Anda di halaman 1dari 27

Petunjuk

Teknis
Aplikasi
BC2.3
SesuaiKetentuan
(P38/BC/2007)

HotmauliSimamora
(060107459)
DITJEN.BEADANCUKAI
DAFTAR ISI
BAB I..................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................... 3
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 3
1.2. DASAR HUKUM ...................................................................................... 5
BAB II.................................................................................................................... 6
TUJUAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 6
BAB III................................................................................................................... 8
SPESIFIKASI HARDWARE, SOFTWARE, DATABASE, DAN JARINGAN .......... 8
3.1. HARDWARE, SOFTWARE dan O/S ......................................................... 8
3.2. DATABASE ............................................................................................... 8
BAB IV ............................................................................................................... 10
URAIAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN TEKNOLOGI INFORMASI .. 10
4.1. Prinsip Pelayanan BC 2.3......................................................................... 11
4.2. Alur Proses Data BC 2.3 ......................................................................... 17
4.3. Pembuatan BC 2.3 .................................................................................. 21
4.4. Aplikasi Pelayanan BC 2.3 Versi Server ................................................. 25
4.5. Daftar respon SAP BC 2.3 ..................................................................... 26
4.6. Pelayanan BC 2.3 dengan aplikasi pelayanan ekspor versi PC. ........... 27

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

BC 2.3 adalah pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang impor


dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat
(TPB). Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun
di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha TPB dengan menggunakan
BC 2.3. Sebelumnya pemberitahuan BC 2.3 ini dilakukan secara manual.

Dari cara tersebut banyak terdapat kekurangan, yaitu :


1. Pengisian formulir tidak lengkap atau benar;
Hal ini disebabkan tidak adanya standardisasi formulir, sehingga
pengajuan dokumen BC 2.3 bisa berbeda-beda antar pengusaha yang
satu dengan yang lainnya. Selain itu, Kantor Pelayanan dan
Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) belum dapat mendefinisikan
bagaimanakah pengisian dokumen BC 2.3 yang lengkap dan benar.
2. Penelitian kurang valid;
Disebabkan penelitian dokumen dilakukan oleh petugas, maka
penelitian tersebut seringkali tidak valid karena terdapat perbedaan
cara penelitian antara petugas yang satu dengan yang lainnya.
3. Tidak tersedianya data referensi/ data pembanding dengan lengkap;
Untuk melakukan penelitian, petugas membutuhkan data referensi
atau data pembanding sebagai alat bantu. Tidak tersedianya data ini
menyulitkan petugas dalam melakukan penelitian.

3
4. Kurangnya sinkronisasi antara Kantor Pelayanan dan Pengawasan
Bea dan Cukai;
Aliran informasi BC 2.3 melibatkan Kantor Pengawasan dan Kantor
pembongkaran. Bila aliran informasi tidak sinkron atau tidak
terlaksana dengan baik, maka akan mengganggu sisi pelayanan dan/
atau pengawasan oleh KPPBC.
5. Pengolahan data manual memerlukan waktu yang lama;
Secara umum, pengolahan data secara manual lebih lambat
dibandingkan dengan pengolahan data secara elektronik. Hal ini akan
sangat signifikan bila jumlah data yang harus diolah sangat banyak.

BC 2.3 dalam bentuk data elektronik adalah pemberitahuan pabean untuk


pengeluaran impor dari Kawasan Pabean untuk ditimbun di TPB dalam
bentuk data elektronik yang disampaikan dengan sistem Pertukaran Data
Elektronik (PDE). PDE adalah alir informasi bisnis secara elektronik antar
aplikasi, antar organisasi secara langsung yang terintegrasi melalui
jaringan komputer.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan mengembangkan
sistem otomasi diantaranya SAP TPB dalam hal ini pengeluaran barang
impor yang di kenal sebagai BC 2.3. SAP BC 2.3 adalah sistem aplikasi
untuk melakukan pelayanan terhadap pengajuan dokumen BC 2.3 yang
diajukan oleh importir dengan menggunakan media disket atau pertukaran
data elektronik (PDE).

4
1.2. DASAR HUKUM
Dasar hukum dari SAP BC 2.3 adalah sebagai berikut :

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 48 / PMK.04


/2005 tanggal Agustus 2005 Tentang Perubahan Kedelapan Atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 Tentang
Pemberitahuan Pabean.

Peraturan Direktur Jenderal Bea Cukai Nomor 38/BC/2007 Tanggal 28


Desember 2007 tentang Tata Kerja Pengeluaran Barang Impor dari
Kawasan Pabean Untuk Ditimbun di Tempat Penimbunan Berikat
dengan Menggunakan Sistem Pertukaran Data Elektronik.

Surat Direktur Jenderal u.p Direktur Teknis Kepabeanan Nomor S-


1209/BC.2/2005 tanggal 06 Juni 2005 tentang Prosedur Pengeluaran
Barang dari TPS dengan SPPB BC 2.3 dalam rangka Ujicoba.

5
BAB II
TUJUAN PENGEMBANGAN

Tujuan dari pengembangan Sistem Aplikasi Pelayanan BC 2.3 adalah


sebagai berikut :

A. Memudahkan Pengajuan Dokumen BC 2.3

Pengajuan BC 2.3 yang melibatkan Kantor Pengawas dan Kantor


Bongkar membutuhkan suatu jalur komunikasi yang cepat, aman, dan
lebih murah. Hal ini disebabkan letak antara Kantor Pengawas dan
Kantor Bongkar yang seringkali berjauhan. Dengan adanya aplikasi dan
media komunikasi yang memadai diharapkan dapat mendukung kegiatan
pelayanan sehingga lebih sederhana dan dapat mengurangi interaksi
antara pengguna jasa dengan petugas. Hal ini tentu saja akan
meningkatkan kecepatan pelayanan dokumen BC 2.3 dan seharusnya
dapat menghemat biaya dalam proses pengajuan BC 2.3.

B. Standardisasi Data

SAP dirancang sesuai dengan standard aplikasi yang ada di DJBC.


Aplikasi pada DJBC telah mengadopsi beberapa standar internasional,
diantaranya mengikuti rekomendasi World Customs Organization (WCO)
dan standar Electronic Data Interchange for Administration, Commerce
and Transportation (EDIFACT) dari United Nations.

Dengan adanya standardisasi ini maka diharapkan data BC 2.3 yang


diajukan memiliki keseragaman isi yang lengkap dan teratur sehingga
dapat dipertukarkan dengan aplikasi lainnya.

6
C. Memudahkan Pengambilan Keputusan

Data yang tersimpan dalam database yang teratur dan rapi akan mudah
ditampilkan kembali jika diperlukan. Proses ini tentu akan banyak
membantu dalam memantau aktivitas setiap perusahaan yang melakukan
kegiatan pengeluaran barang impor agar selalu memenuhi ketentuan
yang berlaku.

D. Memudahkan Pengawasan

Dari sisi pengawasan, SAP BC 2.3 sangat menunjang fungsi


pengawasan. Dengan adanya aplikasi tersebut, terdapat pengaturan
tugas dan wewenang petugas pada proses pelayanan dan pengawasan.
Pejabat yang berwenang dapat melakukan pengawasan terhadap data-
data BC 2.3 yang diajukan dengan menggunakan fungsi-fungsi pada
aplikasi. Selain memantau data, aplikasi juga bermanfaat dalam
mengawasi aktivitas para pengguna SAP BC 2.3 karena setiap proses
perubahan data dan pengambilan keputusan akan tersimpan datanya,
termasuk data petugas yang melakukan kegiatan dan waktunya. Hal ini
berarti akan membantu sistem pengawasan intern di DJBC.

7
BAB III
SPESIFIKASI HARDWARE, SOFTWARE, DATABASE,
DAN JARINGAN

3.1. HARDWARE, SOFTWARE dan O/S


Aplikasi pelayanan BC 2.3 versi server dibuat menggunakan Oracle
Developer Patch 6i. Aplikasi pelayanan impor ditempatkan pada server
IBM Regatta PSeries IBM tipe P 690, P 670, P 650, P 630 dan P 610
dengan O/Snya AIX. Aplikasi diletakkan di IAS (Internet Aplication Server)
berbasis web client.

SAP BC 2.3 versi PC dibuat dengan menggunakan software Visual Basic.


Aplikasi pelayanan ini ditempatkan pada komputer PC dengan operating
system Windows 2000/NT/XP, processor minimal intel pentium II, space
hardisk minimal 500 MB, RAM 128 MB.

3.2. DATABASE
Sedangkan user memakai PC sebagai client dengan operating system
Windows. Untuk menjalankan aplikasi pada client diperlukan software
internet explorer atau browser lainnya. Disamping itu juga diperlukan
adanya Oracle J-Initiator.

Database aplikasi BC 2.3 merupakan database Oracle 9i, dengan nama


SID DBIMP9. Untuk tipe server tertentu posisi server database
ditempatkan terpisah dengan server aplikasi, misalnya untuk server tipe P
690 dan P 670. Sedangkan untuk server tipe P 650, P 630 dan P 610

8
posisi server database ditempatkan sama dengan Aplikasi tetapi pada
partisi yang berbeda.

Table Utama Keterangan


1. TB_DP_ID Data Importir/ Pemasok
2. TB_DP_HDR Data Header PIB
3. TB_DP_KMS Data kemasan
4. TB_DP_CONT Data kontainer
5. TB_DP_DOK Data dokumen lampiran
6. TB_DP_PERHIT Data nilai perhitungan
header
7. TB_DP_HDR_CALC Data pungutan header
8. TB_DP_BRG Data detil barang
Table Proses
9. TB_TP_HDR Data Header PIB
10. TB_TP_KMS Data kemasan
11. TB_TP_CONT Data kontainer
12. TB_TP_DOK Data dokumen lampiran
13. TB_TP_PERHIT Data nilai perhitungan
header
14. TB_TP_HDR_CALC Data pungutan header
15. TB_TP_BRG Data detil barang
16. TB_TP_STATUS Data status waktu PIB
Tabel Referensi
17. TB_TR_REFERENCE Data referensi

9
BAB IV
URAIAN PEDOMAN PENGELOLAAN KEGIATAN
TEKNOLOGI INFORMASI

Pada prinsipnya semua pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean untuk
ditimbun di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha TPB dengan menggunakan
dokumen BC 2.3. Namun BC 2.3 tersebut tidak dapat dipergunakan untuk
mengeluarkan barang impor dari Kawasan Pabean berupa makanan dan/atau
minuman, yang dimaksudkan untuk dikonsumsi di TPB. Dalam kegiatan
pelayanan, Kantor Pengawasan berperan sebagai kantor pendaftaran. Kantor
Pengawasan adalah Kantor Pabean yang mengawasi TPB. Kantor
Pembongkaran adalah Kantor Pabean yang mengawasi pelabuhan
pembongkaran barang impor. Pengajuan BC 2.3 dilakukan melalui media disket
atau secara PDE atau formulir, tergantung dari KPPBC tempat BC 2.3
didaftarkan.

DJBC telah menyediakan aplikasi untuk membantu perusahaan membuat


dokumen BC 2.3 yaitu Modul Aplikasi BC 2.3. Kelengkapan data yang
dimasukkan oleh pengusaha akan diperiksa oleh modul agar nantinya bisa
diterima oleh aplikasi BC 2.3 di Kantor Pelayanan. Untuk mengirimkan data BC
2.3 ke KPBC ada dua cara, yaitu melalui disket dan melalui PDE. Hal ini
disesuaikan dengan kondisi dari KPBC tempat pendaftaran BC 2.3.

Berdasarkan fungsinya maka aplikasi pelayanan BC 2.3 meliputi fungsi


pelayanan, pengawasan, pelaporan. Proses pelayanan BC 2.3 meliputi
penerimaan data BC 2.3, pemeriksaan BC 2.3 yang masuk Analyzing Point,
pemeriksaan fisik barang, perekaman hasil pemeriksaan fisik barang,
pembetulan BC 2.3, pembatalan BC 2.3, penerbitan SPPB/SPPBM, penerbitan
SPPD dan pelayanan BC 2.3 manual dan pemasukan datanya ke dalam aplikasi.

10
Pada KPBC yang tidak terpasang server, disediakan aplikasi pelayanan BC 2.3
versi PC. Pada prinsipnya proses pelayanan BC 2.3 versi PC hanya bersifat data
collecting (pengumpulan data). Di masa yang akan datang, tentu saja SAP BC
2.3 versi akan disempurnakan agar dapat menjalankan fungsi-fungsi lain yang
telah diterapkan pada SAP BC 2.3 versi server.

4.1. Prinsip Pelayanan BC 2.3

1. Pembuatan BC 2.3

Pada prinsipnya atas semua pengeluaran barang impor dari Kawasan


Pabean untuk ditimbun di TPB wajib diberitahukan oleh Pengusaha
TPB dengan menggunakan dokumen BC 2.3. Namun BC 2.3 tersebut
tidak dapat dipergunakan untuk mengeluarkan barang impor dari
Kawasan Pabean berupa makanan dan/atau minuman, yang
dimaksudkan untuk dikonsumsi di TPB. BC 2.3 disampaikan oleh
Pengusaha TPB ke Kantor Pengawasan. TPB yang berada dibawah
pengawasan Kantor Pengawasan yang telah memiliki sistem PDE
wajib menyampaikan BC 2.3 dalam bentuk data elektronik dengan
menggunakan sistem PDE.

2. Kantor Pengawasan

Kantor Pengawasan adalah Kantor Pabean yang mengawasi TPB.


Dalam kegiatan pelayanan, kantor pengawasan berperan sebagai
kantor pendaftaran. Selain sebagai tempat pendaftaran, permohonan
pembatalan terhadap BC2.3 juga diajukan ke Kantor Pengawasan.
Kantor Pengawasan juga melakukan kegiatan menerima dan meneliti
dokumen BC 2.3 yang dikirim oleh Pengusaha TPB. Selain itu,

11
sebagian besar kantor pengawasan juga dapat sekaligus berperan
sebagai Kantor Pembongkaran (Kantor Bongkar).

3. Kantor Pembongkaran

Kantor Pembongkaran adalah Kantor Pabean yang mengawasi


pelabuhan pembongkaran barang impor. SAP di Kantor
Pembongkaran menerima dan mendistribusikan data BC 2.3, SPPB
Merah atau SPPB dari dan kepada SAP pada Kantor Pengawasan
serta mengirimkan data penutupan pos BC 1.1 dan realisasi
pengeluaran barang impor ke SAP di Kantor Pengawasan.

4. Pendaftaran BC 2.3

BC 2.3 didaftarkan oleh Pengusaha TPB ke Kantor Pengawas.

Pada Kantor Pengawasan yang telah menggunakan sistem PDE,


pendaftaran BC 2.3 wajib dilakukan dengan menggunakan sistem
PDE.

Pada Kantor Pengawasan yang tidak menggunakan sistem PDE,


pendaftaran BC 2.3 dilakukan dengan menggunakan disket atau
formulir.

12
Gambar 1. Alur BC 2.3

5. Pengajuan BC 2.3 secara PDE

Pada prinsipnya setiap Pengusaha TPB boleh mengajukan dokumen


BC 2.3. Pengajuan BC 2.3 secara PDE dilakukan pada Kantor
Pengawasan yang telah menggunakan sistem PDE.

6. Reject BC 2.3

13
Data BC 2.3 yang diajukan, secara otomatis akan direject oleh sistem
aplikasi dalam hal :

Data BC 2.3 tidak benar dan atau tidak lengkap;

Data pemberitahu diblokir

Penghitungan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan pelunasan PNBP


tidak benar.

7. Pemeriksaan Fisik.

Di dalam sistem aplikasi pelayanan BC 2.3, pemeriksaan fisik


dilakukan bila BC 2.3 mendapatkan SPPB Merah, yaitu BC 2.3 yang
termasuk salah satu dari kriteria berikut ini :

Barang impor merupakan barang yang diimpor kembali atau barang


contoh;

BC 2.3 termasuk katagori analyzing point dan oleh petugas


diputuskan untuk pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik tersebut dilakukan di TPB.

Terdapat perbedaan alur pelayanan antara Barang Berhubungan


Langsung (BBL) dan Barang Berhubungan Tidak Langsung (BTBL).
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

14
Pelayanan Dokumen BC 2.3 untuk jenis Barang Berhubungan
Langsung

Yang termasuk jenis barang berhubungan langsung yaitu :

a. Bahan Baku;
b. Bahan Penolong; dan
c. Mesin Spare Part.

Sedangkan yang termasuk jenis barang tidak berhubungan langsung


yaitu :

15
a. Peralatan Pabrik;
b. Peralatan Kantor; dan
c. Peralatan Konstruksi.

Pelayanan Dokumen BC 2.3 untuk jenis Barang Berhubungan Tidak


Langsung

8. Pembatalan BC 2.3.

Dalam hal terjadi pembatalan BC 2.3, pengusaha TPB wajib


mengajukan permohonan pembatalan ke Kantor Pengawasan

16
tempat BC 2.3 didaftarkan dengan dilampiri alasan dan bukti-bukti
pendukung. Permohonan pembatalan tersebut harus disampaikan
sebelum barang impor dikeluarkan dari Kawasan Pabean.

Pembatalan dapat dilakukan bila permohonan pembatalan telah


disetujui oleh Kepala Kantor Pengawasan setelah terlebih dahului
dilakukan penelitian.

4.2. Alur Proses Data BC 2.3

Alur proses pelayanan data BC 2.3 PDE sesuai P-38/BC/2007 adalah


sebagai berikut :

1. Validasi

Proses validasi merupakan proses yang pertama kali dilakukan oleh


sistem ketika data BC 2.3 masuk ke Kantor Pendaftaran (Kantor
Pengawas). Sistem melakukan pengecekan terhadap hal- hal berikut
ini:

Status blokir pengusaha TPB;

Penghitungan Bea Masuk, Cukai, PDRI, dan pelunasan PNBP;

Pengecekan kelengkapan dan kevalidan data- data yang harus


diisi.

Jika ketiga pengecekan tersebut valid, maka akan diteruskan ke


proses yang selanjutnya.

17
2. Pengecekan Skep Penangguhan

Setelah melakukan validasi, sistem melakukan pengecekan skep


penangguhan dari pengajuan BC 2.3. Bila terdapat skep
penangguhan pada pengajuan BC 2.3 tersebut, maka BC 2.3 akan
masuk proses analyzing point. Bila tidak proses akan dilanjutkan ke
tahap yang berikutnya.

3. Pengecekan HS Barang Larangan dan Pembatasan (lartas)

Setelah melakukan pengecekan Skep Penangguhan, sistem akan


melakukan pengecekan apakah barang barang yang ada pada
pengajuan BC 2.3 diduga termasuk barang yang dilarang atau
dibatasi. Bila terdapat barang-barang yang diduga termasuk barang
yang dilarang atau dibatasi, maka BC 2.3 akan masuk proses
analyzing point.

4. Analyzing Point

Proses analyzing point merupakan proses perekaman hasil keputusan


Petugas Analyzing Point terhadap skep penangguhan atau HS barang
larangan dan pembatasan pada BC 2.3 yang bersangkutan. Bila
petugas analyzing point memutuskan bahwa barang pada dokumen
BC 2.3 merupakan barang larangan, maka sistem akan memberikan
respon penolakan (reject). Bila tidak, petugas dapat memutuskan
untuk menunggu Skep Perijinan atas barang yang dimaksud. Bila
demikian, maka sistem akan memberikan respon Konfirmasi Skep
Perijinan. Untuk barang contoh, reimpor KB dan lainnya, yang tidak
terkena analyzing point secara otomatis akan memperoleh respon
SPPB Merah atau SPPB.

18
5. Gate Out

Pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean dilakukan dengan


menggunakan SPPB Merah atau SPPB. Pada proses ini juga
dilakukan penyegelan oleh Pejabat Bea dan Cukai. Selain itu juga
dilakukan pencatatan waktu keluarnya barang dari kantor bongkar
(kawasan pabean). Pada tahap ini juga terjadi proses pencatatan
jumlah kontainer/ kemasan yang keluar dari kawasan pabean.
Informasi telah keluarnya barang dari kawasan pabean ini akan
dikirimkan ke kantor pengawasan.

6. Gate In

Pemasukan barang impor kr TPB dilakukan dengan menggunakan


SPPB Merah atau SPPB. Pada tahap gate in terjadi proses
pencatatan waktu masuknya barang ke kawasan berikat (kantor
penngawas). Pada tahap ini juga terjadi proses pencatatan jumlah
kontainer/ kemasan yang masuk ke kawasan berikat.

7. Perekaman Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Proses perekaman LHP dilakukan oleh Pejabat Fungsional Pemeriksa


Barang (PFPB). Proses ini bertujuan merekam realisasi pemeriksaan
barang apakah sesuai dengan dokumen BC 2.3 yang diajukan.

8. Penelitian Dokumen

Proses penelitian dokumen terhadap BC 2.3 meliputi hal-hal berikut ini:

a. kelengkapan dan kebenaran pengisian BC 2.3;

19
b. kebenaran penghitungan bea masuk, cukai, PDRI, dan pelunasan
PNBP; dan

c. kelengkapan pengisian dokumen pelengkap pabean yang


diwajibkan, berupa BL/AWB, invoice dan packing list, serta
dokumen pelengkap pabean lainnya antara lain Surat Keputusan
dan atau barang yang memerlukan izin dari instansi terkait .

Alur proses dari pelayanan BC 2.3 secara elektronik dapat dilihat pada
gambar 1.

Gambar 2. Alur Proses Pelayanan Data BC 2.3

20
Berdasarkan software aplikasinya, Sistem Aplikasi Pelayanan BC 2.3
terdiri atas aplikasi pelayanan pada Kantor Pengawas dan aplikasi
pelayanan pada Kantor Bongkar yang dibangun menggunakan bahasa
pemrograman Oracle Developer, serta aplikasi pelayanan pada hanggar
yang dibangun menggunakan software Visual Basic 6.0. Menurut
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : P-38/BC/2007 SAP
BC 2.3 ini mulai diimplementasikan pada bulan Juni tahun 2008.

Sejalan dengan otomasi pelayanan dokumen BC 2.3 di lingkungan DJBC,


sebagai standardisasi data BC 2.3 maka perusahaan yang mengajukan
dokumen BC 2.3 harus menggunakan aplikasi untuk mendukung otomasi
SAP BC 2.3 tersebut. Aplikasi ini biasa disebut dengan Modul TPB, yang
berfungsi untuk membuat data, mencetak dokumen TPB dan mengirimkan
data TPB.

4.3. Pembuatan BC 2.3


Berikut ini, akan diuraikan mengenai proses pembuatan data BC 2.3
dengan modul aplikasi sampai dengan pengajuan data BC 2.3 ke Kantor
Pengawas, proses penanganan data BC 2.3 pada KPPBC.

Pembuatan BC 2.3 pada Perusahaan

1. Modul Aplikasi BC 2.3

Pengusaha TPB wajib menyediakan media komunikasi data elektronik


yang terhubung dengan system aplikasi kepabeanan dalam rangka
pelayanan kepabeanan. DJBC telah menyediakan aplikasi BC 2.3
yang selanjutnya disebut modul BC 2.3 untuk membantu perusahaan
membuat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem dan
prosedur BC 2.3. Modul ini hanya diberikan kepada perusahaan yang
telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan modul aplikasi dan

21
terhadap permohonan tersebut telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan.

Modul BC 2.3 yang dipakai saat ini dibuat dengan software Visual
Basic 6.0 dan database Microsoft Access yang berbasis pada PC
dengan operating system Windows.

2. Membuat BC 2.3

Dengan menggunakan modul aplikasi BC 2.3 tersebut, perusahaan


dapat membuat dokumen BC 2.3. Modul aplikasi BC 2.3 juga telah
dilengkapi dengan modul validasi yang menjamin agar data yang
dibuat valid dan memenuhi standard yang dipakai oleh DJBC.

Uraian lebih rinci tentang tatacara pemakaian Modul Aplikasi BC 2.3


dapat dibaca pada buku petunjuk operasionalnya. Di dalam modul ini
hanya akan disampaikan layar-layar yang ada di modul BC 2.3 secara
garis besar saja, terutama yang terkait dengan dokumen BC 2.3.

Berikut ini diuraikan tentang layar-layar yang berhubungan dengan


pembuatan dokumen BC 2.3 pada modul aplikasi BC 2.3, dimulai dari
layar header.

Perekaman data BC 2.3 terdiri dari beberapa layar, yaitu header,


dokumen, kemasan, kontainer dan layar detil BC 2.3. Layar Header
merupakan layar editing data-data yang merupakan data umum BC
2.3, sedangkan layar detail untuk merekam data yang berhubungan
dengan data per barang.

a. Layar header

Layar header pada modul aplikasi BC 2.3 berguna dalam pengisian


informasi berikut ini :

22
1. Identifikasi dokumen BC 2.3, meliputi nomor dokumen
pengajuan, KPPBC pendaftaran, tujuan, tujuan pengiriman dan
jenis barang.

2. Data Pemberitahuan, meliputi data pemasok, data importir,


PPJK, pengangkutan, pelabuhan, KPPBC pengawas, KPPBC
bongkar, tempat penimbunan, valuta, dan berat (berat bersih
dan berat kotor).

23
Gambar 3 : Layar Perekaman Data Header Dokumen BC 2.3 dengan

Aplikasi TPB Versi 2.5

b. Layar detail

Layar detail memuat informasi setiap barang yang mencakup hal-hal


sebagai berikut :

1. Identitas Barang, meliputi nomor seri barang, jenis barang, tujuan


pengiriman, HS dan seri barang, uraian barang, merk, tipe,
spesifikasi lain, kode barang, Negara asal barang, dan uraian
fasilitas.

2. Harga, meliputi informasi CIF (Cost Insurance Freight), jumlah


satuan, jenis satuan, serta FOB (Freight On Board).

3. Kemasan, meliputi jumlah, jenis, dan berat bersih kemasan.

4. Tarif dan Fasilitas, meliputi tarif BM, PPN, PPnBM, PPh, dan tariff
cukai untuk Komoditas cukai.

24
Gambar Layar Perekaman Data Detail Barang Dokumen BC 2.3

dengan Aplikasi TPB Versi 2.5

4.4. Aplikasi Pelayanan BC 2.3 Versi Server


Untuk SAP BC 2.3 Versi Server mengadopsi ketentuan pelayanan
dokumen BC 2.3 yang berlaku. SAP BC 2.3 Versi Server terbagi atas 3
bagian yaitu :

1. Aplikasi Kantor Pusat

Untuk aplikasi pada Kantor Pusat berperan dalam hal melayani


permohonan pengajuan SKep Penangguhan. Aplikasi ini melayani

25
mulai dari perekaman permohonan pengajuan Skep Penangguhan
hingga pengiriman Skep Penangguhan yang telah disetujui dari Kantor
Pusat ke Kantor Pengawas.

2. Aplikasi Kantor Pengawasan

Untuk aplikasi pada Kantor Pusat berperan dalam hal melayani bidang
perbendaharaan, penerimaan dokumen, proses analyzing point,
pemeriksaan barang, pemeriksaan dokumen, pengawasan
P2(Penegahan dan Penyidikan), pembatalan dan perbaikan BC 2.3
serta Gate-In manual.

3. Aplikasi Kantor Bongkar

Untuk aplikasi pada Kantor Bongkar berperan dalam hal melayani gate
out secara manual, serta pengawasan P2.

4. Modul Hanggar

Modul hanggar berguna dalam mencatat dan mengirimkan waktu


keluar dan masuk gate. Selain itu, modul hanggar juga berguna dalam
mencatat dan mengirimkan Laporan Hasil Pemeriksaan ke Kantor
Pengawas.

4.5. Daftar respon SAP BC 2.3


Berikut ini adalah daftar respon elektronik yang ada pada SAP BC 2.3
versi server yang nantinya akan diterima oleh pengusaha:

26
No Nama Respon Keterangan
1. Queued Data BC 2.3 ada pada antrian jaringan.
2. Delivered Data BC 2.3 sudah sampai pada mailbox
KPPBC.
3. Completed Data BC 2.3 sudah diambil oleh komputer
gateway.
4. Terima Data pemberitahuan bahwa dokumen BC 2.3
sudah diterima.
5. NPP Nota Pemberitahuan Penolakan (Reject)
6. NPPD Nota Pemberitahuan Persyaratan Dokumen
7. SPPB-Merah Surat Persetujuan Pengeluaran Barang dan
Pemeriksaan Barang di TPB.
8. SPPB Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
9. SPPD Surat Pemberitahuan Penyelesaian
Dokumen
10. Pembatalan Pemberitahuan Pembatalan
11. Umum Text Narasi

4.6. Pelayanan BC 2.3 dengan aplikasi pelayanan ekspor versi


PC.
Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) BC 2.3 Versi PC sangat berbeda
dengan SAP BC 2.3 Versi Server yang dibahas pada bagian awal modul.
SAP BC 2.3 versi PC ini bersifat sangat sederhana. Aplikasi ini pada
dasarnya dibangun hanya untuk pengumpulan data (data collecting) saja.
Aplikasi ini menyediakan fungsi untuk loading disket BC 2.3 dan fitur-fitur
standard seperti browse dan pencetakan laporan pelayanan BC 2.3.
Aplikasi ini telah diimplementasikan di KPPBC Sunda Kelapa dimana
frekuensi pengajuan BC 2.3-nya cukup sering.

27

Anda mungkin juga menyukai