Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Informasi
Manajemen

Modul Standar untuk


digunakan dalam
Perkuliahan di Universitas
Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

08
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1 MK Agus Arijanto,SE,MM
Abstract Kompetensi
Pengertian, definisi dari Informasi, dan Mampu memahami dan menjelaskan,
Pelaksanaan Sistem dalam suatu serta mengimplikasikan informasi dan
organisasi Pelaksanaan sistem dimaksud kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Informasi dan Pelaksanaan


Informasi dan Pelaksanaan

Sistem Informasi dan Manajemen merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Kedua komponen ini memiliki hubungan dalam
membentuk karakteristik dunia pendidikan. Manajemen dalam menggambarkan hubungan
kedua aspek tersebut, adalah pendidikan sebagai penggeraknya terhadap sistem informasi
pendidikan, sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) akan menjadi penentu kinerja
pendidikan. SIM dapat dijadikan alternatif pilihan untuk meningkatkan kualitas organisasi
dalam menyajikan aktivitasnya secara lebih cepat dan memiliki nilai tambah sehingga dunia
bisnis akan menghasilkan output yang memiliki daya saing yang tinggi.

Sistem informasi manajemen (SIM)

Kita mengingatkan kembali bahwa kata SIM berasal dari bahasa Inggris yang jika d
terjemahkan berarti bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang mencakup
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan suatu masalah bisnis di antaranya biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Pengembangan/Penerapan Sistem
Informasi Manajemen di
Perusahaan

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


2 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penerapan sistem informasi terintegrasi di suatu perusahaan tidaklah semudah yang
dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat pembajakan software yang begitu tinggi
menyebabkan orang memandang software adalah suatu produk yang sangat murah. Oleh
karena itu jika suatu perusahaan ingin membuat suatu sistem informasi terintegrasi biasanya
mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera
membatalkan rencana tersebut, walaupun sebenarnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh
akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah
sistem.

Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan ISO,
tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan
memiliki pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan
keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini
menyebabkan sistem informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu
sistem informasi, langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses
yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan
perusahaan yang open minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang
memiliki visi misi perusahaan untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal
dasar dalam penerapan sistem informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan
bisa didapat walaupun banyak biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah
dikorbankan.

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


3 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Faktor yang relatif dominan lain dan menjadi penghalang adalah user, para karyawan,
terutama generasi tua yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara manual secara
bertahun-tahun. Mereka sangat sulit menerima sistem baru yang akan diterapkan. Terlebih
banyak diantara mereka yang gaptek dimana hampir tidak pernah bersentuhan dengan
komputer. Hal ini akan menyebabkan ketakutan pada diri mereka jika sistem informasi
diterapkan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan menjadi tersingkir. Peran user terbesar
adalah ketika sistem informasi selesai dibuat dan akan disosialiasikan. Kebanyakan
perusahaan hanya memikirkan biaya pembuatan sistem informasi saja, padahal biaya untuk
sosialisasi sistem biasa jauh lebih besar daripada biaya pembuatannya. Mayoritas user
pada saat sosialisasi akan mencoba menghindar dan menolak dengan berbagai alasan
seperti sibuk, tidak mengerti, nanti saja dll. Oleh karena itu diperlukan tindakan tegas dan
teladan dari segenap direksi dan pimpinan manajerial untuk menerapkan sistem informasi
secara menyeluruh, bahkan banyak perusahaan yang menerapkan jika tidak mau
menggunakan sistem baru, silahkan mengundurkan diri. Dengan adanya dorongan seperti
ini maka mau tidak mau user akan menggunakan sistem informasi tersebut dan sistem
informasi akan menjadi berguna bagi perusahaan, karena sebaik-baiknya suatu sistem
informasi, jika tidak dipakai akan sia-sia belaka.

Contoh:
Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT
ABC mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya
sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar
cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang
semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi
kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen.
Setelah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang
vendor solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan
solusi dari Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan
dan sistem ini user-friendly.

Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara


sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan
mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


4 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan
antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional;
mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan
untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala
cabang.

Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem
kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari
pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini,
kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga
pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat.
Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan
keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat
dipantau secara langsung dari layar komputer.

Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan


ISO, tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan
memiliki pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan
keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini
menyebabkan sistem informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu
sistem informasi, langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses
yang sudah ada agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan
perusahaan yang open minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang
memiliki visi misi perusahaan untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal
dasar dalam penerapan sistem informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan
bisa didapat walaupun banyak biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah
dikorbankan.

Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara


sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan
mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah
dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


5 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan
antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional;
mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan
untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala
cabang.

Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu
sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor
dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini,
kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga
pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat.
Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan
keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat
dipantau secara langsung dari layar komputer.

Dalam Bidang personalia mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:

a. untuk menjamin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi berbagai


kebijaksanaan yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi.
b. untuk membantu para manejer mengelola sumber daya manusia

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


6 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berbagai Pendekatan Dalam
Manajemen SDM dengan
Penerapan SIM
Kosep-dasar dasar manejemen personalia telah dikemukakan, Berbagai pandangan
tersebut penting agar manejemen personalia dan sumberdaya manusia dilakukan dalam
perspektif yang benar.

Pandangan-pandangan itu mencakup sebagai berikut :

1. Pendekatan Sumber daya Manusia


2. Pendekatan Manajerial
3. Pendekatan System
4. Pendekatan Proaktif

Jadi fungsi dari SIM yang diterapka pada bagian personalia adalah untuk:

Sim tersebut bisa berfungsi sebagai absensi karyawan

Untuk melihat prestasi karyawan

Untuk melihat golongan karyawan

Untuk melihat peningkatan aktivitas karyawan ataupun penurunannya.

Dll.

Berikut ini adalah salah satu contoh perusahaan yang menerapkan SIM pada bagian
personalia:

LG Electronics, Inc (LG) adalah pemimpin global dan inovator dalam teknologi
elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances, mempekerjakan lebih dari
84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81 anak perusahaan di seluruh dunia.
Pada tahun 2008, penjualan secara global mencapai $ 44.7 milyar, LG terdiri dari lima unit
bisnis Home Entertainment, Mobile Communications, Home Appliance, penyejuk udara

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


7 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan Business Solutions. LG adalah salah satu terkemuka di dunia produsen panel datar TV,
produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.

LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan ke era digital
yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh oleh banyak home
appliances seperti radio dan TV. LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru,
diterapkan teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan
terus memperkuat statusnya sebagai perusahaan global.

Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic Indonesia dalam Mengendalikan Inventori.

PT. LG Electronics Indonesia memiliki suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem yang dapat
diakses oleh semua pegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh
Indonesia. Portal tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat
dengan LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal
ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail yang
didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan log in
menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau
memberikan informasi terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail
ini hanya dapat diakses di lingkungan perusahaan saja.

Yang dibahas dalam bagian ini adalah suatu system yang digunakan oleh PT. LG
Electronics Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki perusahaan. System
ersebut dinamakan Global Digital Logistic System atau dapat disingkat dengan GDLS.

Sistem ini berfungsi untuk :

1. Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun


sebaliknya, meliputi ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman, barang-barang
apa saja yang dikirim dan kapan waktu keberangkatan dan kedatangan barang
setelah sampai di tujuan.
2. Membuat jadwal-jadwal pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan
ataupun sebaliknya, meliputi zona tujuan, rute perjalanan dan no truk yang
digunakan untuk melakukan pengiriman.
3. Mendapatkan informasi mengenai jumlah persediaan barang yang tersedia di
gudang perusahaan baik gudang pusat maupun cabang.
4. Mengetahui apakah adanya pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan
adanya barang yang tidak laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.
5. Mengetahui berapa nilai barang yang telah dikirim atau diterima termasuk biaya
loading barang ke gudang dan biaya tambahan lainnya.

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


8 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sistem ini terdiri dari beberapa subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan
penggunaan data, antara lain :

Delivery

Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk
mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan untuk
pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk mengetahui
apakah ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas pengiriman barang.

Cost

Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman
(biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk mengetahui
apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage pengiriman barang
termasuk biaya-biaya atas pengiriman tersebut.

Stock

Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan barang,
perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan barang.

Return

Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengembalian
barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


9 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Jones, Organization Design, Process Reengenering, and Change Management, New
york: Mc. Graw Hill, 2000

2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002

3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


10 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004

5. Stephen P. Robbin, Organizational Behavior, Concept, Controversies and Application


2001

6. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate


Transformation, Mc.Graw Hill, 2003

13 Sistem Inf. Manajemen Modul ke-8


11 Agus Arijanto,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai