SURAT EDARAN
Nomor : .
TENTANG
PELAKSANAAN BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH (BELKAGA)
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) merupakan salah satu penyakit bersumber dari binatang yang
mengakibatkan kecacatan menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia. Oleh karena itu sejalan
dengan kebijakan Komitmen Global WHO tahun 2000 tentang Eliminasi Penyakit Kaki Gajah di
Dunia tahun 2020 dan Peraturan Presiden RI. No. 7 Tahun 2005, tentang RPJMN Tahun 2004-2009.
Bab 28. B. 5 yang menyatakan Filariasis sebagai salah satu program prioritas P2M serta Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri RI. No.443.43/875/SJ. Tgl: 24 April 2007 tentang Pelaksanaan
Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi Filariasis di Indonesia, maka Kabupaten
Bogor yang merupakan daerah endemis akan melaksanakan Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah
(BELKAGA) di seluruh Kecamatan selama 5 (lima) tahun berturut-turut setiap bulan Oktober dimulai
sejak tahun 2015 hingga 2019, dengan sasaran program adalah seluruh penduduk berusia 2-70 tahun.,
kecuali ibu hamil dan penderita penyakit berat. Selanjutnya berdasarkan surat edaran Ditjen Kementrian
Kesehatan RI No: PM.01.13/D.1/IV.4/634/2015 bahwa Kabupaten Bogor direncanakan akan menjadi
lokasi pencanangan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis oleh Bapak Presiden RI pada
tanggal 1 Oktober 2015.
Berdasarkan hal tersebut diatas diperlukan langkah strategis dan teknis untuk mensukseskan
kegiatan dimaksud, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi agar cakupan
pengobatan pencegahan penyakit Kaki Gajah (Filariasis) sesuai target yang telah direncanakan.
Sehubungan dengan hal tersebut agar Saudara Camat segera melakukan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan tahapan sebagaimana terlampir dan melaporkan perencanaan di tingkat Kecamatan, kepada
Bupati Bogor tembusan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Demikian untuk mendapat perhatian khusus dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Atas
perhatian Saudara diucapkan terimakasih.
BUPATI BOGOR
NURHAYANTI
Tembusan :
1. Ketua DPRD Kabupaten Bogor
2. Inspektorat Kabupaten Bogor
JABATAN PARAF TANGGAL
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KABID
ASKESRA
KABAG YANSOS
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS KESEHATAN
I. PENDAHULUAN
A. PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)
Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan
oleh cacing filarial dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing ini merusak kelenjar
getah bening dan akan mengganggu fungsinya. Sehingga dapat menimbulkan gejala peradangan
kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama akan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan
yang tidak bisa sembuh seumur hidup.
Sampai saat ini lebih dari 14.000 penderita penyakit Kaki Gajah ditemukan di 418
kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 235 kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota
endemis dengan resiko penularan diantara penduduknya yang tinggi, salah satunya adalah
Kabupaten Bogor.
Sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2015 di Kabupaten Bogor telah ditemukan 60 kasus
penyakit kaki gajah (filariasis) yang tersebar di 22 Kecamatan. Kasus ini berasal dari wilayah
Kecamatan Rumpin, Gunung Sindur, Sukamakmur, Cisarua, Tenjo, Ciomas, Parungpanjang,
Sentul, Bojonggede, Tenjolaya, Dramaga, Cariu, Citeureup, Parung ,Jasinga, Cijeruk,
Cibungbulang, Ciawi, Sukaraja, Jonggol, Tajurhalang dan Cibinong.
B. PENDUDUK SASARAN
Penduduk yang mendapat obat pencegahan filariasis adalah semua penduduk yang tinggal
di Kabupaten Bogor, kecuali penduduk dengan kriteria sebagai berikut, ditunda pemberian obat
pencegahannya :
1. Anak usia < 2 tahun atau orang tua > 70 tahun
2. Ibu hamil
3. Penderita gagal ginjal/cuci darah
4. Penderita epilepsy atau anak usis > 6 tahun dengan riwayat sering kejang
5. Penderita sakit berat yang mengharuaskan ditempat tidur, demam tinggi, batuk darah,
kanker, anak marasmus/kwashiorkor
6. Penderita filariasis yang mengalami serangan akut (demam tinggi)
Penduduk kelompok kusus yang memerlukan pemeriksaan dokter dan minum obat di depan
dokter adalah :
1. Penderita hipertensi
2. Penderita sakit hantung
3. Penderita sakit hati
B. STRATEGI
Strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan POPM filariasis di kabupaten Bogor
adalah :
1. Advokasi dan sosialisasi (promosi);
2. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk pencegahan penyakit kaki gajah
(mobilisasi masyarakat);
3. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan Pos-pos Minum Obat di
setiap desa dan lokasi-lokasi strategis lainnya;
4. Meningkatkan peran serta lintas sector dan masyarakat, terutama jajaran Dinas
Pendidikan, Kementrian Agama, TNI/POLRI, organisasi masyarakat,
tokohmasyarakat, tokoh agama dan sebagainya.
DEC Albendazole
UMUR
100 mg 400 mg
2-5 tahun 1 tablet 1 tablet
6-14 tahun 2 tablet 1 tablet
>14 tahun 3 tablet 1 tablet
*)Buku Pedoman Eliminasi Filariasis
Reaksi umum terjadi akibat respon imunitas individu terhadap matinya mikrifilaria, makin
banyak mikrofilaria yang mati makin besar reaksi pengobatan yang dapat timbul. Reaksi umum
terdiri dari sakit kepala, pusing, demam, mual, sakit otot, nyeri sendi, lsu, gatal-gatal bahkan keluar
cacing.
Pelaksana teknis Komisi Ahli Pengobatan Filariasis tingkat Kabupaten (Tim KAPFi)
PENGARAH : BUPATI BOGOR
PENGENDALI : Kepala Dinas Kesehatan
KETUA : dr. H Achmad Najib
( Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kabupaten Bogor)
WAKIL KETUA : dr. Supriyadi Bektiwibowo, Sp.A.
( Rumah Sakit Umun Daerah Cibinong)
SEKRETARIS : dr. Elynda Vidiyana Ekawati
( Polres Bogor)
ANGGOTA : Unsur RSUD Cibinong
dr. Khoitiah Darojat, Sp.PD
dr. Supriyadi Bektiwibowo, Sp.A.
Unsur RSUD Ciawi
dr. Miko Galastri, Sp.PD
dr. Emilda, Sp.A
Unsur RSUD Leuwiliang
Dr. Dadang Herdiana, Sp.PD
Dr. Firman Sah Anthonius, Sp.A
Unsur RSUD Cileungsi
Dr. Ratih Isfandiaty, Sp.PD
Dr. Reni Zulia Khadri, Sp.A. M.Kes
- Unsur Ikatan Apoteker
Itha Fernandez, S.Apt
TINGKAT KECAMATAN
Penanggungjawab : Camat
Ketua : Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan
Wakil Ketua : Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga
(PKK) Kecamatan
Sekretaris : Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan
Kelompok Kerja : 1. Pokja Operasional
2. Pokja Sosial Mobilisasi
3. Pokja Logistik
4. Pokja Pendanaan
TINGKAT DESA
Penanggung jawab : Lurah/Kepala Desa
Satuan Tugas Penggerakan : Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Satuan Tugas Pelayanan : Pembina Kesehatan Kelurahan/Desa
DESA :
1. Membentuk kepanitiaan tingkat Desa
2. Advokasi dan Sosialisasi tingkat Desa dengan melibatkan tokoh
masyarakat dan tokoh agama
3. Berkoordinasi dengan Puskesmas untuk pelatihan Kader Tim
Pelaksana Eliminasi di Kelurahan/Desa
4. Berkoordinasi dengan Puskesmas/Bidan Desa, PLKB, Kader TPE
melakukan pendataan sasaran
5. Membuat Posko Desa
6. Menetapkan lokasi Pos Minum Obat
PELAKSANAAN Kecamatan ;
1. Melakukan supervisi persiapan tingkat Kecamatan
2. Melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan
3. Bersama Puskesmas memonitor kejadian ikutan pasca pemberian
obat massal filariasis
4. Merekap hasil kegiatan POPM filariasis di seluruh Desa
Desa :
1. Mendistribusikan obat POPM filariasis di setiap Pos Minum Obat
(PMO)
2. Memobilisasi masyarakat untuk datang ke Pos Minum Obat terdekat
3. Memonitor jalannya pelaksanaan POPM filariasis di Pos Minum
Obat
4. Memonitor kejadian ikutan pasca pemberian obat massal filariasis
dan melaporkannya ke Puskesmas
5. Melakukan sweeping penduduk sasaran yang belum meminum obat
pencegahan filariasis
WAKTU PENANGGUNG
NO JENIS KEGIATAN KECAMATAN/ JAWAB/
DESA/ PMO KABUPATEN
PUSKSMAS PELAKSANA
16. Pemberian Obat pada H+1 mgg H+1 mgg Puskesmas
Penduduk yang tidak hadir TPE
(sweeping)
17. Monitoring Kejadian Ikutan H+4 jam H+4 jam H+4 jam Dinkes
Pasca Pemberian Obat s/d s/d s/d Puskesmas
Pencegahan Filariasis H+3 hr H+3 hr H+3 hr TPE
18. Pemberian Obat Kejadian H+4 jam H+4 jam Puskesmas
ikutan s/d s/d TPE
H+3 hr H+3 hr
19. Supervisi Pasca Pengobatan H+2 mgg H+2 mgg H+2 mgg Dinkes
20. Pelaporan : Dinkes
a. Cakupan Pengobatan H+1 mgg H+2 mgg H+1 bl Puskesmas
b. Kejadian Ikutan H+2 mgg H+3 mgg H+1 bl TPE
6. Cisarua
1. Ciampea
7. Megamendung
2. Tenjolaya
8. Ciawi
3. Ciomas
2 9. Cigombong MINGGU IV
4. Tamansari
10. Caringin
5. Dramaga
11. Cijeruk
1. Kemang 6. Tajurhalang
2. Rancabungur 7. Bojonggede
3. Parung 8. Cibinong
3 MINGGU I
4. Ciseeng 9. Sukaraja
5. Gunung Sindur 10. Rumpin
1. Citeurup 6. Jonggol
2. BabakanMadang 7. Sukamakmur
3. Gunungputri 8. Cariu
4 MINGGU III
4. Cileungsi 9. Tanjungsari
5. Klapanunggal
VI. FORMULIR-
Formulir yang digunakan untuk pelaporan tingkat Kecamatan adalah :
1. Formulir pendataan sasaran (Form Kec-1)
2. Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Kecamatan (Form Kec-2)
Formulir yang digunakan untuk pelaporan tingkat Desa adalah :
1. Formulir catatan POPM filariasis oleh Kader TPE di PMO (Form D-1)
2. Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Desa (Form D-2)
SASARAN
JUMLAH KEBUTUHAN OBAT
N JUMLAH 2-4 th 5-14 th 14-70 th
DESA SASARA
O PENDUDUK
N
SELURUHNY
TOTAL TOTAL TOTAL DEC ALBEN
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
..tanggal../../.
Camat ..
Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Kecamatan (Form Kec-2)
A. Distribusi Obat
No Obat Diterima Digunakan Sisa
1. DEC
2. Albendazol
..tanggal../../.
Camat.
Form D-1
LAPORAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL FILARIASIS
BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH, TAHUN 2015
1. Kegiatan Tanggal :
2. Nama Desa :
Puskesmas :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
Tgl Pelaksanaan :
A. Distribusi Obat
No Obat Diterima Digunakan Sisa
1. DEC
2. Albendazol
..tanggal../../..
Kepala Desa/Lurah