Anda di halaman 1dari 4

Nama : Uci Meliana

No. Pendaftaran : 004

RESUME ORIENTASI MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI APOTEKER


UNIVERSITAS ANDALAS

Materi 1
Oleh : Duddy Abdurahman, S.Si, Apt dan Oliv Fabia, S.Farm, Apt

Transformasi Apotek-er dalam Era JKN

Materi yang disampaikan oleh dua orang perwakilan Kimia Farma berasal dari
dua fokus yang berbeda yaitu apotek dan distribusi obat dimana Kimia Farma memiliki
beberapa fokus seperti apotik, pabrik/industri dan PBF. Kedua fokus tersebut memiliki
sudut pandang yang berbeda. Setiap fokus memiliki tantangan tersendiri sehingga
peminatan tergantung dari keinginan masing-masing orang.
Peluang pekerjaan apoteker telah terjadi transformasi dari tahun ke tahun
terutama di era JKN menjadi era BPJS, khususnya di apotek. Peluang bisnis apotek
menjadi tidak begitu dilirik oleh apoteker di era BPJS sebab semua obat-obat pasien
telah ditanggung oleh pihak BPJS. Sasaran bisnis apotek lebih kepada masyarakat yang
tidak ikut BPJS, namun jumlahnya terbilang sedikit. Oleh karena itu, bisnis apotek
harus pandai dalam memilih jenis dan peluang dari obat-obat yang akan dijual. Obat-
obat yang dijualnya bersifat sebagai obat untuk preventif dan promosi saja karena obat
untuk kuratif dan rehabilitatif telah diatur oleh pihak BPJS. Selain itu, suatu apotek
tidak hanya menjual barang obat tetapi juga jasa sebagai konsultan sehingga apotek
tersebut memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan apotek lainnya.
Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki 9 prinsip CDOB (Cara distribusi Obat
yang baik) yaitu manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan
dan peralatan, operasional, inspeksi diri, keluhan, obat/bahan obat kembaliam, diduga
palsu dan penarikan kembali, transportasi, fasilitas distribusi berdasarkan kontrak,
dokumentasi. Tujuan utama dari distribusi agar tepat obat, tepat outlet, dan SP (surat
pesanan) benar.
Paradigma peran apoteker telah berubah dari drug oriented menjadi patient
oriented dimana kegiatan pharmaceutical care sedang digalakkan agar tujuan
pengobatan menjadi terwujud. Peran apoteker yang bersembunyi dibalik layar menjadi
lebih dipandang oleh masyarakat karena keterlibatan/kepedulian apoteker terhadap
keberhasilan terapi pasien. Oleh karena itu, harapan kedepannya peran apoteker dapat
lebih diakui oleh masyarakat.
Materi 2
Oleh : Dr. Henmaidi, S.T., M. Eng.Sc

Pengembangan Karakter Mahasiswa

Mahasiswa memiliki tiga kelompok yaitu mahasiswa kelompok satu dengan IPK
tinggi dan lulus cepat, mahasiswa kelompok dua dengan IPK cukup dan lama lulus, dan
mahasiswa kelompok tiga dengan status drop out. Semua orang ingin menjadi
mahasiswa kelompok satu, namun nyatanya kelompok banyak yang dipilih tidak
menjamin kesuksesan seseorang di masa depan. Mahasiswa yang drop out justru banyak
menjadi orang-orang terkaya didunia seperti Bill Gates dan Bob Sudino. Namun, bukan
status drop out nya yang menjadikannya menjadi orang sukses. Kedua tokoh tersebut
memiliki softskill dan karakter yang telah dibangun sehingga dapat menjadi orang
sukses. Softskill tersebut dibangun dalam waktu yang lama sedangkan karakter
dibangun dalam waktu yang lebih lama lagi. Karakter adalah sikap yang diambil tanpa
harus berfikir (spontan). Tokoh Bung Hatta memiliki karakter yang SEJATI (sabar,
empati, jujur, adil, tanggung jawab dan ikhlas) dimana beliau tidak memanfaatkan
jabatannya saat itu menjadi wakil presiden Indonesia untuk memenuhi impian
sederhananya untuk membeli sepatu bermerk dari Italia.
Karakter menjadi identitas seseorang untuk membedakan dirinya dengan orang
lain. Karakter diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal menyimpang yang banyak
terjadi pada mahasiswa yang masih labil. Karakter yang diinginkan bagi mahasiswa
profesi apoteker Universita Andalas adalah bermartabat dan profesional artinya lulusan
apoteker nantinya mampu bekerja secara profesional berdasarkan kode etik farmasi dan
bermartabat artinya menjaga sikap dan perilaku dimanapun dan kapanpun sehingga
nama baik almamater terjaga dengan baik.
Semasa kuliah sangat disayangkan apabila mahasiswa hanya mengembangkan
ilmu pengetahuan saja, namun masa ini adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan
karakter dan softskill dengan ikut berbagai kegiatan organisasi. Dalam suatu organisasi,
seseorang dihadapkan dengan tantangan baru baik itu sifat orang lain, kegiatan yang
cukup besar, dan berbagai masalah yang dihadapi sehingga banyak pengalaman yang
didapatkan dan berguna bagi mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja nantinya. Banyak
mahasiswa yang lulus dengan nilai tinggi namun tidak mengembangkan softskill. Nilai
hanya menjadi pengantar atau syarat saja untuk sampai pada suatu pekerjaan, namun
softskill yang menentukan dirinya layak atau tidak untuk bergabung pada suatu
perusahaan.
Karakter yang dibentuk semasa kuliah diharapkan nantinya mampu menjadi
lulusan yang unggul sehingga dapat diterima di berbagai instansi pemerintah maupun
swasta yang mampu bekerja secara personal ataupun bersama dalam tim. Selain itu,
alumni juga diharapkan mampu menciptakan inovasi baru untuk memajukan nusa dan
bangsa Indonesia.
Materi 3
Oleh : Yesi Puspita, S.Sos, M.Si
Komunikasi Efektif
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan komunikasi nonverbal seperti gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu. Setiap
manusia selalu melakukan proses komunikasi setiap hari. Komunikasi sudah menjadi
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari setiap orang. Meskipun komunikasi sering
dilakukan oleh setiap orang namun hanya beberapa orang yang memperhatikan apakah
komunikasi yang telah dilakukan sudah efektif atau belum.
Komunikasi memiliki lima kata kunci yaitu komunikator, komunikan, pesan,
media, dan respon/feedback. Komunikator adalah seseorang yang memberikan atau
menyampaikan pesan. Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan. Media
adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti telepon, internet, atau mulut. Respon
adalah tanggapan dari komunikan terhadap pesan yang telah disampaikan. Semua
elemen harus terpenuhi agar dapat tercipta komunikasi yang efektif.
Komunikasi akan berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan
bahasa yang dapat dipercaya artinya bahasa yang digunakan oleh komunikator dan
komunikan memiliki persamaan sehingga saat proses komunikasi pesan dapat
disampaikan dan diterima dengan benar, pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang
berguna, jelas, dan objektif, lingkungan atau suasana cukup mendukung, ada keserasian
antara pemberi dan penerima pesan, dan ekspresi tubuh yang tepat sesuai dengan situasi
dan kondisi.
Fungsi dan tujuan dari komunikasi untuk merubah opini, edukasi, dan persuasi.
Komunikasi memberikan informasi positif sehingga terdapat pertimbangan lain yang
dapat merubah opini seseorang. Selain itu, komunikasi dapat dijadikan sebagai sarana
untuk edukasi sehingga ada sikap baru yang tercipta. Komunikasi juga bertujuan untuk
mengajak orang lain agar mengikuti sesuatu yang kita harapkan.
Komunikasi sangat penting bagi seorang profesi apoteker dimana pada dunia
kerja apoteker akan bertemu langsung dengan pasien dengan berbagai perbedaan seperti
usia, pendidikan, bahasa dan latar belakang budaya. Komunikasi bersifat dinamis
artinya seorang komunikator mampu mengenali dan menyesuaikan komunikan yang
akan dihadapi. Komunikasi juga bersifat irreversibel artinya tidak dapat kembali/ditarik
seperti semula sehingga suatu pesan yang disampaikan pada proses komunikasi harus
dipikirkan terlebih dahulu agar tidak ada penyeselan setelah pesan selesai disampaikan.
Komunikasi merupakan softskill yang tidak diperoleh dari pendidikan formal
dikampus, namun komunikasi dibangun dan dilatih terus-menerus agar terbentuk
komunikasi yang efektif. Komunikasi adalah kunci kesuksesan seseorang di masa
datang dimana komunikasi sangat diperlukan saat seseorang mampu berinteraksi
dengan baik dengan orang lain terutama pasien.
Materi 4
Oleh : Dr. Dr. Masrul, MSc, SpGK

Kepemimpinan Efektif
Pemimpin adalah seseorang yang mengemban tugas dan tanggung jawab untuk
memimpin dan bisa mempengaruhi orang yang dipimpinnya sehingga dapat mencapai
tujuan bersama. Pemimpin muncul dari beberapa hal seperti terlahir sendiri atau
diciptakan karena beberapa kondisi seperti lingkungan, keluarga, pendidikan, dan
pekerjaan. Pemimpin yang muncul karena nasib dari keturunan keluarga pengusaha
memiliki jiwa yang tidak tangguh karena dia menjadi pemimpin bukan dari karakter dan
usahanya. Sedangkan, pemimpin yang diciptakan karena beberapa kondisi akan
melahirkan pemimpin yang tangguh dan kuat.
Karakter pemimpin dibentuk sejak kecil sehingga karakter tersebut semakin
berkembang di masa berikutnya. Seorang pemimpin memiliki karakter diantaranya
komunikatif artinya mampu berkomunikasi dengan anggota-anggotanya, merespon
masalah dengan realtime artinya masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan
dengan tepat dan cepat, berfikir diluar box artinya memiliki pemikiran yang sangat luas,
disiplin artinya mampu menjaga komitmen yang telah dibuat, moral artinya suatu sikap
yang dapat menjadi contoh atau panutan oleh anggota-anggotanya, berani mengambil
resiko artinya pemimpin siap dan siaga terhadap resiko-resiko yang akan dihadapi
setelah membuat keputusan, mengubah kritis menjadi peluang artinya pemimpin
mampu memanfaatkan suatu kondisi menjadi peluang yang besar untuk kemajuan dan
kesejahteraan anggotanya, bisa melakukan transformasi diri artinya seorang pemimpin
bersifat dinamis menyesuaikan dengan keadaan anggotanya, selalu belajar cepat artinya
pemimpin mampu menerima hal-hal baru dengan cepat, kemampuan inovasi artinya
mampu menciptakan temuan-temuan baru sehingga dapat membawa anggota nya
menjadi lebih baik, punya energi bathin dan fisik artinya seorang pemimpin selalu
bersemangat dan memancarkan aura positif, rasional artinya mampu bertindak dan
berfikir dengan logis, konsisten artinya mampu mempertahankan sikap dan tindakan
yang telah diambil, bijaksana artinya mampu mengutamakan kepentingan bersama,
amanah artinya mampu menjaga kepercayaan anggotanya, mau mengurus artinya
pemimpin siap untuk menjadi problem solver untuk setiap masalah yang dihadapi,
empati artinya mampu merasakan yang anggotanya rasakan, teliti dan cermat artinya
mampu bekerja dengan seminimal mungkin kesalahan yang dibuat.
Peran pemimpin sangat penting baik skala kecil maupu besar. Kunci menjadi
seorang pemimpin yaitu selalu bersungguh-sungguh menjalankan amanah yang
dipercayakan oleh anggota-anggotanya. Pemimpin bersifat tidak hanya memerintah dan
menyuruh anggotanya, namun ia mampu mengayomi anggotanya dan terlibat langsung
dalam pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah seseorang dengan sifat problem solver
artinya pemimpin dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapi dengan tepat
dan cepat. Pemimpin yang diberi kepercayaan untuk memimpin beberapa pekerjaan
juga harus mampu memanajamen waktunya dengan satu kunci yaitu disiplin. Disiplin
terhadap waktu atau agenda yang telah disepakati pada masing-masing instansi. Jika
tidak, maka akan membuat agenda satu sama lain akan menjadi kacau dan tidak
terlaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai