Anda di halaman 1dari 23

1

Pemrograman Dasar C Mikrokontroler AVR


By : Deddy Susilo, ST
(WORKSHOP PIM FTEK UKSW 2009)

Sasaran: Setelah membaca bab ini, pembaca akan mampu :


Memahami pemrograman dasar C Mikrontroler AVR.
Mengaplikasikan mikrokontroler dalam beberapa aplikasi sederhana menggunakan bahasa C

Bab ini akan membahas pemrograman dasar mikrokontroler AVR dalam bahasa C. Belajar
mikrokontroler apapun lebih bagus jika dimulai dengan bahasa assembly karena akan lebih mudah
memahami sifat dan cara penggunaan register dasar dari sebuah mikrokontroler. Hal ini dikarenakan
mikrokontroler / mikroprosesor hanya mengenal bahasa mesin (yang biasanya dalam format HEX
atau BIN) saja, yang mana bahasa mesin tersebut adalah hasil proses assembling dari bahasa assembly
(yang biasanya dalam format ASM).
Untuk pembuatan program dalam skala besar (misalnya program mikrokontroler untuk
control unit sebuah DVD player, dsb) pemrogram akan mengalami kesulitan jika menggunakan
bahasa pemrograman tingkat rendah seperti bahasa assembly AVR. Karena itu kemudian
dikembangkan sebuah Kompiler yang dapat menerjemahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi
(misalnya bahasa C, Pascal, dsb) ke bahasa assembly-nya AVR, sehingga pemrogram dapat membuat
perangkat lunak untuk mikrokontroler AVR menggunakan bahasa tingkat tinggi.
Salah satu compiler terkenal dan mudah digunakan untuk menerjemahkan bahasa C ke bahasa
assembly AVR adalah Code Vision AVR. Dalam mempelajari bahasa C untuk AVR, untuk tiap sub-
babnya sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu bahasa C secara umum (maksudnya bahasa C
standar yang untuk PC). Bahasa C cukup universal tidak seperti bahasa assembly, sehingga untuk
mempelajari tipe membahas mikrokontroler keluarga yag lain, bahasa C yang digunakan tidak jauh
berbeda cara penulisan dan pemakaiannya, sehingga pembaca tidak akan mengalami kesulitan yang
berarti.

1.1. Kata-kata Kunci Dalam Bahasa C


Kompiler menyediakan tipe data C standar dan beberapa tipe data tambahan untuk menunjang
mikrokontroler keluarga AVR. Untuk bahasa C standar ANSI hanya mempunyai 32 kata kunci
(perintah baku). Berikut adalah ke-32 kata-kata kunci untuk Turbo C :
auto default float register
volatile break do for
return switch while case
double goto short typedef
char else if signed
union const enum int
sizeof unsigned continue extern
2
long static void struct
Fungsi masing-masing kata kunci di atas dapat dibaca di buku-buku yang khusus membahas
bahasa C umum. Meskipun hanya mempunyai 32 kata kunci saja, bukan berarti bahasa C kurang
variatif dalam perintah-perintahnya. Karena perintah-perintah tambahan (yang biasanya berupa
fungsi) dapat ditambahkan sewaktu penulisan program dengan menambahkan beberapa file pustaka
(library) pada program yang ditulis. Sebagai tambahan kata kunci tersebut juga berlaku jika nanti kita
mulai belajar mikrokontroler keluarga AVR.

1.2. Struktur Program Dalam Bahasa C


Setiap bahasa pemrograman mempunyai ciri khas tersendiri dalam penulisan programnya.
Karena itu untuk mengenal lebih jauh penulisan program dengan suatu bahasa pemrograman, haruslah
diketahui struktur / pola penulisan bahasa pemrograman tersebut. Struktur dari program C dapat dilihat
sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih fungsi-fungsi. Dimana masing-masing fungsi tersebut
mempunyai nama. Fungsi utama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu
bernama main( ). Berikut adalah struktur/pola penulisan program dalam bahasa C :
penulisan file-file pustaka

main( )
{
statemen-statemen;

}
fungsi_fungsi_Lain( )
{
statemen-statemen;

}

Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur, karena strukturnya


menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagian (subroutine). Jika diinginkan
digunakannya perintah-perintah tambahan selain yang ada pada ke-32 kata kunci, maka ditambahkan
beberapa file pustaka yang dituliskan pada bagian awal program. Pada file-file pustaka tersebut akan
didefinisikan beberapa perintah-perintah tambahan (yang biasanya berupa fungsi-fungsi) yang dapat
digunakan pada penulisan program. Salah satu file pustaka yang sering digunakan adalah stdio.h
(singkatan dari Standard Input Output) . Pada file pustaka tersebut telah didefinisikan beberapa
perintah baru yang digunakan untuk masukan dan keluaran standar, misalnya perintah untuk
menampilkan sesuatu di layar (perintah printf), perintah untuk memasukkan data (perintah scanf), dsb.

1.3. Contoh Program Bahasa C Yang Sederhana


Berikut adalah sebuah contoh program C sederhana.
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
//tempat mendeklarasikan variabel
global (jika ada)
3
main( ) //fungsi utama
{
char nama[10]; //contoh variabel lokal nama bertipe
char meminta disediakan tempat di
memori sebanyak 10
printf(masukkan nama anda :); //statemen-statemen
scanf(%s,&nama);
printf(nama anda adalah : %s,nama);
}

Jika program tersebut dijalankan akan didapatkan hasil :

masukkan nama anda : Budi


nama anda adalah : Budi

Program di atas adalah program bahasa C untuk komputer (PC). Berikut adalah contoh
program bahasa C sederhana untuk mikrokontroler AVR (dengan Code Vision AVR) :
Kode Program Keterangan
#include <mega8535.h> //file pustaka
#include <stdio.h>
#include <reg51.h> //tempat mendeklarasikan variabel
global (jika ada)
//fungsi utama
void main(void)
{ //contoh variabel lokal simpan
char simpan; //statemen-statemen
PORTA=0xFF;
simpan=PORTC;
}

Jika program tersebut dikompilasi ke bentuk hex atau biner dan dimasukkan ke FLASH
PEROM AVR, mikrokontroler akan mengeluarkan nilai FFh (=11111111b) di port A, dan akan
mengambil nilai yang ada di port C serta menyimpannya di variabel simpan.
1.4. Tipe Data Dalam Bahasa C Untuk AVR
Di dalam bahasa pemrograman komputer, data yang digunakan umumnya dibedakan menjadi
data nilai numerik (bilangan) dan data nilai karakter (huruf dan kata). Nilai numerik dibedakan lagi
menjadi nilai numerik integer (bilangan bulat) dan nilai numerik pecahan. Nilai numerik pecahan
dapat dibedakan lagi menjadi nilai numerik pecahan ketepatan tunggal (32 bit) dan nilai numerik
pecahan ketepatan ganda (64 bit). Bahasa pemrograman komputer membedakan data ke dalam
beberapa tipe data ini untuk tujuan supaya operasi data menjadi efisien dan efektif.
Bahasa C menyediakan lima macam tipe data dasar, yaitu tipe data integer (nilai numerik
bulat yang dideklarasikan dengan int), floating point (nilai numerik pecahan ketepatan tunggal yang
dideklarasikan dengan float), double precision (nilai numerik pecahan ketepatan ganda yang
dideklarasikan dengan double), karakter (dideklarasikan dengan char) dan kosong (dideklarasikan
dengan void). Selanjutnya int, float, double, dan char dapat dikombinasikan dengan perintah
pengubah (modifier) signed, unsigned, long, dan short. Hasil dari kombinasi tipe data ini dapat dilihat
di tabel berikut :
4
Tabel 1. Tipe Data AVR

Beberapa tipe data akan dijelaskan dengan lebih detail sebagai berikut.
1.4.1. Tipe Data bit
Tipe data ini digunakan untuk mendeklarasikan variabel 1 bit.
Kode Program Keterangan
bit ftek_uksw; Variabel bernama ftek_uksw
ftek_uksw=1; bertipe data bit, variasi nilai hanya
delay_ms(100); 0 atau 1
ftek_uksw=0;

1.4.2. Tipe Data signed char/unsigned char


Tipe data ini standar di bahasa C yang digunakan untuk mendeklarasikan bilangan bertanda dan
bilangan tak bertanda yang bertipe char (8 bit). Karakter bertanda mempunyai jangkauan -128 hingga
+127, karakter tak bertanda mempunyai jangkauan 0 sampai dengan 255.
Kode Program Keterangan
unsigned char bos1,bos2; //Variabel bernama bos1 dan bos2
bos1=0x55; bertipe data unsigned char, variasi
bos2=bos1; nilai -128 s/d +127
//variabel bos1 diisi 55 heksa
//isi dari variabel bos1 dikopikan ke
variabel bos2

1.4.3. Tipe Data signed short/unsigned short


Signed short mempunyai jangkauan -32768 hingga +32767, unsigned short mempunyai jangkauan 0
sampai dengan 65535.
Kode Program Keterangan
unsigned short suhu,kipas; //Variabel bernama suhu dan kipas
bertipe data unsigned short
5
suhu=0x0C200 ; //isikan nilai C200 heksadesimal ke
variabel suhu
kipas=suhu; //kopikan isi variabel suhu ke
variabel kipas

1.4.4. Tipe Data signed int/unsigned int


Signed int mempunyai jangkauan -32768 hingga +32767, unsigned int mempunyai jangkauan 0
sampai dengan 65535.
Kode Program Keterangan
unsigned int nilai1,nilai2; //Variabel bernama nilai1 dan nilai2
bertipe data unsigned int
nilai1=10 ; //isikan nilai1 dengan bilangan 10
desimal
nilai2=2*nilai1; //kalikan nilai1 dengan 2 kemudian
kopikan ke nilai2

1.4.5. Tipe Data signed long /unsigned long


Signed long dan unsigned long mempunyai jangkauan 4 byte (32 bit)

Kode Program Keterangan


unsigned long suhu; //Variabel bernama suhu bertipe
data unsigned long integer
suhu=250000 ; //isikan nilai 250000 desimal ke
variabel suhu

1.4.6. Tipe Data float


Float digunakan untuk mendeklarasikan variabel floating point.
Kode Program Keterangan
Float x1,x2; //Variabel bernama x1 dan x2
bertipe data float
x1=31.4 ; //isikan nilai 31,4 ke variabel x1
x2=sqrt(x1); //akar kuadratkan isi nilai x1
kemudian simpan di variabel x2

1.5. Variabel
Variabel adalah suatu pengenal yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam
proses program. Variabel juga didefinisikan sebagai suatu pemesanan tempat di memori RAM untuk
menyimpan suatu nilai tertentu. Misalnya ungkapan int x=3, x adalah nama variabel yang memesan
sebuah tempat di RAM sebesar 16 bit untuk menyimpan nilai bilangan bulat 3. Nilai variabel tersebut
dapat diubah-ubah sewaktu-waktu.
Semua variabel-variabel yang akan digunakan di program C harus dideklarasikan terlebih
dahulu, begitu juga untuk AVR. Bentuk umum dari mendeklarasikan variabel dapat ditulis sebagai
berikut ini :
tipe nama_nama_variabel;
Tipe adalah tipe data dari variabel yang dikehendaki. Nama_nama variabel adalah satu atau
lebih dari nama variabel yang dikehendaki dengan tipe tersebut. Setiap pendeklarasian variabel harus
6
diakhiri dengan ;. Berikut adalah beberapa contoh untuk mendeklarasikan variabel :
char simpan;
Berarti mendeklarasikan variabel yang bernama simpan, yang mana variabel tersebut
mempunyai tipe data char (=variabel tersebut akan dipakai untuk menyimpan data 8 bit).
Variabel ini otomatis akan disimpan di bagian RAM yang masih kosong.
int X,Y,Nilai;
Berarti mendeklarasikan variabel-variabel yang bernama X, Y, dan Nilai, yang mana
variabel-variabel tersebut mempunyai tipe data integer (variabel tersebut akan dipakai
untuk menyimpan bilangan bulat selebar maksimal 16 bit). Variabel ini otomatis akan
disimpan di bagian RAM yang masih kosong.
bit nilai_biner;
Berarti mendeklarasikan variabel yang bernama nilai_biner, yang mana variabel tersebut
mempunyai tipe data bit. Variabel ini otomatis akan disimpan di bagian bit addressable
yang masih kosong.

1.6. Operator
Penulisan program yang berisi instruksi-instruksi mengandung operator dan operand.
Operand adalah variabel atau konstanta yang merupakan bagian pernyataan sedangkan operator
adalah suatu simbol yang menyatakan suatu operasi akan dilakukan oleh operand tersebut. Contoh
dalam operasi matematika :
x = y + z;
Ada 3 buah operand dalam pernyataan diatas yaitu : x, y dan z dan dua buah operator yaitu = (sama
dengan) dan + (penjumlahan). Operator dalam bahasa C dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Unary : operator yang beroperasi pada satu operand, misal : a
2. Binary : operator yang beroperasi pada dua operand, misal : a-b
3. Ternary : operator yang beroperasi pada tiga atau lebih operand, misal : (a-b)*c

1.6.1. Operator Aritmatika


Operator aritmatika adalah beberapa operator yang digunakan untuk melakukan perhitungan
aritmatika.
Tabel 2. Operator Aritmatika
Operator Pernyataan
+ operator untuk operasi penjumlahan
- operator untuk operasi pengurangan
* operator untuk operasi perkalian
/ operator untuk operasi pembagian
% operator untuk operasi sisa pembagian (modulus)

Operator *, / dan % memiliki prioritas yang lebih tinggi bila dibanding operator + dan -.
7
1.6.2. Operator Pembanding
Operator pembanding adalah beberapa operator yang digunakan untuk membandingkan 2
buah data. Hasil operasinya bukan berupa nilai tetapi hanya nilai true (1) atau false (0).

Tabel 3. Operator Pembanding


Operator Pernyataan Contoh
== bernilai benar jika kedua data sama a==b
!= bernilai benar jika kedua data tidak sama a!=b
> bernilai benar jika data pertama lebih besar dari data kedua a>b
< bernilai benar jika data pertama lebih kecil dari data kedua a<b
>= bernilai benar jika data pertama lebih besar atau sama dengan data kedua a >= b
<= bernilai benar jika data pertama lebih kecil atau sama dengan data kedua a <= b

1.6.3. Operator Logika


Operator logika digunakan untuk membentuk suatu logika atas dua buah kondisi atau lebih.
Tabel 4. Operator Logika
Operator Pernyataan Contoh
&& operator untuk logika AND if((a= =b) && (c>=b)) P0=0x0f;
|| operator untuk logika OR if((a<=b) || (c>=b)) P0=0x0f;
! operator untuk logika NOT if((a= =b) && (c!=b)) P0=0x0f;

1.6.4. Operator Bit


Operator bit digunakan pada operasi logika yang bekerja pada level bit. Hasil dari operasi ini
menghasilkan data bukan kondisi benar atau salah.
Tabel 5. Operator Bit
Operator Pernyataan
& operator untuk logika AND level bit (biner)
| operator untuk logika OR level bit (biner)
^ operator untuk logika NOT level bit (biner)
~ operator untuk logika NOT level bit (biner)
<< operator untuk operasi geser kiri
>> operator untuk operasi geser kanan

Contoh :
a = 0x55;
b = 0x23;
a&b=?
a = 0x55 = 0 1 0 1 0 1 0 1
b = 0x20 = 0 0 1 0 0 0 1 1 &
a&b= 0x01 = 0 0 0 0 0 0 0 1

b<<1=?
Sebelum digeser:
Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0
0 0 1 0 0 0 1 1
8

Setelah digeser kiri :


Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0
0 1 0 0 0 1 1 0
b<<1=0x46

1.6.5. Operator Penugasan dan Majemuk


Operator penugasan digunakan untuk memberikan nilai atau memanipulasi data sebuah
variabel.

Tabel 6. Operator Penugasan


Operator Pernyataan Contoh Arti
= operator untuk memberi nilai variabel a=5 Variabel x diberi nilai 5
+= operator untuk menambahkan nilai
variabel a += 5 a=a+5
-= operator untuk mengurangi nilai variabel
a -= 5 a=a-5
*= operator untuk mengalikan nilai variabel
a *= 5 a=a*5
/= operator untuk membagi nilai variabel
a /= 5 a=a/5
%= operator untuk memperoleh sisa
pembagian a %= 5 a=a%5
&= operasi bit untuk AND a &= 5 Variabel a di-AND-kan
dengan 5
|= operasi bit untuk OR a |= 5 Variabel a di-OR-kan
dengan 5
~= operasi bit untuk komplemen a ~= 5 Variabel a di-
komplemenkan
a=~(5) a=0xfa
^= operasi bit untuk XOR a ^= 5 Variabel a di-XOR-kan
dengan 5
<<= operasi bit untuk geser kiri a<<=1 Variabel a digeser kiri 1
kali
>>= operasi bit untuk geser kanan a>>=1 Variabel a digeser kanan
1 kali

1.6.6. Operator Penambahan dan Pengurangan


Operator penambahan dan pengurangan adalah beberapa operator yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan nilai sebuah variabel dengan selisih 1.

Tabel 7. Operator Penambahan dan Pengurangan


Operator Pernyataan Contoh Hasil
++ Penambahan nilai variabel dengan 1 a = 1; a=2
a++;
-- Pengurangan nilai variabel dengan 1 b = 3; b=2
9
b--;

1.6.7. Operator Berkondisi atau Ternary (?:)


Operator berkondisi atau ternary digunakan untuk mengecek logika sebuah ekspresi
pernyataan kemudian menentukan ekspresi pernataan berikutnya.
Bentuk :
ekspresi_1 ? ekspresi_2 : ekspresi_3;
Contoh :
P1 = data_a <= data_b ? data_a : data_b
Program ini akan mengecek apakah nilai variabel data_a lebih kecil atau sama dengan data_b,
jika ya maka nilai variabel data_a akan dikeluarkan ke port 1, jika tidak maka nilai variabel data_b
yang akan dikeluarkan ke Port 1.

1.7. Percabangan
Semua contoh program di atas berjalan secara berurutan, artinya proses satu statemen ke
statemen berikutnya dilakukan secara urut sesuai dengan urutannya. Akan tetapi untuk program yang
cukup komplek, proses yang ada tidak selalu berurutan, karena hampir setiap program yang komplek
mengandung suatu percabangan. Percabangan-percabangan dalam program tersebut antara lain terjadi
melalui penyeleksian kondisi (melalui syarat-syarat tertentu). Meskipun demikian ada pula
percabangan dalam program yang dilakukan tanpa adanya penyeleksian kondisi.
Untuk percabangan bersyarat (conditional branch), di dalam bahasa C dapat dipergunakan
statemen if.

1.7.1. Statemen If
Struktur If Bentuk dari struktur if adalah sebagai berikut :
if (ungkapan)
{
statemen1;
statemen2;
.. .. .. ..
}
contoh :
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
main() //fungsi utama
{
int nilai; //variabel lokal
printf(Berapa nilai anda :);
scanf(%i,&nilai);
if(nilai>80)
{ //statemen if, menyeleksi jika isi dari
printf(Selamat Anda Lulus \n); variabel nilai lebih dari 60 maka
printf(Tapi jangan cepat-cepat nikah..Hehe..); lakukan pernyataan didalam tanda
} {}
}
10
Bentuk if di atas adalah bentuk if untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk if
untuk bahasa C di AVR:

Kode Program Keterangan


#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>
main() //fungsi utama
{
PORTA=0x00;
DDRA=0x00; //Port A sebagai input
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF; //Port C sebagai output
unsigned char suhu; //variabel lokal suhu bertipe char
suhu=PORTA; //ambil data dari Port A
P0RTC=0x00; //Port 0 diberikan nilai 00000000
biner
if(suhu>=0x1F) //statemen if, menyeleksi jika isi dari
{ variabel suhu lebih dari 1F heksa
PORTC=0xFF; } maka lakukan pernyataan didalam
} tanda
{ } Port0 diberi nilai 11111111 B

1.7.2. Statemen if...else


Struktur if..else merupakan pengembangan dari struktur if dengan struktur sebagai berikut :
if (kondisi) statemen1;
else statemen2;
Statemen1 yang dapat berupa blok statemen akan diproses bilamana kondisi yang diseleksi
benar (terpenuhi) sedang statemen-statemen atau dapat berupa blok statemen akan diproses bilamana
kondisi yang diseleksi salah (tidak terpenuhi).
Contoh :
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
main() //fungsi utama
{
int nilai; //variabel lokal nilai bertipe integer
printf(Berapa nilai anda :);
scanf(%i, &nilai); //ambil nilai yang diketikkan pada
if(nilai>60) printf(Anda lulus); keyboard
else printf(Anda tidak lulus!); //statemen if, menyeleksi jika isi dari
} variabel nilai lebih dari 60 desimal
cetak kalimat Anda lulus, jika tak
terpenuhi maka cetak kalimat Anda
tidak lulus !
Bila program tsb dijalankan :
Berapa nilai anda: 70
Anda lulus
Kemungkinan lain :
Berapa nilai anda: 50
Anda tidak lulus
Bentuk if else di atas adalah bentuk if else untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk if else
11
untuk bahasa C di AVR:
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>
main() //fungsi utama
{
unsigned char suhu; //variabel lokal suhu bertipe
PORTA=0x00; unsigned char
DDRA=0xFF; //Port A sebagai output
PORTB=0x00;
DDRB=0x00; //Port B sebagai input
//ambil data dari Port B simpan di
suhu=PORTB; variabel suhu
//Port A diberikan nilai 00000000
PORTA=0x00; biner
//statemen if, menyeleksi jika isi dari
if(suhu>=0x1F) variabel suhu lebih dari 1F heksa
{ maka lakukan pernyataan didalam
PORTA=0x55; tanda
} { } Port A diberi nilai 55 heksa
else Jika tidak maka Port A diberi nilai
{ AA heksa
PORTA=0xAA;
}
}

1.7.3. Statemen switch


Bentuk umum :
switch (ekspresi)
{
case nilai_1 : pernyataan_1;break;
case nilai_2 : pernyataan_2;break;
case nilai_3 : pernyataan_3;break;
.......
default : pernyataan_default;break;
}

Pada pernyataan switch, masing-masing pernyataan (pernyataan_1 sampai dengan


pernyataan_default) dapat berupa satu atau beberapa perintah dan tidak perlu berupa blok pernyataan.
Pernyataan_1 akan dikerjakan jika ekspresi bernilai sama dengan nilai_1, pernyataan_2 akan
dikerjakan jika ekspresi bernilai sama dengan nilai_2, dan seterusnya. Pernyataan_default bersifat
opsional, artinya boleh ada boleh tidak. Jika ada maka pernyataan_default akan dikerjakan apabila
nilai ekspresi tidak ada yang sama satupun dengan salah satu nilai_1, nilai_2, nilai_3 dan seterusnya.
Setiap akhir dari pernyataan harus diakhiri dengan break, karena dipergunakan untuk keluar dari
pernyataan switch.
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>
main() //fungsi utama
12
{
char x; //variabel lokal x bertipe char
PORTA=0x00; //Port A sebagai output
DDRA=0xFF;
PORTD=0x00; //Port D sebagai input
DDRD=0x00;
//ambil data dari Port D simpan di
x=PORTD; variabel x
switch(x) {
case 0: PORTA=0x01;break; //Jika x bernilai 0 maka PA=0x01
case 1: PORTA=0x02;break; //Jika x bernilai 1 maka PA=0x02
case 2: PORTA=0x03;break; //Jika x bernilai 2 maka PA=0x03
default : PORTA=0xff;break; //jika bukan 0,1,2 maka PA=0xff
}
}

1.8. Perulangan (Looping) Pada Pemrograman Bahasa C


Perulangan merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi. Di dalam
bahasa C, dikenal tiga macam perulangan, yaitu dengan menggunakan statemen for, while, dan do-
while.
1.8.1. Struktur Perulangan For
Perulangan dengan for digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang
kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan dengan statemen for dapat berbentuk perulangan positif,
perulangan negatif, dan perulangan bersarang (nested loop).
Perulangan dengan for mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

for(Awal;Akhir;Peningkatan) statemen;

Awal adalah suatu ungkapan yang memberikan nilai awal suatu variabel untuk perulangannya
(misalnya x=0 atau i=1). Variabel dalam ungkapan tsb dijadikan penghitung untuk banyaknya
perulangan yang akan dilakukan.
Akhir adalah ungkapan yang memberikan nilai maksimal pada variabel yang harus dipenuhi
supaya perulangan masih dapat terus dilakukan (misalnya x<=20, berarti statemen yang diulang akan
terus dilakukan selama nilai x lebih kecil atau sama dengan 20. Contoh lain misalnya i<=10, berarti
statemen yang diulang akan terus dilakukan selama nilai i lebih kecil atau sama dengan 10).
Peningkatan adalah suatu ungkapan yang mengubah nilai variabel penghitung perulangan
setiap kali perulangan dilakukan (misalnya x++ menunjukkan nilai x bertambah satu setiap
perulangan dilakukan, atau misalnya i-- menunjukkan nilai i berkurang satu setiap perulangan
dilakukan).
Contoh :
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
main() //fungsi utama
{
int x; //variabel lokal x bertipe integer
13
for(x=1;x<=5;x++) printf(Pemrograman Bahasa C \n); //untuk nilai awal x=1 diperiksa
} apakah <=5?, jika ya maka
tingkatkan nilai x=x+1, dan
cetak kalimat. Kemudian loop
ke statemen ini lagi periksa
apakah x<=5,jika belum maka
ulang cetak kalimat, jika sudah
hentikan.

Jika program tsb dijalankan :


Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Bentuk perulangan for di atas adalah bentuk for untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk
for untuk bahasa C di AVR:
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>

void delay(void); //fungsi tambahan delay


main() //fungsi utama
{
PORTB=0x00; // PortB sebagai output
DDRB=0xFF;

//variabel lokal counter bertipe


unsigned char counter=0; unsigned char
PORTB=0;
for(counter=0;counter<=255;counter++) //untuk counter=0 diperiksa
{ apakah counter<=255?, jika ya
PORTB=counter; maka tingkatkan nilai
delay(); counter=counter+1, dan kirim
} nilai counter ke PortB.
} Kemudian loop ke statemen ini
lagi periksa apakah
void delay(void) counter<=255, jika belum nilai
{ counter dikeluarkan ke port B,
long int x; jika sudah hentikan.
for(x=0;x<=500000;x++); //fungsi delay juga merupakan
} perulangan for

1.8.2. Struktur Perulangan While


Statemen while digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu statemen atau blok
statemen terus-menerus selama kondisi ungkapan pada while masih bernilai benar. Struktur
perulangan dengan while :
while(ungkapan)
{
statemen-statemen;

}
Jadi statemen-statemen yang ada akan terus dilakukan (diulang) selama kondisi ungkapan bernilai
14
benar.
Contoh :
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
main() //fungsi utama
{
int x=0; //variabel lokal x bertipe integer
while(x<5) diberi nilai 0
{
printf(Pemrograman Bahasa C \n);
x=x+1; /* perintah ini sama dengan
} perintah x++ */
}

Bila program tsb dijalankan, akan tertampil di layar : Pemrograman Bahasa C


Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C
Pemrograman Bahasa C

Penjelasan :
Perulangan dari while akan terus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam hal ini
kondisinya adalah bila nilai x masih kurang dari 5, berarti kondisi di dalam while masih terpenuhi dan
perulangan akan selesai setelah nilai x lebih besar atau sama dengan 5. Tampak pada program di atas
bahwa perulangan dilakukan sebanyak 5 kali, karena sewaktu program dijalankan terjadi 5 kali kondisi
dimana nilai x masih kurang dari 5, yaitu sewaktu nilai x=0,x=1,x=2,x=3, dan x=4. Perulangan akan
berhenti otomatis sewaktu nilai x=5. Bentuk while di atas adalah bentuk while untuk bahasa C di PC,
berikut adalah contoh bentuk while untuk bahasa C di AVR:
Contoh 1:
Kode Program Keterangan
#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>

void delay(void); //fungsi tambahan delay


main()
{ //fungsi utama
PORTB=0x00; //portB sebagai output
DDRB=0xFF;

unsigned char counter=0; //variabel counter bertipe


PORTB=0; unsigned char diisi nilai 0
while(counter<256) //Port B= 00000000b
{ //jika counter<256 maka
PORTB=counter; //Port B=nilai counter
delay(); //panggil fungsi delay
counter++; //Naikkan nilai counter
} //cek lagi kondisi nilai counter
}
void delay(void)
{
long int x;
while(x<500000)
{
15
x++;
}
}
contoh 2 :
Kode Program
#include <stdio.h>
#include <mega8535.h>

void delay(void);

main( )
{
PORTB=0x00;
DDRB=0xFF;

unsigned char counter;


PORTB=0;
while(1)
{
PORTB=counter;
delay();
counter++;
if(counter>=256) counter=0;
}
}
void delay(void)
{
long int x;
while(x<500000)
{
x++;
}
}
Contoh 3:

Kode Program
#include <stdio.h>
#include <mega8535.h>
main()
{
bit tombol_1
bit tombol_2
PORTB=0x00;
DDRB=0x00;
PORTA=0x00;
DDRA=0xFF;

while(1)
{
tombol_1=PORTB.2
tombol_2=PORTB.4
if(tombol_1==1) PORTA.7=0;
if(tombol_2==1) PORTA.3=1;
}
}

Bentuk lain dari pernyataan while adalah do-while. Pernyataan ini mempunyai bentuk dasar
sebagai berikut :
16
do
{
Statemen-statemen;
............
}
while (ekspresi)

Kode Program Keterangan


#include <stdio.h> //file pustaka
#include <mega8535.h>

void main(void) //fungsi utama


{
PORTA=0x00; //variabel x bertipe unsigned
DDRA=0x00; char diisi nilai 20 desimal

unsigned char x=20; Pernyataan didalam { }


do dieksekusi seama while bernilai
{ benar
PORTA=x;
x--;
}
while (x>0);
}
17

By : Agus04 (Asisten Mikrokontroler)


Code Vision merupakan IDE untuk mikrokontroller jenis AVR yang sudah dilengkapi
dengan compiler C. sebagai sebuah IDE code vision dilengkapi dengan berbagai macam tools
semisal Integrated ISP, Code Wizard(ini merupakan fitur paling menarik dari code vision),
Integrated Compiler dan Integrated Editor sehingga memudahkan programmer dalam
membuat, mengkompile dan mendownloadkan ke target device. Meskipun begitu Code
Vision masih memiliki kelemahan, yaitu pada bagian debugging, code vision tidak dilengkapi
dengan integrated debugger sehingga programmer mengalami kesulitan ketika akan
mendebug programnya.

Program yang kita buat dikelompokkan menjadi sebuah project yang nantinya
diletakkan pada Project Workspace. berikut adalah tampilan GUI dari Code Vision.

Selanjutnya agar dapat membuat project baru kita memilih File-New, sehingga muncul
tampilan sebagai berikut

pilih project dan tekan OK selanjutnya akan muncul pilihan untuk menggunakan Code
Wizard atau tidak, nah disinilah letak ketangguhan Code Vision yang sebenarnya, pilih YES
18

maka akan muncul window lagi sebagai berikut

pada bagian Chip pilihlah yang sesuai dengan IC yang anda gunakan, pastikan juga kecepatan
clocknya juga sesuai, jika sudah klik tab Ports sehingga muncul tampilan sebagai berikut

AVR dilengkapi dengan internal buffer, tab ports ini berguna untuk menentukan arah data,
apakah data masuk ke mikro atau keluar dari mikro, hal ini berbeda dengan MCS51 dimana
programmer dapat langsung saja menentukan kapan port berfungsi sebagai input dan kapan
sebagai output, pada AVR hal harus dilakukan dengan merubah nilai register DDR., setelah
menentukan konfigurasi port yang akan kita pakai selanjutnya kita dapat menentukan
konfigurasi yang lain semisal UART, SPI, ADC sampai LCD, kita coba mulai dulu dari
UART, jika kalian klik tab USART akan muncul pilihan sebagai berikut
19

dari contoh konfigurasi diatas saya memilih konfigurasi UART hanya dapat menerima data
saja 9600bps dengan format 810, serta interrupt Rx(mirip RI pada MCS51) juga ON, jadi data
tersebut saya proses di ISR, dengan panjang buffer 32 Byte, singkatnya dengan Code Vision
kalian tidak direpotkan dengan urusan inisialisasi sehingga cukup mudah bukan? Selanjutnya
kalian dapat juga mengaktifkan fitur ADC yang dimiliki oleh AVR klik saja tab ADC
sehingga muncul pilihan sebagai berikut.

pilih clock yang paling cepat, kecepatan clock disini tergantung konfigurasi kristal yang
kalian masukan pada tab Chip. Mungkin diantara semua fitur fitur AVR fitur ini dan fitur SPI
lah yang paling menarik, selanjutnya jika kita masih kurang fitur kalian dapat mencoba fitur
SPI hardware, SPI ini digunakan untuk berkomunikasi dengan IC lain yang mensupport SPI
semisal SEEPROM, RTC, LCD dsb. Dengan SPI hardware programmer tidak direpotkan
untuk membuat protocol SPI sendiri, selain itu karena fitur ini diintegrasikan secara hardware
menjadikan MCU menjadi tidak terbebani pada saat proses pengiriman data maupun
penerimaan data via SPI.
20

mode pengiriman data dapat kalian tentukan sendiri, tergantung dari IC apa yang akan kalian
ajak berkomunikasi via SPI, dalam contoh diatas saya mengkonfigurasi SPI hardware dengan
AVR sebagai Master Device, Mode 0(baca keterangan di datasheet AVR), dengan frekuensi
SCK sekitar 5Mhz. ketika semua konfigurasi dirasa sudah mencukupi pilihlah File-[Generate,
Save and Exit].

anda akan dihadapkan pada pilihan untuk men-save project file, code file pilihlah semuanya
di-direktori yang sama agar memudahkan jika kita ingin mengedit atau memindah project.
Selanjutnya pada IDE akan muncul Editor sebagai berikut, isi teks pada editor
merupakan hasil code generate dari code wizard. Coba kalian cari dimana void main pada
sourcecode kalian, didalam void main kalian akan menemukan inisialisasi dari code wizard
yang sudah kalian konfigurasi sebelumnya, jangan ubah apapun pada bagian inisialisasi
tersebut jika kalian sudah yakin akan kemampuan code wizard. Nantinya di sinilah kalian
mengetikkan program kalian.
Berhenti dan ketiklah didalam main program anda
21

variable bmp adalah array hasil konversi dari file bmp, kalian dapat menggenerate array ini
dari program bmp2array, nanti akan saya bagikan pada saat praktikum. Pastikan juga library
pcf8833.h dan pcf8833.lib(nanti dikasi pada waktu praktikum) sudah terletak pada direktori
workspace.
pilih Setting-Programmer

pastikan kabel ISP yang digunakan adalah STK200

jika sudah tekan OK, selanjutnya pilih Project-Configure


22

lalu pilih tab After Build

contreng Program the Chip, jangan mengubah settingan yang lain kalo tidak ingin kenapa-
napa tekan OK(buat yang pake resolusi 1024x768 kebawah geser window ke atas sampai
tombol OK kelihatan). Lalu tekan SHIFT+F9 sehingga muncul windows sebagai berikut.
23

pilih Program the chip untuk memulai memprogram AVR, pastikan kabel ISP sudah
menancap pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai