Oleh
Kelompok :2
V. Prosedur Percobaan
1. Potonglah sampel aluminium menjadi potongan-potongan kecil.
Timbanglah kira-kira 0,2 gram di atas gelas arloji.
2. Ke dalam gelas beker tambahkan 10 ml larutan KOH 2 M
3. Hangatkan larutan KOH di atas penangas air dan kemudian masukkan
sepotong aluminium ke dalam larutan, lakukan ini dalam lemari asap.
Perhatikan: Jangan memanaskan larutan terlalu panas dan jangan
memindahkan gelas beker dari lemari asap sampai semua aluminium
telah dimasukkan ke dalamnya, reaksi ini membebaskan gas hydrogen.
4. Segera setelah reaksi mulai terjadi, pindahkan gelas beker dari penangas
air. Tempatkan kembali di atas penangas air bila reaksi sudah mulai
berkurang (tidak terjadi gelembung gas) dan tambahkan potongan
aluminium yang lain.
5. Bila semua potongan logam telah bereaksi, saringlah campuran tersebut
melalui corong penyaring yang telah disumbat (dipasang) dengan glass
wool.
6. Tambahkan hati-hati 20 ml larutan H2 SO4 9-10 M ke dalam filtrat dan
periksalah dengan kertas lakmus bahwa larutan tersebut bersifat asam.
Ingat larutan asam sulfat pekat bila terkena kulit akan menyebabkan luka
bakar. Bila hal ini terjadi, segera cuci dengan air dan obati.
7. Tutuplah gelas beker dengan gelas arloji dan biarkan larutan tersebut
sampai keesokan harinya, maka akan terbentuk kristal tawas potassium
aluminium, KAI(S ) .12 O (tumbuhnya kristal dapat dibantu
dengan menggesek-gesekkan batang pengaduk kaca pada dinding bagian
dalam larutan sementara didinginkan atau bila perlu dapat ditambahkan
2-3 ml etanol).
8. Kumpulkan kristal yang telah terbentuk di atas corong Hirsch dan
pindahkan sisanya dari gelas beker dengan cara menambahkan 5 ml
etanol 60%. Bila perlu, ulangi cara tersebut sampai tidak ada kristal yang
tertinggal.
9. Biarkan kristal tersebut kering sampai keesokan harinya.
10. Timbanglah berat kristal-kristal tersebut dan hitunglah persentase
berdasarkan jumlah aluminium yang digunakan.
11. Lakukan rekristalisasi terhadap hasil kotor dengan menggunakan pelarut
air.
VI. Hasil Pengamatan
o 2Al (s) + 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)
Reaksi Keseluruhan
gr Al
n Al= Ar Al
0,2 gr
n Al= 27 gr/mol
=63,6%
IX. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan mengenai pembuatan
tawas potasium aluminium KAI(SO4 )2 .12 H2 O. Proses awal pembuatan tawas
dilakukan dengan melarutkan potongan-potongan aluminium foil yang sudah
dipotong kecil-kecil dalam larutan KOH yang telah di panaskan terlebih dahulu.
Pada penambahan alumunium foil kedalam larutan KOH reaksi berjalan cepat
dan bersifat eksoterm yang dapat terlihat dari dalam tabung yang mengeluarkan
asap, ini menandakan bahwa reaksi tersebut menghasilkan kalor atau panas yang
mempengaruhi lingkungan. Dalam reaksi ini juga terbentuk gas H2 yang ditandai
dengan munculnya gelembung-gelembung gas. Gelembung gas tersebut hilang
setelah semua aluminium bereaksi. Setelah Al larut, dihasilkan larutan berwarna
hitam dan juga ada endapan yang berwarna hitam.
Tim Dosen Praktikum Kimia Anorganik. 2013. Buku Ajar Praktikum Kimia
Anorganik. Semarang: Lab Kimia Anorganik.
XII. Gambar Alat