Anda di halaman 1dari 12

Metana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Metana

Nama IUPAC[sembunyikan]

Metana[1] (substitutif)
Tetrahidridokarbon[1] (aditif)

Nama lain[sembunyikan]

Karbon tetrahidrida[rujukan?]
Marsh gas[2]
Metil hidrida[2]

Identifikasi
Nomor CAS [74-82-8]
PubChem 297
Nomor EINECS 200-812-7
KEGG C01438
MeSH Methane
ChEBI 16183
Nomor RTECS PA1490000
SMILES C
Referensi Beilstein 1718732
Referensi Gmelin 59
3DMet B01450
Sifat
Rumus kimia CH4
Massa molar 16.04 g mol1
Penampilan gas tidak berwarna
Bau tidak berbau
Densitas 655.6 g cm3
Titik lebur
Titik didih
Kelarutan dalam air 35 mg dm3 (at 17 C)
log P 1.09
Termokimia
Entalpi
pembentukan 74.87 kJ mol1
standar (fHo298)
Entalpi
pembakaran 891.1890.3 kJ mol1
standar cHo298
Entropi molar
186.25 J K1 mol1
standar So298
Kapasitas panas, C {{{HeactCapacity}}}
Bahaya

Klasifikasi EU
F+
Indeks EU 601-001-00-4

NFPA 704 4
1
0
Frasa-R R12
Frasa-S S2, S9, S16, S33
Titik nyala 188 C
Suhu swanyala 537 C
Ambang ledakan 515% [3]
Senyawa terkait
Etana
alkana terkait
Propana
Klorometana

Senyawa terkait Formaldehida


Asam format
Metanol
Silana
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25C, 100 kPa)

Sangkalan dan referensi


Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4.
Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya
ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.

Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu
molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua
molekul H2O (air):

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998,
dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per milyar), naik dari 700
nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah
meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol.[4]

Daftar isi
1 Karakteristik kimia dan ikatan
2 Reaksi kimia
o 2.1 Reaksi asam-basa
o 2.2 Pembakaran
o 2.3 Reaksi dengan halogen
3 Penggunaan
o 3.1 Bahan bakar
4 Produksi
o 4.1 Proses biologi
o 4.2 Proses industri
5 Keberadaan
o 5.1 Sumber alternatif
o 5.2 Di atmosfer Bumi
o 5.3 Di luar Bumi
6 Keamanan
7 Lihat pula
8 Referensi
9 Pranala luar

Karakteristik kimia dan ikatan


Metana adalah molekul tetrahedral dengan empat ikatan C-H yang ekuivalen. Struktur
elektroniknya dapat dijelaskan dengan 4 ikatan orbital molekul yang dihasilkan dari orbital
valensi C dan H yang saling melengkapi. Energi orbital molekul yang kecil dihasilkan dari
orbital 2s pada atom karbon yang saling berpasangan dengan orbital 1s dari 4 atom hidrogen.
Pada suhu ruangan dan tekanan standar, metana adalah gas yang tidak berwarna darn tidak
berbau.[5] Bau dari metana (yang sengaja dibuat demi alasan keamanan) dihasilkan dari
penambahan odoran seperti metanathiol atau etanathiol. Metana mempunyai titik didih 161 C
(257.8 F) pada tekanan 1 atmosfer.[6] Sebagai gas, metana hanya mudah terbakar bila
konsentrasinya mencapai 5-15% di udara. Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar
kecuali diberi tekanan tinggi (4-5 atmosfer).[7]

Reaksi kimia
Reaksi-reaksi utama pada metana adalah pembakaran, pembentukan ulang uap menjadi syngas,
dan halogenasi. Secara umum, reaksi metana sulit dikontrol. Oksidasi sebagian menjadi metanol,
misalnya, merupakan reaksi yang agak sulit untuk dilakukan karena reaksi kimia yang terjadi
tetap membentuk karbon dioksida dan air meskipun jumlah oksigen yang tersedia tidak
mencukupi. Enzim metana monooksigenase dapat digunakan untuk memproduksi metanol dari
metana, tapi karena jumlahnya yang terbatas maka tidak dapat digunakan dalam reaksi skala
industri.[8]

Reaksi asam-basa

Seperti hidrokarbon lainnya, metana adalah asam yang sangat lemah. Nilai pKa-nya pada DMSO
diperkirakan 56.[9] Metana tidak dapat dideprotonasi dalam larutan, tapi konjugat basanya
dengan metillitium sudah diketahui. Protonasi dari metana dapat dibuat dengan cara
mereaksikannya dengan asam super sehingga menghasilkan CH5+, terkadang disebut ion
metanium. [10]

Pembakaran

Pada reaksi pembakaran metana, ada beberapa tahap yang dilewati. Hasil awal yang didapat
adalah formaldehida (HCHO atau H2CO). Oksidasi formaldehid akan menghasilkan radikal
formil (HCO), yang nantinya akan menghasilkan karbon monoksida (CO):

CH4 + O2 CO + H2 + H2O

H2 akan teroksidasi menjadi H2O dan melepaskan panas. Reaksi ini berlangsung sangat cepat,
biasanya bahkan kurang dari satu milisekon.

2 H2 + O2 2 H2O

Akhirnya, CO akan teroksidasi dan membentuk CO2 samil melepaskan panas. Reaksi ini
berlangsung lebih lambat daripada tahapan yang lainnya, biasanya membutuhkan waktu
beberapa milisekon.

2 CO + O2 2 CO2

Hasil reaksi akhir dari persamaan diatas adalah:


CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O (H = 891 kJ/mol (dalam kondisi temperatur dan tekanan
standar))
Portal Kimia

Reaksi dengan halogen

Metana bereaksi dengan halogen maka reaksi kimianya adalah:

CH4 + X2 CH3X + HX

dimana X adalah atom halogen: fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), atau iodin (I). Mekanisme
untuk proses ini dinamakan halogenasi radikal bebas. Reaksi dimulai dengan radikal Cl
menempel pada metana untuk menghasilkan CH3, keduanya bergabung dan membentuk metil
klorida (CH3Cl). Reaksi lainnya akan menghasilkan diklorometana (CH2Cl2), kloroform
(CHCl3), dan karbon tetraklorida (CCl4). Energi yang diperlukan untuk reaksi ini dapat melalui
radiasi ultraviolet atau pemanasan.[11]

Penggunaan
Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan yang
dibekukan (gas alam cair, atau LNG). Ketika dalam bentuk cairan yang dibekukan, metana akan
lebih berat daripada udara karena gas metana yang didinginkan akan mempunyai massa jenis
yang lebih besar, . Metana yang berada pada suhu ruangan biasa akan lebih ringan daripada
udara. Gas alam, yang sebagian besar adalah metana, biasanya didistribusikan melalui jalur pipa.

Bahan bakar

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gas alam

Metana adalah salah satu bahan bakar yang penting dalam pembangkitan listrik, dengan cara
membakarnya dalam gas turbin atau pemanas uap. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil
lainnya, pembakaran metana menghasilkan gas karbon dioksida yang lebih sedikit untuk setiap
satuan panas yang dihasilkan. Panas pembakaran yang dihasilkan metana adalah 891 kJ/mol.
Jumlah panas ini lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar hidrokarbon lainnya, tapi jika
dilihat rasio antara panas yang dihasilkan dengan massa molekul metana (16 g/mol), maka
metana akan menghasilkan panas per satuan massa (55,7 kJ/mol) yang lebih besar daripada
hidrokarbon lainnya. Di banyak kota, metana dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah dan
digunakan untuk pemanas rumah dan kebutuhan memasak. Metana yang dialirkan di rumah ini
biasanya dikenal dengan gas alam. Gas alam mempunyai kandungan energi 39 megajoule per
meter kubik, atau 1.000 BTU per kaki kubik standar.

Metana dalam bentuk gas alam terkompresi digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan telah
terbukti juga sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil lain
macam bensin dan diesel.[12]
Produksi
Proses biologi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metanogenesis

Di alam, metana diproduksi oleh alam dalam proses yang disebut metanogenesis. Proses yang
memiliki beberapa tahap ini digunakan oleh beberapa mikroorganisme sebagai sumber energi.
Reaksi bersihnya adalah:

CO2 + 8 H+ + 8 e- CH4 + 2 H2O

Tahapan akhir dari proses ini dikatalis oleh enzim metil-koenzim M reduktase. Metanogenesis
merupakan salah satu bentuk respirasi anaerob yang digunakan oleh organisme yang menempati
tempat pembuangan akhir, hewan pemamah biak, dan rayap.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti apakah beberapa tanaman juga termasuk dalam
emisi metana.[13][14][15]

Proses industri

Metana dapat diproduksi dengan hidrogenasi karbon dioksida dalam proses Sabatier. Metana
juga merupakan hasil sampaing hidrogenasi karbon monoksida dalam proses Fischer-Tropsch.
Teknologi ini dipakai dalam skala industri untuk memproduksi molekul yang rantainya lebih
panjang dari metana.

Keberadaan
Metana ditemukan dan diisolasi oleh Alessandro Volta antara tahun 1776 dan 1778 ketika ia
mempelajar gas rawa dari Danau Maggiore. Metana merupakan komponen utama pada gas alam,
sekitar 87% dari volume. Saat ini, metana dihasilkan dari ekstraksi di ladang gas alam. Gas alam
pada level dangkal (tekanan rendah) dibentuk oleh dekomposisi anaerob beberapa substansi
organik dan membentuk metana dari dalam, jauh dari permukaan bumi. Secara umum, sedimen
ini terkubur jauh di dalam dan karena mengalami suhu dan tekanan tinggi, maka terbentuk gas
alam.

Metana biasanya diangkur melalui jalur pipa dalam bentuk gas alam atau juga dengan
pengangkut LNG bila dibawa dalam bentuk cair, hanya beberapa negara saja yang
mengangkutnya memakai truk.

Sumber alternatif

Selain ladang gas, metode alternatif untuk mendapatkan metana adalah melalui biogas yang
dihasilkan oleh fermentasi substansi organik, misalnya pupuk kandang, limbah cair, tempat
pembuangan sampah, pada kondisi anaerob (tanpa oksigen). Penanaman padi juga menghasilkan
metana dalam jumlah besar selama pertumbuhannya. Metana hidrat/klarat merupakan salah satu
sumber masa depan metana yang potensial. Saat ini, hewan ternak adalah penyumbang 16%
emisi metana dunia ke atmosfer.[16] Beberapa penelitian telah menemukan beberapa cara untuk
mengurangi metana yang dihasilkan oleh hewan pemamah biak.[17] [18] Sebuah studi yang paling
baru pada tahun 2009 menyebutkan bahwa 51% emisi gas rumah kaca global dihasilkan oleh
siklus hidup dan rantai pengiriman produk ternak, termasuk semua daging, susu dan produk
samping lainnya, dan proses pengangkutan mereka.[19]

Di atmosfer Bumi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metana di atmosfer

Konsentrasi metana tahun 2011 pada lapisan atas troposfer bumi[20]

Metana terbentuk dekat permukaan bumi, terutama karena aktivitas mikroorganisme yang
melakukan proses metanogenesis. Gas ini kemudian terbawa ke stratosfer oleh udara yang naik
di iklim tropis. Konsentrasi metana di udara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami-tapi
karena banyak aktivitas manusia yang menghasilkan metana maka sekarang membuat gas ini
menjadi salah satu gas rumah kaca, penyebab pemanasan global. Secara alami, metana bereaksi
dengan radikal hidroksil. Metana memiliki waktu "hidup" sekitar 10 tahun,[21] baru setelah itu
akan hilang dengan berubah menjadi karbon dioksida dan air.

Metana juga berpengaruh terhadap rusaknya lapisan ozon.[22][23]

Sebagai tambahan, ada sejumlah besar metana dalam bentuk metana klarat di dasar laut dan
kerak bumi. Sebagian besar metana ini dihasilkan oleh proses metanogenesis.

Pada tahun 2010, kandungan metana di Arktik diperkirakan 1850 nmol/mol, 2 kali lebih tinggi
jika dibandingkan sampai 400.000 tahun sebelumnya. Pada sejarahnya, konsentrasi metana di
atmosfer bumi berkisar antara 300 dan 400 nmol/mol selama periode glasial/zaman es dan 600-
700 nmol/mol pada periode interglasial. Level konsentrasi metana ini bahkan bertambah jauh
lebih besar daripada penambahan karbon dioksida.[24]

Metana di atmosfer bumi merupakan salah satu gas rumah kaca yang utama, dengan potensi
pemanasan global 25 kali lebih besar daripada CO2 dalam periode 100 tahun, [25]). Hal ini berarti,
emisi metana lebih mempunyai efek 25 kali lipat daripada emisi karbon dioksida dengan jumlah
yang sama dalam periode 100 tahun. Metana mempunyai efek yang besar dalam jangka waktu
pendek (waktu "hidup" 8,4 tahun di atmosfer), sedangkan karbon dioksida mempunyai efek kecil
dalam jangka waktu lama (lebih dari 100 tahun). Konsentrasi metana di atmosfer sudah
meningkat 150% dari tahun 1750 dan menyumbang 20% efek radiasi yang dihasilkan gas rumah
kaca secara global.[26] Biasanya, metana yang dihasilkan dari tempat pembuangan akhir akan
dibakar sehingga dihasilkan CO2 daripada metana, karena gas ini lebih berbahaya untuk ozon.
Belakangan ini, metana yang dihasilkan dari penambangan batu bara telah berhasil digunakan
untuk membangkitkan listrik.

Di luar Bumi

Metana telah terdeteksi dan dipercaya eksis di beberapa lokasi di tata surya. Di kebanyakan
tempat, dipercaya metana dibentuk oleh proses abiotik, kecuali di Mars dan Titan.

Bulan jejak terdeteksi dari permukaan[27]


Mars atmosfer Mars mengandung 10 nmol/mol metana. Di bulan Januari 2009,
ilmuwan NASA mengumumkan bahwa mereka telah mengetahui kalau Mars beberapa
kali melepaskan metana ke atmosfernya di beberapa lokasi, sehingga beberapa ilmuwan
ini berspekulasi adanya aktivitas biologi di bawah permukaan Mars. [28]
Yupiter atmosfernya mengandung 0.3% metana
Saturnus atmosfernya mengandung 0.4% metana
o Iapetus
o Titan atmosfernya mengandung 1.6% metana dan ada ribuan danau metana
yang telah ditemukan di permukaannya.[29] Di bagian atas dari atmosfernya,
metana diubah menjadi molekul lain yang lebih kompleks misalnya asetilena,
sebuah proses yang juga menghasilkan molekul hidrogen. Ada bukti bahwa
asetilena dan hidrogen diproses ulang menjadi metana di permukaannya. Para
ilmuwan memperkirakan adanya katalis eksotik, atau bentuk-bentuk kehidupan
metanogenik yang belum dikenali.[30]
o Enceladus atmosfernya mengandung 1.7% metana[31]
Uranus atmosfernya mengandung 2.3% metana
o Ariel metana dipercaya sebagai salah satu konstituen dalam permukaan es pada
Ariel.
o Miranda
o Oberon sekitar 20% permukaan Oberon terdiri dari senyawa karbon-nitrogen
yang mengandung metana
o Titania sekitar 20% permukaan Titania terdiri dari senyawa organik yang
mengandung metana
o Umbriel metana merupakan salah satu konstituen es permukaan Umbriel
Neptunus atmosfernya mengandung 1.6% metana
o Triton Triton mempunyai atmosfer yang mengandung nitrogen dalam jumlah
kecil dengan metana dekat permukaannya.[32][33]
Pluto analisis spektroskopik dari permukaan Pluto mengindikasikan adanya sejumlah
kecil metana[34][35]
o Charon metana dipercaya ada di Charon, tapi belum dapat dipastikan[36]
Eris cahaya inframerah dari objek mengindikasikan adanya es metana
Komet Halley
Komet Hyakutake observasi terestrial menemukan etana dan metana pada komet ini[37]
Planet ekstrasurya HD 189733b Ini adalah pendeteksian pertama kalinya bahwa
ditemukan senyawa organik pada planet di luar tata surya. Sumbernya masih belum
diketahui, ditambah lagi dengan suhu planet yang panas (sekitar 700 C) maka biasanya
akan membentuk karbon monoksida.[38]
Awan antarbintang[39]

Keamanan
Metana tidak beracun, tapi sangat mudah terbakar dan dapat menimbulkan ledakan apabila
bercampur dengan udara. Metana sangat reaktif pada oksidator, halogen, dan beberapa senyawa
lain yang mengandung unsur halogen. Metana juga bersifat gas asfiksian dan dapat
menggantikan oksigen dalam ruangan tertutup. Asfiksia dapat terjadi apabila konsentrasi oksigen
di udara berkurang sampai di bawah 16% volume, karena kebanyakan orang hanya dapat
mentoleransi pengurangan kadar oksigen sampai 16% tanpa merasa sakit. Gas metana dapat
masuk ke dalam interior sebuah gedung yang dekat dengan tempat pembuangan akhir dan
menyebabkan orang didalamnya terpapar metana. Beberapa gedung telah dilengkapi sistem
keamanan dibawah basement mereka untuk secara aktif menghisap gas metana ini dan
membuangnya keluar gedung.

Lihat pula
Kecelakaan tambang Zasyadko 2007
Produksi metana aerob
Pencernaan anaerob
Respirasi anaerob
Pelepasan metana Arktik
Biogas
Kepadatan energi
Gas rumah kaca
Halometana, turunan halogenasi metana
Metanation
Metana klarat, bentuk es yang mengandung metana
Metanogen, archaea yang memproduksi metana sebagai produk samping metabolisme
Metanogenesis, pembentukan metana oleh mikroba
Metanotrof, bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan metana
sebagai energi
Gugus metil, gugus fungsi yang mirip dengan metana
Gas organik
Thomas Gold

Referensi
1. ^ a b "methane (CHEBI:16183)". Chemical Entities of Biological Interest. UK: European
Bioinformatics Institute. 17 Oktober 2009. Main. Diakses pada 10 Oktober 2011.
2. ^ a b Linstrom, P.J.; Mallard, W.G., eds (2011). "Methane". NIST Chemistry WebBook,
NIST Standard Reference Database Number 69. National Institute of Standards and
Technology. Diakses pada 4 Desember 2011.
3. ^ Matheson Tri-Gas (Dec 4, 2009). "Safety Data Sheet: Methane". Matheson Tri-Gas.
Diakses pada 4 Desember 2011.
4. ^ Carbon Dioxide, Methane Rise Sharply in 2007
5. ^ David A. Hensher, Kenneth J. Button (2003). Handbook of transport and the
environment. Emerald Group Publishing. hlm. 168. ISBN 0-08-044103-3.
6. ^ NIST Chemistry Webbook
7. ^ Ayhan Demirbas (2010). Methane Gas Hydrate. Springer. hlm. 102. ISBN 1-84882-
871-3.
8. ^ Mu-Hyun Baik, Martin Newcomb, Richard A. Friesner, and Stephen J. Lippard
"Mechanistic Studies on the Hydroxylation of Methane by Methane Monooxygenase"
Chem. Rev., 2003, vol. 103, pp 23852420. doi:10.1021/cr950244f
9. ^ Equilibrium acidities in dimethyl sulfoxide solution Frederick G. Bordwell Acc. Chem.
Res.; 1988; 21(12) pp 456 463; doi:10.1021/ar00156a004
10. ^ Wesley H. Bernskoetter, Cynthia K. Schauer, Karen I. Goldberg and Maurice
Brookhart "Characterization of a Rhodium(I) -Methane Complex in Solution" Science
2009, Vol. 326, pp. 553556. doi:10.1126/science.1177485
11. ^ M. Rossberg et al. Chlorinated Hydrocarbons in Ullmanns Encyclopedia of
Industrial Chemistry 2006, Wiley-VCH, Weinheim.
doi:10.1002/14356007.a06_233.pub2
12. ^ Clayton B. Cornell. "Natural Gas Cars: CNG Fuel Almost Free in Some Parts of the
Country ", 29 April 2008. Kutipan: Compressed natural gas is touted as the 'cleanest
burning' alternative fuel available, since the simplicity of the methane molecule reduces
tailpipe emissions of different pollutants by 35 to 97%. Not quite as dramatic is the
reduction in net greenhouse-gas emissions, which is about the same as corn-grain ethanol
at about a 20% reduction over gasoline.
13. ^ Hamilton JT, McRoberts WC, Keppler F, Kalin RM, Harper DB (July 2003). "Chloride
methylation by plant pectin: an efficient environmentally significant process". Science
301 (5630): 2069. doi:10.1126/science.1085036. PMID 12855805.
Bibcode: 2003Sci...301..206H.
14. ^ "Methane Emissions? Don't Blame Plants", ScienceNOW, 14 January 2009
15. ^ "Plants do emit methane after all". New Scientist. 2 Desember 2007.
16. ^ Miller, G. Tyler. Sustaining the Earth: An Integrated Approach. U.S.A.: Thomson
Advantage Books, 2007. 160.
17. ^ John Roach (2002-05-13). "New Zealand Tries to Cap Gaseous Sheep Burps". National
Geographic. Diakses pada 2 Maret 2011.
18. ^ Research on use of bacteria from the stomach lining of kangaroos (who don't emit
methane) to reduce methane in cattle
19. ^ Goodland, Robert, and Anhang, Jeff. (November/ December 2009), Livestock and
Climate Change., Washington, D.C.: World Watch, www.worldwatch.org,
http://en.wikipedia.org/wiki/Worldwatch_institute
20. ^ "AIRS and Composition Science". Diakses pada 19 Maret 2012.
21. ^ Boucher, Olivier; Friedlingstein, Pierre; Collins, Bill; Shine, Keith P (2009). "The
indirect global warming potential and global temperature change potential due to
methane oxidation". Environmental Research Letters 4 (4): 044007. doi:10.1088/1748-
9326/4/4/044007. Bibcode: 2009ERL.....4d4007B.
22. ^ Ozon wpyw na ycie czowieka, Ozonowanie/Ewa Sroka, Group: Freony i inne
zwizki, Reakcje rozkadu ozonu.
23. ^ Twenty Questions And Answers About The Ozone Layer, UNEP/D.W. Fahey 2002,
pp. 12, 34, 38
24. ^ IPCC Fourth Assessment Report, Working Group 1, Chapter 2
25. ^ Shindell, D. T.; Faluvegi, G.; Koch, D. M.; Schmidt, G. A.; Unger, N.; Bauer, S. E.
(2009). "Improved Attribution of Climate Forcing to Emissions". Science 326 (5953):
7168. doi:10.1126/science.1174760. PMID 19900930. Bibcode: 2009Sci...326..716S.
26. ^ "Technical summary". Climate Change 2001. United Nations Environment
Programme.
27. ^ Stern, S.A. (1999). "The Lunar atmosphere: History, status, current problems, and
context". Rev. Geophys. 37 (4): 453491. doi:10.1029/1999RG900005.
Bibcode: 1999RvGeo..37..453S.
28. ^ Mars Vents Methane in What Could Be Sign of Life, Washington Post, January 16,
2009
29. ^ Niemann, HB; Atreya, SK; Bauer, SJ; Carignan, GR; Demick, JE; Frost, RL; Gautier,
D; Haberman, JA et al. (2005). "The abundances of constituents of Titans atmosphere
from the GCMS instrument on the Huygens probe". Nature 438 (7069): 779784.
doi:10.1038/nature04122. PMID 16319830. Bibcode: 2005Natur.438..779N.
30. ^ Chris Mckay (2010). "Have We Discovered Evidence For Life On Titan". SpaceDaily.
Diakses pada 10 Juni 2010. Space.com. March 23, 2010.
31. ^ Waite, J. H.; et al.; (2006); Cassini Ion and Neutral Mass Spectrometer: Enceladus
Plume Composition and Structure, Science, Vol. 311, No. 5766, pp. 14191422
32. ^ Shemansky, DF; Yelle, RV; Linick; Lunine (December 15, 1989). "Ultraviolet
Spectrometer Observations of Neptune and Triton". Science 246 (4936): 14591466.
doi:10.1126/science.246.4936.1459. PMID 17756000. Bibcode: 1989Sci...246.1459B.
33. ^ Ron Miller (2005). The Grand Tour: A Traveler's Guide to the Solar System (edisi ke-
3rd). Thailand: Workman Publishing. hlm. 17273. ISBN 0-7611-3547-2.
34. ^ Tobias C. Owen, Ted L. Roush et al. (6 August 1993). "Surface Ices and the
Atmospheric Composition of Pluto". Science 261 (5122): 745748.
doi:10.1126/science.261.5122.745. PMID 17757212. Bibcode: 1993Sci...261..745O.
Diakses pada 29 Maret 2007.
35. ^ "Pluto". SolStation. 11 Juni 2006. Diakses pada 28 Maret 2007.
36. ^ Sicardy, B; Bellucci, A; Gendron, E; Lacombe, F; Lacour, S; Lecacheux, J; Lellouch,
E; Renner, S et al. (2006). "Charons size and an upper limit on its atmosphere from a
stellar occultation". Nature 439 (7072): 524. doi:10.1038/nature04351. PMID
16397493. Bibcode: 2006Natur.439...52S.
37. ^ Mumma, M.J. (1996). "Detection of Abundant Ethane and Methane, Along with
Carbon Monoxide and Water, in Comet C/1996 B2 Hyakutake: Evidence for Interstellar
Origin". Science 272 (5266): 13104. doi:10.1126/science.272.5266.1310. PMID
8650540. Bibcode: 1996Sci...272.1310M.
38. ^ Stephen Battersby (2008-02-11). "Organic molecules found on alien world for first
time". Diakses pada 12 Februari 2008.
39. ^ J. H. Lacy, J. S. Carr, N. J. Evans, II, F. Baas, J. M. Achtermann, J. F. Arens (1991).
"Discovery of interstellar methane Observations of gaseous and solid CH4 absorption
toward young stars in molecular clouds". Astrophysical Journal 376: 556560.
doi:10.1086/170304. Bibcode: 1991ApJ...376..556L.

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:


Metana

Portal Kimia

Gavin Schmidt, Methane: A Scientific Journey from Obscurity to Climate Super-


Stardom, NASA Goddard, September 2004
Methane thermodynamics
International Chemical Safety Card 0291
Methane Hydrates
Safety data for methane
Methane-eating bug holds promise for cutting greenhouse gas. Media Release, GNS
Science, New Zealand]
Catalytic conversion of methane to more useful chemicals and fuels
Methane as a Savior of the Dairy Industry

[sembunyikan]
lbs
Alkana
Metana (CH4) Etana (C2H6) Propana (C3H8) Butana (C4H10) Pentana (C5H12)
Heksana (C6H14) Heptana (C7H16) Oktana (C8H18) Nonana (C9H20) Dekana (C10H22)
Undekana (C11H24) Dodekana (C12H26) Heksadekana/Cetana (C16H34)
Alkana suku tinggi Daftar alkana
Kategori:

Alkana
Gas rumah kaca
Bah

Anda mungkin juga menyukai