Anda di halaman 1dari 1

KEBIJAKAN PENGATURAN KAMAR RAWAT INAP PASIEN BPJS

APABILA KAMAR SESUAI HAK KELAS PASIEN TIDAK TERSEDIA

1. Pasien dapat di TITIP dikamar yang LEBIH RENDAH kelasnya untuk sementara waktu dengan
persetujuan pasien dengan kriteria penyakit dan jenis kelamin pasien yang dapat
digabungkan
2. Pasien dapat di TITIP dikamar yang LEBIH TINGGI kelasnya dengan kriteria penyakit dan
jenis kelamin pasien yang dapat digabungkan dengan ketentuan sebagai berikut DAN
DIJELASKAN kepada pasien :
a. Sewaktu-waktu apabila kamar sesuai haknya telah tersedia maka pasien dapat
LANGSUNG dipindahkan, misal jam kemudian, 1 jam kemudian, ataupun pada malam
hari.
b. Apabila pasien menempati kamar dengan hak yang lebih tinggi ini KURANG dari 3x24
jam maka pasien tidak ditarik biaya selisih.
c. Apabila pasien menempati kamar dengan hak yang lebih tinggi ini LEBIH dari 3x24 jam
maka akan ada selisih yang dibayar oleh pasien. Selisihnya tarif INA CBGS kelas yang
ditempati dikurangi INA CBGs hak kelas rawat pasien (misalnya hak kelas II, menempati
hak kelas I jadi INA CBGs kelas I dikurangi INA CBGs Kelas II)
3. Pasien tidak dapat titip di kelas/ di ruang VIP dan S-VIP
4. Pasien dapat di titip 2 tingkat dari kelas hak rawat inapnya, yaitu Kelas III dapat dititip di
Kelas I.
5. Kebijakan mengenai titip kamar untuk pasien BPJS berlaku untuk semua jenis kepesertaan
BPJS (PBI dan Non PBI)
6. Untuk Pasien PBI yang setelah 3x24 jam kamar sesuai haknya tidak tersedia maka dianjurkan
RUJUK, kalau pasien TIDAK MAU RUJUK maka gugur sebagai pasien BPJS.
7. Wewenang pengaturan penitipan kelas pada jam kerja di lakukan oleh kepala ruangan
berkoordinasi dengan pendaftaran, sedangkan diluar jam kerja wewenang pengaturan
kamar oleh Supervisi berkoordinasi dengan pendaftaran.

Anda mungkin juga menyukai