ABSTRAK
Saat ini di beberapa kota besar, apartemen tumbuh pesat. Beberapa pengamat property
berpendapat bahwa jumlah unit apartemen sudah over supply, artinya sekarang ini banyak unit
apartemen yang masih ditawarkan kepada masyarakat di sebagian besar kota besar. Dari
tahun 1981-1999, jumlah aparemen yang terbangun mencapai 25.000 unit. Tahun 2007 di
perkirakan jumlahnya melonjak hamper 2 kali lipatnya, yaitu sekitar 40.000 unit. Karena
semakin banyaknya pilihan, maka pertimbangan memilih apartemen menjadi lebih kompleks.
Lokasi dan harga masih menjadi pertimbangan utama, tetapi ada banyak hal lain yang bias
dijadikan pertimbangan, yaitu efektirfitas, efisiensi, kenyamanan, jaminan rasa aman, fasilitas
di dalam apartemen, luasan unit, manajemen property yang mengatur warga didalam
apartemen tersebut maupun desain apartemen tersebut (Ibrahim, 2008).
1
Robertus Gunawan Sugiarto adalah Mahasiswa S1 Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas
Pandanaran Semarang
2
Ir.Adi Sasmito .MT adalah Staff Pengajar Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas Pandanaran
Semarang
3
M.Maria Sudarwani ST.MT adalah Staff Pengajar Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur, Universitas
Pandanaran Semarang
4. 4. Perencanaan dan perancangan
hanya menitikberatkan pada aspek--
Tujuan dan Sasaran ‐aspek arsitektural, untuk masalah
a. Tujuan pendanaan, investasi, dan perawatan
bangunan tidak termasuk dalam lingkup
Tujuan yang ingin dicapai adalah pembahasan.
memperoleh dasar - dasar dalam 5. Batas ketinggian bangunan apartemen
merancang dan merencanakan sebuah dibatasi antara 45–150 meter
apartment, hotel dan mall di kota berdasarkan ketentuan mengenai
Semarang yang ideal, sehingga tersusun Kawasan Keselamatan Operasi
langkah - langkah untuk dapat melanjutkan Penerbangan Kota Semarang.
proses perancangan grafis atau Desaign
Grafis Architecture (DGA). b. Anggapan
Untuk menghasilkan perencanaan dan
b. Sasaran perancangan Apartemen yang selaras
dengan perkembangannya di Kota
Tersusunya usulan langkah - langkah
Semarang, terdapat anggapan - anggapan
pokok penyusunan Landasan Program
sebagai berikut:
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
1. Permasalahan status tanah, lokasi,dan
(LP3A) bernuansa alami, hemat energy,
tapakterpilih dianggap dapatdiatasi dan
ekologi dan ramah lingkungan berdasarkan
siap pakai.
atas aspek-aspek panduan perancangan
2. Keberadaan bangunan sekitar pada
dan alur piker prosespenyusunan LP3A
tapak terpilih dianggap ditiadakan
dan DGA yang akan dikerjakan.
selama menambah potensi penggunaan
Manfaat tapak yang digunakan (tapak dianggap
kosong).
Laporan ini bermanfaat memperoleh 3. Sistem jaringan infrastruktur pada lokasi
pengetahuan dan pemahaman tentang perencanaan dianggap telah mamadai
apartment, hotel, dan mall di Kota dan dapat mengantisipasi berdirinya
Semarang untuk proposal Tugas Akhir dan bangunan apartemen.
sebagai salah satu persyaratan kelulusan 4. Kebutuhan SDA, SDM, biaya
yang harus dipenuhidalam mendapatkan perencanaan dan perancangan
gelar sarjana teknik di Universitas dianggap mencukupi.
Pandanaran Semarang. 5. Luas dan dimensi lahan disesuaikan
dengan batas alam yang ada dan dapat
Batasan dan Anggapan
diatur sesuai dengan kebutuhan ruang
a. Batasan berdasarkan peraturan bangunan
setempat.
Dalam perencanaan “Apartemen di 6. Apartemen dibiayai dan dikelola oleh
Semarang”, terdapat hal - hal diluar pihak swasta dengan pengawasan
wewenang perencanaan, maka untuk Pemerintah Kota Semarang.
mengatasi hal tersebut dan agar 7. Besaran kebutuhanruang hasil studi
mendapatkan hasil yang baik diperlukan kasus dan wawancara dapat digunakan
beberapa batasan dalam perencanaan dan sebagai acuan perancangan disamping
perancangan, antara lain : acuan standarruang hunian apartemen
yang telah ditetapkan.
1. Sasaran penghuni apartemen adalah 8. Studi kelayakan struktur dan daya
masyarakat golongan menengah ke dukung tanah dianggap telah
atas dan pelaku bisnis yang ingin dilaksanakan dan dapat digunakan
memiliki tempat tinggal sementara atau untuk rekomendasi proses perencanaan
menetap di dekat lokasi kerja atau dan perancangan.
lokasi kegiatan sehari--‐hari khususnya Pengertian Apartment
di pusat Kota Semarang. Kamar atau beberapa kamar (ruangan)
2. Perencanaan dan perancangan yang diperuntukkan sebagai tempat
Apartemen di Semarang ini didirikan tinggal, terdapat di dalam suatu
berdasarkan prediksi dari beberapa bangunan yang biasanya mempunyai
referensi serta jumlah pasokan kamar atau ruangan-ruangan lain
apartemen di Kota Semarang. semacam itu (Poerwadarminta, 1991)
3. Permasalahan diluar aspek arsitektural,
Suatu kompleks hunian dan bukan
sepertistruktur tanah dan daya dukung
sebuah tempat tinggal yang berdiri
tanah, tidak dibahassecara detail.
sendiri (Joseph de Chiara, Time saver sehingga penggunaan lahan lebih efisien
Standards for Building Types). dan merupakan solusi yang paling ideal
Sebuah ruangan atau beberpa susunan untuk menyelesaikan masalah permukiman
ruangan dalam beberapa jenis yang di kota (Akmal, 2007)
memiliki kesamaan dalam suatu
bangunan yang digunakan sebagai Klasifikasi Apartemen
rumahtinggal (Stein, 1967). Berdasarkan tipe pengelolaanya
Gedung bertingkat yang dibangun terdapat tiga jenis apartemen (Aknal,
dalam suatu lingkungan, terbagi atas 2007), yaitu:
bagian-bagianyang distrukturkan secara 1. Serviced Apartment
fungsional dalam arah vertikal dan 2. Apartmen Milik Sendiri
horizontal dan merupakan satuan- 3. Apartmen sewa
satuan yang dapat dimiliki dan Berdasarkan kategori jenis dan besar
digunakan secara terpisah, yang bangunan (Akmal, 2007), apartemen
dilengkapi dengan bagian bersama, terdiri dari:
tanah bersama dan benda bersama 1. High-Rise Apartment
(pasal 1 UURS no.16 tahun 1985). 2. Mid-Rise Apartment
Suatu bangunan terdiri dari tiga unit 3. Low-Rise Apartment
atau lebih, rumah tinggal di dalamnya 4. Walked-up Apartment
merupakan suatu bentuk kehidupan Jenis apartemen berdasarkan tipe
bersama, dalam lingkungan tanah yang unitnya ada empat (Akmal, 2007), yaitu:
terbatas. 1. Studio
Semua jenis hunian atau tempat tinggal 2. Apartemen 1, 2, 3 kamar/apartemen
(multiply family), kecuali sebuah rumah keluarga
tinggal yang berdiri sendiri bagi satu 3. Loft
keluarga (single dwelling unit). 4. Penthouse
Suatu bangunan yang dibagi dalam Berdasarkan tujuan pembangunan,
kamar-kamar atau kelompok kamar apartemen dibagi menjadi tiga (Akmal,
yang dipisahkan satu dengan lainnya 2007), yaitu:
dengan partisi, yang digunakan sebagai 1. Komersial
unit hunian. 2. Umum
Suatu ruangan atau kumpulan ruang 3. Khusus
yang digunakan sebagai unit hunian Berdasarkan golongan sosial (Savitri
atau rumah tinggal yang sifatnya dapat dan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar
digunakan sebagai milik pribadi dan Rahwidyasa, 2007), apartemen
ataudisewakan (Adhistana, n.d). dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Apartemen Sederhana
Apartemen merupakan salah satu variasi 2. Apartemen Menengah
jenis hunian yang diminati oleh 3. Apartemen Mewah
masyarakat terutama yang tinggal di kota- 4. Apartemen super Mewah
kota besar. Jika dahulu rumah biasa Berdasarkan penghuni (savitri dan
(landed house) menjadi primadona pilihan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar dan
tempat tinggal, kini kecenderungan itu Rahwidyasa, 2007), jenis apartemen
sedikit demi sedikit mulai bergeser. Hal ini dibagi menjadi empat, yaitu:
bukan disebabkan oleh faktor 1. Apartemen Keluarga
tren,melainkan timbul masalah permukiman 2. Apartemen Lajang
di perkotaan yang kian pelik. Oleh sebab 3. Apartemen Pebisnis/Ekspatrial
itulah, apartemen yang merupakan hunian 4. Apartemen Manula
vertikal menjadi alternative yang layak bagi Berdasarkan kepemilikan (Chiara,1986),
pengembang perumahan di wilayah pusat yaitu:
kota untuk dapat memenuhi kebutuhan 1. Apartemen Sewa
masyarakat terhadap tempat tinggal. Bagi 2. Apartemen Kondominium
masayarakat kota, tinggal di apartemen 3. Apartemen Koperasi
sebenarnya bukanlah hal istimewa. Tinggal Klasifikasi apartemen berdasarkan
di apartemen sama seperti tinggal di pelayanannya (Chiara, 1986) dibagi
komplek perumahan, bahakan fasilitas menjadi empat, yaitu:
yang tersediapun hampir sama. Yang 1. Apartemen Fully Service
menjadi perbedaan adalah bentuknya, 2. Apartemen Fully Furnished
apartemen berbentuk vertikal 3. Apartemen Fully Furnished and Fully
Service
4. Apartemen Building only Above hotel : jumlah kamar antara 300
Klasifikasi apartemen berdasarkan sampai 600 kamar
jumlah lantai per unit (Chiara, Large hotel : hotel besar dengan jumlah
1986),yaitu: kamar minimal 600 kamar
1. Simpleks
2. Dupleks c. Tipe Tamu Hotel
3. Tripleks Klasifikasi hotel berdasarkan asal usul dan
Klasifikasi Hotel latar belakang tamu menginap yaitu:
Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia secara Family hotel : hotel untuk tamu yang
resmi terdapat pada peraturan pemerintah, menginap bersama keluarga
yaitu SK: Kep-22/U/VI/78 oleh Dirjen Business hotel : hotel untuk tamu
Pariwisata. Klasifikasi hotel ditinjau berupa para pengusaha
berdasarkan beberapa faktor, yaitu: Tourist hotel : hotel untuk tamu yang
menginap berupa wisatawan, baik
a. Harga jual domestik maupun luar negeri
Transit hotel : hotel untuk tamu yang
Klasifikasi hotel berdasarkan sistem
transit (singgah sementara)
penjualan harga kamar, di mana harga
kamar yang dijual hanya harga kamar saja Cure hotel : Hotel untuk tamu yang
atau merupakan sistem paket, yaitu: menginap dalam proses pengobatan
atau penyembuhan penyakit
European plan hotel : hotel dengan
d. Sistem Bintang
biaya untuk harga kamar saja
Keistimewaan: Semakin banyak jumlah bintang suatu
Praktis, banyak digunakan di hotel hotel, pelayanan yang dituntut semakin
Memudahkan sistem billing Semua banyak dan baik. Klasifikasi hotel
sistem pemasaran kamar kebanyakan berdasarkan sistem bintang, yaitu:
menggunakan sistem ini
American plan hotel : hotel dengan Hotel bintang satu (*)
perencanaan biaya termasuk harga Hotel bintang dua (**)
kamar dan harga makan, terbagi dua Hotel bintang tiga (***)
yaitu: Hotel bintang empat (****)
Full American plan (FAP) : harga kamar Hotel bintang lima (*****)
termasuk tiga kali makan sehari
(sarapan, makan siang dan makan Khusus untuk hotel bintang lima, terdapat
malam) tingkatan yaitu Palm,Bronze, dan Diamond.
Modified American plan (MAP) : harga
e. Lama Tamu Menginap
kamar termasuk dua kali makan sehari,
yaitu: Klasifikasi hotel berdasarkan lamanya tamu
Kamar + makan pagi + makan siang menginap, yaitu:
Kamar + makan pagi + makan malam
Continental plan hotel : hotel dengan Transit hotel : hotel dengan lama tinggal
perencanaan harga kamar sudah tamu rata-rata semalam
termasuk dengan continental breakfast Semi residential hotel : hotel dengan
Bermuda plan hotel : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari
perencanaan harga kamar yang sudah tetapi tetap dalam jangka waktu pendek,
termasuk dengan American breakfast berkisar dua minggu hingga satu bulan
Residential hotel : hotel dengan lama
b. Ukuran Hotel tinggal tamu cukup lama, berkisar paling
Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran sedikit satu bulan
ditentukan oleh jumlah kamar yang ada, yaitu: f. Lokasi
Small hotel : hotel kecil dengan jumlah Klasifikasi hotel berdasarkan lokasi, yaitu:
kamar di bawah 150 kamar
Medium hotel : hotel sedang, yang City hotel : hotel yang terletak di dalam
terdiri dari 2 jenis, yaitu: kota, di mana sebagian besar yang
Average hotel : jumlah kamar antara menginap melakukan kegiatan bisnis
150 sampai 299 kamar Urban hotel : hotel yang terletak di dekat
kota
Suburb hotel : hotel yang terletak di Hotel bintang empat (****) : jumlah
pinggiran kota kamar standar, minimal 50 kamar kamar
Resort hotel : hotel yang terletak di suite, minimum 3 kamar kamar mandi di
daerah wisata, di mana sebagian besar dalam luas kamar standar, minimum 24
tamu yang menginap tidak melakukan m2 luas kamar suite, minimum 48 m2
usaha. Hotel resort berdasarkan Hotel bintang lima (*****) : jumlah kamar
lokasinya dibagi atas: standar, minimal 100 kamar, kamar
Mountain hotel : hotel yang berada di suite, minimum 4 kamar, kamar mandi
pegunungan di dalam, luas kamar standar, minimum
Beach hotel : hotel yang berada di 26 m2 , luas kamar suite, minimum 52
pinggir pantai m2
Lake hotel : hotel yang berada di tepi
danau Di Indonesia, klasifikasi hotel dilakukan
Hill hotel : hotel yang berada di puncak dengan sistem bintang. Dimulai dari
bukit bintang satu sampai bintang lima. Menurut
Forest hotel : hotel yang berada di surat Keputusan Menteri Perhubungan
kawasan hutan lindung Indonesia No. PM 10/PW 301/ PHB-17
Airport hotel : hotel yang terletak di tentang usaha dan klasifikasi hotel,
daerah pelabuhan udara ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel
secara minimum didasarkan pada
g. Aktivitas tamu hotel beberapa pertimbangan yaitu:
Daftar Pustaka
Akmal, Imelda. 2007. Menata Apartemen.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Ashihara, Yoshinobu. 1986, Perancangan
Eksterior dalam Arsitektur. Bandung:Abdi
Widy
De Chiara, Joseph dan Michael J. Crosbie.
2001. Time-Saver Standards for Building
Types. New York: Mc Graw-Hill.
Duerk, Donna P. 1993. Architectural
Programming : Information Management
for Design New York : Van Nostrand
Reinhold
Edward Paul. 1972: The Encyclopedia of
Philosophy, vol.3 dan 4. Mac Millian
Publishing
Heimsath, Clovis. 1988. Behavioral
Architecture, Toward an Accountable
Design Process.New York: Mc Graw-Hill.
Laurens, Joyce Marcella. 2004. Arsitektur
dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT.
Grasindo.
Lynch, Kevin dan Hack, Gary. 1984. Site
Planning Third Edition. Cambridge MA and
London: MIT Press