Anda di halaman 1dari 2

Nomor 1

Terdapat 5 perangkat sistem ekonomi dalam UUD 1945, yaitu :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Contoh penerapan sistem ekonomi di Indonesia yaitu, BUMN atau Badan Usaha Milik
Negara menunjukan adanya peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian dalam
berbagai bidang. Ketika BUMN mengalami kondisi privatisasi, maka hal ini bisa dipandang
sebagai indikasi adanya kekurangan peran serta negara dalam hal mengelola perekonomian.

Nomor 2

Tujuan dibetuknya OJK yaitu agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:

1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,

2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan

3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Program penguatan struktur perbankan nasional yaitu menciptakan struktur perbankan


domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. Pada program ini bertujuan untuk
memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan syariah) dalam rangka
meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko, mengembangkan teknologi
informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna mendukung peningkatan kapasitas
pertumbuhan kredit perbankan.

Nomor 3

Bonus demografi merupakan peluang yang bisa dinikmati suatu negara karena besarnya
jumlah penduduk usia produktif yakni rentan usia 18 sampai 64 tahun. Artinya, semakin
banyak tenaga kerja yang bisa terpakai. Pada suatu negara semakin besar bonus demografi,
makan semakin besar pula negara tersebut bisa memacu pertumbuhan ekonominya.
Upaya untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu pemetaan penduduk usia produktif sesuai
keahliannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, melindungi penduduk yang
sudah bekerja agar dapat terus bekerja dengan produktifitas tinggi, persiapan SDM untuk
angkatan kerja yang baru agar kompetensi mereka sesuai dengan yang dibutuhkan pasar, dan
membuka kesempatan kerja baru agar angkatan kerja yang baru dapat memperoleh
pekerjaan. 

Dua hal yang menjadi penghambat bonus demografi adalah angka kelahiran total (total
fertility rate) dan kematian bayi (infant mortality rate). Usia produktif yang dimaksud dalam
bonus demografi adalah rentang usia 15-64 tahun.

Dan untuk mencapai titik tersebut maka angka kelahiran dan kematian harus turun. Dengan
penurunan angka kelahiran total, maka jumlah populasi anak di bawah 15 tahun akan
berkurang.

Di sisi lain, angka kematian juga harus menurun. Dalam arti lain angka harapan hidup kian
meningkat. Hal ini menyebabkan bayi yang lahir akan berpotensi untuk tetap bertahan hidup
hingga usia produktif yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai