INDONESIA UNTUK
MEWUJUDKAN IMPIAN
BERSIH DARI KORUPSI
Rafina Bimantari P17211217141
Reny Nur Indah Firdaus P17211217148
Pramitha Yudha Nurul H. P17211217152
Balkizta Putri Nadia P17211217156
Titin Masfi’ah P17211217158
Potensi yang dimiliki Indonesia untuk Mewujudkan Impian Tanpa Korupsi
Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, para pendiri bangsa menitipkan pesan
bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan alam sebagai modal menjadi negara yang
makmur dan sejahtera. Hal tersebut tertuang dalam pasal 33 ayat 3 yang berbunyi, "Bumi,
air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat". Pasal tersebut juga mengisyaratkan
agar kita menjaga pengelolaan sumber daya alam dari tindak pidana korupsi.
Dengan tingkat korupsi yang Hak setiap warga negara untuk mendapat
rendah maka keuangan negara pendidikan diatur pada Undang-undang Dasar
dapat dikelola dengan baik oleh 1945 pada pasal 31. Dengan negara yang bebas
pemerintah untuk menciptakan korupsi, maka pemanfaatan anggaran
lapangan kerja yang besar. pendidikan yang diprioritaskan sekurang-
Lapangan kerja ini diantaranya kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan
dengan melakukan pembangunan Belanja Negara (APBN) maka diharapkan
padat karya, seperti membangun dapat digunakan dengan sebaik-baiknya,
infrastruktur yang pada akhirnya sehingga setiap warga negara berhak
akan dipergunakan oleh mendapatkan pendidikan wajib dasar (9 tahun).
masyarakat luas dengan harapan
akan menggerakkan pertumbuhan
ekonomi, khususnya di daerah
yang selama ini sangat sulit untuk
dicapai.
Gambaran Kondisi Indonesia Jika Tanpa Korupsi
● CPI merupakan sebuah indikator komposit untuk mengukur persepsi korupsi sektor publik
pada skala nol (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih) di 180 negara dan wilayah
berdasarkan kombinasi dari 13 survei global dan penilaian korupsi menurut persepsi
pelaku usaha dan penilaian ahli sedunia sejak tahun 1995.
1 2018 38 4 89
2 2019 40 4 85
3 2020 37 5 102
4 2021 38 5 96
5 2022 34 6 110
Belajar kepada Negara-Negara yang Relatif Bersih dari Korupsi
Denmark
Undang-undang Kriminal Denmark soal larangan menerima suap dan jenis korupsi
lainnya benar-benar bekerja dengan baik dan dipatuhi. Tidak hanya untuk pegawai pemerintah
atau penyelenggara negara, penyuapan juga dilarang di Denmark untuk perusahaan swasta
dan pegawai negeri asing.
● KPK didirikan pada tahun 2002 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Pendirian KPK ini
didasari karena Megawati melihat institusi kejaksaan dan kepolisian saat itu terlalu kotor,
sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu. Namun jaksa dan polisi sulit
dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.
● Jauh sebelumnya, ide awal pembentukan KPK sudah muncul di era Presiden BJ Habibie yang
mengeluarkan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas
dari KKN. Habibie kemudian mengawalinya dengan membentuk berbagai komisi atau badan baru
seperti KPKPN, KPPU atau lembaga Ombudsman.
● Agar lebih serius lagi dalam penanganan pemberantasan korupsi, presiden berikutnya,
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membentuk Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (TGPTPK). Badan ini dibentuk dengan Keppres di masa Jaksa Agung Marzuki Darusman
dan dipimpin Hakim Agung Andi Andojo. Namun, di tengah semangat menggebu-gebu untuk
memberantas korupsi dari anggota tim, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung, TGPTPK
akhirnya dibubarkan.
Daftar Pimpinan KPK Dari Masa Ke Masa
Taufiequrachman Ruki Antasari Azhar
Sosok Inspektur Jenderal Polisi Kiprah Ruki, kemudian dilanjutkan
(Purn.) Taufiequrachman Ruki Antasari Azhar (2007-2009).
merupakan pimpinan dari KPK Kontroversi Antasari saat menjabat
yang pertama. sebagai Kepala Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan (2000-2007)
Tumpak Hatorangan Busyro Muqoddas
Panggabean Antasari kemudian digantikan oleh Tumpak kemudian digantikan oleh Busyro
Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai Muqoddas periode 2010-2011. Busyro dilantik dan
pelaksana tugas (Plt) mulai 2009-2010. diambil sumpah oleh Presiden SBY pada 20
Desember 2010 sebagai ketua KPK menggantikan
Tumpak.
Daftar Pimpinan KPK Dari Masa Ke Masa
Abraham Samad Agus Rahardjo
Pada periode 2011-2015, KPK dipimpin Pasca kepemimpinan Abraham Samad
oleh Ketua KPK Abraham Samad, berakhir, Agus Rahardjo pun menjadi ketua
bersama 4 orang wakil ketuanya, yakni KPK selanjutnya. Masa kepemimpinan
Zulkarnaen, Bambang Widjojanto, Agus Rahardjo dkk sebagai Komisioner
Busyro Muqoddas, dan Adnan Pandu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Praja. mulai 2015-2019.
TERIMA KASIH