkan. Demikian pula dengan Panas

Bumi. Pembangkit Listrik Hibrida dengan lebih dari satu sumber seperti Angin yang

dipadu dengan Matahari sebagaimana ditulis oleh seorang peneliti BPPT harus

dikembangkan.

Penggunaan motor dan mobil listrik atau hibrida seperti Toyota Prius yang

rasio pemakaian BBMnya mencapai 1:20 harus dikembangkan sehingga Indonesia bisa
6

lebih hemat BBM. Bebaskan pajak Bea Masuk untuk kendaraan tersebut hingga

industri dalam negeri mampu membuatnya.

5. Pengadaan Jalur Sepeda / Bike Lane di Setiap Jalan

Boleh di kata di Indonesia hampir tidak ada jalur untuk pengemudi sepeda

sehingga pengemudi sepeda memiliki resiko tinggi terserempet motor atau mobil.

Pemerintah harus menyediakan jalur khusus untuk sepeda selebar 1-2 meter. Dengan

cara ini, maka penghematan energi bisa ditingkatkan.

6. Penanaman Pohon di Pinggir Jalan

Masalah Pemanasan Global (Global Warming) sebenarnya bisa dicegah atau

dikurangi dengan penanaman pohon. Coba anda bandingkan antara berjalan atau

berdiri di pinggir jalan yang tidak ada pohon dengan yang ada pohonnya. Minimal ada

perbedaan panas sebesar 5-10 derajad celsius. Untuk itu pemerintah bisa

menggerakkan rakyat untuk menanam paling tidak 1 pohon setiap 30 meter. Pohon

yang ditanam jangan pohon yang besar dan rapuh seperti pohon Angsana. Tapi harus

yang kuat seperti pohon Asem atau Mahoni. Untuk jalan yang besar dan jauh dari

perumahan bisa ditanam pohon besar seperti Mahoni sebagaimana pohon Mahoni yang

(dulu) menaungi Jalan Raya Bogor. Untuk jalan kecil bisa ditanam pohon ukuran

sedang/kecil.

7. Jadikan Sungai sebagai Alat Transportasi dan Sumber Penghasilan Rakyat.

Di Sumatera dan Kalimantan sungai merupakan alat transportasi dan sumber

penghasilan dan makanan bagi rakyat. Rakyat bisa mendapat ikan dan bahkan udang

besar untuk dimakan atau dijual. Namun karena tidak dipelihara, akhirnya sungai
7

dijadikan sebagai tempat sampah untuk membuang limbah rumah tangga dan industri.

Akibatnya sungai tercemar dan kotor sehingga hampir tidak ada ikan yang bisa didapat

untuk dimakan/dijual. Ini selain merusak lingkungan juga memiskinkan rakyat.

Untuk itu pemerintah harus menjaga dan mengembalikan kesehatan sungai.

Minimal 100 meter (idealnya 500 meter) di kiri kanan sungai harus dijadikan jalur

hijau/taman/kebun yang tidak boleh dijadikan rumah, kantor, atau pabrik. Pemerintah

harus memindahkan para penghuni bantaran sungai dengan ganti yang sepadan secara

bertahap. Kemudian pemerintah harus membangun saluran khusus untuk pembuangan

limbah industri dan rumah tangga sehingga sungai tidak tercemar.

Lebar dan dalam sungai juga harus dinormalisasi sehingga banjir bisa

dicegah/dikurangi. Pengadaan Proyek Banjir Kanal Timur yang akan menghabiskan

uang rakyat Rp 14 trilyun (jika tidak bengkak!) menurut saya merupakan pemborosan

yang tidak perlu. Saya lihat banyak sungai dan kali (contohnya Kali Ciliwung dan Kali

Malang) yang lebarnya menyempit dan dasarnya sampai menyembul (contoh di dekat

jembatan Matraman) karena mengalami pendangkalan. Harusnya pemerintah

mengeruknya sehingga dalamnya bisa normal dan mampu menampung air jika terjadi

hujan lebat. Gunakan Kapal Keruk kecil yang bergerak dari muara menuju ke hilir.

Jembatan yang melintasi sungai juga harus cukup tinggi agar perahu bisa melintas

sehingga sungai bisa jadi alternatif transportasi untuk mengurangi kemacetan.

8. Atasi Krisis Keuangan dengan Mengurangi Spekulasi dan Korupsi

Krisis Keuangan Global yang terjadi 3 kali dalam 20 tahun terakhir tidak lepas

karena Pasar dibiarkan bebas tanpa aturan/pengawasan yang cukup dari pemerintah.

Para Bankir menghimpun dana rakyat. Lalu mereka menggaji eksekutif luar biasa
8

besar dengan dana tabungan masyarakat. Sebagai contoh di Amerika Serikat gaji dan

bonus eksekutif bisa mencapai Rp 600 milyar sementara di Indonesia gaji pokok

seorang Direktur Bank saja bisa mencapai Rp 2,4 milyar pertahun. Diperkirakan gaji

dan bonus para eksekutif (Direksi dan Komisaris) satu Bank bisa mencapai Rp 48

milyar per tahun (bahkan mungkin lebih) padahal gaji tersebut berasal dari tabungan

rakyat.

9. Kredit UKM untuk Kemandirian Bangsa

Pemerintah harus mengidentifikasi impor apa yang dilakukan oleh negara

Indonesia dan bagaimana caranya agar impor tersebut bisa dipenuhi oleh bangsa

sendiri sehingga bisa menghemat devisa negara dan membuka lapangan kerja.

10. Perbaikan Transportasi Umum sebagai Layanan Publik

Mayoritas rakyat Indonesia menggunakan transportasi baik ke tempat kerja, ke

sekolah, ke pasar, atau tempat-tempat lainnya. Kemacetan sering terjadi akibat

banyaknya kendaraan yang melintas. Untuk itu transportasi umum yang massal harus

ditingkatkan sebagai Layanan Masyarakat (Public Service) kepada rakyat yang telah

membayar pajak.

c. Manfaat belajar teori sosial pembangunan dan kemiskinan adalah agar dapat

mengetahui strategi kolektif dan terencana guna meningkatkan kualitas hidup manusia

melalui seperangkat kebijakan sosial yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan,

perumahan, ketenagakerjaan, jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Selain

itu agar memiliki kompetensi dalam menjelaskan perubahan-perubahan sosial dan

nilai pembangunan dari proses pembangunan tersebut, sehinggga memiliki daya nalar

dan kepekaan untuk memecahkan persoalan pembangunan, serta dapat merancang


9

bagaimana bentuk dan arah dari perubahan sosial yang diakibatkan oleh

pembangunan.

d. Pembangunan - pembangunan di Indonesia yang sudah dilakukan dan hasilnya

adalah dilihat dari beberapa bidang

Kemajuan Di Bidang Ekonomi

Selama pembangunan jangka panjang I (PJP I) Indonesia telah berhasil

meningkatkan taraf hidup rakyatnya. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama

PJP I menunjukkan angka yang cukup tinggi. Di bidang pertanian, sejak Pelita

III Indonesia telah menjadi negara berswasembada pangan. Bidang industri

telah berhasil menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi untuk menggantikan

sektor minyak bumi dan gas. Pembangunan di bidang ekonomi telah menjadi

prioritas utama untuk menunjang keberhasilan pembangunan di bidang lain.

Untuk mendukung pembangunan ekonomi dibangun sarana jalan raya, listrik

masuk ke pelosok desa, tersedianya air bersih, dan dibangunnya sarana

perumahan rakyat.

Kemajuan Di Bidang Kesejahteraan Rakyat

Dalam bidang kesejahteraan rakyat, kualitas hiduo bangsa Indonesia semakin

meningkat. Pelayanan kesehatan dan keluarga berencana dapat dilaksanakan

dengan merata ke seluruh pelosok tanah air, yaitu dengan ditandai berdirinya

puskesmas di setiap kecamatan. Usia harapan hidup masyarakat meningkat.


10

Kemajuan Di Bidang Pendidikan

Pelayanan pendidikan merata di seluruh pelosok. Hal itu ditandai dengan

berdirinya gedung-gedung sekolah di pelosok wilayah Republik Indonesia.

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan ditandai dengan adanya

program wajib belajar sembilan tahun, keberhasilan kejar paket A dan paket B

yang ditandai dengan menurunnya tingkat buta huruf di antara warga negara

kita, serta berdirinya sekolah-sekolah mulai sekolah dasar sampai dengan

perguruan tinggi. Selain itu, berkembang pula kursus-kursus untuk

mengembangkan keterampilan bagi mereka yang ingin menguasai

keterampilan praktis guna memasuki dunia kerja.

Kemajuan Di Bidang Agama Dan Kepercayaan Terhadap Tuhan

Yang Maha Esa

Kemajuan pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa ditandai dengan meningkatnya peran serta umat beragama

dalam kegiatan pembangunan, kerukunan hidup antarpemeluk agama, dan

kerukunan hidup antara pemeluk agama dan pemerintah. Peningkatan kualitas

kehidupan beragama yang semakin mantap akan mendukung dan

memperkokoh sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang maju, mandiri,

dan berbudi luhur.

Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjukkan dengan

peningkatan kemampuan nasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang diperlukan untuk menunjang proses pembangunan sesuai


11

kebutuhan dan prioritas pembangunan. Peningkatan di bidang ini diusahakan

melalui peningkatan kemampuan lembaga-lembaga penelitian yang mampu

mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat

untuk melaksanakan proses pembangunan. Sebagai contoh, yaitu penemuan

bibit unggul berbagai jenis padi, tanaman hortikultura dan tanaman

perkebunan, peningkatan teknologi pengobatan, serta produksi kapal dan

pesawat terbang. Indonesia juga terus mengembangkan teknologi tepat guna

yang dapat mempercayai proses produksi, memperluas kesempatan kerja, dan

mendistribusikan pendapatan secara merata.

Keberhasilan Di Bidang Politik, Aparatur Negara, Dan Hukum

Keberhasilan pembangunan di bidang politik telah terbukti dengan terciptanya

selalu kehidupan konstitusional, demokratis, dan meningkatnya kesadaran

hukum masyarakat. Di bidang pertahanan dan keamanan, Indonesia tetap

menjaga persatuan dan kesatuan nasional dari berbagai rongrongan, baik yang

datang dari maupun dari dalam negeri. TNI beserta rakyat berusaha

menciptakan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, dalam rangka

terlaksananya pembangunan nasional Indonesia.

Keberhasilan pembangunan lainnya:

i. Swasembada Beras

Pemerintah membangun berbagai prasarana pertanian, seperti irigasi dan

perhubungan, cara-cara bertani dan teknologi pertanian yang baru diajarkan

dan disebarluaskan kepada para petani melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan,

penyediaan pupuk dengan membangun pabrik-pabrik pupuk. Kebutuhan


12

pembiayaan para petani disediakan melalui kredit perbankan. Pemasaran hasil-

hasil produksi mereka diberikan kepastian melalui kebijakan harga dasar dan

kebijakan stok beras oleh pemerintah (Badan Urusan Logistik atau Bulog).

Strategi yang mendahulukan pembangunan pertanian tadi telah berhasil

mengantarkan bangsa Indonesia berswasembada beras, menyebarkan

pembangunan secara luas kepada rakyat, dan mengurangi kemiskinan di

Indonesia.

ii. Perubahan Struktur Ekonomi

Berdasarkan amanat GBHN 1983 dengan kebijakan pemerintah dalam

pembangunan telah terjadi perubahan struktur ekonomi. Dari titik berat pada

sektor pertanian menjadi lebih berimbang dengan sektor di luar pertanian.

iii. Perubahan Struktur Lapangan Kerja

Selama periode tahun 1971 sampai dengan 1988 pertumbuhan tenaga kerja di

luar sektor pertanian lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan di sektor

pertanian. Perubahan struktur tenaga kerja tersebut telah pula membawa

dampak terhadap cara hidup dan kebutuhan hidup keluarga.

iv. Pembangunan Bendungan Besar

Sebanyak 13 Bendungan Besar sedang proses pekerjaan di seluruh Indonesia

untuk pengairan sawah .

v. Pembangunan Jalan Tol

Dalam visi Nawacita, Presiden Jokowi berkomitmen untuk membangun

infrastruktur secara komprehensif. Termasuk di dalamnya adalah transportasi

umum yang terintegrasi di darat, laut dan udara serta peningkatan kapasitas

jalan, melalui pelebaran jalan, penambahan jalan baru dan pembangunan jalan

tol.
13

vi. Pembangunan MRT dan LRT

Pembangunan jalur Transportasi Massal di Jakarta, yaitu MRT dan LRT yang

tertunda selama 24 tahun, pada massa kepemimpinan Jokowi sudah dimulai

pengerjaaannya. Pada Oktober 2013 lalu, saat menjabat sebagai Gubernur DKI

Jakarta, Joko Widodo meresmikan dimulainya pembangunan MRT di kawasan

Dukuh Atas.

vii. Pembangunan Pelabuhan Kapal/Tol laut

Program pembangunan Tol Laut dengan nama lain 'Pendulum Nusantara'

adalah sebuah program terobosan dilakukan Jokowi yang tidak pernah

terpikirkan oleh pemerintah sebelumnya.

viii. Pembangunan Kilang Minyak

Puluhan tahun Indonesia tidak membangun kilang baru sehingga keberadaan

kilang minyak di Indonesia cukup memprihatinkan. Selain sudah tua, kilang

yang ada tidak mampu memproduksi dan mencukupi kebutuhan minyak

rakyat Indonesia. Dengan alasan itu, pemerintah sebelumnya melakukan

kebijakan mengimpor minyak yang sudah diolah.

2. Sosiologi adalah studi empiris tentang masyarakat

a. Arti empiris dalam studi empiris tentang masyarakat adalah bahwa sosiologi

didasarkan pada pengalaman-pengalaman dari hasil observasi (pengamatan)

terhadap kenyataan dan akal sehat sehingga hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Pengalaman berarti merupakan hasil dari serapan pancaindra manusia, yang

dialaminya dalam kehidupan sosial. Sebelum menjadi ilmu, sosiologi juga harus

melalui proses yang disebut penalaran yang berarti bersifat rasional atau sesuai

dengan akal budi manusia. Penelitian hukum sosiologis ( empiris ) = memberikan


14

arti penting terhadap analisis yang bersifat kuantitatif dan empiris, sehingga

langkah dan desain teknis penelitian tersebut mengikuti pola dari penelitian ilmu

sosial khususnya ilmu sosiologis ( socio legal research ). Oleh sebab itu

langkahnya adalah dengan dimulai dari perumusan hepotetis dan perumusan

permasalahan, melalui penetapan sampul, lalu pengukuran variabel, selanjutnya

pengumpulan data serta pembuatan desain analisis, dan semua proses diakhiri

dengan menarik sebuah kesimpulan.

stilah empiris artinya bersifat nyata. Jadi, yang dimaksudkan dengan pendekatan

empiris adalah usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang

nyata atau sesuai dengan kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Jadi penelitian

dengan pendekatan empiris harus dilakukan di lapangan, dengan menggunakan

metode dan teknik penelitian lapangan. Peneliti harus mengadakan kunjungan

kepada masyarakat dan berkomunikasi dengan para anggota masyarakat.Dengan

pendekatan empiris bukan berarti tidak ada sama sekali pengertian-pengertian

teoritis yang dapat dikemukakan peneliti, namun hanya pokok-pokok pengertian

yang telah diketahuinya, yang belum mendalam, dikarenakan si peneliti masih

kurang mengetahui dan menguasai teori-teori tersebut. Yang penting dalam

pendekatan empiris adalah apa yang dialami dan didapat datanya oleh peneliti di

lapangan.

b. Paradigma - paradigma dalam sosiologi dan turunan teorinya

1. Paradigma Fakta Sosial.

Berdasarkan paradigma ini, masyarakat dipandang sebagai fakta yang berdiri

sendiri, terlepas dari persoalan apakah individu suka atau tidak suka. Struktur

masyarakat yang mencakup bentuk pengorganisasian, hirarki kekuasaan dan


15

wewenang, peranan, nilai-nilai, pranata sosial, merupakan suatu fakta yang

terpisah dari individu, namun ikut mempengaruhi individu tersebut. Seseorang

anak tidak diperkenankan memberikan sesuatu dengan tangan kiri kepada orang

tuanya, tetapi harus menggunakan tangan kanan, sebab diharuskan menyesuaikan

diri dengan aturan yang berlaku di masyarakatnya.

Contoh penting paradigma fakta sosial digunakan Emile Durkheim. Ia

berpendapat bahwa hidup sosial manusia adalah fakta tersendiri yang tidak

mungkin dimengerti berdasarkan ciri-ciri personal individu dalam masyarakat

tersebut. Kehidupan sosial memiliki hukum dan akibat masing-masing. Sehingga

sosiologi tidak dapat dikembalikan ke psikologi. Memang ada fakta psikis, namun

ada juga fakta sosial.

2. Paradigma Definisi Sosial

Paradigma sosiologi ini tidak berpijak pada fakta sosial yang obyektif, yaitu

struktur dan pranata sosial, melainkan pada proses berpikir manusia. Dalam

merancang dan mendefinisikan arti aksi dan interaksi sosial, manusia diposisikan

sebagai pelaku yang bebas dan bertanggungjawab, dengan kata lain aksi dan

interaksi sosial terjadi karena kemauan manusianya itu sendiri. Sehingga tindakan

sosial tidak berpangkal pada struktur-struktur sosial, namun pada definisi bersama

yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Contoh penting paradigma definisi sosial ini digunakan oleh Max Weber. Konsep

sosiologinya adalah verstchen atau pemahaman mendalam yang diharapkan

dihasilkan oleh sosiologi. Tindakan manusia harus diuraikan berdasarkan

perspektif subyektif, dan peneliti sosiologi harus menempatkan dirinya pada alam

pikiran orang yang dipelajarinya. Pemikiran Weber dalam tulisannya yang

berjudul Inti Semangat Kapitalisme dan Inti Sermangat Kalvinisme. Ia


16

menunjukkan kemiripan antara nilai-nilai kapitalisme (struktur sosial) dengan cara

orang menafsirkan nilai-nilai agama tertentu. Dalam hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat dipahami dari cara subyek atau manusia berpikir, dan bukan nilai-nilai

sosial sebagai kenyataan obyektif.

Paradigma Perilaku Sosial

3. Paradigma sosiologi

Ini tidak berpijak pada perbuatan sosial manusia, atau manusia yang berinteraksi.

Perbedaan yang spesifik dengan paradigma definisi sosial yakni terdapat

penekanan pada pendekatan obyektif empiris. Alasan yang mendasarinya karena

hanya perilaku lah yang dapat diamati dan dipelajari dari luar. Fokuskan kajian

dalam paradigma ini adalah pada perilaku dan perulangan perilaku.

Manusia dipandang sebagai makhluk yang perilakunya dipengaruhi

(deterministik), sehingga bisa dimanipulasi melalui indoktrinasi. Contoh penting

paradigma ini adalah Teori Pertukaran (Exchange Theory) yang dikemukakan

oleh George Homas. Dalam teori tersebut, manusia digambarkan sebagai makhluk

yang selalu bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri. Sehingga pokok

kajian sosiologi berdasarkan paradigma perilaku sosial adalah memahami

kepentingan-kepentingan manusia. Mendalami keyakinan serta kebebasan

manusia dipandang semata-mata sebagai mitos.

c. Modernisasi pembangunan secara umum adalah sebuah model pembangunan

yang berkembang dengan pesat seiring keberhasilan negara dunia kedua. Negara

dunia ketiga juga tidak luput oleh sentuhan modernisasi ala barat tersebut.

berbagai program bantuan dari negara maju untuk negara dunia berkembang

dengan mengatasnamakan sosial dan kemanusiaan semakin meningkat jumlahnya.


17

Namun demikian kegagalan pembangunan ala modernisasi di negara dunia ketiga

menjadi sebuah pertanyaan serius untuk dijawab. Beberapa ilmuan sosial dengan

gencar menyerang modernisasi atas kegagalannya ini. Modernisasi dianggap tidak

ubahnya sebagai bentuk kolonialisme gaya baru.

Pengertian modernisasi menurut para ahli :

1. Menurut Koentjaraningrat, Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai

dengan zaman dan konstelasi duni sekarang.

2. Menurut Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan

sosial. Biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) dan

didasarkan suatu perencanaan (social palnning).

3. Menurut Wijoyo Nitisastro, Modernisasi adalah suatu proses transformasi

total dari kehidupan bersama yang bersifat tradisional (pramodern) dalam arti

teknologi suatu organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politis.

4. Menurut Abdul Syam, Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari

suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek

dalam kehidupan masyarakat.

5. Menurut Astrid S. Susanto, Modernisasi adalah suatu proses pembangunan

yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan.

6. Menurut Wibert E. Moore, Modernisasi adalah suatu transformasi total

kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang

tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-

negara Barat yang telah stabil.


18

7. Menurut Ougburn dan Nimkoff, Modernisasi adalah suatu usaha untuk

mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri kemasa depan yang

nyata dan bukan pada angan-angan semu.

8. Menurut Schoorl, Modernisasi adalah penggantian teknik produksi dari cara-

cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian Revolusi Industri.

9. Menurut Alex Thio, Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial berupa

perubahan masyarakat pertanian menjadi masyarakat industri.

10. Menurut Harold Rosenberg, Modernisasi adalah sebuah tradisi baru yang

mengacu pada urbanisasi atau sampai sejauh mana dan bagaimana pengikisan

sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat berlangsung.

d. Sebuah masyarakat bisa dikatakan sudah modern jika masyarakat mempunyai

orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa

kini. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama. Karena

mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini. Perubahan-

Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar

yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi. Masyarakat moderen memiliki ciri-ciri seperti berikut :

1. Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan

pribadi.

2. Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana

yang saling memepengaruhi


19

3. Kepercayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesi yang dapat

dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan

kejuruan

5. Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata.

6. Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks

7. Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan

atas penggunaan uang dan alat-alat pembayaran lain.

Adapun beberapa ciri dari masyarakat modern antara lain

disebutkan oleh Selo Soemardjan sebagai berikut:

1. Hubungan yang terjadi antarmanusia lebih didasarkan atas

kepentingan-kepentingan pribadi.

2. Hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain dilakukan secara

terbuka dalam suasanasaling pengaruh mempengaruhi, kecuali

terhadap beberapa penemuan baru yang bersifat rahasia

3. Adanya kepercayaan yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan

dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia.

4. Masyarakat terbagi-bagi menurut profesi dan keahlian masing-masing

yang dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga pendidikan,

keterampilan, dan kejuruan.

5. Adanya tingkat pendidikan formal yang relatif tinggi dan merata.

6. Hukum yang diberlakukan merupakan hukum tertulis yang sangat

kompleks.
20

7. Sistem ekonomi yang dikembangkan merupakan sistem ekonomi pasar

yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat-alat pembaharuan yang

lain.

Adapun ciri-ciri manusia modern ditunjukkan oleh sosiolog

Soerjono Soekanto, sebagai berikut:

Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru maupun

penemuan-penemuan baru sehingga tidak mengembangkan sikap

apriori (purbasangka).

Senantiasa siap untuk menerima perubahan setelah menilai adanya

beberapa kekurangan yang dihadapi pada saat itu.

Memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di

lingkungan sekitarnya, sekaligus mempunyai kesadaran bahwa

masalah-masalah tersebut memiliki hubungan dengan keberadaan

dirinya.

Senantiasa memiliki informasi yang lengkap berkenaan dengan

pendiriannya.

Berorientasi pada masa kini dan pada masa yang akan datang.

Memiliki kesadaran akan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan

sekaligus memiliki keyakinan bahwa potensi tersebut dapat

dikembangkan dengan baik.


21

3. Teori dan Model pembangunan yang akan dijadikan sebagai penuntun di dalam

melaksanakan pembangunan

a. Teori / Model - model pembangunan dengan prinsip - prinsipnya adalah

Menurut Peter Berger ada 2 model pembangunan yang ditawarkan untuk

meningkatkan kualitas hidup orang `Dunia Ketiga`. yaitu

1) Model kapitalisme.

Model kapitalisme lebih dilandaskan pada ide pertumbuhan khususnya ekonomi.

Anggapannya pertumbuhan yang tinggi menjamin pencapaian masyarakat yang

lebih baik di kemudian hari, dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi,

persainganpun ditekankan. Hasil yang ada memang tercapainya pertumbuhan

ekonomi dan kebebasan dalam masyarakat, tetapi ketimpangan dalam

masyarakatpun dapat terjadi. Dimana yang kuat posisinya dalam usaha

pertumbuhan lebih mampu menikmati hasil pertumbuhan ekonomi, sedangkan

yang berkedudukan lemah kurang berkesempatan meningkatkan kualitas

kehidupannya.

2) Model Sosialisme.

Model sosialisme lebih memusatkan perhatian pada kekuatan politik sebagai saran

pencapaian masyarakat yang lebih baik di masa depan, yakni masyarakat yang

egaliter. Secara umum, model sosialisme beranggapan bahwa pencapaian

masyarakat seperti itu tidak bisa tercapai karena masyarakat Dunia Ketiga selama

ini dieksploitasi oleh masyarakat industri maju. Hubungan diantara keduanya

lebih menguntungkan pihak kedua (elite ekonomi) daripada pihak

pertama. Sosialisme menekankan bahwa pemerataan harus dilaksanakan terlebih

dahulu, yaitu prasyarat pembangunan masyarakat egaliter, masyarakat yang

manusiawi.
22

Huntington dalam hal ini mengemukakan empat model pembangunan, yaitu:

a. Model pembangunan liberal borjuis

Dalam model ini, terdapat asumsi bahwa sebab-sebab ketimpangan sosial

ekonomi, kekerasan politik, dan ketidakadilan politik yang demokratis terletak

pada keterbukaan kalangan ekonomi yang bersangkutan. Untuk itu diperlukan

upaya-upaya modernisasi dan pembangunan di bidang sosial ekonomi secara

cepat. Dalam model ini partisipasi diupayakan secara cepat.

b. Model pembangunan otokrasi

Model pembangunan otokrasi yaitu model pembangunan yang berusaha

memusatkan kekuasaan di tingkatan pertumbuhan ekonomi yang menggairahkan

pemerataan ekonomi masyarakat untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat

bawah. Pada masa Orde Baru di Indonesia memakai model ini. Struktur

masyarakat menengah dikucilkan dari kekuasan politik untuk menciptakan

stabilitas politik.

c. Model teknokrasi

Model teknokrasi didasarkan pada asumsi bahwa partisipasi harus ditekan agar

rendah sehingga memungkinkan upaya untuk memajukan pembangunan. Model

ini ditandai partisipasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan

meningkatkan pendapatan masyarakat.

d. Model populasi

Model populasi mengakibatkan konflik sosial dan terbentuknya kutub-kutub

polarisasi dalam masyarakat. Model populasi ditandai partisipasi politik yang


23

tinggi, perluasan kebijaksanaan dan kesejahteraan sosial, peningkatan pengusiran

sosial, dan pertumbuhan ekonomi yang lamban.

b. Model pembangunan yang pernah dilaksanakan di Indonesia adalah model

pembangunan otokrasi. Otokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang

kekuasaan politiknya dipegang oleh satu orang. Pada masa Orde Baru di Indonesia

memakai model ini. Struktur masyarakat menengah dikucilkan dari kekuasan

politik untuk menciptakan stabilitas politik.

c. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan

masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan

dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan

pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya agar kualitas

lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang tidak dijaga, akan

menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang.

Beberapa pengertian pembangunan berkelanjutan menurut para ahli

adalah sebagai berikut :

1.Pengertian pembangunan berkelanjutan dalam Stockholm United Nation

Conference on Human Enviromental pada tahun 1972 atau dikenal sebagai

Deklarasi Stockholm adalah sebagai berikut : segala sumber daya alam di

bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama contoh yang

mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman untuk kepentingan

generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau manajemen yang

sesuai dan hati-hati.

2.Menurut Brutland Report dalam sidang PBB tahun 1987, pembangunan

berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris sering disebut sustainable


24

development merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi

kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi yang akan

datang.

3.Dalam World Commission On Enviromental Development (WCED) pada tahun

1987 dirumuskan bahwa pengertian pembangunan berkelanjutan adalah

pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan hari ini tanpa mengurangi

kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.

4.Menurut Budiharjo dan Sudjarto pengertian pembangunan berkelanjutan adalah

: kota yang dalam perkembangannya mampu memenuhi kebutuhan

masyarakatnya masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan

mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik, dan

pertahanan keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan

generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

5.Dalam Konferensi Tingkat Tinggi mengenai Pembangunan Berkelanjutan di

tahun 2002 disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah kondisi

dimana masyarakat dapat menentukan dirinya sendiri yang disiapkan dalam

perdagangan bebas multilateral dengan syarat terciptanya tata pemerintahan

yang baik (good goverment).

6.Menurut Sudharta P. Hadi dalam bukunya yang berjudul "Opcit" tahun 2007

menyebutkan pengertian pembangunan berkelanjutan adalah konsep

pembangunan yang menyelaraskan kepentingan pembangunan dengan

pengelolaan lingkungan.

d. Pandangan mengenai pelaksanaan proses pembangunan di Indonesia

terbangun atas pengalaman Pancasila yaitu pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila


25

sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya. Dari amanat tersebut disadari bahwa

pembangunan ekonomi bukan semata-mata proses ekonomi, tetapi suatu

penjelmaan pula dari proses perubahan politik, sosial, dan budaya yang meliputi

bangsa, di dalam kebulatannya. Pembangunan Nasional merupakan cerminan

kehendak terus-menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat

dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila.

Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi tidak dapat dilihat

terlepas dari keberhasilan pembangunan di bidang politik Mekanisme dan

kelembagaan politik berdasarkan UUD 1945 telah berjalan. Pelaksanan pemilu

secara teratur selama Orde Baru juga sudah menunjukkan kemajuan

perkembangan demokrasi. Pembangunan di berbagai bidang selama ini

memberikan kepercayaan kepada bangsa Indonesia bahwa upaya pembangunan

telah ditempuh, seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945,

menunjukkan keberhasilan. Ini yang ingin dilanjutkan dan akan ditingkatkan

dalam era baru pembangunan.

Masyarakat Indonesia pada umumnya belum siap untuk melakukan

pembangunan secara menyeluruh. Proses pembangunan terhambat oleh nilai-nilai

budaya dan mentalitas masyarakat Indonesia, seperti nilai budaya yang tidak

mementingkan mutu atau prestasi, tidak mampu meninggalkan otoritas tradisinya,

menganggap hidup selaras dengan alam sehingga timbul konsep tentang nasib,

tidak disiplin, kurang bertanggungjawab, tidak berani menanggung resiko, dan

lain-lain. Inilah sebabnya negara Indonesia sebagai negara dunia ketiga

mengalami keterbelakangan. Di sini terlihat jelas bahwa teori modernisasi ini

tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat Indonesia.


26

Secara umum, Indonesia masih berada dalam kategori negara

pinggiran. Karena dari segi kegiatan produksi, hampir 90% bahan bakunya

bergantung pada import. Dengan demikian, kemampuan untuk berperang dari segi

harga dan kualitas dengan produk luar negeri masih sangat rendah. Pertumbuhan

jumlah dan jenis industri yang ada di Indonesia tidak sejalan dengan pertumbuhan

kesejahteraan nasional, namun yang terjadi malah sebalilknya. Sektor industri

yang tumbuh di Indonesia didominasi oleh perusahaan asing yang

mengoperasikan produksinya di Indonesia, dikarenakan ketersediaan bahan dasar

(raw materials) yang siap diolah menjadi bahan baku oleh perusahaan mereka

sendiri dan rendahnya upah tenga kerja lokal.

Indonesia belum mampu secara mandiri mengolah sumberdaya

alamnya menjadi produk antara (intermediate products) dan bahkan produk

barang jadi. Konsekuensinya, hampir semua kegiatan produksi masih bergantung

pada supply produk luar negeri. Walaupun demikian, dengan teori sistem dunia,

Indonesia masih punya harapan untuk mendapatkan peluang lebih baik, yaitu

mandiri di sektor bahan baku industri dan tidak hanya bertindak sebagai pasar

bagi bertubi-tubinya produk asing datang ke dalam negeri ini. Dengan

memperkuat kemampuan pengolahan sumberdaya alam yang ada, melaksanakan

regulasi yang kondusif bagi usaha dalam negeri, maka peluang Indonesia dari

yang berkategori negara pinggiran dapat bangkit menjadi negara semi pinggiran

bahkan menjadi negara sentral yang maju dan berdaulat secara ekonomi.
27

4. Proses pembangunan suatu negara sangat erat kaitannya dengan permasalahan

kemiskinan yang ada di Negara

a. Hubungan antara pembangunan di sebuah Negara dengan masalah

kemiskinan yang ada di Negara adalah indikator pembangunan tidak akan

terlepas dari aspek-aspek yaitu aspek ekonomi, ekologi/lingkungan, sosial, politik,

dan budaya. Pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai

kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka

peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia

tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk

menikmati dan memanfaatkannya. Dalam proses pembangunan terdapat proses

perubahan yang terencana, yang didalamnya terdapat eksploitasi sumberdaya, arah

investasi orientasi pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan yang

kesemuanya ini dalam keadaan yang selaras, serta meningkatkan potensi masa

kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Sehingga hubungan pembangunan dengan masalah kemiskinan sangatlah saling

berkaitan.

Pembangunan adalah sebagai bagian dari proses perubahan sosial yang sifatnya

lebih menyeluruh. Pembangunan itu pula dibagi kepada dua kategori besar.

Pertama, pembangunan yang direncanakan, dan kedua pembangunan yang tidak

direncanakan. Namun jika dilihat dari segi kebudayaan, pembangunan tidak lain

adalah usaha sadar untuk menciptakan kondisi hidup manusia yang lebih baik.

Menciptakan lingkungan hidup yang lebih serasi. Menciptakan kemudahan atau

fasilitas agar hidup lebih nikmat. Pembangunan adalah suatu intervensi manusia

terhadap alam lingkungannya, baik lingkungan alam fisik, maupun lingkungan

sosial budaya. Sedangkan kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya


28

pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada

dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan

lain-lain. (Emil Salim, 1982). Kemiskinan merupakan tema sentral dari

perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan

bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan

makmur. Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal: (1)

persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan, (2) posisi manusia

dalam lingkungan sekitar, dan (3) kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup

secara manusiawi. Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa serta

tertuangkan dalam nilai uang sebagai patokan bagi penetapan pendapatan minimal

yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan

minimal.

Kemiskinan sering diidentifikasikan dengan kekurangan terutama kekurangna

bahan pokok seperti pangan,kesehatan ,sandang,papan,dan sebagianya. Dengan

kata lain, kemiskinan merupakan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok,

sehingga ia mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap

langkah hidupnya (Siswanto, 1998).Kemiskinan bagaikan penyakit yang

diberantas. Namun upaya memberantas tidak selalu membawa hasil karena

masalah memang kompleks. Untuk mengatasi kemiskinan, paling tidak harus

dilihat dari konteks masalahnya. Kemiskinan timbul dari berbagai faktor yang

setiap faktornya memerlukan penanganan khusus. Pembangunan membawa

perubahan dalam diri manusia, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Serentak

dengan laju pembangunan, terjadi pula dinamika masyarakat. Terjadi perubahan


29

sikap terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Terjadilah pergeseran sistem

nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia

dalam masyarakatnya. Walaupun kata pembangunan memiliki makna yang

berbeda-beda, namun satu makna yang diterima oleh masyarakat umum adalah

perubahan.

b. Menurut pendapat saya tidak ada negara yang terbebas dari kemiskinan,

karena kemiskinan merupakan masalah komplek yang di hadapi oleh seluruh

pemerintah yang ada di dunia, karena dipengaruhi beberapa faktor yang saling

berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain pendapatan,

kesehatan, pendidikan, akses barang dan jasa, lokasi geografis dan kondisi

lingkungan. Deklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai

"sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar

manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan,

rumah, pendidikan, dan informasi."Bank Dunia menggambarkan "sangat miskin"

sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari PPP$1 per hari, dan

"miskin" dengan pendapatan kurang dari PPP$2 per hari. Berdasarkan standar

tersebut, 21% dari penduduk dunia berada dalam keadaan "sangat miskin", dan

lebih dari setengah penduduk dunia masih disebut "miskin", pada 2001.

c. Alasan yang menyebabkan Indonesia belum berhasil menuntaskan

kemiskinan adalah keterbatasan kesempatan sebagian besar rakyat Indonesia

untuk mengakses sumber daya yang sebenarnya dapat berfungsi untuk

menghasilkan income (pendapatan), seperti keterbatasan modal dan asset untuk

usaha dan keterbatasan akses terhadap pelayanan sarana dan prasarana kesehatan

dan sanitasi. Selain itu, tingginya tingkat kemiskinan di negara kita juga
30

disebabkan oleh rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). kurang

seimbangnya perhatian yang diberikan pemerintah Indonesia sejak awal

kemerdekaan sampai kini pada pengembangan ekonomi kelompok-kelompok

usaha mikro, kecil, dan menengah dibandingkan dengan kelompok-kelompok

usaha besar.

Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan

kegagalan program penanggulangan kemiskinan.

1. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini

cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang

miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program

jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan

sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan

tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.

Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan

pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat

miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan

untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu

membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain

pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan

korupsi dalam penyalurannya.

2. Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program

penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak

tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program

pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang


31

penyebabnya berbeda-beda secara lokal. Sebagaimana diketahui, data dan

informasi yang digunakan untuk program-program penanggulangan

kemiskinan selama ini adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi

Nasional (Susenas) oleh BPS dan data mikro hasil pendaftaran keluarga

prasejahtera dan sejahtera I oleh BKKBN. Kedua data ini pada dasarnya

ditujukan untuk kepentingan perencanaan nasional yang sentralistik,

dengan asumsi yang menekankan pada keseragaman dan fokus pada

indikator dampak.

d. Jika menjadi presiden yang akan dilakukan untuk mempercepat

pengentasan kemiskinan adalah mengubah paradigma pemberdayaan

masyarakat dari yang bersifat top-down menjadi partisipatif, dengan bertumpu

pada kekuatan dan sumber-sumber daya lokal. Penanggulangan kemiskinan yang

tidak berbasis komunitas dan keluarga miskin itu sendiri akan sulit berhasil.

Proses otonomi daerah yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini, meskipun

gamang pada awalnya, diyakini nanti akan berada pada jalur yang pas. Yang

diperlukan adalah konsistensi dari pemerintah pusat untuk membimbing ke arah

otonomi yang memberdayakan tersebut. Maka disarankan agar program-program

penanggulangan kemiskinan ke depan mengarah pada penciptaan lingkungan

lokal yang kondusif bagi keluarga miskin bersama komunitasnya dalam menolong

diri sendiri.

Program - program yang dilakukan antara lain :

Pendidikan

Pertama, meningkatkan pendidikan rakyat. Sebisa mungkin pendidikan harus

terjangkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Banyaknya sekolah yang rusak


32

menunjukkan kurangnya pendidikan di Indonesia. Tentu bukan hanya fisik, bisa

jadi gurunya pun kekurangan gaji dan tidak mengajar lagi.

Reformasi Tanah untuk Rakyat

Kedua, pembagian tanah/lahan pertanian untuk petani. Paling tidak separuh rakyat

(sekitar 100 juta penduduk) Indonesia masih hidup di bidang pertanian. Menurut

Bank Dunia, mayoritas petani Indonesia memiliki lahan kurang dari 0,4 hektar.

Bahkan ada yang tidak punya tanah dan sekedar jadi buruh tani. Kadang terjadi

tawuran antar desa hingga jatuh korban jiwa hanya karena memperebutkan lahan

beberapa hektar!

Agrobisnis Hanya untuk Rakyat

Ketiga, tutup bisnis pangan kebutuhan utama rakyat dari para pengusaha besar.

Para petani/pekebun kecil sulit untuk mengekspor produk mereka. Sebaliknya

para pengusaha besar dengan mudah mengekspor produk mereka (para pengusaha

bisa menekan/melobi pemerintah) sehingga rakyat justru bisa kekurangan

makanan atau harus membayar tinggi sama dengan harga Internasional. Ini sudah

terbukti dengan melonjaknya harga minyak kelapa hingga 2 kali lipat lebih dalam

jangka waktu kurang dari 6 bulan akibat kenaikan harga Internasional. Pemerintah

tidak bisa berbuat apa-apa.

Efisiensi

Keempat, lakukan efisiensi di bidang pertanian. Perlu dikaji apakah pertanian kita

efisien atau tidak. Jika pestisida kimia mahal dan berbahaya bagi kesehatan,

pertimbangkan predator alami seperti burung hantu untuk memakan tikus, dsb.
33

Begitu pula jika pupuk kimia mahal dan berbahaya, coba pupuk organik seperti

pupuk hijau/kompos. Semakin murah biaya pestisida dan pupuk, para petani akan

semakin terbantu karena ongkos tani semakin rendah.

Penuhi Kebutuhan yang Masih Impor

Kelima, data produk-produk yang masih kita impor. Kemudian teliti produk mana

yang bisa dikembangkan di dalam negeri sehingga kita tidak tergantung dengan

impor sekaligus membuka lapangan kerja. Sebagai contoh jika mobil bisa kita

produksi sendiri, maka itu akan sangat menghemat devisa dan membuka lapangan

kerja. Ada 1 juta mobil dan 6,2 juta sepeda motor terjual di Indonesia dengan nilai

lebih dari Rp 200 trilyun/tahun. Jika pemerintah menyisihkan 1% saja dari APBN

yang Rp 1.000 trilyun/tahun untuk membuat/mendukung BUMN yang

menciptakan kendaraan nasional, maka akan terbuka lapangan kerja dan

penghematan devisa milyaran dollar setiap tahunnya.

Nasionalisasi Perusahaan Tambang Asing (migas, emas, perak,

tembaga, dsb)

Keenam, stop eksploitasi/pengurasan kekayaan alam oleh perusahaan asing.

Kelola sendiri. Banyak kekayaan alam kita yang dikelola oleh asing dengan alasan

kita tidak mampu dan sedang transfer teknologi. Kenyataannya dari tahun 1900

hingga saat ini ketika minyak hampir habis kita masih transfer teknologi.
34

5. Negara-negara yang penduduknya miskin sangat sulit meningkatkan kesejahteraan

rakyatnya

a. Penyebab rakyat negara yang berpenduduk miskin menjadi miskin adalah

Kemiskinan pada umumnya disebabkan oleh lingkungan sosial budaya yang

menyebabkan adat kebiasaan masyarakat yang tidak produktif, keterbatasan atau

keterisolasian terhadap smber daya alam dan manusia ataupun karena rendahnya

tingkat pendidikan, kesehatan dan kesempatan kerja.

Penyebab kemiskinan antara lain :

negara yang sangat sulit kalau mau buka usaha, pengurusan perizinan yang

sulit, belum ditambah dengan pungli-pungli yang tidak jelas dari petugas

dan Jatah Preman.

Jumlah penduduk yang sangat banyak tidak di barengi dengan jumlah

lapangan pekerjaan yang tidak memadai. Sehingga terjadi pengangguran

dan Kesenjangan sosial yang tinggi

Pemerintah yang selalu menggantungakan pasokan dari negara lain, kita

masih impor kedelai, buah buahan , impor minyak dan sebagainya. tidak

pernah berusaha untuk mencukup kebutuhan dalam negeri sendiri. padahal

kita sangat-sangat mampu untik melakukannya.

Sumber daya manusia Indonesia yang dianggap sebelah mata oleh

dunia.Penyebabnya ya karena pemerintah tidak peduli.

banyak tenaga ahli yang hebat di Indonesia malah berdomisili keluar

negeri. alasannya ya karena kemampuan mereka tidak di apresiasi

maksimal di Indonesia.

Potensi SDA yang kita miliki ternyata tidak mampu kita manfaatkan malah

dimanfaatkan oleh perusahaan asing


35

Rendahnya taraf pendidikan Taraf pendidikan yang rendah mengakibatkan

kemampuan pengembangan diri terbatas dan menyebabkan sempitnya

lapangan pekerjaan yang dimasuki. Taraf pendidikan yang rendah juga

membatasi kemampuan untuk mencari dan memanfaatkan peluang.

Rendahnya derajat kesehatan Taraf kesehatan dan gizi yang rendah

menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir dan prakarsa.

Terbatasnya lapangan pekerjaan Keadaan kemiskinan karena kondisi

pendidikan dan kesehatan diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan.

Selama ada lapangan kerja atau kegiatan usaha, selama itu pula ada

harapan untuk memutuskan lingkaran setan kemiskinan.

Kondisi keterisolasian Banyaknya penduduk miskin secara tidak berdaya

karenaterpencil dan terisolasi sehingga sulit atau tidak dapat terjangkau

oleh layanan pendidikan, kesehatan dan gerak kemajuan yang dinikmati

oleh masyarakat lainnya.

b. Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah

Memperbaiki program perlindungan sosial;

Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar;

Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin; serta

Menciptakan pembangunan yang inklusif.

Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini

bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga miskin untuk

memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama

selain beras
36

Cara cara yang Pemerintah lakukan untuk mengatasi

masalah kemiskinan yang dilakukan pemerintah

o Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang

diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program konversi bahan

bakar gas. Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan

terhadap pengurangan angka kemiskinan. Bahkan beberapa pakar kebijakan

negara menganggap, bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan

pemerintah. Baik ada atau tidak ada masalah kemiskinan di Indonesia. Negara

wajib menyediakan jaminan kesejahteraan masyarakat sebagaimana

diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.

o Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok

Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat

miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan

kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini

seperti :

Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton

Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer.

Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin

Fokus program ini bertujuan mendorong terciptanya dan

terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi


37

masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan fokus

ini antara lain:

Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro

dengan pola bagi hasil/syariah dan konvensional.

Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga

Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro

Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal

Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro

Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir

Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil

Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan

pemberdayaan dan ketahanan keluarga

Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah

Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis

kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin.

Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan

berbasis masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi

pemberdayaan masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta

memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi

penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ketiga ini antara lain :
38

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah

perdesaan dan perkotaan

Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus

Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis

masyarakat.

Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar.

Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk

miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.

Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :

Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan

dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);

Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah

Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);

Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;

Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma

di kelas III rumah sakit;

Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi

masyarakat miskin.

Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan

ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis

yang di buat oleh pemerintah seperti :


39

Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG)

dan anak (PUA)

Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpencil,

dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan

korban bencana sosial.

Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM)

yang memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi

dan pemeriksaan rutin BALITA, menjamin keberadaan anak usia

sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan pelaksanaan

pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui

perluasan Program Keluarga Harapan (PKH).

Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang

memenuhi persyaratan

Membangun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

KUR merupakan kredit program yang diluncurkan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono pada November 2007. KUR ditujukan bagi pengusaha

mikro dan kecil yang tidak memiliki agunan tambahan dengan plafon

maksimal Rp 500 juta. Bank bersedia menyalurkan KUR karena kreditnya

dijamin oleh pemerintah.


40

c. Beberapa teori tentang kemiskinan adalah

Teori Neo-Liberal.

Shanon, Spicker, Cheyne, OBrien dan Belgrave berargumen bahwa kemiskinan

merupakan persoalan individual yang disebabkan oleh kelemahan dan pilihan

individu yang bersangkutan. Kemiskinan akan hilang sendirinya jika kekuatan

pasar diperluas sebesar-besarnya dan pertumbuhan ekonomi dipacu setinggi-

tingginya. Secara langsung, strategi penanggulangan kemiskinan harus bersifat

residual sementara, dan hanya melibatkan keluarga, kelompok swadaya atau

lembaga keagamaan. Peran negara hanyalah sebagai penjaga yang baru boleh ikut

campur manakala lembaga-lembaga di atas tidak mampu lagi menjalankan

tugasnya.

Teori Sosial Demokrat

Teori ini memandang bahwa kemiskinan bukanlah persoalan individu, melainkan

struktural. Kemiskinan disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketimpangan

dalam masyarakat akibat tersumbatnya akses kelompok kepada sumber

kemasyarakatan. Teori sosial demokrat menekankan pentingnya manajemen dan

pendanaan negara dalam pemberian pelayanan sosial dasar bagi seluruh warga

negara dan dipengaruhi oleh pendekatan ekonomi manajemen permintaan gaya

Keynesian. Meskipun teori ini tidak setuju sepenuhnya terhadap pasar bebas, kaum

sosial demokrat tidak anti sistem ekonomi kapitalis. Bahkan kapitalis masih

dipandang sebagai bentuk organisasi ekonomi yang paling efektif. Hanya saja

sosial demokrat merasa perlu ada sistem negara yang mengupayakan kesejahteraan

bagi rakyatnya.
41

Teori Marjinal

Teori ini berasumsi bahwa kemiskinan di perkotaan terjadi dikarenakan adanya

kebudayaan kemiskinan yang tersosialisasi di kalangan masyarakat tertentu.

Oscar Lewis (1966) adalah tokoh dari aliran teori marjinal. Konsepnya yang

terkenal adalah Culture of Poverty. Menurut Lewis, masyarakat di dunia menjadi

miskin karena adanya budaya kemiskinan dengan karakter apatis, menyerah pada

nasib, sistem keluarga yang tidak mantap, kurang pendidikan, kurang ambisi

membangun masa depan, kejahatan dan kekerasan banyak terjadi.

d. Dimensi Kemiskinan adalah

Konsep kemiskinan merupakan suatu konsep yang multidimensional sehingga

konsep kemiskinan tidak mudah untuk dipahami. Menurut Widodo, (2006:296)

Kemiskinan paling tidak memiliki tiga dimensi, yaitu :

Kemiskinan politik.

Kemiskinan politik memfokuskan pada derajat akses terhadap kekuasaan

(power). Yang dimaksud kekuasaan disini meliputi tatanan sistem sosial

politik yang menentukan alokasi sumber daya untuk kepentingan sekelompok

orang atau tatanan sistem sosial dan menentukan alokasi sumber daya.

Kemiskinan sosial.

Kemiskinan sosial adalah kemiskinan karena kekurangan jaringan sosial dan

struktur yang mendukung untuk mendapat kesempatan agar produktivitas

seseorang meningkat. Dengan kata lain kemiskinan sosial adalah kemiskinan

yang disebabkan adanya faktor-faktor menghambat yang mencegah dan

menghalangi seseorang untuk memanfaatkan kesempatan yang tersedia.


42

Kemiskinan Ekonomi

Kemiskinan dapat diartikan suatu keadaan kekurangan sumber daya

(resources) yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sekelompok

orang. Kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan

persediaan sumber daya yang tersedia pada kelompok ini dan

membandingkannya dengan ukuran-ukuran baku. Sumber daya yang

dimaksud dalam pengertian ini mencakup konsep ekonomi yang luas tidak

hanya merupakan pengertian finansial, dalam hal ini kemampuan finansial

keluarga untuk memenuhi kebutuhan, tetapi perlu mempertimbangkan semua

jenis kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

i. Kemiskinan yang diakibatkan oleh globalisasi. Globalisasi melahirkan

negara pemenag dan negara kalah. Pemenang umumnya adalah negara-

negaramaju. Sedangkan negara-negara berkembang seringkali

terpinggirkan oleh persaingan dan pasar beas yang meruakan prasyarat

globalisasi

ii. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan sus sitem

(kemiskinan akibat rendahnya pembangunan, kemiskinan perdesaan

(kemiskinan akibat eminggiran perdesaan dalam proses pembangunan)

kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan

kecepatan pertumbhan dan perkotaan)

iii. Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-anak

dan kelompok minoritas akibat kondisi sosial yang tidak menguntungkan

mereka seperti bias genjer, diskriminasi atau eksploitasi ekonomi.


43

iv. Kemiskinan konsekuensi. Kemiskinan yang terjadi akibat kejadian-

kejadian lain atau faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik,

bencana lam, kerusakan, lingkungan dan tingginya jumlah penduduk.

Anda mungkin juga menyukai