Anda di halaman 1dari 86

Dasar Desain Grafis

Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP I

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Konsep Dasar Grafis
Sub Pokok Materi : Grafis Bitmap dan Grafis Vektor
Pertemuan Ke :1
Alokasi Waktu : 5 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak komputer
pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Penjelaskan pengertian image dan grafis
1.1.2. Menjelaskan perbedaan antara grafis bitmap dan grafis vektor
1.1.3. Menjelaskan karakteristik grafis bitmap dan grafis vektor
1.1.4. Menjelaskan unsur-unsur estetika dalam grafis

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini dharapkan siswa dapat:
Menjelaskan pengertian dari istilah image, grafis dan grafis komputer
Menjelaskan perbedaan antara grafis berbasis bitmap dan grafis berbasis vektor
Menjelaskan karakteristik-karakteristik grafis bitmap dan grafis vektor
Menjelaskan unsur-unsur estetika dalam grafis digital

E. Materi Ajar
Konsep Dasar Grafis (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang image dan grafis
3. Motivasi tentang keunggulan grafis komputer

1
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 1. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan


dilakukan siswa dalam kelompok
2. Guru membentuk kelompok 225 menit
3. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang berbeda
4. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
5. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan
menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
6. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau klasikal.
7. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 1. Post Test 50 menit


2. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
3. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat hasil
akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar yang baru
saja di pelajari
4. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

A. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Apakah yang dimaksud dengan image?
2) Apakah keuntungan-keuntungan image digital bila dibandingkan dengan image analog?
3) Jelaskan secara singkat karakteristik-karakteristik grafis bitmap!
Kunci Jawaban:

2
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

1) Image adalah kesan visual yang ditangkap oleh indera penglihatan manusia ketika mengamati
suatu obyek
2) Image berbasis komputer berupa file sehingga mudah disimpan untuk jangka lama, mudah
direproduksi dan mudah dimanipulasi sesuai kebutuhan
3) Dibentuk dari deretan titik-titik warna (pixel) yang ditata dalam suatu grid, mampu
menampilkan gradasi warna yang sempurna dan efek foto realistik, jika diperbesar secara
berlebihan bisa menurunkan kualitas penampakannya, ukuran file relatif lebih besar.
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 30

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

3
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Konsep Desain Grafis


Secara harfiah, image berarti citra atau gambaran. Ini merupakan kesan visual yang ditangkap oleh
indera penglihatan manusia ketika mengamati obyek. Seiring perkembangan peradaban, manusia mulai
mencoba mentransformasi image ke permukaan suatu media. Mulai dari dinding-dinding gua, batu
pipih, lembar daun, kulit binatang, kertas serta kanvas.

Lukisan Manusia Purba di Dinding Gua


(Sumber: www.huruhara.wordpress.com)

Manusia modern mentransformasi image dengan memakai teknologi canggih yang dimilikinya, sekaligus
mengkonversinya menjadi bentuk digital. Dengan demikian bisa disimpan sebagai file serta dimanipulasi
didalam komputer.
Grafis Digital
Dari sinilah kemudian kita mengenal istilah image digital. Lantas, apa itu grafis digital dan apa kaitannya
dengan image digital? Pengertian grafis mengacu kepada transformasi image ke permukaan media
tertentu yang bertujuan sebagai pemberi tanda, informasi atau sekedar sebagai hiburan. teknologi
digital memungkinkan transformasi image menjadi lebih mudah dilakukan, itulah sebabnya dikenal
istilah grafis digital.
Grafis Berbasis Bitmap
Terdapat dua kategori umum grafis digital. Salah satu diantaranya adalah grafis bitmap. Grafis kategori
ini dibentuk dari deretan titik-titik warna (disebut juga pixel) sebagai unsur paling kecil dari grafis itu.

Contoh Grafis Bitmap


(Sumber: www.pintarbelajartik.blogspot.com)

4
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Grafis Berbasis Vektor


Kategori kedua adalah grafis vektor, dibentuk dengan cara menyusun potongan garis-garis lurus dan
kurva yang didefinisikan secara matematik.

Contoh Grafis Vektor


(Sumber: www.vectorart.org)

Antara Bitmap dengan Vektor, Manakah yang Lebih Unggul?


Saya jawab: kedua-duanya unggul, karena keduanya memiliki karakteristik-karakteristik unggul sesuai
dengan bidang penerapan masing-masing. Grafis bitmap lebih banyak diterapkan dalam bidang
manipulasi fotografi, sementara grafis vektor lebih sering digunakan dalam bidang ilustrasi.

Unsur Estetika dalam Grafis


Keindahan
Meskipun aplikasi komputer menyediakan banyak kemudahan dalam menciptakan suatu desain grafis,
akan tetapi kualitas akhir dari karya yang dihasilkan oleh seseorang sangat dipengaruhi pula oleh bakat
serta apresisasi seni yang dimiliki oleh orang itu. Inilah salah satu kendala yang mungkin dihadapi oleh
mereka yang baru belajar desain grafis digital, yaitu menguasai dengan cepat pengoperasian aplikasi
komputer pengolah grafis namun sering terhenti karena buntunya ide/kreativitas.

Contoh Karya Seni


(Sumber: www.fineartamerica.com)

Itulah sebabnya disini tak ada salahnya kita pelajari sedikit mengenai keindahan, seni serta estetika
sebagai dasar dalam belajar desain grafis digital.
Pengertian Keindahan
Terdapat dua pengertian keindahan, yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara
terbatas.. Secara luas keindahan diartikan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan,
yang meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Sedangkan keindahan dalam arti terbatas merupakan hal yang menyangkut benda-benda yang
dicerap dengan indera penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna secara kasat
mata.
5
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Keindahan Subyektif dan Keindahan Obyektif


Keindahan subyektif adalah keindahan yang terdapat pada mata yang memandang, sedangkan
keindahan obyektif menempatkan keindahan pada benda yang dilihat.

Estetika
Estetika merupakan ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk dan bagaimana
seseorang bisa merasakannya.

6
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP II

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Konsep Dasar Grafis
Sub Pokok Materi : Format Kompresi File Image
Pertemuan Ke :2
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak
komputer pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menjelaskan tujuan pemadatan (kompresi) pada file image
1.1.2. Menjelaskan jenis-jenis format kompresi image
1.1.3. Menjelaskan keunggulan beberapa jenis format kompresi image

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan manfaat kompresi image
Menjelaskan macam-macam kompresi image
Menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis kompresi image

E. Materi Ajar
Format Kompresi File Image (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang format kompresi image
3. Motivasi tentang keunggulan beberapa kompresi image

7
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
5. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
6. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
7. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
8. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 1. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
2. Guru membentuk kelompok 225 menit
3. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
4. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
5. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
6. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
7. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 1. Post Test 50 menit


2. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
3. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
4. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Format kompresi apakah yang sering digunakan dalam mendistribusikan image melalui media
online?
2) Apakah persamaan dan perbedaan antara format kompresi GIF dan PNG?
3) Apakah keunggulan dan kelemahan format image BMP?
Kunci Jawaban:
8
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

1) PNG
2) Persamaannya adalah keduanya sama-sama mendukung kanal alfa yang memungkinkan
transparansi, sedangkan perbedaannya adalah PNG memiliki kualitas penampakan yang lebih
bagus daripada GIF.
3) Format BMP mampu menampilkan efek fotorealistik dengan sempurna, namun kelemahannya
adalah cenderung memiliki ukuran file yang besar
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 30

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

9
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Format Kompresi File Image


Sering kita dapati bahwa file grafis yang kita unduh dari internet berformat GIF, JPG dan PNG. Itu adalah
format kompresi untuk file image. Apakah kompresi itu dan apa pula perbedaan diantara ketiganya?
Kualitas penampakan sebuah grafis ditentukan oleh resolusi dan kedalaman bit yang dimiliki oleh grafis
itu.

Ilustrasi Format Grafis


(Sumber: www.bradleyandcompany.com)

Grafis berkualitas tinggi memiliki kualitas penampakan yang tinggi pula, dan tentu saja memiliki ukuran
file yang besar. Mengapa demikian? Grafis digital membutuhkan banyak pixel untuk bisa menampilkan
kualitas warna sedekat mungkin alami.
Guna mereduksi ukuran file, tanpa terlalu banyak menurunkan kualitas penampakannya, maka
dilakukan pemadatan (kompresi) terhadap grafis. Hasil dari kompresi itu berupa file berformat JPG, GIF
atau PNG sesuai dengan metode yang digunakan dalam kompresi tersebut. Sebetulnya masih banyak
format lainnya, namun pembahasan saya batasi hanya pada ketiganya karena itulah yang pouler.

File Berformat JPG


JPG atau JPEG singkatan untuk Joint Photographic Expert Group, ini merupakan cara pemadatan file
yang bekerja paling baik dengan fotografi dan image yang kompleks. JPG meniadakan warna-warna yang
tak terlihat oleh manusia guna mengurangi ukuran filenya. Namun jika kompresi dengan cara ini
dilakukan berlebihan, maka anda bisa saja kehilangan informasi warna-warna penting yang tak bisa
dipulihkan. Salah satu yang mungkin menjadi kekurangan dari JPG adalah bahwa kompresi ini tak
mendukung kanal alpha.

10
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Ilustrasi Perbandingan Kompresi File Grafis


(Sumber: www.practicalecommerce.com)

File berformat GIF


GIF singkatan untuk Graphic Interchange Format. Metode kompresi ini mereduksi warna-warna menjadi
image dengan mode warna 256. Meskipun kualitas penampakannya lebih rendah daripada JPG, namun
GIF memiliki kemampuan unik untuk menampilkan deretan image sehingga mendukung untuk
pembuatan animasi. Selain itu GIF juga mendukung kanal apha yang memungkinkan unsur transparansi
dalam grafis.

File Berformat PNG


PNG singkatan untuk Portable Network Graphics, yang diciptakan sebagai alternatif dari format GIF.
Format PNG memungkinkan kompresi 5 hingga 25 persen lebih besar daripada format kompresi GIF,
dengan cakupan warna yang lebih luas. Seperti halnya GIF, PNG juga mendukung transparansi didalam
image.

Kesimpulan
Konversi file grafis dari satu format kompresi ke format kompresi lainnya harus dilakukan secara
bijaksana, sebab kompresi yang berlebihan bisa menimbulkan kehilangan informasi warna-warna
penting didalam grafis itu yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas penampakannya.
Untuk mendapatkan dukungan transparansi dalam sebuah grafis, maka pilihan untuk format
kompresinya adalah GIF atau PNG.

11
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP III

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Konsep Dasar Grafis
Sub Pokok Materi : Konsep Layer dalam Aplikasi Grafis
Pertemuan Ke :3
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak komputer
pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menjelaskan definisi dan manfaat layer
1.1.2. Menjelaskan atribut-atribut layer dan kegunaannya

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan pengertian dan manfaat layer dalam program aplikasi pembuat grafis
Menjelaskan penggunaan layer dalam desain grafis yang kompleks

E. Materi Ajar
Konsep Layer dalam Aplikasi Grafis (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang layer
3. Motivasi tentang manfaat layer
Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin doa)


2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, 25 menit
misalnya buku siswa.
12
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa


4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
6. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
7. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
8. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 5. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan


dilakukan siswa dalam kelompok
6. Guru membentuk kelompok 225 menit
7. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang berbeda
8. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
8. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati dan
menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal
yang belum dipahami.
9. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau klasikal.
10. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 5. Post Test 50 menit


6. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
7. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat hasil
akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar yang baru
saja di pelajari
8. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Apakah yang dimaksud layer dalam program aplikasi pembuat grafis?
2) Apakah manfaat layer?
Kunci Jawaban:
1) Layar adalah image yang ditumpuk diatas image lainnya dimana image-image pada tumpukan
itu membentuk satu kesatuan karya grafis
2) Mengorganisasi bagian-bagian image kedalam lapisan-lapisan tersendiri sehingga memudahkan
dalam penyuntingan
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 20

= 100

Kriteria penilaian:
13
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

90 100 : Sangat baik


85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

14
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Konsep Layer dalam Aplikasi Grafis

Pengertian Layer
Secara sederhana layer adalah sebuah image yang ditumpuk diatas image lainnya. Sebagai contoh, saya
punya lembar berwarna hijau. Diatas lembaran hijau itu saya letakkan lembar transparan yang
didalamnya terdapat gambar lingkaran merah. Kemudian diatasnya lagi saya letakkan lembar transparan
kedua yang berisi simbol petir berwarna kuning. Ketiga lembaran tersebut akan membentuk satu
kesatuan gambar yang utuh.

Panel Pengelola Layer didalam Photoshop


(Sumber: www.photoshop-tutorial.org)

Panel Pengelola Layer didalam CorelDraw


(Sumber: www.ilmugrafis.com)

Didalam aplikasi pembuat grafis, contohnya Adobe Photoshop, umumnya tersedia fasilitas untuk
pengaturan layer. Dengan demikian, anda dapat menempatkan obyek-obyek kedalam layer-layer
tersendiri.

Mengorganisasi Obyek kedalam Layer-Layer itu Penting


Ketika anda merancang sebuah grafis, sangat dianjurkan mengorganisasi bagian-bagian grafis itu
kedalam layer-layer tersendiri. Mengapa? Karena hal ini akan mempermudah penyuntingan obyek-
obyek dalam suatu desain grafis yang kompleks.

15
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Sebuah layer dapat dikunci atau disembunyikan, sehingga ketika sedang menyunting obyek yang
terdapat didalam sebuah layer maka layer-layer lainnya dapat dikunci atau disembunyikan untuk
sementara waktu supaya tidak mengganggu atau terkena pengaruh penyuntingan yang mungkin terjadi
secara tidak sengaja.

16
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP IV

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Program Aplikasi Grafis
Sub Pokok Materi : Desain Logo
Pertemuan Ke : 4 dan 5
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak komputer
pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1. Menjelaskan pengertian logo secara lengkap
1.1.2. Menjelaskan kiat-kiat membuat logo yang inspiratif
1.1.3. Menjelaskan fungsi template dalam program aplikasi pembuat logo

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan kegunaan sebuah logo
Membuat logo berdasarkan template yang sudah ada
Membuat logo berdasarkan kreasi sendiri

E. Materi Ajar
Desain Logo (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang logo digital
3. Motivasi tentang keunggulan logo berbasis komputer

17
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Apakah yang dimaksud dengan logo?
2) Apakah kegunaan template dalam pembuatan logo?
3) Jelaskan beberapa kiat (minimal 5) dalam membuat logo inspiratif!
Kunci Jawaban:

18
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

1) Logo adalah desain grafis yang melambangkan organisasi, lembaga, instansi, perusahaan,
event, bisnis atau individu yang dipakai guna membantu serta mempromosikan diri untuk
mendapatkan pengakuan publik secara instan.
2) Template bermanfaat sebagai alat bantu dalam pembuatan logo berdasarkan contoh yang
sudah ada
3) Desain sederhana, memahami kebutuhan klien, mudah diingat, tetap terlihat bagus di segala
ukuran, memiliki daya tarik visual
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 30

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

19
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Desain Logo
Apa itu Logo?
Logo adalah desain grafis yang melambangkan organisasi, lembaga, instansi, perusahaan, event, bisnis
atau individu yang dipakai guna membantu serta mempromosikan diri untuk mendapatkan pengakuan
publik secara instan.
Sebuah logo bisa murni berupa simbol, namun bisa juga paduan antara simbol dan teks. Sebenarnya
anda bisa bikin logo dengan memakai aplikasi apa saja, sepanjang anda kreatif bisa mengerjakannya
dengan aplikasi itu. Namun sekarang sudah banyak tersedia aplikasi khusus pembuat logo, yang tidak
sekedar mempermudah akan tetapi juga merangsang anda bekerja lebih kreatif.

Kiat Membuat Logo yang Inspiratif


Memahami Kebutuhan Klien
Sebuah logo biasanya dibuat atas dasar pesanan pihak tertentu. Dengan memahami apa yang
dibutuhkannya, maka anda akan mendapatkan segala informasi yang diperlukan sehingga
mempermudah dalam merancang logo yang diinginkan.

Memahami Kebutuhan Klien


(Sumber: www.fusiongs.com)

Desain Sederhana
Sebuah logo tidak harus terlihat rumit dalam hal detail, namun justru terlihat sederhana. Kesederhanaan
itulah yang memberi kesan unik bagi setiap orang, mudah dikenali serta diingat. Pada akhirnya orang
tidak hanya akan mengingat-ingat logonya, namun juga produknya.

20
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Logo yang Sederhana


(Sumber: www.ijvcanada.blogspot.com)

Mudah Diingat
Disamping harus otentik, logo yang baik juga bersifat mudah diingat. Pernah lihat logo berikut ini,
bukan? Itu adalah contoh logo yang mudah diingat-ingat oleh jutaan orang di seluruh dunia selama
bertahun-tahun.

Contoh Logo yang Mudah Diingat


(Sumber: www.veganlogi.com)

Logo Abadi
Logo bagus terbukti mampu bertahan lama tak peduli kecenderungan perubahan yang terjadi. Logo
yang dirancang inspiratif mampu memberikan memori abadi kepada setiap generasi.

21
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Logo yang Abadi


(Sumber: www.tattoos.fansshare.com)

Logo yang Bisa Menyesuaikan


Maksudnya adalah jika misalkan sewaktu-waktu harus dilakukan perubahan warna terhadap sebuah
logo, maka orang akan tetap masih bisa mengenalinya. Perhatikan contoh berikut:

Contoh Logo yang Bisa Menyesuaikan


(Sumber: www.underconsideration.com)

Tetap Terlihat Bagus di Segala Ukuran


Desain logo yang bagus harus tetap terlihat baik dalam sembarang format dan ukuran. Apakah logo
dipasang pada baliho besar, atau dipasang pada kop surat yang kecil, tetap terlihat sama bagusnya.

Contoh Logo Terlihat Baik pada Dua Ukuran

Memiliki Daya Tarik Visual


Ada baiknya anda meminta pendapat orang lain disekitar anda terhadap desain logo yang baru saja
selesai anda buat. Pastikan bahwa tampilan logo mampu memberikan kesan atau daya tarik visual yang
menarik bagi mereka.

22
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Logo dengan Daya Tarik Visual

Logo Harus Unik


Jangan pernah merancang logo yang sudah dimiliki oleh pihak lain, karena penciptaan sebuah logo
bertujuan utama adalah membangun brand bagi perusahaan.

Contoh Logo-Logo Unik Perusahaan

Pesan Dibalik Logo


Pastikan warna dan bentuk mewakili suatu pesan yang memperlihatkan tujuan perusahaan. Tidak selalu
produk perusahaan harus diwakili suatu simbol didalam logo perusahaan itu. Sebagai contoh,
perusahaan komputer tidak selalu harus menampilkan simbol komputer di logonya.

Contoh Logo yang Mengandung Pesan Dibaliknya


(Sumber: www.govconwire.com)

23
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Desain yang Beda dari Pesaing


Pastikan bahwa logo yang anda rancang untuk klien berbeda dari logo-logo para pesaingnya. Jadi,
walaupun memiliki produk yang sama, namun logo mereka unik dan berbeda satu sama lainnya.

Contoh logo brand mobil


(Sumber: www.warhanafterlife.blogspot.com)

Sumber bacaan: www.desainic.com

Aplikasi Pembuat Logo

Seperti yang sudah pernah saya katakan dalam materi sebelumnya, kita bisa membuat logo memakai
aplikasi apa saja sepanjang anda kreatif bisa melakukannya dengan aplikasi itu. Namun karena sudah
banyak tersedia aplikasi komputer yang dirancang khusus untuk pembuatan logo, maka tak ada salahnya
jika kita manfaatkan aplikasi tersebut. Salah satunya adalah Logo Maker Pro.

Bikin Logo Berdasarkan Template


Template bisa diartikan sebagai struktur atau bentuk awal yang sengaja disediakan oleh aplikasi
sehingga pengguna dapat menciptakan bentuk baru dengan mudah. Didalam aplikasi, template biasanya
tersedia dalam beberapa kategori. Contoh, template Business menyediakan bentuk-bentuk awal logo
untuk kalangan bisnis. Jalankan Logo Maker Pro, dan anda akan disodori daftar template yang bisa anda
pilih!

Jendela New From Template

Sebagai contoh, didalam kelompok template Business, pilih real estate.

24
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Jendela Aplikasi Logo Maker Pro

Mengganti Teks
Sebagai contoh, kita akan mengganti teks yang berbunyi "real" menjadi "griya". Karenanya dobel-klik
teks itu untuk mulai menyuntingnya. Tekan tombol DEL untuk menghapus teks.

Dobel-klik teks untuk menyuntingnya

Ketik teks "griya" sebagai penggantinya, dan setelah itu klik pada area kosong kanvas.

Hasil Penggantian Teks

Dengan langkah yang sama, gantilah teks yang berbunyi "estate" menjadi "lestari". Hasil sementara yang
akan didapat mungkin akan terlihat seperti gambar berikut.

25
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Hasil Sementara Penggantian Teks

Memindah Posisi Teks


Hasil sementara memperlihatkan bahwa terjadi overlapping (tumpang-tindih) antara kedua teks. Anda
harus bisa memperbaikinya. Pilih teks "griya" dengan cara klik pada teks itu.

Contoh Hasil Pemilihan Obyek Teks

Sekarang saatnya menggeser posisi teks ke arah kiri. Tekan tombol anak panah kiri beberapa kali
sehingga diperoleh posisi yang diinginkan. Dengan cara yang sama geser posisi teks "Lestari" ke arah
kanan. Penggeseran kedua teks harus dilakukan secara cermat sehingga tidak terjadi lagi overlapping.

Contoh Hasil akhir

26
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Menyimpan dan Mengekspor File Logo

Menyimpan File Logo


Klik tombol utama aplikasi, dan pilih menu Save.

Menu Utama Aplikasi

Tulis nama untuk file logo baru, dan klik tombol Save.

Dialog Save As untuk Menyimpan File

Anda akan dapatkan file logo dengan ekstensi .lmk. Jadi jika anda memberinya nama "logo griya lestari"
maka nama file selengkapnya adalah "logo griya lestari.lmk".

Mengekspor Logo Sebagai Grafis Bitmap


Supaya logo bisa dipakai/dibuka didalam aplikasi-aplikasi lain maka bisa disimpan sebagai file image
yang berformat JPG atau PNG. Berarti akan terbentuk grafis bitmap dengan format salah satu dari
keduanya. Dari tombol utama aplikasi, silahkan pilih menu Export Image...

27
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Dialog Export Image

Pada dialog yang diperlihatkan tersedia dua pilihan. Apakah anda akan menggunakan image untuk web
ataukah untuk keperluan publikasi seperti logo pada topi, kaos, kop surat dsb. Jika sudah anda tetapkan
keperluannya, silahkan klik tombol Export.

Mengekspor Logo Sebagai Grafis Vektor


Jika sebuah logo diekspor sebagai grafis vektor maka akan bisa disunting didalam aplikasi-aplikasi
pengolah vektor, eperti misalnya CorelDraw, Adobe Illustator dsb. Dari tombol utama aplikasi, pilih
menu Export SVG...

Dialog Export SVG

Hasilnya berupa file berekstensi .svg.

Logo Ciptaan Sendiri

Bikin logo berdasarkan template tak ada sulitnya, sekarang kita akan memulai pembuatan logo yang
lebih menantang dan mengajak kita untuk menggunakan imajinasi sehingga anda bisa menghasilkan
logo yang inspiratif. Tentu saja ini barulah permulaannya saja, pengembangan selanjutnya sangat
bergantung imajinasi dan kreativitas anda. Jalankan Logo Maker Pro. Dari tombol utama, pilih menu
New Blank Project.

28
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

New Blank Project

Desain logo bisa dikomposisi dari bentuk-bentuk dasar seperti Round, Rectangle, Rounded Rectangle,
Polygon dan Star Shapes. Namun bisa juga dikomposisi dari ulasan-ulasan seperti Pencil, Brush, Pen dan
Tailor.

Alat-Alat Menggambar yang Tersedia

Menggambar Bentuk Dasar Beraturan


Sebagai contoh, klik ikon Rectangle, dan kemudian drag pada arah diagonal didalam kanvas.

Menggambar Rectangle didalam Kanvas

Hasil yang didapat seperti berikut. Untuk saat ini pastikan obyek tetap masih dalam keadaan terpilih
(yaitu dengan diperlihatkannya node-node di sekeliling obyek).

29
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Obyek Rectangle

Mengubah Bentuk Obyek


Sekarang perhatikan panel di sebelah kanan layar aplikasi. Pastikan pilihan pada Shape-Assembled, dan
kemudian pilihlah bentuk seperti berikut.

Shape-Assembled

Hasilnya adalah:

Bentuk Baru Obyek

30
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Penambahan Efek
Perhatikan panel Effect disisi kiri layar aplikasi. Pilih salah satu kategori, dan klik salah satu efek yang
tersedia.

Penerapan Obyek

Mengganti Warna Obyek


Perhatikan bagian bawah layar aplikasi. Drag slider roda warna pada posisi sudut 270 derajat.

Pemilihan Range Warna pada Roda Warna

Klik salah satu warna untuk mengganti warna obyek.

Memilih Warna untuk Obyek

Obyek akan berubah warnanya sesuai dengan warna yang telah kita pilih. Contoh hasilnya akan terlihat
seperti berikut.

31
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Hasil Perubahan Warna Obyek

Menambah Obyek Teks


Klik ikon teks untuk menambah obyek teks.

Ikon Menambah Obyek Teks

Ketik teks yang dimaksud, contohnya "CELL". Setelah itu klik pada area kosong didalam kanvas.
Selanjutnya drag obyek teks untuk menempatkannya ke posisi baru.

Menggeser Posisi Teks

32
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Ganti jenis font menjadi "As Seen On TV". Drag node sisi atas untuk menjadikan teks lebih tinggi dari
sebelumnya.

Menarik Teks Menjadi Lebih Tinggi

Gunakan tombol anak panah untuk mengatur posisi teks terhadap simbol. Hasil akhirnya akan terlihat
seperti berikut.

Penempatan Teks terhadap Simbol

Selamat, anda sudah berhasil menciptakan logo baru hasil karya sendiri!

33
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP V

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Program Aplikasi Grafis
Sub Pokok Materi : Desain Kolase
Pertemuan Ke : 6 dan 7
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.2. Menggunakan menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak komputer
pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.1. Menjelaskan pengertian kolase digital
1.2.2. Menjelaskan cara penggunaan program aplikasi pembuat kolase

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
Menjelaskan pengertian dari kolase digital
Menjelaskan perbedaan antara Adobe Photoshop dengan Shape Collage
Menjelaskan cara penyuntingan kolase foto didalam Adobe Photoshop

E. Materi Ajar
Desain Kolase (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang kolase foto
3. Motivasi tentang keunggulan kolase berbasis komputer

34
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Apakah yang dimaksud dengan kolase digital?
2) Apakah perbedaan antara program aplikasi Shape Collage dengan Adobe Photoshop?
Kunci Jawaban:
1) Adalah potongan-potongan image digital yang ditempel pada suatu bidang datar dan
merupakan kesatuan karya desain grafis

35
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

2) Shape Collage secara khusus digunakan untuk pembuatan kolase digital, sedangkan Adobe
Photoshop bisa dipakai untuk membuat kolase digital dan jenis desain grafis lainnya
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 20

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

36
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Desain Kolase
Apa itu Kolase?
Saya mendengar istilah "kolase" dari beberapa teman yang kebetulan berprofesi sebagai guru TK. Salah
satu materi yang disampaikan di jenjang Taman Kanak-Kanak adalah membuat kolase. Apa ya kolase itu?
Saya akan coba jelaskan pengertian kolase dari sudut desain grafis yang berbasis komputer.

Contoh Kolase berbasis Komputer

Kolase adalah susunan potongan-potongan image digital yang ditempel pada suatu bidang datar dan
merupakan kesatuan karya desain grafis. pembuatan sebuah kolase bisa dikatakan sederhana, sehingga
mungkin bisa dikerjakan dengan aplikasi apa saja asalkan anda bisa melakukannya. Namun bisa juga
memakai aplikasi yang dirancang khusus untuk keperluan tersebut.

Tips Membuat Kolase


Pertama, anda bisa kumpulkan file image sebanyak-banyaknya sebagai bahan dasar kolase. kemudian
pilih style atau model kolase yang diinginkan. Dan akhirnya, pilih dukungan yang sesuai. Maksudnya
disini adalah apakah kita akan membuat kolase dengan latar belakang warna polos, transparan ataukah
gambar background tertentu.

Membuat Kolase Foto


Salah satu aplikasi komputer untuk membuat kolase foto yang cukup bagus adalah Shape Collage. Saat
tulisan ini dibuat, aplikasi tersebut sudah diperbarui hingga ke versi 2.5.3. Versi trial bisa diunduh di
http://www.shapecollage.com. Kita akan belajar bikin sebuah kolase foto sederhana dengan memakai
aplikasi ini. Bahan yang diperlukan telah tersedia di halaman Bahan Praktik. Silahkan buka menu
Pustaka, dan unduh file.

37
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Interface Aplikasi ShapeCollage

Menambahkan Foto
Buka menu File, dan pilih menu Add Photos

menu Add Photos

Tahan CTRL dan kemudian klik foto-foto yang akan disertakan dalam kolase.

Pemilihan File Foto untuk Kolase

Setelah foto-foto yang dibutuhkan terpilih, klik OK, dan foto-foto tersebut akan ditampilkan pada panel
kiri didalam layar aplikasi.

38
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Daftar Foto untuk Kolase

Mengatur Background Kolase


Background kolase dapat berupa warna polos, transparan atau gambar tertentu. Dalam hal ini kita akan
memakai salah satu foto yang ada sebagai latarbelakangnya. Klik tab Appearence, dan kemudian klik
opsi Photo untuk Background.

Tiga Opsi untuk Background

Silahkan pilih salah satu foto yang diinginkan, dan klik Open.

Dialog Load Background Photo

Sebuah konfirmasi akan menanyakan apakah ukuran kolase menyesuaikan ukuran foto background?
Jawab saja No.

39
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Konfirmasi Ukuran Kolase terhadap Background

Menentukan Bentuk Kolase


Kolase bisa diatur berbentuk segiempat, hati, lingkaran, teks ataukah bentuk buatan sendiri (custom
shape). Dalam hal ini kita akan mencoba membuat kolase dengan bentuk buatan sendiri. Klik opsi More.

Pilihan Custom Shape

Drag dari arah kiri ke kanan, sehingga terbentuk ulasan memanjang di bagian bawah.

Pembuatan Bentuk Sendiri

Klik tombol Done.

40
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Pra tinjau Kolase

Klik tab Shape and Size. Tentukan ukuran foto 300 pixel dan jumlah foto hanya 4 yang akan dibuat
kolase. Setelah itu, klik tombol Preview.

Menyimpan File Kolase


Terdapat tiga pilihan yang ditawarkan dalam penyimpanan file kolase. Apakah file kolase akan disimpan
sebagai image berformat JPG, PNG ataukah berupa file Photoshop (.PSD). Klik tombol Create.

Dialog Penyimpanan File

Tulis nama file, tentukan jenis file JPG, dan klik tombol Save.

Menyimpan Kolase Sebagai File Photoshop


Salah satu keuntungan menyimpan sebagai file Photoshop adalah kolase bisa disunting memakai aplikasi
lain, dalam hal ini adalah Adobe Photoshop.

41
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Menu Save Collage As

Buka menu File, dan pilih Save Collage As...

Penyimpanan Sebagai File Photoshop

Nama file boleh sama, namun untuk jenis file pastikan pilihan pada Photoshop (.PSD). Setelah itu klik
Save.

Menyunting Kolase di Photoshop

Membuka File Photoshop


Adobe Photoshop adalah salah satu aplikasi komputer untuk mengolah grafis bitmap paling populer saat
ini. File Photoshop memiliki ekstensi .PSD. Ketika membuat kolase foto memakai aplikasi ShapeCollage,
anda bisa mengekspornya menjadi fle Photoshop.

Contoh File Photoshop

42
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Jika di komputer sudah terpasang aplikasi Adobe Photoshop, maka anda bisa dobel-klik file photoshop
yang dimaksud untuk membukanya.

Contoh Kolase yang Dibuka di Photoshop

Bagaimana Photoshop Menangani Foto-Foto Kolase?


Didalam Photoshop, foto-foto kolase diletakkan pada layer-layer tersendiri sehingga bisa disunting
secara individual. Dengan demikian anda bisa menata-ulang foto-foto kolase tersebut.

Layer-Layer pada Photoshop

Mengatur Ulang Foto-Foto Kolase


Anda bisa menyunting foto secara individual dengan cara memilihnya. Pastikan bahwa Move Tool sudah
dalam keadaan aktif, dan setelah itu klik foto yang dimaksud.

43
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Move Tool

Tanda bahwa obyek atau foto sudah terpilih adalah dengan diperlihatkannya bounding box di sekeliling
obyek. Node-node yang ada berguna untuk mengubah ukuran, menarik serta merotasi obyek.

Bounding Box pada Obyek Terpilih

Memperbesar/Memperkecil Ukuran Obyek


Untuk mengubah ukuran obyek secara proposional, Tahan SHIFT, dan drag salah satu node-sudut
menjauhi atau mendekati titik pusat obyek. Setelah mendapatkan ukuran yang diinginkan, dobel-klik
obyek tersebut.

Resize Obyek

44
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Merotasi Obyek
memotar obyek dapat dilakukan dengan memakai kursor rotasi. Letakkan pointer mouse pada salah
satu node sudut sehingga ia berubah bentuk menjadi kursor rotasi (panah lengkung), dan setelah itu
drag untuk memutar obyek.

Merotasi Obyek

Memindah Posisi Obyek


Untuk memindah obyek, pastikan pointer sudah diletakkan didalam obyek, dan drag ke posisi baru yang
diinginkan.

Contoh Hasil Akhir yang Sudah Dipadu dengan Teks

Menyimpan Hasil Editing


Menyimpan Sebagai File Photoshop
Salah satu maksud menyimpan hasil suntingan tetap sebagai file Photoshop adalah kelak file tersebut
dapat disunting-ulang didalam Adobe Photoshop. Jika ini yang anda inginkan, buka menu File dan pilih
perintah Save.
Menyimpan Sebagai File Image
Buka menu File, dan pilih perintah Save As.

45
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Perintah Save As

Tulis nama untuk file. Di bagian Format, pilih format file yang diinginkan (msalnya JPEG, GIF atau PNG).
Setelah itu klik Save.

Memilih Format File

46
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP VI

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Program Aplikasi Grafis
Sub Pokok Materi : Desain Poster
Pertemuan Ke : 8, 9 dan 10
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.2. Menggunakan menu, ikon dan tool yang terdapat dalam perangkat lunak komputer
pembuat grafis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.1. Menjelaskan pengertian dan fungsi poster
1.2.2. Menjelaskan tip-tip pemformatan poster
1.2.3. Menjelaskan cara pembuatan poster digital

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan pengerti poster dan kegunaannya
Menjelaskan cara pemformatan dalam pembuatan sebuah poster
Menjelaskan penggunaan program aplikasi komputer dalam pembuatan poster digital

E. Materi Ajar
Desain Poster (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang poster
3. Motivasi tentang keunggulan poster digital
Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

47
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Salah satu prinsip yang dipakai dalam pemformatan poster adalah "Less is More", apakah
maksudnya?
2) Mengapa kita harus mempertimbangkan unsur kontras dalam pemakaian font untuk poster?
Kunci Jawaban:
1) Konten poster ditulis dengan kalimat seringkas mungkin guna menghindari kepadatan teks yang
justru akan mempersulit pembacaannya
2) Sebab font yang kontras dengan latarbelakangnya akan menjadikan teks didalam poster lebih
mudah dibaca

48
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 20

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

49
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Desain Poster
Konsep Dasar Poster
Apa itu Poster?
Kata lain poster adalah plakat, yaitu desain grafis yang memuat komposisi gambar dan teks diatas kertas
berukuran besar. Poster menjadi sarana iklan, propaganda, pendidikan, sosialisasi serta dekorasi. Poster
biasanya ditempel pada dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat meraih perhatian mata
sekuat mungkin. Itulah mengapa poster sering dibuat memakai warna-warna kontras dan kuat.
Tips Pemformatan Poster
1. Less is more. Jadikan desain dan konten poster jelas dan ringkas. kepadatan poster
menjadikannya sulit untuk dibaca.
2. Gunakan font besar yang cukup untuk dibaca dari suatu jarak.
3. Sertakan judul dan nama penyaji lebih besar dan lebih tebal daripada hasil poster.
4. Ingat-ingatlah kontras. Letakkan font berwarna terang pada background gelap, dan font warna
gelap pada bacround berwarna terang sehingga pemirsa melihat teks secara lebih jelas.
5. Sediakan label dan tajuk yang jelas untuk setiap bagian.
Tips Konten Poster
Dalam menyusun konten poster terdapat dua pertimbangan yang harus diperhatikan, yaitu cakupan dan
kejelasan. Untuk mendapatkan cakupan yang bagus, tanyakan kepada diri anda:
1. Apakah anda menyediakan semua informasi yang jelas?
2. Apakah inti dari konten poster anda bisa dengan cepat dipahami oleh pengamat yang berjalan
kaki?
3. Apakah yang harus anda ketahui jika anda melihat materi poster tersebut untuk pertama
kalinya?
4. Akankah pembaca cukup berhati-hati untuk menanyakan informasi terkait konten poster anda?
Poster yang dipasang di suatu tempat boleh jadi akan dibaca dari berbagai jarak. Untuk itu disarankan:
1. Gunakan font besar dan batas teks terhadap informasi penting
2. Jaga konten tetap sederhana dan mengkomunikasikan secara jelas
3. Pertimbangkan apakah urutan informasi sudah jelas
4. Gunakan ilustrasi yang imajinatif, karena sebuah gambar bernilai seribu kata
Electronic Poster (ePoster)
ePoster merupakan veris elektronik dari poster tradisional. Konten ePoster ditampilkan pada layar
komputer (online, touch-screen atau pada layar proyektor).

50
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh ePoster di Salah Satu Sudut Mall


(sumber: www.electronicstaff.com)

51
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP VII

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Membuat Karya Grafis
Sub Pokok Materi : Majalah Elektronik (eZine)
Pertemuan Ke : 11 dan 12
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak komputer pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.3. Membuat karya grafis dengan berbagai variasi warna, bentuk dan ukuran

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.3.1. Menjelaskan kegunaan dari add-in Save As PDF pada Microsof Word 2007
1.3.2. Menjelaskan fungsi program aplikasi aXmag

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu:
Menjelaskan cara mengkonversi dokumen Word 2007 kedalam format PDF
Menjelaskan cara pembuatan majalah digital dengan memakai program aplikasi aXmag

E. Materi Ajar
Membuat Majalah dengan Word 2007 (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang majalah digital
3. Motivasi tentang keunggulan majalah digital
Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
52
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa


4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Jelaskan secara singkat cara penggunaan program aplikasi Microsoft Word 2007 dan aXmag
dalam pembuatan majalah digital!
2) Apakah keuntungan dari format dokumen flash dalam pembuatan majalan digital?
Kunci Jawaban:
1) Pertama, membuat desain majalah dengan memakai Word 2007, kemudian menkonversinya
menjadi format PDF. Akhirnya mengkonversi dokumen PDF menjadi dokumen flash dengan
memakai program aplikasi aXmag.
2) Memungkinkan pembuatan animasi sehingga bisa dihasilkan majalah digital yang
pemakaiannya seperti majalah dalam dunia nyata
Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 20

53
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom


= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

\
Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

54
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Membuat Majalah dengan Word 2007


Bisa dipastikan bahwa salah satu aplikasi pengolah kata paling populer adalah Microsoft Word. Namun,
tahukah anda bahwa dengan aplikasi tersebut anda bisa berbuat lebih banyak daripada sekedar
menciptakan dokumen perkantoran?

Contoh Majalah Elektronik

Salah satunya kita bisa menciptakan sebuah karya grafis berupa majalah elektronik (eMagazine).
Meskipun yang diperoleh bukanlah hasil final, namun setidaknya kita bisa mengawali pembuatan
eMagazine itu dengan cara sederhana memakai aplikasi yang sudah akrab dengan kita ini.

Microsoft Save As PDF


Kita membutuhkan Microsoft Word 2007. Nantinya hasil yang diperoleh dikonversi menjadi format PDF
(Portable Document Format). Ini merupakan format file yang lazim digunakan untuk pertukaran
dokumen digital di internet.
Supaya bisa secara langsung menyimpan dokumen Word ke format PDF, perlu kita tambahkan dahulu
aplikasi tambahan (add-in) bernama "Microsoft Save as PDF". Add-in tersebut sudah tersedia di halaman
Bahan Praktik. Silahkan menginstalasinya terlebih dahulu.

Add-in Save as PDF didalam Word 2007

55
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Membuat Cover Majalah


Menyisipkan Gambar Background
Siapkan seluruh file gambar atau foto yang diperlukan, dan jalankan Word 2007 seperti biasanya.
Gunakan ukuran kertas A4, kemudian sebagai contoh sisipkan sebuah gambar sebagai latarbelakang.

Menyisipkan Gambar sebagai Background

Pastikan gambar dalam keadaan terpilih, klik menu Picture Tools. Kemudian buka daftar Text Wrapping
dan pilih Behind Text. ni berarti meletakkan gambar tersebut pada posisi dibelakang teks.

Mengatur Posisi Gambar Dibelakang Teks

Taruh gambar di sudut kiri-atas halaman, kemudian lebarkan ukuran gambar secara proporsional sesuai
lebar halaman.

Memperluas Gambar Background

Menyisipkan Kop Majalah


Kop majalah terdiri dari nama majalah dan keterangan edisi penerbitan. Untuk nama majalah bisa
dibuat memakai WordArt yang tersedia didalam aplikasi Word 2007, tetapi disini nama majalah sudah
disiapkan dalam bentuk image (Saya membuatnya dengan aplikasi Logo Maker Pro).
56
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Menyisipkan Nama Majalah berupa Gambar

Tampak bahwa gambar nama majalah memiliki banyak ruang kosong pada keempat sisinya. Kita buang
saja dengan melakukan cropping. Klik ikon Crop pada ribbon Size.

Ikon Crop pada Ribbon Size

Drag salah satu node (misalnya node sisi-atas) ke arah pusat obyek.

Cara Melakukan Cropping

Lakukan cropping terhadap tiga sisi lainnya.

57
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Hasil Cropping

Klik Text Wrapping, dan pilih In Front of Text. Atur posisinya seperti berikut.

Penempatan Nama Majalah

Sekarang, sisipkan obyek baru berupa Rounded Rectangle.

Rounded Rectangle

Klik-kanan obyek baru tersebut, dan klik Add Text. Tambahkan teks misalnya berbunyi, "EDISI KHUSUS
RAMADHAN 1434 H TAHUN 2013".

Menu Add Text

58
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Atur ukuran obyek, style dan posisinya sehingga diperoleh seperti berikut.

Hasil Pembuatan Kop Majalah

Menambahkan Headline
Pada contoh berikut, judul headline dibuat memakai WordArt, sedangkan kalimat headline dibuat dari
shape rectangle yang diberi teks dengan meniadakan warna isian maupun outline-nya.

Contoh Pembuatan Headline

Menambahkan Tajuk-Tajuk Berita Lainnya


Tajuk-tajuk berita lainnya dibuat dengan memakai shape rectangle yang diisi teks (dengan meniadakan
warna isian dan outline. Gambar juga disertakan serta diatur secara baik, sehingga mampu meniadakan
kesan kosong dari halaman cover yang tersedia.

59
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Cover Jadi

Halaman-Halaman Majalah
Berikutnya dapat disusun halaman-halaman yang memuat konten dari majalah itu. Pada dasarnya
halaman-halaman majalah bisa dibuat sesuai dengan kreasi. Berikut contohnya.

Contoh Dua Halaman yang Telah Selesai

Mencetak Sebagai PDF


Setelah seluruh halaman selesai dikerjakan, simpan terlebih dahulu sebagai file Microsoft Word, dan
kemudian simpan ulang sebagai dokumen PDF. Pilih perintah Save As PDF dari Microsoft Office Button.

Menyimpan Dokumen Sebagai File PDF

Hasilnya akan diperlihatkan didalam aplikasi pembaca PDF (misalnya Adobe Reader) seperti berikut.

60
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Dokumen PDF yang Telah Jadi

Mengkonversi PDF menjadi Dokumen Flash


Dengan memiliki dokumen PDF berarti anda sudah siap untuk menciptakan sebuah majalah elektronik
(eMagazine). Dasar dari pembuatan eMagazine adalah mengkonversi dokumen PDF menjadi animasi
Flash. Kita akan gunakan aplikasi bernama AxMag yang khusus diciptakan untuk pembuatan majalah
elektronik.

Aplikasi AxMag

Setelah memilih dokumen PDF yang akan dijadikan eMagazine serta menentukan lokasi
penyimpanannya, klik tombol Next.

61
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Menentukan Jenis Halaman didalam PDF

Disini kita harus tentukan jenis halaman didalam PDF. Apakah satu halaman pada setiap halaman PDF,
dua halaman pada setiap halaman PDF dsb. Kita pilih opsi "One Page on Each PDF Page". Klik tombol ext.

Menentukan style Pembacaan

Berikutnya tentukan style pembacaannya, apakah berupa pelipatan 3D ataukah model penggulungan.
Kita pilih opsi pertama yaitu "3D Flipping Reading", dan klik Next.

62
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Output Interface Options

Tambahkan informasi-informasi yang diperlukan, klik Convert, dan tunggu proses konversi hingga
selesai.

Proses Konversi PDF ke Flash

Proses konversi telah selesai.

Proses Konversi Selesai

Klik View It untuk melihat majalah hasil buatan kita.

63
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Tampilan Majalah dalam Animasi Flash

Hasil konversi dikumpulkan dalam sebuah folder. Nama dari folder tersebut bergantung kepada nama
yang anda berikan pada saat mengkonversinya.

Contoh Folder Hasil Pembuatan Majalah

Bagaimana Cara Menjadikan Majalah Bisa Dibaca secara Online?


Salah satu keuntungan dari pembuatan majalah berbasis teknologi informasi adalah bisa disajikan secara
online di internet maupun intranet. Supaya bisa diakses secara online di internet, maka folder hasil
pembuatan majalah tersebut harus diunggah ke layanan web hosting yang anda miliki. Jika belum
memiliki web hosting sendiri, anda harus berlangganan web hosting atau memanfaatkan layanan web
hosting gratis yang banyak ditawarkan di internet.

64
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP VIII

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Sub Pokok Materi : Kertas dan Printer untuk Cetak Grafis
Pertemuan Ke : 13
Alokasi Waktu : 5 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak komputer pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.3. Menciptakan karya grafis dengan berbagai variasi warna, bentuk dan ukuran

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.3.1. Menjelaskan macam-macam kertas yang digunakan dalam desain grafis
1.3.2. Menjelaskan jenis-jenis printer
1.3.3. Menjelaskan perbedaan antara kertas biasa dan sublim paper

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Menjelaskan macam-macam kertas printer dan kegunaannya
Menjelaskan jenis-jenis printer dan kegunaannya yang sering dipakai dalam bidang desain grafis

E. Materi Ajar
Kertas dan Printer untuk Cetak Grafis (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang jenis kertas dan printer
3. Motivasi tentang keunggulan printer yang digunakan dalam bidang desain grafis
Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
65
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa


4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Apakah persamaan dan perbedaan antara kertas Glossy Photo Paper dengan Premium Glossy
Photo Paper?
2) Apakah fungsi utama dari printer dye sublimation?
3) Jelaskan secara singkat fungsi printer CD/DVD, printer ID Card dan printer POS!
Kunci Jawaban:
1) Persamaannya, keduanya sering dipakai untuk keperluan cetak foto beresolusi tinggi dengan
efek kilau lebih tinggi. Perbedaannya terletak pada harganya.
2) Mencetak grafis pada benda-benda tiga dimensi misalnya mug (cangkir)
3) Printer CD/DVD berfungsi mencetak cover secara langsung pada permukaan compact disc,
printer ID card untuk mencetak pada media yang sering dipakai dalam pembuatan kartu
identitas, sedangkan printer POS dipakai untuk mencetak transaksi pada kasir
Pedoman Penilaian:

66
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Skor per soal : 10


Skor Total : 30

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

67
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Kertas dan Printer untuk Cetak Grafis


Jenis Kertas untuk Printer
Mengapa Anda Harus Mengenalnya?
Salah satu media yang sering dipakai untuk mentransformasi karya grafis digital dari komputer adalah
kertas. Hasil akhir atau print-out dari desain grafis digital salah satunya ditentukan oleh jenis kertas yang
digunakan untuk mencetak. Dengan mengetahui beberapa macam jenis kertas untuk printer, maka
diharapkan anda bisa memilih jenis kertas yang tetap sesuai dengan keperluan desain grafis yang anda
ciptakan. Sebagai contoh, ketika anda membuat desain grafis berupa stiker maka media cetaknya adalah
Glossy Sticker Photo Paper.
Beberapa Macam Kertas untuk Printer
Canvas Paper
Jenis kertas ini mampu menghasilkan cetakan dengan sentuhan canvas. Jadi saat dicetak akan
menampilkan hasil cetak yang persis dengan kertas kanvas.

Inkjet Rice Canvas Paper 160G


(Sumber www.misiland.en.made-in-china.com)

Premium Glossy Photo Paper


Kertas premium glossy atau sering disebut high glossy ini mampu menghasilkan cetakkan dengan
efek lebih kilau. Penggunaan kertas jenis ini sangat cocok untuk foto yang mempunyai resolusi
tinggi. Jadi kualitas cetakan jadi lebih maksimal dan lebih cerah. Tentu saja harga kertas jenis ini
lebih mahal.

68
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Premium Glossy Photo Paper


(Sumber: www.indonetwork.co.id)

Double Side Paper


Jenis kertas ini mampu dicetak dua bagian [depan dan belakang]. Kualitas cetakannya juga cukup
bagus, tidak terlalu kilau, dan cenderung doff. Kertas ini cukup cocok digunakan untuk keperluan
cetak pamflet yang digantung, jadi bisa nampak depan dan belakang.

Contoh Double Side Paper 220 gram


(Sumber: www.globalsources.com)

Laster Photo Paper


Kertas laster ini juga cocok digunakan untuk mencetak foto beresulosi tinggi. Hasil cetak kertas
laster ini nantinya bisa menimbulkan efek kulit jeruk. Jenis kertas laster ini pun juga mampu
menimbulkan efek doff. Kertas laster ini juga mempunyai ketahanan yang lebih bagus, jadi foto bisa
lebih awet dan tidak gampang pudar. Kertas jenis ini sangat cocok digunakan untuk foto dokumen
pribadi, karena bisa awet hingga puluhan tahun.

69
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Laser Photo Paper 220g


(Sumber: www.cyberpuerta.mx)

Glossy Photo Paper


Jenis glossy ini merupakan standar cetak foto. Kualitas kertas putih dan mengkilap dan mampu
menghasilkan cetak cemerlang. Kertas ini juga cocok digunakan untuk foto beresolusi tinggi, apalgi
harga yang relatif lebih murah.

Contoh Glossy Photo Paper


(Sumber: www.vk-tech.blogspot.com)

Sticker Glossy Photo Paper


Bagi yang ingin memasukkan foto kedalam sticker, maka pilihan yang tepat adalah jenis sticker
glossy. Kualitas kertasnya putih dan mengkilap, serta mampu mencetak foto beresolusi tinggi.

70
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Glossy Sticker Photo Paper


(Sumber: www.pinkrefillsystem.wordpress.com)

Inkjet Paper
Untuk jenis inkjet paper ini biasanya digunakan untuk keperluan grafis, seperti mencetak proof
arsitektur rumah, grafik bar dan banyak lagi. Kulaitas jenis inkjet ini lebih bagus dibanding HVS biasa,
karena serapan pada tintanya lebih bagus, dan lebih cepat kering.

Contoh Inkjet Paper


(Sumber: www.ivorystorage.com)

Sublime Paper
Kertas jenis ini digunakan sebagai mediator untuk keprluan transfer gambar ke t-shirt [kaos]. Jadi
bila ingin mencetak foto kedalam t-shirt maka gunakan jenis kertas ini, karena kertas ini mampu
memaksimalkan pemindahan tinta ke t-shirt.

71
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Sublime Paper


(Sumber: www.shop.keramik88.com)

Jenis dan Fungsi Printer

Fungsi Umum Printer


Secara umum printer berfungsi sebagai piranti pencetak file komputer ke media kertas. Anda bisa
mengenal jenis-jenis kertas untuk printer disini. Terdapat beberapa macam printer sesuai
penggunaannya seperti yang akan saya uraikan dibawah.

Jenis Printer
Printer Dot Matrix
Jenis printer ini memakai pita karbon dan pin-pin jarum untuk mencetak. Memiliki kecepatan cetak
50 hingga 500 karakter per detik, sedangkan head-cetaknya memiliki sebanyak 9 hingga 24 pin
jarum.

Contoh Printer Dot Matrix


(Sumber: www.padante.com)

72
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Printer Inkjet
Disebut printer inkjet karena prinsip kerja pencetakannya dilakukan dengan menyemprotkan tinta
pada permukaan kertas. Umumnya printer inkjet memiliki resolusi cetak sebesar 300dpi.

Contoh Inkjet Printer


(Sumber: www.toptenpk.com)

Printer Laserjet
Prinsip pencetakan printer laserjet adalah dengan memakai laser yang disorotkan ke sejenis drum
guna menciptakan pola image yang akan dicetak, dan kemudian drum tersebut berputar melalui
toner (bubuk tinta cetak). Pola pada drum akan mengambil serbuk dari toner sesuai dengan variasi
muatan listrik yang terbentuk pada saat pembentukan pola. Kemudian, dengan bantukan panas dan
tekanan, drum mentransfer pola image ke media kertas. Keseluruhan proses berlangsung relatif
lebih cepat daripada printer inkjet. Disamping itu kepadatan warna cetak pada printer laserjet lebih
bagus daripada printer inkjet.

Contoh Printer Laserjet


(Sumber: www.reviewprinterlaser.com)

Printer LED/LCD
Prinsip pencetakannya hampir serupa dengan printer laserjet, namun disini memakai LED (Light
Emitting Diode) dalam pembentukan pola image yang akan dicetak. Terbukti bahwa LED Printer
mampu menghasilkan kualitas cetak yang sangat tinggi, baik grafis maupun teks.

73
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh LED Printer


(Sumber: www.trustedreview.com)

Printer Solid Ink


Jenis printer ini memakai jenis tinta yang sudah dipadatkan. Ketika digunakan, mesin akan
melelehkan tinta padat tersebut dan menampungnya pada suatu drum dan didinginkan. Setelah
dingin, baru kemudian digunakan untuk mencetak. Satu hal yang perlu diperhatikan ketika memakai
printer jenis ini adalah kelembaban kertas.

Contoh Bentuk Tinta Padat


(Sumber: www.inhabitat.com)

Printer Dye Sublimation


Jenis printer ini banyak dipakai oleh kalangan fotografer dan desainer grafis profesional untuk
pekerjaan pencetakan pada permukaan benda keras, seperti misalnya pada mug (cangkir). Prinsip
kerjanya memanaskan tinta sehingga terjadi perubahan wujud dari padat menjadi gas (menyublim).

Salah Satu Contoh Printer Dye Sublimation


74
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

(Sumber: www.instituteofprintingtechnology.com)

Printer Portabel
Printer jenis ini dirancang berukuran relatif kecil daripada printer inkjet, berbobot ringan dan mudah
dibawa kemana-mana.

Contoh Printer Portable


(Sumber: www.smartchoosing.com)

Printer Plotter
Jenis printer ini umumnya berukuran besar. Biasa pula digunakan untuk proses pencetakan gambar-
gambar arsitektur karena memiliki keakuratan yang tinggi. Terdapat dua tipe yaitu flatbed plotter
dan drum plotter.

Contoh Printer Plotter


(Sumber: www.santekno.blogspot.com)

Printer Photo Digital


Printer jenis ini serupa dengan inkjet maupun laserjet, akan tetapi memiliki tinta tambahan yaitu
light cyan dan light magenta, sehingga mampu menghasilkan cetak foto digital dengan kualitas yang
lebih tinggi.

75
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Digital Photo Printer


(Sumber: www.sansley.com)

Printer CD/DVD
Printer jenis ini dipakai untuk pekerjaan pencetakan pada permukaan media compact disc.

Contoh Printer CD/DWD


(Sumber: www.tigerdirect.com)

Printer ID Card
Printer jenis ini dipakai untuk mencetak pada media kartu identitas untuk karyawan, pegawai dsb.
Mampu mencetak ID Card dalam jumlah banyak secara cepat.

Contoh ID Card Printer


(Sumber: www.barcodesinc.com)

76
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Printer POS (Point Of Sale)


Jenis Printer ini biasa dipakai di lingkungan pertokoan, berguna mencetak struk rincian pembelian
barang yang dilakukan oleh pelanggan.

Contoh Printer POS


(Sumber: www.myposprinter.com)

Printer Label
Printer Label berguna untuk mencetak label barang atau benda lain dalam jumloah banyak pada
berbagai ukuran, lengkap dengan barcode.

Contoh Printer Label


(Sumber: www.accuratesystemslabelling.co.uk)

77
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP IX

Satuan Pendidikan : SMK Sasmita Jaya 1


Mata Pelajaran : Dasar Desain Grafis
Kelas : X Multimedia
Materi Pokok : Membuat Karya Grafis
Sub Pokok Materi : Memanipulasi Image Digital
Pertemuan Ke : 14, 15, 16, 17 dan 18
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi
1. Menggunakan perangkat lunak komputer pembuat grafis

B. Kompetensi Dasar
1.3. Menciptakan karya grafis dengan variasi berbagai warna, bentuk dan ukuran

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.3.1. Menjelaskan fungsi Magic Lasso Tool
1.3.2. Menjelaskan persamaan dan perbedaan fungsi Eraser Tool dan Magic Eraser Tool
1.3.3. Menjelaskan cara penggantian background dalam pembuatan desain grafis untuk
keperluan publikasi

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat:
Melakukan pemilihan secara otomatis berdasarkan garis luar (outline) obyek
Melakukan penghapusan obyek dengan secara biasa dan secara otomatis
Memanipulasi obyek grafis untuk keperluan publikasi

E. Materi Ajar
Memanipulasi Image Digital (Lampiran 1)

F. Model pembelajaran
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Konsep
Model Pembelajaran : Problem Solving Learning

G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
2. Apersepsi tentang manipulasi grafis komputer
3. Motivasi tentang keunggulan grafis komputer
Kegiatan Inti
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Memimpin doa (Meminta seorang siswa untuk memimpin


doa)
78
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk 25 menit


menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
3. Memeriksa kebersihan serta kesiapan siswa
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
5. Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Guru Menjelaskan
materi dan memberikan pertanyaan tentang materi pokok.
6. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik
7. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

Inti 8. Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang


akan dilakukan siswa dalam kelompok
9. Guru membentuk kelompok 225 menit
10. Setiap orang dalam kelompok dibagi subtopic yang
berbeda
11. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopic
masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli.
12. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati
dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami.
13. Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal.
14. Mendorong siswa agar bekerja sama dalam kelompok.

Penutup 15. Post Test 50 menit


16. Melakukan refleksi dan mencatat hal-hal penting dalam
bentuk rangkuman dengan melibatkan peserta didik
17. Menindaklanjuti pembelajaran hari ini dengan melihat
hasil akhir pekerjaan siswa sesuai dengan materi belajar
yang baru saja di pelajari
18. Follow-up pada siswa untuk materi minggu depan

H. PENILAIAN
Teknik penilaian: Tes
Soal Uraian:
1) Jelaskan secara singkat mengenai teknik blue screen photographic didalam dunia fotografi
digital!
2) Apakah kegunaan dari Magic Lasso Tool pada Adobe Photoshop?
3) Apakah perbedaan antara Eraser Tool dan Magic Eraser Tool?
Kunci Jawaban:
1) Blue screen photographic adalah teknik pengambilan foto yang digunakan dalam bidang
fotografi dengan memakai latarbelakang warna biru atau hijau.
2) Melakukan pemilihan secara otomatis sesuai dengan bentuk garis luas (outline) obyek
3) Eraser Tool menghapus bagian obyek dengan cara biasa, sedangkan Magic Eraser Tool
melakukan penghapusan bagian obyek secara otomatis berdasarkan kesamaan warna

79
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Pedoman Penilaian:
Skor per soal : 10
Skor Total : 30

= 100

Kriteria penilaian:
90 100 : Sangat baik
85 90 : Baik
75 84 : Cukup
<75 : Kurang

Mengetahui Cepu, 18 Juli 2013


Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

80
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Lampiran 1

Materi Ajar

Menghapus Background Foto


Alasan Penghapusan Background Foto
Salah satu kemudahan yang diberikan oleh fotografi digital adalah memungkinkan dilakukannya
manipulasi terhadap image, misalnya pengantian background foto sesuai kebutuhan. Teknik yang sering
dipakai adalah dengan melakukan pengambilan foto pada latar belakang warna seragam (umumnya biru
atau hijau). Teknik ini dikenal dengan istilah blue screen photographic.
Penggunaan latarbelakang warna seragam (biru) pada sebuah foto digital mempemudah penghapusan
background tersebut untuk diganti dengan image lainnya. Perhatikan contoh berikut.

Contoh Manipulasi Foto Blue Screen


(Sumber: www.ebay.com)

Jika Tidak Memakai Teknik Blue Screen, Apa Solusinya?


Kebanyakan dari kita membidik obyek foto secara apa adanya, artinya memakai latarbelakang yang ada
sesuai dengan kondisi di lapangan. Hal ini menghasilkan latarbelakang foto dengan beragam variasi
warna yang kompleks. Lantas, bagaimana cara menghapusnya?
Beberapa aplikasi pengolah grafis digital menyediakan tool (alat) untuk keperluan ini, misalnya alat
penghapus (eraser tool). Dengan tool ini kita bisa menghapus bagian foto untuk menghilangkan
latarbelakangnya. Namun pekerjaan ini membutuhkan kesabaran, waktu dan ketelitian luar biasa untuk
menghasilkan penghapusan background yang benar-benar sempurna.
Solusi lain untuk hal ini adalah magnetic lasso tool. Dengan memakai tool ini pekerjaan menjadi relatif
lebih cepat dan gampang. Kita hanya perlu menggerakkan pointer di sepanjang perbatasan antara
background dan obyek foto untuk meletakkan titik-titik ikat guna membentuk area pemilihan bagian
background secara keseluruhan, dan kemudian menghapusnya.

81
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Magnetic Lasso Tool pada Photoshop

Ikon Magnetic Lasso Tool pada Photoshop

Penggunaan
Klik pada bagian tertentu foto untuk menetapkan titik-ikat awal (lihat contoh). Setelah itu gerakkan
pointer di sepanjang garis luar obyek (outline), maka secara otomatis akan terbentuk titik-titik ikat di
sepanjang lintasan itu.

Penggunaa Magnetic Lasso Tool

Pembatalan Titik-Ikat Pemilihan


Penempelan titik-ikat terjadi secara otomatis berdasarkan perbedaan warna antara obyek dan
background. Bagaimana jika penempelan itu terjadi pada posisi yang kurang tepat? Anda bisa
membatalkan titik-ikat itu dengan menekan kunci BACKSPACE pada keyboard sebanyak jumlah titik-ikat
yang akan dihapus. Untuk menghapus seluruh titik-ikat yang sudah terbentuk, tekan kunci ESC pada
keyboard.
Menempelkan Titik Ikat Pemilihan secara Paksa
Untuk menempelkan titik ikat secara paksa pada posisi tertentu, klik pada posisi yang dimaksud. Anda
mungkin perlu melakukan hal ini ketika terjadi kegagalan dalam penempelan titik-ikat secara otomatis.
Menyelesaikan Pemilihan
Ketika pointer sudah mencapai kembali titik-ikat awal, dobel-klik pada titik ikat tersebut untuk
membentuk area pemilihan.
82
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Hasil Pemilihan

Menghapus Bagian Terpilih


Tekan kunci DEL pada keyboard untuk menghapus bagian yang dipilih (dalam hal ini adalah background
foto). Warna background yang akan tampak setelah penghapusan bergantung pada setelan warna
background yang berlaku pada saat itu.

Set Background Color

Jika setelan warna background pada saat itu putih, maka hasilnya akan tempat seperti ini:

83
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Hasil Penghapusan Background

Magic Eraser Tool pada Photoshop


Alat lain yang tersedia di Photoshop adalah Magic Eraser Tool. Berguna untuk melakukan penghapusan
secara cepat berdasarkan warna contoh yang dipilih. Dengan tool ini warna-warna serupa yang ada di
dekatnya akan ikut terhapus secara otomatis.

Ikon Magic Eraser Tool pada Photoshop

Sebagai contoh, jika kita klik salah satu titik pada background (yaitu kita ambil warna contoh putih),
maka warna-warna putih lainnya yang ada disekitarnya juga akan ikut terhapus.

84
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Pemakaian Magic Eraser Tool

Hasil akhirnya akan tampak seperti ini.

Contoh Hasil Akhir Penghapusan Background

Sebagai catatan, jika masih terdapat bagian-bagian kecil background yang tidak ikut terkena
penghapusan maka anda harus melakukan penghapusan bagian-bagian kecil itu secara manual dengan
memakai Eraser Tool.

Penerapan Background lain


Sekarang, foto dengan background transparan bisa diterapkan ke foto background lain. Contohnya
seperti ini.

85
Dasar Desain Grafis
Endang Riyanti S.Kom

Contoh Penerapan Background Lain

Mengetahui,
Kepala SMK SASMITA JAYA 1 Guru Bidang Studi

Drs. Aser Simamora, MM Endang Riyanti S.Kom

86

Anda mungkin juga menyukai