Nama Kelompok :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor yang tidak dapat dipisahkan dari setiap
aspek kehidupan perekonomian di Bali. Pulau Bali dikenal oleh masyarakat dunia
maupun lokal akan keberagaman masyarakat dan kebudayaannya sejak dahulu kala.
Keberagaman budaya yang khas membuat pulau Bali selalu ingin dikujungi oleh para
wisatawan asing maupun lokal. Selain untuk berlibur dan menikmati keindahan alam
serta budayanya, ada juga wisatawan yang datang ke Bali untuk melakukan bisnis.
Tujuan dari kegiatan bisnis tersebut antara lain adalah untuk dapat mengembangkan
jasa pelayanan, meningkatkan mutu penjualan, memajukan manajemen perusahaan,
dan mencari peluang bisnis baru. Apalagi adanya didukung upaya peningkatan
infrastruktur oleh pemerintah membuat Bali semakin dikenal dunia Internasional.
Selain itu, terbentuknya komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan perekonomian Bali untuk dapat
berintegrasi dengan perekonomian dunia secara global dimana arus perdagangan
barang, jasa, modal serta investasi dapat bergerak bebas tanpa halangan geografis.
Pada satu sisi tingginya arus investasi mengakibatkan peran warga dari luar bali
maupun warga asing di Bali khususnya kawasan Denpasar juga meningkat. Hal ini
disebabkan investasi yang dilakukan Pemerintah maupun investasi oleh asing
berpengaruh cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja, dikarenakan adannya
hubungan yang positif antara investasi Pemerintah dan investasi asing terhadap
penyerapan tenaga kerja (Suryati. 2000). Kebutuhan korporasi setempat untuk
menggunakan tenaga dari luar bali maupun tenaga asing professional yang dianggap
berkompeten pada posisi strategis bahkan top level juga menjadi salah satu faktor
tingginya jumlah pekerja dari luar bali maupun manca negara di Bali.
Permasalahan yang muncul kemudian adalah kebutuhan akan hunian atau
tempat tinggal ketika para pembisnis dari luar Bali maupun pembisnis asing yang
bersangkutan menetap dalam jangka waktu yang lama atau sesuai waktu yang diatur
mengenai visa. Dalam kondisi demikian tentu mereka membutuhkan hunian yang
lebih permanen dibandingkan menyewa akomodasi hunian lain. Denpasar menjadi
salah satu kawasan potensional dimana peluang investasi asing terutama dalam
bidang jasa sangat tinggi dibandingkan kawasan lain. Lokasi strategis Denpasar yang
menjadi pusat pemerintahan di Bali dirasa sangat menguntungkan bagi investor lokal
maupun investor asing yang menetap di sana. Implikasi untuk mengatasi masalah
tersebut dibangunlah hunian vertikal seperti apartemen untuk memberikan akomodasi
berupa hunian yang aman dan nyaman bagi mereka.
Di kota Denpasar banyak apartemen yang telah didirikan, salah satunya adalah
ganidha apartemen yang terletak di Jl. Mahendra Data, Denpasar Barat. Apartemen
ini di tujukan kepada pembisnis yang datang ke bali untuk berbisnis dalam jangka
waktu pendek maupun yang akan menetap di Bali, yang berasal dari internasional
maupun lokal. Namun bangunan maupun fasilitas pada bangunan ganidha apartemen
ini belum bertaraf internasional. Dan masih banyak masalah pada entrance, sirkulaisi,
utilitas kawasan bahkan bangunan ganidha apartemen ini melanggar regulasi KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) pada peraturan walikota daerah Kota Denpasar no.14
pasal 35 menetapkan bahwa KDB bangunan akomodasi wisata maksimal 40%
namun di eksisting KDB berjumlah 0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis.
Maka dari itu Berdasarkan uraian di atas perlu adanya redisen pada bangunan
ganidha apartemen ini. Redesain adalah sebuah proses perencanaan dan perancangan
untuk melakukan suatu perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan,
maupun sistem untuk manfaat yang lebih baik dari desain sebelumnya. Dalam dunia
arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun kembali sebuah karya lama
yang dinilai kurang tepat guna. Redesain ini dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti mengubah, mengurangi maupun menambahkan unsur pada suatu bangunan.
Bangunan yang diredesain perlu direncanakan dengan matang untuk mendapatkan
hasil yang efisien, efektif dan dapat menjawab masalah yang terjadi untuk
menjadikannya apertemen bertaraf internasional yang sesuai dengan aktivitas dan
civitas yang di wadahi. Agar dapat memberikan dan menyediakan fasilitas potensial
bagi warga asing maupun lokal yang menetap maupun singgah sementara untuk
bekerja maupun berbisnis di kota Denpasar.
1.2 Permasalahan
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi
masalahnya, yaitu :
1. Site exsisting pada objek ganidha apartemen ini telah regulasi KDB
(Koefisien Dasar Bangunan) pada peraturan walikota daerah Kota
Denpasar no.14 pasal 35 menetapkan bahwa KDB bangunan
akomodasi wisata maksimal 40% namun di eksisting KDB berjumlah
0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis
2. Pola sirkulasi manusia dan kendaraan pada objek Ganidha Apartemen
kurang jelas dan kurang tertata.
3. Entrance pada objek Ganidha Apartemen yang kurang jelas dan sering
membingungkan pengunjung.
4. Sistem utilitas kawasan pada objek Ganidha Apartemen yang kurang
tertata dan kurang berjalan dengan fungsinya.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, beberapa masalah yang akan
dibahas selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana meredesain site exsisting pada site ganidha apartemen yang
mampu memenuhi fugsinya sebagai bangunan akomodasi wisata yang
sesuai dengan peraturan pemerintah daerah.
2. Bagaimana meredesain bangunan ganidha apartemen dengan segala
fasilitasnya agar mampu menunjukkan kualitas dan kelebihan fasilitas
ini dibandingkan fasilitas sebelumnya.
1.3.2. Sasaran
1. Terwujudnya site exsisting yang memenuhi fungsi pada ganidha
apartemen, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung
dari sebelumnya.
2. Terwujudnya bangunan dan fasilitas yang sangat berkualitas sehingga
memberikan kepuasan kepada pengunjung.
1.4 Batasan
Batasan redisain difokuskan hanya pada objek ganidha apartemen, Batasan
redisain akan dilakukan pada perencanaan site, perencanaan bangunan, perencanaan
struktur, dan perencanaan utilitas pada objek ganidha apartemen.
1.5 Metode
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, data yang diperoleh dapat dibedakan
menjadi 2 berdasarkn datanya, yaitu :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, pada
hal ini melalui observasi dan dokumentasi dimana melakukan pengamatan
langsung ke lapangan ( Ganidha Apartemen ) dengan cara dokumentasi/foto.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari
sumbernya dan telah dikumpulkan oleh pihak lain, pada hal ini melalui studi
literature dan mengambil dari internet yang berkaitan dengan redesain
Ganidha Apartemen.
BAB 2
STUDI LITERATUR
2. 1 Pengertian Apartemen
2.1.1 Berikut adalah beberapa pengertian Apartemen :
A. Apartemen merupakan tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap
dengan ruang duduk, kamar tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi
yang terletak pada satu lantai, bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat
tinggal. (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994, p : 69 )
B. Apartemen merupakan bangunan hunian yang dipisahkan secara horisontal dan
vertikal agar tersedia hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat
rendah atau bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standar
yang ditentukan. ( Ernst Neufert, 1980, p : 86 )
C. Apartemen diartikan sebagai ...several dwelling units share a common (usually an
indoor) access and are enclosed by a common structural envelope..., yang artinya
adalah beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh
struktur kulit bangunan yang sama (Kevin Lynch dan Gary Hack ,1984 : 252 )
D. Apartemen adalah bangunan yang memuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah
flat atau rumah petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah
perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan dengan harga
yang terjangkau di perkotaan. (Endy Marlina, 2008) Jadi, secara umum, Apartemen
dapat diartikan sebagai suatu bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian yang
disusun secara bertingkat, serta memiliki kebutuhan ruang dan fasilitas yang sama,
untuk mengatasi masalah kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan lahan di
perkotaan.
BAB 3
METODE PERANCANGAN
C. Studi lapangan
Studi lapangan lebih ditekan pada pengamatan obyek dengan melakukan survey
lapangan dan melalui berbagai cara, antara lain: Observasi langsung, interview, foto foto dan
juga dokumentasi. Data Fisik adalah data yang diperoleh dari lokasi pembangunan maupun
hasil survey yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam perancangan struktur.
Dari pengamatan dan survey di lapangan didapat data sebagai berikut :
Data Proyek
Nama Proyek : Ganidha Apartement
Fungsi Bangunan : Apartement
Jumlah Lantai : 5 Lantai
Lokasi : Jl. Gn. Soputan I A No.18, Pemecutan Klod, Denpasar Bar, Kota
Denpasar, Bali
Struktur Bangunan : Konstruksi Beton Bertulang
Struktuk Atap : Plat Beton
Bahan Bangunan : Struktur Beton
E. Planning
Dalam Ganidha Apartemen ini Tergolong dalam jenis apartement sewa yang
menggunakan konsep yang menarik dan simple dengan memaksimalkan fungsi bangunan
dimana pada top floor digunakan sebagai tempat refreshing dengan diberikannya kolam
renang bar dan tempat bersantai hal ini menggunakan konsep Formal dan Tema Minimalis
dengan campuran dari keduanya dapat menghasilkan Ganidha Apartement tergolong dalam
menengah ke atas.
F. Building
Bentuk dari bangunan Ganidha Apartemen ini persegi panjang dan naik ke atas,
bangunan ini juga di bentuk menjadi satu masa di mana pada bagian tengahnya diberikan
space untuk ruang hijau. Ganidha apartement ini walau hanya memilik 1 masa utama namun
memiliki beberapa fasilitas tambangan di dalamnya selain kamar apartement berupa tempat
fitness / gym dan mini market serta kolam dan bar pada lantai atas.
G. Struktur
Ganidha Apartement ini termasuk ke dalam bangunan tinggi karena memiliki 5 lantai
yang termasuk kedalam jenis Apartemen Mid-rise, oleh karena itu struktur yang digunakan
berupa struktur standar bangunan tinggi dimana pada hasil survey lapangan yang kami
dapatkan sejauh ini sebagai berikut :
H. Utilitas
Karena Ganidha Apartement ini merupakan apartement umum oleh karena itu
memiliki utilitas yang rapi dan tersetruktur, tahap pengolahan air limbah disesuaikan dengan
kenyamanan penghuni apartement dan dibuat tidak terlalu terlihat. Untuk pengolahan
sampahnya berada di bagian belakang dan agak sedikit memutar dari entrance depan.
Kemudian untuk titik lampu ini disusun sehingga membuatnya terlihat lebih rapi pada malam
hari dan menarik.
2. Data Non-Fisik
Data non-fisik adalah data yang berasal dari peraturan peraturan atau ketentuan
ketentuan yang berlaku yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung. Data non fisik
merupakan data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan struktur bangunan. Yang
termasuk dalam klasifikasi data non fisik ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang,
grafik, tabel dan peta/tanah yang berkaitan erat dengan proses perancangan struktur gedung
Ganidha apartement ini.
A. Sosial kemasyarakatan
Denpasar memiliki banyak objek wisata. Pantai berpasir putih yang terkenal juga ada
di daerah Denpasar. Pantai Sanur memiliki perairan lebih tenang dan sangat baik untuk
berjemur ataupun untuk kegiatan olahraga air lainnya.. Bandar udara internasional Ngurah
Rai terletak di daerah Kuta. Kuta adalah tempat sebagian besar akomodasi seperti hotel, villa,
restoran, mal, kafe, pasar, pusat perbelanjaan dan spa yang melayani wisatawan yang tengah
berlibur di pulau Dewata. Di daerah Denpasar, semua jenis kerajinan Bali banyak ditemui di
toko-toko lokal termasuk karya seni, tembikar, tekstil, dan perak. Seni dan budaya di Kota
Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan budaya Bali umumnya, walau di sini
telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain seiring dengan kedatangan para
wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual
agama Hindu masih kental mewarnai kota ini. Peranan Adat Bali masih mengakar pada
masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku
dalam masyarakat umumnya pada sistem kekeluargaan patrilineal. Namun seiring zaman
beberapa hukum adat yang berlaku mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama
dalam masalah gender dan pewarisan.
B. Peraturan Sekitar
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang relevan digunakan dalam hal
perencanaan bangunan yang terkait dengan bidang kepariwisataan adalah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia no.50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional. Adapun peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai
museum yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 1995 tentang
pemeliharaan dan pemanfaatan benda cagar budaya di museum. Peraturan daerah yang
relevan digunakan dalam hal perencanaan dan perancangan proyek Museum Bangunan
Bersejarah antara lain, 13. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Denpasar
Tahun 2011 Nomor 27, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 27); Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Bali Nomor 4); Peraturan Daerah Kota Denpasar secara spesifik merencanakan peraturan
tentang peruntukan lahan, intensitas penggunaan ruang kota, peraturan Koefisien Dasar
Bangunan, Tinggi Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan dalam rupa peta yang terbagi dalam
blok.
C. Studi literatur
Studi Literatur yang dipakai merupakan referensi dari semua jenis referensi seperti
buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah
lainnya. Di samping itu juga yang tidak kalah pentingnya selalu menyesuaikan redesign
ganidha apartement sebagai acuan dalam merancang, sehingga setudi litelatur yang
diperlukan berpusat pada apartement dan saling berhubungan satu sama liannya.
D. Studi perbandingan
Studi Pembanding kali ini memilih obyek Apartement karena dirasa cukup mewakili
daripada konsep redesign yang dipilih. Minimnya obyek studi yang ada di daerah sekitaran
dari obyek yang dipilih dalam suatu rancangan, mengakibatkan pemilihan obyek studi yang
berbeda beda dalam segi aspek dan prinsipnya. Untuk menghindari hal tersebut, dipilihlah
obyek obyek yang memiliki kedekatan maupun kesamaan dalam segi aspek dan juga prinsip
prisnsip yang dimiliki.
E. Metode Analisa dan Sintesa Data
Seluruh data yang diperolej berikutnya akan dianalisa melalui proses pendekatan
pendekatan yang sesuai dengan ruang lingkup analisa. Analisa analisa yang akan dilakukan
antara lain :
G. Analisa bangunan
Aspek bangunan merupakan obyek utama sebagai wadah aktifitas pelaku dan
menjadi unsur fisik utama. Untuk memunculkan identitas bangunan yang mendukung
perwujudan bangunan diperlukan analisis terhadap faktor-faktor fisiknya dengan
mengacu pada kegiatan dan fungsi bangunan dan bentukan- bentukan yang mengadopsi gaya
modern. Metode yang dipakai adalah metode analogi dan tipologi yang digunakan untuk
mengkaji bentuk dan tampilan apartement mengingat lokasi Ganidha Apartement yang sudah
ada di jln gunung soputan denpasar barat, yang berfungsi sebagai Jalur utama menuju area
industry dan wisata dan penghubung antara denpasar dan badung. Metode pendekatan kepada
penerapan prinsip- prinsip perancangan bentuk dan tampilan serta studi bentuk dari
apartement apartement yang telah ada akan menghasilkan komparasi untuk selanjutnya
ditelaah untuk membantu redesain Ganidha Apartement di denpasar barat. Selain itu,
menggunakan pendekatan metode kontekstual untuk menyesuaikan bentuk bangunan dan
elemen-elemen bangunan disekitarnya. Alat yang dipakai adalah dengan menggunakan
sketsa.
I. Metode Perancangan
a) Analisa data
Di dalam proses analisa akan dilakukan berbagai cara pendekatan yang dapat dapat
menghasilkan seuatu tahapan kegiatan yang terdiri dari beberapa rangkaian
pengamatan terhadap kondisi pada kawasan yang direncanakan. Proses yang
termasuk kedalam analisa ini yaitu analisa tapak, analisa pelaku, analisa aktivitas,
analisa ruang dan fasilitas, analisa bangunan, analisa struktur dan utilitas. Ini
diharapkan dapat menjawab dari penggunaan tema yang digunakan di ganidha
apartement.
b) Pemecahan masalah
Tahapan pemecahan masalah disini diharapkan akan dapat mengatasi segalah jenis
masalah yang di hadapi dalam kasus ini yang berupa redesain. Namun disini akan di
batasi paa ruang lingkup redesain ganidha apartement pada bagian fisik bangunan.
Dalam setiap aktifitas redesain, pada tahap-tahapnya seringkali mengalami
penambahan dan pengurangan, bahkan memungkinkan mengalami perubahan
tergantung dari masukan yang ada sehingga umpan balik (feed back)
BAB IV
KONSEP DASAR DAN TEMA RANCANGAN
formal
pengertian
HIGH-RISE
CITY
Formal prifat
fungsi
APARTEMEN
DI KOTA
DENPASAR formal
Tujuan
(Apartemen
Sewa Ganidha)
Berdasarkan perumusan konsep dasar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan konsep dasar
dari perencanaan Resort Ekowisata di Desa Lodtunduh, Ubud yaitu Formal.
4.1.3. Penerapan Konsep Dasar
Berdasarkan dari penentuan konsep dasar tersebut, maka penerapan konsep dasar dari
Formal harus mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat formal dan kejelasan ruang untuk
dituju yang telah di terapkan pada eksisting ganidha apartemen adalah sebagai berikut :
a. Ruang Luar
1. Penataan Site
Penataan site dilakukan dengan cara menambahkan elemen softscape (vegetasi),
hardscape (perkerasan), serta penataan jalur sirkulasi.
Penataan Site eksisting:
(Sumber : google maps aktual tahun 2015)
Penataan site eksisting yang melamggar KDB (Koefisien Dasar Bangunan) pada
peraturan walikota daerah Kota Denpasar no.14 pasal 35 menetapkan bahwa
KDB bangunan akomodasi wisata maksimal 40% namun di eksisting KDB
berjumlah 0% atau tidak memenuhi peraturan yang tertulis,maka rancangan yang
akan diusulkan
Penataan Site yang akan di rancang ulang :
2. Bangunan
a. Ruang Luar
Bangunan yang akan di rancang ulang harus memenuhi regulasi dari peraturan
daerah maupun standar dari type apartemen yang akan diterapkan
Bangunan yang terdapat di eksisting :
Pada bangunan eksisting kurangnya ruang luar yang hanya terdapat di rooftop
bangunan kurangnya pemanfaatan pencahayaan alami,sirkulasi yang tidak jelas.
b. Ruang Dalam
Pada konsep dasar redesign ruang dalam yang terdapat pada eksisting ,
ketidak cocokan dimensi ruang dengan type ruang alur sirkulasi pada ruang dalam
, berikut standard dari beberapa ruang pada apartment :
Berikut eksisting ruang dalam pada bangunan :
a. Pengunjung
Pengunjung yang berkunjung untuk melakukan aktivitas dan menginap di
Apartemen Ganida ini ini terdiri dari 2 (dua) jenis, diantaranya :
1. Pebisnis
Pebisnis yang datang ke Apartemen ini untuk melakukan bisnisnya yang
bertujuan tinggal atau menginap di apartemen ini serta melakukan aktifitasnya
untuk melakukan pekerjaan yang dijalankannya diarea tersebut.
2. Wisatawan
Wisatawan yang datang apartemen ini baik mancanegara maupun domestik
datang dengan tujuan untuk tinggal dan menginap di unit hunian apartemen dan
sekaligus untuk berekreasi menikmati fasilitas dan aktivitas yang dikunjungi.
3. Pelancong
Pelancong yang datang untuk rekreasi dan menikmati keindahan pulau bali
sebab mengingat waktu kunjungan yang tidak mencapai 24 jam dan kembali dan
menginap dihunian apartemen
b. Pengelola Apartemen
Pengelola Apartemen ini terdiri dari kelompok administrasi dan kelompok
operasional pengawasan. Kelompok administrasi tersebut merupakan pengelola
yang melaksanakan kegiatan administrasi berupa pemasaran, front office, bagian
keuangan, manajemen properti, bagian umum dan personalia intern pengelola.
Kelompok operasional pengawasan merupakan pengelola yang melakukan
pengawasan terhadap keamanan (security), keselamatan (mekanikal dan
elektrikal), penggunaan sarana dan perlengkapan bangunan (pengelola fsilitas,
perawatan bangunan, house keeping)
1. Manager Utama
Manager bertugas sebagai pemimpin dari Apartemen ganida ini dan melakukan
pengawasan terhadap karyawannnya.
2. Asisten manager
Asisten manager bertugas sebagai pendamping manager jika sedang bertugas.
3. Sekretaris
Menyusun jadwal manager, membantu bekerja manager
4. Manager Pemasaran
Mengatur promosi pemasaran ganida apartemen kepada calon konsumen
mengerjakan tugas pemasaran dan rapat.
5. Manager personalia
Mengatur system kerja karyawan Ganida Apartement agar bekerja dengan baik,
mengerjakan tugas sebagai personalia dan rapat.
6. Manager Keuangan
Mengatur pemasukan dan pengeluaran apartement,
7. Manager Pengadaan Barang
Mengatur pembelian barang dan barang yang masuk maupun keluar ganida
apartemen.
8. Front office
Yang merupakan berada dilobby termasuk receptionist dan informasi, reservasi
dan pembayaran petugas lounge, bellboy, yang berhubungan langsung denga
tamu dan pengunjung yang datang.
9. House Keeping
Menjaga kebersihan, kerapian dan keindahan area apartement dan hunian
apartement, serta melayani kebutuhan tamu ganida apartement.
10. Food and Beverage Service
Memasak makanan dan minuman bagi pengunjung Restoran, Mengatur masakan
yang akan dimasak serta menentukan menu, pembagian tugas dan penyajian.
11. Staff Rekreasi dan Olahraga
Memandu pengunjung memberikan pelayanan yang baik, menjaga kesiapan dan
kelayakan kesipan alat olaharaga dan siapa mengatar pengnjung untuk ber
rekreasi keberbagai tempat.
12. Engineering
Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap peralatan mekanikal Elektrikal dan
plumbing, memastikan ketersediaan pemasokan air kepada masing masing
ruangan apartement.
13. Security Department
Menjaga keamanan bangunan apartement, mengawasi seluruh kegiatan outdoor
yang terdpat pada apartement.
AKTIVITAS PEMAKAI
Civitas Jumlah
Manager Utama 1 Orang
Asisten Manager 1 Orang
Sekretaris 1 Orang
Manager Pemasaran 1 Orang
Manager Personalia 1 Orang
Manager Keuangan 1 Orang
Manager Pengadaan Barang 1 Orang
TOTAL 7 Orang
c. Fasilitas Parkir
1. Parkir Pebisnis
Berdasarkan asumsi, persentase tamu yang menggunakan mobil adalah 100 % dari
total pengunjung menginap dengan perincian data sebagai berikut :
2. Parkir Wisatawan
a. Berdasarkan asumsi, persentase tamu yang menggunakan mobil adalah
3. Parkir Pelancong
a. Berdasarkan asumsi, persentase pelancong yang menggunakan mobil adalah
4. Parkir Pengelola
a. Berdasarkan asumsi pengelola yang menggunakan mobil adalah
Kebutuhan Ruang
1 Entrance 17 R. Laundry
2 Parkir 18 Kitchen Restaurant
3 Lobby 19 R. Persediaan Makanan
4 Toilet Umum 20 R. Penyimpanan Sampah
5 R. Resepsionis Dan Informasi 21 R. Manager Utama
6 R. Reservasi Dan Pembayaran 22 Kantin Staff
7 Toilet Umum 23 R. Tamu
8 Restaurant And Bar 24 R. Rapat
9 Ruang Tidur 25 R. Loker
10 Kamar Mandi 26 R. Elektrikal
11 R. Wardrobe 27 R. Pompa
12 Kolam Renang 28 R. Staff Engineering
13 Teras 29 R. Alat Engineering
14 Spa 30 Pas Satpam
15 R. Fitness Center 31 R. Server Cciv
16 Toilet Staff
Adapun perincian dari tuntutan ruang dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
2 Parkir X X X
3 Lobby X X X
4 Lounge X X X
5 R. Resepsionis X X X
6 R. Reservasi X X X
7 Toilet Umum X X X
8 Ruang Tidur X X X
9 KamarMandi X X X
10 Kolam Renang X X X
11 Teras X X X
12 R. Fitness X X X
13 R. Manager X X X
14 Pantry X X X
15 R. Tamu X X X
16 R.Rapat X X X
17 R. Loker X X X
18 Gudang X X X
19 Toilet Staff X X X
20 R. Laundry X X X
R. Penerimaan
21 X X X
Barang
R. Persediaan
22 X X X
Makanan
R.
23 Penyimpanan X X X
Sampah
24 R. Staff X X X
25 R. Elektrikal X X X
26 R. Pompa X X X
R. Staff
27 X X X
Engineering
R. Alat
28 X X X
Engineering
29 Pos Satpam X X X
R. Server
30 X X X
CCTV
ROOM TYPE 1
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
Ruang Tidur 20m2 Studi Ruang
3 Orang King Bed 1
(Ayah, Nakas 2
Ibu, Meja 1 16m2
Anak) Lemari 1
Meja Tv 1
Kamar Mandi
Wastafle 1
Shower 1 4m2
Kloset 1
Denah :
ROOM TYPE 2
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
3 Orang Ruang Tidur Studi Ruang
(Ayah, King Bed 1
Ibu, Nakas 2
Anak) Meja 1 16m2
Lemari 1
20m2
Meja Tv 1
Kamar Mandi
Wastafle 1
Shower 1 4m2
Kloset 1
Denah :
R. Pengelola
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
3 Orang Meja Kerja 1
Kursi Manager 2
Kursi Tamu 1
4x4 16m2 Study Ruang
Lemari 1
Sofa 1
Meja Tamu 1
Denah :
R. Rapat
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
9 Orang Layar Proyetor 1
LCD Proyektor 1
4x8 32m2 Study Ruang
Kursi 8
Meja rapat 1
Denah :
Lobby
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
12 Orang Meja Resepsionis 1 8x8 64m2 Study Ruang
Kursi 2
Resepsionis & 2
Reservasi 1
Sofa 4
Denah :
Toilet Umum
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
10 Orang Toilet Pria
(5 pria, 5 Wastafel 2
wanita) Urinal 2 3x5
Kloset 3 30m Studi Ruang
Toilet Wanita
Wastafel 2
3x5
Kloset 4
Denah :
R. laundry
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
5 Orang Mesin Cuci 2 4x6 24m2 Study Ruang
Mesin Pengering 1
Rak Pakian 1
Meja Setrika 1
Denah :
R. loker
Kapasitas Kebutuhan peralatan & Jumlah Dimesnsi
Sumber
Fasilitas Jumlah Besaran Luasan
15 Orang Loker 2 48m2
R. Ganti 2
Kursi Panjang 2 6x8 Study Ruang
Toilet 2
Wastafel 2
Denah :