b. Awal Usaha
Berawal saat Hendy Setiono berkunjung ke Timur Tengah dan menemui banyak outlet yang
menjual makanan khas Turki, yaitu kebab. Dari situlah ia memperoleh ide untuk
mengembangkan usaha Kebab Turki di Indonesia.
Awalnya ide bisnis pria mudah kelahiran tahun 1983 ini sempat ditentang oleh orang tuanya,
tapi karena dia memiliki niat yang besar dan kerja keras yang tinggi memutuskan untuk tetap
menjalankan bisnis ini. Bahkan demi menggeluti bisnis kebab ini, Hendy akhirnya menghentikan
kuliahnya.
Sebuah keputusan yang sangat berani pastinya demi memulai sebuah bisnis melalui outlet
yang cukup kecil, laki-laki yang masih muda tersebut memilih untuk menjalankan bisnisnya.
Perjalanan bisnisnya pun juga tidak langsung mulus begitu saja, suka duka berjualan kebab rafi
juga sempat dia alami sendiri hingga akhinya 3-4 tahun kemudian dia berhasil memiliki
beberapa outlet di beberapa tempat.
Usaha ini dimulai pada 2003 dengan membuka outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yang
dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk
membeligerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan penggorengan. Namun
setelah usahanya berkembang selama hampir 10 tahun, kini ia memiliki outlet yang berjumlah
1020 pada tahun 2012, yang tersebar dari Indonesia hingga ke Malaysia dan Philipphines. Dapat
dipastikan omset yang didapatkan setiap bulannya lebih dari 1 milyar.
2. Produk
a. Pemberian Nama Baba Rafi
Menurut Hendi Setiyono nama Rafi sendiri diambil dari nama putera sulungnya yang bernama
Rafi Darmawan, sedangkan baba dalam bahasa Arab artinya adalah ayah. Jadilah baba rafi =
ayah rafi.
b. Macam-Macam Produk
Kebab original, kebab unyu, kebab piscok, chicken kebab, chicken kebab mini, chijeu kebab,
patty burger, chrispy burger, beef burger, double burger, chicken burger, syawarma, italian
sausage, hotdog, canai original, canai cokelat, canai salad.
c. Harga
Harga yang ditawaran untuk setiap jenis kebab, jenis burger dan jenis canai sangat
terjangkau dan memiliki harga yang berbeda. Kisaran Harga dimulai dari Rp. 6.500/bungkus
Rp. 11.500/bungkus.
3. Promosi
KTBR pertama kali dilakukan promosi atau dipasarkan dimulai pada tahun 2003 dgn membuka
outlet pertamanya di Surabaya. Modal awal yg dikeluarkan oleh Hendy saat itu sebesar Rp 4 juta
yg ia gunakan untuk membeli gerobak (counter) dan peralatan lainnya seperti kompor dan
penggorengan.
Kendala di awal usaha diakui oleh Hendy terletak pada sulitnya menjaga kualitas (standar)
daging sapinya karena masih memproduksi sendiri.
Kini, bekerjasama dgn PT Belfoods Indonesia, Hendy tak perlu kuatir dgn produksi daging untuk
kebab, karena sudah ditangani oleh ahlinya. Sebab PT Belfoods Indonesia telah memenuhi
standar yg telah dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat-obatan dan makanan (BPOM) dan
memiliki sertifikat MUI.