KIMIA UNSUR
ALUMINIUM
DISUSUN OLEH:
NIM : K1A022008
JURUSAN KIMIA
PURWOKERTO
2022
ALUMINIUM
I. TUJUAN
Mengetahui sifat sifat aluminium dan senyawanya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Aluminium merupakan logam berwarna putih, sifatnya keras
dan kuat sangat elektropositif tetapi tahan terhadap korosi, hal ini
karena terbentuknya lapisan oksida pada permukaannya yang
melindungi aluminium dari serangan kimia lebih lanjut. Jika lapisan
oksida dihilangkan missal dengan cara menggores atau dengan
membentuk amalgamnya, akan terjadi serangan yang cepat oleh
molekul air. Pada kondisi biasa logam aluminium akan mudah 58
Kimia Unsur diserang oleh basa alkali panas, halogen dan beberapa
non logam lainnya. Lapisan oksida mempunyai pori yang bila dalam
keadaan basah dapat memerangkap zat warna. Aluminium larut
dalam asam-asam mineral encer kecuali dalam asam nitrat pekat.
Galium, Indium dan talium adalah logam putih yang sifatnya lunak,
reaktif, mudah larut dalam asam-asam mineral, tetapi talium hanya
larut secara lambat dalam asam sulfat dan asam klorida karena
terbentuk garam Tl (I) yang hanya larut sebagian. Seperti halnya
aluminium gallium larut dalam NaOH. Unsur-unsur Ga, In dan Tl
bereaksi dengan cepat pada suhu ruang atau sedikit diatas suhu
ruang (Sriatun dkk, 2012).
Aluminium merupakan unsur terbanyak ketiga dalam kerak
bumi. Kebanyakan aluminium yang dibawa air terdapat sebagai
partikel-partikel mineral mikroskopik yang tersuspensi. Konsentrasi
aluminium yang terlarut dalam kebanyakan air kemungkinan kurang
dari 1,0 mg /l. Pada nilai pH dari 4.0 jenis aluminium yang terlarut
adalah Al H2O3+ dan ion Al3+ yang terhidrasi kehilangan ion
hidrogen pada nilai pH lebih besar dari 4.0. Aluminium bersifat
amfoter dan pada perairan alami dengan pH diatas kurang lebih 10,
membentuk ion aluminat yang larut Al(OH)4. Ion fluorida
membentuk kompleks yang sangat kuat dengan aluminium dan
dengan adanya fluorida dengan konsentrasi tinggi akan membentuk
jenis kompleks fluorida seperti AIF2+ mungkin akan terbentuk
dalam air. Ion aluminium membentuk endapan dengan silika dan
dengan ion ortofosfat (Demes & Djoko, 2017).
Aluminium memiliki nomor atom 13, dan massa atom 26,98.
Hampir semua ion aluminium ber valensi +3, dan hampir semua
senyawa yang larut tak berwarna, sedangkan senyawa tak larut
berwarna putih abu-abu. Ketahanan logam Al terhadap korosi sangat
baik karena terbentuknya lapisan tipis Al2O3 ketika logam yang baru
terkena udara. Lapisan tipis ini sangat efektif mencegah oksidasi
lebih lanjut, karena kerapatan pori-porinya sulit ditembus oleh
molekul oksigen dan air. Aluminium tak bereaksi dengan larutan
asam nitrat encer, bereaksi sangat lambat dalam larutan asam nitrat
(HNO3) pekat panas. Larutan bersifat asam dan mengandung ion
klorida, logam ini bereaksi dengan air dan asam membentuk larutan
AlCl3 , larutan garam logam lainnya, dan gas hidrogen. Pengaruh
ion klorida yang menyebabkan terlarutnya lapisan tipis Al2O3
menyebakan lapisan luar logam ini menjadi rentan teroksidasi.
Panas yang timbul akibat reaksi Al dengan asam menyebabkan Al
juga bereaksi dengan air, menyebabkan munculnya lumpur
berwarna abuabu yang merupakan senyawa Al(OH) (Yuniarti,
2020).
Unsur yang terpenting pada golongan IIIA adalah
aluminium. Kelimpahan aluminium terdapat dalam berbagai
senyawaan, seperti batu manikam (Al2O3), tanah liat (Al2(SiO3)3),
kriolit (NaF.AlF3), bauksit (Al2O3.2 H2O). Bauksit merupakan
bahan terpenting untuk memperoleh aluminium antara lain terdapat
di Kepulauan Riau, dan Pulau Bintan. Aluminium digunakan untuk
membuat barang-barang keperluan rumah tangga, misal piring,
mangkok, dan sendok; untuk membuat rangka dari mobil dan
pesawat terbang; sebagai bahan cat aluminium (serbuk aluminium
dengan minyak cat). Aluminium dapat dicairkan menjadi lembaran
tipis yang dipakai untuk pembungkus cokelat, rokok dan juga
sebagai kaleng minuman bersoda. Daun aluminium atau logam
campuran dengan Mg dipakai sebagai pengisi lampu Blitz,
disamping gas oksigen. Selanjutnya aluminium dipakai untuk
membuat beberapa macam logam campur, diantaranya yang penting
ialah duraluminium (paduan 94% aluminium dengan Cu, Mn, Mg),
yang terutama dipakai dalam industri pesawat terbang, dan mobil
(Syamsidar, 2013).
Aluminium adalah logam putih keperakan bersinar dan
memiliki konduktivitas listrik tinggi. Hal ini ditandai dengan
structure FCC yang mengarah keuletan yang baik. Secara kimiawi,
aluminium menunjukkan karakteristik dari logam dasar reaktif yang
tinggi dengan kelarutan tinggi terhadap hidrogen dalam fase cair dan
kecenderungan kuat untuk membentuk senyawa aluminium oksida.
Hal ini menyebabkan logam ini tahan terhadap lingkungan karena
ada lapisan permukaan yang menutup logam terhadap serangan
kimia. Logam ini memiliki kepadatan 2.7 g/cm3 , titik leleh 991 oK
dan titik didih 2.603 oK ( Nukman dkk, 2020).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat alat yang digunakan dalam kimia unsur kali ini adalah
tabung reaksi, gelas beker, kertas indicator universal, dan
pembakar.
3.2 Bahan
Bahan bahan yang dibutuhkan pada kimia unsur kali ini
adalah keping Al, serbuk Al, pita Mg, HCl encer, NaOH encer,
larutan HgCl2, Al2O3, MgO, larutan Al3+ 0,1 M dan larutan Mg2+
0,1 M.
(Terlampir)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Tabel 4.1.1 Persamaan reaksi dan pengamatan percobaan 1
Persamaan Reaksi Sebelum Pemanasan Setelah Pemanasan
2Al + 6HCl 2AlCl3 Larutan jernih Larutan terdapat
+3H2 gelembung +++
Mg + 2HCl MgCl2 + Larutan keruh Larutan terdapat
H2 gelembung +
Perlakuan Pengamatan
Aluminium foil + HgCl2 Logam terkikis
Setelah dicuci dan dikeringkan Terdapat selaput dan berwarna putih
Persamaan reaksi 2Al + 3HgCl2 → 2AlCl3 + 3Hg +
• Percobaan pertama
• Percobaan kedua
• Percobaan ketiga
• Percobaan keempat
5.1. Kesimpulan
Elisabeth., dkk. (2009). Aktif Belajar Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Fitri, Zarlaida. 2019. Kimia Unsur Golongan Utama. Banda Aceh : Syiah Kuala
University Press.
Nursanti, Yuniarti. (2020). Setiap Hubungan Perlu Chemistry. Jakarta:
Nukman, N, Yani, I, Arifin, A, & MS, F (2020). Buku Ajar Pelumas Bekas
Sriatun, SS, Taslimah, MS, & Suhartana (2012). Buku Ajar Kimia Unsur.
Semarang: UPT UNDIP Press
Syarifuddin. (2021). Mudah Belajar Kimia. Sleman : Grup Penerbitan CV. Budi
Utama.
LAMPIRAN
Skema Kerja
Percobaan pertama
Dipanaskan tabung berisi Al dan HCl encer untuk melihat reaksi yang
terjadi (jika 5 menit belum bereaksi)
Hasil Pengamatan
Percobaan kedua
Hasil Pengamatan
Percobaan ketiga
Aluminium Foil
Dimasukkan aluminium foil pada gelas beker yang berisi larutan HgCl2
Hasil Pengamatan
Percobaan keempat
Ditambahkan larutan NaOH dan NaOH secara berlebih pada masing masing
larutan
Hasil Pengamatan
Data pengamatan
BUKTI REFERNSI
SOAL DAN JAWABAN