Sop Kebidanan Amoy
Sop Kebidanan Amoy
EMERGENSI KOMPREHENSIF
RSD RADEN
MATTAHER
Tujuan Umum :
Petugas kesehatan diharapkan mampu untuk menggunakan instrumen
pemantauan kemajuan kala I persalinan
Tujuan Khusus :
Menilai penurunan bagian bawah janin melalu pemeriksaan perlimaan
suprasimfisis
Tujuan
Mencatat dan memantau kemajuan dilatasi serviks
Menilai dan memantau perkembangan kontraksi uterus selama fase
aktif kala I persalinan
Menilai dan memantau kondisi ibu selama fase aktif kala I persalinan
Menilai dan memantau kondisi janin selama fase aktif kala I persalinan
Mencatat asupan dan luaran ibu selama fase aktif kala I persalinan
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Bidan
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSD RADEN
MATTAHER
SPO NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
SPO NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
Pengertian Kelahiran bayi sebelum usia gestasi 37 minggu atau 259 hari
Prosedur Pada usia kehamilan >35 minggu tidak perlu diberi pemberian obat
pematangan paru dan dibiarkan lahir.
Pada usia kehamilan < 35 minggu, pembukaan <3cm, ketuban belum
pecah,tak ada infeksi, maka diberi obat untuk pematangan paru janin :
Syaratnya; kehamilan < 35 minggu, tak ada infeksi, tak ada kelainan
janin, tak ada hipertensi atau insufisiensi placenta.
Pemberian
Dexamitason 2x12 mg/hari selama 2 hari
Nifedipin 10 mg diberikan 1-2 kali dalam1jam,kemudian
diberikan 4x10 mg sampai his hilang dalam hari pertama. Bila
kontraksi hilang maka semua obat-obatan dihentikan
Bila nifedipin tidak efektif diganti dengan terbutalin sulfat 0,25
mg diberikan secara subcutan, selanjutnya dalam drip infus
4mg/ 500ml ,12 tetes/ menit.
Bila kedua obat tersebut merupakan kontra indikasi terhadap
pasien maka pemberian infuse magnesium sulfat ( 4g bolus
perlahan + 6 g/ 500ml diberikan 15 tts/ mnt ).
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
Prosedur Bila terjadi infeksi intrauterine (demam, cairan amnion berbau, dan
takikardia janin ) maka kehamilan harus segera diterminasi dan
pemberian antibiotic serta tokolisis.
Pilihan antibiotikpada persalinan pre term;
Ampisilin2g/IV tiap 6 jam + gentamisin80 mg im.
Bila setelah 2 hari belum terjadi persalinan maka
antibiotik diganti dengan Amoxicilin 250 mg/oral tiap 8 jam +
Eritromisin 333mg/ oral/8 jam.
Bila usia kehamilan < 30 mg maka prognosis viabilitas bayi menjadi
kurang baik karena peluang hidup hanya < 30 %. Tidak ada kontra
indikasi untuk dilahirkan pervagina bila dengan presentsi kepala,
siapkan rasusitasi dan perawatan bayi kecil, hindari hipotermi dengan
melakukan kontak dini ibu dan bayi ( letakkan diatas perut ibu segera
setelah lahir ) dan masukkan dalam incubator serta bila perlu
perawatan intensif (infuse, vantilasi mekanik dan nutrisi ). Bila bayi
tidak memerlukan perawatan khusus maka metode kangguru dapat
dilakukan untuk mendapatkan ASI setiap saat
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
Dr. Ali Imran Muksin. SpD. FINASIM
Prosedur Melahirkan bayi secara Bracht
Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht ( kedua
ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari- jari yang lain
memegang daerah panggul )
Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin
Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
Lakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula anterior tanpak
dibawah simfisis ( dengan mengikuti gerakan rotasi anterior yaitu
punggung janin didekatkan kearah perut ibu tanpa tarikan ) disesuai
dengan lahirnya badan bayi
Gerakan keatas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala
Letakkan bayi diperut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat,
bersihkan jalan nafas oleh asisten, tali pusat dipotong
Setelah asuhan bayi baru lahir, berikan pada ibu untuk laktasi/ kontak
dini
Catatan Bila pada tahap ini terjadi hambatan pengeluaran saat
tubuh janin mencapai scapula inferior, segera lakukan pertolongan
dengan cara klasik atau muller ( Manual Aid )
Melahirkan bayi dengan cara Klasik
Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehinga
Bokong dan kaki lahir, Tali pusat dikendorkan
Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik
keatas
Dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan atas ibu untuk
melahirkan bahu kiri bayi yang berada dibelakang
Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri atas ibu untuk
melahirkan bahu kanan bayi yang berada dibelakang
Masukkan dua jari tangan kanan/kiri ( sesuai letak bahu belakang )
sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan lengan belakang bayi
Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik kearah,
untuk melahirkan bahu dan lengan bayi depan dengan cara yang
sama
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
Untuk mencegah perdarahan yang hebat, infeksi, dan sepsis agar dapat
Tujuan
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada ibu
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
SPO
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
SPO NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
TGL. TERBIT Ditetapkan oleh Direktur
RSD RADEN
MATTAHER
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN