Anda di halaman 1dari 39

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN HIGH-RISE CITY APARTEMEN DI KOTA


DENPASAR.
(REDESAIN GHANIDA APARTEMEN)

Nama Kelompok :

1. Andry Ardiansyah 1462221004 (Bab 5)

2. Andrianto Wicaksono 1462221011 (Bab 2&3)

3. M Khiyarul Aimmah 1462221015 (Bab 1)

4. Candyka Ridho Herdana 1462221026 (Bab 4)

5. Puji Jon Riki Sitorus 1462221032 (Bab 5)


Analisis Bangunan Ganidha Apartement

Standar Acuan Beserta Hasil Akhir Analisa


No Hasil Studi Lapangan Obyek
Sumbernya Obyek

1 Entrance Bangunan Ganidha Apartement


Menurut Maithland (1987), Pada Ganidha Apartement
pintu masuk (entrance) ini dijelaskan bagian
sebaiknya dapat dicapai dari entrancenya memiliki
segala arah untuk memudahkan sedikit kekurangan yaitu di
akses keluar masuk pengunjung. bagian kejelasannya atau
Setiap bangunan memiliki identitasnya sebagai
gerbang masuk yang entrance dimana main
memisahkan antara ruang entrance di tutupi dengan
Ganidha Apartement meliki umum (publik) dan ruang tembok yang memang
beberapa entrance di sisi barat pribadi (privat). Penggunaan dapat menjadi daya tarik
yang mana ada entrance untuk tanda-tanda (signage) sebagai pengunjung namun
gym, mini market dan 2 entrance pengarah diperlukan disini untuk kurangnya tanda tanda
untuk apartemen, 2 entrance ini di menggiring pendatang yang yang mendukung hal
bagi menjadi main entrance dan cenderung tunduk pada otoritas tersebut membuat
alternative entrance. Main seperti yang dijelaskan oleh beberapa orang terkadang
entrance teletak di bagian tegah Willems dan Ransch (1969) salah mengira akan
sisi barat bangunan yang di tutupi (Source : E-Journal Graduate mainentrance yang ada
dengan tembok bertuliskan Unpar Part DArchitecture dengan alternative
Ganidha Apartement Perletakan dan bentuk desain entrance.
main entrance pada bangunan)

2 Tampak Bangunan Ganidha Apartement

Menggunakan karakter warna Ganidha Apartement


alam/lokal/tradisional Bali. memiliki tampak yang
Menggunakan ornamen dan cukup menarik namun bila
elemen bangunan tradisional dilihat dari segi peraturan
sesuai dengan fungsi dan nilai yang ada penggunaan
yang terkandung didalamnya dan material lokal dan
mempertimbangkan konsep ornament bali kurang
arsitektur bangunan yang ditonjolkan adapun
dirancang. (Source : Peraturan ornament tersebut dapat
Bagian tampak dari Ganidha
daerah kota Denpasar Nomor 5 dilihat pada bagian patung
Apartement menggukan material
Tahun 2015 Tentang Bangunan dan sedikit di bagian tiang
batu alam berwana putih dan gedung) yang digunakan sebagai
coklat ketuaan yang di susun penutup lampu di bagian
membentuk pola kotan di beberapa barat bangunan,
dindingnya, penggunaan patung penggunaan ornament bali
patung juga diberikan di sekitran seharusnya dapat lebih di
entrance Ganidha Apartement maksimalkan di bagian
sebagai salah satu vocal point dinding atas mengingat
bangunan ini memiliki 5
lantai.

3 Tempat Parkir Bangunan Ganidha Apartement

Penyediaan parkir tidak boleh Dalam kasus yang


mengurangi daerah-daerah digunakan ini berupa
penghijauan, dan harus apartement, pada Ganidha
memperhatikan kelancaran Apartement ini dapat kami
sirkulasi keluar masuk kendaraan simpulkan memiliki
dan pejalan kaki, keamanan, kekurangan pada
keselamatan, kesehatan dan penyediaan tempat parkir
kenyamanan. Standar Kebutuhan karena lebih
Parkir Berdasarkan memaksimalkan tanahnya
Tempat parkir berletak di sisi utara Fungsi/Kegiatan Bangunan untuk area terbangunnya
untuk mobil yang berupa semi dimana apartement memerlukan 2 sehingga tempat parkir
basement dan di sisi barat yang tempat parkir per unitnya. (Source untuk modil di sisi barat
memiliki kapasitas 8 mobil dan : E-Journal Standar Operasional memakan sedikit badan
untuk motor ada di dekat pos Dan Penentuan Kebutuhan Parkir) jalan hal ini dapat
satpam dekat dengan alternative menyalahi aturan yang ada
entrance. Parkiran untuk mobil dan juga pemberian pohon
juga langsung menghubungkannya sebagai batas parkir
dengan kamar apartement di lantai memiliki ukuran yang
1 tidak standar sehingga
sedikit mempersulit
pengguna dalam membuka
pintuk mobil karena
berdekatan dengan
pohonnya
4 Utilitas Bangunan Ganidha Apartement

Berdasarkan letak dan kebutuhan Ganidha Apartement ini


dalam sistem penanganan memiliki total 5 lantai
sampah, maka pewadahan sampah dimana lantai 1-4
dapat dibagi menjadi beberapa merupakan kamar
tingkat (level), yaitu: level 1 apartement namun utilitas
wadah sampah yang menampung terutama pada bagian
sampah langsung dari sumbernya, pengolahan sampahnya
level-2 ini diletakkan di luar kurang mendukung hal
kantor, sekolah, rumah, atau tepi tersebut karena TPA yang
Untuk utilitas pada Ganidha jalan atau dalam ruang yang disediakan memiliki
Apartement ini memiliki got di disediakan, seperti dalam ukuran yang cukup kecil
sekeliling bangunan serta di apartemen bertingkat . Melihat hal ini dapat membuat
bangian depan di sediakan keran perannya yang berfungsi sebagai kemungkinan terjadinya
air untuk menyiram area sekitar titik temu antara sumber sampah penimbunan sampah bila
dan vegetasinya, untuk tempat dan sistem pengumpul, maka tidak di kelola dengan baik
samapah pada bagian depan di guna kemudahan dalam dan teliti dan oleh karena
sediakan di bangian tenggara atau pemindahannya, wadah sampah itu hal ini perlu dilakukan
belakang bangunan yang di ini seharusnya tidak bersifat perbaikan kedepannya.
jadikan satu tempat dengan permanen, seperti yang diarahkan
sampah lainnya. Pemberian lampu dalam SNI tentang pengelolaan
penerangan jalan juga ada pada sampah di Indonesia. Namun pada
setian tiang yang berada di depan kenyataannya di permukiman
dan juga beberapa spot light pada permanent, akan dijumpai wadah
taman di sisi barat sampah dalam bentuk bak sampah
permanen di depan rumah, yang
menambah waktu operasi untuk
pengosongannya. dan 3
merupakan wadah sentral,
biasanya bervolume besar yang
akan menampung sampah dari
wadah level-2 (Source : E-Journal
Oleh mahasiswa bandung tentang
Pewadahan, Pengumpulan dan
Pemindahan Sampah)

5 Batas Batas Bangunan Ganidha Apartement

Garis Sempadan Bangunan Ganidha Apartement tidak


Gedung adalah garis maya pada mengikuti ketentuan GSB
Ganidha Apartement ini persil atau tapak sebagai batas secara utuh dimana pada
mengabiskan setiap batas batas minimum diperkenankannya sisi utara dan barat
yang ada di setiap sisinya sehingga didirikan Bangunan Gedung, memberikan hanya
membuatnya dekat dengan jalan dihitung dari garis sempadan separuh dari ketentuan
terutama pada bagian seltan jalan, tepi sungai atau tepi pantai GSB yang sesungguhnya.
dimana disna di berikan tembok atau jaringan tegangan tinggi atau Ini membuat Ganidha
langsung demi mengindari view garis sempadan pagar atau batas apartement memiliki
negative dari lingkungan persil atau tapak. Jarak bebas volume bangunan yang
sekitarnya Bangunan Gedung sebagaimana lebih besar dan dapat
dimaksud pada ayat (1) meliputi memaksimalkan fungsinya
ketentuan tentang Garis sebagai Apartement dan
Sempadan Bangunan Gedung dan pada sisi selatan tidak
jarak antara Bangunan Gedung diberikan GSB sama sekali
dengan batas persil, jarak karena langsung di tembok
antarbangunan, dan jarak antara dan perpapasan dengan
as jalan dengan pagar halaman. jalan hal inilah yang perlu
(Source : Peraturan daerah kota di evalusai nantinya
Denpasar Nomor 5 Tahun 2015
Tentang Bangunan gedung Bab I
Ketentuan Umum Pasal 1)

6 Atap Bangunan Ganidha Apartement

Sosok bangunan harus secara kuat Melihat standar dari


menunjukkan sosok bangunan peraturan yang ada
Bali dengan ciri tropis yang penggunaan atap limas di
meliputi elemen atap limas/pelana top floor masih minim hal
yang khas, badan bangunan ini kami angga sebagai
dengan kolom vertikal ataupun sebuah kekurangan karena
dinding pemikul, dan peninggian melenceng dari peraturan
lantai ataupun umpak sehingga yang di tentukan.
menyiratkan adanya kepala,
Untuk Atap pada Ganidha badan dan kaki secara kuat dan
Apartement ini menggunakan atap jelas. (Source : Peraturan daerah
plat karena pada top floor masih kota Denpasar Nomor 5 Tahun
dipergunakan sebagai fungsi 2015 Tentang Bangunan gedung
berupa kolam dan tempat santai Paragraf 2 Arsitektur Bangunan
jug disediakannya bar di sana hal Gedung dengan Gaya/Langgam
ini membuat penggunaan atap plat Arsitektur Bali Pasal 72)
sangat cocok untuk hal ini dan
pada bar diberikan atap biasa
berupa limas.
ANALISIS EKSISTING GANIDHA APARTEMEN (RUANG
DALAM)
Standar Acuan
Hasil Akhir
No Hasil Studi Lapangan Obyek Beserta
Analisa Obyek
Sumbernya
1 Kamar Tidur,Besaran Standard Ruangan Type kamar yang
ruang kamar 38 m2,1 Studio : 60m2 terdapat di eksisting
kamar mandi ,dapur (untuk 1 bed) tidak mempunyai
mini yang tidak kriteria baik dari
Standard Ruangan
tersekat atau langsung segi besaran dan
Deluxe : 80m2
jadi satu dengan dalam memenuhi
(untuk 1 bed)
ruangan kamar type type city
penghawaan kurang , Standard Ruangan apartment ,
sebagaian aktifitas Penhouse : 106m2 kedepanya akan di
menggunakan (1 master tambahkan dan
penghawaan buatan , bedroom) disesuaikan baik dari
minim nya bukaan segi ukuran ruang
dan komponen di
dalam ruangan
2 Ruang Meeting,ruang Standard ruamg Kurang nya dimensi
meeting yang 150m2 meeting dengan ruang untuk
yang dapat terpartisi kapasitas 20 orang memenuhi kapasitas
menjadi 4 dengan adalah 180m2 dan minimnya
kapasitas 20 orang (sumber : ernest pencahayaan alami
neufert) dan penghawaan
alami

3 Kolam renang, luas -Untuk kapasitas - Kolam renang


420m2 untuk kapasitas 30 orang 324m2 eksistig sudah cukup
20 orang terdapat di memenuhi kebutuhan
rooftop bangunan namun rancangan baru
akan di perlebar
karena penambahan
ruangan dan
penambahan lantai

4 Lobby dalam, luas - Sirkulasi yang


106m2 (Untuk kurang , cukup rancu
menampung 20 dengan di tambah
kamar )dan beberapa beberapa sitting area
staff apartemen) yang kurang tertata
terdapat beberapa
sitting area (kursi
ruang tunggu),entrance
bangunan yang kurang
terlihat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat dipisahkan dari setiap
aspek kehidupan perekonomian di Bali. Pulau Bali dikenal oleh masyarakat dunia
maupun lokal akan keberagaman masyarakat dan kebudayaannya sejak dahulu kala.
Keberagaman budaya yang khas membuat pulau Bali selalu ingin dikujungi oleh para
wisatawan asing maupun lokal. Selain untuk berlibur dan menikmati keindahan alam
serta budayanya, ada juga wisatawan yang datang ke Bali untuk melakukan bisnis.
Tujuan dari kegiatan bisnis tersebut antara lain adalah untuk dapat mengembangkan
jasa pelayanan, meningkatkan mutu penjualan, memajukan manajemen perusahaan,
dan mencari peluang bisnis baru. Apalagi adanya didukung upaya peningkatan
infrastruktur oleh pemerintah membuat Bali semakin dikenal dunia Internasional.
Selain itu, terbentuknya komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan perekonomian Bali untuk dapat
berintegrasi dengan perekonomian dunia secara global dimana arus perdagangan
barang, jasa, modal serta investasi dapat bergerak bebas tanpa halangan geografis.
Pada satu sisi tingginya arus investasi mengakibatkan peran warga dari luar bali
maupun warga asing di Bali khususnya kawasan Denpasar juga meningkat. Hal ini
disebabkan investasi yang dilakukan Pemerintah maupun investasi oleh asing
berpengaruh cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja, dikarenakan adannya
hubungan yang positif antara investasi Pemerintah dan investasi asing terhadap
penyerapan tenaga kerja (Suryati. 2000). Kebutuhan korporasi setempat untuk
menggunakan tenaga dari luar bali maupun tenaga asing professional yang dianggap
berkompeten pada posisi strategis bahkan top level juga menjadi salah satu faktor
tingginya jumlah pekerja dari luar bali maupun manca negara di Bali.
Permasalahan yang muncul kemudian adalah kebutuhan akan hunian atau
tempat tinggal ketika para pembisnis dari luar Bali maupun pembisnis asing yang
bersangkutan menetap dalam jangka waktu yang lama atau sesuai waktu yang diatur
mengenai visa. Dalam kondisi demikian tentu mereka membutuhkan hunian yang
lebih permanen dibandingkan menyewa akomodasi hunian lain. Denpasar menjadi
salah satu kawasan potensional dimana peluang investasi asing terutama dalam
bidang jasa sangat tinggi dibandingkan kawasan lain. Lokasi strategis Denpasar yang
menjadi pusat pemerintahan di Bali dirasa sangat menguntungkan bagi investor lokal
maupun investor asing yang menetap di sana. Implikasi untuk mengatasi masalah
tersebut dibangunlah hunian vertikal seperti apartemen untuk memberikan akomodasi
berupa hunian yang aman dan nyaman bagi mereka.
Di kota Denpasar banyak apartemen yang telah didirikan, salah satunya adalah
ganidha apartemen yang terletak di Jl. Mahendra Data, Denpasar Barat. Apartemen
ini di tujukan kepada pembisnis yang datang ke bali untuk berbisnis dalam jangka
waktu pendek maupun yang akan menetap di Bali, yang berasal dari internasional
maupun lokal. Namun bangunan maupun fasilitas pada bangunan ganidha apartemen
ini belum bertaraf internasional. Dan masih banyak masalah pada entrance, sirkulaisi,
utilitas kawasan bahkan bangunan ganidha apartemen ini melanggar regulasi KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) pada peraturan walikota daerah Kota Denpasar no.14
pasal 35 menetapkan bahwa KDB bangunan akomodasi wisata maksimal 40%
namun di eksisting KDB berjumlah 0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis.
Maka dari itu Berdasarkan uraian di atas perlu adanya redisen pada bangunan
ganidha apartemen ini. Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan
untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan,
maupun sistem untuk manfaat yang lebih baik dari desain sebelumnya. Dalam dunia
arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun kembali sebuah karya lama
yang dinilai kurang tepat guna. Redesain ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti mengubah, mengurangi maupun menambahkan unsur pada suatu bangunan.
Bangunan yang diredesain perlu direncanakan dengan matang untuk mendapatkan
hasil yang efisien, efektif dan dapat menjawab masalah yang terjadi untuk
menjadikannya apertemen bertaraf internasional yang sesuai dengan aktivitas dan
civitas yang di wadahi. Agar dapat memberikan dan menyediakan fasilitas potensial
bagi warga asing maupun lokal yang menetap maupun singgah sementara untuk
bekerja maupun berbisnis di kota Denpasar.

1.2 Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi
masalahnya, yaitu :
1. Site exsisting pada objek ganidha apartemen ini telah regulasi KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) pada peraturan walikota daerah Kota
Denpasar no.14 pasal 35 menetapkan bahwa KDB bangunan
akomodasi wisata maksimal 40% namun di eksisting KDB berjumlah
0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis
2. Pola sirkulasi manusia dan kendaraan pada objek Ganidha Apartemen
kurang jelas dan kurang tertata.
3. Entrance pada objek Ganidha Apartemen yang kurang jelas dan sering
membingungkan pengunjung.
4. Sistem utilitas kawasan pada objek Ganidha Apartemen yang kurang
tertata dan kurang berjalan dengan fungsinya.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, beberapa masalah yang akan
dibahas selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana meredesain site exsisting pada site ganidha apartemen yang
mampu memenuhi fugsinya sebagai bangunan akomodasi wisata yang
sesuai dengan peraturan pemerintah daerah.
2. Bagaimana meredesain bangunan ganidha apartemen dengan segala
fasilitasnya agar mampu menunjukkan kualitas dan kelebihan fasilitas
ini dibandingkan fasilitas sebelumnya.

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1. Tujuan
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi
masalahnya, yaitu :
1. Dapat meredesain site exsisting pada site ganidha apartemen yang
mampu memenuhi fungsi makan bang dan sesuai dengan peraturan
pemerintah daerah.
2. Dapat meredesain bangunan ganidha apartemen dengan segala
fasilitasnya agar mampu menunjukkan kualitas dan kelebihan fasilitas
ini dibandingkan fasilitas sebelumnya.

1.3.2. Sasaran
1. Terwujudnya site exsisting yang memenuhi fungsi pada ganidha
apartemen, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung
dari sebelumnya.
2. Terwujudnya bangunan dan fasilitas yang sangat berkualitas sehingga
memberikan kepuasan kepada pengunjung.

1.4 Batasan
Batasan redisain difokuskan hanya pada objek ganidha apartemen, Batasan
redisain akan dilakukan pada perencanaan site, perencanaan bangunan, perencanaan
struktur, dan perencanaan utilitas pada objek ganidha apartemen.

1.5 Metode
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, data yang diperoleh dapat dibedakan
menjadi 2 berdasarkn datanya, yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, pada
hal ini melalui observasi dan dokumentasi dimana melakukan pengamatan
langsung ke lapangan ( Ganidha Apartemen ) dengan cara dokumentasi/foto.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari
sumbernya dan telah dikumpulkan oleh pihak lain, pada hal ini melalui studi
literature dan mengambil dari internet yang berkaitan dengan redesain
Ganidha Apartemen.

BAB 2
STUDI LITERATUR

2. 1 Pengertian Apartemen
2.1.1 Berikut adalah beberapa pengertian Apartemen :
A. Apartemen merupakan tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap
dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi
yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat
tinggal. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p : 69 )
B. Apartemen merupakan bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan
vertikal agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standar
yang ditentukan. ( Ernst Neufert, 1980, p : 86 )
C. Apartemen diartikan sebagai ...several dwelling units share a common (usually an
indoor) access and are enclosed by a common structural envelope..., yang artinya
adalah beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh
struktur kulit bangunan yang sama (Kevin Lynch dan Gary Hack ,1984 : 252 )
D. Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah
flat atau rumah petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah
perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga
yang terjangkau di perkotaan. (Endy Marlina, 2008) Jadi, secara umum, Apartemen
dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian yang
disusun secara bertingkat, serta memiliki kebutuhan ruang dan fasilitas yang sama,
untuk mengatasi masalah kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan di
perkotaan.

1.1.2 Klasifikasi apartemen berdasarkan pada sistem kepemilikan (Chiara, 1986)


yaitu :
A. Apartemen Sewa Apartemen sewa merupakan apartemen yang dimiliki oleh
perorangan atau suatu badan usaha bersama yang membangun dan membiayai
operasi serta perawatan bangunan, kemudian penghuni membayar uang sewa dengan
harga dan jangka waktu tertentu.
B. Apartemen Beli Apartemen yang dimiliki oleh perorangan atau suatu badan usaha
bersama dengan unit-unit apartemen yang dijual kepada masyarakat dengan harga
dan jangka waktu tertentu. Kepemilikannya lagi dapat dibedakan lagi sebagai
berikut :
Apartemen milik bersama (cooperative)
Apartemen yang dimiliki bersama oleh penghuni yang ada. Tanggung jawab
pengembangan gedung menjadi tanggung jawab semua penghuni yang ditangani
oleh koperasi. Penghuni memiliki saham sesuai dengan unit yang ditempatinya.
Bila penghuni pindah, ia dapat menjual sahamnya kepada koperasi atau calon
penghuni baru dengan persetujuan koperasi. Biaya operasional dan pemeliharaan
ditanggung oleh koperasi.
Apartemen milik perseorangan (condominium)
Apartemen yang unit-unit huniannya dapat dibeli dan dimiliki oleh penghuni.
Penghuni wajib membayar pelayanan apartemen yang mereka gunakan kepada
pihak pengelola.

1.1.3 Apartemen berdasarkan Golongan Ekonomi


Ada tiga macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya yaitu (Paul
Samuel, 1967 : 42-43) :
A. Apartemen golongan bawah
B. Apartemen golongan menengah
C. Apartemen golongan menengah ke atas / apartemen mewah Perbedaan antara ketiga
jenis apartemen tersebut terletak pada ukuran ruang pada masing-masing unit hunian
dan juga fasilitas yang disediakan. Semakin tinggi kelas Apartemen berdasarkan
tingkat golongan ekonomi, maka, semakin besar ukuran unit hunian, semakin
lengkap fasilitas yang disediakan, dan juga semakin mahal pula harga unit hunian
yang ditawarkan. Semakin luas unit hunian yang dimiliki maka penghuni mampu
memiliki fasilitas yang lebih dan dapat dikatakan memiliki golongan ekonomi yang
lebih tinggi.

1.1.4 Apartemen Berdasarkan Ketinggian Bangunan


Ada beberapa macam apartemen berdasarkan ketinggian bangunan (Paul Samuel, 1967 :
44-47) :
A. Apartemen Low-rise
Apartemen ini biasanya memiliki ketinggian antara 2-4 lantai. Jenis Apartemen
ini dapat terbagi lagi menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikutnya.
Garden Apartement, memiliki ciri-ciri:
o Ketinggian bangunan antara 2-3 lantai
o Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri
o Umumnya terdapat pada daerah pinggiran kota dengan kepadatan
penduduk rendah (maksimal 30 keluarga per hektar)
o Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat
dengan bangunan
o Antara massa bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang
terbuka pemisah yang cukup luas b. Row House, townhouse, atau
maisonette,memiliki ciri-ciri
o Ketinggian bangunan antara 1-2 lantai
o Antara massa bangunan satu dengan bangunan lainnya saling
berdempetan atau bahkan saling berbagi dinding pembatas yang sama
o Ruang terbuka yang ada hanya berupa halaman depan dan halaman
belakang yang sempit pada setiap massa bangunan
o Umumnya dibangun pada daerah dengan kepadatan sedang (antara 35-50
unit per hektar)
B. Apartemen Mid-rise
Ciri-ciri utama apartemen tipe Mid-rise ini yaitu memiliki ketinggian antara 4-8
lantai
C. Apartemen High-rise
Apartemen tipe ini High-rise ini memiliki ketinggian di atas 8 (delapan) lantai.
Umumnya apartemen ini merupakan apartemen untuk golongan menengah ke
atas karena biasanya dibangun di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan
harga lahan yang mahal, serta biaya konstruksi bangunannya pun juga cukup
mahal. Lokasi apartemen ini seringkali ditemukan di daerah perkotaan dan cukup
dekat dengan pusat bisnis. Pada dasarnya para pembeli/penyewa apartemen ini
bertujuan mendapatkan pemandangan lingkungan sekitar tanpa terhalang
bangunan lain.

1.1.5 Apartemen Berdasarkan Tujuan Pembangunan


Apartemen berdasarkan tujuan pembangunan dapat dibagi menjadi tiga (Akmal, 2007),
yaitu:
A. Komersial Apartemen yang hanya ditujukan untuk bisnis komersial yang
mengejar keuntungan atau profit.
B. Umum Apartemen yang ditujukan untuk semua lapisan masyarakat dan semua
jenis penghuni, baik penghuni tunggal ataupun keluarga.
C. Khusus Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya
dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para pegawai
maupun tamu yang berhubungan dengan pekerjaan.

BAB 3
METODE PERANCANGAN

3.1 Proses dan Metode Umum


Proses kajian yang dipergunakan dalam redesign Ganidha Apartement di Kota
Denpasar dilakukan melalui metode penelitian yang bersifat analisa kuantitatif dan
kuantitatif, yaitu mencari serta menetapkan adanya keeratan/korelasi antara variabel-variabel
penelitian. Metode ini berupa paparan deskripsi atas fenomena yang terjadi saat ini disertai
dengan literatur-literatur yang mendukung toeri yang dipakai. Secara kuantatif dengan
menggunakan metode deskriptif yang membahas teknik-teknik pengumpulan, pengumpulan,
pengolahan atau analisa dan penyajian terhadap sekelompok data. Analisis data secara
kualitatif dengan melakukan beberapa tahapan meliputi survey lokasi tapak dan obyek-obyek
komparasi untuk memperoleh data-data dan komparasi yang berhubungan dengan obyek
perancangan nantinya.
Dalam proses kajian ini ide perancangan yang didapat kemudian ditranformasikan ke
dalam bentuk makalah tertulis. Secara kuantitatif metode penelitian yang lebih menekan pada
aspek pengukuran dengan cara yang obyektif terhadap fenomena social. Untuk bisa
melakukan pengukuran, pada setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang ditentukan dan diukur
dengan memberikan symbol-symbol dan angka yang berbeda beda sesuai dengan kategori
pada informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol-
symbol atau angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik bisa di lakukan
sehingga bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Transformasi tersebut dapat digambarkan melalui usulan kajian dengan tahap-tahap sebagai
berikut:

3.1.1 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dibagi menjadi 2 kategori; antara lain:
1. Data Fisik
A. Posisi kawasan
Letak astronomi Kota Denpasar terletak di tengah-tengah dari Pulau Bali, selain
merupakan Ibukota Daerah Tingkat II, juga merupakan Ibukota Propinsi Bali sekaligus
sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perekonomian. Letak yang sangat strategis ini
sangatlah menguntungkan, baik dari segi ekonomis maupun dari kepariwisataan karena
merupakan titik sentral berbagai kegiatan sekaligus sebagai penghubung dengan kabupaten
lainnya. Kota Denpasar terletak diantara 08 35" 31'-08 44" 49' lintang selatan dan 115 10"
23'-115 16" 27' Bujur timur, yang berbatasan dengan: di sebelah Utara Kabupaten Badung,
di sebelah Timur Kabupaten Gianyar, di sebelah Selatan Selat Badung dan di sebelah Barat
Kabupaten Badung. Ditinjau dari Topografi keadaan medan Kota Denpasar secara umum
miring kearah selatan dengan ketinggian berkisar antara 0-75m diatas permukaan laut.
B. iklim & cuaca (intensitas hujan & panas)
Bulan basah (Curah Hujan >100 mm/bl) selama 4 bulan dari bulan Januari s/d April.
Sedangkan bulan kering (Curah Hujan <100 mm/bl selama 8 bulan jatuh pada bulan Mei
sampai Desember. Curah Hujan tertinggi terjadi pada pada bulan Januari (466.0 mm) dan
terendah terjadi pada bulan September (1.0 mm).

C. Studi lapangan
Studi lapangan lebih ditekan pada pengamatan obyek dengan melakukan survey
lapangan dan melalui berbagai cara, antara lain: Observasi langsung, interview, foto foto dan
juga dokumentasi. Data Fisik adalah data yang diperoleh dari lokasi pembangunan maupun
hasil survey yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam perancangan struktur.
Dari pengamatan dan survey di lapangan didapat data sebagai berikut :

Data Proyek
Nama Proyek : Ganidha Apartement
Fungsi Bangunan : Apartement
Jumlah Lantai : 5 Lantai
Lokasi : Jl. Gn. Soputan I A No.18, Pemecutan Klod, Denpasar Bar, Kota
Denpasar, Bali
Struktur Bangunan : Konstruksi Beton Bertulang
Struktuk Atap : Plat Beton
Bahan Bangunan : Struktur Beton

D. Foto Hasil Survei Lapangan

E. Planning
Dalam Ganidha Apartemen ini Tergolong dalam jenis apartement sewa yang
menggunakan konsep yang menarik dan simple dengan memaksimalkan fungsi bangunan
dimana pada top floor digunakan sebagai tempat refreshing dengan diberikannya kolam
renang bar dan tempat bersantai hal ini menggunakan konsep Formal dan Tema Minimalis
dengan campuran dari keduanya dapat menghasilkan Ganidha Apartement tergolong dalam
menengah ke atas.
F. Building
Bentuk dari bangunan Ganidha Apartemen ini persegi panjang dan naik ke atas,
bangunan ini juga di bentuk menjadi satu masa di mana pada bagian tengahnya diberikan
space untuk ruang hijau. Ganidha apartement ini walau hanya memilik 1 masa utama namun
memiliki beberapa fasilitas tambangan di dalamnya selain kamar apartement berupa tempat
fitness / gym dan mini market serta kolam dan bar pada lantai atas.

G. Struktur
Ganidha Apartement ini termasuk ke dalam bangunan tinggi karena memiliki 5 lantai
yang termasuk kedalam jenis Apartemen Mid-rise, oleh karena itu struktur yang digunakan
berupa struktur standar bangunan tinggi dimana pada hasil survey lapangan yang kami
dapatkan sejauh ini sebagai berikut :

Pondasi : Menggunakan Pondasi menerus dan Pondasi paku bumi


Kolom : Menggunakan 3 jenis yaitu 350x600mm, 350x700mm, 15x15mm
Balok : Menggunakan 4 jenis yaitu 350x700mm. 350x600mm, 200x600mm,
250x500mm
Tembok : Menggunakan Pas. Bata
Kons. Atap : Menggunakan plat beton

H. Utilitas
Karena Ganidha Apartement ini merupakan apartement umum oleh karena itu
memiliki utilitas yang rapi dan tersetruktur, tahap pengolahan air limbah disesuaikan dengan
kenyamanan penghuni apartement dan dibuat tidak terlalu terlihat. Untuk pengolahan
sampahnya berada di bagian belakang dan agak sedikit memutar dari entrance depan.
Kemudian untuk titik lampu ini disusun sehingga membuatnya terlihat lebih rapi pada malam
hari dan menarik.

2. Data Non-Fisik
Data non-fisik adalah data yang berasal dari peraturan peraturan atau ketentuan
ketentuan yang berlaku yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung. Data non fisik
merupakan data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan struktur bangunan. Yang
termasuk dalam klasifikasi data non fisik ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang,
grafik, tabel dan peta/tanah yang berkaitan erat dengan proses perancangan struktur gedung
Ganidha apartement ini.

A. Sosial kemasyarakatan
Denpasar memiliki banyak objek wisata. Pantai berpasir putih yang terkenal juga ada
di daerah Denpasar. Pantai Sanur memiliki perairan lebih tenang dan sangat baik untuk
berjemur ataupun untuk kegiatan olahraga air lainnya.. Bandar udara internasional Ngurah
Rai terletak di daerah Kuta. Kuta adalah tempat sebagian besar akomodasi seperti hotel, villa,
restoran, mal, kafe, pasar, pusat perbelanjaan dan spa yang melayani wisatawan yang tengah
berlibur di pulau Dewata. Di daerah Denpasar, semua jenis kerajinan Bali banyak ditemui di
toko-toko lokal termasuk karya seni, tembikar, tekstil, dan perak. Seni dan budaya di Kota
Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan budaya Bali umumnya, walau di sini
telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain seiring dengan kedatangan para
wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual
agama Hindu masih kental mewarnai kota ini. Peranan Adat Bali masih mengakar pada
masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku
dalam masyarakat umumnya pada sistem kekeluargaan patrilineal. Namun seiring zaman
beberapa hukum adat yang berlaku mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama
dalam masalah gender dan pewarisan.

B. Peraturan Sekitar
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang relevan digunakan dalam hal
perencanaan bangunan yang terkait dengan bidang kepariwisataan adalah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no.50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional. Adapun peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai
museum yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1995 tentang
pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di museum. Peraturan daerah yang
relevan digunakan dalam hal perencanaan dan perancangan proyek Museum Bangunan
Bersejarah antara lain, 13. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Denpasar
Tahun 2011 Nomor 27, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 27); Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Bali Nomor 4); Peraturan Daerah Kota Denpasar secara spesifik merencanakan peraturan
tentang peruntukan lahan, intensitas penggunaan ruang kota, peraturan Koefisien Dasar
Bangunan, Tinggi Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan dalam rupa peta yang terbagi dalam
blok.

C. Studi literatur
Studi Literatur yang dipakai merupakan referensi dari semua jenis referensi seperti
buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah
lainnya. Di samping itu juga yang tidak kalah pentingnya selalu menyesuaikan redesign
ganidha apartement sebagai acuan dalam merancang, sehingga setudi litelatur yang
diperlukan berpusat pada apartement dan saling berhubungan satu sama liannya.

D. Studi perbandingan
Studi Pembanding kali ini memilih obyek Apartement karena dirasa cukup mewakili
daripada konsep redesign yang dipilih. Minimnya obyek studi yang ada di daerah sekitaran
dari obyek yang dipilih dalam suatu rancangan, mengakibatkan pemilihan obyek studi yang
berbeda beda dalam segi aspek dan prinsipnya. Untuk menghindari hal tersebut, dipilihlah
obyek obyek yang memiliki kedekatan maupun kesamaan dalam segi aspek dan juga prinsip
prisnsip yang dimiliki.
E. Metode Analisa dan Sintesa Data
Seluruh data yang diperolej berikutnya akan dianalisa melalui proses pendekatan
pendekatan yang sesuai dengan ruang lingkup analisa. Analisa analisa yang akan dilakukan
antara lain :

F. Analisa pelaku, aktifitas dan ruang


Manusia sebagai pelaku utama yang beraktifitas di dalamnya. Metode yang
dilakukan adalah dengan metode analisa fungsional dengan menentukan kebutuhan ruang
yang mempertimbangkan fungsi dan tuntutan pola aktifitas pelaku, serta metode kedekatan
fungsi. Dari analisa pelaku dan aktifitas nantinya akan didapat besaran ruang yang
dibutuhkan. Ruang adalah elemen penting dalam bangunan, di dalam redesain apartement
komersial kali ini dilakukan pendekatan- pendekatan tertentu dalam menganalisa ruang.
Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi:

Pendekatan standar; diperoleh dari studi literatur mengenai standar-standar tertentu


dalam sebuah apartement.
Pendekatan komparasi; yaitu pendekatan yang diperoleh dari obyek komparasi yang
telah dilakukan.
Alat yang dipakai adalah konsep-konsep programatik ruang berupa diagram-diagram
dan sketsa.
Pendekatan asumsi Alat yang dipakai adalah diagram-diagram alur kegiatan, diagram
fungsi dan sketsa-sketsa awal hubungan ruang.

G. Analisa bangunan
Aspek bangunan merupakan obyek utama sebagai wadah aktifitas pelaku dan
menjadi unsur fisik utama. Untuk memunculkan identitas bangunan yang mendukung
perwujudan bangunan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor fisiknya dengan
mengacu pada kegiatan dan fungsi bangunan dan bentukan- bentukan yang mengadopsi gaya
modern. Metode yang dipakai adalah metode analogi dan tipologi yang digunakan untuk
mengkaji bentuk dan tampilan apartement mengingat lokasi Ganidha Apartement yang sudah
ada di jln gunung soputan denpasar barat, yang berfungsi sebagai Jalur utama menuju area
industry dan wisata dan penghubung antara denpasar dan badung. Metode pendekatan kepada
penerapan prinsip- prinsip perancangan bentuk dan tampilan serta studi bentuk dari
apartement apartement yang telah ada akan menghasilkan komparasi untuk selanjutnya
ditelaah untuk membantu redesain Ganidha Apartement di denpasar barat. Selain itu,
menggunakan pendekatan metode kontekstual untuk menyesuaikan bentuk bangunan dan
elemen-elemen bangunan disekitarnya. Alat yang dipakai adalah dengan menggunakan
sketsa.

H. Analisa tapak dan lingkungan


Analisa tapak diperlukan guna mendapatkan data-data tentang lokasi tapak yang
berada di Jl. Gn. Soputan I A No.18, Pemecutan Klod, Denpasar Bar, Kota Denpasar, Bali
yang meliputi kondisi tapak, tata ruang luar, aspek utilitas serta kedudukannnya dan
hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Metode yang dipakai adalah metode tautan
(contectual analysis) yaitu menggambarkan kondisi yang ada untuk kemudian dianalisa
dalam bentuk evaluasi-evaluasi eksisting dari tapak guna membantu menyelesaikan masalah-
masalah yang disesuaikan dengan konteks-konteks tata ruang luar, aspek utilitas serta
kedudukannya dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Alat yang dipakai berupa
masterplan, foto bangunan-bangunan yang berada di kawasan lokasi tapak dan berupa sketsa.
Setelah tahapan analisa-analisa diatas langkah selanjutnya adalah dengan melakukan sintesa.
sintesa merupakan tahapan penyimpulan dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang
telah dianalisa pada tahap sebelumnya. Pemecahan masalah ini diterjemahkan kedalam
bentuk konsep-konsep dalam bentuk verbal dan grafis. Dari konsep ini diharapkan
kedepannya dapat ditransformasikan kedalam bentuk sketsa-sketsa ide perancangan yang
dilanjutkan dengan gambar-gambar kerja berupa denah, tampak, potongan, site plan, layout,
perspektif situasi, dan detail arsitektural.

I. Metode Perancangan
a) Analisa data
Di dalam proses analisa akan dilakukan berbagai cara pendekatan yang dapat dapat
menghasilkan seuatu tahapan kegiatan yang terdiri dari beberapa rangkaian
pengamatan terhadap kondisi pada kawasan yang direncanakan. Proses yang
termasuk kedalam analisa ini yaitu analisa tapak, analisa pelaku, analisa aktivitas,
analisa ruang dan fasilitas, analisa bangunan, analisa struktur dan utilitas. Ini
diharapkan dapat menjawab dari penggunaan tema yang digunakan di ganidha
apartement.
b) Pemecahan masalah
Tahapan pemecahan masalah disini diharapkan akan dapat mengatasi segalah jenis
masalah yang di hadapi dalam kasus ini yang berupa redesain. Namun disini akan di
batasi paa ruang lingkup redesain ganidha apartement pada bagian fisik bangunan.
Dalam setiap aktifitas redesain, pada tahap-tahapnya seringkali mengalami
penambahan dan pengurangan, bahkan memungkinkan mengalami perubahan
tergantung dari masukan yang ada sehingga umpan balik (feed back)

BAB IV
KONSEP DASAR DAN TEMA RANCANGAN

4.1. Konsep Dasar


4.1.1. Pendekatan Konsep Dasar
Untuk menentukan pendekatan konsep dasar mempertimbangkan pengertian, fungsi,
dan tujuan dari HIGH-RISE CITY APARTEMEN DI KOTA DENPASAR (Apartemen Sewa
Ganidha) sebagai berikut :
a. Pengertian Apartemen sewa, Apartemen sewa merupakan apartemen yang
dimiliki oleh perorangan atau suatu badan usaha bersama yang membangun dan
membiayai operasi serta perawatan bangunan, kemudian penghuni membayar
uang sewa dengan harga dan jangka waktu tertentu.
b. Fungsi Apertemen Sewa, sebagai tempat tinggal sementara selama mereka
berlibur ,bekerja dimana mereka dapat beristirahat, makan , minum, menerima
tamu dan melakukan aktifitas yang prifat.
c. Tujuan Apertemen Sewa, untuk memberikan ruang prifasi untuk melakukan
kegiatan yang bersifat prifat dan sementara .
4.1.2. Rumusan Konsep Dasar
Adapun perumusan konsep dasar pada pengembangan Perencanaan dan Perancangan
Apartemen Sewa Ganidha di Mahendradata Denpasar adalah sebagai berikut:

Gagasan/Ide Pendekatan Perumusan Kesimpulan


Konsep Dasar Konsep Dasar

formal
pengertian
HIGH-RISE
CITY
Formal prifat
fungsi
APARTEMEN
DI KOTA
DENPASAR formal
Tujuan
(Apartemen
Sewa Ganidha)

Berdasarkan perumusan konsep dasar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan konsep dasar
dari perencanaan Resort Ekowisata di Desa Lodtunduh, Ubud yaitu Formal.
4.1.3. Penerapan Konsep Dasar
Berdasarkan dari penentuan konsep dasar tersebut, maka penerapan konsep dasar dari
Formal harus mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat formal dan kejelasan ruang untuk
dituju yang telah di terapkan pada eksisting ganidha apartemen adalah sebagai berikut :
a. Ruang Luar
1. Penataan Site
Penataan site dilakukan dengan cara menambahkan elemen softscape (vegetasi),
hardscape (perkerasan), serta penataan jalur sirkulasi.
Penataan Site eksisting:
(Sumber : google maps aktual tahun 2015)
Penataan site eksisting yang melamggar KDB (Koefisien Dasar Bangunan) pada
peraturan walikota daerah Kota Denpasar no.14 pasal 35 menetapkan bahwa
KDB bangunan akomodasi wisata maksimal 40% namun di eksisting KDB
berjumlah 0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis,maka rancangan yang
akan diusulkan
Penataan Site yang akan di rancang ulang :

2. Bangunan
a. Ruang Luar
Bangunan yang akan di rancang ulang harus memenuhi regulasi dari peraturan
daerah maupun standar dari type apartemen yang akan diterapkan
Bangunan yang terdapat di eksisting :

Pada bangunan eksisting kurangnya ruang luar yang hanya terdapat di rooftop
bangunan kurangnya pemanfaatan pencahayaan alami,sirkulasi yang tidak jelas.

b. Ruang Dalam
Pada konsep dasar redesign ruang dalam yang terdapat pada eksisting ,
ketidak cocokan dimensi ruang dengan type ruang alur sirkulasi pada ruang dalam
, berikut standard dari beberapa ruang pada apartment :
Berikut eksisting ruang dalam pada bangunan :

Gambar ruang dalam type kamar keseluruhan


Gambar diatas adalah keadaan eksisting kamar dengan dimensi 3.925 m x
9.5m sedangkan jika mengacu dengan standard yang ada ukuran dasar apartemen
beripe studio,dulux,mauapun presidential room adalah , maka beberapa refrensi dari
beberapa apartemen yang mengacu dengan acuan standar ukuran kamar sebagai
berikut.
Maka dengan contoh atau refrensi dari beberapa layout dari apartement yang telah
mengacu kepada standard dimensi yang telah di tentukan maka bentuk layout ruang
dalam bedroom yang akan di redesign menjadi sebagai berikut

1.2. Tema Rancangan

4.2.1 Pengertian Tema


Tema merupakan pola atau gagasan yang tertentu berulang di seluruh
perencanaan suatu proyek. Secara umum, tema merupakan pendekatan
luar terhadap karakter arsitektur yang berkaitan dengan teknologi,
lingkungan dan prilaku. (James C. Snyder, Anthony J. Catanese, 1997).
4.2.2 Pendekatan Pemilihan Tema
Untuk menentukan tema rancangan terhadap apartement yang sudah
berdiri dan beroperasi maka akan dilakukan pendekatan sebagai berikut :
a. Fungsi , Fungsi dari apartement tersebut adalah tempat singgah
sementara para pengunjung baik dari kalangan wisatawan dan di
khususkan untuk pebisnis dimana aktifitas yang akan dihaasilkan
adalah aktifitas seperti makan,minum,beristirahat,rapat,dan bekerja di
dalam ruangan atau kamar
b. Iklim, agar bangunan yang direncanakan tidak merusak lingkungan
dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar seperti matahari,
angin, kelembaban udara, dan bahan bangunan.
c. Latar belakang budaya, dimaksudkan agar bangunan yang direncankan
tidak menyimpang dari faktor budaya setempat, agar dapat
menghormati budaya setempat.
4.2.3 Pemilihan Tema
Pemilihan tema menjadi poin penting untuk menunjang aspek
fungsi,menyesuaikan iklim yang ada dan latar belakang budaya daerah
sekitar mengingat Peraturan Walikota Denpasar no.25 tahun 2010 terkait
aturan pembangunan gedung di wilayah kota Denpasar dengan melihat
tiga aspek diatas maka di tetapkan pendekatan melalui arsitektur
kontemporer. Pendekatan Arsitektur Kontemporer tersebut bertujuan
untuk dengan mempertahankan material local namun dikemas dengan
unsur modern yang menunjang gaya hidup bangunan baru yaitu
apartemen.

Arsitektur Kontemporer bertujuan menghasilkan sebuah bangunan


apartemen yang mendomenstrasikan suatu kualitas tertentu terutama dari
segi kemajuan teknologi dan kebebasan mengekspresikan gaya
betaksitektur berusaha menciptakan suatu keadaan yang nyata terpisah
dari suatu komunitas yang tidak seragam. (Konneman , World of
Contemporary Architecture XX).

4.2.4 Penjelasan Tema.

Arsitektur Kontemporer merupakan salah satu pendekatan arsitektur


yang bertujuan untuk mengekspresikan kebebasan beraksitektur dan
aliran arsitektur kontemporer tidak dapat di kelompokan ke dalam aliran
atau gaya arsitektur lain .
Arsitektur kontemporer memiliki 3 ciri yaitu :
a. Ekspresi Bangunan bersifat subjektif
b. Kontras dengan lingkungan sekitar
c. Menonjolkan bentuk unik,diluar kebiasaan dan aktraktif.

Arsitektur Kontemporer sangat mengacu kepada mengembangkan


gaya berarsitektur dengan menampilkan teknologi penunjang dan
material metrial yang terkini arsitektur kontemporer juga sangat
menekankan bahwa arsitektur kontemporer sangat berbeda dengan
pendekatan arsitektur lain.

Pola perencanaan arsitektur kontemporer yang selalu menunjukan


gaya terbaru adalah :
a. Cara pemasangan material dengan menggunakan teknologi terbaru
b. Bentuk yang menjadi ikon dan unik
c. Penekanan pada tampilan bangunan yang berbeda dari bangunan
sekeliling
d. Pengaruh style fasade terhadap ruang dalam

4.2.5 Perwujudan Tema.


Penerapan tema arsitektur kontemporer terhadap redesign apartemen
ganidha disini lebih menekankan bentuk bangunan yang berbeda dan akan
menjadi ikon bagi bangunan di sekitarnya dan menonjolkan teknologi terbaru
arsitektur namun tetap mempertahankan material local.
BAB V
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Program Fungsional


5.1.1 Program Aktivitas dan Civitas
Pelaku kegiatan (civitas) yang melakukan kegiatan dalam Ganida Apartement ini akan
menentukan semua kebutuhan ruang yang terdapat di dalam Ganida Apartement ini. Sasaran
untuk penghuni apartemen ini lebih mengarah kepada pebisnis, wisatawan dan pelancong,
yaitu penghuni laki-laki dewasa, penghuni wanita,sasaran penghuni apartemen ini merupakan
masyarakat dari kalangan dengan ekonomi menengah dan kelas atas yang dapat dijelaskan
dalam beberapa golongan, yaitu:

a. Pengunjung
Pengunjung yang berkunjung untuk melakukan aktivitas dan menginap di
Apartemen Ganida ini ini terdiri dari 2 (dua) jenis, diantaranya :

1. Pebisnis
Pebisnis yang datang ke Apartemen ini untuk melakukan bisnisnya yang
bertujuan tinggal atau menginap di apartemen ini serta melakukan aktifitasnya
untuk melakukan pekerjaan yang dijalankannya diarea tersebut.

2. Wisatawan
Wisatawan yang datang apartemen ini baik mancanegara maupun domestik
datang dengan tujuan untuk tinggal dan menginap di unit hunian apartemen dan
sekaligus untuk berekreasi menikmati fasilitas dan aktivitas yang dikunjungi.

3. Pelancong
Pelancong yang datang untuk rekreasi dan menikmati keindahan pulau bali
sebab mengingat waktu kunjungan yang tidak mencapai 24 jam dan kembali dan
menginap dihunian apartemen
b. Pengelola Apartemen
Pengelola Apartemen ini terdiri dari kelompok administrasi dan kelompok
operasional pengawasan. Kelompok administrasi tersebut merupakan pengelola
yang melaksanakan kegiatan administrasi berupa pemasaran, front office, bagian
keuangan, manajemen properti, bagian umum dan personalia intern pengelola.
Kelompok operasional pengawasan merupakan pengelola yang melakukan
pengawasan terhadap keamanan (security), keselamatan (mekanikal dan
elektrikal), penggunaan sarana dan perlengkapan bangunan (pengelola fsilitas,
perawatan bangunan, house keeping)

1. Manager Utama
Manager bertugas sebagai pemimpin dari Apartemen ganida ini dan melakukan
pengawasan terhadap karyawannnya.
2. Asisten manager
Asisten manager bertugas sebagai pendamping manager jika sedang bertugas.
3. Sekretaris
Menyusun jadwal manager, membantu bekerja manager
4. Manager Pemasaran
Mengatur promosi pemasaran ganida apartemen kepada calon konsumen
mengerjakan tugas pemasaran dan rapat.
5. Manager personalia
Mengatur system kerja karyawan Ganida Apartement agar bekerja dengan baik,
mengerjakan tugas sebagai personalia dan rapat.
6. Manager Keuangan
Mengatur pemasukan dan pengeluaran apartement,
7. Manager Pengadaan Barang
Mengatur pembelian barang dan barang yang masuk maupun keluar ganida
apartemen.
8. Front office
Yang merupakan berada dilobby termasuk receptionist dan informasi, reservasi
dan pembayaran petugas lounge, bellboy, yang berhubungan langsung denga
tamu dan pengunjung yang datang.
9. House Keeping
Menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan area apartement dan hunian
apartement, serta melayani kebutuhan tamu ganida apartement.
10. Food and Beverage Service
Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung Restoran, Mengatur masakan
yang akan dimasak serta menentukan menu, pembagian tugas dan penyajian.
11. Staff Rekreasi dan Olahraga
Memandu pengunjung memberikan pelayanan yang baik, menjaga kesiapan dan
kelayakan kesipan alat olaharaga dan siapa mengatar pengnjung untuk ber
rekreasi keberbagai tempat.
12. Engineering
Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan mekanikal Elektrikal dan
plumbing, memastikan ketersediaan pemasokan air kepada masing masing
ruangan apartement.
13. Security Department
Menjaga keamanan bangunan apartement, mengawasi seluruh kegiatan outdoor
yang terdpat pada apartement.

5.1.2 Kelompok Civitas


a. Aktivitas pemakai.
Dalam melakukan pendekatan terhadap spesifikasi khusus dari Apartemen di
Denpasar barat ini, pada dasarnya pelaku kegiatan dapat dikelompokkan
menjadi :

AKTIVITAS PEMAKAI

Table: Civitas dan Pengelola


No Civitas Pengunjung Civitas Pengelola
PENGHUNI PENGELOLA
Pebisnis Manager Utama Fasilitas Rekreasi dan
Wisatawan ( Tourist Olahraga
) - Asisten Manager - Operator Kolam Renang
Pelancong - Sekretaris - Operator Fitness Center
- Manager Pemasaran - Petugas Reservasi Spa
- Manager Personalia - Therapist Spa
- Manager Keuangan - Tour Guide Farming
- Manager Pengadaan Barang - Farmer
-Pengawas Fasilitas Rekreasi
Front Office Engineering
- Resepsionis dan informasi - Staff Mechanical Electrical
- Reservasi dan Pembayaran - Staff Plumbing
- Staff Lounge - Bellboy
House Keeping SecurityDepartment
- Cleaning Service - Security
- Room Service - Petugas CCTV
- Staff Laundry
- Staff Linen
- Gardener
- Petugas Penerima Barang
- Office Boy
Food and Beverage Service
- Head Chef
- Chef Restaurant
- Petugas Cuci
- Waiter and Waitress
- Kasir - Barista
- Cleaning Service
Staff Komersial
- Supervisor Multi Function
Room
- Staff Money Changer
- Travel Agent
- Staff Souvenir Shop

5.1.3 Proses Kegiatan


a. Pebisnis
b. Wisatawan
c. Pelancong
d. Pengelola Apartemen

5.1.4 Studi kapasitas


a. Pengunjung Apartemen
Berdasarkan asumsi dari kebutuhan jumlah kamar, serta jenis atau tipe kamar, maka kapasitas
pebisnis dan wisatawan (tourist) pada Ganida Apartemen yang akan di redisign dengan
Terdapat 3 Jenis Type Kamar yaitu :

a. Tipe 1 Studio (60 m2 : Untuk 1 penghuni (complek) atau bagi keluarga


tanpa anak atau bagi keluarga dengan 1 penghuni
dengan satu anak.
b. Tipe 2 Deluxe Tidur (86 m2) Untuk keluarga dengan 4-6 penghuni atau bagi
pasangan dengan 2 anak.
c. Tipe 3 Suite (106 m2): Terdapat dilantai paling atas di karenakan kamar
tidur tipe ini dapat dikatakan sebagai unit
apartemen yang paling mewah (unit khusus),
dimana terdapat ruang-ruang yang ekstra luas dan
juga terdapat ruang tambahan seperti: study room,
laundry, ruang duduk yang terpisah antara public
dan privat, dan lain sebagainya.
Type Unit Hunian ( M2)
Ruang
1 KT 2 KT 3 KT
R. Tidur Utama 12.8 12.8 12.8
KM/WC Utama - 4.5 4.5
R. Ganti - 3.2 3.2
R. Tidur 1 - 8.5 8.5
b. R. Tidur 2 - - 8.5 Pengelola
R. Tidur 3 - - - Apartement
KM / WC 3.5 3.5 3.5
R. Keluarga 17.2 17.2 17.2
R. Makan - - -
R. Study / R. Kerja 2.2 2.2 3.3
Dapur - 3 4
K. Pelayan - 2.5 2.5
KM/WC Pelayan 2.5 3 3.5
Gudang 2.5 3 3.5
Standard 52.6 74.8 87.9
Sirkulasi 20 % 10.52 14.96 17.58
Total Standard 63.12 89.76 105.48
Pembulatan 60.6 86.6 106.6
1. Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Pariwisata No. 14/U/II/88
Apartemen berbintang memiliki pengelola :

Civitas Jumlah
Manager Utama 1 Orang
Asisten Manager 1 Orang
Sekretaris 1 Orang
Manager Pemasaran 1 Orang
Manager Personalia 1 Orang
Manager Keuangan 1 Orang
Manager Pengadaan Barang 1 Orang
TOTAL 7 Orang

2. Sedangkan jumlah personil karyawan

c. Fasilitas Parkir

1. Parkir Pebisnis
Berdasarkan asumsi, persentase tamu yang menggunakan mobil adalah 100 % dari
total pengunjung menginap dengan perincian data sebagai berikut :

2. Parkir Wisatawan
a. Berdasarkan asumsi, persentase tamu yang menggunakan mobil adalah
3. Parkir Pelancong
a. Berdasarkan asumsi, persentase pelancong yang menggunakan mobil adalah

4. Parkir Pengelola
a. Berdasarkan asumsi pengelola yang menggunakan mobil adalah

5.2. Program Arsitektural


5.2.1. Kebutuhan Ruang
Berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh civitas dala Ghanida Apartemen, maka
dapat di tentukan jenis ruang dan kebutuhan ruang sebagai berikut :

Civitas Aktifitas Jenis Ruang


Pengunjung Apartemen Datang Enterance
Mermarkir Kendaraan Parkir
Menunggu Lobby
Mendapat Informasi R. Informasi
Checkin/Checkout R. Reseptionis
Membayar Sewa Kamar R. Reservasi
Membuang Air Kecil Toilet Umum
Makan Minum Restaurant/Bar
Istrahat/Tidur R. Tidur
Mck Kamar Mandi
Berenang Kolam Renang
Ganti Baju R. Wardobe

Manaager Utama Datang Enterance


Mermarkir Kendaraan Parkir
Berkerja R. Manager
Buang Air Toilet
Makan & Minum Kantin Staff
Menerima Tamu R. Tamu
Memimpin Rapat R. Rapat

Resepsionis Dan Informasi Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Resepsionis Dan Informasi
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Reservasi Dan Datang Entrance


Pembayaran
Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Reservasi Dan Pembayaran
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff
Staff Laundry Datang Entrance
Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Laundry
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Office Boy Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja Kitchen
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Cleaning Service Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Staff Restaurant
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Opperator Gym Center Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja Gym Center
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Staff Laundry Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Laundry
Mengecek Kelistrikan R. Elektrikal
Mengecek Pompa Air R. Pompa
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Security Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja Pos Jaga
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff

Petugas Cctv Datang Entrance


Memarkir Kendaraan Parkir
Menaruh Barang Bawaan R. Loker
Bekerja R. Server Cctv
Buang Air Toilet
Makan Dan Minum Kantin Staff
Berdasarkan hasil jenis ruang yang dihasilkan oleh civitas dalam Ghanida
Apartement, maka dapat di tentukan kebutuhan ruang dari Ghanida Apartement
sebagai berikut :

Kebutuhan Ruang
1 Entrance 17 R. Laundry
2 Parkir 18 Kitchen Restaurant
3 Lobby 19 R. Persediaan Makanan
4 Toilet Umum 20 R. Penyimpanan Sampah
5 R. Resepsionis Dan Informasi 21 R. Manager Utama
6 R. Reservasi Dan Pembayaran 22 Kantin Staff
7 Toilet Umum 23 R. Tamu
8 Restaurant And Bar 24 R. Rapat
9 Ruang Tidur 25 R. Loker
10 Kamar Mandi 26 R. Elektrikal
11 R. Wardrobe 27 R. Pompa
12 Kolam Renang 28 R. Staff Engineering
13 Teras 29 R. Alat Engineering
14 Spa 30 Pas Satpam
15 R. Fitness Center 31 R. Server Cciv
16 Toilet Staff

5.2.2. Persyaratan dan Tuntutan Ruang


Persayaratan dan tuntutan ruang yang diinginkan dilakukan berdasarkan pendekatan-
pendekatan seperti :
a. Sifat ruang terbagi atas : publik, semi publik dan privat
b. Suasana ruang terbagi atas : bising, semi bising dan tenang
c. Fungsi ruang terbagi atas : servis, penunjang dan utama

Adapun perincian dari tuntutan ruang dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Sifat ruang Suasana ruang Fungsi ruang


no Jenis ruang
Semi Semi
Publik Privat Sibuk Tenang Service Penunjang Utama
publik sibuk
1 Entrance X X X

2 Parkir X X X

3 Lobby X X X

4 Lounge X X X

5 R. Resepsionis X X X
6 R. Reservasi X X X

7 Toilet Umum X X X

8 Ruang Tidur X X X

9 KamarMandi X X X

10 Kolam Renang X X X

11 Teras X X X

12 R. Fitness X X X

13 R. Manager X X X

14 Pantry X X X

15 R. Tamu X X X

16 R.Rapat X X X

17 R. Loker X X X

18 Gudang X X X

19 Toilet Staff X X X

20 R. Laundry X X X
R. Penerimaan
21 X X X
Barang
R. Persediaan
22 X X X
Makanan
R.
23 Penyimpanan X X X
Sampah
24 R. Staff X X X

25 R. Elektrikal X X X

26 R. Pompa X X X
R. Staff
27 X X X
Engineering
R. Alat
28 X X X
Engineering
29 Pos Satpam X X X
R. Server
30 X X X
CCTV

5.2.3. Besaran Ruang


Analisis besaran ruang adalah proses menentukan dimensi pada ruang-ruang Resort
Ekowisata. Analisis besaran ruang untuk Ghanida Apartemen didasarkan pada :
a. Time Saver Standart for Building Types
b. Data arsitek, Ernest Neufert

ROOM TYPE 1
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
Ruang Tidur 20m2 Studi Ruang
3 Orang King Bed 1
(Ayah, Nakas 2
Ibu, Meja 1 16m2
Anak) Lemari 1
Meja Tv 1
Kamar Mandi
Wastafle 1
Shower 1 4m2
Kloset 1
Denah :

Total Room Type 1

ROOM TYPE 2
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
3 Orang Ruang Tidur Studi Ruang
(Ayah, King Bed 1
Ibu, Nakas 2
Anak) Meja 1 16m2
Lemari 1
20m2
Meja Tv 1
Kamar Mandi
Wastafle 1
Shower 1 4m2
Kloset 1
Denah :

Total Room Type 1

R. Pengelola
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
3 Orang Meja Kerja 1
Kursi Manager 2
Kursi Tamu 1
4x4 16m2 Study Ruang
Lemari 1
Sofa 1
Meja Tamu 1
Denah :

R. Rapat
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
9 Orang Layar Proyetor 1
LCD Proyektor 1
4x8 32m2 Study Ruang
Kursi 8
Meja rapat 1
Denah :

Lobby
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
12 Orang Meja Resepsionis 1 8x8 64m2 Study Ruang
Kursi 2
Resepsionis & 2
Reservasi 1
Sofa 4
Denah :

Toilet Umum
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
10 Orang Toilet Pria
(5 pria, 5 Wastafel 2
wanita) Urinal 2 3x5
Kloset 3 30m Studi Ruang
Toilet Wanita
Wastafel 2
3x5
Kloset 4
Denah :

R. laundry
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
5 Orang Mesin Cuci 2 4x6 24m2 Study Ruang
Mesin Pengering 1
Rak Pakian 1
Meja Setrika 1
Denah :

R. loker
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
15 Orang Loker 2 48m2
R. Ganti 2
Kursi Panjang 2 6x8 Study Ruang
Toilet 2
Wastafel 2
Denah :

Anda mungkin juga menyukai