Anda di halaman 1dari 19

MODUL 4

AUDIT 1

PERTANGGUNG JAWABAN HUKUM


AUDITOR

Dosen Pengampu
NOVAWIGUNA KEMALASARI,SE.,M.Ak.,Akt

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA
2016
Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Fakultas Program 04 Novawiguna
Ekonomi dan Studi Kemalasari,SE.,M.Ak., Akt
Bisnis Akuntansi

Abstract Kompetensi

Mata kuliah ini merupakan Mahasiswa diharapkan dapat


pencerminan audit yang memahami secara umum pengantar
sebenarnya terjadi di Indonesia audit

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
1. LINGKUNGAN HUKUM
KECENDERUNGAN LITIGASI DI AMERIKA SERIKAT

Kecenderungan penting dimulai pada tahun 1980-an, berlanjut dalam tahun 1990-an, dan
sampai pada lahirnya Private Securities Litigation Reform Act pada tahun 1995. Kegagalan
tersebut tidak mesti berasal dari kegagalan audit, tapi bisa juga karena adanya gugatan oleh
para penggugat dan para penasehat hukumnya yang mencoba memangsa para auditor
tanpa mengindahkan tingkat kesalahannya.

1. KEWAJIBAN MENURUT COMMON LAW


Common Law adalah hukum yang tidak tertulis. Hukum ini berdasarkan atas keputusan
pengadilan dan bukan atas hukum yang dibuat dan disahkan oleh pihak legislatif. Common
law berasal dari prinsip-prinsip yang berdasarkan keadilan, alas an, dan hal-hal yang masuk
akal, dan bukannya hukum hukum yang absolute, tetap, dan kaku. Prinsip-prinsip common
law ditentukan oleh kebutuhan sosial masyarakat. Menurut common law, kewajiban hukum
para CPA berkaitan luas dengan 2 pihak, yaitu para klien dan pihak ketiga.

1. KEWAJIBAN KEPADA KLIEN


Seorang CPA berada dalam hubungan kontraktual langsung dengan klien. Dengan
menyetujui untuk melaksanakan jasa bagi klien, CPA berperan sebagai kontraktor
independen. Seorang akuntan bertanggung jawab kepada klien sesuai dengan hukum
kontrak atau tort law (hukum yang mengatur tentang tuntutan ganti rugi).

1. Hukum Kontrak (Contract Law)


Seorang auditor bertanggung jawab kepada klien atas pelanggaran kontrak, apabila ia :

Menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan audit sesuai dengan GAAS.
Tidak mengirimkan laporan audit sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
Melanggar hubungan kerahasiaan klien.
Apabila terjadi pelanggaran kontrak, biasanya penggugat akan mencari satu atau lebih jalan
keluar sebagai berikut :

Kewajiban spesifik tergugat dalam kontrak.


Kerugian keuangan langsung yang terjadi akibat pelanggran tersebut.
Kerugian terkait dan kerugian sebagai konsekuensi yang merupakan akibta tidak langsung atas
pelanggran tersebut.

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
1. Hukum Kerugian (Tort Law)
Tindaka merugikan adalah tindakan salah yang merugikan milik, badan, atau reputasi
seseorang. Tindakan merugikan dapat dilakukan berdasarkan salah satu penyebab berikut
ini :

Kelalaian yang biasa (ordinary negligence), yaitu kelalaian untuk menerapkan tingkat
kecermatan yang biasa dilakukan secara wajar oleh orang lain dalam kondisi yang sama.
Kelalaian kotor (gross negligence), kelalaian untuk menerapkan tingkat kecermatan yang paling
ringanpada suatu kondisi tertentu.
Kecurangan (fraud), yaitu penipuan yang direncanakan, misalnya salah saji, menyembunyikan,
atau tidak mengungkapkan fakta yang material, sehingga dapat merugikan pihak lain.

1. KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA


Pihak ketiga dapat didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mengetahui tentang pihak-
pihak yang ada di dalam kontrak. Menurut sudut pandang hukum, terdapat 2 kelompok
pihak ketiga, yaitu :

Pemegang hak utama


Seseorang yang namanya telah diketahui oleh seorang auditor sebelum audit dilaksanakan
sebagai penerima utama laporan auditor.

Pemegang hak lainnya


Pihak ketiga yang namanya tidak disebutkan, seperti para kreditor, pemegang saham, dan
investor potensial. Faktor-faktor lingkungan berikut telah memberikan sumbangan yang
cukup berarti atas terjadinya perubahan tersebut :

Konsep kewajiban telah berubah secara lambat namun signifikan untuk mewajibkan perlindungan
pelanggan dari kesalahan pabrikan (kewajiban produk) dan dari kesalahan profesional (kewajiban
jasa).
Perusahaan bisnis dan kantor-kantor akuntan telah bertumbuh dalam ukuran yang memungkinkan
mereka memikul dengan lebih baik bentuk tanggung jawab yang baru.
Jumlah individu dan kelompok yang mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit telah
bertumbuh dengan mantap.
Putusan-putusan pengadilan telah mengakui adanya 2 kategori pihak ketiga lain sebagai
pemegang hak sebagai berikut:

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Golongan yang telah diketahui sebelumnya (foreseen class)
Apabila klien menginformasikan kepada CPA bahwa laporan audit akan digunakan untuk
mendapatkan pinjaman bank, maka semua bank merupakan pihak yang telah diketahui
sebelumnya, namun para kreditor niaga dan pemegang saham potensial tidak tergolong
dalam golongan yang telah diketahui sebelumnya. Konsep golongan yang telah diketahui
sebelumnya tidak meliputi semua investor, pemegang saham, kreditor yang ada sekarang
maupun yang akan datang.

Pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya (foreseeable parties)


Perorangan atau entitas yang diketahui ataupun yang akan diketahui auditor akan
mengandalkan laporan audit dalam membuat keputusan bisnis dan investasi digolongkan
sebagai pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya. Pihak yang dapat diketahui
sebelumnya meliputi para kreditor, pemegang saham, dan investor yang ada sekarang
maupun yang akan datang.

1. PEMBELAAN DALAM COMMON LAW


Pada umumnya auditor harus menggunakan kecermatan sebagai pembelaan dalam
gugatan pelanggaran kontrak termasuk tuntuan ganti rugi atas kelalaian. Dalam hal tuntutan
ganti rugi, pembelaan utama adalah bukti kecermatan atau kelalaian kontributif. Apabila
menggunakan pembelaan berdasarkan kecermatan, auditor harus berusaha membuktikan
bahwa audit tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan GAAS. Pada sebagian besar
negara bagian, kelalaian kontributif ini merupakan bahan pembelaan bagi auditor hanya bila
kelalaian tersebut secara langsung menyebabkan kegagalan auditor dalam melaksanakan
tugasnya.

1. KEWAJIBAN MENURUT UNDANG-UNDANG SEKURITAS


Undang-undang sekuritas tergolong sebagai atau hukum negara (statutory law)yang
ditetapkan oleh lembaga legislative pada tingkat negara nagian atau tingkat federal.
Sebagian besar negara bagian memiliki undang-undang pengamanan surat berharga (blue
sky laws) yang dimaksudkan untuk mengatur penerbitan dan perdagangan sekuritas dalam
suatu negara bagian. Biasanya undang-undang ini mewajibkan pengarsipan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh suatu badan pengatur yang ditunjuk. Dua hukum federal di

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
A.S. yang sangat mempengaruhi auditor yang dikelola oleh Securities and Exchange
Commission (SEC) adalah :

1. Undang-Undang Sekuritas tahun 1993 (Securities Act)


Mewajibkan entitas melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam laporan
pendaftaran yang akan disimpan oleh SEC pada saat entitas tersebut untuk pertama kalinya
menawarkan penjualan sekuritas kepada publik. Pengaruh utama undang-undang ini atas
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu gugatan dapat diringkas sebagai berikut :

Penggugat

Setiap orang yang membeli atau mengakuisisi sekuritas seperti yang diuraikan dalam laporan
pendaftaran, tanpa memandang apakah ia merupakan klien auditor atau tidak.
Harus mendasarkan gugatannya pada dugaan pemalsuan yang material atau laporan keuangan
yang menyesatkan yang ada dalam laporan pendaftaran.
Apabila pembelian sekuritas dilakukan sebelum penerbitan laporan laba-rugi yang meliputi
periode setidaknya 12 bulan setelah tanggal efektif laporan pendaftaran, penggugat tidak harus
membuktikan adanya ketergantungan pada keandalan laporan yang tidak benar atau yang
menyesatkan atau bahwa kerugian yang diderita diperkirakan sebagai akibat laporan keuangan
tersebut.
Tidak harus membuktikan bahwa auditor telah melakukan kelalaian atau kecurangan dalam
mengesahkan laporan keuangan terkait.
Tergugat

Memiliki beban untuk menegakkan kebebasan dari kelalaian dengan cara membuktikan bahwa ia
telah melakukan investigasi yang memadai dan sesuai dengan itu memiliki dasar yang memadai
untuk percaya, dan memang percaya bahwa laporan keuangna yang disahkan adalah benar pada
tanggal laporan tersebut serta pada saat laporan pendaftaran menjadi efektif, atau
Melalui pembelaan harus menunjukkan bahwa kerugian penggugat secara keseluruhan atau
sebagian disebabkan oleh hal lain di luar laporan yang dianggap tidak benar atau menyesatkan
tersebut.
1. Undang-Undang Sekuritas tahun 1934 (Securities Exchange Act)
Mewajibkan perusahaan publik dengan nilai aktiva di atas $5 juta dan memiliki lebih dari 500
pemegang saham untuk mengarsipkan laporan tahunannya berikut laporan keuangan yang
telah diaudit pada SEC.

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Terdapat kesamaan dan perbedaan dalam pengaruh dari pasal 10 dan 18 pada pihak-pihak
yang terlibat. Menurut kedua pasal tersebut, penggugat :

1. Dapat terdiri dari setiap orang yang membeli atau menjual sekuritas,
2. Harus membuktikan adanya pernyataan yang secara material tidak benar atau menyesatkan,
3. Harus membuktikan ketergantungan untuk mengandalkan laporan terebut serta kerugian yang
timbul karena mengandalkan laporan tgersebut.
Namun tanggung jawab penggugat berbeda menurut kedua pasal tersebut dalam hal
membuktikan kecurangan auditor. Menurut pasal 18, penggugat tidak harus membuktikan
bahwa auditor telah berlaku curang, namun dalam pasal 10, Peraturan 10b-5, menyatakan
bahwa bukti tersebut diperlukan. Tergugat dalam gugatan pasal 18 harus membuktikan
bahwa ia :

1. Telah bertindak dengan jujur.


2. Tidak mengetahui tentang pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan.
Hal ini berarti bahwa dasar minimum untuk kewajiban kelalaian kotor. Sesuai dengan itu,
posisi auditor menurut pasal 18 sama seperti pada doktrin Ultramares menurutcommon
law, dimana ia dianggap bertanggung jawab kepada pihak ketiga atas kelalaian kotor.
Menurut pasal 18, seorang tergugat yang menderita kerugian, diperkenankan untuk
menerima ganti rugi out-of-pocket, yang nilainya ditetapkan sebesar selisih antara harga
kontrak dengan nilai riil pada tanggal transaksi. Apabila terdapat salah saji atau pengabaian,
maka pada umumnya nilai riil pada tanggal transaksi akan digantikan dengan harga pasar.

Perbedaan Antara Undang-Undang Tahun 1933 dan tahun 1934

Undang-undang Sekuritas dapat diterapkan pada situasi yang berbeda. Undang-undang


tahun 1933 diterapkan pada penjualan perdana sekuritas yang dapat terdiri dari modal
saham dan obligasi kepada publik oleh korporasi penerbit , dimana undang-undang tahun
1934 diterapkan pada penjualan perdana dan perdagangan sekuritas di bursa sekuritas
nasional. Perbedaan antara pasal 11 dari undang-undang tahun 1933 dengan pasal 10 dan
18 dari undang-undang tahun 1934, terletak pada :

Penggugat
Bukti ketergantungan untuk mengandalkan laporan keuangan yang tidak benar atau menyesatkan.
Kewajiban auditor atas kelalaian biasa.
PRIVATE SECURITIES LITIGATION REFORM ACT TAHUN 1995

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Undang-undang Private Securities Litigation Reform yang disahkan Kongres pada tahun
1995 dimaksudka untuk mengurangi litigasi yang ceroboh bagi auditor, perusahaan yang
menjual sekuritasnya kepada publik, dan para pihak yang berafiliasi dengan penerbit
sekuritas, seperti pejabat perusahaan, direktur, serta penasehat profesional.

Kewajiban Proporsional

Reform Act ini memperkenalkan dan memulai suatu sistem kewajiban proporsional dimana
seorang tergugat yang tidak mengetahui tindak pelanggaran atas hukum sekuritas tetap
bertanggung jawab berdasarkan suatu persentase tanggung jawab. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi tekanan paksa bagi para pihak yang tidak bersalah untuk menyelesaikan
gugatan yang tidak terlampau berat di luar pengadilan daripada memepertaruhkan risiko
bagi diri sendiri dengan kewajiban yang tidak proporsional atas kerugian dalam kasus
tersebut. Tergugat yang mengetahui tindak pelanggran tetap betanggung jawab secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk semua kerugian yang dapat dinilai.

Menutup Kerugian Aktual

Reform Act juga menutup kerugian aktual yang timbul menurut Undang-undang sekuritas
berdasarkan harga pembelian investor atas sebuah sekuritas dan harga perdagangan rata-
rata selama periode 90 hari setelah tanggal informasi diterbitkan yang mengoreksi adanya
salah saji dan pengabaian dalam laporan keuangan.

Tanggung Jawab untuk Melaporkan Tindakan Melanggar Hukum

Reform Act menetapkan persyaratan pelaporan baru kepada auditor yang mendeteksi atau
menyadari adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh pihak yang menerbitka
sekuritas.

Perubahan Lain yang Diberikan oleh Reform Act

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Reform Act juga memberikan kelonggaran lain bagi profesi akuntan. Undang-undang ini :

Mewajibkan penggugat membayar imbalan dan pengeluaran yang layak bagi penasehat hukum
yang digunakan oleh tergugat yang secara langsung terkait dengan litigasi yang diputuskan oleh
pengadilan sebagai ceroboh dan tidak benar.
Memberikan tenggang waktu untuk berusaha menyelesaikan masalah yang ada, sehingga dapat
mengurangi biaya yang seringkali mendorong pihak yang tidak bersalah untuk mengajukan
gugatan class action.
Membatasi kerugian akibat tindakan hukum dengan cara menghapus kecurangan sekuritas sebagai
dasar mengambil tindakan menurut Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act, yang
menjatuhkan hukuman tiga kali lipat.
Membatasi hak pihak ketiga untuk menggugat dengan cara membatasi umlah berapa kali
seseorang dapat menjadi wakil penggugat sebnayak tidak lebih dari lima class action selam
aperiode 3 tahun dan dengan mewajibkan adanya alasan standar yang lebih ketat yang harus
dipenuhi oleh penggugat.
Perubahan tata cara bagaimana pengadilan menunjuk wakil penggugat dalam suatu class
action untuk kepentingan para investor institusional yang pada umumnya memiliki kepetingan
keuangan terbesar dalam ganti rugi tersebut serta untuk mengurangi adanya perlombaan menuju
ruang pengadilan oleh para penggugat profesional yang pada umumnya hnaya memiliki
kepentingan yang paling sedikit.

1. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAIN
I. KEWAJIBAN MENURUT RACKETEER INFLUENCED AND CORRUPT
ORGANIZATION ACT (RICO)

RICO memuat ketentuan perdata yang memperbolehkan semua orang ynag secara
pribadi menjadi korban pola kegiatan pemerasan untuk menuntut rugi 3x lipat ditambah
dengan penggantian imbalan untuk kuasa hukum. Bagaimanapun juga, para auditor akan
tetap dinyatakan bersalah menurut RICO apabila pengadilan menyimpulkan bahwa
hubungan antara auditor dengan klien telah melampaui batas peran tradisional auditing.

II. STANDAR PROFESIONAL DAN KEPUTUSAN HUKUM

AICPA telah membuat pernyataan berikut tentang pentingnya standar profesional dan
kesaksian pakar yang meyakinkan tentang standar-standar tersebut :

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Standar komunikasi yang diperlukan diukur menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) dan GAAS yang spesifik, dan apabila tidak didapati adanya peraturan-peraturan atau
kebiasaan yang spesifik, maka akan digunakan pandangan para pakar (CPA profesional).
Para Juri (atau pengadilan dalam hal peradilan tanpa juri) tidak berwenang untuk mempertanyakan
kebijaksanaan standar profesional.
Sebaliknya, pendirian SEC tentang standar profesional serta kesaksian pakar dari kalangan
para auditor adalah sebagai berikut :

Auditor memiliki kewajiban yang jauh melampaui batas GAAP dan GAAS yang spesifik atau
kebiasaan profesional untuk berkomunikasi secara efektif tentang informasi yang material.
Apabila GAAP dan GAAS ternyata memiliki kekurangan, maka SEC tidak ragu-ragu meminta
badan yan berwenang untuk menetapkan standar kinerja yang berarti tanpa memperhatikan
kesaksian pakar pada standar profesional.

III. MEMINIMALKAN RISIKO LITIGASI

Dari hasil analisis atas berbagai kasus pengadilan yang melibatkan apara CPA,
direomendasikan sejumlah tindak pencegahan ynag perlu diambil oleh seorang CPA untuk
meminimalkan risiko terjerat dalam litigasi :

Menggunakan surat perikatan untuk semua jenis jasa profesional.


Melakukan investigasi yang menyeluruh atas klien prospektif.
Lebih menekankan mutu jasa daripada pertumbuhan.
Mematuhi sepenuhnya ketentuan profesional.
Mengakui keterbatasn ketentuan profesional.
Menetapkan dan menjaga standar yang tinggi ats pengendalian mutu.
Memperhatikan tindak pencegahan dalam perikatan tentang keterlibatan klien dalam kesulita
keuangan.
Mewaspadai risiko audit.

2. LINGKUNGAN HUKUM
KECENDERUNGAN LITIGASI DI AMERIKA SERIKAT

Kecenderungan penting dimulai pada tahun 1980-an, berlanjut dalam tahun 1990-an, dan
sampai pada lahirnya Private Securities Litigation Reform Act pada tahun 1995. Kegagalan

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
tersebut tidak mesti berasal dari kegagalan audit, tapi bisa juga karena adanya gugatan oleh
para penggugat dan para penasehat hukumnya yang mencoba memangsa para auditor
tanpa mengindahkan tingkat kesalahannya.

2. KEWAJIBAN MENURUT COMMON LAW


Common Law adalah hukum yang tidak tertulis. Hukum ini berdasarkan atas keputusan
pengadilan dan bukan atas hukum yang dibuat dan disahkan oleh pihak legislatif. Common
law berasal dari prinsip-prinsip yang berdasarkan keadilan, alas an, dan hal-hal yang masuk
akal, dan bukannya hukum hukum yang absolute, tetap, dan kaku. Prinsip-prinsip common
law ditentukan oleh kebutuhan sosial masyarakat. Menurut common law, kewajiban hukum
para CPA berkaitan luas dengan 2 pihak, yaitu para klien dan pihak ketiga.

2. KEWAJIBAN KEPADA KLIEN


Seorang CPA berada dalam hubungan kontraktual langsung dengan klien. Dengan
menyetujui untuk melaksanakan jasa bagi klien, CPA berperan sebagai kontraktor
independen. Seorang akuntan bertanggung jawab kepada klien sesuai dengan hukum
kontrak atau tort law (hukum yang mengatur tentang tuntutan ganti rugi).

2. Hukum Kontrak (Contract Law)


Seorang auditor bertanggung jawab kepada klien atas pelanggaran kontrak, apabila ia :

Menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan audit sesuai dengan GAAS.
Tidak mengirimkan laporan audit sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati.
Melanggar hubungan kerahasiaan klien.
Apabila terjadi pelanggaran kontrak, biasanya penggugat akan mencari satu atau lebih jalan
keluar sebagai berikut :

Kewajiban spesifik tergugat dalam kontrak.


Kerugian keuangan langsung yang terjadi akibat pelanggran tersebut.
Kerugian terkait dan kerugian sebagai konsekuensi yang merupakan akibta tidak langsung atas
pelanggran tersebut.
2. Hukum Kerugian (Tort Law)
Tindaka merugikan adalah tindakan salah yang merugikan milik, badan, atau reputasi
seseorang. Tindakan merugikan dapat dilakukan berdasarkan salah satu penyebab berikut
ini :

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Kelalaian yang biasa (ordinary negligence), yaitu kelalaian untuk menerapkan tingkat
kecermatan yang biasa dilakukan secara wajar oleh orang lain dalam kondisi yang sama.
Kelalaian kotor (gross negligence), kelalaian untuk menerapkan tingkat kecermatan yang paling
ringanpada suatu kondisi tertentu.
Kecurangan (fraud), yaitu penipuan yang direncanakan, misalnya salah saji, menyembunyikan,
atau tidak mengungkapkan fakta yang material, sehingga dapat merugikan pihak lain.

2. KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA


Pihak ketiga dapat didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mengetahui tentang pihak-
pihak yang ada di dalam kontrak. Menurut sudut pandang hukum, terdapat 2 kelompok
pihak ketiga, yaitu :

Pemegang hak utama


Seseorang yang namanya telah diketahui oleh seorang auditor sebelum audit dilaksanakan
sebagai penerima utama laporan auditor.

Pemegang hak lainnya


Pihak ketiga yang namanya tidak disebutkan, seperti para kreditor, pemegang saham, dan
investor potensial. Faktor-faktor lingkungan berikut telah memberikan sumbangan yang
cukup berarti atas terjadinya perubahan tersebut :

Konsep kewajiban telah berubah secara lambat namun signifikan untuk mewajibkan perlindungan
pelanggan dari kesalahan pabrikan (kewajiban produk) dan dari kesalahan profesional (kewajiban
jasa).
Perusahaan bisnis dan kantor-kantor akuntan telah bertumbuh dalam ukuran yang memungkinkan
mereka memikul dengan lebih baik bentuk tanggung jawab yang baru.
Jumlah individu dan kelompok yang mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit telah
bertumbuh dengan mantap.
Putusan-putusan pengadilan telah mengakui adanya 2 kategori pihak ketiga lain sebagai
pemegang hak sebagai berikut:

Golongan yang telah diketahui sebelumnya (foreseen class)


Apabila klien menginformasikan kepada CPA bahwa laporan audit akan digunakan untuk
mendapatkan pinjaman bank, maka semua bank merupakan pihak yang telah diketahui
sebelumnya, namun para kreditor niaga dan pemegang saham potensial tidak tergolong

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
dalam golongan yang telah diketahui sebelumnya. Konsep golongan yang telah diketahui
sebelumnya tidak meliputi semua investor, pemegang saham, kreditor yang ada sekarang
maupun yang akan datang.

Pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya (foreseeable parties)


Perorangan atau entitas yang diketahui ataupun yang akan diketahui auditor akan
mengandalkan laporan audit dalam membuat keputusan bisnis dan investasi digolongkan
sebagai pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya. Pihak yang dapat diketahui
sebelumnya meliputi para kreditor, pemegang saham, dan investor yang ada sekarang
maupun yang akan datang.

2. PEMBELAAN DALAM COMMON LAW


Pada umumnya auditor harus menggunakan kecermatan sebagai pembelaan dalam
gugatan pelanggaran kontrak termasuk tuntuan ganti rugi atas kelalaian. Dalam hal tuntutan
ganti rugi, pembelaan utama adalah bukti kecermatan atau kelalaian kontributif. Apabila
menggunakan pembelaan berdasarkan kecermatan, auditor harus berusaha membuktikan
bahwa audit tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan GAAS. Pada sebagian besar
negara bagian, kelalaian kontributif ini merupakan bahan pembelaan bagi auditor hanya bila
kelalaian tersebut secara langsung menyebabkan kegagalan auditor dalam melaksanakan
tugasnya.

2. KEWAJIBAN MENURUT UNDANG-UNDANG SEKURITAS


Undang-undang sekuritas tergolong sebagai atau hukum negara (statutory law)yang
ditetapkan oleh lembaga legislative pada tingkat negara nagian atau tingkat federal.
Sebagian besar negara bagian memiliki undang-undang pengamanan surat berharga (blue
sky laws) yang dimaksudkan untuk mengatur penerbitan dan perdagangan sekuritas dalam
suatu negara bagian. Biasanya undang-undang ini mewajibkan pengarsipan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh suatu badan pengatur yang ditunjuk. Dua hukum federal di
A.S. yang sangat mempengaruhi auditor yang dikelola oleh Securities and Exchange
Commission (SEC) adalah :

2. Undang-Undang Sekuritas tahun 1993 (Securities Act)

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Mewajibkan entitas melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam laporan
pendaftaran yang akan disimpan oleh SEC pada saat entitas tersebut untuk pertama kalinya
menawarkan penjualan sekuritas kepada publik. Pengaruh utama undang-undang ini atas
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu gugatan dapat diringkas sebagai berikut :

Penggugat

Setiap orang yang membeli atau mengakuisisi sekuritas seperti yang diuraikan dalam laporan
pendaftaran, tanpa memandang apakah ia merupakan klien auditor atau tidak.
Harus mendasarkan gugatannya pada dugaan pemalsuan yang material atau laporan keuangan
yang menyesatkan yang ada dalam laporan pendaftaran.
Apabila pembelian sekuritas dilakukan sebelum penerbitan laporan laba-rugi yang meliputi
periode setidaknya 12 bulan setelah tanggal efektif laporan pendaftaran, penggugat tidak harus
membuktikan adanya ketergantungan pada keandalan laporan yang tidak benar atau yang
menyesatkan atau bahwa kerugian yang diderita diperkirakan sebagai akibat laporan keuangan
tersebut.
Tidak harus membuktikan bahwa auditor telah melakukan kelalaian atau kecurangan dalam
mengesahkan laporan keuangan terkait.
Tergugat

Memiliki beban untuk menegakkan kebebasan dari kelalaian dengan cara membuktikan bahwa ia
telah melakukan investigasi yang memadai dan sesuai dengan itu memiliki dasar yang memadai
untuk percaya, dan memang percaya bahwa laporan keuangna yang disahkan adalah benar pada
tanggal laporan tersebut serta pada saat laporan pendaftaran menjadi efektif, atau
Melalui pembelaan harus menunjukkan bahwa kerugian penggugat secara keseluruhan atau
sebagian disebabkan oleh hal lain di luar laporan yang dianggap tidak benar atau menyesatkan
tersebut.
2. Undang-Undang Sekuritas tahun 1934 (Securities Exchange Act)
Mewajibkan perusahaan publik dengan nilai aktiva di atas $5 juta dan memiliki lebih dari 500
pemegang saham untuk mengarsipkan laporan tahunannya berikut laporan keuangan yang
telah diaudit pada SEC.

Terdapat kesamaan dan perbedaan dalam pengaruh dari pasal 10 dan 18 pada pihak-pihak
yang terlibat. Menurut kedua pasal tersebut, penggugat :

4. Dapat terdiri dari setiap orang yang membeli atau menjual sekuritas,

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
5. Harus membuktikan adanya pernyataan yang secara material tidak benar atau menyesatkan,
6. Harus membuktikan ketergantungan untuk mengandalkan laporan terebut serta kerugian yang
timbul karena mengandalkan laporan tgersebut.
Namun tanggung jawab penggugat berbeda menurut kedua pasal tersebut dalam hal
membuktikan kecurangan auditor. Menurut pasal 18, penggugat tidak harus membuktikan
bahwa auditor telah berlaku curang, namun dalam pasal 10, Peraturan 10b-5, menyatakan
bahwa bukti tersebut diperlukan. Tergugat dalam gugatan pasal 18 harus membuktikan
bahwa ia :

3. Telah bertindak dengan jujur.


4. Tidak mengetahui tentang pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan.
Hal ini berarti bahwa dasar minimum untuk kewajiban kelalaian kotor. Sesuai dengan itu,
posisi auditor menurut pasal 18 sama seperti pada doktrin Ultramares menurutcommon
law, dimana ia dianggap bertanggung jawab kepada pihak ketiga atas kelalaian kotor.
Menurut pasal 18, seorang tergugat yang menderita kerugian, diperkenankan untuk
menerima ganti rugi out-of-pocket, yang nilainya ditetapkan sebesar selisih antara harga
kontrak dengan nilai riil pada tanggal transaksi. Apabila terdapat salah saji atau pengabaian,
maka pada umumnya nilai riil pada tanggal transaksi akan digantikan dengan harga pasar.

Perbedaan Antara Undang-Undang Tahun 1933 dan tahun 1934

Undang-undang Sekuritas dapat diterapkan pada situasi yang berbeda. Undang-undang


tahun 1933 diterapkan pada penjualan perdana sekuritas yang dapat terdiri dari modal
saham dan obligasi kepada publik oleh korporasi penerbit , dimana undang-undang tahun
1934 diterapkan pada penjualan perdana dan perdagangan sekuritas di bursa sekuritas
nasional. Perbedaan antara pasal 11 dari undang-undang tahun 1933 dengan pasal 10 dan
18 dari undang-undang tahun 1934, terletak pada :

Penggugat
Bukti ketergantungan untuk mengandalkan laporan keuangan yang tidak benar atau menyesatkan.
Kewajiban auditor atas kelalaian biasa.
PRIVATE SECURITIES LITIGATION REFORM ACT TAHUN 1995

Undang-undang Private Securities Litigation Reform yang disahkan Kongres pada tahun
1995 dimaksudka untuk mengurangi litigasi yang ceroboh bagi auditor, perusahaan yang

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
menjual sekuritasnya kepada publik, dan para pihak yang berafiliasi dengan penerbit
sekuritas, seperti pejabat perusahaan, direktur, serta penasehat profesional.

Kewajiban Proporsional

Reform Act ini memperkenalkan dan memulai suatu sistem kewajiban proporsional dimana
seorang tergugat yang tidak mengetahui tindak pelanggaran atas hukum sekuritas tetap
bertanggung jawab berdasarkan suatu persentase tanggung jawab. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi tekanan paksa bagi para pihak yang tidak bersalah untuk menyelesaikan
gugatan yang tidak terlampau berat di luar pengadilan daripada memepertaruhkan risiko
bagi diri sendiri dengan kewajiban yang tidak proporsional atas kerugian dalam kasus
tersebut. Tergugat yang mengetahui tindak pelanggran tetap betanggung jawab secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk semua kerugian yang dapat dinilai.

Menutup Kerugian Aktual

Reform Act juga menutup kerugian aktual yang timbul menurut Undang-undang sekuritas
berdasarkan harga pembelian investor atas sebuah sekuritas dan harga perdagangan rata-
rata selama periode 90 hari setelah tanggal informasi diterbitkan yang mengoreksi adanya
salah saji dan pengabaian dalam laporan keuangan.

Tanggung Jawab untuk Melaporkan Tindakan Melanggar Hukum

Reform Act menetapkan persyaratan pelaporan baru kepada auditor yang mendeteksi atau
menyadari adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh pihak yang menerbitka
sekuritas.

Perubahan Lain yang Diberikan oleh Reform Act

Reform Act juga memberikan kelonggaran lain bagi profesi akuntan. Undang-undang ini :

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Mewajibkan penggugat membayar imbalan dan pengeluaran yang layak bagi penasehat hukum
yang digunakan oleh tergugat yang secara langsung terkait dengan litigasi yang diputuskan oleh
pengadilan sebagai ceroboh dan tidak benar.
Memberikan tenggang waktu untuk berusaha menyelesaikan masalah yang ada, sehingga dapat
mengurangi biaya yang seringkali mendorong pihak yang tidak bersalah untuk mengajukan
gugatan class action.
Membatasi kerugian akibat tindakan hukum dengan cara menghapus kecurangan sekuritas sebagai
dasar mengambil tindakan menurut Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act, yang
menjatuhkan hukuman tiga kali lipat.
Membatasi hak pihak ketiga untuk menggugat dengan cara membatasi umlah berapa kali
seseorang dapat menjadi wakil penggugat sebnayak tidak lebih dari lima class action selam
aperiode 3 tahun dan dengan mewajibkan adanya alasan standar yang lebih ketat yang harus
dipenuhi oleh penggugat.
Perubahan tata cara bagaimana pengadilan menunjuk wakil penggugat dalam suatu class
action untuk kepentingan para investor institusional yang pada umumnya memiliki kepetingan
keuangan terbesar dalam ganti rugi tersebut serta untuk mengurangi adanya perlombaan menuju
ruang pengadilan oleh para penggugat profesional yang pada umumnya hnaya memiliki
kepentingan yang paling sedikit.

2. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAIN
I. KEWAJIBAN MENURUT RACKETEER INFLUENCED AND CORRUPT
ORGANIZATION ACT (RICO)

RICO memuat ketentuan perdata yang memperbolehkan semua orang ynag secara
pribadi menjadi korban pola kegiatan pemerasan untuk menuntut rugi 3x lipat ditambah
dengan penggantian imbalan untuk kuasa hukum. Bagaimanapun juga, para auditor akan
tetap dinyatakan bersalah menurut RICO apabila pengadilan menyimpulkan bahwa
hubungan antara auditor dengan klien telah melampaui batas peran tradisional auditing.

II. STANDAR PROFESIONAL DAN KEPUTUSAN HUKUM

AICPA telah membuat pernyataan berikut tentang pentingnya standar profesional dan
kesaksian pakar yang meyakinkan tentang standar-standar tersebut :

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Standar komunikasi yang diperlukan diukur menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) dan GAAS yang spesifik, dan apabila tidak didapati adanya peraturan-peraturan atau
kebiasaan yang spesifik, maka akan digunakan pandangan para pakar (CPA profesional).
Para Juri (atau pengadilan dalam hal peradilan tanpa juri) tidak berwenang untuk mempertanyakan
kebijaksanaan standar profesional.
Sebaliknya, pendirian SEC tentang standar profesional serta kesaksian pakar dari kalangan
para auditor adalah sebagai berikut :

Auditor memiliki kewajiban yang jauh melampaui batas GAAP dan GAAS yang spesifik atau
kebiasaan profesional untuk berkomunikasi secara efektif tentang informasi yang material.
Apabila GAAP dan GAAS ternyata memiliki kekurangan, maka SEC tidak ragu-ragu meminta
badan yan berwenang untuk menetapkan standar kinerja yang berarti tanpa memperhatikan
kesaksian pakar pada standar profesional.

III. MEMINIMALKAN RISIKO LITIGASI

Dari hasil analisis atas berbagai kasus pengadilan yang melibatkan apara CPA,
direomendasikan sejumlah tindak pencegahan ynag perlu diambil oleh seorang CPA untuk
meminimalkan risiko terjerat dalam litigasi :

Menggunakan surat perikatan untuk semua jenis jasa profesional.


Melakukan investigasi yang menyeluruh atas klien prospektif.
Lebih menekankan mutu jasa daripada pertumbuhan.
Mematuhi sepenuhnya ketentuan profesional.
Mengakui keterbatasn ketentuan profesional.
Menetapkan dan menjaga standar yang tinggi ats pengendalian mutu.
Memperhatikan tindak pencegahan dalam perikatan tentang keterlibatan klien dalam kesulita
keuangan.
Mewaspadai risiko audit.

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt
Daftar Pustaka

Aren, Alvin, A Randal J Elder & Mark, S Beasley, 2008, Auditing and Assurance
Service: An Integreated Approuch, 11st Edition, Pearson Prentice Hall.
Boynton C. William, Johnson N. Raymond, Kell G. Walter.2003,edisi ketujuh,
Modern Auditing. Erlangga : Jakarta.
Guy M.Dan, Alderman C. Wayne, Winters J. Alan. 2003. Edisi Kelima, Auditing.
Erlangga: 2003.
Rahayu Siti Kurnia dan Suhayati Elvi.2010, Auditing Konsep dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntansi Publik. Graha ilmu : Yogyakarta.

Randol J. ELDER. 2011. Audit Dan Jasa Assurance Jilid 2 , Jakarta : ERLANGGA

2012 AUDIT 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Oleh: Novawiguna Kemalasari, SE., M.Ak., http://www.mercubuana.ac.id
Akt

Anda mungkin juga menyukai