Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK

“Pemanfaat Aluminium Dari Kaleng Bekas”

Oleh :

Kelompok IV
Anggota : Fitria (ACC 116 012)

Gebrilia (ACC 116 057)

Goran Sulano (ACC 116 045)


Heni Liani (ACC 116 052)
Hesty Wulandari (ACC 116 014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK

I. Topik
Pemanfaat Aluminium Dari Kaleng Bekas.

II. Tujuan
Membuat gas hidrogen dengan mereaksikan logam Al dengan basa.

III. Dasar Teori


Hidrogen adalah unsur tersederhana terdiri dari satu proton dan satu elektron, dan
paling melimpah dialam semesta. Di bumi kelimpahannya, ketiga setelah oksigen dan
silikon sekitar 1% massa semua unsur di bumi. Sebagian besar hidrogen di bumi ada sebagai
air, karena kepolarannya dapat berubah antara hidrida(H) atom dan proton(H +) hidrogen juga
membentuk berbagai senyawa dengan banyak unsur termasuk hidrogen, oksigen dan karbon.
Oleh karena itu, hidrogen sangat penting di kimia.

Aluminium merupakan unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atomnya 13.
Aluminium adalah logam paling berlimpah, aluminium bukan merupakan jenis logam berat.
Namun, merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah. Ketiga aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, anastesida, buffer
asipirin, semprotan hidung, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan
aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat. Dapat ditempa
menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diektrasi menjadi batang dengan bermacam-
macam tampang. Tahan korosi dan aluminium juga banyak digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi, dan juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan juga badan
pesawat terbang. Ditemukan dirumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu
dan sebagainya. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compack di
sks.

Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium
itu sendiri, namun aluminium yang terdapat di pasar tidak semuanya 100% murni pasti
terdapat bahan lainnya yang dicampurkan, bahan atau zat yang tercampur itu biasanya
gelembung gas di dalam yang masuk akibat dari proses peleburan dan pendinginan material
cerakan, akibat kualitas cetakan yang tidak baik misalnya pada proses daur ulang
aluminium.

Dalam industri rumah tangga misalnya untuk peralatan masak atau dapur industri
makanan misalnya untuk membungkus makanan, kaleng minuman, pembungkus pasta gigi
dan lain sebagainya. Logam aluminium bersifat amfoterik, bereaksi dengan asam kuat
membebaskan gas hidrogen dan dengan basa membentuk diluninat dan gas hidrogen
menurut persamaan reaksi

2Al(s) + 6H2O(l)  2Al3(aq) + 6H2O(l) + 3H2(g)


2Al(s) + OH (aq) + 6H2O(l)  2(Al(OH)4)-(aq) +
-
3H2(g)

Jika sepotong lempengan aluminium atau aluminium foil dicelupkan ke dalam


larutan asam klorida, terbentuk dan dan tidak berbau. Gas ini merupakan gas hidrogen yang
berasal dari ion-ion H+ asam klorida.

Dengan reaksi:

2Al(s) + 6HCl(aq)  2AlCl3(aq) + 3H2(g)


2Al(s) + 6H+(l)  2Al3+(aq) + 3H2(g)

Dimana reaksi ini merupakan reaksi redoks. Untuk dapat mengetahui Al mengalami
reaksi redoks dapat dilihat dari

2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2NaAl(OH)4)-(aq)+ 3H2(g)


2Al(s) + 2OH(aq) + 6H2O(l) 2Al(OH)4)-(aq) + 3H2(g)

Dimana Al membentuk ion 2Al(OH)4)- , dengan arti bilangan oksidasinya berubah


dari 0 menjadi +3. Sedangkan bilangan H dari +1 menjadi nol. Bereaksi di dalam asam atau
basa, reaksi redoks yang terjadi mengalami perubahan bilangan oksidasi yang sama.

Sifat-sifat Aluminium
o Aluminium merupakan logam putih keperakan dan sangat ringan mempunyai
daya hantar panas maupun daya hantar listrik yang tinggi.
o Beberapa reaksi kimia aluminium yaitu:
Mudah terbakar dalam nyala api dan menghasilkan panas reaksi yang tinggi
2Al + O2 Al3O + 399 kkal
Dimana sifat ini digunakan sebagai dasar untuk mereduksi beberapa sulfida
dan oksida. Contohnya
2Al + Fe2O2 2Fe + Al3O2 = 199 kkal
Reaksi ini disebut Alunatermi atau proses Thermit
o Bereaksi dengan asam menghasilkan gas hidrogen
2Al(s) + 6H+(aq) 2Al3+(aq) + 3H2(aq)
o Bereaksi dengan basa kuat terutama basa alkali, menghasilkangas H2

2Al(s) + 2OH-(aq) +6H2O(l) 2(Al(OH)4)-(aq) + 3H2(g)

o Dengan udara logam ini membentuk lapisan oksidasi lebih lanjut karena logam
ini dikatakan bersifat tahan karat(korosi) dan digunakan untuk melapisi logam
agar tahan karat larutan garam aluminium seperti AlCl3 atau Al2(SO4) bersifat
asam karena hidrolisis
Al3+ + H2O AlOH2+ + H+
Pada penambahan dua kali, akan terbentuk endapan putih
Al3+ + 3OH-  Al(OH)3
Penambahan basa
Al(OH)3 + 3OH-  (Al(OH)4)-(aq)
Atau
Al(OH)3(H2O) + OH-  (Al(OH))(H2O)- + H2O
Penambahan asam
Al(OH)3 + 3H+  Al3+ + H2O

IV. Alat dan Bahan


a. Alat
No. Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Gelas ukur 100 mL 1
2. Gunting - 1
3. Korek api - 1
4. Spritus - 1
5. Neraca Analitik - 1
6. Botol - 1
7. Balon - 1

b. Bahan
No. Nama Bahan Satuan Jumlah
1. Larutan NaOH mL 5
2. Kaleng bekas Al gram 2
V. Prosedur Kerja
a. Dibersihkan kaleng bekas kemasan minuman ringan sehingga bebas dari cat atau plastik
yang melapisinya.
b. Dipotong-potong sebagian kaleng menjadi ukuran sekitar 0,5 x 0,5 cm.
c. Timbang potongan logam Al sekitar 2 gram (dicatat berat sebenarnya secara tepat lalu
dihitung molnya).
d. Diambil 15 ml larutan NaOH 0,5 M lalu dimasukkan ke dalam botol.
e. Dimasukkan potongan logam Al yang sudah diketahui ke dalam larutan NaOH dan
segeradi tutup rapat dengan balon yang tersedia. Dipastikan tidak ada kebocoran.
f. Sesekali-sekali diguncangkan botol dan diamati apa yang terjadi.
g. Setelah reaksi selesai, dilepaskan balon dan diusahakan tidak ada gas yang lepas.
h. Diuji gas yang diperoleh dengan menyulutnya dengan bara api. (hati-hati : dapat terjadi
ledakkan!

VI. Data Hasil Pengamatan


Berikut data hasil pengamatan yang diperoleh:
No. Langkah Percobaan Hasil Pengamatan
Dibersihkan kaleng bekas kemasan minuman
ringan sehingga bebas dari cat atau plastik yang
melapisinya.
Dipotong-potong sebagian kaleng menjadi
ukuran sekitar 0,5 x 0,5 cm.
Timbang potongan logam Al sekitar 2 gram m Al = 2gram
(catat berat sebenarnya secara tepat lalu hitung mol =
molnya).
Diambil 15 ml larutan NaOH 0,5 M lalu
dimasukkan ke dalam botol.
Dimasukkan potongan logam Al yang sudah
diketahui ke dalam larutan NaOH dan segera
tutup rapat dengan balon yang tersedia. Pastikan
tidak ada kebocoran.
Sesekali-sekali diguncangkan botol dan diamati Terjadi perubahan suhu.
Terdapat gelembung.
apa yang terjadi.
Balon semakin membesar.
Terjadi perubahan warna.
Setelah reaksi selesai, dilepaskan balon dan
diusahakan tidak ada gas yang lepas.
Diuji gas yang diperoleh dengan menyulutnya
dengan bara api. (hati-hati : dapat terjadi
ledakkan!

VII. Pembahasan dan Perhitungan


a. Pembahasan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk membuat gas hidrogen dengan
mereaksikan logam Al dengan basa. Bahan yang digunakan yaitu Aluminium dari
kaleng bekas dan larutan basa yang digunakan yaitu NaOH 0,5M.
Pertama kita bersihkan kaleng bekas kemasan minuman ringan sehingga terbebas dari
cat atau plastik. Kemudian, kaleng dipotong menjadi 0,5 x 0,5 cm sebanyak 2 gram.
Lalu ambil 15 mL larutan NaOH 0,5 M dan dimasukkan ke dalam botol. Dimasukkan
logam Al ke dalam larutan NaOH dan segera tutup rapat dengan balon, pastikan tidak
ada kebocoran. Sesekali – kali guncangkan botol.
Dari hasil percobaan ini dapat kita hitung volume gas hidrogen tersebut dengan
mencari mol sisa dari reaksi logam aluminium dan NaOH, kemudian kita dapat mencari
massa dari gas hidrogen tersebut.
b. Perhitungan
Diketahui : m_Al = 2 gram
= 27 gram⁄mol
[NaOH] = 0,5 M
V NaOH = 15 mL = 0,015L

n Al = = = 0,07 mol

n NaOH =M.V
= 0,5 M . 0,015 L
=0,0075 mol
Pers. Reaksi 2Al + 2NaOH + 6H2O → 2NaAl(OH)4 + 3H2
Mula-mula 0,14 0,015 -
Reaksi 0,015 0,015 0,045 0,015 0,0225
Sisa 0,125 - 0,045 0,015 0,0225

Karena dalam reaksi yang habis bereaksi adalah NaOH, maka NaOH merupakan
reaksi pembatasnya.
Dari persamaan reaksi dapat dicari mol H2 sebesar 0,0225 mol, sehingga massa
dan konsentrasi H2 yang di hasilkan dapat dihitung:

M = = = 1,5 M

Massa H2 = n. Mr H2
= 0,0225 mol . 2 gram/mol
= 0,045 gram
Maka jika digunakan persamaan gas standar (STP) (22,4 L/mol)
V H2 = n . V(STP)
= 0,0225 mol . 22,4 L/mol
= 0,504 Liter
Untuk menguji apakah gas yang diperoleh merupakan gas hidrogen, maka dapat
dilakukan uji nyala dengan nyala api ketika gas dilepaskan dari balon kearah nyala api,
terdapat karena gas hidrogen merupakan gas mudah terbakar. Maka dapat dipastikan
bahwa gas yang diperoleh adalah gas hidrogen. Hidrogen sangat mudah dikarenakan
mudah berikatan dengan atom lain. Selain adanya nyala, terdapat suara letupan dari gas
tersebut, hal ini terjadi karena hidrogen merupakan gas letup.

VIII. Penutup
a. Kesimpulan
Pada percobaan ini aluminium merupakan logam amfoter. Ketika sepotong
lempeng aluminium di celupkan ke dalam larutan NaOH, maka terjadilah suatu reaksi
pengikisan permukaan logam aluminium.
Pengikisan ini dianggap sebagai tolak ukur sehingga semakin banyak pengikisan
permukaan logam aluminium oleh larutan perendam (NaOH), sehingga terbentuk gas
hydrogen yang tidak berbau dan tidak berwarna.
Reaksi logam aluminium dan larutan NaOH adalah sebagai berikut:
2Al + 2NaOH + 6H2O → 2NaAl(OH)4 + 3H2
b. Saran
Dalam melakukan percobaan ini diharapkan praktikan belajar dulu sebelum
melakukan praktikum, agar lebih bisa memahami materi yang akan dipraktikumkan.
Supaya mendapatkan hasil yang maksimal harus ada kerja sama antar kelompok dengan
teliti, teratur, dan bersih. Selalu mengutamakan keselamatan bersama.

IX. Daftar Pustaka


Albert,F.Cotton dkk. Kimia Anorganik Dasar.Universitas Indonesia : Jakarta.
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisika Edisi Keempat jilid 1. Erlangga: Jakarta
Keenan dkk. 1979. Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam. Jilid II. Erlangga : Jakarta.
Petrucci, H. Ralph .1987. kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi ke Empat Jilid III.
Erlangga : Jakarta.
Sukardjo. 1992. Kimia Koordinasi. Edisi Revisi (ketiga). Rineka Cipta : Jakarta.
X. LAMPIRAN

Saat menimbang Saat Saat pemotongan


potongan pengambilan logam aluminium
logam aluminium larutan NaOH

Saatbibir botol Saat Saat balon


dan balon di pencampuran mulai
satukan antara logam membesar
aluminium dan
lartan NaOH.

Anda mungkin juga menyukai