Anda di halaman 1dari 2

Menurut American Diabetes Association Kelangsungan hidup penderita diabetes sebagian besar mengenai organ vital yang

(ADA) 2010, Diabetes Melitus (DM) lebih dapat fatal, maka tatalaksana DM tipe-2
merupakan suatu kelompok penyakit panjang dan diabetes dapat dikontrol memerlukan terapi agresif untuk mencapai
metabolik dengan karakteristik lebih lama. kendali glikemik dan kendali faktor
hiperglikemia yang terjadi karena Neuropati DM merupakan salah satu dari risiko kardiovaskular. Dalam Konsensus
kelainan sekresi insulin, kerja insulin banyak komplikasi DM yang tidak Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 di
atau kedua-duanya. terkontrol. Indonesia 2011, penatalaksanaan dan
Di Indonesia, kekerapan diabetes Sistem saraf tubuh kita terdiri dari pengelolaan DM dititik beratkan
berkisar antara 1,4%-1,6%, kecuali di susunan saraf pusat, yaitu otak dan pada 4 pilar penatalaksanaan DM, yaitu:
beberapa tempat yaitu di Pekajangan 2,3% sumsum tulang belakang, susunan saraf edukasi, terapi gizi medis, latihan
dan di Manado 6%. perifer di otot, kulit, dan organ lain, jasmani dan intervensi farmakologis. 1
Diagnosis klinis DM ditegakkan bila ada serta susunan saraf otonom yang mengatur A. Edukasi
gejala khas DM berupa poliuria, otot polos di jantung dan saluran cerna. Edukasi pada penyandang diabetes
polidipsia, Hal ini biasanya terjadi setelah glukosa meliputi
polifagia dan penurunan berat badan yang darah terus tinggi, tidak terkontrol pemantauan glukosa mandiri, perawatan
tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Jika dengan baik, dan berlangsung sampai 10 kaki, ketaatan pengunaan obat-obatan,
terdapat gejala khas dan pemeriksaan tahun atau lebih. Apabila glukosa darah berhenti merokok, meningkatkan aktifitas
Glukosa Darah Sewaktu (GDS) 200 mg/dl berhasil diturunkan menjadi normal, fisik, dan mengurangi asupan kalori dan
diagnosis DM sudah dapat ditegakkan. terkadang perbaikan saraf bisa terjadi. diet tinggi lemak
Hasil Namun bila dalam jangka yang lama
pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) glukosa darah tidak berhasil diturunkan
126 mg/dl juga dapat digunakan untuk menjadi normal maka akan melemahkan dan
B. Terapi Gizi Medis
pedoman diagnosis DM. merusak dinding pembuluh darah kapiler Prinsip pengaturan makan pada penyandang
Pada DM yang tidak terkendali dapat yang memberi makan ke saraf sehingga diabetes yaitu makanan yang seimbang,
terjadi terjadi kerusakan saraf yang disebut sesuai dengan kebutuhan kalori masing-
komplikasi metabolik akut maupun neuropati diabetik (diabetic neuropathy). masing individu, dengan memperhatikan
komplikasi vaskuler kronik, baik Neuropati diabetik dapat mengakibatkan keteraturan jadwal makan, jenis dan
mikroangiopati maupun makroangiopati. saraf tidak bisa mengirim atau jumlah makanan. Komposisi makanan yang
Sejak ditemukan banyak obat untuk menghantar pesan-pesan rangsangan impuls dianjurkan terdiri dari karbohidrat 45%-
menurunkan saraf, salah kirim atau terlambat kirim. 65%, lemak 20%-25%, protein 10%-20%,
glukosa darah, terutama setelah Tergantung dari berat ringannya Natrium kurang dari 3g, dan diet cukup
ditemukannya kerusakan saraf dan saraf mana yang serat sekitar
insulin, angka kematian penderita terkena. 25g/hari.
diabetes GEJALA C. Latihan Jasmani
akibat komplikasi akut bisa menurun Latihan jasmani secara teratur 3-4 kali
drastis. PENATALAKSANAAN seminggu, masing-masing selama kurang
Karena banyaknya komplikasi kronik yang lebih 30 menit. Latihan jasmani
dapat erjadi pada DM tipe-2, dan
dianjurkan yang bersifat aerobic seperti
berjalan santai, jogging, bersepeda dan
berenang. Latihan jasmani selain untuk
menjaga kebugaran juga dapat menurunkan
berat badan dan meningkatkan
sensitifitas insulin
D. Intervensi Farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama
dengan peningkatan pengetahuan pasien,
pengaturan makan dan latihan jasmani.
Terapi farmakologis terdiri dari obat
oral dan bentuk suntikan. Jangan lupa
untuk teratur kontrol gula darah.

Anda mungkin juga menyukai